Anda di halaman 1dari 13

TATA LAKSANA PROYEK

Proposal Pengajuan Pekerjaan Topografi 25 Ha


Lokasi : Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat

Diajukan sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Manajemen Konstruksi

Disusun oleh:

Attiqi Mazaya Adani Ramadian (171111006)

Fikri Imtiaz Akbar (171111014)

M.Verrel Bramasta (171111022)

Siti Rosyidah (171111030)

Kelas:

2A-KGE

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

2018
I. Later Belakang Penelitian
Survei topografi adalah suatu metode untuk menentukan posisi tanda-tanda
(features) buatan manusia maupun alamiah diatas permukaan tanah. Survei
topografi juga digunakan untuk menentukan konfigurasi medan (terrain).
Kegunaan survei topografi adalah untuk mengumpulkan data yang diperlukan
untuk gambar peta topografi. Gambar peta dari gabungan data akan membentuk
suatu peta topografi. Sebuah topografi memperlihatkan karakter vegetasi dengan
memakai tanda-tanda yang sama seperti halnya jarak horizontal diantara beberapa
features dan elevasinya masing-masing diatas datum tertentu.
Peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur alam dan buatan
manusia beserta informasi ketinggian yang digunakan untuk berbagai keperluan,
seperti perencanaan rekayasa atau pekerjaan teknis, khususnya peta topografi
skalabesar. Terkait dengan perencanaan pekerjaan rekayasa yang berkembang
pesat, makakebutuhan akan peta topografi skala besar juga meningkat
Proses pemetaan topografi sendiri adalah proses pemetaan yang
pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan survei
teristris. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur tanah
secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat
ketelitian yang tinggi, dan dengan dukungan teknologi GIS maka langkah dan
proses perhitungan menjadi semakin mudah dan cepat serta penggambarannya
dapat dilakukan secara otomatis.

II. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyurveian dan pemetaan di Bogor adalah:

 Mendapatkan informasi yang lebih rinci bentuk permukaan tanah secara


umum
 Mengetahui titik elevasi sepanjang permukaan tanah sehingga diperoleh profil
untuk pembuatan drainase dan akses jalan.
 Mengetahui manajemen waktu dan keuangan saat proses pengukuran lahan.
III. Hasil yang Diharapkan
Secara singkat kebutuhan teknis dalam kegiatan penyurveian dan pemetaan ini
sebagai berikut:
 Terbangunnya suatu sistem informasi diatas infrastruktur dasar yang cukup
adaptif untuk menjangkau personel-personel yang terlibat dalam proses dan
alur kerja utama dalam lingkungan pembangunan rumah sakit.
 Tersedianya suatu sistem pemetaan yang efektif yang digunakan sebagai
sarana perencanaan umum untuk pekerjaan pengembangan suatu wilayah.

IV. Struktur Organisasi


Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dengan tujuan untuk menata
dan mengatur pola kerja secara efektif dan efisien.
Sebelum tim pelaksana lapangan mulai bekerja, volume pekerjaan dan jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan telah diperhitungkan/diperkirakan. Dengan
demikian struktur organisasi proyek yang efektif, efisien telah dideskripsikan
secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing personil serta hubungan
kerja antara satu dengan lainnya.
Selanjutnya saat pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan kegiatan-kegiatan
lainnya, dilakukan koordinasi baik dalam organisasi pelaksana sendiri maupun
dengan Pemilik pekerjaan dan Pimpinan setempat.

Tim pelaksana yang terlibat dalam pekerjaan ini adalah :

1. Tenaga Ahli Geodesi


Tenaga ahli Geodesi sekaligus Team Leader adalah penanggung jawab
pekerjaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pembuatan
laporan akhir.
2. Surveyor (Asisten Geodetic)
Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan studio
dimana secara struktural dibawah pengawasan atau koordinasi team Leader
tetapi tidak membawahi tenaga yang terlibat pengolahan data.
3. Asisten Surveyor
Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan tenaga lokal.
4. Data Processing
Data Processing diwajibkan yang mempunyai latar belakang pendidikan
geodesi, agar dapat menganalisasi kesalahan yang disebabkan dalam
pekerjaan. Data processing merupakan pelaksana untuk editing dan proses
pembuatan peta digital hingga pembuatan peta garis dalam bentuk hard copy.

V. Rencana Penelitian
Lokasi : Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Waktu : 10 Hari Kerja
Hasil akhir : Peta Topografi Digital, skala 1:1000

VI. Rencana Personil Pekerjaan


1 Ahli Teknik Pengukuran (Geodesi) : 1 Orang
2 Surveyor (Geodesi) : 2 Orang
3* Asisten Surveyor : 4 Orang
4 CAD Drafter : 1 Orang
5* Helper : 6 Orang

NAMA PERANAN POSISI INFORMASI KONTAK


Attiqi Mazaya Ahli Teknik
Ketua Tim yagamiattiqi@gmail.com
Adini Ramadian Pngukuran
Fikri Imtiaz Akbar Anggota Tim Surveyor fikriimtiazz@gmail.com
Muhammad Verrel verrel
Anggota Tim Surveyor
Bramasta bramasta@gmail.com
Siti Rosyidah Anggota Tim CAD Drafter sitirosyidah889@gmail.com
*catatan : - Asisten surveyor kami rekrut dari pihak ketiga.

