Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

RENCANA KERJA

2.1 TAHAP PERSIAPAN

Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum pengumpulan dan pengolahan


data, pada tahap ini disusun kegiatan yang harus dilakukan dengan tujuan untuk
mengefektifkan dalam pekerjaan perencanaan. Untuk membantu dalam proses pekerjaan,
maka perlu dibuat suatu pedoman kerja yang matang, sehingga waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan dapat terencana dan mencapai sasaran yang diinginkan. Agar pekerjaan berjalan
efektif maka perlu dibuat suatu pedoman umum, berupa alur kerja yang efisien namun dapat
menjawab semua permasalahan yang akan ditinjau.

Dengan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja untuk Pekerjaan Perencanaan


Pembangunan Ruang Kelas dan Gedung Luar Sekolah Tunas Harapan Prafi, disiapkan semua
keperluan dan tenaga perencana yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Dalam tahap persiapan ini
tenaga yang akan melaksanakan tugas ini terlebih dahulu dibekali dengan briefing menyambut
kisi-kisi yang ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) agar diperoleh hasil
penyelidikan yang memadai. Data yang diperlukan sebagai data sekunder adalah Peta
Topografi yang berguna untuk penentuan lokasi pelaksanaan pekerjaan secara garis besarnya.

2.2 TAHAP PEKERJAAN LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini dilaksanakan


dengan cara pengumpulan data lapangan yang dikembangkan oleh Bina Marga sejak tahun
1983 yaitu:

 Pedoman pengumpulan data lapangan untuk desain.


 Parameter dan Desain For Road Works.
Bab 2. Rencana Kerja

2.2.1 Reconnaissance

Maksud dari survey ini adalah untuk menetapkan letak penanganan yang ideal sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan agar hasil design dapat memenuhi unsur kenyamanan dan
keamanan pengguna jalan dan yang paling ekonomis. Tujuan dari survey reconnaissance
untuk menginventarisasi dan menentukan lokasi penanganan prioritas serta memberikan
gambaran kondisi lapangan pada Bangunan

2.2.2 Pengukuran Topografi


- Pengukuran Penampang Memanjang.

Pengukuran penampang memanjang dilaksanakan memanjang bangunan yang ada, kecuali


pada tempat dimana kemungkinan realignment diadakan, maka diadakan pengukuran
tambahan.

- Pengukuran Penampang Melintang

Pengukuran penampang melintang diambil setiap jarak 10 meter pada bagian lokasi yang
lurus dan setiap jarak 25 meter untuk daerah-daerah tikungan dan perbukitan.

Lebar pengukuran meliputi daerah sejauh 50 meter sebelah kiri dan kanan sumbu jalan
pada bagian yang lurus dan 25 meter kesisi luar, 75 meter kesisi dalam pada bagian jalan
yang menikung. Titik yang perlu diperhatikan adalah tepi perkerasan dasar permukaan
selokan, dan bangunan-bangunan seperti Rumah, Pasar, Balai Desa dll.

2.2.3 Lokasi Sumber Material ( Quarry )

Lokasi Sumber Bahan / material yang akan digunakan untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan fisik jalan dan bangunan pelengkapnya tersedia diluar lokasi pekerjaan dengan
jarak rata-rata 24-35 km, atau lokasi terdekat yang memungkinkan sebagai sumber
bahan/material.

Jenis Material

Beberapa jenis material yang biasa digunakan sebagai bahan perkerasan bangunan dijelaskan
sebagai berikut :

a. Batuan Beku

Laporan Pendahuluan 2-
Bab 2. Rencana Kerja

Batuan beku yang terdiri dari single stone ( batu kali ) sebagai bahan perkerasan
bangunan yang umumnya digunakan pada lapisan perkerasan berbutir, sebagai material
cor, LPB,.

b. Pasir

Digunakan untuk lapis perkerasan jalan maupun bangunan pelengkapnya.

c. Batu telah

Berada di sekitar kampung yg dapat dijumpai

2.3 ANALISA DATA LAPANGAN

Analisa data lapangan untuk mengolah data-data hasil investigasi dilapangan dan pemeriksaan
di laboratorium serta dilanjutkan dengan pembuatan Laporan Penyelidikan Tanah. Bagian
yang paling kritis dalam proses desain adalah pengolahan penentuan trase dan analisa data
dari jalan yang direncanakan menjadi Unique Design Section. Langkah pertama dari proses
tersebut adalah memplot hasil dari existing road menjadi Pavement design sepanjang proyek
yang di kerjakan.

