Anda di halaman 1dari 20

Pengolahan Dan Analisis Data

Bab

3
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Pengolahan dan analisis data dilakukan setelah diperoleh data-data yang


dibutuhkan baik data hasil survei maupun data sekunder.

3.1 Pengolahan Data

3.1.1 Data Sekunder


 Data klimatologi: Data ini diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG) Wilayah III di Susilo Sintang, yang terdiri dari curah hujan, kecepatan
angin, curah hujan, tekanan udara, kelembaban, penyinaran matahari selama
10 tahun yaitu dari tahun 1994 sampai tahun 2003. Data yang didapatkan
kemudian di analisis dengan menggunakan Metode Mock untuk mengetahui
ketersediaan air S. Bayan. Perhitungan ketersediaan air (teori dan hasil
perhitungan) dengan menggunakan Mock disajikan pada Lampiran Hidrologi
dan Hidrometri.
 Data topografi: Peta topografi diperoleh di Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) di Bogor, Direktorat Topografi TNI AD di
Jakarta dengan skala 1:50.000 dan dari Direktorat Sumberdaya Mineral
Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral di Bandung. Peta yang diperoleh
adalah dari Bandung dengan skala 1:250.000.. Data ini terutama diperlukan
untuk menentukan catchment area. Dari data peta topografi yang tersedia
diperkirakan catchment area sungai Bayan seluas 30,43 Km2.
 Data penduduk: Jumlah penduduk yang diperkirakan akan memanfaatkan
prasarana air baku yang direncanakan diperoleh dari lokasi, yaitu melalui
Ketua RT atau Kepala Desa dilokasi taupun melalui Badan Pusat Statistik. Kota
Senaning terdiri dari empat RT, yaitu RT01 dan RT02 dengan jumlah
penduduknya terdiri dari 128 KK, RT03 yang terdiri dari 87 KK dan RT04
terdiri dari 115 KK.Data ini digunakan untuk memperkirakan kebutuhan air
untuk masyarakat yang akan dilayani.
 Daftar harga satuan bahan dan upah: Data ini diperoleh dari masing-
masing lokasi, dari Dinas PU setempat, dan dari Jurnal Daftar Harga Satuan
Bahan dan Upah yang dikeluarkan oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesia
(INKINDO).

3-1
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

3.1.2 Data Topografi


Peta orientasi Survei topografi disajikan pada Gambar 3.1.Survei topografi
dilakukan untuk membuat peta situasi yang sesuai dengan kondisi lapangan
sebenarnya (eksisting), berikut trase, penampang dan objek-objek yang
diperlukan yang berada di lokasi perkerjaan. Data lapangan yang telah diproses
disajikan dalam bentuk peta situasi detail dengan skala 1:2.000. Peta situasi yang
akan dihasilkan merupakan gambar lapangan sebenarnya yang dilengkapi dengan
koordinat horisontal X dan Y dan koordinat vertikal (elevasi) Z dimana garis
kontur yang ada akan digunakan dalam perencanaan teknis tata saluran.
Data hasil pengukuran survei topografi direalisasikan dalam bentuk gambar/peta
teknis. Penggambaran akhir dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi, setelah pekerjaan lapangan disetujui oleh Direksi pekerjaan, terutama
berkaitan dengan perhitungan-perhitungan data ukur dan hasil asistensi peta
draft situasi hasil lapangan.
Peta hasil survei topografi yang telah diproses untuk lebih jelasnya disajikan pada
Gambar 3.2 sampai Gambar 3.9. Peta tersebut mencakup daerah sumber air
hingga lokasi permukiman penduduk yang nantinya direncanakan akan
memanfaatkan air baku hasil pekerjaan ini.
Pada lokasi rencana pengambilan air dan rencana tandon utama dibuat beberapa
BM dan CP untuk memudahkan stake out dalam kegiatan konstruksi di lapangan.
Koordinat dan elevasi yang digunakan pada peta hasil survei ini adalah koordinat
dan elevasi lokal.
Pelaksanaan lapangan pekerjaan pengukuran topografi/pemetaan situasi detail di
lokasi mulai tanggal 9 Agustus 2004 s.d. 11 September 2004.

3.1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan selama pengukuran topografi dan perhitungan baik di
lapangan maupun di studio adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Peralatan Survei Topografi

No. Nama Alat Merk Jenis Jumlah

1 Theodolith Bousole Wild TO 2 unit


2 Waterpass NAK 2 & NI 2 1 unit
3 Papan ukur Lokal 3 set
4 Pita ukur Tajima 3 unit
5 Calculator Casio 3 buah
6 Foto Tustel Fuji DLP 1 buah
7 Kamera digital BenQ 1 buah
8 Form Pengukuran - LS
9 GPS Garmin 1 unit
Selain persiapan yang sudah dilakukan di kantor seperti surat-menyurat,
persiapan ren-cana kerja dan lain-lain, di lapangan juga perlu dilakukan tahapan
persiapan berikut:

 Laporan Kedatangan
Melaporkan kedatangan tim kepada Kantor Camat Kecamatan Ketungau Hulu
dan Desa Senaningsebagai kantor pemerintahan terdekat di lokasi pekerjaan.
3-2
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

 Menyiapkan Tenaga Keja


Untuk menunjang kelancaran pekerjaan pengukuran pekerjaan survei ini
didukung tiga (tiga) orang surveyor topografi yaitu Eyep.S, Yayat.S, dan
Tejo.S . Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan sejumlah tenaga kerja lokal
(yang didapatkan dari penduduk setempat).

 Menyiapkan Bahan Material


Bahan material yang harus disiapkan antara lain, bahan beton untuk
pemasangan BM, besi untuk pemasangan CP, patok kayu dan bahan
keperluan lainnya. Bahan-bahan tersebut didapatkan di daerah sekitar lokasi
proyek.

3.1.4 Orientasi Lapangan


Sebelum mengawali kegiatan survei lapangan, dilaksanakan kegiatan orientasi
lapangan yang meliputi:
1. Menentukan tempat pusat kegiatan lapangan yang letaknya strategis dengan
lokasi survei. Pusat kegiatan lapangan ini bertempat di dua lokasi yaitu di
rumah ladang dekat Sumber Air dan di Penginapan Senaning.
2. Mengenal dan mengamati kondisi lingkungan daerah survei, yaitu dilakukan
dengan menjelajahi seluruh daerah survei melalui saluran-saluran dan jalan
darat.
3. Mencari/menginventarisasi awal-awal jalur perencanaan. Di lokasi
pengamatan, tidak ditemukan adanya Bench Mark (BM) yang sudah ada
untuk dijadikan referensi.

3.1.5 Pelaksanaan Pengukuran

A. Pemasangan Bench Mark, Control Point, dan Patok Kayu


Bench Mark (BM) dan Control Point (CP) sebagai titik kontrol di lapangan
dipasang pada lokasi yang telah direncanakan sesuai petunjuk direksi.
BM untuk kerangka pengukuran, dengan ukuran 20x20 cm, dipasang sebanyak 2
(dua) buah, dan kemudian diberi penomoran yaitu BM-01 dan BM-02 .
CP dipasang dengan pipa ukuran diameter 4” dan diberi nomor. Jumlah CP yang
ada di ketiga lokasi adalah 6 (enam) buah, yaitu CP-1, CP-2, s.d. CP-6.
Daftar koordinat konstruksi BM dan CP disajikan pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Gambaran mengenai letak atau lokasi masing-masing BM di lokasi survei dapat
dilihat selengkapnya pada Lampiran Topografi.

Tabel 3.2 Daftar Koordinat dan Elevasi Bench Mark dan Control Point
No. BM X Y Z
BM-01 14952,07 14985,80 150,684
BM-02 16241,51 7674,606 100,568
CP-1 14996,203 150004,506 148,923
CP-2 14927,035 13665,089 93,962
CP-3 16248,358 7980,775 100,334
CP-4 15827,335 7593,132 101,269
CP-5 16259,703 7208,786 97,744
CP-6 16443,444 7443,208 96,368

3-3
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

Dekripsi mengenai masing-masing BM dan CP dapat dilihat pada Lampiran


Topografi.

B. Pengukuran Poligon
Jaringan poligon utama pada lokasi pekerjaan terdiri dari 1 (satu) buah jalur
utama. Sedangkan jaringan poligon cabangnya diukur pada jalur-jalur saluran
dan diikatkan dengan sempurna pada jaringan poligon utama.
Skema pengukuran poligon utama untuk pekerjaan ini dapat dilihat pada
Lampiran Topografi.

C. Pengukuran Waterpass
Pengukuran waterpass pada tiap jalur pengukuran, dilaksanakan menjadi
beberapa seksi, dengan jarak tiap seksi adalah  1,5 km dan jarak antara slag
adalah  50 m. Alat yang digunakan adalah Automatic Level NAK.2 dan Ni.2.
Untuk mendukung proses perhitungan serta pembuatan draft gambar peta di
lapangan, elevasi 0 (nol) sementara ditetapkan pada sebuah patok awal.
Pengamatan Matahari
Metoda pengamatan ialah metoda pengamatan tinggi matahari dengan
menggunakan alat T2 dan GPS.

D. Pengukuran Situasi Detail


Pengukuran situasi dilakukan di sepanjang jalur rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.

E. Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang


Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang sungai dan jalur yang
setiap interval  100 m.

F. Pengolahan Data dan Penggambaran


Atas dasar hasil pengukuran topografi dan pemetaan situasi detail di lapangan
dengan secara simultan dilakukan pengolahan data (perhitungan) dan
penggambaran, yang pada dasarnya masih bersifat sementara. Proses
perhitungan baik perhitungan koordinat mau-pun elevasi dilaksanakan di
lapangan (base camp). Hal ini dimaksudkan agar apabila ter-dapat kesalahan
ukuran, maka pengecekan dapat segera dilaksanakan. Dengan demikian keragu-
raguan terhadap hasil pengukuran dapat dihilangkan.
Setelah selesai semua tahap perhitungan maka pekerjaan selanjutnya adalah
proses plot titik-titik dimulai dari titik kerangka utama, detail, dan ketinggian
untuk mendapatkan peta dasar yang baru dan digambar di atas kertas milimeter.
Penggambaran ulang secara digi-tasi, dengan tujuan penempatan titik-titik
penting hasil survei dapat digambar dan dieva-luasi dengan keakuratan yang
lebih baik.

3-4
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

SENANING

PETA SURVEI
LAPANGAN

KETERANGAN :

Gambar 3.1 Peta orientasi lokasi pekerjaan survei topografi

3-5
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

3.1.6 Data Hidrologi dan Hidrometri


Untuk dapat memenuhi kebutuhan air bagi Kota Senaning tentunya harus
diketahui juga ketersediaan/debit air dari sumber air baku yang akan dipakai
yaitu S. Bayan, sehingga bisa diketahui apakah mencukupi atau tidak.
Besarnya ketersediaan/debit andalan dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Mock berdasarkan data yang ada sedangkan untuk luas daerah
tangkapan air hujan (catchment area) yang diukur dari peta topografi skala
1:50.000 yang di dapatkan dari BAKOSURTANAL adalah sekitar 30,43 Km 2.
Contoh perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan Metode Mock bisa
dilihat pada Tabel 3.3 sedangkan untuk hasil analisis selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran Hidrologi dan Hidrometri.
Hasil dari pengukuran kecepatan arus dengan menggunakan current meter yang
dipergunakan untuk mengetahui debit lapangan dilakukan di rencana lokasi
bendung pada tiga kedalaman yaitu 0.2 d, 0.6d dan 0.8d. Dari hasil pengukuran
didapat kecepatan arus pada kedalam 0.2d, adalah 0.037 m/s, pada kedalam 0.6 d
adalah 0.042 m/s dan kedalaman 0.8d adalah 0.048 m/s. sehingga kecepatan
rata-ratanya adalah 0,04225 m/s. Luas penampang sungai di lokasi rencana
bendung adalah 55.5 m2, sehingga debit sesaat lapangan yang didapatkan adalah
2.345 m3/s
Pengambilan contoh air untuk dianalisa di laboratorium dilaksanakan di dua lokasi
yaitu di S. Bayan dan di S. Ketungau. Hasil dari analisis laboratorium secara
umum yang telah dilakukan secara umum kondisi airnya bisa dilihat pada Tabel
3.4 yang telah disajikan sebelumnya, dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran Kualitas Air.
Tabel 3.4 Ringkasan Kualitas Air Hasil Uji Laboratorium

HASIL UJI LAB


NO LOKASI SARAN PENGOLAHAN
(Baku Mutu Gol. A:
pH = 6,5-8,5 Fe = 0,3 Warna = 15,
Kekeruhan = 5,)

1 Sungai Bayan pH = 3,69 Perlu penambahan kapur untuk mencapai


pH 6,5-8.5. Diaerasi untuk menurunkan
(Pinggir kanan sungai) Fe = 0,49,
Fe dan CO2 dan air perlu disaring. Air
Arah acuan menuju hilir Warna = 225 harus dimasak sebelum dikonsumsi.
Kekeruhan = 6,8 , CO2 =.2.0
2 Sungai Bayan pH = 3,75 Perlu penambahan kapur untuk mencapai
pH 6,5-8.5. Diaerasi untuk menurunkan
(Tengah-tengah sungai) Fe = 0,52 Fe dan CO2 dan air perlu disaring. Air
Warna = 225 harus dimasak sebelum dikonsumsi.
Kekeruhan = 7,2 , CO2 =.2.0
3 Sungai Bayan pH = 3,71 Perlu penambahan kapur untuk mencapai
pH 6,5-8.5. Diaerasi untuk menurunkan
(Pinggirkiri sungai) Fe = 0,46 Fe dan CO2 dan air perlu disaring. Air
Arah acuan menuju hilir Warna = 225 harus dimasak sebelum dikonsumsi.
Kekeruhan = 6,8 , CO2 =.1.0
4 Sungai Ketungau pH = 4,6 Perlu penambahan kapur untuk mencapai
pH 6,5-8.5. Diaerasi untuk menurunkan
Fe = 0,94
Fe dan CO2 dan air perlu disaring. Air
Warna = 225 CO2 =.2.0 harus dimasak sebelum dikonsumsi.
Kekeruhan = 13
Sumber : Hasil Analisis

