Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA

(TOR)

PROGRAM:
Perencanaan Cetak Sawah

PEKERJAAN:
Pemetaan Topografi Untuk Perencanaan Cetak Sawah Di Daerah
Irigasi Punggur-Kota Gajah

Oleh:

Debora Ika Wulansari

1855013002

JURUSAN TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Survey pengukuran topografi merupakan suatu pekerjaan dimana posisi
keadaan planimetris diatas permukaan bumi dan bentuk permukaan tanah diukur
dan hasilnya diatas kertas maupun media yang lain dengan symbol-simbol peta
pada skala tertentu yang hasilnya berupa peta topografi.
Peta sangatlah penting sebagai landasan dasar pekerjaan pengukuran. Peta
topografi merupakan data dasar yang harus tersedia agar dapat dilakukannya
perencanaan tata guna tanah, peta merupakan data mutlak dibutuhkan salah satunya
untuk perhitungan volume pekerjaan tanah yaitu galian maupun timbunan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan survey topografi ini adalah memetakkan lahan di daerah
Punggur -Kota Gajah, Lampung Tengah sesuai dengan tata cara dan prosedur yang
ditentukan sebagai dasar dari perencanaan, pemanfaatan, dan pengelolaan lahan
agar dapat di manfaatkan secara efektif dan sebagai acuan dalam penggunaan lahan
yang ada.

1.3 Sasaran Kegiatan


Sasaran kegiatan adalah perencanaan pembangunan cetak sawah di daerah irigasi
Punggur-Kota Gajah Kabupaten Lampung Tengah diantara lain:
1. Terwujudnya desain perencanaan teknis pembangunan cetak sawah di daerah
irigasi Punggur-Kota Gajah yang optimal, efisien dalam pelaksanaan
2. Tersedianya gambar teknis yang memenuhi syarat kelengkapan
pembangunan cetak sawah di daerah irigasi Punggur-Kota Gajah tahun 2021.
BAB II
KEGIATAN KERJA

2.1 Data Proyek


Kegiatan : Perencanaan Cetak Sawah
Pekerjaan : Pemetaan Topografi Untuk Perencanaan Cetak Sawah di
Daerah Irigasi Punggur-Kota Gajah
Lokasi : Punggur-Kota Gajah
Sumber Dana : APBD Kab. Lampung Tengah
Tahun Anggaran : 2022
Waktu Pelaksanaan : 30 hari kalender

2.2 Lingkup Pekerjaan


Kegiatan pekerjaan ini meliputi sebagai berikut:
a. Lokasi
Objek dari kegiatan survey topografi ini adalah kota Punggur-Kota Gajah
Lampung selatan dengan ketinggian 500-700 meter diatas permukaan
laut.

b. Tahap-tahap Pekerjaan
 Persiapan perencanaan/pekerjaan
 Penyusunan pra rencana lanjutan
 Pengembangan rencana lanjutan
 Penyusunan rencana anggaran biaya lanjutan
 Penyusunan rencana pelaksanaan lanjutan
 Pengumpulan data
 Pemasangan patok
 Pengukuran Kerangka Horizontal Peta
 Pengukuran kerangka Vertikal Peta
 Pengukuran situasi dan detail topografi
 Pengukuran penampang melintang
 Pengolahan data dan penggambaran

2.3 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan untuk kegiatan/Pekerjaan Pemetaan Topografi Untuk
Perencanaan Cetak Sawah di Daerah Irigasi Punggur-Kota Gajah oleh Pihak
Ketiga/Jasa Konsultan tahun 2022 ditetapkan selama 1 (satu) bulan atau 30 hari
kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Pelaksanaan

Berikut ini Diagram alir dalam pelaksanaan pengukuran topografi adalah


sebagai berikut.

