(TOR)
PROGRAM:
Perencanaan Cetak Sawah
PEKERJAAN:
Pemetaan Topografi Untuk Perencanaan Cetak Sawah Di Daerah
Irigasi Punggur-Kota Gajah
Oleh:
1855013002
1.2 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan survey topografi ini adalah memetakkan lahan di daerah
Punggur -Kota Gajah, Lampung Tengah sesuai dengan tata cara dan prosedur yang
ditentukan sebagai dasar dari perencanaan, pemanfaatan, dan pengelolaan lahan
agar dapat di manfaatkan secara efektif dan sebagai acuan dalam penggunaan lahan
yang ada.
b. Tahap-tahap Pekerjaan
Persiapan perencanaan/pekerjaan
Penyusunan pra rencana lanjutan
Pengembangan rencana lanjutan
Penyusunan rencana anggaran biaya lanjutan
Penyusunan rencana pelaksanaan lanjutan
Pengumpulan data
Pemasangan patok
Pengukuran Kerangka Horizontal Peta
Pengukuran kerangka Vertikal Peta
Pengukuran situasi dan detail topografi
Pengukuran penampang melintang
Pengolahan data dan penggambaran
Mulai
Persiapan administrasi
Orientasi Lapangan
Pemasangan patok
Pengukuran Topografi
Selesai
3.2 Ketentuan dan Tahap-tahap Pelaksanaan :
1. Tahapan Persiapan
a. Persiapan Administrasi
Pengurusan kelengkapan administrasi keuangan dan surat menyurat dan
surat izin survey yang mrmuat keterangan lokasi survey, jenis dan waktu
pelaksanaan survey termasuk koordinasi mengenai luasan atau batas
daerah yang akan diukur. Memastikan batas pengukuran serta detail apa
saja yang harus diambil atau ditampilkan.
b. Orientasi Lapangan
Survey pendahuluan untuk mendapatkan gambaran secara umum
mengenai lokasi pekerjaan pengukuran untuk memudahkan penentuan
metode pelaksanaan, perencanaan dan cara yang efektif dalam
pengambilan data pengukuran.
c. Persiapan Alat
Peralatan dan jumlah personel yang dibutuhkan disesuaikan dengan
metode yang telah ditentukan saat orientasi.
Peralatan
a. Pemasangan patok
a. Patok utama (beton) : 12 titik
b. Patok kayu (sementara) : 300 titik
b. Pengukuran GPS untuk BM
Peralatan yang dipersiapkan antara lain :
a. GPS geodetic
b. Statif
c. Pengukuran jaring horizontal dan detail situasi
a. Total Station
Spesifikasi alat Total Station:
- Ketelitian sudut : 2”
- Ketelitian jarak : ±-(2mm+2ppmxD)
- Pembesaran lensa 30x
- Pembacaan sudut : 1”/5”
b. Statif
c. Prisma stik pole
d. Meteran (100m)
e. HT (untuk komunikasi di lapangn)
f. Kompas
g. Form kertas pencatatan pengukuran
d. Pengukuran jaring horizontal
a. Sipat datar (Waterpass)
b. Satatif
c. Rambu ukur
d. Meteran
2. Tenaga / Tim Ahli
Sedangkan untuk personel yang dibutuhkan:
a. Team Leader
Berpendidikan Sarjana Strata 2 Geodesi dengan pengalam kerja minimal
10 (sepuluh) tahun di bidang survey dan pemetaan dan cakap dalam
memimpin sebuah team.
b. Geodetic team
Ketentuan : Minimal S-1 dengan pengalaman 5 (lima) tahun dalam
bidang survey dan pemetaan dan pembangunan Sistem Informasi
Geografis.
Tugas dan tanggung jawab:
- Merencanakan lingkup pekerjaan survey topografi
- Menyiapkan data awal pengukuran (referensi pengukuran) untuk
digunakan dalam pekerjaan pemetaan.
- Mengolah dan mengontrol data survey lapangan.
- Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Surveyor
Lulusan sarjana S1 Teknik Geodesi berpengalaman minimal 4 tahun
dalam bidang survey dan pemetaan.
d. Asisten Surveyor
Lulusan STM/SLTA berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang
survey dan pemetaan.
