Anda di halaman 1dari 46

DOKUMEN DESIGN AND BUILD

PEKERJAAN PENYIAPAN INFRASTRUKTUR DASAR DAN FASILITAS UMUM


PENUNJANG PARIWISATA
DI PELABUHAN BENOA
PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

(PEKERJAAN JALAN, SALURAN, PEDESTRIAN DAN LANSEKAP)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam upaya optimalisasi peningkatan pelayanan terhadap penumpang cruise dan pengunjung
Pelabuhan Benoa maka diperlukan pekerjaan penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum
penunjang pariwisata di pelabuhan Benoa. Pekerjaan yang akan dilakukan pada tahapan ini adalah
pekerjaan jalan, saluran, pedestrian, dan lansekap
1.1.1 Lingkup Item Pekerjaan
Pekerjaan yang dilakukan yang dimaksud di dalam dokumen design and build meliputi :
1. Pekerjaan Jalan, pedestrian dan saluran,
2. Pekerjaan Lansekap.
1.1.2 Lingkup Kegiatan Pekerjaan
1. Pengembangan kriteria desain sebagai dasar acuan pembuatan konsep desain dan
pelaksanaan pekerjaan pembangunan di lapangan,
2. Melakukan survey pendahuluan meliputi topografi, pohon eksisting, saluran eksisting, jalur
listrik dan elektronik eksisting, tes tanah maupun pengujian lainnya yang akan digunakan
sebagai data perencanaan lebih lanjut,
3. Melaksanakan Koordinasi Engineering terkait dengan pengembangan rancangan dengan
hasil dokumen Detailed Engineering Design (DED) meliputi gambar rencana, rencana kerja
dan syarat (RKS) dan rencana anggaran biaya (RAB) yang diharapkan dengan memberikan
mutu dan harga yang sesuai Pagu Anggaran yang sudah ditetapkan,
4. Melaksanakan pekerjaan perencanaan dan pembangunan pekerjaan Jalan,
pedestrian,saluran, dan lansekap secara keseluruhan meliputi:
- Pekerjaan Jalan, pedestrian dan saluran
a. Pekerjaan Persiapan,
b. Pekerjaan Arsitektur,
c. Pekerjaan Struktur bangunan,
d. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal.
- Pekerjaan Lansekap
e. Pekerjaan Persiapan,
f. Pekerjaan Arsitektur,

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 1


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
g. Pekerjaan Struktur bangunan,
h. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal.
5. Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk diagram batang kurva S dan
Network Planning serta Metode Pelaksanaan,
6. Melakukan pekerjaan pemeliharaan.
1.1.3 Tahapan Pekerjaan
1. Pekerjaan Perencanaan DED (Detail Engineering Design)
a. Tahap persiapan perencanaan mencakup :
- Pemahaman terhadap Ketentuan Pengguna Jasa,
- Pengumpulan data dan informasi lapangan (termasuk melakukan penyelidikan
tanah, topografi, dan lainnya yang berkaitan dengan penyusunan dokumen
perencanaan),
- Penyusunan skedul pekerjaan perencanaan,
- Pembuatan konsep perencanaan secara menyeluruh yang dapat memberikan
gambaran yang cukup jelas tentang tujuan desain,
b. Tahap Penyusunan pengembangan rancangan antara lain:
- Membuat dan menjabarkan konsep desain lingkup pekerjaan dari segi arsitektural,
- Membuat dan menjabarkan konsep konstruksi dari lingkup pekerjaan (struktur),
- Membuat konsep perencanaan mekanikal dan elektrikal yang akan diaplikasikan di
dalam lingkup pekerjaan,
c. Tahap penyusunan rencana detail (DED) :
- Membuat gambar rancangan detail mencakup:
• gambar arsitektur meliputi lansekap, interior dan eksterior,
• gambar struktur,
• gambar mekanikal elektrikal,
- Membuat laporan perencanaan struktur dan mekanikal elektrikal,
- Membuat rencana anggaran biaya dan rencana kerja dan syarat-syarat sesuai
dengan mutu dan pagu anggaran yang disetujui oleh pemilik pekerjaan.
2. Pekerjaan Pembangunan Fisik
a. Berkoordinasi dengan pihak pemilik pekerjaan secara teratur dan berkala pada saat
tahapan pembangunan (tahap persiapan hingga selesai pembangunan),

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 2


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
b. Mengajukan contoh material dan peralatan yang akan dipakai berikut shopdrawing
(dokumen perencanaan, data teknis, brosur, metoda pelaksaaan pekerjaan), guna
persetujuan pemakaian/ pelaksanaannya,
c. Melakukan pengujian material struktur (besi, beton, baja, dsb) serta pengujian struktur
terbangun,
d. Melakukan pemeliharaan dengan jangka waktu yang diatur oleh kontrak.

1.2 Sistem Kontrak


Sistem kontrak untuk pekerjaan penyiapan infrastuktur dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata
di pelabuhan Benoa dengan lingkup PEKERJAAN JALAN, SALURAN, PEDESTRIAN, DAN
LANSEKAP menggunakan SISTEM LUMPSUM menyesuaikan pagu anggaran yang telah ditetapkan.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 3


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
BAB II
KETENTUAN UMUM

Ketentuan umum disusun dan ditetapkan oleh PENGGUNA JASA dalam hal ini PT Pelabuhan Indonesia III
(persero) sesuai jenis pekerjaan yang akan dilelangkan dan harus dilaksanakan oleh PENYEDIA JASA
dalam hal ini Kontraktor Pelaksana sekurang-kurangnya menyesuaikan ketentuan umum yang ditetapkan.

1. PENYEDIA JASA wajib membangun pekerjaan penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum
penunjang pariwisata di pelabuhan Benoa dengan lingkup PEKERJAAN JALAN, SALURAN,
PEDESTRIAN, DAN LANSEKAP beserta kelengkapannya yang mengacu pada lokasi rencana sesuai
dengan lampiran (Gambar Basic Design),
2. Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian, dan Lansekap meliputi Pekerjaan Pembuatan jalan akses menuju
dan dari terminal penumpang sampai dengan gate masuk dan keluar, Taman sepanjang median jalan,
pedestrian dan bundaran selatan, jalan sekitar bundaran, lampu penerangan, saluran dan manhole,
ducting untuk mekanikal dan elektrikal, rak sepeda, papan iklan beserta kelengkapannya masing- masing
baik di sisi timur, barat maupun selatan sesuai dengan lampiran Gambar Basic Design,
3. Semua lingkup pekerjaan di dalam pekerjaan Jalan, pedestrian,saluran, dan lansekap merupakan satu
kesatuan pekerjaan yang tidak terpisahkan,
4. Leveling ± 0.00 pada pekerjaan ini mengacu pada gambar terlampir.
5. PENYEDIA JASA bertanggung-jawab penuh pada seluruh pekerjaan yang meliputi aspek perencanaan,
pelaksanaan, mutu pekerjaan dan waktu pelaksanaan,
6. PENYEDIA JASA harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam kriteria perencanaan
yang tertuang dalam bab III konsep perancangan dan bab IV spesifikasi teknis,
7. Perencanaan yang dilakukan oleh PENYEDIA JASA harus berdasarkan hasil survei dan penyelidikan
lapangan sehingga memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai kondisi tanah (soil
investigation test), lokasi rencana pembangunan serta kondisi teknis lainnya,
8. Seluruh kegiatan pengujian/ pengetesan yang diperlukan untuk mendapatkan informasi data teknis
merupakan tanggung jawab PENYEDIA JASA,
9. Penyedia jasa wajib memberikan pendampingan serta penyediaan keperluan lainnya untuk memenuhi
kewajiban PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dalam rangka pemenuhan persyaratan adminstrasi
pelaksanaan konstruksi maupun kegiatan operasional yang ditetapkan oleh regulator/pemerintah Segala

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 4


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
bentuk pembongkaran (baik bangunan maupun utilitas di lokasi pekerjaan) merupakan tanggung jawab
PENYEDIA JASA dan hasil pembongkaran harus diserah terimakan kepada PENGGUNA JASA,
10. PENYEDIA JASA harus memperhatikan ketersedian material dan peralatan di sekitar lokasi
pembangunan agar diperoleh desain yang efektif dan ekonomis,
11. Analisa pekerjaan perencanaan wajib dilaksanakan oleh tim tenaga ahli PENYEDIA JASA,
12. Semua analisa pekerjaan pembangunan wajib diusulkan dan dilaksanakan atas persetujuan PENGGUNA
JASA yang diwakilkan oleh pengawas pekerjaan/ PMO,
13. PENYEDIA JASA harus menerima dan melaksanakan atas masukan dan hasil pemeriksaan dari
pengawas pekerjaan,
14. PENYEDIA JASA harus menyelesaikan seluruh pekerjaannya dalam waktu 180 (Seratus delapan
puluh) hari kalender,
15. Penyedia Jasa harus melakukan masa pemeliharaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender setelah BAST I,
16. Semua jenis pekerjaan instalasi yang telah selesai dipasang harus disertifikasi oleh instansi atau badan
yang berwenang untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO),
17. PENYEDIA JASA dianggap telah meneliti dengan cermat dokumen design & build,
18. PENGGUNA JASA tidak bertanggungjawab atas segala kekeliruan, ketidaktepatan atau penghapusan
dalam dokumen design & build,
19. Apabila terjadi ketidaktelitian PENYEDIA JASA dalam melaksanakan penyiapan dokumen penawaran
(kekurangan item/ lingkup pekerjaan) maka PENYEDIA JASA wajib melakukan pekerjaan tersebut tanpa
penambahan biaya,
20. PENYEDIA JASA wajib mengasuransikan pekerjaannya dengan Asuransi General Contractor dan
Liability berdasarkan besaran nilai sesuai syarat dan ketentuan berlaku,
21. PENYEDIA JASA wajib memiliki salah satu tenaga kerja dengan kompetensi sertifikasi K3 minimal AK3
Umum atau secara khusus dalam bidang AK3 Konstruksi untuk selanjutnya wajib berkoordinasi dengan
Tim P2K3 di Cabang dalam hal induksi dan pengawasan K3 selama kegiatan pembangunan berlangsung,
22. PENYEDIA JASA wajib menyusun Job Safety Analist (JSA) sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan
membuat laporan K3 setiap bulannya yang dilaporkan kepada tim P2K3 di Cabang atau PENGGUNA
JASA yang diwakilkan oleh Pengawas Pekerjaan/ PMO,
23. Untuk mengantisipasi terjadinya pengeluaran biaya yang akan ditagihkan kepada PENGGUNA JASA
dikarenakan oleh kesalahan dalam metode pelaksanaan dari PENYEDIA JASA, maka setiap metode

