ABSTRACT
This research aims to study and identify the extent of damage to buildings in Pontianak City
Elementary School caused by destructive factors of the building, studying and identifying the
types of organisms that destroy wood and look for a solution in accordance with the method of
building maintenance. The study was conducted in 3 elementary school in each the district,
namely Pontianak Kota, Pontianak Timur, Pontianak Barat, Pontianak Utara, Pontianak
Selatan, and Pontianak Tenggara. Total sample was 18 elementary school. The research
method used forensic engineering. The results showed that the level of damage occurs due to
the lack of maintenance of buildings and errors in the use of construction materials. Large part
of damage in Elementary School building was caused due to the lack maintenance of the
building and by the use of raw materials that do not comply with the standard. The damaged in
building mostly by wood destroying organisms such as termites, fungi, insect borers, and other
insect pests. Treatments and maintenance of building school in the city of Pontianak is the
determinant of the development activities and the prevention of damage to the building which
will reduce the level of damage. The wood destroying organism need to control to prevent the
huge damage. Maintenance of building is important, especially in the parts of construction of
components which is susceptible to damage by wood organism
.
Keywords : Forensic engineering, wood destroying organism, Elementary School building,
termites, fungi
365
bangunan yang optimal akan Penelitian dilakukan dengan metode
meminimalkan penggunaan kayu. rekayasa forensik. Metode rekayasa
Bangunan yang minim perawatan akan forensik adalah metode investigasi
membuat kayu rusak dan penggunaan rekayasa dan penentuan penyebab
kayu semakin banyak untuk mengganti kegagalan bangunan. Survey
kayu yang rusak. pendahuluan dilakukan pada seluruh
Sebagian besar bangunan Sekolah gedung sekolah dasar di Kota
Dasar di Kota Pontianak adalah Pontianak. Pengamatan langsung di
bangunan sederhana satu lantai dengan lapangan mengenai kondisi konstuksi
material utama kayu. Jika diperhatikan bangunan gedung dan tingkat kerusakan
dari prosesnya, kerusakan bangunan yang terjadi pada setiap unit bangunan
berkayu dapat dibagi menjadi lima, dinilai (salah satu ruang kelas) yang
yaitu prosas kerusakan secara mekanis, kondisinya paling rusak di antara ruang
proses kerusakan secara fisis, proses lain.
kerusakkan khemis, proses kerusakan Sebelum dilakukan pengujian
secara biotis, dan kerusakan yang keterandalan bangunan pada masing-
disebabkan oleh faktor manusia masing bagian bangunan dilakukan
(vandalisme) (Hunt dan Garrat, 1986). pombobotan. Pembobotan diperlukan
Penelitan bertujuan untuk melakukan untuk menentukan skala prioritas dari
identifikasi faktor-faktor perusak komponen bangunan. Nilai pembobotan
bangunan Sekolah Dasar (SD) di Kota diberikan berdasarkan kriteria
Pontianak, sehingga dapat diketahui pertimbangan pengaruh masing-masing
jenis organisme perusak kayu dan bagian kontruksi dalam memberi fungsi
bagaimana proses perusakan yang dan keandalan bangunan dalam masa
terjadi. Hasil penelitian akan pemakaiannya terhadap faktor-faktor
memberikan rekomendasi dalam perusak kontruksi bangunan. Nilai
menanggulangi kerusakan bangunan pembobotan dipengaruhi oleh efek
tersebut. samping yang ditimbulkan dari
METODOLOGI PENELITIAN kerusakan pada komponenbangunan ke
Lokasi penelitan dilakukan pada komponen lain apabila komponen
18 Gedung Sekolah Dasar di Kota tersebut tidak segera dilakukan
Pontianak, yang terdiri dari tiga Sekolah perbaikan. Penentuan katagori kondisi
Dasar dari setiap kecamatan, yaitu bangunan yang digunakan dalam
Kecamatan Pontianak Kota, Kecamatan pengamatan dikelompokkan dalam lima
Pontianak Utara, Kecamatan Pontianak kelas kondisi bergantung pada
Selatan, Kecamatan Pontianak Barat, presentase akhir yang diperoleh, seperti
Kecamatan Pontianak Timur, dan diuraikan dalam Tabel 1.
Kecamatan Pontianak Tenggara.
