Anda di halaman 1dari 57

ELEKTROKIMIA

ELEKTROLISIS

Yuni Lisafitri/Hidayat Mc
Elektrokimia
• Mempelajari reaksi kimia yang dapat
menghasilkan listrik atau penggunaan listrik
untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
• Mempelajari pertukaran energi kimia dan
listrik
• Elektrokimia selalu melibatkan reaksi
oksidasi-reduksi (reaksi redoks)
– Reaksi transfer elektron
– Transfer elektron dari satu zat ke zat
lainnya
2
Oxidation-Reduction Reactions
Reaksi oksidasi dan reduksi terjadi di banyak
sistem kimia dan biokimia.
– Reaksi pembakaran
– Fotosintesis
• 6CO2 + 6H2O ⎯→ C6H12O6 + 6O2
– Respirasi Mitochondrial
• NADH ⎯→ NAD+
– Methane monoxygenase
• CH4 + NADH + H+ + O2 → CH3OH + NAD+ + H2O
0 0 2+ 2-
2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
2Mg 2Mg2+ + 4e- setengah-reaksi oksidasi (melepas e-)

O2 + 4e- 2O2- setengah-reaksi reduksi (menerima e-)


Reduksi Melibatkan Penerimaan elektron.
(bilangan oksidasi )

Oksidasi Melibatkan Pelepasan elektron.


(bilangan oksidasi )
Agen pengoksidasi - reaktan reduksi
O 0 -2 O2-
Agen pereduksi - reaktan oksidasi
Mg 0 +2 Mg2+
Oxidation
Na (s) ⎯→ Na+ + e−
Reduction
Cl2 (g) + 2 e− ⎯→ 2 Cl−
Reaksi keseluruhan :
2 Na (s) + Cl2 (g) ⎯→ 2 Na+ + 2 Cl−
– Oksidasi dan reduksi selalu terjadi bersamaan
– Tidak bisa hanya salah satunya yang terjadi

5
Bilangan Oksidasi

Jumlah muatan yang dimiliki suatu atom dalam molekul


(senyawa ionik) jika elektron-elektronnya berpindah
seluruhnya.

Aturan untuk Menentukan Bilangan Oksidasi


1. Setiap atom dalam unsur bebas (dlm keadaan tidak
bergabung) dan senyawa kovalen murni memiliki
bilangan oksidasi nol.
Na, Be, K, Pb, H2, O2, P4 = 0
2. Pada ion monoatomik, bilangan oksidasinya sesuai
dengan muatan ion tersebut.
Li+, Li = +1; Fe3+, Fe = +3; O2-, O = -2
3. Bilangan oksidasi oksigen biasanya –2. Pada H2O2
dan O22- adalah –1.
4. Bilangan oksidasi hidrogen adalah +1 kecuali bila
hidrogen berikatan dengan logam dlm bentuk senyawa
biner. Dalam kasus ini, bilangan oksidasinya –1.
5. Logam-logam golongan IA adalah +1, logam IIA +2
dan fluorin selalu –1.

6. Dlm molekul netral, jumlah bilangan oksidasi semua


atom penyusunnya harus nol. Dlm. ion poliatomik,
jumlah bilangan oksidasi semua unsur dlm. ion tsb.
harus sama dengan muatan total ion.
Berapakah bilangan oksidasi dari atom-atom
dalam HCO3- ?

HCO3-

Dari aturan kita ketahui:


O = -2 H = +1

C dapat kita peroleh:


3x(-2) + 1 + ? = -1
C = +4
Berapakah bilangan oksidasi Mn dalam senyawa
dan ion berikut ini?

Mn - unsur  biloks = 0
Mn2+ - ion  biloks = +2
MnO2 - senyawa  biloks = +4
+4 + (2x(-2)) = 0
MnO4- - ion  biloks = +7
+7 + (4x(-2)) = -1
MnO4-2 - ion  biloks = +6
+6 + (4x(-2)) = -2

 Mn memiliki paling tidak 5 tingkat oksidasi.


Menyetarakan Persamaan Redoks

Oksidasi Fe2+ jadi Fe3+ oleh Cr2O72- dalam larutan asam?

