NIM : 042983988
MATA KULIAH : ADPU4338 MANAJEMEN PROYEK
TUGAS KE : 2
JAWABAN
SASARAN
Selaras dengan maksud dan tujuan tersebut di atas, maka sasaran pokok dari pekerjaan ini, adalah untuk :
a. Tersedianya dokumen lengkap hasil perencanaan teknis yang berupa hasil survey pendahuluan,
penyelidikan/penelitian/pengumpulan data di lapangan, pengujian laboratorium, analisa data,
perencanaan teknik, gambar rencana, spesifikasi teknis, dokumen perhitungan kuantitas dan perkiraan
biaya pekerjaan konstruksinya dan dokumen lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan;
b. Tersedianya Dokumen Pelelangan untuk pengadaan jasa konstruksi (pemborongan) sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi tepat pada waktunya;
LOKASI KEGIATAN
Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan lokasi pekerjaan yang akan ditangani berada di ruas-ruas perbatasan Provinsi Kalimantan
Barat yaitu:
No. Nama Ruas Panjang (km)
1. Temajuk – Simpang Tanjung + 69.02
2. Spg. Tanjung - Teberau + 64,69
3. Bts.Kab. Sanggau/Bengkayan- Balai Karangan + 59,73
TOTAL 193,44
SUMBER PENDANAAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih sebesar Rp…….. termasuk PPN, dibiayai
APBN Tahun Anggaran 2012
1) Persiapan
a) Tujuan Tujuan dari tahap persiapan adalah untuk mengumpulkan informasi awal mengenai
kondisi topografi, geologi, tata guna lahan, lalulintas, serta lingkungan
b) Lingkup
(1) Peta Topografi berupa peta kontur, dengan Skala minimum 1 : 50.000
(2) Peta jaringan jalan, dokumen leger jalan, data base jaringan jalan, daerah rawan kecelakaan
(3) Peta kondisi tanah, peta geologi dengan Skala minimal 1: 250000, daerah rawan bencana,
dokumen tanah terdahulu, dan koridor trase
(4) Peta wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah
(5) Peta tata guna lahan
(6) Melakukan kordinasi dengan instansi terkait dengan di sekitar lokasi proyek
c) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dalam persiapan meliputi :
(1)Laporan studi koridor ( jika bisa diterapkan),
(2)Laporan studi rancang-bangun pendahuluan,
(3)Rencana pendahuluan dari alternatif desain (yaitu: profil atau lembar rencana, bagian-bagian
yang umum, materi pekerjaan utama yang dikenali dan dialokasikan), dan
(4)Perkiraan biaya konstruksi pendahuluan untuk alternatif desain.
2) Survey Lapangan
a) Survey Pendahuluan
(1) Tujuan Tujuan survey pendahuluan adalah untuk mengumpulkan data-data awal
berdasarkan aspekaspek yang diperlukan yang akan digunakan sebagai dasar/referensi survey
detail/survey berikutnya dan harus dilakukan oleh seorang ahli utama.
(2) Lingkup Pekerjaan Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan adalah :
(a) Studi literatur Pada tahapan ini Tim harus mengumpulkan data pendukung
perencanaan baik data sekunder maupun data laporan Studi Kelayakan (FS), dan
dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL/ )(bila ada).
12. Memberikan rekomendasi untuk tahapan pekerjaan selanjutnya serta menyarankan lokasi
dan jumlah titik bor yang harus dilaksanakan.
B. Lakukan analisis diagram kerja suatu proyek di kota/kabupaten anda tahun 2022!
Dalam perhitungan crash dengan melakukan penambahan tenaga kerja angka produktivitas akan
menurun jika terjadi kepadatan area kerja tenaga kerja yang ditunjukkan pada Gambar 2.10 merupakan
hasil penelitian untuk proyek-proyek berukuran sedang ke atas di USA dengan titik optimal 200 ft2
/orang dengan indeks produktivitasnya maksimal = 1. Jika makin padat 150 ft2 /orang atau 100 ft2 /orang
maka indeks produktivitasnya akan menurun menjadi 1,2 dan 1,3. Maka dapat dianalisa sebagai berikut:
Indeks Produktivitas 1 = 200 ft2 /orang = 18,5806 m2 /orang Indeks Produktivitas 1,2 = 150 ft2 /orang =
13,9355 m2 /orang Indeks Produktivitas 1,3 = 100 ft2 /orang = 9,2903 m2 /orang Dengan dasar kepadatan
yang ideal yaitu 18,5806 m2 /orang dengan indek produktivitas = 1. luas area per tenaga kerja akan
semakin padat yaitu 18,5806/2 = 9,2903 m2 /orang dengan indeks produktivitas = 1,3. Maka efektifitas
tenaga kerja dapat dihitung dengan:
1
Efektifitas tenaga kerja 1,3 x 100% = 77% -0,77
Penurunan produktivitas = 23%
Total tenaga kerja maxsimal di dapat dari luas area pekerjaan dan luas area
proyek dengan perhitungan:
Luas area proyek = Luas gedung+luas halaman
=104,04 m²+537,04 m²
=1541,08 m²
luas area proyek
Jumlah Pek. Max
kepadatan max 1541,08 m2
9.2903 m2
= 165,89 dibulatkan 166
tenaga kerja maxsimal dalam 1 hari
METODOLOGI
Metodologi perencanaan manajemen pada Gedung Operasional KSP CU Pancur Kasih yaitu diawali
dengan pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data tersebut diperlukan
sebagai penunjang dalam perencanaan manajemen konstruksi. Setelah didapat data, selajutnya
merencanakan 5 aspek manajemen. Berikut adalah beberapa uraian yang digunakan sebagai langkah –
langkah dalam merencanakan 5 aspek manajemen sesuai dengan batasan masalah :
Perencanaan Biaya
Aspek pertama yang akan dibahas pada Perencanaan Manajemen Struktur Gedung Operasional KSP CU
Pancur Kasih yaitu manajemen biaya, mulai dari menghitung volume, analisa harga satuan, dan
selanjutnya menghitung RAB dan RAP dengan rumus : Volume × Analisa Harga Satuan.
