(KAK)
PAKET : A - 7 /2012
PEKERJAAN
PERENCANAAN TEKNIS JALAN PERBATASAN I
3. SASARAN Selaras dengan maksud dan tujuan tersebut di atas, maka sasaran
pokok dari pekerjaan ini, adalah untuk :
a. Tersedianya dokumen lengkap hasil perencanaan teknis yang
berupa hasil survey pendahuluan, penyelidikan/
penelitian/pengumpulan data di lapangan, pengujian laboratorium,
analisa data, perencanaan teknik, gambar rencana, spesifikasi
teknis, dokumen perhitungan kuantitas dan perkiraan biaya
pekerjaan konstruksinya dan dokumen lainnya yang dapat
dipertanggung jawabkan;
b. Tersedianya Dokumen Pelelangan untuk pengadaan jasa
konstruksi (pemborongan) sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi tepat pada waktunya;
b) Survey Topografi
(1) Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini
adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian
permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan dan
jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk
penyiapan peta topografi dengan skala 1:1000 untuk
perencanaan jalan dan skala 1:500 untuk jembatan
yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik
jalan.
(3) Persyaratan
(a) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur
yang akan digunakan harus diperiksa dan
dikoreksi.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus
dicatat dan dilampirkan dalam laporan.
(c) Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap
seksi. Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas
dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan
berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut
yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang
lebih besar), dan harus dilakukan di lokasi
pekerjaan.
(d) Penggambaran
- Penggambaran poligon harus dibuat dengan
skala 1 : 1.000 untuk perencanaan jalan dan
skala 1:500 untuk perencanaan jembatan.
- Garis-garis grid dibuat setiap 10 Cm.
- Koordinat grid terluar (dari gambar) harus
dicantumkan harga absis (x) dan ordinat (y)-
nya.
- Pada setiap lembar gambar dan/ atau setiap 1
meter panjang gambar harus dicantumkan
petunjuk arah Utara.
- Penggambaran titik poligon harus berdasarkan
hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan
secara grafis.
- Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai
X,Y,Z-nya dan diberi tanda khusus.
(4) Keluaran
Keluaran survey Topografi meliputi :
(a) Laporan survey Topografi meliputi :
- Data pengukuran dan hitungan pengukuran
topografi yang telah diterima.
- Data Koordinat dan elevasi Bench Mark.
- Foto dokumentasi proses pengukuran dan
Bench Mark
(b) Peta tofografi (peta transies) dengan skala yang
disesuaikan dengan jenis perencanaan yang
akan dilakukan
d) Survey Drainase
(1) Tujuan
Tujuan survey drainase yang dilaksanakan dalam
pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan data
hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada (sekitar jembatan maupun
jalan), guna keperluan analisis hidrologi, penentuan
debit banjir rencana (elevasi muka air banjir),
perencanaan teknis drainase dan bangunan
pengaman terhadap gerusan, river training
(pengarah arus) yang diperlukan.
(4) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari Survey Drainase
adalah berupa Laporan Drainase yang di dalamnya
memuat:
(a) Data identifikasi semua aliran air yang ada dan
lintasan-lintasan drainase
(b) Daerah-daerah tangkapan berdasarkan peta-
peta topografi
(c)Informasi histori banjir yang tersedia (tingkatan
dan tanggal kejadian)
(d) Lokasi-lokasi drainase yang ada meliputi
permasalahan banjir
(e) Acuan banjir/sumber informasi drainase
(f) Kapasitas aliran air dan debit aliran air
permukaan yang akan diterima oleh drainase
yang akan direncanakan
(g) Data curah hujan yang digunakan dalam
desain drainase
(h) Dimensi saluran dan gorong-gorong
(i) Potensi erosi baik erosi tebing maupun erosi
dasar sungai/saluran baik erosi umum maupun
lokal.
(3) Keluaran
Keluaran dari survey geologi/geoteknik berupa:
(a) Laporan penyelidikan tanah yang di dalamnya
memuat:
• tanah berupa nilai CBR
• properties tanah berupa nilai strength dan
index properties of soil
• kadar air
• berat jenis
(b) Peta penyebaran tanah yang di dalamnya
memuat:
• kondisi lapisan tanah
• daerah rawan longsor
(c)Foto Dokumentasi
f) Survey Lingkungan
(1) Tujuan
(a) Memastikan kondisi rona awal lingkungan
masih sesuai dengan rona awal yang terdapat di
dalam dokumen lingkungan. Apabila telah terjadi
perubahan rona awal lingkungan maka rencana /
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
disesuaikan kembali.
