BAB I
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
MULAI
Penghitungan
Survey lapangan
Data survey
Gambar pelaksanakan
Pengesahan gambar
SELESAI
1
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Mobilisasi untuk tenaga kerja juga dilaksanakan seperti personil lapangan, tenaga
proyek dengan keahlian sesuai dengan bidangnya dan jenis pekerjaan.
2
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
MULAI
Penyelesaian administrasi
Induksi peraturan
induksi K3
pekerja
Persetujuan K3 dan
tanda tangan kontrak
Mobilisasi
Penyerahan personil
SELESAI
Setelah selesai proyek semua peralatan dan tenaga kerja akan di kembalikan
(demobilisasi).
3
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
MULAI
Cek Alat
Menyiapkan keamanan
Akses & lalu lintas Persiapan lokasi
Mobilisasi
Penyerahan alat
FINISH
4
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan ini adalah kegiatan pembuatan / pembangunan tempat hunian lapangan bagi
tim proyek selama proyek berlangsung untuk meingkatkan efisiensi dan kesigapan
dalam menangani atau mengeksekusi pekerjaan dalam proyek.
Pekerjaan ini adalah kegiatan pembuatan / pembangunan tempat hunian lapangan bagi
tim proyek untuk meingkatkan efisiensi dan kesigapan dalam menangani atau
mengeksekusi pekerjaan dalam proyek.
akan dibangun di lokasi yang disesuaikan dengan area lokasi pekerjaan. Pondasi
terbuat dari pondasi batu kali dengan dinding bata dan atap asbes. Lantai berupa tegel
porselen dan tegel keramik.
5
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
1. Total station - 1
2. Waterpass - 1
3. Meteran - 1
4. Alat Bantu - 1
6
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Pembangunan Kantor
1.4 Penyediaan Air Bersih & Sanitasi, Sarana Penerangan Kantor, dan Sarana
Telekomunikasi
Untuk kelancaran dan transportasi antara / dari dan ke lokasi Bendungan Seulimum
direncakanan Fasilitas Jalan Akses yang mampu menjangkau tempat-tempat utama dari
pusat-pusat kegiatan Bendungan Seulimum.
Jalan akses yang dibuat melingkupi antara lain mulai dari jalan masuk Bendungan
Seulimum yang terhubung ke Lokasi Pekerjaan di Pengelak, di Spilway, di Bendungan
Seulimum Utama, dan Konstruksi Penunjang / pendukung lainnya.
1.6 Gudang
Pekerjaan ini adalah kegiatan pembangunan / pembuatan gudang, yang bertujuan untuk
melindungi / menjaga agar kondisi material yang akan dipakai untuk pelaksanaan terjaga
mutu / kualitasnya sesuai spesifikasi. Gudang terdiri dari dua yaitu gudang material dan
gudang bahan peledak. Gudang terletak di dekat stockpile, menjadi satu area dengan
kantor lapangan, barak pekerja.
7
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan ini adalah kegiatan untuk merekam pekerjaan Bendungan Seulimum selama
masa konstruksi dari mulai hingga selesai untuk nantinya di akhir pekerjaan akan
dirangkum menjadi satu kesatuan dokumentasi pembangunan bendungan.
Pekerjaan ini adalah kegiatan pengadaan dan operasional alat K3 untuk keperluan
pekerjaan dan pemantauan para pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dalam
kegiatan ini adalah tidak terjadi kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan.
8
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
BAB II
PEKERJAAN TANAH
2.1. Pembersihan
Lahan yang dibangun jalan, 1 meter di luar semua bagian yang dipotong dan di ujung
timbunan jalan raya, dan tanah di sepanjang saluran samping akan dibersihkan dari
pepohonan, semak belukar, tumbuhan, tunggul pohon, akar-akaran, sampah dan
material lainnya termasuk bangunan pondasi, pagar dan dinding penahan yang ada.