Merencanakan sumber daya manusia / pekerja dalam pelaksanaan Struktur Gedung Operasional KSP
CU Pancur Kasih Pontianak dimulai dari mengasumsikan jumlah pekerja dan menghitung produktifitas
pekerja. Perencanaan aspek manajemen Sumber Daya Manusia berfungsi agar waktu pelaksanaan di
lapangan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Perencanaan Waktu
Selanjutnya membahas tentang aspek manajemen waktu, dimana biaya per item yang dihitung akan di
konversi menjadi bobot, setelah itu membuat Time Schedule yang terdiri dari Bar Chart dan Kurva S,
dan Network Planning menggunakan Critical Path Methode (CPM).
Perencanaan Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) yaitu mengidentifikasi bahaya dan
penilaian risiko, serta merencanakan penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK) yang sesuai dengan item pekerjaan agar dalam pelaksanaan
pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar.
Perencanaan Mutu
Perencanaan Manajemen Mutu Proyek berfungsi agar mutu pekerjaan dalam pelaksanaan Struktur
Gedung Operasional KSP CU Pancur Kasih Pontianak sesuai dengan ketentuan pelaksanaan.
Perencanaan manajemen mutu diawali dengan membuat Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS),
Tabel Checklist Mutu, dan Mutual Check 0%.
Pertumbuhan penduduk yang memiliki penghasilan menengah ke bawah baik itu penduduk sekitar
maupun penduduk yang berasal dari luar daerah yang mencari kesempatan kerja meningkat, sehingga
antara ketersediaan tempat tinggal dan kenyataan penghasilan penduduk yang tidak sesuai berimbas dan
mengakibatkan kurangnya ketersediaan rumah formal yang terjangkau. Untuk memenuhi kebutuhan
tempat tinggal untuk penduduk yang memiliki penghasilan menengah ke bawah tersebut, maka
pemerintah telah berupaya dengan program perumahan, salah satu upayanya dengan program
pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Metode penyelesaian masalah yang digunakan
dalam pembahasan perencanaan manajemen konstruksi ini berupa sistem manajemen biaya, waktu,
sumber daya manusia, keselamatan kesehatan kerja konstruksi dan mutu, pada pekerjaan pembangunan
Rusunawa. Berdasarkan dari hasil analisa metode yang dilakukan, didapatkan biaya yang diperlukan
dalam penyelesaian pekerjaan pada proyek pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa 5 Lantai di
Jalan Tanjungpura Kota Pontianak sebesar Rp. 54.801.530.000. Pada perencanaan waktu, diperlukan
waktu selama 115 minggu untuk menyelesaikan pekerjaan proyek. Selanjutnya dalam perencanaan
sumber daya manusia diperlukan 450 jumlah pekerja untuk pelaksaanan proyek yang lebih optimal.
Untuk perencanaan penggunaan kelengkapan K3 konstruksi, hal-hal yang direncanakan berupa
perencanaan penggunaan APD dan APK yang sesuai dengan jenis pekerjaan berdasarkan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum nomor: 05/PRT/M/2014. Untuk perencanaan mutu berupa daftar tabel
spesifikasi mutu dan perencanaan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum nomor: 04/PRT/M/2009.
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas maka timbul pertanyaan yang dijadikan rumusan
masalah yaitu bagaimana merencanakan manajemen konstruksi, yakni menghitung anggaran biaya,
membuat time schedule, menghitung kebutuhan sumber daya manusia, metode pelaksanaan, dan
penggunaan kelengkapan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) pada pembangunan Rumah Susun
Sederhana Sewa di Jalan Tanjungpura Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Adapun batasan masalah
yang dibahas yaitu biaya menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya), membuat time schedule dan
jaringan kerja dengan metode CPM (Critical Path Method) menggunakan software Ms. Project, sumber
daya manusia (SDM) menghitung kebutuhan tenaga kerja dan durasi, perencanaan Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) menentukan APD dan APK yang sesuai dengan pekerjaan, mutu seperti membuat
Tabel Analisa mutu dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat). Adapun tujuan umumnya yaitu dapat
menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB), dapat membuat time schedule dan jaringan kerja dengan
metode CPM (Critical Path Method), Dapat menghitung kebutuhan tenaga kerja dan durasi, dapat
merencanakan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan APK (Alat Pelindung Kerja) yang sesuai
dengan pekerjaan, dapat membuat RKS (Rencana Kerja dan Syarat) dan tabel analisa mutu
LANDASAN TEORI
Menurut Husen (2010) manajemen adalah ilmu pengetahuan tentang memimpin organisasi yang terdiri
dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dari sumber daya yang
terbatas untuk mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. Manajemen memiliki tujuan untuk
mendapatkan cara atau metode yang paling baik supaya sumber daya yang terbatas dapat memperoleh
hasil yang memuaskan dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja. Menurut
Rani (2016) manajemen konstruksi adalah usaha yang dilakukan dengan proses manajemen yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan proyek dari awal sampai kegiatan
akhir proyek dengan memanfaatkan sumbersumber daya secara efektif dan efisien untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan sesuai sasaran yang diinginkan. Menurut Lasari dan Sumarman (2018)
pengertian dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan
untuk biaya bahan dan upah, serta biaya-biaya lainnya yang memiliki hubungan dengan pelaksanaan
pembangunan suatu proyek. Anggaran biaya pembangunan gedung yang sama dapat berbeda-beda
tergantung daerah, disebabkan dari perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja di masing masing
daerah. Menurut Soeharto (1999) waktu proyek merupakan salah satu bagian dari proyek yang sangat
penting di dalam manajemen proyek. Kegagalan dalam mengelola waktu proyek dapat mengakibatkan
penyelesaian proyek tidak tepat waktu. Menurut Soeharto (1999) critical path method (CPM) dikenal
dengan adanya jalur kritis yaitu jalur yang mempunyai rangkaian komponen-komponen kegiatan dengan
jumlah waktu pekerjaan terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang paling cepat.
Jadi, jalur kritis terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan kritis, dari kegiatan yang pertama sampai pada
kegiatan terakhir pada proyek. Sumber Daya Manusia bertujuan untuk memastikan kesesuaian antara
tenaga kerja dan pekerjaan maupun dari segi jumlah (kuantitas) maupun dari segi mutu (kualitas) yang
diperlukan. Menurut Husen (2010) Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor yang sangat
penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan
waktu tidak ada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan. Indikatornya dapat berupa tingkat
kecelakaan kerja yang tinggi, seperti banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat permanen, cacat
sementara serta instalasi proyek yang rusak. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
adalah suaru struktur komposisi yang kompleks dengan personel, sumber daya, program beserta
kebijakan dan prosedurnya terintegrasi dalam wadah organisasi perusahaan. Menurut Husen (2010)
jaminan mutu (quality assurance) bisa diperoleh dengan melakukan proses berdasarkan kriteria material
atau kerja yang telah ditetapkan hingga didapat standar produk akhir, bisa juga dengan melakukan suatu
proses prosedur kerja yang berbentuk sistem mutu hingga didapat standar sistem mutu terhadap produk
akhir. Pengendalian mutu (quality control) memiliki tujuan untuk menjamin mutu material atau kerja
yang diperoleh sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
B. Cari dan jelaskan proyek-proyek yang sudah menerapkan penggunaan ISO 9001:2000
di kota Anda(Minimal 2 proyek)!
untuk perusahaan di dalam industri konstruksi,ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhiyaitu
Tanggung jawab manajemen, Peninjauanulang terhadap kontrak, Pengendalian terhadapdesain,
Pengendalian terhadap dokumen,Pembelian, Pengendalian terhadap proses,Tindakan korektif,
Pelatihan, dan Peninjauanulang dan audit. ISO 9001:2000 berfokus atas kepuasan pelanggan
Aspek – aspek dalam Cost of Quality dalam Manajemen Mutu
Meurut Lam Siaw Wah (1994), aspek– aspekdalam biaya kualitas adalah meliputi :
1. Failure cost
(biaya kegagalan) adalah biaya yangdiakibatkan mutu produk yang jelek sehinggaharus
dilakukan perbaikan/pengerjaan kembali,biaya kegagalan termasuk biaya keluhancostumers
2. Appraisal cost
(biaya penilaian) adalah biayayang dikeluarkan untuk menentukan apakahproduk yang
dihasilkan sesuai denganpersyaratan kualitas yang ditetapkan seperti:biaya aktivitas
pengawasan,biaya pengujianmutu, biaya pemeriksaan mutu
3. Prevention cost
(biaya pencegahan) adalah biayayang dikeluarkan untuk mencegah terjadinyakegagalan
dalam bangunan, biaya pencegahanini adalah untuk menurunkan kuantitas produkyang tidak
memenuhi spesifikasi kualitas yangtelah ditetapkan, sehingga menurunkan biayakegagalan.
Biaya kualitas seperti: biayaprogram pelatihan, pelaporan.