3-6
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

Stasiun : Stasiun Meteorologi Susilo Sintang


Lokasi Stasiun : 00 07 LU / 111 32 BT
Thn. Pengamatan : 1995
No. Meteorological Data Konst. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des
1 Catc. Precip (P.mm/month) 352.50 538.70 465.50 326.10 224.10 260.50 593.60 466.60 246.30 167.50 476.10 213.40

Contoh perhitungan debit dengan Metode Mock


2 Catc.Rain Days (n;days) 24 25 24 23 20 17 19 22 17 18 25 20
3 Days of Month (Hr;days) 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
o
4 Temperature (T; C) 26.50 25.20 26.50 27.10 27.30 26.90 26.40 26.50 26.60 26.90 26.50 26.20
5 Sunshine (S;%) 41.00 42.00 51.00 62.00 57.00 61.00 65.00 44.00 52.00 61.00 61.00 58.00
6 Rel. Humidity (h;%) 87.00 85.00 87.00 86.00 85.00 87.00 83.00 87.00 86.00 85.00 87.00 87.00
7 Wind (w;mile/day) 18.81 20.90 21.11 21.74 16.72 22.16 28.22 22.16 25.08 28.22 25.08 21.53
Potential Evapo-Transpiration
8 Solar Rad. (R;mm/day) 14.02 14.70 15.08 14.88 14.26 13.82 13.92 14.44 14.90 14.76 14.18 13.76
o
9 A (mm Hg/ F) 0.85 0.80 0.85 0.88 0.89 0.87 0.85 0.85 0.85 0.87 0.85 0.84
10 B (mm H2O/day) 16.33 16.04 16.33 16.48 16.53 16.43 16.30 16.33 16.35 16.43 16.33 16.25
11 ea (mm Hg) 25.98 24.08 25.98 26.91 27.22 26.60 25.82 25.98 26.13 26.60 25.98 25.51
12 ed (mm Hg) = hxea 22.60 20.47 22.60 23.14 23.13 23.14 21.43 22.60 22.47 22.61 22.60 22.19
13 F1 (T;S) = Ax(0.18+(0.55xS))/(A+0.27) 0.31 0.31 0.35 0.40 0.38 0.39 0.41 0.32 0.35 0.39 0.39 0.38
14 F2 (T;h) = AxB(0.56-(0.092x(ed^0.5)))/(A+0.27) 1.52 1.72 1.52 1.48 1.49 1.47 1.66 1.52 1.54 1.54 1.52 1.56
15 F3 (T;h) = (0.27)(0.35)(ea-ed)/(A+0.27) 0.28 0.32 0.28 0.31 0.33 0.29 0.37 0.28 0.31 0.33 0.28 0.28
15a Reflection Coefficient (r) 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
16 E1 = F1x(1-r)xR; 3.15 3.29 3.85 4.33 3.94 3.97 4.14 3.38 3.85 4.24 4.05 3.79
17 E2 = F2x(0.1+(0.9xS)) 0.71 0.82 0.85 0.97 0.91 0.96 1.14 0.75 0.87 1.00 0.99 0.97
18 E3 = F3x(k+0.01w); k= 1.00 0.34 0.39 0.34 0.38 0.39 0.35 0.48 0.35 0.38 0.42 0.36 0.34
19 Ep (mm/day) = E1-E2+E3 2.78 2.86 3.34 3.73 3.41 3.36 3.48 2.97 3.36 3.67 3.42 3.17
20 Epm (mm/month) = HrxEp 86.06 80.01 103.64 111.93 105.83 100.85 107.91 92.07 100.86 113.62 102.63 98.19
Limited Evapotranspiration

Tabel 3.3
21 Exposed Surface (m;%) 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00 15.00
22 na (number of rainy days) 24 25 24 23 20 17 19 22 17 18 25 20
23 (Delta E)/Epm = (m/20)(18-na);(%) -4.50 -5.25 -4.50 -3.75 -1.50 0.75 -0.75 -3.00 0.75 0.00 -5.25 -1.50
24 Delta E -3.87 -4.20 -4.66 -4.20 -1.59 0.76 -0.81 -2.76 0.76 0.00 -5.39 -1.47
25 Ea (mm/month) = Epm-Delta E 89.94 84.21 108.30 116.13 107.42 100.09 108.72 94.83 100.11 113.62 108.01 99.66
Water Balance
26 P-Ea (mm/month) 262.56 454.49 357.20 209.97 116.68 160.41 484.88 371.77 146.19 53.88 368.09 113.74
27 SMS = ISM+(P-Ea); 462.56 654.49 557.20 409.97 316.68 360.41 684.88 571.77 346.19 253.88 568.09 313.74
28 Soil Moist Storage (mm/month); SMC= 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00
29 Soil Storage (mm/month) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
30 Water Surplus (mm/month); [(26)-(29)] 262.56 454.49 357.20 209.97 116.68 160.41 484.88 371.77 146.19 53.88 368.09 113.74
Run Off & Ground. Stor. (mm/month)
31 Infiltration Coefficient (if) 0.20 0.24 0.22 0.21 0.33 0.38 0.33 0.33 0.26 0.23 0.20 0.22
32 Infiltration (i); (30)x if, 53.20 111.27 79.44 44.11 38.65 61.08 161.25 122.32 37.58 12.23 75.08 24.51
33 K (monthly flow recession constan) 0.69 0.70 0.66 0.68 0.69 0.62 0.60 0.62 0.62 0.65 0.68 0.70
34 PF (Percentage Factor) 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
35 1/2 x (1 + K) x i 44.88 94.58 66.06 37.08 32.71 49.38 129.00 98.86 30.40 10.12 62.96 20.81
36 Kx(Gsom); 56.03 70.64 109.57 119.60 108.49 87.12 81.90 130.02 141.42 112.50 83.02 101.98
37 GS; Gsom 81.53 100.92 165.22 175.63 156.68 141.19 136.50 210.90 228.88 171.82 122.62 145.99 122.80
38 GS = -Gsom + GS 19.38 64.30 10.41 -18.95 -15.48 -4.69 74.40 17.98 -57.06 -49.20 23.37 -23.19
39 Base Flow = i-GS 33.82 46.97 69.03 63.06 54.13 65.77 86.85 104.34 94.64 61.43 51.72 47.70
40 DRO = WS-i 209.36 343.22 277.76 165.86 78.03 99.33 323.63 249.45 108.62 41.65 293.00 89.23
41 Storm run off = PxPF if WS > 0, SRO=0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.75 0.00 0.00
42 Total Run Off = BFlow+DRO+Storm 243.18 390.19 346.79 228.92 132.17 165.10 410.48 353.79 203.25 119.83 344.72 136.93
Sintangau River
2
43 Cacthment Area (km ) 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43 30.43
3
44 Flow (m /second) 2.76 4.91 3.94 2.69 1.50 1.94 4.66 4.02 2.39 1.36 4.05 1.56

