Anda di halaman 1dari 31

KIMIA

Tugas 4 TEKNIK
Bab 4 Energi dan Perubahan Energi:
Termokimia TEKNIK SIPIL
REG B

Disusun oleh :
RIZKY SANDI RAMADHANI
181222019151376
1. Energi, Jenis-Jenis Energi, dan Perpindahan
Energi yang terjadi
Energi adalah suatu konsep yang lebih sukar dimengerti dari pada zat karena energi dan zat sangatlah
berbeda. Energi bisa didefinisikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Energi merupakan sesuatu
yang dimiliki zat yang menyebabkan sesuatu yang lain terjadi. Apabila suatu benda mempunyai energi,
maka benda ini dapat mempengaruhi benda lain dengan cara melakukan kerja pada benda lain
tersebut. Energi yang dimiliki benda dapat dibedakan menjadi energi kinetik dan energi potensial.
 Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang bergerak. Contohnya energi pada
angin, air terjun, dan kipas angin yang berputar.
 Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukan benda
tersebut. Contohnya energi potensial gravitasi dan pegas.
Perpindahan Energi
1. Energi Kinetik Perubahan energi seringkali
Energi yang dimiliki karena sebuah disertai perpindahan energi
benda bergerak.

2. Energi Potensial Gravitasi


Energi yang dimiliki karena posisi
benda .

3
2. Kekekalan Energi
Hukum Kekekalan energi
 Total = Ek+ Ep = tetap…………Joule
 Energi Kinetik (Ek) = ½ mv2
 Energi Potensial (Ep) = m.g.h.

Kalor (Q):
Energi yang dipindahkan sebagai akibat adanya perbedaan
suhu.
 Energi tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan
 Energi hanya ditransformasikan dari satu bentuk ke
bentuk lainnya
Kapasitas Kalor Gas Ideal
Kapasitas kalor adalah kalor yang diperlukan persatuan perubahan
temperatur.
Kalor jenis adalah kapasitas kalor persatuan massa (c)

c
1  dQ 
 
Q  m cv T
m  dT 
Q  m c p T
Q  mc(T2  T1 )

 m = Massa (Kg)
 c = Kapasitas kalor spesifik atau kalor jenis (J/Kg°C)
 T = Suhu (°C)
 Q = Banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
Kapasitas Kalor Gas Ideal

 dQ 
Cv    Kapasitas kalor
Volume konstan
molar pada

 dT  v

 dQ 
Cp   Kapasitas kalor molar pada

 dT  p Tekanan konstan
Kapasitas kalor gas monoatomik

Atom-atom gas ini hanya mempunyai gerak translasi


terhadap sumbu x, y dan z.

3
U  nRT
2
5
Cp  R
2 Cp 5
Sehingga:    1,67
3 Cv 3
Cv  R
2
Kapasitas kalor gas diatomik
dU 5
Atom-atom pada gas ini terdiri atas: Cv   R
1. Energi translasi (3 suku) ndT 2
2. Energi rotasi (2 suku)
7
C p  Cv  R  R
1 1 2
U  3( nRT )  2 ( nRT ) Cp 7
2 2
  1,40
5
 nRT Cv 5
2

Atom-atom pada gas ini memiliki dU


Cv   3R
gerak rotasi dan translasi. ndT
Cp
1 1  1,33
U  3( nRT )  3 ( nRT )
2 2
Cv
 3 nRT C p  Cv  R  4 R
3. Atom dan Molekul mempunyai Energi
Atom adalah bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi namun masih memiliki sifat
dari materi tersebut.
Model Atom
Demokritus

Democritus

api
tanah udara
air
Setiap zat atau materi tersusun atas partikel-partikel kecil
John Dalton
Tahun 1800 Dalton menegaskan bahwa materi terdiri atas atom
1. Seluruh materi tersusun dari atom.
2. Atom dari unsur adalah identik.
3. Setiap unsur memiliki atom yang berbeda.
4. Atom dapat diubah dengan reaksi
JJ. THOMSON
• Atom adalah bola pejal yang bermuatan
positif dan didalamnya tersebar muatan
negatif (elektron)
ErNest RutherfOrd

