Anda di halaman 1dari 30

Bab 5

Elektrokimia

Reaksi Reduksi Oksidasi


Reaksi yang melibatkan terjadinya transfer elektron diikuti dengan
perubahan bilangan oksidasi pada senyawa atau unsur yang terlibat
Oksidasi adalah peristiwa hilangnya elektron dari suatu spesies yang
menyebabkan naiknya bilangan oksidasi spesies tersebut
Reduksi adalah peristiwa penambahan elektron pada suatu spesies yang
menyebabkan turunnya bilangan oksidasi spesies tersebut
Agen pengoksidasi adalah reaktan yang mengalami reduksi
Agen pereduksi adalah reaktan yang mengalami oksidasi
Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Terminologi Redoks
Proses

Zn (s) + Cu2+ (aq) Zn2+(aq) + Cu (s)

Oksidasi
- Reaktan kehilangan elektron
- Bilangan oksidasi naik
- Reaktan disebut agen pereduksi

Zn kehilangan elektron
Zn mengalami oksidasi
Zn berfungsi sebagai agen pereduksi
Bilangan oksidasi Zn naik

Reduksi
- Elektron reaktan bertambah
- Bilangan oksidasi turun
- Reaktan disebut agen pengoksidasi

Cu2+ menambah elektron


Cu2+ mengalami reduksi
Cu2+ berfungsi sebagai agen pengoksidasi
Bilangan oksidasi Cu turun

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Reaksi Redoks dan Reaksi Non Redoks


Reaksi Redoks:
Reaksi pembakaran (CxHy + O2 CO2 + H2O)
Reaksi penggabungan (A + B C)
Reaksi dekomposisi (AB A+ B)
Reaksi non redoks:
Jenis reaksi penggantian: (AB + CD AD + CB)
Reaksi pengendapan
Reaksi asam basa

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Menyelesaikan Persamaan Reaksi Redoks


1.

Mengenali bahwa reaksi adalah proses oksidasi dan reduksi


Bilangan oksidasi Zn naik dari 0 ke +2 dan Cu turun dari +2 menjadi 0
maka reaksi adalah reaksi oksidasi dan reduksi

2.

Memisahkan proses menjadi dua buah setengah reaksi


Oksidasi : Zn
Reduksi : Cu2+

3.

Zn2+
Cu

Menyeimbangkan massa kedua setengah reaksi


Oksidasi : Zn
Reduksi : Cu2+

Zn2+
Cu

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Menyelesaikan Persamaan Reaksi Redoks


4.

Menyeimbangkan muatan kedua setengah reaksi


Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e
Reduksi : Cu2+ + 2e Cu

5.

Mengalikan masing-masing persamaan reaksi dengan faktor


yang sesuai
Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e
Reduksi : Cu2+ + 2e Cu

6.

Menjumlahkan kedua setengah reaksi untuk menghasilkan


persamaan reaksi yang seimbang
Zn + Cu2+

7.

1X
1X

Zn2+ + Cu

Menghitung kembali kesetimbangan massa dan muatan


Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Menyelesaikan Persamaan Reaksi Redoks


(dalam larutan asam)
Misal : VO2+ (aq) + Zn (s) VO2+ (aq) + Zn2+
1.

Mengenali bahwa reaksi adalah proses oksidasi dan reduksi


Bilangan oksidasi Zn naik dari 0 ke +2 dan V turun dari +5 menjadi +3 maka
reaksi adalah reaksi oksidasi dan reduksi

2.

Memisahkan proses menjadi dua buah setengah reaksi


Oksidasi : Zn Zn2+
Reduksi : VO2+ VO2+

3.

Menyeimbangkan massa kedua setengah reaksi


Oksidasi : Zn Zn2+
Reduksi : VO2+ VO2+

Pada larutan asam, H2O ditambahkan pada sisi yang kekurangan oksigen
VO2+ + 2H+ VO2+ + H2O

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Menyelesaikan Persamaan Reaksi Redoks


(dalam larutan asam)
5.

