Anda di halaman 1dari 17

PETA KONSEP

TERMOKIMIA

Mempelajari tentang

Jenis Reaksi Termokimia Perubahan Entalpi Standar Penentuan Perubahan Entalpi

Terdiri dari Terdiri dari

Terdiri dari
Reaksi Reaksi Kalorimeter Energi Ikatan
endoterm Eksoterm

Hukum Hess

Perubahan Entalpi Perubahan Entalpi Perubahan Entalpi


Pembentukan Pembakaran Peruraian Standar
standar (∆Hfo) Standar (ΔHc ) o
(ΔHdo)

1
TERMOKIMIA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:

• Menjelaskan pengertian entalpi suatu zat dan perubahannya


• Menjelaskan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
• Membedakan macam-macam perubahan entalpi
• Menentukan ∆H reaksi berdasarkan eksperimen, hukum hess, dan data energi ikatan

A. Pengertian Termokimia
Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh
sejumlah energi tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi tersebut.

 Kalor
Kalor atau panas adalah suatu bentuk energi. Bentuk – bentuk energi lainnya seperti
energi mekanik, kimia, listrik, dan sebagainya, dapat berubah menjadi energi kalor melalui
proses – proses ilmiah
Semua zat mengambil kalor bila suhunya dinaikkan (variabel lain tetap) dan
mengeluarkan kalor dalam jumlah yang sama bila bila didinginkan kembali ke suhu
semula.kalor selalu diserap bila zat padat meleleh atau zat cair menguap.
 Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor satu zat adalah kuantitas kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
zat itu 1 K. Kapasitas kalor itu sendiri mungki pula bergantung pada suhu. Sering pula
digunakan besaran – besaran seperti
 kapasitas kalor molar (molar heat capacity) yaitu kapasitas kalor per mol
 kapasitas kalor spesifik (specific heat capacity) yaitu kapasitas kalor per satuan
massa
kapasitas kalor spesifik air rata-rata adalah 1,00 kkal/g.K = 4,184 kj/kg.K antara titik
beku dan titik didih penyimpangan dari rata – rata ini tidak sampai 1%.

2
Dalam konsep termokimia pada reaksi terdapat istilah sistem dan lingkungan:
a) sistem adalah segala bentuk proses yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi. Contoh: keadaan zat, reaksi, dan perubahan zat.
Sistem terdiri dari:
 Sistem terbuka, yaitu sistem dapat mengalami pertukaran energi dan materi
dengan lingkungan.
 Sistem tertutup, yaitu sistem dapat mengalami pertukaran energi dengan
lingkungan, tidak dengan pertukaran materi.
 Sistem terisolasi, yaitu sistem tidak dapat mengalami pertukaran energi dan
materi dengan lingkungan.

b) Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem dan membantu kerja
sistem.Contoh: alat-alat, wadah, tabung reaksi, dan udara.

 Perubahan Entalpi (∆H)


Peubahan entalpi adalah suatu sistem yang mengalami perubahan pada tekanan tetap,
pada besarnya perubahan kalor. Jika suatu reaksi berlangsung pada tekanan tetap, perubahan
entalpinya sama dengan kalor yang harus dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau
sebaliknya agar suhu sistem kembali ke keadaan semula.

∆H = qp

Entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena itu, nilai perubahan entalpi tergantug
pada keadaan akhir dan awal saja, dan tidak tergantung pada bagaiamana proses perubahan
itu terjadi atau jalannya reaksi. Nilai perubahan entalpi (∆H) suatu sistem dinyatakan sebagi
selisih besarnya entalpi sistem setelah mengalami perubahan dengan besarnya entalpi sistem
sebelum perubahan dilakukan, pada tekanan tetap.

∆H = Hakhir - Hawal

Peubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh jumlah zat, keadaan
fisis dari zat tersebut, suhu , dan tekanan.