1. Tulis persamaan taksetara reaksi dalam bentuk ionik.


Fe2+ + Cr2O72- Fe3+ + Cr3+
2. Pisahkan persamaan menjadi dua setengah-reaksi.
+22+ +33+
Oksidasi: Fe Fe
+6 2- +33+
Reduksi: Cr2O7 Cr

Kita dapat melihat tabel potensial reduksi standar


untuk setengah-reaksi.
3. Setarakan atom-atom selain O dan H dalam masing-
masing setengah-reaksi.
Cr2O72- 2Cr3+
4. Untuk reaksi dalam asam, tambahkan H2O utk menyetarakan
atom O dan tambahkan H+ untuk menyetarakan atom H.
Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
5. Tambahkan elektron pd salah satu sisi dari masing-masing
setengah-reaksi untuk menyetarakan muatan.
Fe2+ Fe3+ + 1e-
6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O

19.1
6. Jika diperlukan, samakan jumlah elektron dalam kedua
setengah-reaksi dengan cara mengalikan setengah-reaksi
dengan koefisien yang sesuai.
6Fe2+ 6Fe3+ + 6e-
6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
7. Jumlahkan kedua setengah-reaksi dan setarakan
persamaan akhirnya. Jumlah elektron pada kedua sisi
harus saling meniadakan.
oksidasi: 6Fe2+ 6Fe3+ + 6e-
reduksi: 6e- + 14H+ + Cr2O72- 2Cr3+ + 7H2O
14H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
Reaksi totalnya harus setara jika setengah-
reaksinya setara.
8. Periksa apakah jumlah atom dan muatannya sama di kedua
sisi.
14x1 – 2 + 6x2 = 24 = 6x3 + 2x3

14H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O

9. Untuk reaksi dalam larutan basa, tambahkan OH- pada


kedua sisi persamaan untuk setiap H+ yang muncul pada
persamaan akhir.

19.1
MnO4─(aq) + C2O42─(aq) → MnO2(s) + CO32─(aq) [basic solution]
Elektrokimia
– Reaksi redoks spontan dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik
– Energi listrik dapat digunakan untuk membuat
reaksi redoks tidak spontan terjadi (elektrolisis)
– Alat khusus untuk membuat interaksi energi
kimia dg energi listrik disebut sel elektrokimia
(sel galvani dan sel elektrolisis)
– Pada sel galvani, reaksi redoks spontan terjadi
(mengubah energi kimia Menjadi energi listrik
secara spontan)
– Transfer elektron terjadi melalui kawat (logam)
penghubung
16
Reaksi Redoks Spontan
• Logam Tembaga yang dimasukkan ke dalam
larutan perak nitrat (AgNO3)
– Ion tembaga (Cu) secara spontan terbentuk dengan
ditunjukkan perubahan warna biru pada larutan.

17
Spontaneous Redox
• Logam perak placed in a solution of AgNO3
• Logam tembaga placed in solution of Cu(NO3)2
• Each compartment is called a half-cell

18
Half-Cells
• When metal ion collides with • If metal atom on surface of
electrode and gains electrons, electrode loses electrons,
ion becomes reduced becomes oxidized

Left on their own,


each individual cell
quickly establishes
an equilibrium
between metal and
ions in solution.
M(s)  Mn+(aq) +
ne–

19
Sel Elektrokimia
Selisih potensial listrik antara
anoda dan katoda disebut:
• voltase sel
• gaya elektromotif (emf)
• potensial sel
Diagram sel
Zn (s) + Cu2+ (aq) Cu (s) + Zn2+ (aq)
[Cu2+] = 1 M & [Zn2+] = 1 M
anoda katoda
Notasi Sel : Zn (s) | Zn2+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s)

Tanda || utk memisahkan setengah sel


Tanda | utk memisahkan reaktan/fasa tiap setengah sel
Jembatan Garam
Hubungan elektrolitik antara dua setengah-sel yang
melengkapi rangkaian
Tabung mengandung larutan garam inert (biasanya
KNO3)
Dalam larutan (atau cairan senyawa ion pada suhu
yang cukup tinggi untuk meleleh):
muatan listrik yang bergerak adalah ion-ion
kation (muatan positif) bergerak menuju ke muatan
negatif
anion (muatan negatif) bergerak menuju muatan
positif
Sel elektrokimia – Rangkaian yang terdiri dari
konduktor elektrolit dan konduktor logam
Elektroda - menghubungkan konduktor logam dan
konduktor elektrolit
Sel Elektrokimia

anoda katoda
oksidasi reduksi

reaksi redoks
spontan

Menarik anion Menarik kation 19.2


Dua Tipe Sel

Sel elektrokimia - butuh “sumber dc” = pompa elektron


(contoh: baterai)
• elektron dipaksa bergerak satu arah, tidak bergantung
pada kespontanan
• energi listrik digunakan agar reaksi nonspontan dapat
terjadi
• elektron digerakkan ke katoda oleh pompa elektron
sehngga terjadi reduksi.
Dua Tipe Sel