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 5


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
kerja yang akan digunakan oleh PENYEDIA JASA harus mendapatkan persetujuan dari PENGGUNA
JASA yang diwakilkan oleh Pengawas Pekerjaan/PMO,
24. Selama pekerjaan berlangsung, pihak PENYEDIA JASA wajib melakukan isolasi yang baik selama
pekerjaan agar tidak mengganggu kepentingan operasional lokasi pekerjaan yakni Pelabuhan Benoa,
25. PENYEDIA JASA akan bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi pada property atau fasilitas
milik Pelindo III ataupun Perusahaan lain yang diakibatkan oleh kelalaian dari kontraktor pelaksana dalam
pekerjaan tersebut,
26. PENYEDIA JASA wajib dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam mematuhi undang-undang
ketenagakerjaan terhadap para pekerja proyek yang direkrut serta menyediakan asuransi jaminan dan
perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan standart K3 yang menjadi beban biaya
sendiri,
27. PENYEDIA JASA wajib dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam mematuhi peraturan perlindungan
lingkungan maritim terhadap mobilisasi/demobilisasi material atau peralatan, serta peralatan alat berat
penunjang yang digunakan selama pekerjaan memiliki sertifikat laik beroperasi,
28. Apabila kontraktor pelaksana tidak melaksanakan ketentuan K3 yang sudah dipersyaratkan, maka
Pelindo 3 berhak menghentikan sementara pekerjaan sampai dengan kontraktor pelaksana memenuhi
persyaratan yang diminta dengan konsekuensi tanpa adanya penambahan masa pelaksanaan akibat dari
hal tersebut,
29. Terkait adanya pandemic COVID-19, PENYEDIA JASA harus mentaati dan memperhatikan protokol
kesehatan yang berlaku di wilayah pekerjaan, segala kecerobohan/ kelalaian yang diakibatkan
pelanggaran terhadap protokol kesehatan adalah tanggung jawab sepenuhnya PENYEDIA JASA.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 6


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
BAB III
KONSEP PERANCANGAN

Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai konsep-konsep perencanaan pekerjaan penyiapan infrastruktur
dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata di pelabuhan Benoa dengan lingkup PEKERJAAN JALAN,
PEDESTRIAN, SALURAN, DAN LANSEKAP yang menekankan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Desain yang responsif dan representatif terhadap lingkungan atau budaya khas dan filosofi Bali,
2. Desain yang meningkatkan branding positif perusahaan PT. PELINDO III,
3. Desain mengacu pada Open Space yang memiliki prinsip Green Design,
4. Mudah dalam operasional dan maintenance.

3.1 Prinsip Umum


Untuk mencapai prinsip-prinsip yang telah disebutkan diatas akan diterapkan konsep-konsep sebagai
berikut:
1. Desain responsif dan representtif terhadap lingkungan atau budaya khas dan filosofi Bali perlu
memperhatikan kriteria sebagai berikut :
a. Wajib mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan pengguna,
b. Dapat diakses oleh pengguna dengan keterbatasan fisik (difabel),
c. Mencerminkan kearifan lokal dengan menggunakan material yang menampilkan ciri khas Bali,
hal tersebut dapat ditunjukkan dengan pemilihan warna material dan penggunaan ornamen-
ornamen,
d. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian
terhadap lingkungannya.
e. Menjamin pekerjaan yang dibangun tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di
sekitarnya.
2. Desain yang meningkatkan branding positif perusahaan PT. PELINDO III
Desain menggunakan konsep arsitektur tradisional daerah setempat dengan memadukan ciri khas
perusahaan yang dapat dituangkan di dalam logo, warna, material khas, corak, bentuk dsb serta
desain yang ditampilkan tidak memberikan citra negative bagi perusahaan.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 7


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
3. Desain area mengacu pada Open Space yang memiliki prinsip Green Design
a. Respect for site
Perencanaan mengacu pada interaksi dan potensi yang dimiliki oleh tapak tanpa harus
mengubah secara signifikan bentuk dari tapaknya, dengan cara :
- Menggunakan material yang tidak merusak lingkungan,
- Fungsi lingkungan binaan yang akan dirancang sebagai tempat ruang publik bermula dari
pemetaan dan analisa terhadap fisik eksisting.
b. Respect for user
Pemakai dan green design mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kebutuhan akan arsitektur
hijau harus memperhatikan kondisi pemakai yang diakomodasi di dalam perencanaan dan
pengoperasiannya.
c. Limitting new resources (meminimalkan penggunaan sumber daya baru)
Suatu desain seharusnya dirancang dengan mengoptimalkan material yang sudah ada (lama)
dan meminimalkan penggunaan material baru.
4. Mudah dalam operasional dan maintenance
a. Mudah dan murah dalam penggantian berbagai komponen apabila mengalami kerusakan,
b. Biaya perawatan yang relatif rendah.
3.2 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Penyiapan Infrastruktur dasar dan Fasilitas Umum Penunjang Pariwisata di
pelabuhan Benoa dengan lingkup Pekerjaan Jalan, Pedestrian,saluran dan lansekap merupakan area
terdesain yang berada di pelabuhan Benoa (sesuai gambar dibawah).

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 8


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
Posisi secara detail lokasi pekerjaan Jalan,pedestrian, saluran, dan lansekap meliputi gambar
dibawah ini yang akan lebih didetailkan sesuai dengan gambar basic design (lampiran).

1. Lokasi Pekerjaan Jalan


Lokasi pekerjaan Jalan meliputi area sebelum gate utama pelabuhan Benoa, sisi timur dan barat
sampai dengan Akses menuju terminal Cruise dan akses pada Bundaran taman Bunga
sebagaimana terlampir pada gambar dibawah dan lebih didetailkan pada Basic desain.

2. Lokasi Pekerjaan Saluran


Lokasi pekerjaan Saluran meliputi sepanjang area sebagaimana gambar dibawah dan dapat dilihat
lebih detail pada gambar basic design.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 9


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
3. Lokasi Pekerjaan Pedestrian
Lokasi pekerjaan meliputi area sebelum gate utama pelabuhan Benoa, sisi timur dan barat sampai
dengan Akses menuju terminal Cruise dan akses pada Bundaran taman Bunga sebagaimana
terlampir pada gambar dibawah dan lebih didetailkan pada Basic desain.

4. Lokasi Pekerjaan lansekap


Lokasi Pekerjaan lansekap meliputi keseluruhan area pada gambar dibawah dan lebih didetailkan
pada gambar basic desain.

3.3 Kriteria Perancangan


3.3.1 Konsep
Konsep Pekerjaan Persiapan Infrastruktur dasar Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
berdasarkan RKAP Investasi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) harus memperhatikan
beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan konstruksi sesuai dengan rencana layout Jalan, saluran, Pedestrian,


Lansekap dan fasilitas – fasilitas pendukungnya.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 10