3
B. Jenis Reaksi Termokimia
a. Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang sistemnya membebaskan/melepaskan energi,
sehingga lingkungan menjadi naik temperaturnya.
Contoh: Reaksi Mg dengan HCl

Diagram tingkat energi reaksi eksoterm:

Gambar 1 Reaksi Eksoterm


(Sumber: iodidariana.wordpress.com)

Pada diagram tingkat energi reaksi eksoterm, entalpi produk lebih rendah daripada
entalpi reaktan karena sistem melepaskan kalor ke lingkungan.

b. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang sistemnya menyerap/menerima energi, sehingga
lingkungan menjadi turun terperaturnya.
Contoh: Reaksi Ba(OH)2 dengan NH4Cl.

Diagram tingkat energi reaksi endoterm:

Gambar 1 Reaksi Endoterm


(Sumber: iodidariana.wordpress.com)

4
Pada diagram tingkat energi reaksi endoterm, entalpi produk lebih tinggi dari pada
entalpi reaktan karena sistem menyerap kalor dari lingkungan. Dalam kedua reaksi, terjadi
perubahan tingkat energi yang disebut perubahan entalpi reaksi, dapat dihitung:

ΔH = H2 – H1

Keterangan:
ΔH = perubahan entalpi reaksi (J)
H2 = energi produk (J)
H1 = energi reaktan (J)

Tabel 1. Perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm


Perbedaan Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm
Energi (H) dibebaskan/ dilepas diserap/ diterima sistem H2 > H1
sistem H2< H1
Suhu lingkungan (T) naik/panas Takhir > Tawal turun/dingin Takhir < Tawal

ΔH reaksi (–) (+)

C. Perubahan Entalpi Standar (∆Ho)


Entalpi merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah dan wujud
zat, serta dipengaruhi oleh lingkungan (suhu dan tekanan). Pengukuran entalpi pada suhu
dan tekanan yang berbeda akan menghasilkan nilai entalpi yang berbeda. Oleh karena itu,
disepakati suatu keadaan standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm. Jadi, perubahan
entalpi standar pada 298 K dan tekanan 1 atm. Perubahan entalpi standar dibedakan
berdasarkan jenis reaksi atau prosesnya.

a. Perubahan Entalpi Pembentukan standar (∆Hfo)


Perubahan entalpi pembentukan standar (standard Enthalpy of Formation)
merupakan perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari
unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar. Satuan perubahan entalpi
pembentuka standar menurut Sistem Internasional (SI) adalah kilojoule per mol (kJ/mol).

5
Contoh:
Kalor yang dilepaskan pada pembetukan 1 mol gas CO2 dari karbon dioksida dan gas
oksigen pada keadaan standar adalah 393,5 kJ. Harga entalpi pembenukan standar (∆Hfo)
CO2 sebesar -393,5 kJ/mol. Persamaan termokimianya dituliskan sebagai berikut:
C(g) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -393,5 kJ/mol

LATIHAN
Tuliskan persamaan termokimia dari pernyataan berikut:
Perubahan entalpi pembentukan standar dari kristal amonium klorida adalah -314,4 kJ
mol-1.

b. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔHco)


Perubahan entalpi pembakaran standar (Standard Enthalpy of Combustion) adalah
perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna.
Pembakaran merupakan reaksi suatu zat dengan oksigen.
Contoh:
1. C(s) + O(g) → CO2(g)
2. N2(g) + O2(g) → 2NO(g)

LATIHAN
Nilai perubahan entalpi pembakaran standar (ΔHco) metanol (CH3OH) adalah -638,5
kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya.

c. Perubahan Entalpi Peruraian Standar (ΔHdo)


Perubahn entalpi peruaraian standar (Standard Entalpy of Decomposition) adalah
perubahan entalpi yang terjadi pada peruraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-
unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar. Pada dasarnya, perubahan entalpi
peruraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka
nilainya pun akan berlawanan tandanya.

6
Contoh:
1
H2O(l) → H2(g) + 2 O2(g) ΔHdo = +285,8 kJ mol-1

LATIHAN

Jika ΔHfo H2O(g) = -240 kJ mol-1, maka ΔHdo H2O = +240 kJ mol-1. Tuliskan persamaan
termokimianya.