(b) Merumuskan saran tindak lanjut dalam rangka
mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke
dalam Desain yang dapat dilaksanakan oleh
proyek atau instansi lain yang terkait guna
mengurangi dampak negatif atau meningkatkan
dampak positif.
(2) Lingkup
(a) Mengumpulkan data sekunder terkait aspek
fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan
kesehatan masyarakat.
(b) Mengumpulkan data primer terkait rencana
kegiatan dan komponen lingkungan yang ada
(aspek fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi,
budaya dan kesehatan masyarakat)
(c) Menyelaraskan Upaya pengelolaan lingkungan
yang telah ada dalam dokumen lingkungan dan
data lapangan dengan mengintegrasikan ke
dalam Design
(d) Melakukan perhitungan biaya untuk rencana /
upaya lingkungan yang telah diintegrasikan ke
dalam design sehingga pertimbangan
lingkungan dapat ter Bill of Quantity
(3) Persyaratan
Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan.
Undang-undang Republik Indonesia No. 7
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang
Jalan.
Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang
Penataan Ruang.
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan.
Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006
tentang Jalan.
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional
Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 8
Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan
AMDAL.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 11
Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan
atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan
AMDAL.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis
Rencana Usaha dan atau Kegiatan Bidang
Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi
Dengan UKL-UPL.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13
Tahun 2010 tentang UKL-UPL dan SPPL.
Acuan yang dapat digunakan Pedoman
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup No.008/BM/2009, No. 009/BM/2009, N0.
010/BM/2009, dan 011/BM/2009, atau
pedoman lain yang dipersyaratkan.
(4) Keluaran survey lingkungan
Keluaran yang dihasilkan pada identifikasi
lingkungan berupa : Laporan Integrasi
pertimbangan lingkungan kedalam DED
3) Pengendalian survey Pendahuluan dan Survey Detail.
Pengendalian survey bertujuan sebagai kendali mutu
pengambilan data, kendali mutu tersebut diantaranya :
a) Setiap akan kegiatan survey baik pendahuluan maupun
survey detail pelaksana kegiatan wajib mengajukan
jadwal kegiatan yang kemudian ditindaklanjuti dengan
surat ijin melakukan survey baik pendahuluan maupun
detail yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja atau
Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Proses survey baik pendahuluan maupun survey detail
wajib diawasi dimulai dari persiapan peralatan sampai
pada proses survey oleh petugas yang ditunjuk oleh
Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.
c) Data hasil pengambilan pada survey detail wajib
diperiksa kebenarannya sebelum dilakukan proses
desain. proses desain dapat dilakukan apabila data
hasil survey detail sudah dapat diterima oleh Kepala
Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.
d) Adanya berita acara pemeriksaan baik terhadap survey
pendahuluan maupun survey detail yang dikeluarkan
oleh Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
4) Proses Desain
a) Tujuan
Persiapan desain ini bertujuan :
(1) mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
(2) menetapkan desain sementara dari data awal untuk
dipakai sebagai panduan survey pendahuluan.
(3) menyiapkan dokumen perencanaan teknis yang
terdiri dari gambar desain, spesifikasi, engineering
estimate.
b) Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan adalah :
(1) Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada
peta, serta menarik beberapa Alternatif rencana As
Jalan/Alinyemen Horizontal dengan dilakukan
pengecekan Alinyemen Vertikal sesuai dengan
kondisi medan yang memenuhi Standar
Perencanaan Geometrik Jalan dan dibahas bersama-
sama dengan Ahli Geologi, Ahli Geodesi, Ahli
Hidrolika, Ahli Lingkungan.
(2) Melakukan perencanaan alinyemen horisontal dan
vertikal berdasarkan alternatif yang dipakai dengan
tetap mengacu pada standar geometrik jalan antar
kota maupun perkotaan.
(3) Melakukan perencanaan tebal perkerasan baik
perkerasan kaku maupun fleksibel dengan mengacu
pada pedoman perencanaan tebal perkerasan lentur
dan tebal perkerasan kaku.
(4) Melakukan perencanaan drainase dan bangunan
perlengkapan jalan.
(5) Melakukan perencanaan manajemen traffic pada
saat pelaksanaan.
(6) Melakukan perencanaan K3 konstruksi berkaitan
dengan resiko yang ditimbulkan dengan adanya
kegiatan konstruksi.
(7) Menyiapkan peta penyebaran tanah berkaitan
dengan kondisi geologi.