Material yang diperoleh dari operasi pembersihan harus dibakar atau dibuang sesuai
petunjuk direksi, pohon-pohon di luar daerah pembersihan tidak boleh ditebang tanpa
persetujuan direksi. Pembakaran yang dilakukan harus sampai menjadi abu
(sempurna). Semua pohon yang ditebang sesuai persetujuan pemberi kerja dan
semua pohon yang laku dijual tetap menjadi pemilik pemberi kerja.
Permukaan tanah di bawah timbunan jalan harus dibersihkan dari bonggol pohon,
akar-akaran dan benda-benda kecuali tanah yang berada minimum satu meter di
bawah sub-grade atau kemiringan timbunan. Lubang yang diakibatkan pencabutan
bonggol pohon dan akar-akaran akan ditimbun kembali dengan material yang disetujui
sesuai dengan ketentuan untuk timbunan level terkait.
MULAI
MULAI
Survey
Area buangan
SELESAI
SELESAI
Gambar 2.1 Gambar Bagan Alur Pembersihan Lahan
9
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
10
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Galian tanah mrupakan galian terbuka dari semua material yang meliputi, tapi tidak
terbatas pada tanah, lempung, lumpur, batuan pasir, kerikil, batuan lepas dan
sebagainya yang bukan termasuk batuan lapuk dan batuan yang dapat digali secara
efisien tanpa menggunakan bahan peledak atau bulldozer dengan ripper dan penggali
hidrolis seperti yang ditetapkan direksi.
Mengingat semua klasifikasi material yang ditemukan harus digali sampai kemiringan
dan batas seperti pada gambar atau saran direksi, apabila subgrade berada pada
potongan tanah biasa maka dibentuk potongan melintang dan bila diperlukan dibentuk
profil memanjang, tetapi lebih tinggi daripada elevasi desain karena dimungkinkan
adanya penurunan elevasi akhir potongan akibat pemadatan. Material harus
dipadatkan dengan roller yang sudah disetujui direksi dan kadar air harus disesuaikan
sebelum pemadatan.
Material yang digali dalam batas jalan akses, akan secara efektif dimanfaatkan untuk
formasi timbunan jalan kecuali ditentukan direksi. Batuan galian yang lebih setelah
dimanfaatkan timbunan, apabila cocok untuk konstruksi permanen akan ditimbun di
stockpile, sedangkan material galian yang tidak cocok akan diangkut ke spoil bank.
11
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
MULAI
MULAI
Survey
Penggalian
Pengangkutan Pengangkutan
Ke lokasi Ke stockpile atau
tanggul area buangan
SELESAI
SELESAI
12
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Gambar 2.5 Pengangkutan ke lokasi timbunan atau stockpile atau area buangan
13
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Timbunan harus dibangun di lokasi yang mana trase jalan, kemiringan, dan
dimensinya tercantum dalam gambar atau seperti yang disarankan direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi.
Material timbunan terdiri dari hasil galian jalan masuk atau daerah lain seperti
disarankan direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , material ini harus bebas dari
semak, akar, tumbuh-tumbuhan, atau batu besar serta material yang tidak sesuai.
Material ini tidak boleh ditempatkan pada bagian jalan yang akan ditimbun kecuali
pondasi sudah siap dan sudah disetujui direksi. Mutu material harus mendapatkan
persetujuan dari direksi dan tidak termasuk semua zat organik atau material
pengganggu lainnya.
Volume timbunan diperkirakan 6707.08 m3. Material diperoleh dari galian terseleksi
yang diambil dari galian Bendungan Seulimum, konduit dan quarry. Material tersebut
disimpan di stock pile.
Material hasil galian yang hancur atau berbutir kecil harus ditempatkan ter[isah dengan
material galian berupa bongkahan pada stock pile. Material random harus merupakan
perpaduan yang baik, tahan lama, batuan berkualitas baik, batu besar dan kerikil
dengan ukuran partikel maksimum kurang dari 30 (tiga puluh) cm. Disamping itu juga
tidak boleh mengandung partikel lolos saringan No. 200 melebihi 40 (empat puluh)%.