D. Penentuan Perubahan Entalpi


a) Kalorimeter
Cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter disebut kalorimetri.
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor yang diserap atau dilepaskan oleh suatu reaksi
kimia yang dilangsungkan di dalam kalorimeter. Perubahan entalpi dapat diukur
menggunakan kalorimeter sederhana dan kalorimeter bom. Kalorimeter sederhana dapat
dibuat dari gelas atau wadah yang bersifat isolator, misalnya gelas styrofoam atau plastik
yang bersifat isolator. Dengan demikian, selama reaksi berlangsung dianggap tidak ada kalor
yang diserap maupun dilepaskn oleh sistem ke lingkungan, sehingga:
qreaksi + qkalorimeter + qlarutan = qsistem
qreaksi + qkalorimeter + qlarutan = 0
atau

qsistem = -( qkalorimeter + qlarutan)

jika nilai kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil, kalor kalorimeter dapat diabaikan
sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimeter.
qreaksi = -qlarutan
qlarutan = m x c x ΔT
sehingga;
qreaksi = - m x c x ΔT

7
Keterangan :
q = kalor reaksi (J)
m = massa (g atau kg)
c = kalor jenis zat (J/g oC atau J/gK)
ΔT = perubahan suhu (oC atau K)

Alat yang lebih teliti untuk mengukur perubahan kalor adalah kalorimeter bom, yaitu
suatu kalorimeter yang dirancang khusus sehingga sistem benar-benar dalam keadaan
terisolasi. Umumnya digunakan untuk menentukan perubahan entalpi dari reaksi-reaksi
pembakaran yang melibatkan gas. Di dalam kalorimeter bom terdapat ruang khusus tempat
berlangsungnya reaksi yang di sekitarnya diselubungi air sebagai penyerap kalor.

Gambar 3 Kalorimeter Sederhana Bertekanan Tetap


(Sumber: Chemistry (Chang) 2004)

Sistem reaksi di dalam kalorimeter diusahakan benar-benar terisolasi sehingga


kenaikan atau penurunan suhu yang terjadi benar-benar hanya digunakan untuk menaikkan
suhu air di dalam kalorimeter bom. Meskipun sistem telah diusahakan terisolasi tetapi ada
kemungkinan sistem masih dapat menyerap atau melepaskan kalor ke lingkungan yang
dalam hal ini lingkungannya adalah kalorimeter itu sendiri.
Jika kalorimeter juga terlibat didalam pertukaran kalor, besarnya kalor yang diserap
atau dilepas oleh kalorimeter harus diperhitungkan. Kalor yang diserap atau dilepas oleh
kalorimeter disebut dengan kapasitas kalor kalorimeter (Ckalorimeter). Secara keseluruhan
dirumuskan:
qreaksi + qkalorimeter + qair = qsistem
qreaksi + qkalorimeter + qair = 0

8
atau

qreaksi = -(qkalorimeter + qair)


qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T

Keterangan:
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter (J oC-1 atau J K-1)
∆T = perubahan suhu (oC atau K)

Contoh:
Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH4) dengan oksigen
berlebihan, sehingga terjadi reaksi:
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g)
Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56 oC. Diketahui kapasitas kalor kalorimeter adalah 958 J/
o
C, massa air di dalam kalorimeter adalah 1.000 gram dan kalor jenis air 4,18 J/g oC.
Tentukanlah kalor pembakaran gas metana dalam kJ/mol. (Ar C = 12, H = 1)
Jawab:
Kalor yang dilepas selama reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh air dalam kalorimeter
dan oleh kalorimeter, maka:
qreaksi = -(qkalorimeter + qair)
qair = mair x cair x ΔT
= 1.000 g x 4,18 J/g oC x 1,56 oC
= 6.520 J
qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T
= 958 J/ oC x 1,56 oC
= 1.494 J
Maka:
qreaksi = -(qkalorimeter + qair)
= -(6.520 J + 1.494 J)
= -8.014 J
= -8,014 kJ
Jumlah metana yang dibakar adalah 0,16 gram sehingga jumlah molnya adalah
0,16 g
Mol CH4 =
16 g/mol
= 0,01 mol
Maka, untuk setiap reaksi pembakaran satu mol CH4 akan dilepas kalor sebanyak:
9
−8,014 kJ
qreaksi =
0,01 mol
= -801,4 kJ/mol
Oleh karena reaksi pada kalorimeter bom dilakukan pada volume tetap, besarnya
∆H = qreaksi = -801,4 kJ/mol.