3-7
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

3.1.7 Data Mekanika Tanah


Dalam perencanaan sebuah bangunan tentunya harus diketahui karakteristik dari
tanah yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk membangun agar bangunan
tersebut bisa sesuai dengan apa yang direncanakan (fungsi, umur rencana dan
keamanan bangunan).
Dalam pekerjaan ini direncanakan beberapa bangunan yang akan dipergunakan
dalam operasi jaringan air baku. Bangunan tersebut diantaranya adalah,
bangunan intake, jembatan pipa dan tandon air.
Dengan demikian perlu dilakukan analisis karakteristik tanah di tiap lokasi yang
akan dipakai sebagai lokasi dari bangunan-bangunan tersebut agar kekuatan
dudukan bangunan dapat terjamin.
Survei mekanika tanah dilaksanakan di 4 lokasi dengan jenis survei yang
dilakukan adalah sondir dan boring. Keempat lokasi tersebut adalah satu titik di
lokasi rencana bendung utama, dua titik di persimpangan sungai Bedan dan
Bayan dan satu titik di Kota Senaning untuk rencana tandon utama
Pengujian yang akan dilakukan di laboratorium mekanika tanah untuk
mengetahui karakteristik/parameter tanah yaitu :

 Contoh Tanah Tidak Terganggu


Sifat fisik tanah yang mencakup:
 Berat Jenis Tanah (Specific Gravity)
 Berat Isi Tanah (Unit Weight)
 Angka pori
 Porositas
 Atterberg Limits (Consistency)
 Gradasi Butiran (Grain Size Analysis)
 Permeabilitas
Sifat mekanis tanah:
 Konsolidasi
 Pengujian Kompresi 3 Sumbu (Triaxial Compression Test) Jenis
Consolidated Undrained (CU)
 Contoh Tanah Terganggu (Disturbed Soil Sample)
Pengujian sifat fisik tanah mencakup:
 Berat Jenis Tanah (Specific Gravity)
 Atterberg Limits (Consistency)
 Gradasi Butiran (Grain-Size Distribution)
Pengujian sifat mekanis tanah:
 Uji Pemadatan (Compaction Test)
 Uji Konsolidasi (Consolidation Test)
 Uji Gaya Geser Langsung (Direct Shear Test)
Hasil survei mekanika tanah yang telah dilakukan dilapangan dan dianalisis di
laboratorium selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran Mekanika Tanah.
Sedangkan untuk riingkasnya bisa dilihat pada Tabel 3.5

3-8
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

Tabel 3.5 Ringkasan hasil survei mekanika tanah


TRIAXIAL-UU DIRECT SHEAR
Bor No Depth (m) Gs γd t/m3 γm t/m3 Soil Deskription REMARK
C kg/cm2 Ф degree C kg/cm2 Ф degree
Lanau lempung
Distured Sample
BT.1 1.00 - 1.40 2.654 0.746 1.429 - - 0.13 21.87 organik hitam
Lempung lanau
Undisturbed Sample
BT.2 2.00 - 2.50 2.674 0.824 1.487 - - 0.09 26.47 pasiran coklat
Lempung pasir
Undisturbed Sample
4.00 - 4.50 2.677 0.994 1.553 0.07 10.87 - - lanauan kuning
Lempung lanauan
Undisturbed Sample
BT.3 2.00 - 2.50 2.668 0.922 1.622 - - 0.11 25.63 kuning
Lempung lanauan
Undisturbed Sample
4.00 - 4.50 2.669 1.106 1.662 0.17 10.13 - - kuning keputihan
Lempung lanau
Undisturbed Sample
BT.4 2.00 - 2.50 2.681 0.971 1.685 - - 0.09 27.64 pasiran putih
Lempung lanau
4.00 - 4.50 2.679 1.259 1.798 0.27 10.17 - - Undisturbed Sample
pasiran coklat putih

3.1.8 Data Sosial Ekonomi dan Lingkungan


Dalam perencanaan penyediaan air baku di Kota Senaning ini tentunya untuk
menunjang dalam perencanaan kita harus memperhatikan kondisi sosial, ekonomi
dan lingkungan dari masyarakat Kota Senaning.
Survei kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan telah dilaksanakan dilapangan
dengan menggambil 40 responden yang diambil tersebar dari masing-masing
rukun tetanggga, yaitu 20 responden dari RT01 dan RT02, 10 responden dari
RT03 dan 10 responden dari RT04. Hasil dari survei sosial ekonomi dan
lingkungan dengan penyebaran kuesioner bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.6 Ringkasan hasil survei sosial ekonomi dan lingkungan

Jumlah Anggota
No Nama RT Agama Asal Pekerjaan
Keluarga
1 Muslimin I Islam 5 Asli Tani
2 Japri I Islam 5 Asli Tani
3 Sed Efendi I Islam 6 Asli Tani
4 Yahya I Islam 5 Asli Tani
5 Abdurahman I Islam 8 Asli Tani
6 Eddie Simon I islam 3 Asli PNS
7 Imin A I Islam 4 Asli Tani
8 M Asny J I Islam 6 Asli Tani
9 Abas Bujang I Islam 5 Asli Tani
10 Hatta I islam 4 Asli Swasta
11 Anton Sudarwo II Islam 3 Asli Swasta
12 Bahreintony II Islam 6 Asli Swasta
13 Ateng Sukarna II Islam 4 Asli Tani
14 Surya efendi II Islam 6 Asli Tani
15 Sulaiman II Islam 9 Asli Swasta
16 Idris II Islam 4 Pendatang satu Kab Tani
17 Busran II Islam 7 Asli Tani
18 Jais Ariayto II Islam 3 Asli Tani
19 Mulyadi II Islam 2 Asli Tani
20 Marhaban II Islam 7 Asli Tani
21 Mochtar Pius III Katolik 10 Pendatang satu Kab Swasta
22 M Samud Hasim III Islam 5 Pendatang satu Kab Swasta
23 Agustinus Maryanto III Katolik 4 Pendatang satu Kab Swasta
24 Yohanes Maing III Kristen 7 Pendatang satu kec Swasta
25 Abang Iskandar III Islam 6 Pendatang satu Kab PNS
26 A. Majus III Katolik 2 Pendatang satu Kab PNS
27 Oktavius III Katolik 3 Pendatang satu Kab Swasta
28 Mardiyansyah J III Islam 5 Asli Swasta

Sumber : Hasil survei dan analisis

3-9
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

Tabel 3.6 Ringkasan hasil survei sosial ekonomi dan lingkungan (lanjutan)