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
2. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian terhadap lingkungannya,
3. .Perencanaan Jalan, saluran, Pedestrian dan lansekap ditujukan untuk penyediaan fasilitas
yang optimal terhadap aktivitas Pariwisata di Pelabuhan Benoa dengan mempertimbangkan
kenyamanan, keindahan, dan kelengkapan fasilitas.
4. Perencanaan desain Jalan, saluran, Pedestrian, dan Lansekap agar mempertimbangkan
keadaan eksisting dimana terdapat bangunan-bangunan dan fasilitas lainya seperti Pipa,
PJU, Tiang Listrik, Telkom, dan lainya.
5. Jalur pergerakan kendaraan di jalan direncanakan seefektif dan seefisien mungkin yang
disertai petunjuk arah yang jelas serta memberikan jalur penyebrangan bagi pejalan kaki.
6. Jalur rencana pedestrian direncanakan dengan optimal terhadap aktifitas pejalan kaki untuk
wisatawan serta dilengkapi dengan jalur bagi pengguna dengan keterbatasan fisik (difabel).
7. Desain menjamin rencana saluran air dapat mengalir dengan baik dan optimal menerima
debit air yang akan dilayani dalam kondisi siklus tertinggi.
8. Perencanaan yang dilakukan hendaknya mengoptimalkan biaya yang tersedia,
mempertimbangkan kemudahan dalam proses Perawatan fasilitas di masa yang akan
datang serta kemudahan dalam pemeliharaan fasilitas saat operasional.
9. Desain harus menjamin bahwa struktur akan mampu mempertahankan masa layan selama
umur desain serta mempertimbangkan kondisi lingkungan pada lokasi proyek atau kondisi
yang mungkin terjadi selama umur rencana struktur dan harus melakukan penilaian
terhadap pengaruh dan kemungkinan terjadinya mekanisme kerusakan pada struktur.
10. Komposisi, sifat dan kinerja bahan yang dipilih untuk struktur yang digunakan harus
ditentukan dengan memperhatikan beban desain dan degradasi lingkungan yang
diperkirakan selama umur desain struktur.
11. Penyedia Jasa harus melakukan verifikasi kondisi tanah dan parameter desain yang akan
digunakan untuk perencanaan.
12. Penyedia Jasa dianggap telah meneliti dengan cermat dokumen design & build.
13. Pengguna Jasa tidak bertanggung jawab atas segala kekeliruan, ketidaktepatan atau
penghapusan dalam dokumen design & build.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 11


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
14. Saluran dan Ducting
Didesain dengan struktur beton yang dilengkapi manhole dan mampu menampung
instalasi mekanikal dan elektrikal (tercluster)

15. Saluran /Drainase dan Bak Retensi


Saluran air dan Bak penampung air hujan (Bak Retensi) didesain berdasarkan analisa
perhitungan drainase sesuai kondisi di lapangan (catchment area, data curah hujan, zero
run off dan lain lain).

16. Perencanaan titik lampu Penerangan di sepanjang jalan, pedestrian dan Lansekap sehingga
mendapatkan pencahayaan yang baik khususnya pada malam hari.

3.3.2 Kriteria Khusus Lingkup Pekerjaan


Terdapat kriteria khusus terkait lingkup pekerjaan meliputi :
1. Jenis tanaman yang digunakan untuk pekerjaan lansekap mengikut ketentuan yang telah
diberikan pada basic design.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 12


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
2. Rak sepeda
Rak Sepeda terdapat dibeberapa area sepanjang sisi jalan dengan menggunakan material
pipa baja seperti gambar di bawah dan dapat dilihat lebih detail pada gambar basic design

3. Pekerjaan Papan Iklan


a. Material: Akrilik neon box
b. Lokasi:
- Seating Bench

-
-

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 13


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
- Tiang PJU-2

3.3.3 Hasil Perancangan Penyiapan Infrastruktur dasar dan Fasilitas Umum Penunjang
Pariwisata di pelabuhan Benoa dengan lingkup Jalan, pedestrian, saluran dan lansekap

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 14


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 15
Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS

4.1 Dokumen Perencanaan


1. Dokumen Teknis Pekerjaan Jalan, Pedestrian, saluran dan Lansekap
Dokumen teknis yang harus disampaikan per masing-masing lingkup pekerjaan yakni pekerjaan
Jalan, Pedestrian, saluran, dan lansekap. Penyajian dokumen secara runtun meliputi :
a. Gambar hasil survey topografi, pohon eksisting, saluran eksisting, jalur listrik dan elektronik
eksisting, soil test, CBR test dan survey lainya
b. Gambar Kerja Arsitektur dan Lansekap:
● Layoutplan
● Siteplan/Blockplan
● Denah
● Tampak
● Potongan
● Detail Ornamen
● Rencana penanaman dan jenis tanaman
● Gambar lainnya yang merupakan satu kesatuan pekerjaan.
c. Gambar Kerja Struktur:
● Denah Rencana jalan, pedestrian, saluran, Ducting , dan fasilitas penunjang lainya
● Potongan rencana jalan, pedestrian, saluran, Ducting , dan fasilitas penunjang lainya
● Detail rencana jalan, pedestrian, saluran, Ducting , dan fasilitas penunjang lainya
● Gambar lainnya sebagai pelengkap/ penunjang yang merupakan satu kesatuan pekerjaan.
d. Gambar Kerja M/E:
Semua bentuk pekerjaan mekanikal elektrikal dan pumbling yang merupakan satu kesatuan
pekerjaan (Tiang PJU, Lampu taman, Springkler taman, dll)
e. Rencana Anggaran Biaya
f. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
g. Laporan Perhitungan Struktur Jalan
h. Laporan Perhitungan Kebutuhan M/E
2. Format Dokumen
Format dokumen perencanaan teknis sebagai berikut:
a. Gambar Kerja
• Format ukuran A3,
• Format autocad dengan skala 1 meter 1000 unit,

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 16


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
• Kop gambar menggunakan kop yang disepakati dengan owner/ penyedia jasa,
• Satu file satu gambar dengan format layout.
b. Rencana Anggaran Biaya dan RKS
• Format A4, huruf arial narrow (ukuran dan spasi menyesuaikan)
c. Laporan Perhitungan Struktur dan Perhitungan Kebutuhan M/E
• Format A4/A3, huruf arial narrow (ukuran dan spasi menyesuaikan)
3. Data Umum Pekerjaan Jalan, Pedestrian, saluran, dan Lansekap
a. Pekerjaan Jalan saluran dan Pedestrian
a. Fungsi Bangunan : Akses Penunjang Pariwisata
b. Umur Rencana : 20 tahun
c. Tipe Struktur : Aspal Beton dan Paving Block
b. Pekerjaan Lansekap
a. Fungsi Bangunan : Fasilitas Penunjang Pariwisata
b. Umur Rencana : 20 tahun
4. Persyaratan Konstruksi Pekerjaan Jalan, Pedestrian, saluran, dan lansekap
Pada pelaksanaan konstruksi penyedia jasa wajib mengacu kepada seluruh peraturan yang berlaku
(regulator/pemerintah) termasuk peraturan yang dimiliki oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
sebagai pemberi tugas. Beberapa persyaratan kontruksi pada tahap pelaksanaan meliputi antara
lain :
a. Pelaksanaan konstruksi harus mengacu pada spesifikasi teknis dan batasan waktu
pelaksanaan yang telah ditetapkan dengan didukung SDM dan mitra kerja yang memadai baik
dari segi jumlah maupun kualifikasinya.
b. Penyedia jasa wajib memberikan pendampingan serta penyediaan keperluan lainnya untuk
memenuhi kewajiban PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dalam rangka pemenuhan
persyaratan adminstrasi pelaksanaan konstruksi maupun kegiatan operasional yang ditetapkan
oleh regulator/pemerintah.
c. Segala biaya yang terkait dengan testing dan commisioning menjadi beban biaya penyedia jasa
rancang - bangun.
d. Penyedia jasa wajib berkoordinasi dengan instansi terkait guna kelancaran pelaksanaan
pembangunan antara lain dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP),
Distrik Navigasi (Disnav), PT Pertamina (Persero), PT Pelindo Energi Logistik (PT PEL) , PT
Jasa Marga Bali Tol, dan Instansi terkait lainnya.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 17


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
e. Penyedia jasa membuat Dokumen ‘as built drawing’ yang sudah harus diselesaikan pada saat
serah terima pertama dilengkapi dengan jaminan keaslian dari material dan peralatan khusus,
serta data rekanan yang ikut terlibat dalam pelaksanaan pembangunan.
f. Penyedia jasa wajib merekam dalam bentuk video pada tertentu yang di minta pemberi kerja
sebagai bagian dari upaya membangun knowledge management pemberi kerja.
g. Melaksanakan serta pemeliharaan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemberi tugas.
5. Pelaporan dan Dokumentasi
Penyedia jasa wajib membuat dan menyerahkan kepada pemberi tugas dokumen-dokumen (soft
copy dan hard copy) diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Dokumen Perencanaan jalan, saluran, pedestrian dan lansekap di Pelabuhan Benoa
terdiri dari :
1. Hasil survey yang dilakukan seperti topografi, pohon eksisting, saluran eksisting,
jalur listrik dan elektronik eksisting, soil test, dan survey pendukung lainnya untuk
perencanaan pekerjaan ini.
2. Perhitungan perencanaan struktur baik jalan, saluran, pedestrian, ducting, serta
sarana pendukung lainnya termasuk MEP dan lain-lain;
3. Gambar teknis mendetil (detailed engineering design) perencanaan struktur
maupun lansekap termasuk, MEP dan lain-lain;
4. Perhitungan yang terakit dengan perencanaan metode konstruksi yang terdiri dari
Jadual Pelaksanaan Konstruksi (S Curve), Network Planning (NWP) & Jalur Kritis
(CPM), Metodologi Kerja, sistem standar mutu (JUKLAK) dan Kebijakan K3;
5. Spesifikasi material/bahan dan peralatan kerja dilengkapi brosur, dan surat
dukungan agen;
6. Bill of Quantity, spesifikasi teknis dan persyaratan kerja;
7. Perhitungan volume (calculation sheet)
8. Rencana Anggaran Biaya konstruksi lengkap dengan analisa harga dan
perhitungan volume (calculatio sheet).
b. Tahap Pelaksanaan Konstruksi
1. Gambar kerja/shop drawing
2. Laporan Harian
3. Laporan Mingguan
4. Laporan Bulanan termasuk Laporan K3
5. Foto-foto & video dokumentasi .