Penempatan material random berbutir halus ditempatkan pada daerah hilir dibagian
tubuh Bendungan Seulimum sedangkan material random yang berbutir besar
ditempatkan dihulu dan dihilir bagian luar tubuh Bendungan Seulimum. Pelaksanaan
dalam penanganan penempatan dan pemadatan material tubuh Bendungan Seulimum
harus menghasilkan distribusi dan gradasi yang merata diseluruh zone. Batuan yang
menggerombol yang mengganggu pemadatan harus dihilangkan.
Pada masing-masing tubuh Bendungan Seulimum harus dibasahi sesuai saran Direksi
dan dipadatkan sampai pada tingkat kepadatan yang diinginkan dengan vibrator roller
yang dilewatkan sesuai hasil field test pada masing-masing strip yang sama lebarnya
dengan panjang drum roller, sampai seluruh permukaan zona dipadatkan sesuai
14
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
kepadatan yang diinginkan, namun berapa kali roller atau bulldozer dilewatkan
tergantung dari hasil test lapangan dan pelaksanaan field test. Jumlah lintasan yang
diperlukan untuk alat pemadatan akan ditentukan berdasarkan uji timbunan (test fill /
test embankment).
MULAI
MULAI
Pengajuan
Pengajuan material
material random
random
Tidak Pengajuan
Pengajuan
Disetujui
Disetujui Lokasi
Lokasi yang
yang
lain
lain
Ya
Penggalian
Penggalian
Pengangkutan
Pengangkutan ke
ke lokasi
lokasi
Penyebaran
Penyebaran material
material
Pemadatan
Pemadatan material
material
Tidak
Cek
Cek // Tes
Tes
Ya
SELESAI
SELESAI
No Material
1. Timbunan Random Tanah (dari stockpile di lokasi)
15
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Pekerja
Gambar 2.9 Material timbunan tanah diambil dari stockpile dan diangkut dengan
dump truck ke lokasi
16
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Gambar 2.11 Pemadatan akan dilakukan dengan Vibro Roller Sheepsfoot, jumlah
lintasan pemadatan sebenarnya yang dibutuhkan untuk alat pemadatan akan
ditentukan berdasarkan pada uji timbunan (test fill) hingga didapatkan kepadatan
sesuai dengan spesifikasi.
Volume timbunan diperkirakan 392 m3. Material diambil dari Quarry atau daerah lain
yang disetujui direksi. Material tersebut ditemptkan di stockpile.
Material yang dipergunakan harus berupa campuran batu yang cukup keras, awet,
bergradasi baik yang dengan ukuran butiran sebagai berikut:
17
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Material Rip - Rap dilakukan kontrol secara visual terhadap ukuran terbesar dan
terkecil dari material Rip - Rap, kontrol ini dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan
Rip - Rap di lapangan bila terjadi penyimpangan langsung memberikan pengertian
kepada pengawas pelaksana yang akan diteruskan ke operator.
Material batuan akan disuplai selain dari hasil galian dan dari material di quarry.
Tabel 2.5 Tabel Lokasi Material Batu Rip - Rap yang diijinkan
No Material
1. Timbunan Batu (dari stockpile di lokasi)
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Pekerja
18
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
MULAI
MULAI
Pengajuan
Pengajuan material
material
(Rip
(Rip -- rap)
rap)
Tidak
Pengajuan
Pengajuan
Disetujui
Disetujui Lokasi
Lokasi lain
lain
Ya
Penggalian
Penggalian
Pengangkutan
Pengangkutan ke
ke lokasi
lokasi
Penyebaran
Penyebaran material
material
Pemadatan
Pemadatan
Tidak
Cek
Cek //
Tes
Tes
Ya
SELESAI
SELESAI
19
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
proses ini senantiasa dikawal oleh tim survey dan diawasi pelaksana untuk
mendapat kemiringan akhir dan memastikan tidak ada rongga yang tertinggal
diantara fragmen batu besar tanpa diisi dengan fragmen batuan yang lebih kecil
(umumnya dilakukan secara manual) sehingga didapatkan “interlock” yang baik.