Mulai

Persiapan administrasi

Orientasi Lapangan

Persiapan alat dan personel

Pemasangan patok

Pengukuran GPS untuk titik BM

Pengukuran dan Pengolahan Koordinat BM

Pengukuran Topografi

Perhitungan dan Pengolahan Data

Pelaporan dan Pembuatan Peta

Selesai
3.2 Ketentuan dan Tahap-tahap Pelaksanaan :
1. Tahapan Persiapan
a. Persiapan Administrasi
Pengurusan kelengkapan administrasi keuangan dan surat menyurat dan
surat izin survey yang mrmuat keterangan lokasi survey, jenis dan waktu
pelaksanaan survey termasuk koordinasi mengenai luasan atau batas
daerah yang akan diukur. Memastikan batas pengukuran serta detail apa
saja yang harus diambil atau ditampilkan.
b. Orientasi Lapangan
Survey pendahuluan untuk mendapatkan gambaran secara umum
mengenai lokasi pekerjaan pengukuran untuk memudahkan penentuan
metode pelaksanaan, perencanaan dan cara yang efektif dalam
pengambilan data pengukuran.
c. Persiapan Alat
Peralatan dan jumlah personel yang dibutuhkan disesuaikan dengan
metode yang telah ditentukan saat orientasi.
 Peralatan
a. Pemasangan patok
a. Patok utama (beton) : 12 titik
b. Patok kayu (sementara) : 300 titik
b. Pengukuran GPS untuk BM
Peralatan yang dipersiapkan antara lain :
a. GPS geodetic
b. Statif
c. Pengukuran jaring horizontal dan detail situasi
a. Total Station
Spesifikasi alat Total Station:
- Ketelitian sudut : 2”
- Ketelitian jarak : ±-(2mm+2ppmxD)
- Pembesaran lensa 30x
- Pembacaan sudut : 1”/5”
b. Statif
c. Prisma stik pole
d. Meteran (100m)
e. HT (untuk komunikasi di lapangn)
f. Kompas
g. Form kertas pencatatan pengukuran
d. Pengukuran jaring horizontal
a. Sipat datar (Waterpass)
b. Satatif
c. Rambu ukur
d. Meteran
2. Tenaga / Tim Ahli
Sedangkan untuk personel yang dibutuhkan:
a. Team Leader
Berpendidikan Sarjana Strata 2 Geodesi dengan pengalam kerja minimal
10 (sepuluh) tahun di bidang survey dan pemetaan dan cakap dalam
memimpin sebuah team.
b. Geodetic team
Ketentuan : Minimal S-1 dengan pengalaman 5 (lima) tahun dalam
bidang survey dan pemetaan dan pembangunan Sistem Informasi
Geografis.
Tugas dan tanggung jawab:
- Merencanakan lingkup pekerjaan survey topografi
- Menyiapkan data awal pengukuran (referensi pengukuran) untuk
digunakan dalam pekerjaan pemetaan.
- Mengolah dan mengontrol data survey lapangan.
- Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Surveyor
Lulusan sarjana S1 Teknik Geodesi berpengalaman minimal 4 tahun
dalam bidang survey dan pemetaan.
d. Asisten Surveyor
Lulusan STM/SLTA berpengalaman minimal 3 tahun dalam bidang
survey dan pemetaan.
Bertugas melakukan pengukuran sesuai arahan surveyor.
e. Tenaga pembantu
Tenaga kerja dari wilayah sekitar lokasi pengukuran, seseorang yang
mengerti situasi dan kondisi lapangan.
f. Drafter
- Mengkoordinir seluruh kegiatan penggambaran
- Membantu editing data untuk penggambaran hasil pengukuran
- Mengarahkan team draftman dan memberi petunjuk tentang aturan
penggambaran yang telah ditentukan didalam KAK.
- Memeriksa gambar-gambar yang telah diediting
- Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan Penggambaran.

3. Pemasangan Patok
a. Patok utama (Bench Mark)
- Semua patok utama yang digunakan dibuat dari beton ukuran 30cm
x 30cm dengan tinggi 50cm. BM dicat dengan warna kuning.
- Letak pemasangan patok utama dipilih pada kondisi tanah yang
stabil, aman, dan tidak mengganggu atau terganggu oleh lalu lintas
yang ada.
- Semua patokutama diberi nama, dan nomor pemasangannya.
- BM ini merupakan titik acuan awal untuk keseluruhan titik patok
kayu tempat berdiri alat berikutnya.
- Pengukuran koordinat BM dilakukan dengan pengamatan GPS.

b. Patok sementara
- Semua patok sementara yang digunakan dibuat dari kayu dengan
ketinggian 20cm dan kedalaman 30cm.
- Setiap patok sementara dipasang masing-masing dengan letak dan
jarak yang diperhitungkan terhadap kebutuhan pengukuran kerangka
horizontalpeta, kerangka vertical peta, detail situasi, dan penampang
melintang.
- Semua patok sementara yang dipasang dicat dengan warna merah,
diberi paku paying diatas nya, serta diberi nomor secara urut, jelas,
dan sistematis.