(8) Membuat Estimasi panjang jalan, jumlah dan
panjang jembatan, box culvert/ gorong–gorong dan
bangunan pelengkap jalan lainnya yang mungkin
akan terdapat pada rute jalan tersebut.
(9) Melakukan analisis resiko yang harus dituangkan
dalam laporan perencanaan teknis yang di dalamnya
membuat identifikasi resiko, analisis resiko, penilaian
resiko, mitigasi resiko, alokasi resiko.
c) Persyaratan
Proses perencanaan harus mengacu pada standar,
Pedoman yang berlaku seperti standar atau pedoman
yang tertulis pada acuan normatif atau referensi lain
yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja.
d) Penggambaran
Penggambaran Desain Jalan:
• Alinyemen Horisontal dengan Skala 1:1000
• Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:100
• Potongan Melintang Skala Horisontal 1:1200, Skala
Vertikal 1:100
Penggambaran Desain Jembatan:
• Alinyemen Horisontal dengan Skala 1:500
• Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:50
• Potongan Melintang Skala Horisontal 1:100, Skala
Vertikal 1:50
c. Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan,
kursus singkat, diskusi dan seminar terkaitdengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada
staf di lingkungan organisasi Pejabat Pembuat Komitmen.
10. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Material dari peralatan dan material yang dipergunakan untuk kelancaran
Penyedia Jasa pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas peralatan dan material dimaksud
Konsultansi diadakan secara sewa.
12. Jangka Waktu Jangka waktu Pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan Perbatasan I ini
Penyelesaian diperkirakan selama 7 (tujuh) bulan kalender terhitung sejak tanggal
Kegiatan mulai yang tercantum pada Surat Perintah Mulai Kerja.
13. Personil Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan teknis jalan ini terdiri dari sebagai berikut :
a. Ketua Tim
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang
Perencanaan/Pengawasan Jalan/Jembatan/Transportasi yang
masih berlaku yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah
diregistrasi oleh LPJK, dengan jumlah Orang Bulan sebesar 7,0
OB.
Ketua Tim disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata
dua (S1) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dan berpengalaman
dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis
jalan/jembatan lebih diutamakan/disukai selama 8 (delapan)
tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Sebagai ketua tim, tugas utama adalah bertanggung jawab
merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua
kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil
yang diharapkan.
b. Ahli Perkerasan Jalan ( 1 orang )
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Perencanaan
Jalan yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi dan telah diregistrasi oleh LPJK, dengan jumlah Orang
Bulan tenaga ahli sebesar 7,0 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik
Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis
jalan selama 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang
terlibat dalam pengumpulan data dari jenis pekerjaan yang
ditanganinya, antara lain penelitian perkerasan, bangunan
pelengkap yang diperlukan; dan lain-lain yang berhubungan
dengan pekerjaan ini sesuai KAK.
• Memeriksa dan menganalisa data lapangan serta membuat
perhitungan perencanaan perkerasan, dan gambar-gambar
yang diperlukan sesuai ketentuan.
• Menjamin bahwa perencanaan yang dihasilkan adalah pilihan
yang terbaik, ekonomis dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
• Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail dan
lengkap.
c. Ahli Geometrik Jalan ( 2 orang )
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Perencanaan
Jalan yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi dan telah diregistrasi oleh LPJK, dengan jumlah Orang
Bulan masing-masing tenaga ahli sebesar 7,0 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik
Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangnya selama 7
(tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang
terlibat dalam pengumpulan data dari jenis pekerjaan yang
ditanganinya, antara lain survey inventory geometrik jalan,
bangunan pelengkap yang diperlukan; dan lain-lain yang
berhubungan dengan pekerjaan ini sesuai KAK.
• Memeriksa dan menganalisa data lapangan serta membuat
perhitungan perencanaan geometrik jalan dan gambar-
gambar yang diperlukan sesuai ketentuan;
• Menjamin bahwa perencanaan yang dihasilkan adalah pilihan
yang terbaik, ekonomis dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
• Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail dan
lengkap.
d. Ahli Struktur ( 1 orang )
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Perencanaan
Jembatan/Struktur yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi dan telah diregistrasi oleh LPJK, dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 7,0 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik
Strata satu (S1) Jurusan Sipil/Struktur lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangnya lebih
selama 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang
terlibat dalam pengumpulan data dari jenis pekerjaan yang
ditanganinya.
• Memeriksa dan menganalisa data lapangan serta membuat
perhitungan perencanaan struktur/konstruksi bangunan
permanen penanganan longsoran/stabilitas lereng sekitar
badan jalan dan penanggulangan aliran air serta gambar-
gambar yang diperlukan sesuai dengan ketentuan;
• Menjamin bahwa perencanaan konstruksi penanganan
longsoran/stabilitas badan jalan dan penanggulangan aliran
air yang dihasilkan adalah pilihan yang terbaik, ekonomis dan
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga.
• Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail dan
lengkap.
e. Ahli Teknik Jembatan ( 2 orang )
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Perencanaan
Jembatan/Struktur yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi dan telah diregistrasi oleh LPJK, dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 6,0 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik
Strata satu (S1) Jurusan Sipil/Struktur lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangnya lebih
selama 7 (tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti
pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang
terlibat dalam pengumpulan data dari jenis pekerjaan yang
ditanganinya.
• Memeriksa dan menganalisa data lapangan serta membuat
perhitungan perencanaan jembatan serta gambar-gambar
yang diperlukan sesuai dengan ketentuan;
• Menjamin bahwa perencanaan jembatan yang dihasilkan
adalah pilihan yang terbaik, ekonomis dan sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
• Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail dan
lengkap.
f. Ahli Teknik Pengukuran/Geodesi ( 2 orang )
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang
Survey/Pengukuran Topografi yang masih berlaku yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah diregistrasi oleh
LPJK, dengan jumlah Orang Bulan masing-masing tenaga ahli
masing-masing sebesar 6,0 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik
Strata satu (S1) Jurusan Teknik Geodesi lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangnya selama 7
(tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang yang
terlibat dalam pelaksanaan jenis pekerjaan yang
ditanganinya, antara lain survey pengukuran Topografi, dan
pengolahan datanya.
• Membuat perhitungan dan gambar-gambar hasil pengukuran
topografi, dan menjamin bahwa gambar topografi yang
dihasilkan benar-benar akurat dan siap digunakan untuk
tahap perencanaan teknis secara tepat waktu.
• Membuat laporan hasil pekerjaannya secara detail dan
lengkap.
g. Ahli Geoteknik ( 2 orang )
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang Perencanaan
Jalan/Jembatan diutamakan ahli geoteknik yang masih berlaku
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi dan telah diregistrasi
oleh LPJK, dengan jumlah Orang Bulan masing-masing tenaga
ahli sebesar 6,0 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik
Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangnya selama 7
(tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah di lapangan dan
di laboratorium, pengolahan dan analisis data tanah, dan
perhitungan-perhitungan mekanika tanah.
• Menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan mekanika
tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan,
dapat memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi,
sifat-sifat dan stabilitas disekitar badan jalan dan/atau lereng
jalan.
h. Ahli Materialdan Bahan ( 1 orang )
Mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) dibidang perencanaan
jalan yang masih berlaku yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi
dan telah diregistrasi oleh LPJK, dengan jumlah Orang Bulan
sebesar 5,0 OB.
Tenaga ahli yang disyaratkan minimal adalah Sarjana Teknik
Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidangnya selama 7
(tujuh) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan survei ketersediaan material di
sekitar lokasi pekerjaan, pengujian material di laboratorium,
dan perhitungan-perhitungan kekuatan material.
• Menjamin bahwa material yang akan digunakan merupakan
material yang baik serta ekonomis untuk digunakan pada
pekerjaan konstruksi nantinya.
i. Ahli Lingkungan ( 2 orang )
Mempunyai sertifikat di bidang Pengelolaan Lingkungan dan /
atau sertifikat kompetensi Penyusun AMDAL (INTAKINDO) dan /
atau sertifikat AMDAL A/B dengan jumlah Orang Bulan
sebesar…… OB. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Strata 1 (S1) semua jurusan lulusan universitas/ perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan dibidang lingkungan selama…….
(……) tahun, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Tenaga ahli tersebut tugas utamanya meliputi:
• Mengkaji dan menelaahi semua laporan dan rencana
kegiatan yang berkaitan dengan masalah lingkungan,
termasuk dokumen lingkungan (AMDAL / UKL – UPL /
SPPL dll.) serta laporan studi kelayakan (bila ada).
• Mengintegrasikan pertimbangan pertimbangan lingkungan
yang terdapat di dalam dokumen lingkungan (AMDAL / UKL
– UPL / SPPL dll.) kedalam DED yang disusun
• Membuat laporan hasil integrasi pertimbangan lingkungan
ke dalam DED.
• Menyusun perkiraan biaya dan penentuan jadual
pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
berdasarkan dokumen lingkungan yang ada.