366
Tabel 1. Kategori Nilai Kondisi Bangunan dan Predikatnya (Category Value of
Building Conditions and Predicate)
367
5 SD Negeri 18 Jln. Tritura Gang Askot (Pontianak 8 42 Sedang
Timur)
6 SD Bina 45 Jln.TJ.Raya II (Pontianak Timur) 3 40 Sedang
7 SD Negeri 31 Jln.A.Yani/Gg.Sepakat II (Pontianak 2 40 Sedang
Tenggara)
8 SD Negeri 32 Jln.Parit H.Husein II (Pontianak 3 42 Sedang
Tenggara)
9 SD Islamiyah Jln.Imam Bonjol (Pontianak 4 48 Rusak
Tenggara) Sedang
10 SD Negeri 16 Jln.Tani Makmur (Pontianak Selatan) 4 42 Baik
11 SD Negeri 28 Jln.Ketapang (Pontianak Selatan) 5 40 Sedang
12 SD Negeri 36 Jln.Purnama II. (Pontianak Selatan) 4 40 Rusak
Ringan
13 SD Negeri 14 Jln.Tamar (Pontianak Kota) 3 66 Sedang
14 SD Negeri 24 Jln.P.Natakusuma (Pontianak Kota) 5 40 Rusak
Ringan
15 SD Negeri 06 Jln.H.Rahman (Pontianak Kota) 6 40 Sedang
16 SD Negeri 04 Jln.M.Saad Ain Perumnas I 2 29 Baik
(Pontianak Barat)
17 SD Negeri 22 Jln.H.Rais/Gang.Selamat III 3 38 Sedang
(Pontianak Barat)
18 SD Negeri 18 Jln.Husein Hamzah Pal III (Pontianak 4 42 Baik
Barat)
3
Tingkat Kerusakan(%)
serangan penggerek
2.5
dan hama serangga
2 serangan rayap
Nama Sekolah
368
Tingkat kerusakan ruang kelas SD SD Bina 45 dan SDN 18 relatif kecil
di Kecamatan Pontianak Timur cukup atau kurang, grafiknya disajikan pada
besar seperti yang terjadi pada SDN 09, Gambar 2
dan untuk tingkat kerusakan ruang kelas
.
3.5
serangan penggerek
3
Tingkat Kerusakan(%)
1.6
1.4
1.2
1
0.8 kurang perawatan dan
0.6 pemeliharaan
0.4
0.2
0
SDN 31 SDN 32 SD Islamiyah
Nama Sekolah
369
SDN 36 relatif kecil. Hal ini disajikan pada Gambar 4.
2.5
Tingkat Kerusakan(%) serangan penggerek
2
dan hama serangga
1.5 cendawan lapuk
0
SDN 16 SDN 28 SDN 36
Nama Sekolah
1.6
Tingkat Kerusakan(%)
Penyebab dan nilai tingkat (%) oleh perawatan yang kurang dan
kerusakan ruang kelas SD di serangga penggerek. Grafiknya
Kecamatan Pontianak Barat disebabkan disajikan pada Gambar 6.
370
1.2
0.4
0.2
0
SDN 04 SDN 22 SDN 18
Nama Sekolah
371
pembersihan lantai dan drainase
halaman. Hunt GM. Dan Garratt GA. 1986.
2. Dengan adanya kerusakan yang Pengawetan Kayu. Jakarta :
Akademika Pressindo.
terjadi pada masing-masing sekolah
dasar di Kota Pontianak maka [SNI] Standar Nasional Indonesia.
diperlukan pengawasan dalam 2003. Kumpulan SNI :
pengerjaan gedung tersebut serta Perlindungan Bangunan
pengunaan dana bantuan Terhadap Serangan Organisme
operasional sekolah (BOS) yang Perusak. Bandung :
tepat guna untuk perawatan dan Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah.
pemeliharaan bangunan gedung
sekolah dasar di Kota Pontianak. Supriyoko K. 2004. Belantara Sekolah
Dasar Kita.
DAFTAR PUSTAKA http//www.kompas.co.id/
kompas-
Departemen Pemukiman dan Prasarana cetak/0402/06/opini/836665.ht
Wilayah 2002. Keputusan m. Diakses tanggal 06 Februari
Menteri Permukiman dan 2004.
Prasarana Wilayah. Nomor
332/KPTS/M/2002 tentang Sulaiman. 2005. Keterandalan
Pedoman Teknis Pembangunan Kontruksi Bangunan
Gedung Negara. Jakarta : PT. Pendidikan (Studi Kasus Pada
Mediatama Saptakarya. Gedung Sekolah Dasar)
[Tesis]. Bogor: Program
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pascasarjana Institut Pertanian
2012. Data Sekolah Dasar Kota Bogor.
Pontianak. Pontianak.
372