4. Pengukuran GPS untuk Titik BM


a. Penentuan desain jaring
Menentukan desain jaringan dan layout pengukuran. Untuk desain
jaringan digunakan acuan yang telah diperesiapkan yang sebelumnya
telah menentukan titik-titik mana saja yang akan diukur.
b. Pengukuran GPS
Dilaksanakan dengan metode survey GPS, menggunakan 3 unit receiver
GPS. Lama pengamatan adalah 120 menit. Survey GPS dilakukan
dengan metode jaring dengan menggunakan 2 alat dalam 1 sesi
pengukuran.

5. Pengukuran Topografi
a. Pengukuran Penampang Melintang
- Alat yang digunakan adalah Waterpass
- Pengukuran penampang melintang pada daerah yang datar dan
landau dibuat setiap 50 m dan pada daerah-daerah
tikungan/pengunungan setiap 25 m.
- Lebar pengukuran penampang melintang 50 m ke kiri dan ke kanan
as jalan.
- Jumlah dan kerapatan letak detail yang diukur harus
dipertimbangkan pula terhadap skala 1:1000, oleh karena itu
kerapatan titik minimal 10 m.
- Setiap lembar formulir data ukur penampang melintang harus ditulis
nomor lembar, nama pekerjaan, nama pengukur, alat yang
digunakan merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan
pengukuran.
b. Pengukuran Penampang Memanjang
- Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang jarak-
jarak antar titik polygon.
- Alat yang digunakan adalah jenis watepass, sama dengan
penampang melintang
c. Pengukuran Kerangka Horizontal
- Pengukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk polygon tertutup.
- Patok-patok untuk titik-titik polygon adalah patokkayu, sedang
patok-patok untuk titik ikat adalah dari beton.
- Polygon utama terdiri dari patok utama dan ditambah beberapa patok
kayu diantaranya.
- Sudut-sudut polygon diukur dengan alat ukur Total Station.
- Titik-titik ikat harus(BM) harus diukur sudutnya dengan alat yang
sama dengan alat pengukuran polygon.
d. Pengukuran Kerangka Vertikal
- Jenis alat yang digunakan untuk pengukuran ketinggian adalah
dengan Waterpass.
- Untuk pengukuran ketinggian adalah dengan doble stand dilakukan
2 (dua) berdiri alat, dengan perbedaan pembacaan maksimum 2mm.
- Setiap kali pengukuran dilakukan 3 pembacaan benang atas, tengah
dan bawah.
- Jalur pengukuran waterpassing harus melalui semua patok polygon.

e. Pengukuran Situasi dan Detail Topografi


- Pengukuran situasi dilakukan dengan menggunakan alat yang sama
untuk pengukuran kerangka horizontal.
- Pengukuran harus diikatkan pada titik-titik polygon utama dan
polygon cabang
- Pengukuran jalan dilakukan pada kedua sisinya dengan kerapatan
maksimal 50 meter.
- Pengukuran sungai dilakukan pada tepi atas, tepi bawah dan as
dengan kerapatan maksimal 50 meter.
f. Perhitungan dan Pengolahan
- Setelah pengukuran, dilakukan penginputan data-data hasilnya
untuk dihitung koordinat dan kesalahan polygon utamanya.
- Koordinat titik-titik polygon harus didasarkan pada hasil
perhitungan koordinat, tidak boleh secara grafis.

6. Pembuatan Peta
Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran jasil
pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui
kondisi areal pekerjaan secara umum, informasi lainnya yang berkaitan
dengan pekerjaan pemetaan topografi.
Pembuatan peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran
dan titik-titik detail yang dinyatakan dengan patok, BM, titik-titik
ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu areal
pekerjaan.

Peta dibuat sesuai kaidah kartografi dengan konten:


- Judul peta
- Petunjuk letak peta dan diagram lokasi
- Informasi sistem referensi
- Informasi pembuatan dan penerbit peta
- Informasi nama dan nomor lembar peta
- Legenda
- Keterangan Riwayat peta
- Petunjuk pembacaan koordinta geografis
- Petunjuk pembacaan koordinta utm
- Skala grafis dan numeris
- Diagram arah utara
Dengan demikian Acuan Kerja untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan Pemetaan Topografi Untuk Perencanaan Cetak
Sawah di Daerah Irigasi Punggur-Kota Gajah, Kab. Lampung Tengah yang dibiayai
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung
Tengah Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp. 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh
juta rupiah).

Lampung Timur, 05 September 2022


PT. Geosurvey Indonesia Jaya

Debora Ika Wulansari, S.T


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai