Anda di halaman 1dari 29

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : Pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Way Ela,


LOKASI : Desa Negeri Lima, Kab. Maluku Tengah, Provinsi Maluku
TAHUN ANGGARAN :2019

Penawar : CV. ANDI SEJAHTERA

I. PENDAHULUAN

Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan

yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun

untuk pekerjaan yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi.

Perencanaan yang matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan


dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus memperhitungkan
keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai ZERO

ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam proyek.

Metode ini kami buat setelah melakukan dan melaksanakan peninjauan lapangan dan
mempelajari dengan seksama Dokumen lelang yang diberikan dengan maksud untuk memberikan
penjelasan yang lebih terperinci mengenai prosedur dan tata cara kerja yang akan dilaksanakan
dilapangan serta mengutarakan asumsi – asumsi dalam pelaksanaan, sehingga kami dapat membuat
suatu manajemen pelaksanaan yang lebih tepat sesuai dengan kwantitas, kwalitas serta waktu dan
biaya yang disepakati dengan pemilik pekerjaan, sehingga pemilik pekerjaan dapat mempercayakan
pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan kami.

Sesuai dokumen lelang, serta spesifikasi teknik dan gambar, maka dengan ini kami buatkan Metode

Pelaksanaan Pekerjaan, dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Way

Ela, yang terletak di Desa Negeri Lima, Kab. Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

LOKASI PEKERJAAN :

1. Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Way Ela.

2. Kami sebagai Penyedia Jasa akan berusaha melaksanakan Pekerjaan dengan maksimal jika
perusahaan kami dipercayakan sebagai pemenang lelang.
Tenaga kerja yang akan digunakan adalah akan diupayakan tenaga setempat / lokal, jika
kuantitas dan kualitas tidak tersedia kami akan datangkan dari luar lokasi pekerjaan terutama
tenaga terampil dan berpengalaman dalam pelaksanaan Pekerjaan Tersebut.
Sosialisasi dan Konsultasi Publik

Kami sebagai Penyedia akan menyelenggarakan pertemuan konsultasi dan sosialisasi dengan

aparat pemerintah, masyarakat setempat sebelum Pekerjaan Pembangunan Pengendali

Sedimen Sungai Way Ela. mulai dilaksanakan dengan maksud agar tidak timbul konflik

dengan masyarakat serta melibatkan partisipasi mereka dalam pelaksanaan pekerjaan.

Kami sebagai Penyedia berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dengan masyarakat


setempat sebelum setiap tahapan pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Dalam pertemuan sosialisasi dan konsultasi publik tersebut, Penyedia akan menjelaskan rencana
kerja pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Way Ela. berdasarkan
program kerja yang telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, khususnya berkaitan dengan mobilisasi peralatan & tenaga kerja, pembersihan,
pemotongan, penumbangan pohon, dll (jika ada).

Sedangkan Pemilik Proyek akan memberi penjelasan tentang tugas dan tanggung

jawabnya selaku aparat pemerintah, tanggung jawab Penyedia dan partisipasi masyarakat. Hasil

pertemuan konsultasi dan sosialisasi tersebut disajikan sebagai dokumen tertulis.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan Lapangan

(SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan menghubungi / berkoordinasi dengan Direksi

Pekerjaan untuk melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi proyek.

Melakukan mobilisasi baik itu mobilisasi personil, peralatan dan material yang dibutuhkan

selama pelaksanaan proyek berlangsung. Mobilisasi ini kami bagi menjadi 3 jenis, yaitu :

Mobilisasi personil/tenaga kerja

Personil ini merupakan komponen utama dalam sebuah proyek. Para personil yang kami
siapkan di proyek ini merupakan tenaga yang mampu dan cukup berpengalaman terhadap bidang
pekerjaan yang dikerjakan dan setiap saat harus berada dilokasi pekerjaan. Semua personil ini
akan kami tempatkan sesuai keahlian masing – masing dan kami rangkum dalam satu bagan
struktur organisasi agar kerja mereka terstruktur untuk menghindari kesalah pahaman dan
tumpang tindih tugas antar personil. Personil yang kami siapkan antara lain

- Kepala Proyek = 1 Orang


- Quality control = 1 Orang
- Juru ukur/Surveyor = 1 Orang
- Pelaksana Lapangan = 1 Orang
- Pembantu pelaksana = 1 Orang
- Petugas K3 = 1 Orang
- Keuangan dan Administrasi = 1 Orang
- Logistik = 1 Orang
Serta personil lain yang di persyaratkan oleh Pemilik Proyek dalam masa pelaksanaan

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK PERUSAHAAN

DIREKTUR

DIVISI OPERASIONAL MANAGER HRD

PIMPINAN TEKNIK

LOGISTIK ADMINISTRASI

PELAKSANA
QUANTITY SURVEYOR JURU GAMBAR
TEKNIK

PELAKSANA
OPERATOR SURVEYOR/JURU
TEKNIK 1

Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa Tehadap Personil Minimal Yang di persyaratkan adalah

sebagai berikut :

1. Direktur

• Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa.


• Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.
• Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana pelaksanaan
pekerjaan.
• Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil yang
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi.
• Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas.

2. Divisi Operasional

Mengelola dan mengkoordinasikan serta melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan proyek


dalam hubungannya dengan Pimpinan pada Kantor Pusat, Divisi Bagian Teknik Pusat dan Struktur
proyek Cabang, agar Project dapat berjalan sesuai dengan rencana baik yang menyangkut biaya,
mutu, waktu dan Administrasi serta membantu kelancaran proses Tender dan hubungan dengan

masalah Teknis.

Tanggung Jawab

Memantau Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek khususnya masalah teknis, termasuk


fasilitas pendukung sesuai rencana yang diterapkan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan penanganan
teknis proyek sampai dengan proses penyerahan.
3. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
4. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu, waktu dan Admnistrasi proyek.
Tugas
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana
yang telah diterapkan.
Bertugas menyelesaikan tersusunnya RAP beserta Tim Penyusun RAP.
Secara periodik memacu dan memotivasi tenaga ahli proyek agar bisa bekerja sesuai rencana.
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Selalu mengusulkan dan mencari alternatif – alternatif metode kerja yang lebih baik untuk
menyelesaikan pekerjaan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan proyek sampai dengan proses penyerahan.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan administrasi tekins proyek.
- Mengarahkan kegiatan – kegiatan penilaian hasil dan kemajuan pelaksanaan.
- Memonitoring susunan laporan penyelesaian proyek.

. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.


- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan biaya, bahan dan Peralatan proyek.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang
telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.

3. Kepala Proyek
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek agar dapat berjalan sesuai dengan
rencana, baik menyangkut biaya, mutu, waktu dan Administrasi serta membantu kelancaran
proses penagihan.
Bertanggung jawab kepada : Divisi Operasinal
Membawahi : Site Manager/Quantity Engineer/Pelaksana/Pengawas
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan proyek sampai dengan proses
penagihan.
Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana
yang diterapkan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
3. Menyelenggarakan rapat – rapat mingguan proyek guna menjabarkan rencana pelaksanaan dan
monitoringnya.
4. Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan dan Direksi, Pemberi Tugas dan mengusulkan
hal – hal yang menguntungkan perusahaan.
5. Mengadakan hubungan dan pendekatan – pendekatan secara positif terhadap masyarakat
sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun Konsultan / Direksi agar mendukung
kelancaran pekerjaan.
6. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan penanganan
proyek sampai dengan proses penagihan.
7. Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan proyek
guna terlaksananya penagihan.
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
kelancaran pekerjaan.
6. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan penanganan
proyek sampai dengan proses penagihan.
7. Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya sesuai kemajuan proyek
guna terlaksananya penagihan.
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
9. Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
10. Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan tenaga sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian
bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
11. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek secara rutin dan
pendistribusian biaya.

- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.


12. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan bila terjadi
penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna mendapatkan hasil yang
telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
- Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan (Action Plan) review Doc.
Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan Menghitung kembali.
- Menangani Tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
b. Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
c. Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
- Membina Hubungan Kerja dengan :
a. Pengguna Jasa
b. Konsultan Supervisi
c. Mitra Kerja
d. Supplier
e. Sub Kontraktor
f. Mandor
g. Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
- Mengadakan Evaluasi terhadap :
a. Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
b. Biaya
c. Quality/Quantity
d. Waktu/Schedules
e. Standard
f. Membuat rencana tindak lanjut / Corrective Action terhadap penyimpangan yang terjadi.
g. Membina bagian administrasi, Engineering dan pelaksanaan guna peningkatan kinerjanya
dalam mendukung visi Perusahaan.

4. Quality control

Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas pekerjaan (direksi pekerjaan) guna


kesuksesan pelaksanaan pekerjaan.
Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu pekerjaan, sehingga pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta
pengaturannya di lapangan.
Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama
koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan memonitoring
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan dan tenaga kerja serta
pengaturannya di lapangan.
Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan MC 0% dan MC 100% bersama
koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan memonitoring
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
• Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna menghasilkan pekerjaan yang diharapkan.
• Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar terselenggaranya pengendalian mutu,
waktu, biaya dan kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.
• Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan sampai proses penagihan (keuangan).
• Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi pekerjaan) untuk evaluasi
kemajuan pekerjaan.
• Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil pelaksana pekerjaan
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada mandor mengenai kualitas
dan kuantitas pekerjaan.
• Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan peralatan, bahan dan
material sesuai kebutuhan dalam menunjang terlaksananya pekerjaan.
• Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama pengawas lapangan.
• Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil pekerjaan sesuai kontrak dan
syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan yang ditentukan.

• Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%, MC 100% dan gambar
pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk setiap kegiatan yang
dilaksanakan.

9. Administrasi/Keuangan

• Mempersipkan rencana anggaran lapangan kepada project manager.


• Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan, bahan dan lainnya
yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
• Membuat laporan keuangan kepada direktur.

• Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan opname di lapangan.


• Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain sebagainya.
• Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa.

Mobilisasi Peralatan

Peralatan yang akan kami gunakan dalam proyek pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Talud Pengaman Tebing Sungai antara lain:

- Excavator = 1 Unit
- Dump Truck = 2 Unit
- Beton Molen = 1 Unit
- Concrete Vibrator = 1 Unit
- Pompa Air = 2 Unit
- Theodolite = 1 Unit
- Alat Bantu = 2 Set

Serta Alat Bantu dan alat lain yang dilakukan perubahan saat pelaksanaan sesuai dengan
arahan pemilik proyek.

Mobilisasi Peralatan ini akan kami lakukan selambat-lambatnya 3 hari sebelum


pelaksanaan pekerjaan di lapangan dilakukan.
Mobilisasi material/bahan

Mobilisasi material/bahan ini didatangkan langsung dari toko material terdekat yang
ditunjuk oleh kami sebagai supplier. Toko material ini kami pilih yang dekat dengan lokasi
dengan pertimbangan supaya jika dibutuhkan bisa segera didatangkan. Material yang digunakan
dalam proyek ini diantaranya semen, pasir pasang, pasir beton, besi tulangan, kerikil/split,
Paku, kayu, dll.
Demobilisasi dilakukan setelah semua item pekerjaan dilapangan sudah selesai dilakukan yang
dibuktikan dengan Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya. Direksi keet ini nantinya
akan menjadi tempat yang digunakan untuk kegiatan operasional semua pekerjaan di lapangan,
di dalamnya merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan untuk melakukan koordinasi dan
pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa fasilitas antara lain meja tulis, kursi, papan tempel
gambar kerja, grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan dan data – data lainnya. Serta menyediakan
buku direksi, buku tamu, buku monitoring cuaca, material dan tenaga.

Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan untuk mendatangkan alat

– alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju direksi keet atau daerah pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab kami selaku pelaksana pekerjaan.

LATAR BELAKANG

Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Talud Pengaman Tebing Sungai, dengan


kondisi lingkungan yang cukup padat dengan mobilisasi masyarakat, untuk itu maka harus
diperhatikan mengenai dampak lingkungan yang terjadi selama pelaksanaa pekerjaan terutama
lalu lintas kendaraan dan kegaduhan.

PEKERJAAN ADMINISTRASI
PASCA LELANG

Setelah diputuskan pemenang lelang dalam paket pekerjaan Rehabilitasi dan


Rekonstruksi Talud Pengaman Tebing Tahun Anggaran 20.. maka selaku pemenang lelang hal
pertama yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan sebagai syarat

keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dilanjutkan dengan melengkapi dokumen yang

diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain:

• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchat dan Kurva “S” serta
Network Planning.
• Jadwal penugasan personil inti.
• Jadwal pengiriman peralatan proyek (MOB DEMOB)
• Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek.
• Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih mendetail.
• Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan tersebut akan segera
kami laksanakan dengan tembusan kepada Instansi yang terkait.
• Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengan konsultan perencana,
wakil dari pengguna jasa maupun dengan konsultan pengawas dan bersosialisasi dengan
lingkungan setempat, untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu dan
menghambat aktifitas pada saat pelaksanaan pekerjaan.
wakil dari pengguna jasa maupun dengan konsultan pengawas dan bersosialisasi dengan
lingkungan setempat, untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu dan
menghambat aktifitas pada saat pelaksanaan pekerjaan.

ADMINISTRASI LAPANGAN

Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan juga dilakukan proses administrasi

untuk tertib laporan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Talud Pengaman Tebing Sungai tahun anggaran 20...

Dokumen yang dipersiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan meliputi

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Paket Pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Talud Pengaman Tebing Sungai, terdiri dari :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek
2 Pengukuran & Pemasangan Bouplank
3 Pembuatan Los Kerja/Direksi Keet
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Alat

II. PEKERJAAN PENGAMAN TEBING


A. Pekerjaan Pasangan
1 Galian Tanah Lumpur dan Biasa (A)
2 Pas. Batu Camp. 1 PC : 4 PP
3 Siaran Camp. 1 PC : 3 PP
4 Pipa Suling-suling Dia 3" (Per Jarak 4 Meter)
5 Timbunan Tanah didatangkan 1 > 3 Km

B. Pekerjaan Beton
1 Cor Pondasi Tapak Beton Bertulang 100x100x30 Camp. 1:2:3
2 Cor Kolom Beton Bertulang 30x30 Camp. 1 : 2 : 3
3 Cor Sloof Beton Bertulang 30x40 Camp. 1 : 2 : 3
4 Cor Balok Beton Bertulang 30x40 Camp. 1 : 2 : 3

III. PEKERJAAN AKHIR


1 Pembersihan Akhir

2. TAHAPAN METODE PELAKSANAAN

Tentunya setelah Perusahaan Kami ditunjuk sebagai Pemenang pada Paket pekerjaan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Talud Pengaman Tebing Sungai hal pertama yang kami lakukan
adalah sebagaii berikut :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pembersihan Lokasi

Sebelum Memulai pelaksanaan pekerjaan hal yang utama akan kami laksanakan adalah

melakukan persiapan dengan membersihkan lokasi pekerjaan dari bahan-bahan atau material

yang memungkinkan akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan nantinya dilapangan,

Pekerjaan pembersihan ini mencakup pengangkatan sampah-sampah material-material bekas

kemudian dibuang keluar dari lokasi pekerjaan atau ditempatkan pada tempat yang telah

mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dilapangan

1. Papan Nama Proyek

Pembuatan papan Nama pekerjaan dibuat pada lokasi bangunan untuk memberikan ciri atau
tanda pada bangunan tersebut.
Penyedia jasa terlebih dahulu akan mengajukan desain dan spesifikasi teknis pekerjaan ini
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

Pemasangan papan nama proyek dilokasi kerja, dan untuk pemasanganya berupa jumlah, ukuran

dan tulisan pada papan nama proyek di buat sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan dan akan

di lakukan sebelum kegiatan pekerjaan di mulai.

Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan.
Papan Nama Proyek ini dibuat dari bahan sesuai pada gambar rencana atau sesuai dengan
petunjuk serta arahan dari direksi Pekerjaan dengan tinggi ± 250 cm dari permukaan tanahdan
dicat dasar warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisiinformasi mengenai
cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
Nama Kegiatan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
Sumber dana
Jangka waktu
Nama penyedia jasa

2. Pengukuran & Pemasangan Bouplank

Pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran ini akan kami laksanakan dengan terlebih dahulu
mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan
Perusahaan kami akan melaksanakan Pengukuran revisi uitzet situasi dan penampang
penyesuaian gambar desain pelaksanaan yang berpedoman pada titik tetap yang ditentukan oleh
direksi sebagai dasar mutual check awal.
kami akan memasang patok tetap, pada tempat yang tidak mudah berubah kedudukannya, serta
patok – patok pembantu yang diberi nama dengan ukuran sesuai petunjuk direksi lapangan.

Pemasangan patok – patok tersebut harus disetujui oleh direksi / pengawas lapangan.
Pelaksanaan pengkuran akan melibatkan Tenaga terampil /ahli yaitu juru ukur dan juru gambar,
untuk mendapatkan titik-titik yang tertuang dalam gambar dengan penentuan elevasi sesuai
pada gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk serta arahan dari Direksi Pekerjaan, hasil

data pengukuran tersebut akan kami gunakan pula untuk acuan mutual check 0 % dilapangan,
yang dalam pelaksanaannya tetap melibatkan pihak dari pemilik Pekerjaan/Direksi Pekerjaan
untuk mendapatkan titik-titik yang tertuang dalam gambar dengan penentuan elevasi sesuai
pada gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk serta arahan dari Direksi Pekerjaan, hasil
data pengukuran tersebut akan kami gunakan pula untuk acuan mutual check 0 % dilapangan,

yang dalam pelaksanaannya tetap melibatkan pihak dari pemilik Pekerjaan/Direksi Pekerjaan

Pelaksanaan pengukuran ini akan kami laksanakan mulai dari awal pelaksanaan untuk

menentukan elevasi dan titik-titk serta dimensi yang telah disetujui hingga pada masa

pelaksanaan pekerjaan bertujuan agar saat pelaksanaan nantinya tidak terjadi kesalahan

Setelah selesai melakukan pengukuran dan menentukan titik-titik patok langkah selanjutnya
adalah melakukan pemaangan patok yang telah ditentukan pada data pengukuran dengan
dibantu oleh para tukang untuk memasang patok/Bouplank dan benang sesuai pada gambar,

pelaksanaan Pasangan Bouplank ini akan kami laksanakan saat sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan hingga saat pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan

Dokumen data ukur wajib diadakan dan diserahkan pada pemberi tugas, dokumentasi yang
dimaksud antara lain :

Gambar revisi desain yang berdasarkan hasil uitzet yang akan menjadi dasar volume dan
pelaksanaan diatur / ditetapkan oleh pemilik / pemberi tugas, sebagai dasar mutual check awal
dan akhir

3. Pembuatan Los Kerja/Direksi Keet

Direksi keet merupakan Kantor Direksi yang digunakan untuk kegiatan operasional semua
pekerjaan di lapangan, di dalamnya merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan untuk
melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalam direksi keet dilengkapi dengan :

o Buku tamu untuk menampung pesan dan saran.


o Buku perintah direksi dan catatan-catatan perubahan atas revisi pekerjaan.
o Almari, meja tulis, kursi, dan papan tulis.
o Kotak obat (P3K).
o Gambar-gambar pelaksana dan disertai foto copy dokumen kontrak dan catatan-catatan
lainnya seperti kurva S dan Schedule pekerjaan yang ditempelkan pada dinding di ruang
kontraktor.

Direksi Keet ini juga dilengkapi dengan gudang penyimpanan material dan peralatan para
pekerja.
Atap bangunan direksi keet ini menggunakan seng gelombang/asbes gelombang atau sesuai
dengan kehendak Direksi sementara untuk bangunan dindingnya menggunakan multiplek dan
triplek dengan tujuan agar mudah dibongkar pasang.Sementara untuk lantai kita buat dengan
lantai plesteran dari beton dengan campuran semen, pasir dan kerikil.

Untuk bangunan gudang material kami akan menggunakan atap dari seng dengan ventilasi yang

tidak terlalu banyak agar material tidak langsung berhubungan dengan matahari dan udara luar

secara langsung.Untuk lantai menggunakan plesteran dari bahan air semen dan pasir pasang.

Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya akan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan,
Bangunan kantor dan fasilitas lainnya akan dibuat dengan kekuatan struktural yang memenuhi
syarat,
Bangunan kantor dan fasilitas akan dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya,
diberi pagar keliling, dilengkapi dengan jalan masuk dari kerikil serta tempat parkir,

3. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat


Sebelum memulai pekerjaan, pada tahap awal pelaksanaan adalah memobilisasi tenaga
kerja, bahan kebutuhan penyedia dan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan.
Tahapan yang akan dilaksanakan dalam periode mobilisasi ini adalah :
Mobilisasi personil lapangan yang memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan
pekerjaannya.
Mobilisasi/pemasangan peralatan sesuai dengan dengan daftar peralatan yang tercantum dalam
penawaran.

Pelaksanaan Mobilisasi akan kami laksanakan dengan jalur darat dengan menggunakan alat
angkut tronton yang merupakan milik sendiri

Adapun tahapan pelaksanaan Mobilisasi ini akan kami lakukan dengan tahapan tahapan sebagai
berikut :
Mobilisasi pada awal sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan dengan memobilisasi secara

keseluruhan perlatan sesuai kebutuhan yang di inginkan oleh Direksi pekerjaan nantinya dilapangan,

dan Demobilisasi Peralatan yang akan kami lakukan di akhir pelaksanaan pekerjaan hampir selesai atau

bertahap sesuai setelah tidak dibutuhkannya lagi peralatan tersebut dilapangan


keseluruhan perlatan sesuai kebutuhan yang di inginkan oleh Direksi pekerjaan nantinya dilapangan,

dan Demobilisasi Peralatan yang akan kami lakukan di akhir pelaksanaan pekerjaan hampir selesai atau

bertahap sesuai setelah tidak dibutuhkannya lagi peralatan tersebut dilapangan


Satuan pada kuantitas pekerjaan Mobilisasi ini adalah Lump Sum

Guna menjaga kelancaran Pekerjaan tentunya kami selaku pihak kontraktor akan melakukan
pengaturan arus lalu lintas selama masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung

II. PEKERJAAN PENGAMAN TEBING


A. Pekerjaan Pasangan
1. Galian Tanah Biasa

Untuk pekerjaan galian tanah Lumpur/Pasir digunakan dengan alat berat jenis excavator di
laksanakan pada pekerjaan galian untuk Normalisasi badan sungai dengan metode kerja sebagai
berikut :
Galian tanah Lumpur/pasir adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah
lumpur berpasir pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan dengan mengunakan
alat berat berupa Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang bidang yang ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang
diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah lumpur pasir dimaksudkan untuk daerah yang
bahan hasil galiannya terdiri dari tanah lumpur, pasir dan kerikil.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk ditinjau.

Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa terlebih dahulu
oleh Direksi, Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus
diperbaiki. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter
lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat excavator, maka pembayaran
volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi
pekerjaan.

Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu pekerjaan lain ataupun
pekerjaan saat penggalian itu sendiri, pelaksana pekerjaan harus selalu ada di lapangan untuk
mengarahkan operator excavator dalam bekerja.
Jika dikehendaki Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk timbunan
kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk tanah yang tidak memenuhi syarat
dibuang dengan persetujuan Direksi pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus selalu diawasi oleh pelaksana lapangan, dimana Pelaksana
tersebut harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk
timbunan ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan
bisa langsung ditebar pada bagian yang akan ditimbun.
Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar kerja dan perhitungan dalam
pembuatan MC – 0%.

Volume Pekerjaan : 395,09 M3


Waktu yang direncanakan : 2,00 Minggu
: 15,00 HK

Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 0,04 Org/M3


Mandor : 0,00 Org/M3
Kebutuhan Tenaga 0,05
Dibulatkan : 1,00 Regu

Bahan Yang digunakan : Tidak Ada Bahan digunakan


Kebutuhan Bahan

Alat yang digunakan : Excavator


Kapasitas alat : 24,13 M3/Jam
Koefisien Alat : 0,041 /Jam
Jam Kerja Efektif / Hari : 8,00 Jam
Kapasitas Alat / Hari : 193,03 M3/ Hari
Kabutuhan alat : 0,489
Dibulatkan : 1,00 Unit

2. Pas. Batu Camp. 1 PC : 4 PP

Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan pemasangan batu kali.
Pembuatan profil :
Memasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada
setiap ujung lajur pondasi.
Memasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
Memasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Mengusahakan titik
tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai
peil pondasi.
Mengikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar
lebih kuat.

Memasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga
menjadi kuat dan kokoh.
Mengecek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan batu kali/Batu Gunung :


1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Memasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan
pasir.
3. Menyiapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
Sebelum Memulai pekerjaan pas. Batu kali/Batu Gunung kontraktor akan Menyiapkan semua
alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya :

Semua pekerjaan pasangan untuk pondasi boleh dikerjakan atau dimulai apabila galiannya
telah diperiksa dan disetujui ukurannya/kedalamannya serta kedudukan as-asnya oleh Direksi.
Galian pondasi dikerjakan sesuai gambar, bila bagian yang digali ternyata tanahnya lunak,
maka diteruskan hingga mencapai tanah keras sesuai petunjuk Direksi.
Galian Pondasi cukup lebar dan dilebihkan dari ukuran dalam gambar agar untuk bekerja dan
sisi-sisinya dijaga dari longsor.

Jika pemasangan pondasi batu belah terpaksa dihentikan maka ujung penghentian pondasi
bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.
Pasangan batu terdiri batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran
sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran minimun
30 cm, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
Pemasangan batu kali tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi diatur dengan baik agar tidak
berongga.
bergigi agar pada penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna.
Pasangan batu terdiri batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran
sembarang, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus berukuran minimun
30 cm, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
Pemasangan batu kali tidak boleh dijatuhkan dari atas, jadi diatur dengan baik agar tidak
berongga.

Pekerjaan pasangan batu mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan pemasangan.


Pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran material = 1 Semen : 4 Pasir. Pasangan
batu yang dikerjakan harus sesuai dengan dimensi dan elevasi Bangunan yang akan dibuat
berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan. Pembuatan mortar
pasangan batu dilakukan dengan menggunakan alat jenis concrete mixer dan alat bantu seperti
ember, kotak adukan, cangkul, sekop, kereta dorong, kasut kayu dan lain-lain.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa akan menyerahkan gambar detail rencana
pelaksanaan pekerjaan pasangan batu dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir.
Dan akan menyerahkan contoh jenis bahan pasangan batu campuran 1 Semen : 4 Pasir
kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan. Serta akan menyerahkan daftar
peralatan dan tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan pasangan batu campuran 1
Semen : 4 Pasir kepada Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala, menutup
hidung, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa akan menyiapkan kotak P3K sebagai
penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.

Pasangan batu campuran 1 Semen : 4 Pasir dilakukan dengan cara manual dan untuk pengadukan

mortar menggunakan alat mekanik yaitu concrete mixer serta alat bantu seperti ember, kotak

adukan, cangkul, sekop, kasut kayu/besi, kereta dorong dan lain- lain.

Mortar pasangan batu harus terbuat dari bahan semen, pasir dan air dengan perbandingan
campuran 1 Semen : 4 Pasir. Semua bahan mortar harus dicampur sampai merata dengan
menggunakan alat concrete mixer sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen dalam
keadaan kering. Penyedia Jasa akan membuat takaran yang sama ukuran- ukurannya dan harus
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan batu, lokasi pekerjaan harus dibuat profil penampang
rencana pasangan batu yang akan dipasang dan harus berdasarkan gambar rencana atau sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan. Lokasi pembuatan adukan atau menempatan alat pengaduk diatur
sedemikian rupa agar dapat menjamin kelancaran pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan
menjamin tercapainya mutu adukan yang baik dan terlindung. Lokasi pembuatan adukan perlu
diatur sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan dikerjakan. Pasir dan semen
disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari tanah sekitarnya).

Kotak adukan diletakan ditempat datar tepat berada dibawah alat pengaduk/concrete mixer
dan dilokasi yang memudahkan bagi petugas pengaduk dan pengangkutan adukan ke lokasi
kerja.
Drum air ditempatkan didekat alat pengaduk, kotak-kota takaran disiapkan secukupnya dilokasi
timbunan pasir dan semen. Gerobak pengangkut adukan dan ember disiapkan dekat alat
pengaduk kearah konstruksi yang akan dikerjakan. Material batu yang akan dipasang harus
didekatkan dengan lokasi pekerjaan, agar memudahkan dalam pekerjaan. Pada bagian dasar
pemasangan batu harus diberi mortar terlebih dulu baru dipasang batu. Isi rongga diantara batu-
batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan sendok
adukan/sekop/cangkul.

Pemasangan batu dilakukan dengan menggunakan alat bantu kasut kayu atau besi dan palu
besar/godem dan lain-lain. Apabila dalam pembentukan dimensi pasangan batu memerlukan
dimensi batu yang ukuran kecil, maka dilakukan pemecahan batu dengan menggunakan alat
bantu palu besar/godem. Pada bagian permukaan sisi luar pasangan batu yang sudah terbentuk
harus diratakan sesuai dimensi rencana bangunan yang dibuat. Adukan mortar harus secepatnya
Pemasangan batu dilakukan dengan menggunakan alat bantu kasut kayu atau besi dan palu
besar/godem dan lain-lain. Apabila dalam pembentukan dimensi pasangan batu memerlukan
dimensi batu yang ukuran kecil, maka dilakukan pemecahan batu dengan menggunakan alat
bantu palu besar/godem. Pada bagian permukaan sisi luar pasangan batu yang sudah terbentuk
harus diratakan sesuai dimensi rencana bangunan yang dibuat. Adukan mortar harus secepatnya
dibawa ke tempat pemasangan dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin,
sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan-bahan lain dari luar.
Bahan pasangan batu dibuat dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir harus
menggunakan bahan antara lain :
a. Semen
Semen harus disediakan oleh Penyedia Jasa dari hasil produksi pabrik yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar.
Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam penyimpanan
yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan pencegahan penyerapan
kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh Penyedia Jasa harus
sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
b. Batu Kali/Gunung
Material batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet. Batu yang digunakan batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah salah
satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori. Batu harus rata, lancip atau lonjong
bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama dan harus
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

c . Pasir Pasang
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau berdasarkan petunjuk
Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak tercampur batu pecah dan harus bebas
dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan
beton.

d. Air Campuran
Air yang digunakan pada pencampuran mortar dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4
Pasir adalah air bersih dan bebas dari kotoran, tidak mengandung endapan lumpur, zat-zat
organik, alkali, garam atau tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya
lekat beton, seperti minyak dan lemak.

Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan akan diamankan agar tidak terjadi
kecelakaan, baik akibat terinjak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa menyebabkan terluka
ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara menempatkan alat ditempat yang
aman atau dibawa ke work shop atau digudang penyimpanan alat.
Dan untuk material yang digunakan khususnya bahan semen yang masih terbuka akan ditutup dan
ditempatkan ditempat yang aman jauh dari jangkauan anak-anak agar tidak terjadi kecelakan
akibat menghirup debu semen atau termakan bahan semen tersebut. Sedangkan material batu
dan pasir akan ditempatkan dilokasi yang tidak mengganggu aktifitas kegiatan atau masyarakat
yang melewatinya.

Pengukuran pekerjaan pasangan batu dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir diukur
menurut dimensi dan elevasi yang sudah dipasang sesuai dengan bangunan yang dibuat
berdasarkan gambar rencana.
Pembayaran pasangan batu dengan perbandingan campuran 1 Semen : 4 Pasir dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per meter kubik (M3) yang telah ditetapkan dalam Bill Off
Quantity (BOQ). Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipergunakan.
Volume Pekerjaan : 1.087,01 M3
Waktu yang direncanakan : 6,00 Minggu
: 47,00 HK
Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 1,50 Org/M3
Tukang : 0,75 Org/M3
Kepala Tukang : 0,08
Mandor : 0,08 Org/M3
Kebutuhan Tenaga 2,40
Dibulatkan : 2,00 Regu

Bahan Yang digunakan Cement : 3,260 Sak 3.543,7 Sak


Pasir Pasang : 0,520 M3 565,2 M3
Batu Kali/Belah 1,200 M3 1.304,4 M3

Alat yang digunakan : Alat Bantu

Kapasitas 1 Regu / Hari : 12,20 M3/Hari


Jam Kerja Efektif/Hari : 7,00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 0,65
dibulatkan : 2,00 Regu

3. Siaran Camp. 1 PC : 3 PP

Sebelum dilaksanakan siaran 1 : 3 permukaan yang akan disiar dan diplester terlebih dahulu
dibersihkan dari kotoran dan dikeruk serta dibasahi secukupnya agar terjadi ikatan yang kuat
antara plester dengan pasangan.
Tebal plesteran adalah 2 cm dan untuk siaran tebal minimalnya 1 cm dari permukaan batu.
Sebelum plesteran dilakukan diantara batu- batu harus dikorek sedalam 1-2 cm dibawah
permukaan batu.
Bagian plesteran dan siaran harus selalu dijaga dan dipelihara kelembabannya jangan sampai
terkena matahari secara langsung untuk menhindari penguapan air yang terlalu cepat sehingga
akan menurunkan kekuatan dari plesteran itu sendiri.
Menyiapkan semua material yang diperlukan, yaitu pasir, semen dan air. Air yang dipakai
adalah air dari sumber air tanah.

Pasir dimasukkan ke dalam gentong molen terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa
sudah campur baru diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi molen
masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/ campuran semen, pasir dan air merata, adukan
spesi dituang ke kotak tempat spesi.
Spesi dibawa ke tempat pasang plesteran dimana tukang dan pembantu tukang sudah siap
ditempat
Sebelum Siaran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester dibersihkan.
Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi
menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi
baru.
Pekerjaan Siaran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan dengan air
semen.
Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena
sust pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama
7 hari berturut-turut.
Siaran dibentuk sesuai gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi pekerjaan dan dirapikan
sehingga terlihat bagus.
Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

Volume Pekerjaan : 819,80 M2


Waktu yang direncanakan : 2,00 Minggu
: 15,00 HK
Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 0,30 Org/M2
Tukang : 0,15 Org/M2
Kepala Tukang : 0,02 Org/M2
Mandor : 0,03 Org/M2
Kebutuhan Tenaga 0,50
Dibulatkan : 1,00 Regu

Bahan Yang digunakan Cement : 0,097 Sak 79,4 Sak


Pasir Pasang : 0,018 M3 14,8 M3

Alat yang digunakan : Alat Bantu

Kapasitas 1 Regu / Hari : 26,25 M2/Hari


Jam Kerja Efektif/Hari : 7,00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 0,57
dibulatkan : 1,00 Regu

4. Pipa Suling-suling Dia 3" (Per Jarak 4 Meter)

Seiring dengan sejalan pelaksanaan pek pas batu diatas berjalan bersamaan dilaksanakan
pekerjaan pipa suling dia 3" ( Pipa PVC Wheep Hole) dan akan dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi dan metode sebagai berikut :

Bahan yang digunakan untuk Wheep Hole / Pipa suling-suling adalah Pipa PVC 3" (AW) sesuai
dengan spesifikasi teknis dan yang telah disetujui oleh Direksi :

Pemasangan Pipa Suling-suling/wheep hole dilaksanakan setelah melewati pondasi Dipasang


dengan jarak per 4 Meter, jika perlu sesuai petunjuk Direksi pada bagian ujung sisi dalam
dilapisi Ijuk dan gravel,

Harus diperlihatkan kepada Direksi dan mendapatkan persetujuannya mengenai Pemasangan


dan jarak pipa suling-suling tersebut, untuk melanjutkan pemasangan.

Volume Pekerjaan : 51,00 M'


Waktu yang direncanakan : 4,00 Minggu
: 30,00 HK

Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 0,01 Org/M'


Mandor : 0,00 Org/M'
Kebutuhan Tenaga 0,01
Dibulatkan : 1,00 Regu

Bahan Yang digunakan Pipa PVC 3" : 1,000 M' 51,0 M'
Ijuk :
Kerikil
Alat yang digunakan : Alat Bantu

Kapasitas 1 Regu / Hari : 26,25 M'/Hari


Jam Kerja Efektif/Hari : 7,00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 1,14
dibulatkan : 1,00 Regu
5. Timbunan Tanah didatangkan 1 > 3 Km

Material yang digunakan yaitu Tanah Timbunan yang telah memenuhi persyaratan teknis dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Timbunan Tanah ini dilakukan di sepanjang dan selebar sesuai dengan dimensi di dalam
gambar.

* Excavator Digunakan untuk memindahkan material tanah dari quarry ke Dump Truck.
* Dump Truck Digunakan untuk mengangkut material timbunan tanah ke lokasi pekerjaan.
* sekelompok pekerja menghampar sekaligus meratakan material tanah sekaligus membentuk
kemiringan timbunan dengan menggunakan alat bantu.
* jika diperintahkan kami akan menggunakan alat pemadat Digunakan untuk memadatkan tanah
dasar.
* Jika diperlukan WaterTank Truck Digunakan untuk menyirami material tanah dasar agar tetap
terjaga kadar air optimumnya.
* Material yang digunakan yaitu material tanah pilihan yang didatangkan dari quarry.

Volume Pekerjaan : 395,09 M3


Waktu yang direncanakan : 4,00 Minggu
: 23,00 HK

Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 0,24 Org/M3


Mandor : 0,02 Org/M3
Kebutuhan Tenaga 0,06
Dibulatkan : 1,00 Regu

Bahan Yang digunakan :


Kebutuhan Bahan Tanah Timb. : 1,2 M3 474,11 M3

Alat yang digunakan : Excavator/Loader


Kapasitas alat : 57,89 M3/Jam
Koefisien Alat : 0,017 /Jam
Jam Kerja Efektif / Hari : 8,00 Jam
Kapasitas Alat / Hari : 463,14 M3/ Hari
Kabutuhan alat : 0,147
Dibulatkan : 1,00 Unit

Alat yang digunakan : Dump Truck


Kapasitas alat : 8,34 M3/Jam
Koefisien Alat : 0,120 /Jam
Jam Kerja Efektif / Hari : 8,00 Jam
Kapasitas Alat / Hari : 66,69 M3/ Hari
Kabutuhan alat : 0,021
Dibulatkan : 1,00 Unit

B. Pekerjaan Beton

1. Cor Pondasi Tapak Beton Bertulang 100x100x30 Camp. 1:2:3

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu kami mengajukan request
kepada Direksi Pekerjaan
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk
beton bertulang seperti bangunan Pondasi tapak , dan perkerasan beton semen. Pekerjaan ini
juga akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan pengecoran serta perakitan
penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk
beton bertulang seperti bangunan Pondasi tapak , dan perkerasan beton semen. Pekerjaan ini
juga akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan pengecoran serta perakitan
penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat
dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran dilaboratorium
berdasarkan kuat beton untuk umur 7-28 hari mulai dari pengujian DMF hingga persetujuan JMF
dan dilakukan secara mekanik. sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan
dan benda lainyang harus dimasukkan ke dalam beton harus sudah dipasang dan di ikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan. Sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.segera setelah beton dimulai, acuan
harus dibahasi dengan air.

Bahan dan material yang telah disetujui dicampaur dan diaduk dengan menggunakan self
loading concrete mixer dilokasi pekerjaan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti
sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetjui sebelumnya atau sampai pekerjaan
selesai.
Pekerjaan beton kami menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus, semen, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk
pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat concrete mixer, concrete vibrator dan alat

bantu lainnya ,dan jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka

kami akan menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.


Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan membengkokkan
besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan bahan
lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk pekerjaan
konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat barbender dan alat bantu lainnya ,dan jika
pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka kami akan menggunakan
alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.

Besi tulangan/ besi beton yang akan dipergunakan bersih dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung olie atau minyak.
Semua besi tulangan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang diajukan dalam
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter ataupun
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter ataupun
alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton nantinya.
Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan menggunakan
Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Setelah semua pemotongan dan pembengkokan dilakukan, tulangan – tulangan tersebut
dikelompokkan menjadi satu menurut bentuk dan ukuran panjangnya dan diikat menjadi satu
menggunakan kawat bendrat.
Setelah itu, semua tulangan tersebut dapat dirakit menjadi satu dimensi. Perakitan dapat
dilakukan di tempat pabrikasi maupun langsung di lokasi pengecoran.

Dalam perakitan tersebut harus dilakukan secara kuat dan menyatu kuat menggunakan kawat
bendrat. Pengikatan dilakukan di setiap persilangan pertemuan antar tulangan.
Setelah itu, juga dilakukan pengikatan tambahan menggunakan beton selimut agar semua
tulangan tidak bersinggungan langsung dengan bekisting nantinya yang dapat mengakibatkan
tereksposnya tulangan yang dapat mengakibatkan tulangan menjadi korosi dan melemahkan
kekuatan beton.

d. Bekisting
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan disusun
sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada tempat yang sudah
disediakan dan sesuai dengan persyaratan.
Bekisting harus dibuat dari bahan kayu keras/papan. Untuk bagian konstruksi yang lurus/rata
atau lengkung menggunakan plywood yang dibentuk sesuai dengan ukuran.
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok tanpa
menggunakan pasak atau pengikat.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur tidak
boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong tegak dan
untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari
pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.

Begisting menggunakan bahan dari kayu dan papan yang rata. Begisting harus kuat, kaku dan
rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran, karena
bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk perekatan
antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam gambar
rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
memiliki kualitas baik.
Begisting untuk abutment dapat dibongkar setelah beton berumur lebih dari 3 hari. Dalam
pembongkarannya harus menggunakan cara statis tanpa sebuah getaran, goncangan ataupun
pukulan yang dapat merusak beton.

Volume Pekerjaan : 15,30 M3


Waktu yang direncanakan : 3,00 Minggu
: 23,00 HK

Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 1,86 Org/M3


Tukang : 1,86 Org/M3
Kepala Tukang : 1,86 Org/M3
Mandor : 1,86 Org/M3
Kebutuhan Tenaga 7,44
Dibulatkan : 8,00 Regu
Bahan Yang digunakan Portland Cement : 6,989 Sak 106,9 Sak
Pasir Beton : 0,760 M3 11,6 M3
Kerikil : 1,029 M3 15,7 M3
Air : 215 Ltr 3.289,5 Ltr
Kayu Balok Kls II 5/7 : 0,018 M3 0,3 M3
Kayu Papan Kls III 2,5 Cm ; 0,1 M3 1,5 M3
Paku : 0,65 Kg 9,9 Kg
Besi Beton : 110 Kg 1.683,0 Kg
Kawat Bendrat ; 2,25 Kg 34,4 Kg

Alat yang digunakan : Alat Bantu

Kapasitas 1 Regu / Hari : 15,19 M'/Hari


Jam Kerja Efektif/Hari : 7,00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 1,51
dibulatkan : 1,00 Regu

2. Cor Kolom Beton Bertulang 30x30 Camp. 1 : 2 : 3

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu kami mengajukan request
kepada Direksi Pekerjaan
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk

beton bertulang seperti bangunan Kolom Beton Bertulang, dan perkerasan beton semen.

Pekerjaan ini juga akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan pengecoran

serta perakitan penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat
dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran dilaboratorium
berdasarkan kuat beton untuk umur 7-28 hari mulai dari pengujian DMF hingga persetujuan JMF
dan dilakukan secara mekanik. sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan
dan benda lainyang harus dimasukkan ke dalam beton harus sudah dipasang dan di ikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan. Sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.segera setelah beton dimulai, acuan
harus dibahasi dengan air.

Bahan dan material yang telah disetujui dicampaur dan diaduk dengan menggunakan self
loading concrete mixer dilokasi pekerjaan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti
sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetjui sebelumnya atau sampai pekerjaan
selesai.
Pekerjaan beton kami menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus, semen, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk
pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat concrete mixer, concrete vibrator dan alat

bantu lainnya ,dan jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka

kami akan menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.


Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan membengkokkan
besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan bahan
lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk pekerjaan
konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat barbender dan alat bantu lainnya ,dan jika
pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka kami akan menggunakan
alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.

Besi tulangan/ besi beton yang akan dipergunakan bersih dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung olie atau minyak.
Semua besi tulangan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang diajukan dalam
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter ataupun
alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton nantinya.
Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan menggunakan
Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Setelah semua pemotongan dan pembengkokan dilakukan, tulangan – tulangan tersebut
dikelompokkan menjadi satu menurut bentuk dan ukuran panjangnya dan diikat menjadi satu
menggunakan kawat bendrat.
Setelah itu, semua tulangan tersebut dapat dirakit menjadi satu dimensi. Perakitan dapat
dilakukan di tempat pabrikasi maupun langsung di lokasi pengecoran.

Dalam perakitan tersebut harus dilakukan secara kuat dan menyatu kuat menggunakan kawat
bendrat. Pengikatan dilakukan di setiap persilangan pertemuan antar tulangan.
Setelah itu, juga dilakukan pengikatan tambahan menggunakan beton selimut agar semua
tulangan tidak bersinggungan langsung dengan bekisting nantinya yang dapat mengakibatkan
tereksposnya tulangan yang dapat mengakibatkan tulangan menjadi korosi dan melemahkan
kekuatan beton.

d. Bekisting
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan disusun
sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada tempat yang sudah
disediakan dan sesuai dengan persyaratan.
Bekisting harus dibuat dari bahan kayu keras/papan. Untuk bagian konstruksi yang lurus/rata
atau lengkung menggunakan plywood yang dibentuk sesuai dengan ukuran.
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok tanpa
menggunakan pasak atau pengikat.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur tidak
boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong tegak dan
untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari
pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.
boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong tegak dan
untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari
pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.