20
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Gambar 2.16 Contoh Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Rip - Rap, Pengaturan Material
batu Di stockpile. Penurunan material batu, Survey Kemiringan dan Peletakan
Material batu, Pelaksanaan Timbunan Material batu.
21
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
BAB III
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan beton yang dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi dan seperti
gambar dan sesuai petunjuk direksi. Semua pekerjaan beton dilaksanakan pada waktu
ada direksi.
Semen yang dipakai pada pekerjaan beton adalah tipe portland seseuai standar SNI
(Standart Nasional Indonesia) atau ASTM C 150 atau yang disarankan direksi. Apabila
dianggap perlu, maka beton bisa ditambahkan bahan pencampur (admixture) untuk
meyempurnakan pelaksanaan pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan beton dan
menaikkan sifat spesial lainnya. Admixture tidak boleh digunakan sebelum disetujui
direksi.
Agregate halus dan kasar yang digunakan dalam pekerjaan beton diperoleh dari
quarry site atau borrow area di dasar sungai seperti pada gambar atau dari lokasi lain
yang disarankan direksi. Bila material agregate berasal dari sumber lain, maka
material tersebut harus mendapt persetujuan dari direksi. Air yang digunakan dalam
pekerjaan beton harus sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan.
No Alat
1. Concrete Mixer 0,3 m3
2. Concrete Vibrator
22
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Pekerja
3. Tukang
START
START
Pemasangan bekisting
Pengecekan elevasi
Pembersihan permukaan
Pengecoran beton
Finishing
Curing
FINISH
FINISH
Besi tulangan harus menggunakan tulangan ulir (D-form) yang dibuat oleh pabrik yang
sudah disetujui oleh direksi harus sesuai dengan standar SNI (Standart Nasional
Indonesia) atau ASTM A 15-16 atau standar sejenis yang disetujui oleh direksi.
23
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
No Material
1. Besi beton
2. Kawat bendrat
No Alat Kapasitas
1. Bar Bender -
2. Bar Cutter -
3. Flat Bed Truck 3 – 4 ton
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
3.3. Pekerjaan Bekisting
Bekisting digunakan untuk membentuk beton dan apabila diperlukan diberi kayu
penyangga sebagai alat bantu. Permukaan semua bekisting yang berhubungan
dengan beton harus bersih, kaku, dan kokoh untuk mencegah hilangnya mortar.
Material yang digunakan dari baja dan kayu yang sebelumnya harus disetujui oleh
direksi. Kayu harus bagus dan lurus, bebas dari penyimpangan, bengkokan dan
kekeroposan, serta lebar dan tebalnya harus sama dan halus sebelum pembuatan
bekisting.
Bahan bekisting harus sesuai dengan persyaratan berikut, kecuali dipersyaratkan lain :
24
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Finishing atau permukaan Bahan bekisting dari kayu Bahan bekisting dari baja
bekisting yang diperlukan
F1 (Non Ekspose) Tipe apa saja seperti saran Tipe apa saja seperti saran
direksi direksi
F2 (Ekspose) Tipe yang sudah disetujui direksi Seperti yang disarankan &
atau plywood disetujui direksi
F4 (Ekspose) Plywood Tidak diperbolehkan
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
No Material
1. Kayu balok
2. Multiplek t 12 mm (non ekspose)
3. Paku
4. Oil form
5. Material bantu form
25
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
26
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan pemasangan tulangan, bekisting dan cor beton beton dilakukan secara
berkesinambungan dan dilakukan tiap segmen hingga struktur selesai.
Waterstop yang digunakan adalah tipe A (lebar 300 mm). Pemasangan waterstop
harus sesuai dengan posisi dalam gambar atau seperti pengarahan dari direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Tidak ada penggunaan waterstop pada pekerjaan
beton sepanjang konduit (Bottom Outlet dan Intake) di bawah timbunan inti karena
tidak ada sambungan beton. Waterstop harus sesuai dengan syarat SNI (Standart
Nasional Indonesia) atau standar lain dan terlebih dahulu disetujui direksi.