Jumlah Anggota
No Nama RT Agama Asal Pekerjaan
Keluarga
29 Rangking Dunda III Protestan 5 Pendatang satu kec PNS
30 R. Johanes III Protestan 6 Asli Swasta
31 Prajono IV Isalam 5 Asli Swasta
32 Thamrin AB IV Islam 7 Asli Swasta
33 Anoi Yatim IV Islam 4 Asli Swasta
34 Junaidi AB IV Islam 4 Asli Tani
35 Maslim E IV Islam 4 Asli Tani
36 Ibrahim IV Islam 8 Asli Tani
37 Jacob Tamdi IV Kristen 6 Asli Tani
38 Pdt. Charles Hamid IV Protestan 4 Pendatang satu kec Pendidik
39 Lizel IV Kristen 6 Asli Tani
40 Suharman IV Islam 5 Asli Tani

Sumber : Hasil survei dan analisis

Untuk situasi kepadatan penduduk di Kota Senaning dari hasil kuesioner yang
telah dibagikan ke 40 responden penduduk Kota Senaning bisa dilihat pada tebel
dibawah ini.
Tabel 3.7 Situasi kepadatan penduduk
sangat tidak tidak
setuju
Situasi Kepadatan Peduduk setuju setuju tahu
1 Penduduk di daerah ini
80.25 % 10.17 % - 9.58 %
semakin padat
2 Jumlah pendatang semakin
90.28 % 8.45 % - 1.27 %
banyak
3 Jumlah orang yang
- 54.26 % 30.23 % 15.51 %
merantau semakin banyak
4 Jumlah rumah yang dihuni
lebih dari satu keluarga - 28.64 % 20.47 % 50.89 %
semakin banyak
Sumber : Hasil survei dan analisis
Sedangkan untuk keadaan permukiman penduduk di Kota Senaning dari 40
responden secara singkatnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.8 Keadaan Permukiman


sangat tidak tidak
Keadaan Permukiman setuju
setuju setuju tahu
1 Rumah-rumah semakin
80.56 % 19.44 % - -
banyak dan berhimpitan
2 Kondisi sekitar semakin
- 24.16 % 67.28 % 8.56 %
bersih dan terawat
3 Jalan-jalan semakin baik
85.69 % 14.31 % - -
dan lancar
Sumber : Hasil survei dan analisis

3-10
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

Untuk kondisi ketersediaan air di Kota Senaning dari hasil kuesioner yang telah
dibagikan ke 40 responden penduduk Kota Senaning bisa dilihat pada tebel
dibawah ini.

Tabel 3.9 Kondisi ketersediaan air


sangat tidak tidak
Kondisi Ketersediaan Air setuju
setuju setuju tahu
1 tersedia cukup dan mudah
- 10.28 % 89.72 % -
memanfaatkannya
2 tersedia cukup tapi sulit
- 68.56 % 31.44 -
memanfaatkannya
3 tidak tersedia secara cukup
- 79.22 % 20.78 %
dan sulit memanfaatkannya
Sumber : Hasil survei dan analisis
Sedangkan untuk sistem pengaturan air yang diinginkan di Kota Senaning dari
hasil kuesioner yang telah dibagikan ke 40 responden penduduk Kota Senaning
bisa dilihat pada tebel dibawah ini.

Tabel 3.10 Sistem pengaturan air


sangat tidak tidak
Saran dan Pendapat setuju
setuju setuju tahu
1 diatur dan diorganisasikan
- 30.56 % 60.87 % 8.57 %
oleh masyarakat sendiri
2 diatur dan diorganisasikan
- 50.23 % 23.56 % 26.21 %
oleh Pemerintah
3 diatur oleh masyarakat
bekerjasama dengan - 70.84 % 10.12 % 19.04 %
Pemerintah
Sumber : Hasil survei dan analisis

Masalah-masalah yang sering di jumpai dalam hubungan dengan lingkungan


pemukiman yaitu
a. Perilaku membuang sampah yang sembarangan
b. Kesadaran warga masyarakat terhadap lingkungan yang masih kurang
c. Gangguan alam, seperti banjir yang tidak dapat dihindarkan
Penyakit yang banyak diderita yaitu masalah pencernaan (sakit perut) dan
ganguan pernapasan. Pengobatan yang bisa dilakukan adlah dengan ramuan
tradisional dan pergi ke dokter
Sumber air yang ada adalah dari sungai dan air hujan, yang pemanfaatannya
biasa digunkan untuk keprluan budidaya pertanian, budidaya peternakan, dan
yang paline penting adalah untuk keperluan rumah tangga sehari-hari.
Sedangkan masalah-masalah yang biasa dihadapi dalam memanfaatkan sumber
air yang ada adalah terutama kondisi iklim, misalnya hujan yang tidak menentu
karena sumber air yang biasa di gunakan sangat tergantung terhadap kondisi
iklim.

3-11
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

3.2 Analisis Data

3.2.1 Kondisi Topografi daerah

Dari survei topografi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar kondisi topografi daerah Senaning adalah berupa wilayah dataran. Kondisi
tersebut dapat didukung dengan data yang didapatkan dari Kecamatan Ketungau
Hulu dimana untuk wilayah Senaning sebagian besarnya dalah wilayah datar yaitu
17.900 Ha dan wilayah berbukit dan gunung adalah 4.334 Ha. Dan terdapat
beberapa sungai yang cukup besar yaitu sungai Bayan, sungai Bedan dan yang
paling besar adalah sungai Ketungau yang tepat melintasi Kota Senaning.

Tabel 3.11 Luas wilayah Ketungau Hulu menurut ketinggiannya.

Luas Area Wilayah Datar Wilayah Bukit


No Desa/Kelurahan
(Ha) (Ha) dan Gunung (Ha)
1 Sungai Seria 22.600 14.951 7.649
2 Sepiluk 27.500 21.675 5.821
3 Sebadak 26.400 21.768 4.632
4 Empura 17.400 15.100 2.300
5 Suak Medang 26.700 18.010 8.690
6 Senaning 17.900 13.566 4.334
7 Rasau 27.720 18.808 8.912
8 Nanga Bayan 28.300 17.800 10.500
9 Jasa 19.300 11.200 8.100

Kec Ketungau Hulu 213.820 152.878 60.938


Sumber : BPS Kabupaten Sintang

3.2.2 Ketersediaan Air


Dengan memperhitungkan kebutuhan air penduduk Kota Senaning tentunya
harus diketahui juga ketersediaan/debit air dari sumber air baku yang akan
dipakai (S. Bayan), sehingga bisa diketahui apakah mencukupi atau tidak.
Dengan melakukan analisis ketersediaan/debit andalan berdasarkan data yang
ada dengan menggunakan metode Mock yang secara lengkap hasil analisis
perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran Hidrologi dan Hidrometri kita
dapat menyimpulkan bahwa kebutuhan air untuk penduduk Kota Senaning dapat
terpenuhi tentunya dengan tetap menjaga Catchment Area.
Secara garis besar tabel perhitungan keseimbangan air di S. Bayan hasil analisis
dengan metode Mock bisa dilihat pada Tabel 3.12. Dari tebel tersebut kita bisa
mengetahui debit andalannya, yaitu debit minimum dengan probabilitas sebesar
20% dari waktu. Jadi debit andalannya adalah 291,21 liter/detik.

