Ketentuan umum disusun dan ditetapkan oleh PENGGUNA JASA dalam hal ini PT Pelabuhan Indonesia III
(persero) sesuai jenis pekerjaan yang akan dilelangkan dan harus dilaksanakan oleh PENYEDIA JASA
dalam hal ini Kontraktor Pelaksana sekurang-kurangnya menyesuaikan ketentuan umum yang ditetapkan.
1. PENYEDIA JASA wajib membangun pekerjaan penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum
penunjang pariwisata di pelabuhan Benoa dengan lingkup PEKERJAAN JALAN, SALURAN,
PEDESTRIAN, DAN LANSEKAP beserta kelengkapannya yang mengacu pada lokasi rencana sesuai
dengan lampiran (Gambar Basic Design),
2. Pekerjaan Jalan, Saluran, Pedestrian, dan Lansekap meliputi Pekerjaan Pembuatan jalan akses menuju
dan dari terminal penumpang sampai dengan gate masuk dan keluar, Taman sepanjang median jalan,
pedestrian dan bundaran selatan, jalan sekitar bundaran, lampu penerangan, saluran dan manhole,
ducting untuk mekanikal dan elektrikal, rak sepeda, papan iklan beserta kelengkapannya masing- masing
baik di sisi timur, barat maupun selatan sesuai dengan lampiran Gambar Basic Design,
3. Semua lingkup pekerjaan di dalam pekerjaan Jalan, pedestrian,saluran, dan lansekap merupakan satu
kesatuan pekerjaan yang tidak terpisahkan,
4. Leveling ± 0.00 pada pekerjaan ini mengacu pada gambar terlampir.
5. PENYEDIA JASA bertanggung-jawab penuh pada seluruh pekerjaan yang meliputi aspek perencanaan,
pelaksanaan, mutu pekerjaan dan waktu pelaksanaan,
6. PENYEDIA JASA harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam kriteria perencanaan
yang tertuang dalam bab III konsep perancangan dan bab IV spesifikasi teknis,
7. Perencanaan yang dilakukan oleh PENYEDIA JASA harus berdasarkan hasil survei dan penyelidikan
lapangan sehingga memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai kondisi tanah (soil
investigation test), lokasi rencana pembangunan serta kondisi teknis lainnya,
8. Seluruh kegiatan pengujian/ pengetesan yang diperlukan untuk mendapatkan informasi data teknis
merupakan tanggung jawab PENYEDIA JASA,
9. Penyedia jasa wajib memberikan pendampingan serta penyediaan keperluan lainnya untuk memenuhi
kewajiban PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dalam rangka pemenuhan persyaratan adminstrasi
pelaksanaan konstruksi maupun kegiatan operasional yang ditetapkan oleh regulator/pemerintah Segala
Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai konsep-konsep perencanaan pekerjaan penyiapan infrastruktur
dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata di pelabuhan Benoa dengan lingkup PEKERJAAN JALAN,
PEDESTRIAN, SALURAN, DAN LANSEKAP yang menekankan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Desain yang responsif dan representatif terhadap lingkungan atau budaya khas dan filosofi Bali,
2. Desain yang meningkatkan branding positif perusahaan PT. PELINDO III,
3. Desain mengacu pada Open Space yang memiliki prinsip Green Design,
4. Mudah dalam operasional dan maintenance.
16. Perencanaan titik lampu Penerangan di sepanjang jalan, pedestrian dan Lansekap sehingga
mendapatkan pencahayaan yang baik khususnya pada malam hari.
-
-
3.3.3 Hasil Perancangan Penyiapan Infrastruktur dasar dan Fasilitas Umum Penunjang
Pariwisata di pelabuhan Benoa dengan lingkup Jalan, pedestrian, saluran dan lansekap
c. Pembebanan Struktur
Gaya-gaya yang bekerja meliputi berat sendiri bangunan, beban hidup, dan lain sebagainya..