Pemasangan waterstop harus sesuai dengan lebar material yang dipasang pada
beton, pada masing-masing sisi sambungan. Beton harus ditempatkan secara hati-hati
27
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
No Material
1. Waterstop W=300 mm
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
28
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
BAB IV
PEKERJAAN PIPA DAN AKSESORIS
- Pintu (1.50 x 1 m )
Keseluruhan Item Pekerjaan diatas termasuk sisi desain, suplai, testing, pengerjaan
akhir, pengecatan, pengepakan untuk pengiriman, asuransi, pengapalan,
penyerahan/pemasukan ke lokasi pekerjaan, pengangkutan, instalasi/pemasangan,
testing di lokasi pekerjaan dan tes fungsi. Pekerjaan Pipa dan Aksesoris akan
dilaksanakan apabila pekerjaan Tubuh Bendungan Seulimum, Inlet, pelimpah sudah
dilaksanakan terlebih dahulu
4.2. Desain
4.3. Fabrikasi
Semua bahan yang digunakan adalah bahan baru, kelas satu, dan yang umum
digunakan serta sesuai dengan sifat-sifatnya. Semua bahan harus memenuhi standar
29
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Standart Nasional Indonesia (SNI) terbitan terbaru kecuali ditetapkan lain atau atas
persetujuan direksi
Semua bagian harus sesuai dengan dimensi sebagaimana tercantum dalam gambar
desain yang telah disetujui. Dalam pengerjaannya, semua produk harus klas tertinggi
untuk menjaga kehalusan dan bebas dari getaran pada waktu dioperasikan dalam
segala kondisi dan desain. Semua bagian harus tidak boleh terpuntir, aus atau rusak
akibat kondisi kerja yang berat.
Semua peralatan harus dirakit di pabrk sebelum dikirim dan harus diuji peralatan
tersebut untuk menunjukkan kepada direksi bahwa peralatan tersebut berikut
komponen - komponennya memenuhi persyaratan.
4.5. Pengiriman
Semua barang harus dipak dengan baik atau diberi proteksi agar tidak rusak selama
dalam pengiriman dari pabrik sampai di lokasi pekerjaan, direksi pekerjaan dan
konsultan supervisi berhak untuk memeriksa dan menyaksikan peralatan dan
pengepakan sebelum barang dikirim.
30
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
31
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
START
START
Desain
Desain Pipa
Pipa dan
dan Aksesoris
Aksesoris
Test
Test Material
Material // Bahan
Bahan
No Proposed
Proposed
Approved
Approved Other
Other
Material
Material
Pass
Fabrikasi
Fabrikasi
Perakitan
Perakitan di
di Pabrik
Pabrik
No
Approved
Approved
Pass
Packing
Packing
Pengiriman
Pengiriman
Pemasangan
Pemasangan di
di Lapangan
Lapangan
No
Test
Test
Pass
FINISH
FINISH
32
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
BAB V
PEKERJAAN PEMANCANGAN BETON
Pemancangan Beton ukuran 20x20x400 dengan bentuk persegi adalah suatu sarana
yang dibuat sebagai penunjang/pendukung baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga bangunan utama (dalam hal ini berupa dinding revetment
Bendungan Seulimum) dapat berfungsi dengan baik, dan bangunan tersebut dapat
menahan beban yang diterima semisal longsor, settlement pada bangunan dinding
revetment beton Pekerjaan bangunan fasilitas ini dilaksanakan di awal pekerjaan
karena lokasi yang tidak secara langsung berkaitan dengan lokasi Bendungan
Seulimum.
Ketentuan :
- Ukuran 20 x 20 x 400 cm
- Bentuk Persegi
- Test dengan Hammer test sesuai dengan kekuatan beton rencana bersama direksi
sebelum dilakukan pengiriman ke lokasi pekerjaan.
