Dijelaskan mengenai:
a. pihak-pihak yang dilibatkan dalam koordinasi;
b. hal-hal/substansi yang dikoordinasikan.
3. Pengukuran Titik Batas;
Dijelaskan mengenai:
a. kegiatan pengukuran yang dilakukan:
1) pengukuran pengikatan BM ke JKHN (keterangan titik
JKHN yang digunakan, peta desain jaring, dan Tabel
I);
2) pengukuran pengikatan Titik Bantu ke BM (peta
desain pengukuran baseline radial, dan Tabel II);
3) pengolahan data hasil pengukuran (perangkat lunak
yang digunakan, dan tahapan pengolahan data); dan
4) Stake Out Titik Batas (metode pengukuran).
b. peralatan pengukuran yang digunakan;
c. tenaga pelaksana pengukuran (jumlah, klasifikasi,
keterampilan, dan lain lain).
Bab IV Penutup
Dijelaskan mengenai:
1. pemenuhan kriteria teknis tentang pengukuran Titik Batas
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Lampiran IV
- 1935 -
DAFTAR TABEL
Keterangan:
*) : pilih yang sesuai
km : kilometer
mm : milimeter
(’) : menit
(”) : detik
σ : standard deviasi
σM : toleransi ketelitian pengukuran baseline: [[10 + (10d)2]1/2]/1.96mm
PDOP : Position Dilution of Precision (Nilai kekuatan geometri konfigurasi
satelit)
- 1938 -
Koordinat Titik Batas sesuai SK Tahap OP Koordinat Hasil Stake Out Tanda Batas Selisih antara Koordinat
No Garis Garis Koordinat UTM No Garis Garis Koordinat Titik Batas dengan
Keterangan*
Titik Bujur (BT) Lintang Tanda Bujur (BT) Lintang UTM Koordinat Hasil Stake Out
º ’ ” º ’ ” E (m) N (m) Batas º ’ ” º ’ ” E (m) N (m) E (cm) N (cm) Total (cm)
Keterangan:
*) : pilih yang sesuai, dengan pilihan keterangan: Tanda Batas Sudut, Tanda Batas Referensi, Tanda Batas Perapatan
(º) : derajat
(’) : menit
(”) : detik
E : Easting
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
N : Northing REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
IGNASIUS JONAN