BAB I
PENDAHULUAN
b. Data Teknis
Struktur
Dalam pembuatan jalan dan pengaspalan terdapat beberapa
tahap sebagai berikut :
1. Pekerjaan Pemetaan (Pengukuran Badan Jalan)
2. Pekerjaan Clearing & Grubbing (Pembersihan badan
jalan dari pohon dan sampah)
3. Pekerjaan Stripping (Pembentukan badan Jalan)
4. Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan tanah)
5. Pekerjaan Sub Base Course (Lapis Pondasi Bawah)
6. Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)
7. Pekerjaan Hot Mix Binder Coarse
8. Pekerjaan Surface
9. Pekerjaan Finishing
10. Pekerjaan Markah Jalan
Pekerjaan Penunjang
Meliputi pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan demi
kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama, diantaranya
adalah :
1. Pengaturan Lalu lintas
Pada saat pelaksanaan pekerjaan utama terdapat
beberapa pekerjaan yang tidak boleh diinjak oleh oleh
lalu lintas kendaraan, hal ini diantisipasi dengan
pengaturan lalu lintas menjadi satu sisi bagian jalan,
koordinasi dilakukan dengan instansi terkait agar tidak
terjadi kemacetan maupun gangguan dalam
pengaturannya.
8
2. Cuaca
Mengantisipasi kondisi cuaca yang tidak dapat
diprediksi, dilakukan pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dengan sistem cepat dan menggunakan beberapa bahan
aditif. Percepatan ini dilakukan salah satunya dengan
sistem kerja lembur menggunakan beberapa shift
kelompok kerja.
1.6 Metode Penulisan Laporan
Dalam penyusunan laporan ini data diperoleh dari beberapa sumber yaitu:
1.6.1 Observasi (Pengamatan)
Pengamatan secara langsung dilapangan Pengamatan dilakukan pada
saat pekerjaan sedang berlangsung. Data tersebut dapat menunjang
pemahaman tentang data tertulis proyek, dan dapat dicatat pula hal-hal
yang tidak terdapat dalam teori yang dikarenakan kondisi lapangan
yang terbatas sehingga perlu strategi yang dapat memudahkan dan
menunjang kelancaran pekerjaan. Disamping itu, di lapangan akan
terlihat hal-hal yang praktis untuk mengatasi masalah-masalah yang
terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.6.2 Interview (Wawancara langsung)
Wawancara dilakukan sebagai tindak lanjut dari metode pengamatan
langsung. Secara umum data yang diperoleh dengan pengamatan
secara langsung belum cukup, sehingga perlu penjelasan dari pihak
terkait yaitu Pimpinan pelaksana lapangan, Konsultan pengawas,
untuk menjelaskan hal-hal yang terjadi dilapangan. Dalam hal ini
kami melakukan wawancara atau tanya jawab langsung dengan semua
pihak yang terlibat dalam proyek, seperti dengan pihak pengawas
proyek, kontraktor, mandor, maupun dengan tukang mengenai hal-hal
yang belum diketahui atau menanyakan berbagai masalah yang
dijumpai di lapangan dengan maksud agar kami mendapatkan
masukan - masukan yang berarti dalam kerja praktek ini.
9