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 18


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
6. Seluruh risalah (minute of meeting) pelaksanaan.
7. As Built Drawing
c. Kriteria dokumen
1. Dokumen menggunakan ukuran kertas A4 menggunakan format penulisan yang
berlaku di lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau yang disetujui
oleh Pemberi tugas.
2. Dokumen gambar menggunakan kertas A3. Gambar dibuat dalam unit satuan
internasional (SI) dengan kop yang disetujui oleh pemberi tugas.
3. Dokumen dalam bentuk softcopy meliputi kebutuhan kesesuaian fungsi (Ms office,
Software engineering, dll) dan harus disampaikan dalam format aplikasi yang
dapat diedit (editable app.)
d. Kepemilikan Dokumen
Seluruh Dokumen yang dihasilkan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
tahap lainnya dalam ini merupakan properti dan hak milik PT. Pelabuhan
Indonesia III (Persero) sebagai pemilik
6. Spesifikasi Teknis
a. Umum
1. Spesifikasi teknis yang disebutkan adalah spesifikasi teknis untuk PEKERJAAN JALAN,
PEDESTRIAN, SALURAN, DAN LANSEKAP.
2. Item pekerjaan menyesuaikan perencanaan penyedia jasa,
3. Spesifikasi yang belum disebutkan akan ditentukan kemudian pada saat aanwijzing.
4. Pemberi tugas menyampaikan informasi terkait acuan spesifikasi teknis material dan bahan
serta standar rujukannya di dalam dokumen ini, dimana spesifikasi teknis tersebut harus
digunakan sebagai dasar bagi penyedia jasa dalam penentuan material dan bahan dalam
perencanaan dan pelaksanaan konstruksi.
5. Seluruh material/bahan yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi harus asli sesuai
dengan spesifikasi teknis yang diberikan. Dalam hal pemberi tugas meragukan
keaslian/kesesuaian material/bahan yang digunakan, pemberi tugas berhak meminta
penyedia jasa untuk melakukan pengujian sesuai aturan/standar yang berlaku tanpa adanya
kompensasi/biaya tambahan.
b. Ketentuan dan Peraturan yang berlaku
Apabila tidak disebutkan lain di dalam dokumen Design and Build dan Gambar maka berlaku
mengikat peraturan-peraturan di bawah :

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 19


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
1) British Standards Code of Practice for Maritime Structures, BS 6349 Part 1-7.
2) Building Code Reinforcement for Structural Concrete and Commentary, ACI.
3) AISC-ASD, American Institute for Steel Construction – Allowable stress design
4) SNI 1725-2016 : Pembebanan untuk Jembatan
5) SNI 1726-2019 : Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk struktur Bangunan
Gedung dan Non-Gedung
6) SNI 1727-2013 : Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
lain.
7) SNI 2847-2019 : Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan
8) SNI 8460:2017: Persyaratan Perancangan Geoteknik
9) SNI 6570-2001 : Instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran.
10) SNI 0225-2000 : Persyaratan umum instalasi listrik
11) Peraturan dan standar lainnya yang ekivalen

c. Pembebanan Struktur
Gaya-gaya yang bekerja meliputi berat sendiri bangunan, beban hidup, dan lain sebagainya..
1) Beban Mati dan Beban Mati Tambahan
Beban mati (dead load) adalah semua berat sendiri bahan bangunan komponen struktur
yang merupakan material yang bersifat pemanen. Berat sendiri material yang
diperhitungkan dalam perencanaan struktur adalah sebagai berikut :

a) Beton Bertulang : 2,400 ton/m3


b) Beton basah : 2,500 ton/m3
c) Beton prategang : 2,450 ton/m3
d) Baja : 7,850 ton/m3
e) Kayu : 1,100 ton/m3
2) Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban bergerak di Jalan dan pedestrian termasuk kendaraan,
orang, peralatan, perlengkapan lain,. Beban hidup dapat berupa beban hidup merata
ataupun beban terpusat. Beban hidup yang diperhitungkan terdiri dari beban hidup
terdistribusi merata minimal sebesar :
a) Area Jalan : 3 ton/m2
b) Area Pedestrian : 1 ton/m2

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 20


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
3) Beban Temperatur
Berdasarkan BS 6349, perbedaan temperatur yang diperhitungkan adalah 25° (rata-rata).
4) Beban Gempa
Beban gempa akan mengacu kepada Peraturan SNI 03-1726-2019, Rancangan Standar
Nasional Indonesia “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung”, dengan periode ulang 2500 tahun dengan peta sumber dan
bahaya gempa Indonesia 2017 atau yang terbaru. Beban gempa pada pemodelan
menggunakan analisis dynamic response spectrum. Kondisi perencanaan terhadap gempa
pada struktur ini adalah bahwa struktur akan mengalami perbaikan minor (kecil) setelah
terjadi gempa.

7. Spesifikasi Material

Spesifikasi material yang digunakan dalam Pekerjaan Jalan, Saluran, pedstrian dan Lansekap
di Pelabuhan Benoa adalah sebagai berikut :
A. Pekerjaan Struktur
a. Beton Bertulang
Persyaratan serta standar-standar mengikuti SNI 03-2847-2012, ACI 318M, ASTM
A615. Adapun karakteristik beton untuk pekerjaan jalan, pedestrian, saluran dan
lansekap adalah sebagai berikut :
1. Kuat tekan beton pracetak dan beton insitu untuk jalan adalah menggunakan minimal
fc’ 25 MPa dan untuk lantai kerja menggunakan fc’12 MPa menggunakan tambahan
zat additive silicafum (denah rencana dapat dilihat pada gambar basic Design).
2. Kuat tekan beton pracetak dan beton insitu untuk Bak penampung air hujan (Bak
Retensi), Drainase dan tutup manhole adalah menggunakan minimal fc’ 30 MPa dan
menggunakan tambahan zat additive silicafume .
3. Water cement ratio (W/C) berada pada rentang 0,4 – 0,42. Sebelum melaksanakan
readymix, penyedia jasa harus mengajukan tes pendahuluan guna menentukan
perbandingan campuran beton (mix design). Hasil uji sampel beton harus disetujui
pemberi tugas/konsultan pengawas. Pengujian-pengujian seperti slump test, dan tes
tekan kubus dan sebagainya harus tetap dilakukan dan menjadi tanggung jawab

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 21


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
penyedia jasa. Tes kuat tekan beton silinder dengan jumlah sample mengikuti SNI 03-
2847-2012. Nilai uji kuat tekan silinder dapat juga dikonversikan terhadap kuat tekan
kubus sesuai dengan rencana kekuatan beton yang digunakan sebesar fc’ = 35 MPa.

Kontrol lendutan pada elemen beton bertulang dibatasi dengan mengacu kepada SNI -03-2847-
2002, dengan ketentuan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1 Kontrol lendutan pada elemen beton bertulang
Batas
Tiga Komponen Struktur Lendutan yang Diperhitungkan
Lendutan
Atap datar tidak menahan atau berhubungan Lendutan akibat beban hidup L/180
dengan komponen non struktural yang
mungkin akan rusak akibat lendutan yang
besar
Lantai tidak menahan atau berhubungan Lendutan akibat beban hidup L L/360
dengan komponen non struktural yang
mungkin rusak akibat lendutan yang besar
Konstruksi atap atau lantai yang menahan Bagian dari lendutan total yang terjadi L/480
atau berhubungan dengan komponen setelah pemasangan
nonstruktural yang mungkin rusak akibat
lendutan yang besar
Kontruksi atau lantai yang menahan atau Bagian dari lendutan total yang terjadi L/240
berhubungan dengan komponen non setelah pemasangan komponen non-
struktural yang mungkin rusak akibat lendutan struktural (jumlah dari lendutan jang
yang besar kapanjang akibat semua beban yang
bekerja dan lendutan seketika yang
terjadi akibat penambahan sembarang
beban hidup)
Sumber : SNI 2847-2013 hal. 71, tabel 9.5 (b)

Kontrol terhadap retak pada struktur beton bertulang dilakukan dengan membatasi terhadap lebar
retak. Lebar retak dibatasi dengan mengacu kepada ACI committee sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2 Lebar Retak Ijin pada Elemen Beton Bertulang Menurut ACI Committee
Lebar Keretakan Maksimum yang
Kondisi Paparan
Diijinkan , in(mm)
Udara Kering atau membran pelindung 0.016 (0.41)
Kelembaban, udara lembab, tanah 0.012 (0.30)
Deicing chemicals 0.007 (0.18)
Air laut dan semprotan air laut, kebasahan dan kekeringan 0.006 (0.15)
Struktur penahan air 0.004 (0.10)
Sumber : ACI Control of Cracking in Concrete Structures 224R-01 hal. 19

b. Tulangan Baja

Spesifikasi material baja tulangan dalam perencanaan menggunakan dua jenis mutu yaitu
baja ulir untuk tulangan lentur dan baja polos untuk tulangan geser, sebagaimana penjelasan
berikut :

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 22


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
a. Diameter tulangan ≤ 12 (tulangan polos) BJTP 24
1) fy = 240 MPa
2) Es = 200.000 MPa
3) Υ (berat jenis) = 7,850 ton/m³
b. Diameter tulangan ≥ 13 (tulangan ulir) BJTD 39
1) fy = 390 MPa
2) Es = 200.000 MPa
3) Υ (berat jenis) = 7,850 ton/m³

c. Baja Profile

Baja profil mengacu kepada JIS G3101 or ASTM A36 dengan tegangan leleh minimum
240 MPa

d. Aspal
AGREGAT harus terdiri dari batu pecah, koral pecah atau crushed slag dengan atau
tanpa pasir atau “inert finely divided mineral agregat” harus terdiri dari partikel yang keras dan
tahan lama. bebas dari butiran lempeng, bahan organik dan bahan lain yang merugikan dan
pecahan pipih atau memanjang harus tidak boleh lebih dari 8% terhadap berat.

AGREGAT KASAR yang tertahan saringan No. 8 harus tidak boleh lebih dari 35% “wear”
apabila dites sesuai dengan AASHTO T 96, dan harus menunjukkan tidak adanya disintegrasi
ataupun “sodium sulphate soundness loss” melebihi 12%, apabila dites sesuai dengan
AASHTO T 104.
Pemecahan agregat harus menghasilkan agregat kasar yang tertahan saringan No. 8 sekurang-
kurangnya 75% berat partikel dengan sekurang-kurangnya “two fractures faces” dan sekurang-
kurangnya 90% berat partikel dengan satu atau lebih “fractured faces”.
SLAG harus “air cooled”, “blast furnace” dan harus mempunyai berat yang dipadatkan tidak
kurang dari 1,120 kg/m³ apabila dites sesuai dengan AASHTO T 19.
AGREGAT HALUS, termasuk bahan pengisi yang dicampur harus mempunyai plasticity
index tidak lebih dari 6 apabila dites sesuai dengan AASHTO T 90,dan Liquid Limit tidak lebih
dari 25 bila dites sesuai dengan AASHTO T 89.
CAMPURAN BITUMINOUS harus mempunyai “swell” tidak lebih dari 1,50% apabila dites
sesuai dengan AASHTO T 101, dan tidak boleh menunjukkan “stripping” apabila dites sesuai
dengan AASHTO T 182. “Antistrip agent” harus digunakan bila perlu.
FILLER : apabila bahan pengisi, sebagai tambahan terhadap yang sudah terdapat didalam

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 23


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
agregat, bila diperlukan, maka filler ini harus terdiri debu batu, “loess”, semen Portland atau
baha
MATERIAL BITUMINOUS : jenis, grade, spesifikasi pengawasan dan temperatur
pencampuran untuk material bituminous harus memenuhi syarat-syarat berikut :
Temperatur
Jenis dan grade Spesifikasi Aplikasi
a. Straight Asphalt :
60-70 AASHTO M 20 135-165oC
b. Tar :
RT-10, RT-11, RT-12 AASHTO M 52 80-1302oC

e. Paving Block
Adalah conpave, setara produksi:
1) Conblock Indonesia
2) Cisangkan
3) Texmura
4) Atau produk setara.

- Kekuatan tekanan minimal adalah 225 kg/cm² untuk 8 cm ukuran 20 x 20 cm.


- Kekuatan tekanan minimal adalah 500 kg/cm² untuk 10 cm.
- Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan.

Conpave :

1) Toleransi dimensi : Panjang/ lebar : 2mm, Tebal : 3mm (BS6717-1-1993)


2) Penyerapan air (rata - rata) : 3%
3) Ketahanan Aus rata-rata : 0.09 mm/menit
4) Warna : Warna sesuai dengan gambar perencana
5) Kuat lentur min : 50 kg/m2
6) Kuat tekan rata-rata : 45 N/mm2

f. Lapis Pondasi Agregat


Lapis pondasi agregat adalah lapis pondasi yang bahan utamanya terdiri atas agregat atau
batu atau granular material. Agregat adalah material berbutir yang keras dan kompak
dan yang dimaksud agregat mencakup antara lain batu bulat, batu pecah, abu batu, dan
pasir.
Lapis Pondasi Agregat terdiri dari 3 (tiga) kelas yang berbeda yaitu Kelas A, Kelas B dan
Kelas C. Lapis Pondasi terdiri atas Agregat Kelas A atau Kelas B, sedangkan Lapis Pondasi
Bawah terdiri atas Agregat Kelas C.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 24


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
Acuan normatif

SNI 03-1743-1989, Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk


Tanah. SNI 03-1744-1989, Metode Pengujian CBR
Laboratorium.
SNI 03-1966-1990, Metode Pengujian Batas
Plastis.
SNI 03-1967-1990, Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat
Cassagrande.
SNI 03-1968-1990, Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan
Kasar. SNI 03-1976-1990, Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang
Mengandung
Butir Kasar.
SNI 03-2417-1991, Metode Pengujian Keausan Aggregat dengan Mesin Abrasi
Los
Angeles.
SNI 03-2828-1992, Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus
Pasir.
SNI 03-4141-1996, Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-Butir Mudah
Pecah dalam Agregat.
Persyaratan bahan dan campuran
Agregat kasar
• Agregat kasar (tertahan pada ayakan 4,75 mm) harus terdiri atas partikel yang keras
dan awet.
• Agregat kasar Kelas A yang berasaI dari batu kali harus 100 % mempunyai
paling sedikit dua bidang pecah.
• Agregat kasar Kelas B yang berasal dari batu kali harus 65 % mempunyai paling
sedikit satu bidang pecah.
• Agregat kasar Kelas C berasal dari kerikil.
Agregat halus
Agregat halus (lolos ayakan 4,75 mm) harus terdiri atas dari partikel pasir atau batu pecah
halus
Gradasi agregat campuran
Gradasi agregat untuk lapis pondasi agregat harus memenuhi persyaratan gradasi
agregat campuran sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1. Persyaratan gradasi lapis pondasi agregat


UKURAN SARINGAN BERAT BUTIR YANG LOLOS (%)
ASTM m KELAS A KELAS B KELAS C
m
3" 75 100
2" 50 100 75-100

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 25


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
1Y:z'' 37,5 100 88-100 60-90
1" 25,0 77-100 70-85 45-78
3/8" 9 44-60 40-65 25-55
,
5
No.4 4 27-44 25-52 13-45
,
7
5
No.10 2 17-30 15-40 8-36
,
0
0
No.40 0,425 7-17 8-20 3-23
No.200 0,075 2- 8 2- 8 0-10

Persyaratan lapis pondasi agregat


Agregat untuk lapis pondasi harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung
atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus memenuhi persyaratan sesuai
pada Tabel3.2.
Tabel 3.2. Persyaratan lapis pondasi agregat
SIFAT-SIFAT KELAS A KELAS B KELAS C
Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 03-2417-1990) Maks. 40% Maks. 40% Maks. 40%
lndek Plastis (SNI-03-1966-1990) dan (SNI-03-1967-1990) Maks. 6 Maks. 6 4-9
Hasil kali lndeks Plastisitas dengan % Lolos Ayakan No.200 Maks. 25 - -
Batas Cair (SNI 03-1967-1990) Maks. 25 Maks. 25 Maks.35
Gumpalan Lempung dan Butir-Butir Mudah Pecah dalam
0% Maks. 1% Maks.1%
Agregat (SNI- 03-4141-1996)
CBR (SNI 03-1744-1989) Min. 90% Min. 65% Min. 35%
Perbandingan persen lolos #200 dengan persen lolos #40 Maks. 2/3 Maks. 2/3 Maks.2/3

Persyaratan hasil pelaksanaan lapis pondasi agregat


Untuk memperoleh homogenitas campuran dan memenuhi ketentuan yang
disyaratkan harus langsung dari instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui,
dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh
aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar.
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan dengan
grader, loader atau backhoe kecuali dengan alat khusus pulvi mixer.

g. Car stopper dan kansteen


Car Stoper atau Kerb terbuat dari block beton pracetak dengan ukuran dan tebal sesuai
gambar. Kekuatan tekan karakteristik dari beton minimal 300 kg/cm2.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 26


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
h. Selimut Beton

Tebal selimut beton terhadap tulangan yang akan digunakan di dalam perhitungan
mengacu pada BS 6349-1:2000 dengan umur bangunan 50 tahun, ditunjukan pada tabel
dibawah ini:

Tabel 6 Tabel Selimut Beton

Lokasi Tebal selimut Lebar retak Ijin


Pelat Atas 50 mm 0.15 mm
Bawah 60 mm 0.15 mm
Tengah 60 mm 0.15 mm
Balok Atas 75 mm 0.15 mm
Bawah 80 mm 0.15 mm
Tengah 75 mm 0.15 mm
Pile Cap Atas 100 mm 0.15 mm
Bawah 100 mm 0.15 mm
Tengah 100 mm 0.15 mm
Infil Concrete Tengah 40 mm 1.15 mm
1.16

i. Elektrode
Elektrode yang dipakai untuk mengelas baja lunak (kecuali pipa baja) harus mengikuti
persyaratan D 4301 dari JIS Z 3211 atau BS 639. Elektrode yang dipakai untuk mesin las
semi automatic harus kawat komposit yang mempunyai diameter 2,4 sampai 3,2 mm sesuai
dengan JIS Z 3311..

Contoh-contoh elektrode dan data-data pengetesannya harus disampaikan kepada


Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan untuk mendapat persetujuannya.