1) Beban Mati dan Beban Mati Tambahan
Beban mati (dead load) adalah semua berat sendiri bahan bangunan komponen struktur
yang merupakan material yang bersifat pemanen. Berat sendiri material yang
diperhitungkan dalam perencanaan struktur adalah sebagai berikut :
7. Spesifikasi Material
Spesifikasi material yang digunakan dalam Pekerjaan Jalan, Saluran, pedstrian dan Lansekap
di Pelabuhan Benoa adalah sebagai berikut :
A. Pekerjaan Struktur
a. Beton Bertulang
Persyaratan serta standar-standar mengikuti SNI 03-2847-2012, ACI 318M, ASTM
A615. Adapun karakteristik beton untuk pekerjaan jalan, pedestrian, saluran dan
lansekap adalah sebagai berikut :
1. Kuat tekan beton pracetak dan beton insitu untuk jalan adalah menggunakan minimal
fc’ 25 MPa dan untuk lantai kerja menggunakan fc’12 MPa menggunakan tambahan
zat additive silicafum (denah rencana dapat dilihat pada gambar basic Design).
2. Kuat tekan beton pracetak dan beton insitu untuk Bak penampung air hujan (Bak
Retensi), Drainase dan tutup manhole adalah menggunakan minimal fc’ 30 MPa dan
menggunakan tambahan zat additive silicafume .
3. Water cement ratio (W/C) berada pada rentang 0,4 – 0,42. Sebelum melaksanakan
readymix, penyedia jasa harus mengajukan tes pendahuluan guna menentukan
perbandingan campuran beton (mix design). Hasil uji sampel beton harus disetujui
pemberi tugas/konsultan pengawas. Pengujian-pengujian seperti slump test, dan tes
tekan kubus dan sebagainya harus tetap dilakukan dan menjadi tanggung jawab
Kontrol lendutan pada elemen beton bertulang dibatasi dengan mengacu kepada SNI -03-2847-
2002, dengan ketentuan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 1 Kontrol lendutan pada elemen beton bertulang
Batas
Tiga Komponen Struktur Lendutan yang Diperhitungkan
Lendutan
Atap datar tidak menahan atau berhubungan Lendutan akibat beban hidup L/180
dengan komponen non struktural yang
mungkin akan rusak akibat lendutan yang
besar
Lantai tidak menahan atau berhubungan Lendutan akibat beban hidup L L/360
dengan komponen non struktural yang
mungkin rusak akibat lendutan yang besar
Konstruksi atap atau lantai yang menahan Bagian dari lendutan total yang terjadi L/480
atau berhubungan dengan komponen setelah pemasangan
nonstruktural yang mungkin rusak akibat
lendutan yang besar
Kontruksi atau lantai yang menahan atau Bagian dari lendutan total yang terjadi L/240
berhubungan dengan komponen non setelah pemasangan komponen non-
struktural yang mungkin rusak akibat lendutan struktural (jumlah dari lendutan jang
yang besar kapanjang akibat semua beban yang
bekerja dan lendutan seketika yang
terjadi akibat penambahan sembarang
beban hidup)
Sumber : SNI 2847-2013 hal. 71, tabel 9.5 (b)
Kontrol terhadap retak pada struktur beton bertulang dilakukan dengan membatasi terhadap lebar
retak. Lebar retak dibatasi dengan mengacu kepada ACI committee sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2 Lebar Retak Ijin pada Elemen Beton Bertulang Menurut ACI Committee
Lebar Keretakan Maksimum yang
Kondisi Paparan
Diijinkan , in(mm)
Udara Kering atau membran pelindung 0.016 (0.41)
Kelembaban, udara lembab, tanah 0.012 (0.30)
Deicing chemicals 0.007 (0.18)
Air laut dan semprotan air laut, kebasahan dan kekeringan 0.006 (0.15)
Struktur penahan air 0.004 (0.10)
Sumber : ACI Control of Cracking in Concrete Structures 224R-01 hal. 19
b. Tulangan Baja
Spesifikasi material baja tulangan dalam perencanaan menggunakan dua jenis mutu yaitu
baja ulir untuk tulangan lentur dan baja polos untuk tulangan geser, sebagaimana penjelasan
berikut :
c. Baja Profile
Baja profil mengacu kepada JIS G3101 or ASTM A36 dengan tegangan leleh minimum
240 MPa
d. Aspal
AGREGAT harus terdiri dari batu pecah, koral pecah atau crushed slag dengan atau
tanpa pasir atau “inert finely divided mineral agregat” harus terdiri dari partikel yang keras dan
tahan lama. bebas dari butiran lempeng, bahan organik dan bahan lain yang merugikan dan
pecahan pipih atau memanjang harus tidak boleh lebih dari 8% terhadap berat.
AGREGAT KASAR yang tertahan saringan No. 8 harus tidak boleh lebih dari 35% “wear”
apabila dites sesuai dengan AASHTO T 96, dan harus menunjukkan tidak adanya disintegrasi
ataupun “sodium sulphate soundness loss” melebihi 12%, apabila dites sesuai dengan
AASHTO T 104.
Pemecahan agregat harus menghasilkan agregat kasar yang tertahan saringan No. 8 sekurang-
kurangnya 75% berat partikel dengan sekurang-kurangnya “two fractures faces” dan sekurang-
kurangnya 90% berat partikel dengan satu atau lebih “fractured faces”.
SLAG harus “air cooled”, “blast furnace” dan harus mempunyai berat yang dipadatkan tidak
kurang dari 1,120 kg/m³ apabila dites sesuai dengan AASHTO T 19.
AGREGAT HALUS, termasuk bahan pengisi yang dicampur harus mempunyai plasticity
index tidak lebih dari 6 apabila dites sesuai dengan AASHTO T 90,dan Liquid Limit tidak lebih
dari 25 bila dites sesuai dengan AASHTO T 89.
CAMPURAN BITUMINOUS harus mempunyai “swell” tidak lebih dari 1,50% apabila dites
sesuai dengan AASHTO T 101, dan tidak boleh menunjukkan “stripping” apabila dites sesuai
dengan AASHTO T 182. “Antistrip agent” harus digunakan bila perlu.
FILLER : apabila bahan pengisi, sebagai tambahan terhadap yang sudah terdapat didalam
e. Paving Block
Adalah conpave, setara produksi:
1) Conblock Indonesia
2) Cisangkan
3) Texmura
4) Atau produk setara.
Conpave :
Tebal selimut beton terhadap tulangan yang akan digunakan di dalam perhitungan
mengacu pada BS 6349-1:2000 dengan umur bangunan 50 tahun, ditunjukan pada tabel
dibawah ini:
i. Elektrode
Elektrode yang dipakai untuk mengelas baja lunak (kecuali pipa baja) harus mengikuti
persyaratan D 4301 dari JIS Z 3211 atau BS 639. Elektrode yang dipakai untuk mesin las
semi automatic harus kawat komposit yang mempunyai diameter 2,4 sampai 3,2 mm sesuai
dengan JIS Z 3311..
B. Pekerjaan Arsitektur
a. Pekerjaan Bata Merah
- Bata harus baru tidak boleh batu bata “bekas”, terbakar keras, terbuat dari tanah liat yang
terpilih sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam NI – 10 – 1973.
- Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut di atas, maka Direksi
Lapangan menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan
yang ditentukannya. Ukuran nominal bata merah : 200mm x 100mm x 50mm (tebal).
Syarat-syarat Tanaman :
1) Metode penanaman harus mengikuti syarat-syarat dari jenis tanaman dan jarak
tanaman.
2) Pada saat penanaman, tanah dan tanaman harus disiram dengan air bersih yang
tidak mengandung minyak, sabun dan bahan organik yang mengakibatkan
kerusakan pada proses pertumbuhan.
3) Polibag pada bola akar tanaman harus dibuang pada saat penanaman (kecuali yang
terbuat dari karung goni). Setelah selesai penanaman semua tanaman harus
disiram secara rutin.
Ukuran Tanaman
● Tinggi batang (trunk height) berarti ketinggian tanaman yang diukur antara leher
akar pada cabang utama sampai batas batang terendah. Biasanya ini digunakan
untuk tanaman Palem.