LATIHAN
Ke dalam kalorimeter sederhan direaksikan 25 mL larutan H2SO4 0,5 M dan 25 mL.
KOH 1,0 M pada suhu 23,5 oC. Ternyata, temperaturnya naik menjadi 30,17 oC. Hitunglah
perubahan entalpi reaksi yang terjadi. (Anggaplah bahwa massa jenis larutan 1 g/mL dan kalor
jenis laruran 4,2 J/g K)

b) Hukum Hess
Hukum Hess, yaitu perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan
awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi) dar suatu reaksi dan tidak
tergantung bagaimana jalannya reaksi.

Contoh:
Hitunglah entalpi pembentukan molar standar dari etanol pada 298,15 K dari
percobaan panas pembakaran dari etanol (l), H2 (g), dan C (gr). Persamaan yang berkaitan
untuk tiap-tiap ∆H:

Jawab:
Diketahui:
1. C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l) ∆H = -1367 kJ mol-1
1
2. H2(g) + 2O2(g) → H2O(l) ∆H= - 286 kJ mol-1
3. C(gr) + O2(g) → CO2(g ∆H = -394 kj mol-1
Ditanya:
1
∆H: 2C(gr)+3H2(g)+2O2(g)→C2H5OH(l)..........?

Penyelesaian:
Reaksi 3 (dikali 2) 2C(gr) + 2O2(g) → 2CO2(g) ∆H = -788 kJ mol-1
3
Reaksi 2 (dikali 3) 3H2(g) + 2O2(g) → 3H2O(l) ∆H = - 858 kJ mol-1
3
Reaksi 1 (dibalik) 2CO2(g) + H2O(l) → C2H5OH(l) + 2O2(g) ∆H = +1367 kJ mol-1

10
Jadi:
2C(gr) + 2O2(g) + 3H2(g) → 2H2O(l) + C2H5OH(l) ∆H = - 279kJ mol-1

LATIHAN
Diketahui:
3
2Al(s) + 2O2(g) → Al2O3(s) ∆H = −1.601 kJ....................................(1)
3
2Fe(s) + 2O2(g) → Fe2O3(s) ∆H = − 821 kJ......................................(2)
Hitunglah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi :
2A(s) + Fe2O3(s) → Al2O3(s) + 2Fe(s).......................................................(3)

c) Energi Ikatan
Energi Ikatan adalah kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu mol
molekul gas menjadi atom-atom atau gugus dalam keadaan gas. Reaksi kimia pada dasarnya
terdiri dari dua proses, yang pertama adalah pemetusan ikatan antar atom dari senyawa yang
bereaksi, dan selanjutnya proses penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang terlibat
reaksi sehingga membentuk susunan baru. Proses pemutusan ikatan merupakan proses yang
memerlukan kalor (endoterm), sedangkan proses penggabungan ikatan adalah proses yang
mebebaskan kalor (eksoterm). Energi ikatan terbagi menjadi dua macam yaitu:

1. Energi Disosiasi Ikatan


Energi disosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan satu
ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.

Contoh:
CH4(g) → CH3(g) + H(g) ∆H = +425 kJ/mol
CH3(g) → CH2(g) + H(g) ∆H = +480 kJ/mol

Reaksi tersebut menunjukkan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C-H dari molekul
CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H dipelukan energi sebesar 425 kJ/mol, tetapi pada
pemutusan iktan C-H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan sebuah atom gas H diperlukan
energi yang lebih besar, yaitu 480 kJ/mol, jadi meskipun jenis ikatannya sama tetapi dari
gugus yang berbeda diperlukan energi yang berbeda pula.