Bertugas melakukan pengukuran sesuai arahan surveyor.
e. Tenaga pembantu
Tenaga kerja dari wilayah sekitar lokasi pengukuran, seseorang yang
mengerti situasi dan kondisi lapangan.
f. Drafter
- Mengkoordinir seluruh kegiatan penggambaran
- Membantu editing data untuk penggambaran hasil pengukuran
- Mengarahkan team draftman dan memberi petunjuk tentang aturan
penggambaran yang telah ditentukan didalam KAK.
- Memeriksa gambar-gambar yang telah diediting
- Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan Penggambaran.
3. Pemasangan Patok
a. Patok utama (Bench Mark)
- Semua patok utama yang digunakan dibuat dari beton ukuran 30cm
x 30cm dengan tinggi 50cm. BM dicat dengan warna kuning.
- Letak pemasangan patok utama dipilih pada kondisi tanah yang
stabil, aman, dan tidak mengganggu atau terganggu oleh lalu lintas
yang ada.
- Semua patokutama diberi nama, dan nomor pemasangannya.
- BM ini merupakan titik acuan awal untuk keseluruhan titik patok
kayu tempat berdiri alat berikutnya.
- Pengukuran koordinat BM dilakukan dengan pengamatan GPS.
b. Patok sementara
- Semua patok sementara yang digunakan dibuat dari kayu dengan
ketinggian 20cm dan kedalaman 30cm.
- Setiap patok sementara dipasang masing-masing dengan letak dan
jarak yang diperhitungkan terhadap kebutuhan pengukuran kerangka
horizontalpeta, kerangka vertical peta, detail situasi, dan penampang
melintang.
- Semua patok sementara yang dipasang dicat dengan warna merah,
diberi paku paying diatas nya, serta diberi nomor secara urut, jelas,
dan sistematis.
5. Pengukuran Topografi
a. Pengukuran Penampang Melintang
- Alat yang digunakan adalah Waterpass
- Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar dan
landau dibuat setiap 50 m dan pada daerah-daerah
tikungan/pengunungan setiap 25 m.
- Lebar pengukuran penampang melintang 50 m ke kiri dan ke kanan
as jalan.
- Jumlah dan kerapatan letak detail yang diukur harus
dipertimbangkan pula terhadap skala 1:1000, oleh karena itu
kerapatan titik minimal 10 m.
- Setiap lembar formulir data ukur penampang melintang harus ditulis
nomor lembar, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang
digunakan merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan
pengukuran.
b. Pengukuran Penampang Memanjang
- Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang jarak-
jarak antar titik polygon.
- Alat yang digunakan adalah jenis watepass, sama dengan
penampang melintang
c. Pengukuran Kerangka Horizontal
- Pengukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk polygon tertutup.
- Patok-patok untuk titik-titik polygon adalah patokkayu, sedang
patok-patok untuk titik ikat adalah dari beton.
- Polygon utama terdiri dari patok utama dan ditambah beberapa patok
kayu diantaranya.
- Sudut-sudut polygon diukur dengan alat ukur Total Station.
- Titik-titik ikat harus(BM) harus diukur sudutnya dengan alat yang
sama dengan alat pengukuran polygon.
d. Pengukuran Kerangka Vertikal
- Jenis alat yang digunakan untuk pengukuran ketinggian adalah
dengan Waterpass.
- Untuk pengukuran ketinggian adalah dengan doble stand dilakukan
2 (dua) berdiri alat, dengan perbedaan pembacaan maksimum 2mm.
- Setiap kali pengukuran dilakukan 3 pembacaan benang atas, tengah
dan bawah.
- Jalur pengukuran waterpassing harus melalui semua patok polygon.
6. Pembuatan Peta
Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran jasil
pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui
kondisi areal pekerjaan secara umum, informasi lainnya yang berkaitan
dengan pekerjaan pemetaan topografi.
Pembuatan peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran
dan titik-titik detail yang dinyatakan dengan patok, BM, titik-titik
ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal
pekerjaan.