Material Pancang :
- Test dengan Hammer test sesuai dengan kekuatan beton rencana bersama direksi
sebelum dilakukan pengiriman ke lokasi pekerjaan.
Metode Kerja :
- Untuk memudahkan transport material ke lokasi maka jalan untuk mobilisasi harus
dipersiapkan terlebih dahulu.
- Tiang Pancang mini pile adalah produk pabrikasi dengan spesifikasi sesuai standart
yang ditentukan yang pengangkutan dari pabrik ke site dengan menggunakan truk
trailer dan penurunan dan penumpukan di lokasi sesuai kebutuhan dan space yang
ada dengan menggunakan crawler crane 15 ton (service crane).
33
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
- Beton mempunyai kuat karakteristik yang sudah memenuhi untuk melawan tegangan
tekan tapi lemah terhadap tegangan Tarik dan tegangan teratur. Tiang pancang dari
beton mempunyai sifat mudah patah bila mendapat beban yang lebih kuat dari pada
beban rencana.
- Cara mengangkat pancang mini pile, pengangkatan dibuat dengan 2 atau 4 titik
angkut, kedudukan seling baja harus berada pada 2/10 dari total panjang dari kedua
ujung tiang.
- Perataan Lahan Tanah pada titik-titik yang akan dilakukan pemancangan harus
diratakan agar pemasangan tiang pancang menggunakan Hydraulic Static Pile
Driver ini dapat berjalan dengan baik dan agar dapat meminimalisir kesalahan yang
akan terjadi, dan karena alat HSPD harus berada pada tanah yang rata.
34
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
- Untuk mengetahui besarnya tekanan yang diberikan pada tiang pancang pada alat
ini dilengkapi dengan manometer oil pressure yang terletak pada ruang control/kabin.
Besarnya tekanan yang diberikan kemudian dikonversikan ke pressure force (Mpa).
- Bila Clamping Box hanya mampu menekan tiang pancang sampai bagian pangkal
lubang mesin saja, maka penekanan dihentikan dan Clamping Box bergerak naik ke
atas untuk mengambil tiang pancang sambungan yang disiapkan atau dolly bila tidak
dilakukan penyambungan.
- Apabila tiang belum menyentuh titik kedalaman yang direncanakan, tiang harus
disambungkan, maka ujung tiang yang berada diluar harus disisakan sepanjang 50
cm agar dapat disambungkan dengan tiang lain. Proses penyambungan sama
seperti awal pemancangan. Hanya saja tiang yang baru harus disambungkan atau
dilas dengan tiang yang telah tertanam. Sebelum disambungkan, cek kembali
verticality tiang.
- Setelah pengelasan selesai tiang kemudian ditekan kembali hingga kedalaman yang
direncanakan atau sesuai dengan desain load/beban rencana tiang pancang.
- Setelah tiang berada di titik kedalaman yang direncanakan, sisa tiang yang berada di
luar dipotong sampai rata dengan tanah. Hal ini harus dilakukan pada penggunaan
35
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
- HSPD dikarenakan alat ini tidak dapat bergerak jika pondasi tidak dipotong hingga
rata dengan tanah.