11
2. Energi Ikatan Rata-rata
Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas.

∆H = ∑reaktan - ∑produk

Tabel 2. Energi ikatan rata-rat beberapa ikatan (kJ/mol)


Ikatan Energi ikatan rata- Ikatan Energi ikatan rata-
rata (kJ/mol) rata (kJ/mol)
C-H +413 I-I +151
C-C +348 C-I +240
C-O +358 N-O +201
C-F +485 N-H +391
C-Cl +328 N-N +163
C-Br +276 C=C +614
H-Br +366 C=O +799
H-H +436 O=O +495
H-O +463 N≡N +941
H-Cl +431 C≡N +891
F-F +155 C≡C +839
Cl-Cl +242
Br-Br +193

Contoh:
CH4(g) → CH3(g) + H(g) ∆H = +425 kJ/mol
CH3(g) → CH3(g) + H(g) ∆H = +480 kJ/mol
CH2(g) → CH(g) + H(g) ∆H = +425 kJ/mol
CH(g) → C(g) + H(g) ∆H = +333 kJ/mol

Jika keempat reaksi tersebut dijumlahkan akan diperlukan energi 1.665 kJ/mol, sehingga
jika diambil rata-ratanya maka untuk setiap ikatan didapatkan nilai +416,25 kJ/mol. Jadi,
energi ikatan rata-rata dari ikatan C-H adalah 416,25 kJ/mol.

LATIHAN
Diketahui energi disosiasi ikatan Cl-Cl pada molekul Cl2 adalah 242,4 kJ/mol dan H-H
pada molekul H2 adalah 435,9 kJ/mol, serta ∆Hfo HCl adalah -92,3 kJ/mol,berdasarkan
data tersebut, hitunglah energi ikatan rata-rata H-Cl pada molekul HCl.

12
RANGKUMAN
Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
sistem adalah segala bentuk proses yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari
perubahan energi.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem dan membantu kerja
sistem.
Sistem terbuka, yaitu sistem dapat mengalami pertukaran energi dan materi dengan
lingkungan.
Sistem tertutup, yaitu sistem dapat mengalami pertukaran energi dengan lingkungan,
tidak dengan pertukaran materi.
Sistem terisolasi, yaitu sistem tidak dapat mengalami pertukaran energi dan materi
dengan lingkungan.
Peubahan entalpi adalah suatu sistem yang mengalami perubahan pada tekanan tetap,
pada besarnya perubahan kalor.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang sistemnya membebaskan/melepaskan energi,
sehingga lingkungan menjadi naik temperaturnya.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang sistemnya menyerap/menerima energi, sehingga
lingkungan menjadi turun terperaturnya.
Entalpi merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah dan wujud
zat, serta dipengaruhi oleh lingkungan (suhu dan tekanan).
Perubahan entalpi pembentukan standar merupakan perubahan entalpi yang terjadi
pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada
keadaan standar.
Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna.
Perubahn entalpi peruaraian standar adalah perubahan entalpi yang terjadi pada
peruraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada
keadaan standar.
Kalorimeter adalah cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter.
Hukum Hess, yaitu perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan
awal (zat-zat pereaksi) dan keadaan akhir (zat-zat hasil reaksi) dar suatu reaksi dan
tidak tergantung bagaimana jalannya reaksi.
Energi disosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan satu
ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.
Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan sebuah ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom
gas.