3-12
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

Keseimbanga air hasil analisis dengan menggunakan Metode Mock


Stasiun : Meteorologi Susilo Sintang
Lokasi Stasiun : 00 07 LU / 111 32 BT
Nama Sungai : S. Bayan
Thn. Pengamatan : 1994 - 2004

Satuan : m3/detik
Tahun Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nop. Des.

1994 2.41 2.37 3.33 2.93 1.32 1.47 0.48 0.35 0.19 1.35 2.59 1.88
1995 2.76 4.91 3.94 2.69 1.50 1.94 4.66 4.02 2.39 1.36 4.05 1.56
1996 3.18 1.99 2.32 2.40 0.56 1.85 1.78 2.05 4.34 3.91 2.02 1.66
1997 0.91 1.36 1.12 3.30 1.01 0.40 0.29 0.17 0.26 0.92 2.03 3.44
1998 1.77 2.35 2.96 3.02 1.66 1.15 2.43 3.18 2.78 2.75 2.36 2.72
1999 2.34 1.12 1.94 1.33 2.63 0.74 0.74 1.01 1.38 2.83 2.56 2.02
2000 3.54 2.36 1.42 2.63 0.74 1.70 0.76 0.90 2.48 2.07 4.02 1.46
2001 2.41 1.78 1.19 1.63 0.40 0.68 0.92 0.60 2.37 1.18 1.98 1.46
2002 3.02 0.58 1.71 1.60 1.78 1.35 0.66 0.30 1.43 2.13 2.02 4.25
2003 3.45 3.89 2.26 2.44 0.56 1.29 0.91 0.90 1.89 2.54 1.61 1.69

Jumlah 25.79 22.70 22.18 23.96 12.17 12.57 13.64 13.50 19.53 21.04 25.26 22.15
Rata-rata 2.58 2.27 2.22 2.40 1.22 1.26 1.36 1.35 1.95 2.10 2.53 2.21
Maksimum 3.54 4.91 3.94 3.30 2.63 1.94 4.66 4.02 4.34 3.91 4.05 4.25
Minimum 0.91 0.58 1.12 1.33 0.40 0.40 0.29 0.17 0.19 0.92 1.61 1.46
Rata-rata 1.95 1.95

Tabel 3.9
Satuan : liter/detik
Tahun Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agt. Sep. Okt. Nop. Des.

1994 2406.91 2369.06 3330.18 2929.31 1317.26 1469.37 478.52 354.23 193.28 1354.53 2592.48 1876.23
1995 2762.81 4908.02 3939.97 2687.53 1501.60 1938.27 4663.54 4019.47 2386.18 1361.44 4047.01 1555.66
1996 3176.37 1985.09 2318.37 2398.87 555.18 1850.21 1779.79 2053.21 4344.01 3907.05 2024.43 1661.44
1997 911.96 1362.12 1119.95 3302.27 1008.87 401.36 291.21 170.14 260.06 919.45 2034.34 3443.03
1998 1768.60 2345.09 2962.01 3018.41 1663.61 1149.26 2432.80 3183.70 2783.47 2748.14 2364.23 2717.51
1999 2339.76 1124.97 1936.65 1331.38 2630.64 735.72 740.92 1011.59 1382.00 2832.57 2563.53 2023.23
2000 3538.54 2360.47 1416.09 2625.76 744.74 1702.87 760.20 903.71 2483.94 2073.56 4020.55 1459.72
2001 2413.13 1775.79 1189.21 1626.26 398.63 677.15 920.90 595.72 2371.84 1176.89 1977.04 1464.88
2002 3022.60 582.82 1708.45 1595.89 1782.41 1353.40 661.13 303.57 1430.96 2131.76 2024.53 4254.93
2003 3449.92 3888.63 2259.09 2444.00 564.06 1288.62 911.39 904.58 1892.09 2539.02 1608.54 1692.16

Jumlah 25790.61 22702.06 22179.98 23959.67 12167.00 12566.24 13640.40 13499.94 19527.85 21044.42 25256.67 22148.79
Rata-rata 2579.06 2270.21 2218.00 2395.97 1216.70 1256.62 1364.04 1349.99 1952.78 2104.44 2525.67 2214.88
Maksimum 3538.54 4908.02 3939.97 3302.27 2630.64 1938.27 4663.54 4019.47 4344.01 3907.05 4047.01 4254.93
Minimum 911.96 582.82 1119.95 1331.38 398.63 401.36 291.21 170.14 193.28 919.45 1608.54 1459.72
Rata-rata 1954.03 1954.03

3-13
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

3.2.3 Karakteristik Mekanika Tanah

 Hasil Pemboran (Soil Boring)


Tanah terdiri dari campuran Lanau, lempung organik dan pasiran yang memiliki
warna coklat kekuningan dan warna hitam kecoklatan di daerah hulu, sedangkan
pada desa senaning warna tanah putih kecoklatan.

 Test Sondir (Penetration test)


Hambatan konus tanah > 200 kg/cm2 sudah dicapai pada kedalaman > 2m di
daerah hulu, kedalaman > 6.6-8 m di percabangan S. Bedan & Bayan, kedalaman
> 10.2 m di Desa Senaning
Hasil analisis selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 3. 13.

3.2.4 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat


Sebagian besar dari responden adalah penduduk asli Kecamatan Ketungau Hulu,
Kota Senaning yaitu sebanyak 75% kemudian untuk pendatang dari satu
kecamatan adalah 7.5% dan pendatang dari satu kabupaten sebanyak 17.5%.
Pertumbuhan penduduk Kota Senaning relatif cukup rendah yaitu sekitar 1.75%
(rata-rata pertumbuhan pertumbuhan penduduk dari data BPS yang tersedia).
Kebanyakan penduduknya beragama Islam yaitu sekitar 75%, yang beragama
Katolik 17.5% dan yang beragama Protestan 7.5%. Mata pencaharian penduduk
Senaning sebagian besar adalah sebagai petani (ladang) yaitu sebesar 52.5%,
pekerja swasta sebesar 35%, PNS sebesar 10% dan pemuka agama 2.5%.
Keadaan permukiman di Kota Senaning cukup teratur dengan kondisi sekitar
yang semakin bersih dan terawat dan jalan yang cukup baik dan lancar.
Di Kecamatan Ketungau Hulu terutama di kota Senaning terdapat satu
Puskesmas dengan kesehatan penduduk yang relatif cukup baik, hanya saja ada
beberapa penyakit yang sering diderita oleh penduduknya yaitu penyakit saluran
pencernaan (sakit perut ) dan penyakit saluran pernafasan (influenza).
Sumber air yang selama ini digunakan oleh penduduk Kota Senaning adalah dari
S.Ketungau yang biasa dipergunakan untuk keperluan sehari-hari. Masalah yang
biasa dihadapi oleh penduduk Kota Senaning adalah masalah iklim yang sangat

3-14
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

berpengaruh terhadap ketersediaan air karena sangat berpengaruh terhadap


debit sungai Ketungau sebagai sumber air utama saat ini. Pada saat musim
kemarau S. Ketungau muka air dari dasar bisa mencapai 50 cm tetapi pada
musim penghujan debitnya bisa sangat besar. Kondisi ekstrim pernah terjadi
pada tahun 2000 dimana banjir melanda selama beberapa hari di Kota Senaning.