Layar besi sulfida Lempengan


logam emas

Radioaktif
sinar 
Rutherford berkata bahwa
“Atom bukan bola pejal”

Model atom Rutherford


NiELS BOHR
1885–1962 Denmark, 1922 (nobel Fisika)
Atom memiliki lintasan-lintasan atau orbit
elektron dalam mengelilingi inti atom,
dimana energi elektron tetap tidak terserap
dan tidak menyerap
Model atom Niels Bohr
STRUCTUR ATOM

He
Nomor atom
Jumlah proton

4 Nomor massa
Jumlah proton dan neutron

jumlah elektron = jumlah proton


Apakah molekul?
Molekul adalah gabungan dari dua atau lebih atom yang sejenis maupun
yang tidak sejenis

Air (water)
H H
O H2O
Udara Gula
Nitrogen

N N

Oxygen

O O
Molekul Unsur dan Molekul Senyawa
A. Molekul Unsur
Molekul Unsur adalah molekul yang hanya terdiri atas satu
jenis atom penyusun.
Contoh: H2, Cl2, N2, I2, dan F2.
Molekul Unsur Terbagi
Molekul Diatomik yaitu molekul yang terdiri atas dua atom.
Molekul Polyatomik yaitu molekul yang tersusun lebih dari dua
atom.
B. Molekul Senyawa
Molekul Senyawa adalah molekul yang tersusun lebih dari satu jenis atom
penyusun.
4. Perubahan energi terjadi dalam
A. Energi dan Entalpi Zat reaksi kimia
Hukum Kekekalan Energi
“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah
bentuknya dari satu jenis energi ke jenis energi yang lain.”

PEREAKSI PRODUK
(keadaan 1) (keadaan 2)
E1 E2

Perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia dapat dirumuskan :


ΔE = E2–E1
Keterangan:
ΔE = perubahan energi yang terjadi dalam suatu reaksi
E1 = energi yang terjadi pada pereaksi
E2 = energi yang terjadi pada hasil reaksi (produk)
2. Entalpi dan Perubahan Entalpi

entalpi (H) adalah kalor reaksi yang terkandung dalam


materi pada tekanan tetap. Perubahan entalpi (ΔH)
menyatakan kalor yang diterima atau dilepas dalam
suatu reaksi.

ΔH = Hproduk – Hreaktan

Contoh:
Perubahan es mencair, sesuai dengan reaksi: H2O(s) g H2O(l).
Pada proses ini Anda tidak dapat mengukur entalpi dari H2O(s)
atau entalpi dari H2O(l), tetapi hanya dapat mengukur perubahan
entalpinya, yaitu ΔH = entalpi H2O(l) – entalpi H2O(s).
5. Mengukur energi dalam reaksi kimia
Pengukuran energi dalam reaksi kimia adalah Termokimia. Hal ini didasarkan pada pengertian
umum Termokimia yaitu ilmu yang mempelajari perubahan reaksi kimia dengan mengamati energi
nya atau panas nya.
Contoh dari Termokimia antara lain adalah Reaksi Pembakaran suatu senyawa Hidrokarbon,
atapun cara kerja Kalorimeter Bom.

Reaksi Eksotermik dan Endotermik


a. Reaksi Eksotermik reaksi kimia yang menghasilkan atau
melepaskan kalor.

Proses reaksi eksotermik.


Reaksi Endotermik
Reaksi endotermik adalah reaksi kimia yang menyerap kalor.
Proses reaksi endotermik.