B. Pekerjaan Arsitektur
a. Pekerjaan Bata Merah
- Bata harus baru tidak boleh batu bata “bekas”, terbakar keras, terbuat dari tanah liat yang
terpilih sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam NI – 10 – 1973.
- Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut di atas, maka Direksi
Lapangan menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan
yang ditentukannya. Ukuran nominal bata merah : 200mm x 100mm x 50mm (tebal).

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 27


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
- Adukan / spesi untuk seluruh dinding batu harus berupa campuran 1 semen : 4 pasir.
Spesi khusus berupa “Trasraam” dengan campuran 1 semen : 2 pasir, digunakan sampai
setinggi 30 cm di atas permukaan lantai dasar dan atap.
- Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur / minyak /
asam / basa serta memenuhi dalam ketentuan PUBI-1982 pasal 9.
b. Pekerjaan Plesteran dan acian
- Campuran siap pakai yang terdiri dari adukan bahan dasar semen Portland yang
semua bahannya telah bercampur merata dalam keadaan kering.
- Agregat pasir silica dengan gradasi yang tersusun dengan baik. Kebutuhan air sesuai
standard pabrik.
- Dipakai sebagai plesteran untuk bata ringan.
- Ketebalan plesteran yang diperlukan cukup ± 10-15 mm untuk plesteran bata ringan.
- Untuk pemasangan bata ringan, hendaknya agar memakai Thinbed Mortar dengan
tebal adukan ± 3 mm.
- Ketebalan acian permukaan dinding plester adalah ± 2 - 3 mm.
- Produk yang digunakan :
1. UZIN
2. Mortar Utama
3. Leichtmix
4. Power Bond
5. Atau yang setara
c. Pekerjaan Pasangan Natural Stone
- Type Batu alam Andesit
- Kuat tekan minimum 800 kg f/cm².
- Ketahanan aus 0,13 mm/menit.
- Ketebalan minimal 18 – 20 mm (dipoles).
- Penetrating sealer (coating) diperlukan untuk melindungi marmer sebelum
terpasang agar warna, corak tidak berubah karena terkena air semen. Untuk wet
system dicoating 5 (lima) sisi tidak termasuk bagian belakang yang berhubungan
dengan semen, untuk bagian belakang yang berhubungan dengan semen
disarankan agar menggunakan Power Mix sifatnya untuk menahan air semen / pasir
agar tidak naik ke permukaan. Ex. Aquamix, Ishinol atau setara.
- Material harus di dry lay sebelum dikirim ke site.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 28


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
d. Pekerjaan Pengecatan
Cat Decorative/besi/kayu : JOTUN, DULUX, ROPAN, TOA, SKK, NIPPON PAINT,

MOWILEX atau setara

Finishing kayu (Varnish) : Ex PROPAN, NIPPON PAINT atau setara


Powder coating : Ex. JOTUN, INTERPONT, AXALTA atau
setara.

Texture : Ex SKK, NIPPON PAINT

e. Cat Besi / Baja / Logam


Besi / baja / logam yang akan dicat harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak dengan
cara menggosok, menyikat dengan sikat baja, logam, kemudian harus segera ditutup
dengan cat meni, cat dasar dan cat akhir.

f. Cat Marka Jalan :


- Bahan : Modified Acrylic
- Primer : Chlorinated Rubber = 300 micron SK Arki Floor UT
- Finish : Matt (reflective white) acrylic enamel
- Lokasi : Parkir / jalan di luar bangunan.
g. Pekerjaan Penutup dinding
- Batu Bata Venner dengan material Phomi Clay, Flexitile, Karang Pilang, Craftstone, atau
setara ukuran Satuan (Veneer Batu bata) : 60mm x 200mmx 20mm atau ukuran panel
(Veneer Batu bata atau Motif pattern lain): min 600 mm x 1200 mm.
- Marmer produksi lokal tebal min 20 mm, polished.
h. Pengadaan Tanaman

Syarat-syarat Tanaman :
1) Metode penanaman harus mengikuti syarat-syarat dari jenis tanaman dan jarak
tanaman.
2) Pada saat penanaman, tanah dan tanaman harus disiram dengan air bersih yang
tidak mengandung minyak, sabun dan bahan organik yang mengakibatkan
kerusakan pada proses pertumbuhan.
3) Polibag pada bola akar tanaman harus dibuang pada saat penanaman (kecuali yang
terbuat dari karung goni). Setelah selesai penanaman semua tanaman harus
disiram secara rutin.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 29


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
4) Semua tanaman harus sehat, subur, bebas hama, tegak, segar/tidak layu, berakar
baik dengan diameter dan ketinggian tanaman sesuai spesifikasi.
5) Tanaman akan disimpan sementara di lahan kontraktor dan dirawat/disiram, setelah
itu dipindah ke proyek.
6) Biaya penanaman sudah termasuk pekerjaan penggalian, pengurugan, pemadatan,
penyiraman, pembuangan daun kering/kuning/sampah-sampah daun,
pemangkasan, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit dan pemasangan
penunjang/steger. Perawatan tanaman dilakukan pada saat masa pelaksanaan dan
pemeliharaan.

Ukuran Tanaman
● Tinggi batang (trunk height) berarti ketinggian tanaman yang diukur antara leher
akar pada cabang utama sampai batas batang terendah. Biasanya ini digunakan
untuk tanaman Palem.
● Tinggi daun (overall height) berarti ketinggian tanaman yang diukur dari leher akar
sampai bagian atas daun.
● Diameter batang diukur kurang lebih 30 cm di atas leher akar.
Penanaman Pohon
● Penanaman pohon dengan tinggi minimal 1.5 m harus ditanam dengan syarat-
syarat sebagai berikut:
- Tanaman harus sehat dan kondisinya bagus
- Buat lubang tanam 100 x 100 x 60 cm.
- Polibag harus dibuang kecuali yang terbuat dari karung goni.
- Setelah penanaman selesai, tanaman ditunjang oleh steger dari bambu
sebab akar belum kuat menahan tanah.
- Pastikan area tanam bebas puing dan rumput liar.

Penanaman Semak
- Pangkal leher akar harus ada di atas permukaan tanah. Setelah bola akar
diletakan di lubang, lubang ditimbun tanah campur dan dipadatkan, lalu disiram
dengan air bersih.
- Tanaman semak harus sehat dan kondisinya bagus.
- Buat lubang dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm.
- Polibag harus dibuang dan bila media awal ada sekam, sekam harus dibuang.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 30


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
- Pastikan area tanam bebas puing dan rumput liar.

Penanaman Rumput
- Proses penanaman rumput dilakukan setelah tanah campur sudah
digemburkan dan dalam kondisi lembab.
- Lapisan atas tanah campur harus rata.
- Top dressing memakai pasir pasang kurang lebih 1-2 cm
- Sebelum penanaman rumput media tanam harus disemprot menggunakan
herbisida (Round- Up) untuk membunuh biji-biji dan gulma.
- Pastikan area tanam bebas puing dan rumput liar.

Pemasangan Penunjang/Steger
Pemasangan penunjang pada pohon dimaksudkan untuk menstabilkan posisi pohon.
Setelah pohon ditanam, dipasang penunjang/steger dari bambu pada batang pohon dan
ditempatkan pada batang pohon sebelum dipasang tali rafia dan tali ijuk (lihat gambar).

Selama masa pemeliharaan penunjang/steger tidak boleh disingkirkan sebelum ada


instruksi dari pemberi tugas.

Quality Control
Tiap 2 minggu sekali ada kunjungan/inspeksi ke nursery oleh tim Pengawas untuk
memastikan pohon dan palem yang telah dipilih dirawat dengan baik dan tidak digunakan
ke proyek lain (Bila dikumpulkan di nursery kontraktor)

C. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal


Pekerjaan Elektrikal
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai
berikut:
a. Illuminating Engineering Society (IES).
b. SNI 7391:2008 Indonesian Standard : Penerangan Jalan Umum.
c. Institute of Electric and Electronic Engineers (IEEE).
d. SNI 04-0225-2011 Indonesian Standard : Instalasi Listrik.
e. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 2011
f. ANSI, American Nastional Standard Organization
g. ASME, American Society of Mechanical Engineering
h. ASTM, American Society of Testing of Material

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 31


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
i. American Welding Society (AWS).
j. BS, Britis Standard Institution
k. ISO, International Standardization Organization
l. JIS, Japanes Industrial Standard
m. Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
n. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan tenaga
listrik.
o. SNI No. 03-6197 tahun 2000 Tentang Konservasi Energi Sistem Pencahayaan
pada Bangunan Gedung.
p. SNI No. 03-7015 tahun 2004 Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung
q. Peraturan bangunan dan instalasi bangunan yang dinyatakan berlaku secara
nasional:

● UU No. 18/1999 tentang “Jasa Konstruksi” serta PP terkait.


● UU No. 28/2002 tentang “ Bangunan Gedung” serta PP terkait.
r. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal – hal yang belum diatur
dalam standar/ peraturan diatas.

a. Instalasi Kabel Wiring


Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL/LMK. Semua kabel/wiring harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya,
jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel haruslah terbuat secara dipilin
(stranded) dengan material conductor tembaga. Instalasi ini tidak boleh memakai kabel
dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote kontrol.