3-15
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

AT ERBERG UNCONFINED TRIAXIAL-U CONSOLID DIRECT SHEAR


BorNo Depth(m) Gs γdt/m3 γm t/m3 Wn%
Wl% Wp% Ip% qukg/cm2 St Ckg/cm2 Фdegre ATIONCc Ckg/cm2 Фdegre
BT.1 1.0 -1.40 2.654 0.746 1.429 91.51 79.34 29.47 49.87 - - - - - 0.13 21.87
BT.2 2.0 -2.50 2.674 0.824 1.487 80.42 43.2 21.96 21.26 - - - - 0.375 0. 9 26.47
4.0 -4.50 2.67 0.9 4 1.5 3 56.23 49.2 25.4 23.76 0.14 1.21 0. 7 10.87 0.294 - -
Tabel hasil analisis mekanika tanah

BT.3 2.0 -2.50 2.6 8 0.92 1.62 75.94 64.63 25.8 38.75 0.196 1.21 - - 0.396 0.1 25.63
4.0 -4.50 2.6 9 1. 06 1.6 2 50.26 67.39 27.63 39.76 0.402 1. 5 0.17 10.13 0.392 - -
BT.4 2.0 -2.50 2.681 0.971 1.685 73.59 43.79 24.7 19.02 0.201 1.78 - - 0.294 0. 9 27.64
4.0 -4.50 2.679 1.259 1.798 42.79 40.93 23.67 17.26 0.568 1.25 0.27 10.17 0.308 - -
Tabel 3. 10

GRADATION %Finer UNFIED


BorNo Depth(m) e n Sr% REMARK
Gravel% Sand% Silt% Clay% #20 CLAS
BT.1 1.0 -1.40 2.5 7 0.719 94.9 - 3. 37.98 58.72 96.7 CH DisturedSample
BT.2 2.0 -2.50 2. 42 0.692 95.84 - 6.5 4 .34 49.16 93.5 CL UndisturbedSample
4.0 -4.50 1.693 0.629 8 .91 - 13.1 46.87 40. 3 86.9 CL UndisturbedSample
BT.3 2.0 -2.50 1.894 0.654 10 - 2.8 42. 5 97.2 CH UndisturbedSample
4.0 -4.50 1.413 0.586 94.93 - 3 37.46 59.54 97 CH UndisturbedSample
BT.4 2.0 -2.50 1.762 0.638 10 - 9.3 60.58 31. 2 90.7 CL UndisturbedSample
4.0 -4.50 1. 28 0.53 10 - 10.1 47.54 42.54 89. CL UndisturbedSample
3-16
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

3.2.5 Kajian Alternatif Pemilihan Sumber Air Baku


Berdasarkan kegiatan orientasi lapangan yang dilakukan oleh tim perencana
dengan didampingi oleh pihak direksi pekerjaan, dapat disajikan beberapa
alternatif dari sumber air baku yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.14 dibawah ini.
Tabel 3.14 Alternatif pemilihan sumber air baku

Sungai Bayan S. Ketungau


No. Topik
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
1. Kondisi air Air bersih dan jernih Air mengandung
Air berwarna merah -
sedimen
2. Potensi Air Potensi Besar, debit Potensi air Masih memadai di
3-5 m3/det melimpah di musim musim hujan namun
-
hujan (±10 m3/det) surut cukup jauh di
musim kering
3. Lokasi Lokasi relatif jauh (7 Lokasi sangat dekat
- km) dengan penduduk -
(pengguna)
4. Elevasi Posisi tinggi Perlu di pompa,
sehingga air dipakai MCK,
diperkirakan dapat - - apabila surut sekitar
dialirkan secara 20 cm, sediman
gravitasi tinggi.
5. Rekomenda Direkomendas-ikan Selama ini sudah
si dan bahkan pernah dipakai oleh
diusulkan oleh - penduduk. -
pemerintah daerah
setempat
6. Keistimewa Terdapat bendung
an/kondisi alam sehingga tidak
- - -
khusus perlu membangun
bendung lagi
Sumber : Hasil survei dan analisis

Dari Tabel 3.14 yang menjelaskan tentang masing-masing alternatif yang


mungkin bisa dipakai sebagai sumber air baku untuk Desa Senaning berdasarkan
parameter tentang kondisi air, potensi air, lokasi sumber air, elevasi airnya,
rekomendasi dan keistimewaan/kondisi khususnya maka kita bisa mengambil
kesimpulan alternatif mana yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan
dengan memperhitungkan segi teknis perencanaan dan juga dari segi ekonomi.
Pada Diskusi Pendahuluan yang telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9
Agustus 2004 di BAPPEDA Kabupaten Sintang yang telah dihadiri oleh pihak-pihak
terkait, telah diambil kesimpulan bahwa sumber Air Baku (S. Ketungau dan S.
Bayan) yang terpilih adalah S. Bayan dan akan dipergunakan sebagai sumber Air
Baku untuk Kota Senaning

3.2.6 Kajian Rencana Tata Ruang Wilayah


kolektif, namun walaupun begitu untuk meningkatkan pelayanaan terhadap
warga kota, perlu kiranya di Kota Senaning dibuat suatu instalasi pelayanan air

3-17
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

bersih yang bisa dikelola oleh BPAM (Badan Pengelola Air Minum) atau PDAM
(Perusahaan daerah Air Minum).
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Senaning sumber air yang direncanakan
dalam rencana pengembangan air bersih di Kota Senaning adalah Sungai
Ketungau dan diharapkan mampu melayani ± 80 % dari penduduk kota terutama
yang bermukim disepanjang jalan regional. Selain itu juga banyak penduduk Kota
Senaning yang menggunakan air permukaan untuk pemenuhan kebutuhannya.
Debit Sungai Ketungau sangat rentan terhadap perubahan iklim/musim buktinya
saja tinggi muka air S. Ketungau pada saat musim kemarau bisa mencapai 50 cm
dari dasar sungai, selain itu juga penduduk Kota Senaning menggunakan S.
Ketungau untuk sarana MCK. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan dicari
dan dipergunakannnya sumber air yang lain yang lebih baik dari segi kualitas dan
kuantitas untuk memenuhi kebutuhan air penduduk Kota Senaning.
Dari gambaran yang diberikan oleh dokumen RTRW Kota Senaning direncanakan
akan mengalami perkembangan ke arah Barat dengan pusat pelayanan kota
direncanakan di sekitar kantor Kecamatan artinya berdekatan dengan rencana
tandon utama. Selain itu juga direncanakan beberapa sub pusat pelayan kota dan
pusat lingkungan dengan lokasinya tidak jauh dari lokasi rencana tando sekunder
yang akan dibangun. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3. 2.
Alternatif sumber air yang memungkinkan dari segi kualitas dan kuantitas untuk
dipergunakan penduduk Kota Senaning adalah dari Sungai Bayan, tetapi dari segi
teknis akan lebih sulit dan lebih mahal.

