PENGUKURAN TOPOGRAFI
Laporan Topografi ini, secara garis besar berisikan metode pelaksanaan pekerjaan,
pengukuran topografi, dan penggambaran. Diharapkan laporan topografi ini dapat
menunjang secara akurat proses desain dan perencanaan yang akan dibuat.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dan atas kerjasamanya selama ini.
Peta topografi dapat disebut juga sebagai peta dasar karena peta topografi
menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi, dan peta topografi dapat
digunakan sebagai dasar (base map) dalam pembuatan site plan untuk berbagai
tujuan.
Pada pekerjaan ini peta dasar yang akan dibuat akan dijadikan bahan atau data
primer dalam perencanaan . Peta topografi yang akan dihasilkan dalam format digital
sehingga dapat dengan mudah diintegrasikan dengan data lain, seperti data jaringan
sungai, maupun peta geologi setempat.
Pemetaan topografi dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik secara terestris
maupun ekstraterestris. Pada pekerjaan ini metode pemetaan topografi secara
terestris menggunakan alat berupa GPS RTK.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membuat peta situasi yang menjadi lokasi kajian dan
perencanaan lahan.
Pembuatan peta situasi berdasarkan hasil pengukuran yang telah diproses dan
disajikan dalam bentuk peta situasi.
Peta yang merupakan gambaran lapangan sebenarnya ini dilengkapi dengan posisi
datar (X,Y) dan posisi tegak (Z) dan garis kontur. Tujuan dari pembuatan peta situasi
ini adalah menyediakan peta dasar sebagai data penunjang dalam kegiatan
perencanaan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Area Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang beralamat
di Jl. Dr. Setiabudi No. 186 Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota
Bandung Provinsi Jawa Barat.
Peta Tata Ruang (Tanpa Skala)
LOKASI
KEGIATAN
Sumber : Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 18 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
Tahun 2011-2031
Gbr. Peta Lokasi Pekerjaan
Setelah menentukan posisi BM dan CP yang akan dipasang berdasarkan hasil survey
pendahuluan dan diskusi dengan direksi pekerjaan di lapangan, maka dilakukan
pemasangan bench mark (BM) dan control point (CP) di lapangan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan. Pemasangan Bench Mark (BM) di lapangan sebagai
titik-titik tetap yang diketahui koordinatnya dalam sistim koordinat peta yang telah
dibuat, dimaksudkan sebagai data yang dipasang dilapangan yang dapat digunakan
sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan terkait lainnya.
1. Jaringan utama harus membentuk jaringan loop tertutup ( Pengamatan GIS satelit)
2. Jarak antara dua titik poligon adalah berkisar antara 100 meter sampai dengan 300
meter.
Pengukuran situasi detail meliputi situasi topografi areal secara keseluruhan. Dalam
pelaksanaan pengukuran situasi detail dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Pengukuran situasi detail dilakukan mengggunakan sistim raai atau lajur-lajur arah
utara-selatan atau arah barat-timur, dimana jarak antara lajur adalah maksimal 30 m.
c. Pengukuran situasi detail meliputi semua tinggi rendah tanah pada areal coverage
lengkap semua detail bangunan existing yang ada, maupun titik-titik rangaka utama
atau sekunder yang terdekat.
c. Jika jumlah sudut tidak sama dengan ( N –2 ) . 180o atau tidak sama dengan ( N + 2 ) . 180o,
maka ada kesalahan penutup sudut sebesar fα dan hitungan harus dikoreksi. Batasan salah
penutup sudut maksimum adalah 10 + N.
d. Sudut mendatar yang benar dihitung dengan rumus :
β = βukuran + fα/ N
e. Menghitung sudut jurusan yang benar dengan rumus :
αN =αAwal + β - 180o
f. Menghitung selisih absis dan ordinat tiap sisi dengan rumus :
h. Bila tidak sama dengan 0 ( nol ), berarti ada kesalahan penutup absis (fx) dan ordinat (fy),
sehingga hitungan selisih absis dan ordinat yang benar :
2.2 PENGGAMBARAN
2. Kertas yang digunakan adalah kertas A3 80/85 gram, dengan format sesuai
dengan standar proyek.
3. Gambar draft mengikuti Standar disetujui sebelum Print.
4. Semua Titik Referensi, BM eksisting yang terdapat di lapangan dan BM serta hasil
pemasangan baru digambar dengan posisi ada ditentukan dan dilengkapi dengan
koordinat dan elevasi.
6. Pencantuman legenda pada gambar harus sesuai dengan yang ada di lapangan.
8. Titik point rangka utama, cabang, dan Raai digambar dengan sistem koordinat.
9. Skala penggambaran profil memanjang adalah 1 : 1000 skala horisontal dan skala
vertikal 1 : 100.
10. Skala penggambaran situasi dan detail ngikutin area kondisi cakupan objek.
w
Tot. Luas D = (( D6)^2)