2.3.1 Perhitungan Poligon

Pengolahan data yang dilakukan adalah dengan sistem komputer, maka data poligon hasil
pengukuran setelah di cek hasil pengukurannya dan dirata-ratakan hasil ukuran sudut serta
jarak pada formulir ukur, dapat langsung di input melalui program Exel atau progran Auto
CAD.

Adapun progran Auto CAD yanag dipakai adalah Land Development Destkop Rel 2001
dengan tetap mengikuti perinsip dasar penentuan koordinat sebagai berikut :

XJ = Xi + DiJ Sin a iJ

YJ = Yi + DiJ Cos a iJ

Dimana :

XJ dan YJ adalah harga koordinat titik yang akan ditentukan

Xi dan Yi adalah harga koordinat titk yang telah diketahui

Laporan Pendahuluan 2-
Bab 2. Rencana Kerja

DiJ = Jarak datar antara I ke J

AiJ = Azimuth garis dari I ke J

2.3.2 Perhitungan Waterpass

Seperti halnya pada perhitungan poligon, pada perhitungan tersebut untuk mendapatkan hasil
ketenggian ( z ) yang dianggap fix terlebih dahulu dilakukan pengecekan data dan hasil
ukuran dan hitungan pengukuran beda tinggi, selanjutnya data-data beda tinggi stand 1 dan
stand 2 dirata-ratakan.Hasil tersebut ditabelkan dengan perinsip ketentuan sebagai berikut :

XJ = Xi + Dh
XJ = XJ + Jd x Sin AiJ
YJ = Yi + Jd x Cos Aij

Dimana :
Dh = Beda tinggi dari tempat berdiri alat ke target
Jo = Jarak optis
Ta = Tinggi alat
Z = Sudut zenith ukuran
Bt = Bacaan benang tengah

Ba = Bacaan benang atas

Bb = Bacaan benang bawah

Pada perhitungan cross dan detail seluruh data lapangan dituliskan kembali ke dalam
komputer dengan menggunakan formulir hitungan detail dan situasi dalam program Excel.

2.3.3 Proses Penggambaran dan Pembuatan Laporan

Sebelum dilakukan penggambaran, terlebih dahulu disiapkan data-data sebegai berikut :

- Koordinat dan ketinggian seluruh titik BM.


- Koordinat dan ketinggian selurh titik poligon
- Koordinat, ketinggian dan detail serta keterangannya

Data-data tersebut akan diimport keprogram Land Desktop untuk menjadikan data-data
tersebut sudah diribah dalam format PENZ ( Point, Easting (x), Norhting (y), Z,
Description ) dalam bentuk file berestensi dat atau csv. Untuk mempermudah pengeditan

Laporan Pendahuluan 2-
Bab 2. Rencana Kerja

gambar, pengimporan data dilakukan secara bertahap. Setelah data tersebut di impor ke
program Land Desktop akan tampil data-data titik yang di impor. Untuk memunculkan
kontur terlebih dahulu dilakukan pengisian permukaan ( surface pada menu terrain model
Explorer = Surface ) setelah dilakukan, maka impor point ( memunculkan ) garis-garis
triangulasi, garis tersebut menunjukan adanya hubungan untuk menginterpolasi dari titik ke
titik.

Untuk memunculkan kontur dikerjakan melalui menu kontur dan memilih garis kontur Mayor
( setiap 5 m ) dan Minor ( setiap 1 m ). Sedangkan intensitas kehalusan garis kontur dapat
dipilih antara 0 sampai dengan 10, setelah dipilih angka yang cocok, kontur dimunculkan
melelui menu Layer.

Karena adanya pengeditan tersebut, maka untuk memunculkan kembali kontur dalam format
yang telah diedit dilakukan pengisian, kembali permukaan ( surface ) dan kembali dilakukan
pembuatan kontur berulang-ulang sehingga gambar tropogarfi yang ditampilkan sesuai
dengan spesifikasi yang diberikan Direksi. Selanjutnya gambar yang sudah memenhui
spesifikasi tersebut bisa dilanjutkan dalam proses selanjutnya, yaitu penarikan alinymen
horisontal dan alinymen vertical, (lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar rencana)

Pembuatan Laporan sesuai dengan Kerangka Acuana Kerja(KAK), yang terdiri dari :

Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan laporan akhir berisikan Laporan Penyedikan
Tanah, Laporan Survey Topografi, Laporan Hidrologi, Laporan Perencanaan, Laporan
Kuantitas dan Harga serta Dokumentasi Proyek dan Persiapan Dokumen lelang.

Laporan Pendahuluan 2-

Anda mungkin juga menyukai