RENCANA STRUKTUR
TATA RUANG KOTA

KETERANGAN :

Gambar 3.2. Rencana Tata Ruang Kota Senaning.

3-18
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

3.2.7 Analisis Kebutuhan Air


Dalam analisis perencanaan kebutuhan air untuk Kota Senaning didasarkan
kepada standar kebutuhan air yang telah direncanakan dalam RUTRK Senaning.
Kebutuhan air yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota
Senaning direncanakan untuk kebutuhan masyarakat Kota Senaning 15 tahun
kedepan. Jadi dalam memperhitungkan kebutuhan air yang direncanakan harus
diperhitungkan jumlah penduduk Kota Senaning 15 tahun kedepan (2020).
Dalam penjelasan sebelumnya telah dijelaskan berdasarkan data yang ada
diperkirakan pertumbuhan penduduk untuk Kota Senaning adalah 1.75%, jadi
diperkirakan jumlah penduduk Kota Senaning pada tahun 2020 sekitar 4.069
jiwa.
Kebutuhan air dapat dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Domestik, yaitu kebutuhan air bersih yang melayani untuk kebutuhan
rumah tangga
a. Sambungan langsung ke rumah-rumah : 70% dari jumlah
penduduk total.
b. Sambungan Kran Umum : 30% dari jumlah penduduk total.
2. Non Domestik, yaitu kebutuhan air bersih yang melayani keperluan :
a. Komersil (Kawasan perdagangan, industri, wisata dan lain-lain)
b. Sosial Pemerintahan (pendidikan, peribadatan, perkantoran dan
lain-lain)
Standar kebutuhan air berdasarkan RUTRK Senaning :
1. Standar Kebutuhan air domestik
a. Sambungan langsung ke rumah-rumah : 120 liter/Orang/hari
b. Sambungan Kran Umum : 60 liter/Orang/hari
2. Standar Kebutuhan air non domestik adalah 20% dari kebutuhan air
domestik.
3. Kehilangan air adalah 10 % dari total kebutuhna air domestik + air non
domestik.
Jadi debit total yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air penduduk di Kota
Senaning adalah total dari kebutuhan Air (air domestik + air non domestik)
ditambah dengan kehilangan air.
Dari hasil analisis dan perhitungan kebutuhan air yang telah dilakukan
didapatkan bahwa kebutuhan air untuk Kota Senaning untukk tahun 2020 sekitar
6,34 liter/detik. Hasil perhitungan kebutuhan air penduduk Kota senaning untuk
15 Tahun kedepan bisa dilihat selengkapnya pada Tabel 3.13.

3-19
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang
Pengolahan Dan Analisis Data

JumlahPendu k SambunganRumah SambunganKran StandarKebut hanAir Kebut hanAir(liter/hari) Kebut hanAir(liter/detik) Domestik NonDomestik Total Keboc ranAir Kap sitasProduksi
No Tahun
(Jiwa) Tang a(Jiwa) Umum(Jiwa) SRT SKU SRT SKU SRT SKU (liter/detik) (liter/detik) (liter/detik) (liter/detik) (liter/detik)
1 20 2876 2013 863 120 60 241584.0 51768.0 2.80 0.60 3.40 0.68 4.07 0.41 4. 8
2 20 1 29 6 2048 87 120 60 24581 .72 52673.94 2.85 0.61 3.45 0.69 4.15 0.41 4.56
Tabel 3.13. Analisis kebutuhan air berdasarkan jumlah penduduk

3 20 2 2978 2084 893 120 60 2501 3.43 53 95.73 2.89 0.62 3.52 0.70 4.2 0.42 4.64
4 20 3 30 21 90 120 60 254 90.41 54 3 .6 2.95 0.63 3.58 0.72 4.29 0.43 4.72
5 20 4 3083 2158 925 120 60 258943.9 5 48 .0 3.0 0.64 3.64 0.73 4.37 0.4 4.80
6 20 5 31 7 2196 941 120 60 263475. 1 56459.04 3.05 0.65 3.70 0.74 4. 4 0.4 4.89
7 20 6 3192 2 34 957 120 60 2680 6.3 574 7.07 3.10 0.6 3.7 0.75 4.52 0.45 4.97
8 20 7 3247 2 73 974 120 60 27 7 .84 58452.40 3.16 0.68 3.83 0.7 4.60 0.46 5.06
9 20 8 3 04 231 91 120 60 27 5 1.46 59475.31 3.21 0.69 3.90 0.78 4.68 0.47 5.15
10 20 9 3 62 235 10 9 120 60 28 408.61 60516.13 3.27 0.70 3.97 0.79 4.76 0.48 5.24
1 201 3421 2395 1026 120 60 287350.76 6157 .16 3. 3 0.71 4.04 0.81 4.85 0.48 5.3
12 201 3481 2436 104 120 60 29 379.40 62 52.73 3. 8 0.73 4.1 0.82 4.93 0.49 5.42
13 2012 3542 2479 1062 120 60 297496.04 63749.15 3.4 0.74 4.18 0.84 5.02 0.50 5. 2
14 2013 3604 25 3 1081 120 60 302702. 2 64864.76 3.50 0.75 4.25 0.85 5.1 0.51 5.62
15 2014 36 7 2567 10 120 60 3079 .50 659 .89 3.56 0.76 4.3 0.87 5.19 0.52 5.71
16 2015 37 1 2612 19 120 60 31 389.50 67154.89 3.63 0.78 4. 0 0.8 5.29 0.53 5.81
17 2016 3796 2657 1 39 120 60 318 73.81 683 0.10 3.69 0.79 4. 8 0.90 5.38 0.54 5.92
18 2017 3863 2704 1 59 120 60 324 54.10 6952 .8 3.76 0.80 4.56 0.91 5.47 0.5 6.02
19 2018 39 0 2751 1 79 120 60 3 0132.05 70 42.58 3.82 0.82 4.64 0.93 5. 7 0.56 6.12
20 2019 39 279 120 120 60 3 590 .36 71980.58 3.89 0.83 4.72 0.94 5.67 0.57 6.23
21 20 4069 284 12 1 120 60 34178 .78 73240.24 3.96 0.85 4.80 0.96 5.76 0.58 6.34
3-20
Laporan Interim
Penyusunan Detail Desain Penyediaan Air Baku Kota Senaning Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang

Anda mungkin juga menyukai