Reaksi endotermik
dapat dinyatakan
dengan diagram
berikut

ΔH = Hproduk - Hreaktan (ΔH > 0)


Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jumlah kalor yang diserap atau
dibebaskan sistem.
q = m.c.Δt

q = kalor yang dibebaskan atau diserap


M = massa air (gram)
c = kapasitas kalor air (J/g.)
Δt = perubahan suhu (°C)

c = 4,2 J/g.°C
CONTOH SOAL

Didalam kalorimeter terdapat zat yang bereaksi secara endoterm


reaksi tersebut menyebabkan 1 Kg air yang terdapat dalam
kalorimeter mengalami penurunan suhu 5°C. Tentukan kalor reaksi
dari reaksi tersebut!.
Penyelesaian :
q = m.c.Δt
= 1000 gram. 4,2 J/g.°C. 5°C
= 21000 J
= 21 kJ
6. Termokimia
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
tentang kalor reaksi, yaitu pengukuran kalor yang
menyertai reaksi kimia.

SISTEM

TERMOKIMIA

LINGKUNGAN
7. Cara menghitung jumlah kalor berdasarkan
Hukum Hess
Hukum Hess
Pada tahun 1840 Henry Hess dari Jerman menyatakan, perubahan
entalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir sistem,
tidak bergantung pada jalannya reaksi.
ΔH1 = -394
C(s) + O2(g) CO2(g)
Lintasan 1
Keadaan awal Keadaan akhir

ΔH3 = -284
ΔH2 = -110
Lintasan 2

CO(g) + O2(g)
Diagram siklus reaksi pembakaran karbon
HUKUM HESS
Bunyi HUKUM HESS :
“Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah
reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa
tahap”
KEPENTINGAN :
Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor
reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen.
Contoh reaksi :
1. Reaksi langsung
A B ΔH1 = x Kkal
2. Secara tidak langsung
a) lewat C A C ΔH2 = b Kkal
C B
ΔH3 = c Kkal
HUKUM HESS
b) Lewat D dan E
A D ΔH4 = a Kkal
D E ΔH5 = d Kkal
E B ΔH6 = e Kkal
Maka berlaku hubungan :
x=b+c=a+d+e
ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 = ΔH4 + ΔH5 + ΔH6
b C c

x
A a e B
D E
d
Hukum Hess
Contoh:
Reaksi karbon dan oksigen untuk membentuk CO2 dapat berlangsung dalam
satu tahap (cara langsung) dan dapat juga dua tahap (cara tidak langsung.

Satu tahap: C(s) + O2(g) CO2(g) ΔH= -394 kJ


Dua tahap: C(s) + O2(g) CO(g) ΔH= -110 kJ
CO(g) + O2(g) CO2(g) ΔH= -284 kJ
C(s) + O2 CO2 ΔH= -394 kJ
HUKUM HESS
Contoh soal :
1. Diketahui : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(cair) ΔH = -136 Kkal
H2(g) + O2(g) H 2O2(cair) ΔH = -44,8 Kkal
Hitung ΔH untuk reaksi :
2H2O2(cair) 2H2O + O2
Jawab :
2H2 + O2 2H2O ΔH = -136 Kkal
2H2O2 2 H2 + 2O2 ΔH = +89,6 Kkal +
2H2O2 2H2O + O2 ΔH = -46,4 Kkal
HUKUM HESS
2. Diketahui :
I. C + O2 CO2 ΔH = - 94 Kkal
II. H2 + ½ O2 H 2O ΔH = - 68 Kkal
III. 2C + 3H2 C2H6 ΔH = - 20 Kkal

Ditanyakan : berapa x pada reaksi :


C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3H2O ΔH = x Kkal
Jawab :
IV. 2C + 2O2 2CO2 ΔH = -188 Kkal
V. 3H2+ 3/2 O2 3 H 2O ΔH = - 204 Kkal
VI. C2H6 2C + 3H2 ΔH = 20 Kkal +
C2H6 + 7/2 O2 2CO2 + 3 H2O ΔH = -372 Kkal
ΔH = - 372 Kkal, maka x = -372 Kkal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai