REDOKS
DAN
ELEKTROKIMI
A
Anggota:
Ananta Ayu W.
(03)
(12)
Fya Widya I.
(15)
Lisna Isminingtyas
(18)
XII IA
6
RINGKASAN MATERI
A.REAKSI REDOKS
Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung
secara bersamaan. Reaksi redoks adalah singkatan dari REDuksi OKSidasi.
Contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah perkaratan,
pembakaran, pembusukan, fotosintesis, dan metabolisme.
Reduksi. Contoh:
|x2
Hasilnya menjadi :
2MnO4- + 16H+ + 10e 2Mn2+ + 8H2O
10Cl- 5Cl2 + 10e
2MnO4- + 10Cl- + 16H+ 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
b. Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan
bilangan oksidasi, dilakukan dengan melihat kecenderungan
perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan
menyamakan perubahan bilangan oksidasi. Pada cara ini suasana
reaksi umumnya belum diketahui (akan diketahui dari perbedaan
muatan pereaksi dan hasil reaksi)
Langkah-langkah penyetaraan:
Contoh : Fe2+ + Cr2O72- Fe3+ + Cr3+
1. Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan biloks
Fe2+ + Cr2O72- Fe3+ + Cr3+
Menentukan biloks masing-masing unsur /senyawa
Fe2+ + Cr2O72- Fe3+ + 2Cr3+
2+
+12
3+
+6
2. Menentukan selisih perubahan biloks
Fe2+ Fe3+ [biloks naik (oksidasi) selisih +2 ke +3 adalah 1]
Cr2O72- 2Cr3+ [biloks turun (reduksi) selisih +12 ke +6
adalah 6]
3. Menyamakan perubahan biloks dengan perkalian silang
Fe x 6 setiap anda menemukan unsur Fe kalikan dengan 6
Cr x 1 setiap anda menemukan unsur Cr kalikan dengan 1
Sehingga reaksi diatas menjadi:
b. Sel Aki
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi
penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat dikeluarkan .
Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat
dari logam timbal yang dilapisi PbO2.
Reaksi penggunaan aki :
Anode : Pb + SO42- PbSO4 + 2e
Katode : PbO2 + SO42- + 4H+ + 2e PbSO4 + 2H2O
Reaksi sel : Pb + 2SO42-+ PbO2 + 4H+ 2PbSO4 + 2H2O
Reaksi Pengisian aki :
2PbSO4 + 2H2O Pb + 2SO42-+ PbO2 + 4H+
c. Sel Perak Oksida
Sel ini banyak digunakan untuk alroji, kalkulator dan alat elektronik.
Reaksi yang terjadi :
Anoda : Zn(s) + 2OH- (l) Zn(OH)2 (s) + 2eKatoda : Ag2O(s) + H2O(l) + 2e- 2Ag(s) + 2OH- (aq)
Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 V
d. Sel Nikel Cadmium (Nikad)
Sel Nikad merupakan sel kering yang dapat diisi kembali
(rechargable). Anodenya terbuat dari Cd dan katodenya berupa
Ni2O3 (pasta). Beda potensial yang dihasilkan sebesar 1,29 V.
Reaksinya dapat balik :
NiO(OH).xH2O + Cd + 2H2O 2Ni(OH)2.yH2O + Cd(OH)2
e. Sel Bahan Bakar
Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi
pereaksinya (oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke
dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode dari nikel, katode
dari nikel oksida dan elektrolit KOH.
Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2 (g) + 4OH-(aq) 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2 2H2O(l)
B.ELEKTROLISIS
1. Reaksi pada Katoda (Reduksi Kation)
a. Bila kation dari golongan Alkali/ IA (Li+, Na+, K+), Alkali tanah/ IIA
(Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+), Al3+ atau Mn2+ maka kation tersebut tidak
direduksi namun air (H2O) yang direduksi. hal ini karena Ered H2O
lebih besar dari ion-ion teraebut. Reaksi yang terjadi :
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq)
b. H+ dari suatu asam akan direduksi menjadi gas hidrogen (H 2).