Perencanaan
1 Ketua Tim Jalan/Jembatan/ 7
Transportasi
Ahli Teknik
2 Perencanaan Jalan 7
PerkerasanJalan
Ahli Teknik Geometrik
3 Perencanaan Jalan 7
Jalan – 1
Ahli Teknik Geometrik
4 Perencanaan Jalan 7
Jalan - 2
Perencanaan
5 Ahli Teknik Struktur 7
Jembatan/Struktur
Perencanaan
6 Ahli Teknik Jembatan - 1 6
Jembatan/Struktur
Perencanaan
7 Ahli Teknik Jembatan - 2 6
Jembatan/Struktur
Survey/Pengukuran
8 Ahli Teknik Pengukuran – 1 6
Topografi
Survey/Pengukuran
9 Ahli Teknik Pengukuran - 2 6
Topografi
Perencanaan
10 Ahli Geoteknik - 1 6
Jalan/Jembatan
Perencanaan
11 Ahli Geoteknik - 2 6
Jalan/Jembatan
Perencanaan
15 Ahli Teknik Hidrologi – 1 5
Jalan/Jembatan
Perencanaan
16 Ahli Teknik Hidrologi - 2 5
Jalan/Jembatan
Ahli Perhitungan Kuantitas
17 Perencanaan Jalan 5
dan Biaya
Perencanaan/Pelaksana
18 Ahli Dokumen Lelang 5
an Jalan
10. Jadwal Tahapan Jadwal dan tahapan pelaksanaan kegiatan diserahkan kepada
Pelaksanaan penyedia jasa untuk menyampaikan apresiasi dan inovasinya dalam
Kegiatan menyusun “Rencana Pelaksanaan Kegiatan”.
No. Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7
11. LAPORAN Jenis laporan yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini:
1. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data perencanaan serta
sebagai bahan pelaksanaan, setiap tenaga ahli diwajibkan untuk
membuat laporan secara detail dan lengkap.
2. Laporan
Laporan yang harus dibuat:
a. Laporan perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket
pekerjaan masing-masing laporan berisi:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap.
- Uraian yang berisi data perencanaan beserta
perhitungan struktur bangunan bawah beserta
pondasinya, drainase, jalan dan lain-lain.
- Gambar rencana yang dibuat di atas kertas kalkir
ukuran A1, untuk kemudian diperkecil menjadi A3.
b. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya
Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung
untuk tiap item pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai
kesimpulan perkiraan biaya. Laporan perkiraan kuantitas dan
biaya ini dipisahkan sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan
dengan isi sebagai berikut:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap/jembatan.
- Perhitungan perkiraan kuantitas.
- Analisa biaya.
- Perkiraan biaya.
c. Laporan penyelidikan tanah
Laporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus mencakup
sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas
lokasi proyek terhadap kota besar terdekat.
- Kondisi morfologi sepanjang lokasi.
- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang trase jalan.
- Batuan penyusun (stratigrafi) sepanjang trase jalan.
Untuk peta penyebaran batuan disiapkan dalam kertas
HVS ukuran A3 dan diwarnai sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi sesuai dengan
Lampiran 1-D.
- Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan
untuk perbaikan hasil deskripsi secara visual.
- Penyebaran jenis tanah sepanjang trase jalan. Untuk
peta penyebaran tanah disiapkan dalam kertas kalkir
ukuran A3 dan diwarnai sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi.
- Analisis perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas
lereng.
- Analisis longsoran sepanjang trase jalan.
- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya dan
perkiraan volume cadangan).
- Gejala struktur geologi yang ada (kekar, sesar/
patahan dsb.) beserta lokasinya.
- Rekomendasi.
d. Laporan Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya
pembahasan mengenai hal-hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas
lokasi proyek terhadap kota besar terdekat.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
- Kegiatan pengukuran situasi.
- Kegiatan pengukuran penampang melintang.
- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
- Perhitungan dan penggambaran.
- Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai
koreksinya.
- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan
pengukuran topografi termasuk kegiatan pencetakan
dan pemasangan BM, pengamatan matahari, dan
semua obyek yang dianggap penting untuk keperluan
perencanaan jalan.
- Deskripsi BM (sebagai lampiran).
- Data ukur hasil ploting dan negatif film harus
diserahkan.
e. Laporan Hidrologi
Laporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yang
meliputi:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas
lokasi proyek terhadap kota besar terdekat, pos
pencatat curah hujan.
- Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil.
- Analisis/ perhitungan.
- Penentuan dimensi dan jenis bangunan air.
- Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan.
Jakarta, 2012
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Pembinaan Teknik Jalan
Satuan Kerja Direktorat Bina Teknik