Kecuali persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :

1. Untuk instalasi penerangan dan stop kontak adalah NYY, semua instalasi penerangan
dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana core yang ketiga merupakan
jaringan pentanahan. Pentanahannya disatukan di dalam panel,
2. Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan kabel Ttanah yaitu
NYFGbY .
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang disesuaikan
dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus diklem. Konduit untuk
instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact untuk instalasi kabel

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 32


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
yang masuk ke tiang dan untuk kabel power penerangan yang ditanam menggunakan jenis
black steel pipe (BSP) galvanized pada area crossing jalan.

Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke
masing-masing fixture lampu.

"Splice"/Pencabangan, tidak diperkenankan adanya pencabangan dan penyambungan


pada kabel/feeder utama dan instalasi kecuali :

1. Feeder utama hanya pada panel dan harus diproteksi dengan breaker,
2. Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/junction box dan tidak
diperkenankan adanya sambungan kabel dalam konduit.
Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis dan harus teguh secara electris
dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau tap
connector". Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-
konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-kabel
telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik
di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang
terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang
diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.

Pilihan merk yang digunakan untuk kabel dan komponen di dalamnya : Supreme, Kabelindo,
Kabel Metal Indonesia atau setara.

b. Sakelar-Sakelar
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/250 V, sakelar
pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan
lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada
ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh MK.

Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring, (standar).


Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.

c. Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan rating 10
A, 16 A, 25 A, 250 VAC.

Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke
tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 33


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
ketinggian 30 cm dari atas lantai untuk Counter Disesuaikan dengan Meja Counter,
lampiran pemasangan sesuai gambar rencana atau petunjuk MK.

d. Panel SDP (PJU)


1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard peraturan IEC dan PUIL dan
mengikuti standard VDE/ DIN.
2. Panel terbuat dari material stainless steel dengan indeks proteksi minimal 66.
3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya
harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan
untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan
suhu yang lebih dari 650C dengan dimensi busbar minimum 1,5 kali dari kemampuan
lewat arus (kapasitas incoming breaker). Setiap busbar copper harus diberi warna
sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan
saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
Semua Cu bar harus dilapisi oleh Tin Platting (electro platting).
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran. Ampermeter dan Voltmeter yang digunakan berukuran 96 x 96 mm dengan
skala linear dan ketelitian 1% dan bebas dari pengaruh induksi, serta ada sertifikat
tera dari LMK/ PLN (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).
6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan
sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi
lapangan.
7. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci. Jenis kunci untuk setiap kabinet harus
dari tipe "common key", sehingga kunci untuk setiap kabinetnya adalah sama.
8. Setiap phase R,S,T dilengkapi dengan Peralatan Pengaman/Pemutus Daya (Breaker)
yang mampu beroperasi untuk tegangan sampai 660 VAC. dilengkapi dengan fasilitas
pelindung arus beban lebih (overload-inverse time) dan arus hubung-singkat
(overcurent-instantaneous).

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 34


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
9. Unit Box Panel haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga mendapat ventilasi udara
yang cukup. Pada lubang ventilasi udara harus diberi filter yang konstruksinya
diperkuat sehingga didapatkan suatu konstruksi yang baik.
10.Unit Box Panel yang berfungsi untuk Motor Control Center haruslah dilengkapi
dengan force ventilasi.
11.Panel harus dilengkapi dengan gambar Single Line Diagram, ukuran A4 atau A3
disesuaikan dengan ukuran gambar sehingga terbaca dengan jelas. Gambar Single
Line Diagram harus delaminating dan ditempel dibalik pintu panel.
12.Instalasi kabel menuju panel dilengkapi dengan gland cable.
13.Panel dilengkapi dengan timer switch tipe automatic analog + magnetic contactor.
Setting waktu disesuaikan dengan day light (OFF) dan malam (ON) setempat.
14.Panel dilengkapi dengan Lampu Indikator tipe LED warna Merah, Kuning dan Hijau
untuk mengetahui adanya tegangan R, S dan T.Termasuk lampu di dalam panel
secara otomatis, pintu panel dibuka lampu harus menyala.
15.Pilihan merk yang digunakan untuk panel dan komponen di dalamnya : ABB,
Siemens, Trandos, Schneider, Fuji, Trias atau setara.
16.Pondasi panel terbuat dari pondasi beton dengan ketinggian minimal 300 mm.
e. Tiang PJU
1. Material tiang lampu jalan harus terbuat dari bahan besi (Hot Dip Galvanized). Setiap
tiang lampu jalan harus memiliki handhole yang didalam nya terdapat proteksi arus
lebih (MCB).
2. Pondasi tiang PJU terbuat dari beton bertulang K-350. Tiang dengan pondasi diikat
menggunakan anchor bolt dengan flange plate.
f. Busbar/Rel
Busbar harus dari bahan tembaga dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus
150% dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan PUIL 2011.

Busbar dilengkapi dengan bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel. Semua
busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL. Cat-
cat tersebut harus tahan sampai temperature 75°C. Busbar disusun dan dipegang oleh
isolator dengan baik. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap
tanah dan sebuah bus pentanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan
panel dilengkapi klem untuk pentanahan. dari panel peralatan perlu diketanahkan
maximum 2 Ω.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 35


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
g. Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, peralatan-peralatan
sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame.

h. Pelelangan
Pada waktu pelelangan, penyedia jasa harus menyerahkan :
- Simulasi perhitungan lux cahaya menggunakan Dialux, Calculux, atau yang setara.
- Surat dukungan dari pabrikan atau distributor resmi dan katalog atau brosur yang
menjelaskan spesifikasi teknis material atau peralatan yang ditawarkan.
i. Pengujian elektrikal :
- Test Tanpa Beban ( No Load Test ) : tahanan isolasi, tahanan pentanahan, dll
- Test Beban Penuh (Full Load Test ) selama 2 x 24 jam. Kontraktor harus menyediakan
supply listrik sendiri selama pengujian.
- Pemeriksaan Visual
- Pemeriksaan Keakuratan Wiring dan kekencangannya.
- Pemeriksaan kekencangan koneksi kabel.
- Pengukuran Arus, tegangan dan beban terpakai setiap panel
- Pengukuran Lux cahaya lampu.

7) Komponen Lampu TL/FL

Produsen produk lampu: Phillips, Bega, Ligman, Tolus, Osram, atau setara

Lampu Jalanan (PJU-1)


1) Lampu LED min. warranty 3 tahun.
2) Warna Putih
3) Minimum E Average 20 Lux
4) Daya 100 - 150 watt
5) Fitting E.27
6) Housing terbuat dari Aluminium,
7) Tiang Polygonal terbuat dari besi (hot dip galvanized)
8) IP minimum 66 (no glue)

Lampu Jalanan (PJU-2) model 2 arah penyinaran


1) Lampu LED min. warranty 3 tahun.
2) Warna Putih
3) Minimum E Average 20 Lux

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 36


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
4) Daya 100 - 150 watt tiap lampu (x2 lampu)
5) Fitting E.27
6) Housing terbuat dari Aluminium,
7) Tiang Polygonal terbuat dari besi (hot dip galvanized)
8) IP minimum 66 (no glue)

Lampu Sorot dalam air


1) Housing terbuat dari Aluminium,
2) Fitting E.27,
3) Warna Kuning,
4) Housing Aluminium
5) Lampu LED min. warranty 3 tahun.
6) IP harus 68 + Waterproof

Lampu Outdoor lainnya


1) Lighting fixtures harus sesuai Rekomendasi pihak Lanskap atau Design by
Spesialist.
2) Lamp holder menggunakan standar E-27.
3) Diameter dari kap lampu minimal lihat gambar.
4) Lampu yang dipakai dari jenis LED atau sesuai gambar
5) Warna Kuning,
6) Housing Aluminium
7) Lampu LED min. warranty 3 tahun.
8) Ingress Protection IP65 rumah lampu sesuai untuk penggunaan luar ruangan
(outdoor).
Pekerjaan Mekanikal
a. Sistem Irigasi Taman
Sistem dimaksud adalah sistem irigasi bertekanan dengan sprinkle terpasang secara
permanen yang terdiri atas pompa, pipa hisap, pipa distribusi, katup, fitting dan sprinkle.

b. Standarisasi
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai
berikut :
1) ANSI, American Nastional Standard Organization
2) ASME, American Society of Mechanical Engineering
3) ASTM, American Society of Testing of Material
4) BS, Britis Standard Institution

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 37


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
5) ISO, International Standardization Organization
6) JIS, Japanes Industrial Standard
7) NFPA, National Fire Protection Association
8) NPC, National Plumbing Codes
9) PPI, Pedoman Plambing Indonesia
10) SNI, Standard Nasional Indonesia
11) Peraturan PDAM tentang Instalasi Air Minum
12) Peraturan Depnaker tentang Keselamatan tenaga kerja
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
14) Peraturan dari Pemerintah Daerah
c. Sumber air
Sumber air untuk sistem irigasi ini diambil dari Ground Water Tank.

