Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI

LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

BAB III

HASIL PEMETAAN TOPOGRAFI

3.1 Titik BM (bench mark)


Titik BM yang ada di lokasi yaitu 2 buah titik, rincian koordinat
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1. Koordinat titik BM pada lokasi
KODE BM EASTHING NORTHING ELEVASI
388315,69 592293,68 80,421
BNY-1EP
1 1
388312,70 592309,29 79,294
BNY-2EP
2 8

“ ISI DENGAN FOTO BM “

III-1
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

Gambar 3.1. Titik BM

Untuk hasil proses pengamatan titik BM (bench mark) dapat dilihat


detailnya pada tabel berikut

“ ISI DENGAN LAMPIRAN BM “

3.2. Pemetaan Topografi


Pengukuran topografi dilakukan pada wilayah seluas ± 2 hektar.
Kegiatan ini dilakukan oleh 1 tim yang terdiri 1 Surveyor dan 3 orang
helper. Alat total station didirikan diatas patok yang telah diketahui
koordinat dan titik ketinggiannya. Patok-patok tersebut mewakili titik ikat
pengukuran / titik poligon, untuk mengurangi tingkat deviasi dari poligon
tersebut, maka pada setiap titik poligon dilakukan crosscheck dengan cara
pengambilan data titik poligon sebelumnya (back sight). Setelah persiapan
ini selesai, setelah itu dilakukan pengambilan data situasi detail untuk
mengetahui bentuk detail dari topografi di area sekitar titik poligon
tersebut. Pengambilan data situasi detail dilakukan dengan cara
meletakkan rambu ukur/target/prisma diatas titik detail yang akan disajikan
diatas peta. Titik-titik detail dapat berupa unsur alam ataupun unsur-unsur
buatan manusia, unsur alam misalnya perubahan slope atau kemiringan

III-2
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

tanah yang dijadikan titik-titik tinggi (spot heights) sebagai acuan untuk
penarikan dan interpolasi garis kontur..
Tujuan utama pembuatan peta topografi ini adalah untuk
mengetahui bentuk muka bumi daerah penyelidikan (terutama area plot
mining) sehingga merupakan peta dasar yang akurat dalam melakukan
kegiatan selanjutnya pengembangan perencanaan pengeboran
penampungan minyak untuk mengetahui sumber daya minyak dan gas,
perhitungan volume cut and fill

“ ISI DENGAN FOTO KEGIATAN “

III-3
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

Gambar 3.3. Kegiatan Topografi

Morfologi daerah pemetaan topografi pada umumnya terdiri dari


perbukitan bergelombang miring sampai berbukit terjal kemiringan lereng

“ ISI DENGAN FOTO LOKASI “

Gambar 3.4. Morfologi areal lokasi

III-4
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

Gambar 3.5. Peta Topografi

III-5
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

“ ISI DENGAN GAMBAR POTONGAN “

Gambar 3.6. Potongan

III-6
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

“ ISI DENGAN FOTO UDARA “

Gambar 3.7. Foto Udara

III-7
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

4.3. Perhitungan Cut And Fill


Untuk perhitungan volume pekerjaan tanah biasa, bisa dilakukan
dengan cara-cara matematika sederhana. Seperti galian pondasi pada
kontruksi bangunan yang mempunyai bentuk dan penampang yang
teratur. Akan tetapi untuk penghitungan bentuk yang tidak teratur seperti
perhitungan volume pekerjaan timbunan dan galian sulit dilakukan
dengan cara-cara manual biasa. Metode yang digunakan pada pekerjaan
ini yaitu dengan penggunaan total station dalam pengambilan data point.
Data tembakan detail dari total station kemudian diinput dan diolah
menggunakan excel bentuk csv kemudian diimport ke dalam software Civil
3D. Untuk menghitung volume galian dan timbunan dibutuhkan 2 data
surface yaitu data existing ground (base data) dan data finised ground
(rencana).

III-8
LAPORAN PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN TOPOGRAFI
LOKASI : BCT S01 & BCT-T19

Gambar 3.8. Hasil Perhitungan Cut and Fill

III-9

Anda mungkin juga menyukai