Reaksi yang terjadi :
2H+(aq) + 2e- H2(g)
Ni
Cu
(aq)
2+
+ 2e Ni(s)
-
+ 2e Cu(aq)
(aq)
Ag (aq) + e Ag(s)
d. Ion-ion lelehan atau leburan dari golongan alkali dan alkali tanah
direduksi lalu mengendap pada katoda (karena lelehan/leburan
tidak mengandung air).
Li+(aq) + e- Li(s)
Ca2+(aq) + 2e- Ca(s)
Ni(s) Ni
(aq) +
2+
Cu (aq)
2e
Cu(aq)
+ 2e
+
Ag(s) Ag (aq) + eb. Bila elektrodanya inert ( C, Pt atau Au) maka elektrodanya tidak
bereaksi dan bila anionnya :
i. Ion OH- dari basa maka reaksi yang terjadi :
4OH-(aq) 2H2O(aq) + O2(g) + 4eii.
Ion sisa asam yang mengandung oksigen (SO 42-, NO3-, PO43- dll)
tidak dioksidasi namun air (H2O) yang dioksidasi. karena
Eoks H2O lebih besar dari sisa asam yang mengandung
oksigen. Reaksi yang terjadi :
2H2O(aq) 4H+(aq) + O2(g) + 4e-
iii.
Ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen (Cl- , Br- , I- dll)
akan dioksidasi.
2Cl-(s) Cl2(g) + 2e2Br-(s) Br2(g) +2e-
C.HUKUM FARADAY
Pembahasan dalam artikel ini merupakan kelanjutan dari sel
elektrolisis, jadi tentang sel elektrolisis harus kalian fahami terlebih
dahulu. Bila dalam sel elektrolisis dibahas penulisan reaksi di katoda dan
anoda maka pada pembahasan kali ini adalah perhitingan matematisnya.
1. Hukum Faraday I
Jumlah massa zat yang dihasilkan pada katoda atau anoda
berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan selama
elektrolisis
Apabila arus listrik sebesar 1 Faraday ( 1 F ) dialirkan ke dalam sel
maka akan dihasilkan:
1 ekivalen zat yang disebut massa ekivalen (e)
1 mol elektron ( e- )
a. Cara Menghitung Massa Ekivalen (E) :
e = Ar Unsur / jumlah muatan ionnya
Keterangan :
C = muatan listrik ( Coloumb )
I = arus listrik ( Ampere )
t = waktu ( sekon )
Sedangkan hubungan antara Faraday dan muatan listrik ( C ) :
2. Hukum Faraday II
Apabila 2 sel atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah yang sama
(disusun seri) maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan
sebanding dengan massa ekivalen (e) zat-zat tersebut
Keterangan :
m = massa zat dalam gram
e = massa ekivalen zat
Ar = massa molekul relatif
n = muatan ion positif zat/kation
D.
KOROSI
1.
Pengertian Korosi
: Fe (s)
Fe2+ (aq) + 2 e
: O2 (g) + 4 H+ (aq) + 4 e
2 H2O (l)
Redoks
| 2x
Dari data potensial elektrode dapat dihitung bahwa emf standar untuk
proses korosi ini adalah Eosel = +1,67 V. Reaksi ini terjadi pada
lingkungan asam dengan ion H+ sebagian dapat diperoleh dari reaksi
karbon dioksida atmosfer dengan air membentuk H 2CO3. Ion Fe2+ yang
terbentuk di anode kemudian teroksidasi lebih lanjut oleh oksigen
membentuk besi(III) oksida:
4 Fe2+ (aq) + O2 (g) + (4 + 2x) H2O (l)
Hidrat besi(III) oksida inilah yang dikenal dengan karat besi. Sirkuit
listrik dipacu oleh migrasi elektron dan ion. Itulah sebabnya korosi
cepat terjadi dalam air garam. Jika proses korosi terjadi dalam
lingkungan basa, maka reaksi katodik yang terjadi adalah:
O2 (g) + 2 H2O (l) + 2 e
4 OH- (aq)
Korosi besi relatif lebih cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab
lapisan senyawa besi(III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga
mudah ditembus oleh udara maupun air. Tetapi, aluminium mempunyai
3. Penyebab Korosi
Korosi merupakan reaksi kimia yang terjadi secara alami dan
spontan. Tanpa campur tangan manusia, logam dapat bereaksi dengan
faktor luar dan menyebabkan peristiwa korosi. Beberapa faktor
penyebab korosi antara lain:
a. Tingginya reaktivitas logam
b. Adanya zat pengotor
c. Adanya udara bebas, uap air, dan gas tertentu seperti CO2 dan SO2
d. Adanya zat-zat elektrolit
4. Pencegahan Korosi
a. Metode Pelapisan (Coating)
Metode pelapisan adalah suatu upaya mengendalikan korosi
dengan menerapkan suatu lapisan pada permukaan logam besi.
Misalnya, dengan pengecatan atau penyepuhan logam. Penyepuhan
besi biasanya menggunakan logam krom atau timah. Kedua logam
ini dapat membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap karat
(pasivasi) sehingga besi terlindung dari korosi.
b. Perlindungan Katodik
Prinsip dari perlindungan katodik adalah mengubah potensial
elektroda dari struktur logam sehingga dapat menambah
"kekebalan" logam yang ingin dilindungi. Bagian yang dilindungi
tentu saja adalah permukaan, karena korosi dimulai dari bagian
permukaan, sehingga menutup kemungkinan terjadinya reaksi
korosi. Perlindungan katodik penting digunakan untuk logam alatalat selam dan bawah tanah.
c. Penghambat (inhibitor) korosi
Adanya molekul asing dapat mempengaruhi reaksi pada
permukaan. Proses korosi adalah salah satu jenis reaksi permukaan.
Korosi dapat dikendalikan dengan senyawa asning yang dikenal
2
4
5
7
8
mol
mol
mol
mol
mol
electron
electron
electron
electron
electron
2.
3.
Jawaban: E
Penyelesaian :
H2S K2SO4
4.
4H2O + S2- SO42- +
5.
8H+ + 8e
6. Reaksi redoks yang sudah
mengalami
penyetaraan
ialah .
A. I2 (s) + S2O3 (aq) 2I- (aq) +
SO42- (aq)
B. Al2O3 (s) + C (s) Al (s) + CO2
(g)
Jawaban :E
Penyelesaian :
MnO2 (s) + 4H+ (aq) + 2ClMn2+ (aq) + 2H2O (l) + Cl2
(g)
10.
Setara bila :
(aq)
C. Zn/Zn2+//Cu2+ /Cu
D. Al/Al3+//Cu2+/Cu
E. Al3+/Al//Cu2+/Cu
19.
Jawaban : D
20.
Esel = Ered- Eoks =
+0,34-(-1,76)= +2,1 volt
21.
22.
Perhatikan persamaan
reaksi redoks berikut!
23.
2HBr + H2SO4 Br2 +
SO2 + 2H2O
24.
Zat yang merupakan
oksidator adalah...
A. HBr
B. H2SO4
C. Br2
D. SO2
E. H2O
25. Jawaban : B
26. Penyelesaian :
27. Oksidator adalah zat
yang mengoksidasi zat lain.
Dalam
reaksi
redoks,
oksidator akan mengalami
reduksi.
Pada
persamaan
reaksi
di
atas,
H2SO4
mengalami reduksi karena
biloks S turun dari +6
menjadi +4. Oleh karena itu,
H2SO4
berperan
sebagai
oksidator.
28.
29.
Berapa gram zink (Ar
Zn = 65) terbentuk dalam
katode, jika arus listrik 5 A
dialirkan
melalui
larutan
ZnSO4 selama 1 jam ?
a. 3,03 gram
b. 30,3 gram
c. 6,06 gram
d. 60,6 gram
e. 36,6 gram
30.
31.
32.
Jawaban : C
Penyelesaian :
33.
m=exF=
e xi xt
96.500
34.
32, 5 x 5 x 3600
96.500
35.
= 6,06 gram
36.
37.
Sebanyak
1
Liter
larutan
CrCl3
1.0
M
dielektrolisis dengan arus 6
A. Waktu yang diperlukan
untuk mengendapkan semua
logam kromium (Ar Cr=52)
adalah
a. 16.083 detik
b. 32.167 detik
c. 48.250 detik
d. 96.500 detik
e. 289.500 detik
38. Jawaban : C
39. Penyelesaian :
40.
41.
n=MxV=1
m
42.
1 = Ar m =
Ar = 52 gram
43.
m =
e xi xt
96.500
52
6 xt
x
3 96.500
44.
45.
t = 48. 250 detik
46.
47.
Pada
elektrolisis
leburan Al2O3 (Ar O=16 ;
Al=27 ) diperoleh 0,27 gram
Al. Jumlah muatan listrik
yang diperlukan adalah
a. 1930 coulomb
b. 2895 coulomb
c. 5790 coulomb
d. 8685 coulomb
e. 11.580 coulomb
48.
49.
Jawaban : B
Penyelesaian :
50. 0,27
27
Q
x
3 96.500
51.
Q = 2895 coulomb
52.
Pada
suatu
elektrolisis terjadi
a. Perpindahan
anion
electrode . negative
b. Perpindahan kation
electrode positif
c. Reduksi pada anode
sel
ke
ke
B.ESAY
------------------------------------------71.
2 MnO + PbO2 +
8H+ 2MnO4- + 5 PbO2 +
4H2O
72.
b. Cr2O72- + C2O42- Cr3+ +
CO2 (Asam)
73.
74.
Reaksi
75. (14H+ + 6e + Cr2O72- 2
Cr3+ + 7H2O) x1
76. (C2O42- 2CO2 + 2e)
x3
77.
------------------------------------------78.
14H+ + Cr2O72- +
2C2O4 2 Cr3+ + 6CO2 +
7H2O
79.
c. Cl2 + IO3- Cl- + IO4(Basa)
80.
81.
Reaksi
82.
(2e + Cl2 2
Cl )
83.
(2OH- + IO3-
IO4- + H2O + 2e)
84.
---------------------------------------85.
2OH- + Cl2 + IO32 Cl- + IO4- + H2O
86.
2. Bila diketahui :
(1) Ni + Fe2+ Ni2+ + Fe
E= -0,19
87.
(2) Al3+ + 3e Al
E= -1,66
88.
(3) Fe2+ + 2e Fe
E= -0,44
89.
Maka potensial sel
standar untuk reaksi :
90.
2Al + 3Ni2+ 2Al3+ + 3
Ni
91.
92.
Pembahasan:
93.
(2) dibalik lalu dikali 2 :
94.
2Al 2Al3+ + 6e
E= +1,66 volt
(1)dibalik lalu dikali 3 :
95. 3Ni2+ + 3Fe 3Ni +
3Fe2+ E= +0,19
96.
(3) dikali 3
:
97.
3Fe2+ + 6e 3Fe
E= -0,44 volt
98.
-------------------------------------------+
99.
2Al + 3Ni2+ 2Al3+ + 3
Ni
E= +1,41 volt
100.
3. Pada reaksi Ni(s) + 2 AgNO3(aq)
Ni(NO3)2(aq) + 2Ag(s)
101.
Menurut reaksi diatas
bagan sel volta dapat
dituliskan dengan.
102.
103.
Pe
mbahasan:
104.
Katoda (+) Reduksi
(Ag) :
105.
Ag+ +e Ag
106.
An
oda (-) Oksidasi (Ni) :
107.
Ni
+
Ni + 2e
108.
109.
Pen
ulisan bagan = Anoda ||
Katoda
110.
Ni|
Ni2+||Ag+|Ag
111.
4. Jumlah Faraday yang
diperlukan untuk dapat
mereduksi satu mol ion klorat
ClO3- menjadi Cl2 dalam satu
larutan asam adalah ......
Faraday
112.
113.
Pembahasan:
114.
12H+ + 2 ClO3- + 10 e
Cl2 + 6H2O
115.
Jika 1 mol ion klorat,
maka hanya dibutuhkan 5
Faraday saja
116.
5. Satu AgNO3 dielektrolisis
dengan elektrode Pt. Jika
muatan listrik sebanyak 965