● Tinggi daun (overall height) berarti ketinggian tanaman yang diukur dari leher akar
sampai bagian atas daun.
● Diameter batang diukur kurang lebih 30 cm di atas leher akar.
Penanaman Pohon
● Penanaman pohon dengan tinggi minimal 1.5 m harus ditanam dengan syarat-
syarat sebagai berikut:
- Tanaman harus sehat dan kondisinya bagus
- Buat lubang tanam 100 x 100 x 60 cm.
- Polibag harus dibuang kecuali yang terbuat dari karung goni.
- Setelah penanaman selesai, tanaman ditunjang oleh steger dari bambu
sebab akar belum kuat menahan tanah.
- Pastikan area tanam bebas puing dan rumput liar.
Penanaman Semak
- Pangkal leher akar harus ada di atas permukaan tanah. Setelah bola akar
diletakan di lubang, lubang ditimbun tanah campur dan dipadatkan, lalu disiram
dengan air bersih.
- Tanaman semak harus sehat dan kondisinya bagus.
- Buat lubang dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm.
- Polibag harus dibuang dan bila media awal ada sekam, sekam harus dibuang.
Penanaman Rumput
- Proses penanaman rumput dilakukan setelah tanah campur sudah
digemburkan dan dalam kondisi lembab.
- Lapisan atas tanah campur harus rata.
- Top dressing memakai pasir pasang kurang lebih 1-2 cm
- Sebelum penanaman rumput media tanam harus disemprot menggunakan
herbisida (Round- Up) untuk membunuh biji-biji dan gulma.
- Pastikan area tanam bebas puing dan rumput liar.
Pemasangan Penunjang/Steger
Pemasangan penunjang pada pohon dimaksudkan untuk menstabilkan posisi pohon.
Setelah pohon ditanam, dipasang penunjang/steger dari bambu pada batang pohon dan
ditempatkan pada batang pohon sebelum dipasang tali rafia dan tali ijuk (lihat gambar).
Quality Control
Tiap 2 minggu sekali ada kunjungan/inspeksi ke nursery oleh tim Pengawas untuk
memastikan pohon dan palem yang telah dipilih dirawat dengan baik dan tidak digunakan
ke proyek lain (Bila dikumpulkan di nursery kontraktor)
1. Untuk instalasi penerangan dan stop kontak adalah NYY, semua instalasi penerangan
dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana core yang ketiga merupakan
jaringan pentanahan. Pentanahannya disatukan di dalam panel,
2. Untuk kabel distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan kabel Ttanah yaitu
NYFGbY .
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang disesuaikan
dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus diklem. Konduit untuk
instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact untuk instalasi kabel
Digunakan flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke
masing-masing fixture lampu.
1. Feeder utama hanya pada panel dan harus diproteksi dengan breaker,
2. Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/junction box dan tidak
diperkenankan adanya sambungan kabel dalam konduit.
Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis dan harus teguh secara electris
dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau tap
connector". Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-
konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-kabel
telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik
di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang
terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang
diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
Pilihan merk yang digunakan untuk kabel dan komponen di dalamnya : Supreme, Kabelindo,
Kabel Metal Indonesia atau setara.
b. Sakelar-Sakelar
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/250 V, sakelar
pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan
lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada
ketinggian 150 cm diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh MK.
c. Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan rating 10
A, 16 A, 25 A, 250 VAC.
Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke
tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan dinding dengan
Busbar dilengkapi dengan bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel. Semua
busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL. Cat-
cat tersebut harus tahan sampai temperature 75°C. Busbar disusun dan dipegang oleh
isolator dengan baik. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap
tanah dan sebuah bus pentanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan
panel dilengkapi klem untuk pentanahan. dari panel peralatan perlu diketanahkan
maximum 2 Ω.
h. Pelelangan
Pada waktu pelelangan, penyedia jasa harus menyerahkan :
- Simulasi perhitungan lux cahaya menggunakan Dialux, Calculux, atau yang setara.
- Surat dukungan dari pabrikan atau distributor resmi dan katalog atau brosur yang
menjelaskan spesifikasi teknis material atau peralatan yang ditawarkan.
i. Pengujian elektrikal :
- Test Tanpa Beban ( No Load Test ) : tahanan isolasi, tahanan pentanahan, dll
- Test Beban Penuh (Full Load Test ) selama 2 x 24 jam. Kontraktor harus menyediakan
supply listrik sendiri selama pengujian.
- Pemeriksaan Visual
- Pemeriksaan Keakuratan Wiring dan kekencangannya.
- Pemeriksaan kekencangan koneksi kabel.
- Pengukuran Arus, tegangan dan beban terpakai setiap panel
- Pengukuran Lux cahaya lampu.
Produsen produk lampu: Phillips, Bega, Ligman, Tolus, Osram, atau setara
b. Standarisasi
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai
berikut :
1) ANSI, American Nastional Standard Organization
2) ASME, American Society of Mechanical Engineering
3) ASTM, American Society of Testing of Material
4) BS, Britis Standard Institution
d. Jaringan Pipa
Jaringan pipa pada sistem ini terdiri dari ;
- Main Pipe, merupakan pipa utama dari outlet pompa untuk distribusi ke masing-
masing pipa cabang. Terbuat dari PVC dengan rating pressure sesuai dengan
perhitungan desain.
- Branch Pipe, merupakan pipa cabang dimana diletakkan sprinkle. Untuk tata letak
titik-tiik sprinkle dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mencover penyiraman untuk
seluruh area taman secara merata. Terbuat dari PVC dengan rating pressure sesuai
dengan perhitungan desain.
- Pada masing-masing branch pipa sebelum sprinkle dipasang gate valve material body
Bronze dengan class rating yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan desain.
- Pompa
Sizing kapasitas pompa disesuaikan dengan kebutuhan penyiraman air sebesar min.
2 liter/m2.hari (masing-masing 15 menit untuk penyiraman pada waktu pagi dan sore
hari). Adapun terkait kebutuhan head pompa dihitung terkait kerugian (head loss)
major dan minor, maupun NPSH sesuai dengan perhitungan desain. Untuk spesifikasi
pompa yang digunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah : 2 unit, (1 main & 1 standby)
Type : centrifugal type
Construction material
• Bronze Casing
• Stainless steel shaft
• Mechanical seal
• Control : pressure switch on/off
- Aksesories Pompa
• Pressure tank membrane pre-charge type c/w drain off valve
• Outlet headers
6) Strainer
Servis Range Diameter (mm) Spesifikasi material
Irigasi 15 – 40 Bronze, flanged end, Y type
2. Ekonomis
Pelaksanaan konstruksi harus mempertimbangkan metode konstruksi yang efisien dan efektif
sehingga kualitas pekerjaan dapat terpenuhi dengan biaya dan waktu konstruksi sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan.
3. Pertimbangan aspek lingkungan, sosial dan aspek keselamatan
a. Manajemen lalu lintas saat konstruksi harus dilakukan oleh Penyedia Jasa termasuk
kebutuhan pengalihan lalu lintas agar tidak terjadi gangguan saat konstruksi dan mengurangi
kemacetan lalu lintas eksisting saat konstruksi.
b. Pengamanan ruang kerja harus dilakukan oleh Penyedia Jasa untuk mengamankan lokasi
konstruksi dan menghindarkan terjadinya kecelakaan pada area kerja atau yang dapat
berdampak pada lingkungan sekitar dengan mengacu pada ketentuan K3 yang berlaku.
c. Material struktur.
Penyedia Jasa harus meninjau kondisi lingkungan dan mekanisme kerusakan pada material
yang digunakan dan harus menerapkan persyaratan daya tahan yang telah ditentukan atau
standar yang berlaku untuk mencapai umur rencana struktur.
d. Perlindungan terhadap korosi.
Perlindungan korosi harus disediakan lapisan pelindung, atau cara lain yang telah disetujui
oleh Pengguna Jasa. Jenis dan tingkat proteksi korosi yang akan diberikan harus ditampilkan
pada gambar rencana.