Menyeimbangkan muatan kedua setengah reaksi


Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e
Reduksi : VO2+ + 2H+ + e VO2+ + H2O

6.

Mengalikan masing-masing persamaan reaksi dengan faktor yang sesuai


agar jumlah elektron sama
Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e
Reduksi : VO2+ + 2H+ + eVO2+ + H2O

1X
2X

6.

Menjumlahkan kedua setengah reaksi untuk menghasilkan persamaan


reaksi yang seimbang
Zn + 2 VO2+ + 4H+ 2 VO2+ + 2 H2O + Zn2+

7.

Menghitung kembali kesetimbangan massa dan muatan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Menyelesaikan Persamaan Reaksi Redoks


(dalam larutan basa)
Misal : MnO4- (aq) + HO2- (aq) MnO42- (aq) + O2 (g)
1.

Mengenali bahwa reaksi adalah proses oksidasi dan reduksi


Bilangan oksidasi O naik dari -1 ke 0 dan Mn turun dari +7 menjadi +6 maka
reaksi adalah reaksi oksidasi dan reduksi

2.

Memisahkan proses menjadi dua buah setengah reaksi


Oksidasi : HO2- O2
Reduksi : MnO4- MnO42-

3.

Menyeimbangkan massa kedua setengah reaksi


Oksidasi : HO2- O2
Reduksi : MnO4- MnO42Pada larutan basa, OH- ditambahkan pada sisi yang kelebihan oksigen
HO2- + OH- O2 + H2O + 2e
Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Menyelesaikan Persamaan Reaksi Redoks


(dalam larutan basa)
5.

Menyeimbangkan muatan kedua setengah reaksi


Oksidasi : HO2- + OH- O2 + H2O + 2e
Reduksi : MnO4- + e MnO42-

6.

Mengalikan masing-masing persamaan reaksi dengan faktor yang sesuai


agar jumlah elektron sama
Oksidasi : HO2- + OH- O2 + H2O + 2e 1X
Reduksi : MnO4- + e MnO422X

6.

Menjumlahkan kedua setengah reaksi untuk menghasilkan persamaan


reaksi yang seimbang
HO2- + OH- + 2 MnO4- O2 + H2O + 2 MnO42-

7.

Menghitung kembali kesetimbangan massa dan muatan

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

10

10

Sel Elektrokimia
Ada 2 jenis sel elektrokimia
1.

Sel Elektrolisis
adalah sel yang
membutuhkan suatu
sumber arus listrik luar
untuk menyebabkan reaksi
non spontan

2.

Sel Volta/Sel Galvanis


adalah sel elektrokimia
dimana suatu reaksi kimia
spontan dapat
menghasilkan energi listrik
untuk digunakan pada suatu
sirkuit luar.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia

11

11

Sel Elektrokimia
Arus listrik masuk dan keluar dari sel
elektrokimia melalui elektroda.
Reaksi-reaksi reduksi dan oksidasi
terjadi pada permukaan
elektroda.
Elektroda inert bila elektroda tidak
ikut bereaksi

Direction of electron flow


Electrode
(-)

Electrode
(+)

e-

Ada 2 jenis elektroda:


1.
Katoda tempat reaksi reduksi
terjadi
2.
Anoda tempat reaksi oksidasi
terjadi

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

12

12

Perubahan Kimia yang Menghasilkan


Aliran Listrik
-

Kedua sel terpisah sehingga


transfer elektron terjadi melalui
suatu sirkuit luar

Masing-masing setengah sel


mengandung suatu spesies yang
tereduksi dan teroksidasi yang
memiliki kontak satu sama lain

Kedua setengah sel tersebut


dihubungkan dengan suatu
jembatan garam

Hanya digunakan di Universitas


Indonesia
Kimia
Dasar

II, Dept. Kimia, FMIPA-UI, 2009 13

13

Elektrolisis : Perubahan Kimia Karena Adanya Energi


Listrik

Anoda, oksidasi: 2 ClKatoda, reduksi : 2Na+ + 2e

Cl2 (g) + 2e
2 Na(l)