13
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Peruraian 1 mol air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen pada keadaan standar
diperlukan kalor sebesar 286 kJ. Harga entalpi peruraian standar (∆Hdo) H2O sebesar
+286 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya?
2. Pada pembakaran sempurna 1 mol gas karbit (asetilena) dihasilkan kalor sebesar
1256 kJ. Ini berarti entalpi pembakaran standar asetilena (∆Hco) C2H2 = -1256 kJ/mol.
Tuliskan persamaan termokimianya?
3. Perhatikan persamaan termokimia (dalam keadaan standar) berikut ini:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) ∆H = -571,6 kJ
a. Berapakah entalpi pembentukan (∆Hfo) H2O(l)?
b. Hitung kalor yang terjadi pada pembentukan 90 gram air unsur-unsurnya?
c. Jika 18 gram air diuraikan menjadi unsur-unsurnya, tentukan reaksinya
bersifat eksoterm atau endoterm dan besarnya entalpi peruraian (∆Hdo)
H2O(l)?
d. Hitung kalor pembakaran 1 mol gas hidrogen tersebut?
4. Larutan KOH 1 M yang bersuhu 25 oC sebanyak 100 mL direaksikan dengan 100
mL larutan HNO2 1 M yang besuhu 25 oC dalam sebuah kalorimeter dari bahan
plastik. Kemudian, suhu campuran naik menjadi 32 oC. jika kalor jenis larutan =
kalor jenis air sebesar 4,2 Jg-1 K-1 dan massa jenis larutan sebesar 1 gram-1. Tentukan
entalpi reaksi.
KOH(aq) + HNO3(aq) → KOH3(aq) + H2O(l)
(Larutan KOH 1 M artinya setiap 1 L larutan terlarut 1 mol KOH, sedangkan HNO3
1 M artinya dalam 1 L larutan terdapat 1 mol HNO3)
5. Diketahui persamaan termokimianya sebagai berikut.
∆Hf H2O(l) sebesar -286 kJ ..........................................(1)
H2O(l) + 1⁄2O(g) → H2O2(l) ∆H = +99 kJ ....................(2)
Tentukan entalpi pembentukan H2O2(l) dari unsur-unsurnya!
6. Reaksi iodisasi etena memiliki persamaan termokimia sebagai berikut.
C2H4(g) + I2(g) → C2H4I2(g) ∆H = -66 kJ/mol
Diketahui energi ikatan:
DC-H sebesar 413 kJ/mol DC-C sebesar 347 kJ/mol
DI-I sebesar 151 kJ/mol DC-C sebesar 598 kJ/mol
Berapa energi ikatan rata-rata C-I?

14
DAFTAR PUSTAKA
Sudarno, unggul. 2013. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu-Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga
Suryatno. 2013. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo
https://materi78.files.wordpres.com-termo-kimia.pdf/ (di akses pada tanggal 2 april 2019)
Chang, Raymond. 2004. General Chemesrtry: The Essantial Concepts. Jakarta: Erlangga
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI.
Bandung: Setia Purna Inves

15
KUNCI JAWABAN
1. H2O(l) → 1⁄ H2(g)
2 + 1⁄ O2(g)
2 ∆H = +286 kJ/mol
2. C2H2(g) + 2 1⁄2O2(g) → 2CO2(g) + H2O(l) ∆H = -1256 kJ/mol
3. a. -285,8 kJ
b. 1,429 kJ
c. Reaksi endoterm
d. 285,8 kJ
4. -58,8 kJ
5. -187 kJ
6. 234 kJ/mol

16
GLOSARIUM
Entalpi : besaran fisis yang nilainya dipengaruhi oleh jumlah dan
wujud zat, serta dipengaruhi oleh lingkungan (suhu dan
tekanan).
Kalor : suatu bentuk energi.
Kapasitas Kalor : kuantitas kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu.
Reaksi Eksoterm : reaksi yang melepaskan energi, sehingga lingkungan menjadi
naik temperaturnya.
Reaksi Endoterm : reaksi yang menerima energi, sehingga lingkungan menjadi
turun terperaturnya.
Kalorimeter : alat untuk mengukur kalor yang diserap atau dilepaskan oleh
suatu reaksi.
Kalorimetri : cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan
kalorimeter.
Energi Ikatan : kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu mol
molekul gas

17

Anda mungkin juga menyukai