- Helper adalah warga sekitar yang kami pekerjakan.

VII. Rencana Peralatan Pekerjaan


 Teknis
1. Total Station dan Aksesoris : 2 Set
2. GPS Handheld Garmin 64 S : 2 Buah
3. Sepatu boot : 7 Buah
4. Topi Survey : 7 Buah
5. BM Ukuran 25-30 cm : 8 Buah
6. Patok : 35 Buah
7. ATK : 8 Paket
 Non Teknis
1. Kantor : 10 Hari
2. Makan : 3x / hari, 10 Hari
3. Mess / Tempat tinggal : 10 Hari
4. Akomodasi Tim Surveyor
(Bandung-Bogor) : 8 orang

VIII. Tahapan Survey Pengerjaan


1. Persiapan Administrasi
Persiapan administrasi antara lain berupa :
a. Surat tugas personil pelaksana, surat izin survey
b. Hal-hal lainnya yang diperlukan
2. Persiapan Peralatan Survey
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu
peralatan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi
spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang
diinginkan (telah dikalibrasi).
Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :
a. Alat ukur GPS
b. Alat Total Station dan aksesorisnya
c. Kompas (Shunto), GPS Handheld
d. Form kertas pencatatan pengukuran
e. Meteran jalan
f. HT (untuk komunikasi di lapangan)
g. Kamera
h. Perlengkapan safety lapangan (Sepatu boots dan helm survey)
3. Persiapan Teknik
Persiapan teknik, antara lain berupa :
a. Penyediaan peta kerja
b. Penyediaan deskripsi ketinggian yang telah ada di lokasi atau di sekitar
lokasi pemetaan
c. Pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat
planimetris dan ketinggian titik ikat yang akan digunakan
d. Penetapan titik ketinggian yang akan digunakan
e. Orientasi lapangan
f. Perencanaan jalur pengukuran
g. Perencanaan letak pemasangan patok tetap
h. Penyediaan patok tetap dan patok sementara
i. Perencanaan sistem pemberian nomor patok tetap dan nomor patok
sementara
j. Penyediaan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah ditetapkan
k. Penyediaan alat hitung
l. Penyediaan formulir data ukur dan formulir data hitungan
m. Persiapan lain yang diperlukan
4. Persiapan Managerial
Persiapan managerial, antara lain berupa :
a. Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan
keseluruhan kegiatan pengukuran
b. Pembuatan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, yang dilengkapi
dengan status serta nama-nama personil pelaksana
c. Pemberian pengarahan dan pemahaman pada personil pelaksana
d. Penyusunan laporan pendahuluan
e. Hal-hal lain yang diperlukan

V. Rencana Tahapan Pengerjaan


1. Koordinasi Dengan Pihak Terkait
Kordinasi dengan pihak pemberi kerja mengenai luasan atau batas daerah yang
akan di ukur, serta detail apa saja yang harus diambil atau di tampilkan.
Kordinasi mengenai surat tugas dan Surat Izin untuk memasuki lokasi
pekerjaan. Semua ijin yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab pemberi kerja.
2. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan di lakukan sebelum team melakukan pekrjaan pengukuran
dan pekerjaan lainya yang masih berkaitan dengan pekerjaan pengukuran.
Orientasi lapangan bertujuan mendapakan gambaran secara umum mengenai
lokasi pekerjaan pengukuran sehingga memudahkan perencanaan dan cara
yang efektif dalam pengambilan data pengukuran.
3. Pengukuran Poligon ( Bm )
Pengukuran kerangka Poligon bertujuan sebagai acuan ataau titik control
untuk semua pengukuran detil-detil yang akan di ukur. Metode pengukuran
Poligon menggunakan metode satu serie dengan ketelitian jarak 1:5000.Dan
ketelitian pengukuran sudut √10”detik. Pengukuran polygon mengikuti
Boundari areal yang akan di ukur/di petakan. Alat yang dipakai Total Station
dan perlengkapanya, dengan jumlah satu team pengukuran.
4. Pembuatan Tugu BM
Pada saat pengukuran polygon dibuat juga beberapa BM ( tugu ) sebagai
acuan pengukuran saat ini dan dikemudian hari untuk titik acuan pekerjaan
selanjutnya.
5. Pengukuran Baseline
Pengukuran Baseline adalah garis pengukuran yang secara umum
membentang di tengah areal pengukuran. Garis-garis baseline ini di pasang
per 100m atau lebih di sesuaikan dengan kondisi lapangan dan detil-detil yang
akan di ukur. Patok-Patok baseline ini digunakan agar pengambilan data detil
lebih efesien dan memudahkan penggambaran detil-detil yang akan diukur
serta untuk memonitor kemajuan pekerjaan.