d. Jaringan Pipa
Jaringan pipa pada sistem ini terdiri dari ;
- Main Pipe, merupakan pipa utama dari outlet pompa untuk distribusi ke masing-
masing pipa cabang. Terbuat dari PVC dengan rating pressure sesuai dengan
perhitungan desain.
- Branch Pipe, merupakan pipa cabang dimana diletakkan sprinkle. Untuk tata letak
titik-tiik sprinkle dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mencover penyiraman untuk
seluruh area taman secara merata. Terbuat dari PVC dengan rating pressure sesuai
dengan perhitungan desain.
- Pada masing-masing branch pipa sebelum sprinkle dipasang gate valve material body
Bronze dengan class rating yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan desain.
- Pompa
Sizing kapasitas pompa disesuaikan dengan kebutuhan penyiraman air sebesar min.
2 liter/m2.hari (masing-masing 15 menit untuk penyiraman pada waktu pagi dan sore
hari). Adapun terkait kebutuhan head pompa dihitung terkait kerugian (head loss)
major dan minor, maupun NPSH sesuai dengan perhitungan desain. Untuk spesifikasi
pompa yang digunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah : 2 unit, (1 main & 1 standby)
Type : centrifugal type
Construction material
• Bronze Casing
• Stainless steel shaft
• Mechanical seal
• Control : pressure switch on/off
- Aksesories Pompa
• Pressure tank membrane pre-charge type c/w drain off valve
• Outlet headers

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 38


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
• Inlet and outlet valves
• Check valve against water hammer
• Inlet strainers
• Power and control panel
• Pressure gauges
• Electrical connections
• Base frame c/w vibration mounting
e. Valve Schedule
1) Ball Valve
Servis Range Diameter (mm) Spesifikasi material
Irigasi 15 – 25 brass, screwed end, standart
bore.
2) Gate Valve
Servis Range Diameter (mm) Spesifikasi material
Irigasi 32 – 50 bronze, screwed end
65 - 80 cast iron, flanged end
3) Globe Valve
Servis Range Diameter (mm) Spesifikasi material
Irigasi 15 - 50 Bronze, screwed end
4) Butterfly Valve
Servis Range Diameter (mm) Spesifikasi material
Irigasi 65 keatas 1. Cast/ductile iron, wafer type
with gear/lever operation.
2. Alumunium Die Cast, wafer
type with gear/lever operation.
5) Check Valve
Servis Range Diameter (mm) Spesifikasi material
Irigasi 15 – 50 Bronze, screwed end, swing
check type

65 keatas Cast Iron, flanged end, swing


check type

6) Strainer
Servis Range Diameter (mm) Spesifikasi material
Irigasi 15 – 40 Bronze, flanged end, Y type

50 keatas Cast Iron, flanged end, Y type

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 39


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
f. Pengujian
- Hydrotest pipa dengan tekanan 1.5 kali tekanan kerja selama 2 jam.
- Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.
- Setelah semua sistem instalasi pipa terpasang, kemudian dilakukan flushing dan
pengujian secara menyeluruh sistem.
g. Pelaksanaan
- Intalasi pipa menuju ke taman dilakukan dengan dipendam dalam tanah (burried).
- Metode jointing harus mengikuti standar dari pabrikan. Setiap deviasi mungkin dapat
mengakibatkan pengurangan kekuatan dan integritas jointing. Prosedur untuk preparasi,
insert dan curing harus diikuti dengan benar dan hati-hati.
- Jika dibutuhkan hanging atau supporting harus memperhatikan modulus elastisitas dari
pipa PVC, termasuk juga support spacing mengikuti standar pabrikan.
- Untuk laying pipa di dalam tanah, sebelum dilakukan pekerjaan harus dipastikan tanah
bersih dari batu, sampah dan lainnya.
- Tidak diperkenankan terjadi bending pada pipa untuk menghindari kerusakan.
D. Pengendalian Pelaksanaan pekerjaan
1. Rencana pengawasan dan pengendalian konstruksi harus menentukan:
a. Persyaratan untuk pengujian material harus mengacu pada standar yang berlaku dan
disetujui oleh Pengguna Jasa.
b. Pengawasan akan dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman dalam desain dan
konstruksi jalan, pedestrian,saluran, dan lansekap yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.
c. Pelaksanaan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan pengawas atau perwakilan yang
ditunjuk oleh Pengguna Jasa.

2. Ekonomis
Pelaksanaan konstruksi harus mempertimbangkan metode konstruksi yang efisien dan efektif
sehingga kualitas pekerjaan dapat terpenuhi dengan biaya dan waktu konstruksi sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan.
3. Pertimbangan aspek lingkungan, sosial dan aspek keselamatan
a. Manajemen lalu lintas saat konstruksi harus dilakukan oleh Penyedia Jasa termasuk
kebutuhan pengalihan lalu lintas agar tidak terjadi gangguan saat konstruksi dan mengurangi
kemacetan lalu lintas eksisting saat konstruksi.
b. Pengamanan ruang kerja harus dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk mengamankan lokasi
konstruksi dan menghindarkan terjadinya kecelakaan pada area kerja atau yang dapat
berdampak pada lingkungan sekitar dengan mengacu pada ketentuan K3 yang berlaku.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 40


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
4. Daya tahan jangka panjang
a. Konsep desain.
Desain harus menjamin bahwa struktur akan mampu mempertahankan masa layan selama
umur desain. Penyedia Jasa harus mempertimbangkan kondisi lingkungan pada lokasi proyek
atau kondisi yang mungkin terjadi selama umur rencana struktur dan harus melakukan
penilaian terhadap pengaruh dan kemungkinan terjadinya mekanisme kerusakan pada
struktur.
b. Persyaratan daya tahan.
Bentuk struktural, bahan, dan detail harus memenuhi kriteria beban desain dan kondisi
lingkungan selama umur rencana struktur.
- Komposisi, sifat, dan kinerja bahan yang dipilih untuk struktur yang digunakan harus
ditentukan dengan memperhatikan beban desain dan degradasi lingkungan yang
diperkirakan selama umur desain struktur.
- Kualitas bahan, prosedur penempatan, dan detail konstruksi harus ditentukan pada
gambar rencana dan rencana kerja.
- Pengujian dan penerimaan metode yang diperlukan di lokasi untuk jaminan kualitas
material dan konstruksi harus ditentukan pada gambar rencana dan rencana kerja.
- Desain dan komponen struktur harus berada dalam kondisi yang selalu terjaga melalui
prosedur inspeksi dan pemeliharaan rutin yang telah ditentukan.

c. Material struktur.
Penyedia Jasa harus meninjau kondisi lingkungan dan mekanisme kerusakan pada material
yang digunakan dan harus menerapkan persyaratan daya tahan yang telah ditentukan atau
standar yang berlaku untuk mencapai umur rencana struktur.
d. Perlindungan terhadap korosi.
Perlindungan korosi harus disediakan lapisan pelindung, atau cara lain yang telah disetujui
oleh Pengguna Jasa. Jenis dan tingkat proteksi korosi yang akan diberikan harus ditampilkan
pada gambar rencana.

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 41


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
E. Kualifikasi Tenaga Ahli
1. Kualifikasi tenaga ahli Perencanaan

Spesifikasi Tenaga Ahli Pendidikan Pengalaman

Ketua Tim S2/S1 Teknik Sipil S2 5 tahun


S1 11 tahun
Tenaga Ahli Arsitektur S1/ S2 Teknik Arsitektur S2 3 tahun
S1 5 tahun

Tenaga Ahli Struktur S1/ S2 Teknik Sipil S2 3 tahun


S1 8 tahun

Tenaga Ahli M/E S1/ S2 Teknik Elektro/ S2 3 tahun


Mesin S1 5 tahun

Asisten Tenaga Ahli Arsitektur S1 Teknik Arsitektur 3 tahun

Asisten Tenaga Ahli Struktur S1 Teknik Sipil 3 tahun


Asisten Tenaga Ahli M/E S1 Teknik Elektro/ Mesin 3 tahun

Cost Estimator D3 5 tahun


Drafter D3/ SMK 5 tahun
Surveyor D3/ SMK 4 tahun

Administrasi D3/ SMK 2 tahun

2. Kualifikasi Tenaga Ahli Pelaksana Konstruksi

Jabatan Pendidikan Pengalaman

Project Manager S1/ S2/ D3Teknik S2 5 tahun


Sipil S1 10 tahun
D3 12 tahun

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 42


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)
Site Manager S1/ S2/ D3Teknik S2 5 tahun
Sipil S1 10 tahun
D3 12 tahun

Engineering S1/ S2/ D3Teknik S2 3 tahun


Sipil, Arsitektur S1 5 tahun
dan elektro D3 10 tahun
Pelaksana S1/ S2/ D3Teknik S2 3 tahun
Sipil S1 5 tahun
D3 10 tahun
Surveyor S1/ S2/ D3Teknik S2 3 tahun
Sipil S1 5 tahun
D3 10 tahun

3 Ketentuan Tenaga Ahli


a. Spesifikasi dan jabatan yang telah ditentukan bersifat mengikat dan wajib dipatuhi oleh
penyedia jasa,
b. Penambahan spesifikasi tenaga ahli dan jabatan pada perencanaan maupun konstruksi
diperbolehkan dengan tanpa dikenakan biaya tambahan/ addendum,
c. Jumlah spesifikasi tenaga ahli dan jabatan tidak ditentukan (menyesuaikan kebutuhan) dan
tidak dikenakan biaya tambahan diluar kontrak/ addendum,

Pekerjaan Penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum 43


Penunjang Pariwisata di Pelabuhan Benoa
(Pekerjaan Jalan, Pedestrian, Saluran, dan lansekap)

Anda mungkin juga menyukai