BAB I
PENDAHULUAN
Penetapan Kawasan Industri Kuala TanJung menjadi hub internasional wilayah barat
Indonesia sesuai Peraturan Presiden RI No. 26/2012, dan telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis
Nasional, yang bertujuan untuk mengembangkan kegiatan perindustrian nasional. Kawasan Industri
Terintegrasi Kuala Tanjung memiliki keunggulan antara lain lokasi yang strategis, berada di selat
malaka, lahan yang cukup luas sehingga dapat menampung industri skala besar, akses ke pelabuhan
laut dalam yang dapat melayani kapal ukuran terbesar, serta pemanfaatan infrastruktur dan
fasillitas dasar secara Bersama. Sebagai pintu gerbang ke Sumatera, Kuala Tanjung akan
meningkatkan hotspot ekonomi Kawasan dengan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan
efisiensi. Pengembangan Kawasan Industri sendiri dilakukan secara bertahap sampai ke arah
ultimate mencapai 3.400 Ha. Hal ini sesuai dengan Izin Prinsip Kawasan Industri yang dimiliki oleh
PT.Prima Pengembangan Kawasan.
Kawasan Industri Kuala Tanjung ini akan dibangun secara bertahap, tentunya berdasarkan
block plan yang sudah disiapkan. Adapun gambar Master Plan secara utuh adalah sebagaimana
gambar berikut :
Gambar 1 1 Master Plan DED Pembangunan Infrastruktur Dasar Tahap I Kawasan Industri Kuala Tanjun
Salah satu alasan menetapkan strategi pentahapan dalam membangun Kawasan Industri
Kuala Tanjung adalah ketersediaan tanah. Dibutuhkan investasi yang sangat besar apabila harus
disediakan tanah sekaligus seluas 3400 Ha. Sehingga berdasarkan hal itulah makanya strategi
pentahapan diambil, disamping juga kebutuhan tenant akan lahan di Kawasan Industri.
Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 81 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan
Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung dan Kawasan Industri Kuala Tanjung di Kabupaten
Batubara Sumatera Utara, bahwa pengadaan tanah untuk Kawasan Industri Kuala Tanjung
dilaksanakan sesuai dengan peraturan pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Untuk hal itu
telah terbit Keputusan Bupati Batubara Nomor 163/TAPEM/Tahun 2020 tentang Penetapan Lokasi
Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Pelabuhan Hub Internasional dan Fasilitas Penunjang
Pelabuhan Kuala Tanjung, dengan luas 1128 Ha yang meliputi Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah.
Pengadaan Tanah Tahap I seluas lebih kurang 55,65 Ha direncanakan pada tahun 2021.
Pekerjaan DED Pembangunan Infrastruktur Dasar Tahap I di Kawasan Industri Kuala Tanjung
dimaksudkan untuk mendapatkan perencanaan untuk pembangunan Infrastruktur Dasar Kawasan
Industri Tahap I seluas lebih kurang 55,65 Ha.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan Detail Engineering Design (DED), Spesifikasi
Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Engineer’s Estimate (EE) pembangunan
Infrastruktur Dasar Kawasan Industri Tahap I seluas lebih kurang 55,65 Ha. Serta konsultan
perencana juga harus menyiapkan block plan / basic design Kawasan Industri Kuala Tanjung untuk
lokasi sesuai dengan penetapan lokasi (1128 Ha) yang tentunya disusun berdasarkan block plan
ultimate (3400 Ha).
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen Detailed Engineering Design (DED)
Pembangunan Infrastruktur Dasar Tahap I di Kawasan Industri Kuala Tanjung yang berisi penjelasan
teknis tentang ketentuan – ketentuan, persyaratan – persyaratan, standar dimensi, dan standar
kualitas yang memberikan arahan bagi terselenggara dan terbangunnya Kawasan Industri Tahap I,
baik yang menyangkut keterpaduan tata ruang dari aspek – aspek lingkungan, bangunan,
prasarana, sarana dan utilitas, transportasi maupun lingkungannya sehingga terciptanya suatu
karya perencanaan yang baik, kuat dan aman serta terkendalinya proses perencanaan konstruksi
dan pelaksanaan konstruksi secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia
sehingga terselenggara secara tertib adimnistrasi dan teknis.
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan di Kawasan Industri Kuala Tanjung, Desa Kuala
Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.
1. Pekerjaan Perencanaan
a. Dalam Melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, dan harus selalu terbarukan terhadap situasi/kondisi dan teknologi
dunia konstruksi.
b. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi
tugastugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan dan perencanaan fisik
yang terdiri dari :
1. Persiapan Perencanaan, seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
2. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya
pelaksanaan proyek.
3. Melakukan survey lapangan, dan pelaksanaan survey teknik untuk
mengumpulkan data ketinggian, menentukan aliran drainase, menentukan
datum, mencari alternative kemiringan jalan dan drainase.
4. Melakukan survey investigasi terhadap tanah, untuk menentukan parameter
tanah yang akan dipergunakan pada saat perencanaan.
5. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
- Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti
- Renana system Mekanikal / Elektrikal serta Rencana Utilitas pendukung
lainnya.
- Perkiraan Biaya.
Keluaran yang diharapkan dari konsultan perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan, yang berisikan :
a. Rencana Kerja Konsultan secara menyeluruh.
b. Interpretasi terhadap KAK.
c. Jadwal kegiatan.
2. Laporan Antara
Laporan Antara, yang berisikan :
a. Kemajuan pelaksanaan Perkerjaan Perencanaan.
b. Kemajuan pelaksanaan Perkerjaan Perencanaan.
c. Penyampaian hasil survey dan interpretasinya.
d. Gambar-gambar pra rencana.
e. Kemajuan spesifikasi teknis.
3. Laporan Draft Final,
Laporan Draft Final, yang berisikan :
a. Kemajuan pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan.
b. Kendala dan solusi penyelesaian.
Bertugas memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota Tim Kerja sampai
pekerjaan selesai. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan secara menyeluruh.
Bertugas dan bertanggung jawab terhadap perencanaan yang berkaitan dengan bidang
Teknik Sipil.
Bertugas dan bertanggung jawab terhadap perencanaan yang berkaitan dengan bidang
Mekanikal dan Elektrikal
Bertugas dan bertanggung jawab terhadap volume dan harga satuan serta spesifikasi
teknis.
5. Tenaga Pendukung
Akademi Diploma (D3)
Pengalaman ≥ 3 (tiga) tahun
Jangka waktu pelaksanaan perencanaan adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender,
Konsultan Perencana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengawasan berkala terhadap
hasil karyanya selama pelaksanaan Konstruksi Fisik dilaksanakan.
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan di Kawasan Industri Kuala Tanjung, Desa Kuala
Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.