VI. Metode Pengukuran


1. Pengukuran Existing ( Detil )
Detil-detil yang akan di ukur antara lain :
 Spot height ( ketinggian tanah )
 Jalan Utama, jalan masuk, jalan setapak, jogging track, dll
 Sungai, selokan, saluran, main drain, dll.
 Bangunan, pondok, dll.
 Metode pengukuran detil dengan cara berdiri di patok-patok baseline dan
pengambilan data secara radial.
2. Perhitungan Kordinat Poligon
Setelah Patok-patok polygon diukur selanjutnya dilakukan perhitungan
kordinat poligon dari data hasil pengukuran lapangan. Perhitungan data ini
menggunakan program perhitungan dengan metode perataan Bowdich. Hasil
perhitunga data polygon ini berupa kordinat tiga dimensi ( X,Y,Z ). Data-data
kordinat ini selanjutnya diplot/digambar menggunakan software CAD (
autocad ).
3. Perhitungan Kordinat Baseline
Cara perhitungan kordinat baseline sama dengan perhitungan kordinat
Polygon. Kordinat baseline mengacu ke kordinat polygon hasil perhitungan
sebelumnya.
4. Perhitungan Kordinat Detil
Raw data dan Kordinat titik-titik detil pada saat pengukuran secara otomatis
dihitung dan di rekam di dalam memori alat pengukuran ( Total station ).
Pada saat di Basecamp data-data pengukuran tersebut di download dengan
software tertentu dan di editing. Selanjutnya data-data titik detil yang sudah
dalam bentuk kordinat tiga dimensi di plot di software CAD.
5. Dokumentasi Lapangan
Dokumentasi lapangan berupa data-data pengukuran dan Foto-foto selama
kegiatan pengukuran dilaksanakan.
VII. Rancangan Anggaran Personil
Sesuai dengan ketentuan INKINDO 2017
No. Posisi Waktu Banyak Orang Biaya Jumlah
1. Ahli Teknik
10 Hari 1 600.000 6.000.000
Pengukuran
2. Surveyor 10 Hari 2 600.000 6.000.000
3. Asisten
10 Hari 4 800.000 8.000.000
Surveyor
4. CAD Drafter 10 Hari 1 300.000 3.000.000
5. Helper 10 Hari 6 300.000 3.000.000
Total 26.000.000

VIII. Rencana Anggaran Peralatan Pekerjaan


Sesuai dengan ketentuan INKINDO 2017
No. Nama Banyak Waktu Biaya Total
Teknis
1* Total Station 2 Buah 5 Hari 400.000 2.000.000
2* GPS Handheld 2 Buah 5 Hari 40.000 200.000
dan Kompas
3. Sepatu Boot 7 Buah 150.000 1.050.000
4. Topi Survey 7 Buah 20.000 140.000
5. ATK 8 Paket 2.000.000 16.000.000
6. Pembuatan BM 8 buah 950.000 7.600.000
ukuran 25-30 cm
7. Patok 35 buah 10.000 350.000
Non Teknis
6. Kantor 12 x 6M2 10 Hari 17.150.000 17.150.000
7. Makan 3x/ hari 8 Orang 10 Hari 400.000 4.000.000
8. Tempat tinggal 8 Orang 10 Hari 1.606.608 16.066.080
9. Akomodasi Tim 8 Orang 110.000 880.000
Surveyor
(Bandung-Bogor)
Total 73.436.080
*sewa
Grand total = anggaran personil + anggaran peralatan
= Rp 99.436.080
IX. Rencana Waktu Pengerjaan

No Nama Waktu
1. Orientasi lapangan dan Pengukuran Poligon 1 Hari
2. Pembuatan BM 1 Hari
3. Pengukuran Baseline 1 Hari
4. Pengukuran Detil 2 Hari
5. Perhitungan koordinat poligon, Perhitungan
koordinat baseline, dan Perhitungan 2 Hari
koordinat detil
6. Pemprosesan data 1 Hari
7. Pembuatan Peta 1 Hari
8. Validasi 1 Hari
X. Timeline

Hari Ke-
No. Uraian Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Orientasi lapangan dan Pengukuran Poligon 10%

2. Pembuatan BM 10%

3. Pengukuran Baseline 10%


4. Pengukuran Detil 10% 10%
Perhitungan koordinat poligon, Perhitungan
5. koordinat baseline, dan Perhitungan 10% 10%
koordinat detil
6. Pemprosesan data 10%
7. Pembuatan peta 10%
8. Validasi 10%
XI. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami susun untuk memberikan kejelasan kepada semua
pihak. Selain itu semoga ini dapat menciptakan kerjasama dan hubungan yang baik
antara pihak-pihak yang terlibat.
Bantuan serta partisipasi semua pihak sangat kami harapkan agar kegiatan
tersebut dapat berjalan baik dan lancar.
Atas perhatian, partisipasi, dan kerjasama semua pihak, kami ucapkan terima
kasih.

Anda mungkin juga menyukai