Untuk alur pekerjaan pemasangan tiang pancang dapat dilihat di bagan alur berikut ini:
No Tenaga Kerja
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
36
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
START
START
Desain
Desain Tiang
Tiang Pancang
Pancang
Test
Test Material
Material // Bahan
Bahan
No Proposed
Proposed
Approved
Approved Other
Other
Material
Material
Pass
Fabrikasi
Fabrikasi
Perakitan
Perakitan di
di Pabrik
Pabrik
No
Approved
Approved
Pass
Packing
Packing
Pengiriman
Pengiriman
Pemasangan
Pemasangan di
di Lapangan
Lapangan
No
Test
Test
Pass
FINISH
FINISH
37
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
BAB VI
PEKERJAAN BANGUNAN PENUNJANG
- Rumah Jaga
- Pos Jaga
- Gardu Pandang
- Gudang
- Gapura
- Kantor Dinas
- Rumah Dinas
- Gazebo (4 Buah)
38
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
BANGUNAN PENUNJANG
RANGKA
PONDASI DINDING LISTRIK
ATAP
PENUTUP
KOLOM LANTAI DRAINASE
ATAP
40
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Material hasil pembersihan bisa juga dibakar apabila mendapat ijin dari Direksi
Pekerjaan dengan menempatkan orang untuk mengawasinya dari kemungkinan
bahaya kebakaran lingkungan maupun harta benda. Setelah itu bekas
pembakaran harus dirapikan sehingga tidak mengganggu lingkungan.
41
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
START
START
Survey
Survey
Pembersihan
Pembersihan lahan
lahan
Pembuangan
Pembuangan
sisa
sisa material
material
FINISH
FINISH
Pekerjaan Batu Kosong dipasang dengan ketebalan 20 cm, dan ditimbun dengan
pasir di celah – celah batu dan disiram dengan air.
42
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Gambar 6.6 Bagan Alur Pekerjaan Pondasi Pasangan Batu Belah (Menerus)
Penggalian tanah pondasi, lebar dasar galian tanah pondasi dibuat lebih lebar dari
ukuran pondasi agar lebih memudahkan dalam pengerjaan pondasi. Semua galian
tanah harus ditempatkan diluar dan agak jauh dari pengerjaan penggalian sehingga
tidak mengganggu.
Perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah
dirakit dapat langsung diinstal. Pemasangan tulangan dilakukan secara manual
karena tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi tidak terlalu dalam.
43
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
START
Pengukuran
Bouplank
Galian tanah
Penulangan
Pasang Bekisting
Pengecoran
FINISH
1. Pekerjaan Sloof
2. Pekerjaan Kolom
3. Pekerjaan Balok
Pasir, harus berupa pasir pasang butiran – butiran yang tajam dan beraneka
ragam dan tidak mengandung lumpur lebih dari 5%.
44
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Kerikil, yang digunakan keras dan tidak kropos, mempunyai 3 bidang dan
diameter batu minimal 20 mm’ dengan kandungan lumpur tidak lebih 1%.
Baja Tulangan, harus bersih dari karat, digunakan mutu U-24 untuk diameter
kurang dari 13 mm, penampang harus bulat dan memenuhi persyaratan NI-2
(PBI 1988).
Kawat Beton, adalah dari baja lunak diameter kawat lebih besar atau sama
dengan 0,40 mm, kawat pengikat beton harus memenuhi syarat – syarat yang
ditentukan dalam NI-2 (PBI 1988).
Air, yang digunakan tidak boleh mengandung minyak, asam akali, garam dan
bahan – bahan organik lainnya.
Beton yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu dengan perbandingan campuran 1pc :
2psr : 3krl, dikerjakan setelah pekerjaan baja tulangan selesai dirakit dan telah dipasang
bekesting / mall, pencampuran harus betul – betul tercampur merata dengan
menggunakan alat pencampur beton dan pemadatan beton memakai alat penggetar,
bekesting / mall dibuka setelah umur beton telah cukup minimal 28 hari, beton harus
selalu dibasahi sebelum mencapai umur beton yang ditentukan, namun terhadap
bekesting / mall pada bagian vertikal bias dibuka setelah 3 hari, urutan pelaksanaan
pekerjaan beton yaitu dimulai dengan Beton Sloof 20/20 Cm, dipasang diatas pasangan
Batu pondasi, Kolom Beton 20/20 Cm, dipasang disetiap sudut atau pertumuan
pasangan bata, Balok Lantai 20/20Cm dipasang sebagai pilar di teras bagian depan,
Ring Balok 15/15 Cm. sebagai pengunci dikerjakan setelah pasangan bata selesai
dipasang seluruhnya. Untuk bagan alur pekerjaan beton dibangunan pelengkap dapat
dilihat di bawah ini.
