BAB II
METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1 UMUM
Survey topografi dan batimetri merupakan persyaratan penting dan utama dalam
perencanaan bendung gerak untuk menyediakan air baku dan mengantisipasi
adanya banjir. Hasil survey tersebut akan menjadi salah satu dasar dalam pelaksaan
pekerjaan perencanaan pembangunan bendung gerak. Hasil akhir dari pekerjaan ini
adalah menghasilkan data ukur dan gambar-gambar yang meliputi gambar peta
situasi. Survey topografi dan batimetri dilaksanakan di Desa Batung, Payang dan
Suyadon Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
2.2.1 Personil
Personil team survey topografi dan batimetri yang terlibat dalam pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
1 Survey Lapangan Ray Nur Hidayat Utomo
2 Data Processing, Penggambaran, & Pelaporan Hadi Santoso
2.2.2 Peralatan
II - 1
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
Pekerjaan Survey Topografi dan Batimetri di desa Batung, Payang dan Suyadon ini
dimulai dari mobilisasi tanggal 28 Maret 2017 sampai dengan selesai tanggal 06 Mei
2017. Dilanjutkan dengan pengolahan data, penggambaran dan pelaporan di kantor.
2.4.1 Persiapan
II - 2
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
Pemasangan Bench Mark dan Control Point dimaksudkan untuk membuat patok
permanen di daerah survey yang selanjutnya ditentukan koordinat dan elevasinya
terhadap titik referensi pengukuran yang telah ditetapkan. Posisi bench mark ini
selanjutkan digunakan sebagai titik acuan untuk posisi planimetris (koordinat) dan
elevasi dari semua titik kontrol maupun titik pengukuran lainnya, sehingga dapat
digambarkan dalam peta.
BM dan CP ditempatkan di lokasi pekerjaan dengan kriteria penempatan sebagai
berikut :
Ditempatkan pada tanah keras (hindarkan pemasangan di daerah rawa atau
sawah).
Dipasang dengan jarak minimal 10 meter dari pinggir jalan dan di daerah yang
tidak terganggu.
Ditempatkan di lokasi yang mudah diakses.
Mudah diikatkan dengan titik-titik lainnya dan mudah diidentifikasi
Sesuai Kriteria lain pada Laporan RMK
Kontruksi dan Spesifikasi patok BM dan CP disesuaikan dengan Kriteria seperti
gambar berikut :
Spesifikasi BM berupa patok beton bertulang dengan ukuran 20 x 20 x 100 Cm
dicat Biru, dipasang Plat yang memuat Nomor, Nama dan lambang PU, dibagian
atas patok beton diberibaut/neut.
Spesifikasi CP adalah patok paralon diameter Ø 0.1 m diisi dengan cor beton
bertulang dengan ukuran panjang 100 Cm dicat warna Biru, diberi nomor, bagian
atasnya diberi baut berupa neut.
Bench Mark (BM) dan Control Point (CP) dipasang (ditanam sedalam 80 cm
sehingga yang muncul diatas permukaan tanah 20 cm).
II - 3
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 4
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
Sebanyak 20 (Dua Puluh) buah Bench Mark (BM) dan 30 (Tiga Puluh) buah Control
Point (CP) telah dipasang di lapangan. Setiap titik kontrol (BM) tersebut
dideskripsikan, yang memuat tentang informasi lokasi, nilai koordinat dan elevasi dan
dilengkapi dengan foto.
II - 5
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
GPS dipergunakan pada berbagai bidang antara lain, sistem navigasi pesawat, laut
dan darat, pemetaan dan geodesi, survei, sistem penentuan lokasi, pertanian,
eksplorasi sumber daya alam, dan masih banyak lagi.Pengukuran titik Bech Mark
(BM) dengan menggunakan GPS Geodetik akan menghasilkan ketelitian koordinat
sampai dengan orde milimeter. Sehingga titik BM yang telah diukur dengan GPS
Geodetik dapat dipergunakan sebagai titik kontrol horizontal untuk pemetaan situasi.
Koordinat hasil pengukuran dengan GPS bereferensi pada ellipsoid WGS 84, tetapi
untuk keperluan tertentu software pengolahan data GPS telah dilengkapi dengan
progran transformasi ellipsoid maupun transformasi koordinat.
II - 6
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
Persiapan
Orientasi
Lapangan
Pemasangan BM
ya
ya
Masuk Masuk
Toleransi ? Toleransi ?
Koordinat ( X, Y, Z) Koordinat ( X, Y, Z)
Analisa
Laporan
II - 7
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 8
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 9
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 10
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 11
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
Proses pengolahan data survei GPS secara umum digambarkan dalam diagram
alir berikut ini.
II - 12
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 13
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
Jika ambiguitas fase dapat ditentukan secara baik, dan nilai standar deviasi
dari komponen koordinat yang diperoleh memenuhi standar, maka dapat
dikatakan bahwa pengolahan baseline GPS tersebut telah dilaksanakan
dengan baik, dan hasilnya secara umum dapat diterima.
b. Transformasi Datum dan Koordinat
Koordinat titik yang didapatkan dari hitung perataan jarring GPS adalah
koordinat kartesian tiga dimensi (X, Y, Z ) dalam system datum WGS 1984.
Jika pengguna ingin koordinat titik-titik tersebut ke dalam datum dan sistem
koordinat lainnya yang berbeda, maka diperlukan suatu proses yaitu
transformasi datum dan koordinat.
II - 14
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
a) Jalur pengukuran kontrol vertikal dibuat kring tertutup atau terkait di kedua
ujungnya.
b) Alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah alat ukur Total Station GTS
235 N.
c) Semua titik poligon diukur ketinggiannya (elevasinya).
d) Pengukuran beda tinggi dilakukan dari dua arah, dan hasilnya dirata-ratakan.
e) Ketelitian pengukuran waterpass tidak lebih dari 10√D (mm) dimana D adalah
jumlah jarak dalam satuan kilometer.
Hasil pengukuran ini kemudian disusun dan dihitung dengan menggunakan
Topographic Software dan hasilnya ditunjukkan pada Hitungan Kerangka Kontrol
Vertikal, lampiran 4 pada laporan ini
A. Pegolahan Data
II - 15
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 16
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
Peta Topografi dan Bathymetri hasil survey ini disajikan berupa peta digital
dengan basis skala 1 : 1,000 dengan interval garis kontur setiap 0.5 meter. Skala
gambar dan interval kontur diset pada software pada saat proses plotting.
Final peta garis dikonversi kedalam format AutoCAD, berbasis 3D map dibuat
dengan format A1 dan untuk laporan dicetak dalam kertas ukuran A3.
Ketentuan umum mengenai penggambaran hasil survey lapangan seperti;
perhitungan dan validasi data ukur, serta kaidah-kaidah baku dalam
penggambaran secara kartografis mengikuti ketentuan yang berlaku umum pada
peta.
II - 17
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
survei. Cara menjalankan jalur sounding ini harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga bentuk dasar laut dapat digambarkan sebaik-baiknya dan secara efisien.
Pengukuran kedalaman air dilakukan pada titik-titik yang dipilih untuk mewakili
keseluruhan daerah yang akan dipetakan. Pada titik-titik tersebut juga dilakukan
II - 18
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 19
Laporan Pengukuran Topografi dan Batimetri
FS Bendungan Sungai Pensiangan Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan
II - 20