2 Cl- + 2 Na+

2 Na (l) + Cl2 (g) Enet = -4V

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

14

14

Elektrolisis

Anoda, oksidasi : 2I-(aq)


Katoda, reduksi :2H2O (l) + 2e
2I-(aq) + 2H2O (l)

I2 (s) + 2e
H2 (g) + 2OH- (aq)
I2 (s) + H2 (g) + 2OH- (aq)
Hanya digunakan di Universitas Indonesia

Eo = -0.535 V
Eo = -0.83 V
Eonet = -1.37 V
15

15

Menghitung Elektron
Kuat Arus, I (ampere, A) = muatan listrik (coulombs,C)
time (second, s)
Time (s) x kuat arus (A) = muatan (C) mol e mol reaktan yang terlibat

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

16

16

Potensial Elektrokimia
Elektron yang dihasilkan pada anoda bergerak ke katoda
dengan gaya elektromotif (emf).

Gaya ini timbul karena adanya perbedaan energi potensial


listrik elektron antara 2 elektroda.
Kerja yang dilakukan sebanding dengan jumlah elektron
(jumlah muatan listrik) yang bergerak dari energi potensial
tinggi ke energi potensial rendah dan pada beda energi
potensial.
Kerja listrik = muatan x beda energi potensial
W (joule) = 1 volt x 1 coulomb
1 colulomb adalah jumlah muatan yang melalui suatu titik dalam
suatu sirkuit dimana arus 1 ampere mengalir selama 1 detik.
Hanya digunakan di Universitas Indonesia

17

17

Potensial Elektroda standard


Potensial elektroda standard adalah jumlah kuantitatif yang
menyatakan kecenderungan suatu reaktan dalam keadaan
standar untuk menghasilkan produk
DGorxn = -nFEo
Reaksi akan menghasilkan produk jika mempunyai nilai
Eo > nol

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

18

18

Menghitung Potensial Eo
dalam Suatu Sel Elektrokimia

Zn2+ + 2e
Cu
Zn2+ + Cu

Zn
Cu2+ + 2e
Zn + Cu2+
Potensial hidrogen standard:
2 H3O+ (aq)+ e

H2 (g, 1bar) + 2 H2O (l) Eo = 0.00 V


Hanya digunakan di Universitas Indonesia

19

19

Menggunakan Potensial Standard

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

20

20

Sel Elektrokimia pada Keadaan Tidak Standard


E E o ( RT

nF

).ln Q

0.0257.V
EE
ln Q
n
o

pada 25o C

Pada keadaan setimbang


0.0257.V
EE
ln K
n
o

nE o
ln K
0.0257.V

pada 25o C
Hanya digunakan di Universitas Indonesia

21

21

APLIKASI ELEKTROKIMIA
Baterai
Primer / Nonrechargable: baterai alkalin; baterai merkuri,
perak; baterai Li
Sekunder / Rechargable: Lead-Acid battery, (Ni-MH)
battery, Lithium-ion battery

Fuel cell
Elektroplating
Pencegahan korosi

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

22

Baterai Primer

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

23

23

Baterai Sekunder

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

24

24

Fuel Cell

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

25
25

Industri yang berbasis Elektrolisis


Elektroplating

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

26

26

Industri yang Berbasis Elektrolisis


Produksi NaOH

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

27

27

Korosi

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

28

28

Korosi

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

29

29

Daftar Pustaka
Brown, Lemay, Bursten, Murphy, Chemistry The Central Science, 11th
eds, Pearson Educational International, 2009, hal. 842 - 890 .
http://www.images.com/image/481467/modern-version-of-theleclanche-cell-this-heavy-duty-zinc-carbon-primary-battery-is-a-dry-cellwith-an-immobilizedelectrolyte/?&results_per_page=1&detail=TRUE&page=105

Hanya digunakan di Universitas Indonesia

30

Anda mungkin juga menyukai