Begisting menggunakan bahan dari kayu dan papan yang rata. Begisting harus kuat, kaku dan
rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran, karena
bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk perekatan
antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam gambar
rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
memiliki kualitas baik.
Begisting untuk abutment dapat dibongkar setelah beton berumur lebih dari 3 hari. Dalam
pembongkarannya harus menggunakan cara statis tanpa sebuah getaran, goncangan ataupun
pukulan yang dapat merusak beton.

Volume Pekerjaan : 19,74 M3


Waktu yang direncanakan : 3,00 Minggu
: 23,00 HK

Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 1,86 Org/M3


Tukang : 1,86 Org/M3
Kepala Tukang : 1,86 Org/M3
Mandor : 1,86 Org/M3
Kebutuhan Tenaga 7,44
Dibulatkan : 8,00 Regu

Bahan Yang digunakan Portland Cement : 6,989 Sak 138,0 Sak


Pasir Beton : 0,760 M3 15,0 M3
Kerikil : 1,029 M3 20,3 M3
Air : 215 Ltr 4.244,1 Ltr
Kayu Balok Kls II 5/7 : 0,018 M3 0,4 M3
Kayu Papan Kls III 2,5 Cm ; 0,1 M3 2,0 M3
Paku : 0,65 Kg 12,8 Kg
Besi Beton : 110 Kg 2.171,4 Kg
Kawat Bendrat ; 2,25 Kg 44,4 Kg

Alat yang digunakan : Alat Bantu

Kapasitas 1 Regu / Hari : 15,19 M'/Hari


Jam Kerja Efektif/Hari : 7,00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 1,51
dibulatkan : 1,00 Regu

3. Cor Sloof Beton Bertulang 30x40 Camp. 1 : 2 : 3

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu kami mengajukan request
kepada Direksi Pekerjaan
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk

beton bertulang seperti bangunan Beton Sloof, dan perkerasan beton semen. Pekerjaan ini juga

akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan pengecoran serta perakitan

penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.


Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat
dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran dilaboratorium
berdasarkan kuat beton untuk umur 7-28 hari mulai dari pengujian DMF hingga persetujuan JMF
dan dilakukan secara mekanik. sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan
dan benda lainyang harus dimasukkan ke dalam beton harus sudah dipasang dan di ikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan. Sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.segera setelah beton dimulai, acuan
harus dibahasi dengan air.

Bahan dan material yang telah disetujui dicampaur dan diaduk dengan menggunakan self
loading concrete mixer dilokasi pekerjaan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti
sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetjui sebelumnya atau sampai pekerjaan
selesai.
Pekerjaan beton kami menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus, semen, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk
pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat concrete mixer, concrete vibrator dan alat

bantu lainnya ,dan jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka

kami akan menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.


Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan membengkokkan
besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan bahan
lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk pekerjaan
konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat barbender dan alat bantu lainnya ,dan jika
pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka kami akan menggunakan
alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.

Besi tulangan/ besi beton yang akan dipergunakan bersih dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung olie atau minyak.
Semua besi tulangan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang diajukan dalam
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter ataupun
alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton nantinya.
Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan menggunakan
Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter ataupun
alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton nantinya.
Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan menggunakan
Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Setelah semua pemotongan dan pembengkokan dilakukan, tulangan – tulangan tersebut
dikelompokkan menjadi satu menurut bentuk dan ukuran panjangnya dan diikat menjadi satu
menggunakan kawat bendrat.
Setelah itu, semua tulangan tersebut dapat dirakit menjadi satu dimensi. Perakitan dapat
dilakukan di tempat pabrikasi maupun langsung di lokasi pengecoran.
Dalam perakitan tersebut harus dilakukan secara kuat dan menyatu kuat menggunakan kawat
bendrat. Pengikatan dilakukan di setiap persilangan pertemuan antar tulangan.
Setelah itu, juga dilakukan pengikatan tambahan menggunakan beton selimut agar semua
tulangan tidak bersinggungan langsung dengan bekisting nantinya yang dapat mengakibatkan
tereksposnya tulangan yang dapat mengakibatkan tulangan menjadi korosi dan melemahkan
kekuatan beton.

d. Bekisting
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan disusun
sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada tempat yang sudah
disediakan dan sesuai dengan persyaratan.
Bekisting harus dibuat dari bahan kayu keras/papan. Untuk bagian konstruksi yang lurus/rata
atau lengkung menggunakan plywood yang dibentuk sesuai dengan ukuran.
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok tanpa
menggunakan pasak atau pengikat.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur tidak
boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong tegak dan
untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari
pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.

Begisting menggunakan bahan dari kayu dan papan yang rata. Begisting harus kuat, kaku dan
rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran, karena
bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk perekatan
antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam gambar
rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
memiliki kualitas baik.
Begisting untuk abutment dapat dibongkar setelah beton berumur lebih dari 3 hari. Dalam
pembongkarannya harus menggunakan cara statis tanpa sebuah getaran, goncangan ataupun
pukulan yang dapat merusak beton.

Volume Pekerjaan : 23,71 M3


Waktu yang direncanakan : 3,00 Minggu
: 22,00 HK

Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 1,86 Org/M3


Tukang : 1,86 Org/M3
Kepala Tukang : 1,86 Org/M3
Mandor : 1,86 Org/M3
Kebutuhan Tenaga 7,44
Dibulatkan : 8,00 Regu

Bahan Yang digunakan Portland Cement : 6,989 Sak 165,7 Sak


Pasir Beton : 0,760 M3 18,0 M3
Kerikil : 1,029 M3 24,4 M3
Air : 215 Ltr 5.097,7 Ltr
Kayu Balok Kls II 5/7 : 0,018 M3 0,4 M3
Kayu Papan Kls III 2,5 Cm ; 0,1 M3 2,4 M3
Paku : 0,65 Kg 15,4 Kg
Besi Beton : 110 Kg 2.608,1 Kg
Kawat Bendrat ; 2,25 Kg 53,3 Kg

Alat yang digunakan : Alat Bantu

Kapasitas 1 Regu / Hari : 15,19 M'/Hari


Jam Kerja Efektif/Hari : 7,00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 1,45
dibulatkan : 1,00 Regu

4. Cor Balok Beton Bertulang 30x40 Camp. 1 : 2 : 3

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu kami mengajukan request
kepada Direksi Pekerjaan
Beton bertulang merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk

beton bertulang seperti bangunan Balok Beton, dan perkerasan beton semen. Pekerjaan ini juga

akan dilakukan pembuatan perancah dan bekesting untuk acuan pengecoran serta perakitan

penulangan di lokasi workshop dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana.

Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat
dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran dilaboratorium
berdasarkan kuat beton untuk umur 7-28 hari mulai dari pengujian DMF hingga persetujuan JMF
dan dilakukan secara mekanik. sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan
dan benda lainyang harus dimasukkan ke dalam beton harus sudah dipasang dan di ikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan. Sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi
yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.segera setelah beton dimulai, acuan
harus dibahasi dengan air.

Bahan dan material yang telah disetujui dicampaur dan diaduk dengan menggunakan self
loading concrete mixer dilokasi pekerjaan. Kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti
sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetjui sebelumnya atau sampai pekerjaan
selesai.
Pekerjaan beton kami menggunakan bahan agregat kasar, agregat halus, semen, dan
bahan lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk
pekerjaan konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat concrete mixer, concrete vibrator dan alat

bantu lainnya ,dan jika pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka

kami akan menggunakan alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.


Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan membengkokkan
besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan bahan
lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk pekerjaan
konstruksi.
c. Baja Tulangan
Merupakan baja tulangan bentuk polos yang memiliki tegangan lelah karakteristik Km/cm2.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual. Sekelompok pekerjaan memotong dan membengkokkan
besi sesuai dengan kebutuhan kemudian disusun sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan baja tulangan ini, kami menggunakan bahan baja tulangan polos, dan bahan
lainnya yang mendukung pekerjaan ini, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk pekerjaan
konstruksi.
Kami akan mempersiapkan peralatan, seperti alat barbender dan alat bantu lainnya ,dan jika
pada pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan perlakuan khusus, maka kami akan menggunakan
alat tertentu dalam melaksanakan pengeringan lokasi.
Tata Cara pelaksanaan pekerjaan ini, kami akan mengunakan cara standar pelaksanaan, dan
tetap mengkuti petunjuk teknis yang di perintahkan oleh direksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, kami akan menggunakan peralatan kesalamatan kerja yang
disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan. Pengukuran untuk pekerjaan ini
adalah Unit price disesuaikan dengan hasil pengukuran pekerjaan. Dan pembayaran harga satuan
yang sudah termasuk biaya pekerja, bahan dan alat.

Besi tulangan/ besi beton yang akan dipergunakan bersih dan bebas dari karat yang dapat
merusak, serta tidak mengandung olie atau minyak.
Semua besi tulangan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang diajukan dalam
spesifikasi tekhnik.
Tulangan tersebut haruslah sesuai ukuran diameter dengan yang tertera di dalam gambar
penulangan.Pemeriksaan diameter tulangan ini dapat dilakukan menggunakan Jangka Sorong

Tulangan besi tersebut kemudian dipotong – potong sesuai dengan ukuran yang tertera di
gambar penulangan. Pemotongan tulangan tersebut dilakukan menggunakan Bar Cutter ataupun
alat bantu.
Setelah dipotong, maka tulangan tadi dibengkokkan sesuai bentuk dan dimensi beton nantinya.
Seperti halnya dengan pemotongan, pembengkokan tulangan ini dapat dilakukan menggunakan
Bar Bender ataupun menggunakan alat bantu lainnya.
Setelah semua pemotongan dan pembengkokan dilakukan, tulangan – tulangan tersebut
dikelompokkan menjadi satu menurut bentuk dan ukuran panjangnya dan diikat menjadi satu
menggunakan kawat bendrat.
Setelah itu, semua tulangan tersebut dapat dirakit menjadi satu dimensi. Perakitan dapat
dilakukan di tempat pabrikasi maupun langsung di lokasi pengecoran.

Dalam perakitan tersebut harus dilakukan secara kuat dan menyatu kuat menggunakan kawat
bendrat. Pengikatan dilakukan di setiap persilangan pertemuan antar tulangan.
Setelah itu, juga dilakukan pengikatan tambahan menggunakan beton selimut agar semua
tulangan tidak bersinggungan langsung dengan bekisting nantinya yang dapat mengakibatkan
tereksposnya tulangan yang dapat mengakibatkan tulangan menjadi korosi dan melemahkan
kekuatan beton.

d. Bekisting
Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu harus ditumpuk dan disusun
sehingga tidak menyentuh tanah secara langsung dan diletakkan pada tempat yang sudah
disediakan dan sesuai dengan persyaratan.
Bekisting harus dibuat dari bahan kayu keras/papan. Untuk bagian konstruksi yang lurus/rata
atau lengkung menggunakan plywood yang dibentuk sesuai dengan ukuran.
Semua sambungan harus dilaksanakan dengan rapi agar diperoleh sambungan yang cocok tanpa
menggunakan pasak atau pengikat.
Kecuali disyaratkan lain atau tertera pada Gambar Rencana, maka bagian kayu struktur tidak
boleh disambung untuk seluruh panjangnya, ujung-ujung balok kayu harus dipotong tegak dan
untuk bidang kontak harus saling berhubungan dengan baik.
untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari
pipa-pipa besi standar pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu.

Begisting menggunakan bahan dari kayu dan papan yang rata. Begisting harus kuat, kaku dan
rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran, karena
bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk perekatan
antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam gambar
rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
rapat dan mudah dibongkar. Bagian dalam dari begisting harus bersih dari kotoran, karena
bagian dalam begisting akan langsung berhubungan langsung dengan beton. Untuk perekatan
antar kayu menggunakan paku yang sesuai dengan pemakaiannya.
Dimensi begisting harus dikontrol dengan teliti sehingga dimensi yang tertera dalam gambar
rencana dapat tercapai.
Bahan begisting untuk beton ini biasanya menggunakan multiplek kayu, atau plywood yang
memiliki kualitas baik.
Begisting untuk abutment dapat dibongkar setelah beton berumur lebih dari 3 hari. Dalam
pembongkarannya harus menggunakan cara statis tanpa sebuah getaran, goncangan ataupun
pukulan yang dapat merusak beton.

Volume Pekerjaan : 23,71 M3


Waktu yang direncanakan : 3,00 Minggu
: 24,00 HK

Tenaga Yang dibutuhkan Pekerja : 1,86 Org/M3


Tukang : 1,86 Org/M3
Kepala Tukang : 1,86 Org/M3
Mandor : 1,86 Org/M3
Kebutuhan Tenaga 7,44
Dibulatkan : 8,00 Regu

Bahan Yang digunakan Portland Cement : 6,989 Sak 165,7 Sak


Pasir Beton : 0,760 M3 18,0 M3
Kerikil : 1,029 M3 24,4 M3
Air : 215 Ltr 5.097,7 Ltr
Kayu Balok Kls II 5/7 : 0,018 M3 0,4 M3
Kayu Papan Kls III 2,5 Cm ; 0,1 M3 2,4 M3
Paku : 0,65 Kg 15,4 Kg
Besi Beton : 110 Kg 2.608,1 Kg
Kawat Bendrat ; 2,25 Kg 53,3 Kg

Alat yang digunakan : Alat Bantu

Kapasitas 1 Regu / Hari : 15,19 M'/Hari


Jam Kerja Efektif/Hari : 7,00 Jam
Kebutuhan Tenaga : 1,58
dibulatkan : 1,00 Regu

PEKERJAAN AKHIR

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengecekan kembali dan pembersihan tempat lokasi dari sisa sisa
material dan kotoran atau sampah sisa-sisa proyek.Setelah pekerjaan selesai maka dilakukan
pengecekan hasil pekerjaan bersama dengan pihak penyelenggara pekerjaan, dan dilakukan
penyerahan kembali pekerjaan kepada pihak penyelenggara pekerjaan.

Metode Pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai lampiran dokumen pendukung penawaran Paket
pekerjaan Pembangunan Pengendali Sedimen Sungai Way Ela Pada Satuan Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,yang diharapkan dapat menunjukkan pemahaman dan
kemampuan personil sebagai pelaksanan pekerjaan yang dimaksud diatas
Pengendalian Mutu,Waktu, Bahan dan Tenaga

Kami akan mengendalikan mutu, waktu kerja serta bahan dan tenaga dan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini. Jadwal pelaksanaan kerja yang telah di setujui pihak proyek yang akan menjadi acuannya, dengan
cara membuat rencana kerja mingguan dan setiap minggu akan dilakukan koreksi atas hasil
pelaksanaan pekerjaanya.

Pemeliharaan

Pelaksanaan Pemeliharaan Akan Dilaksanakan setelah Serah Terima Pertama dengan Jangka Waktu
adalah 180 Hari Kalender

Demikianlah metode pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dan pada pelaksanaanya tetap perlu
mendapatkan petunjuk dan arahan dari pengawas dan pemilik pekerjaan nantinya dilapangan

Dibuat Oleh :

Anda mungkin juga menyukai