45
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
START
Persiapan
Fabrikasi tulangan
Install Tulangan
Install bekisting
Pengecoran
Uninstall Bekisting
Curing
FINISH
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Kusen
1. Pekerjaan Dinding
Pasangan Dinding Bata merah dipasang dengan adukan 1pc : 4psr, dipasang
diatas sloof setinggi 20 cm sebagai pasangan kedap air dan selanjutnya
Pasangan Dinding Bata dengan campuran 1pc : 4psr semua dinding bata yang
dipasang tidak dipersipakan memikul beban, dalam pelaksanaan pemasangan
46
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
bata tidak diperkenankan lebih dari 2 m1, lapis bata yang satu dengan diatasnya
harus berbeda sentengah panjang bata dan pada pengakhiran sambungan
dibuat bertangga menurun dan tidak tigak bergigi untuk menghindari retak.
Setelah bidang dinding yang telah selesai pasangan bata, Plesteran untuk
semua bidang dinding campuran 1pc : 3psr dengan ketebalan 1 – 1,5 cm,
sebelum dilaksanakan pekerjaan terlebih dahulu bidang yang akan diplester
dibersihkan dan disiram dengan air, teknik perataan plesteran dengan memakai
mistar kayu yang digerakan secara vertical dan horizontal. Acian Dinding
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran selesai dan umur plesteran telah cukup
selama kurang lebih 7 hari.
2. Pekerjaan Lantai
Lantai keramik dengan campuran 1pc : 3psr : 5krl, dikerjakan untuk semua
lantai ruangan dalam dan lantai selasar, sebelum di Lantai keramik, diurug
dahulu dengan pasir setebal 10 cm, disiram dengan air dan dipadat, sebelum di
cor semua pipa – pipa air dan saluran – saluran lainnya sudah harus terpasang.
keramik lantai kamar mandi dibuat kemiringan 1% kearah pembuangan air (floor
drain).
3. Pekerjaan Kusen
47
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Pek. Plafond
48
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
5. Pekerjaan Plafond
Rangka Plafon, ada dua jenis kayu yang dipakai yaitu kayu 5/10 cm dipasang
sebagai rangka ditepi tembok dipasang keliling, dan kayu 5/7 cm dipasang
sebagai rangka pembagi, jarak yang dibuat sesuai dengan gambar kerja.
Penutup Plafond Gipsum, dipasang pada rangka yang telah tersedia dan
gipsum dipotong sesuai ukuran.
Baja Ringan Galvanis, ukuran 5/10 Cm, 6/7 Cm, harus kering kondisi bagus
Gipsum
Listprofil/listplang, 10 Cm.
49
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
6. Pekerjaan Instalasi
1. Penyambungan
2. Pemasangan Instalasi
3. Pemasangan Aksesoris
Pemasangan dan pemyerahan armature lampu sesuai yang telah ditentukan dari
pengawalan sampai titik – titik cahaya lampu, saklar, stop kontak, termasuk
perlengkapan dalam dan luar gedung.
50
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Pipa PVC
Kabel Listrik
Aksesoris Listrik
Pembuatan Septicktank /rembesan, dibuat sesuai dengan ukuran dan gambar kerja,
dipasang harus berdekatan dengan WC/KM.
Pekerjaan ini termasuk juga pembuatan tower, rumah pompa dan pengeboran sumur
dalam.
3. Aksesoris
51
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
1. Dinding
2. Kusen
4. Plafond tripleks
5. Bingkai jendela
6. Papan listplank
7. Kolom teras
Finishing Kosen, pintu, jendela dan ventilasi, menggunakan politur / vernis, bidang
kayu yang akan dicat dibersihkan dulu dan diamplas dengan kertas pasir agar
permukaan benar – benar bersih dari debu/kotoran dan licin.
52
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
Minyak cat
53
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
54
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
55
LAPORAN METODE PELAKSANAAN
56