Sel Volta atau Sel Galvanik - listrik pasif


(tidak butuh “sumber dc”)
• elektron bergerak karena reaksi spontan
• Memanfaatkan kimia untuk memperoleh energi
• elektron diambil dari katoda dengan reduksi,
mengakibatkan elektron bergerak ke arah katoda
• Dapat digunakan sebagai sumber dc untuk sel
elektrolitik.
Potensial Listrik

• Setiap zat memiliki potensi untuk menangkap elektron


(untuk direduksi)
• Kemudahan relatif untuk menangkap elektron disebut
potensial reduksi dan dinyatakan dengan Ered
• Bila zat tersebut dalam keadaan standard, maka Enya
dinyatakan sebagai potensial reduksi standar dan
dinyatakan dengan E0red
• Satuannya V, 1 V = 1 J/C
Redoks dan Energi Listrik

Dalam Logam:
muatan listrik (Q) yang bergerak adalah elektron
Selisih potensial listrik (E) disebabkan oleh elektron yang
bergerak
Resistansi/daya (R) berinterferensi dengan aliran elektron –
biasanya gerakan atom
arus listrik (I) laju gerakan muatan-muatan / waktu
rangkaian - elektron bergerak dalam siklus, harus mempunyai
tempat tujuan dan ada elektron lain yang menggantikan
tempatnya
Symbol Units
Charge Q Coulombs (c)
Faradays (F)
Potential Difference E Volts (V)
Resistance R Ohms ()
Current I Amperes (A)

I= Q 1A=1C/1s
waktu C=A.s
1 Faraday muatan = muatan 1 mol elektron = 96.500 C
Energi = 1 J = (1 V) . (1 C)
E=IR Hukum Ohm
Konduksi baik jika potensialnya tinggi
dan resistansinya rendah.
Gaya elektromotif (emf) adalah potensial listrik sel
E (emf)  units = volts (V)
E emf adalah selisih potensial antara anoda dan katoda
Potensial Elektroda Standar

Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s)


anoda (oksidasi): Zn (s) Zn2+ (1 M) + 2e-
katoda (reduksi): 2e- + 2H+ (1 M) H2 (1 atm)
Zn (s) + 2H+ (1 M) Zn2+ + H2 (1 atm)
19.3
Potensial Elektroda Standar

Potensial reduksi standar(E0) adalah voltase yang


berkaitan dengan reaksi reduksi pada elektroda jika
konsentrasi semua zat terlarut 1 M dan semua gas pada 1
atm.

reaksi reduksi
2e- + 2H+ (1 M) H2 (1 atm)
E0 = 0 V
Gunakan sebagai acuan untuk
mengukur potensial zat lainnya
Elektroda hidrogen standar
Potensial Elektroda Standar
E0sel= 0,76 V

emf standar (E0sel )


E0sel= E0katoda – E0anoda

reduksioksidasi
Zn (s) | Zn2+ (1 M) || H+ (1 M) | H2 (1 atm) | Pt (s)
E0sel= E0H /H - E0Zn2+/Zn
0 2+
E° > 0 reaksi spontan
0.76 V = 0 - E Zn /Zn
E0Zn2+/Zn = -0,76 V
Zn2+ (1 M) + 2e- Zn E0 = -0,76 V
Potensial Elektroda Standar

E0sel= 0,34 V
E0sel= E0katoda – E0anoda
Esel = E0Cu2+/Cu – E0H+/H
0,34 = E0Cu2+/Cu - 0
E0Cu2+/Cu = 0,34 V

Pt (s) | H2 (1 atm) | H+ (1 M) || Cu2+ (1 M) | Cu (s)


anoda (oksidasi): H2 (1 atm) 2H+ (1 M) + 2e-
katoda (reduksi): 2e- + Cu2+ (1 M) Cu (s)
H2 (1 atm) + Cu2+ (1 M) Cu (s) + 2H+ (1 M)
19.3
• E0 adalah utk reaksi seperti
yg tertulis
• reaksi setengah-sel adalah
reaksi reversibel
• tanda E0 berubah jika arah
reaksi dibalik (E° red = -E°oks)
• Mengubah koefisien
stoikiometri suatu reaksi
setengah-sel tidak
mengubah nilai E0

19.3
Agen pengoksidasi terkuat

• makin positif E0 makin


besar kecendrungan suatu
zat mengalami reduksi

Titik acuan nol

Agen pereduksi terkuat


E0Sel = 0,76 V E0sel = 0,34 V

Gabungkan

Zn (s) Zn2+ (1 M) + 2e-


2e- + Cu2+ (1 M) Cu (s)
Zn (s) + Cu2+ (1 M) Cu (s) + Zn2+ (1 M)
0 = 0,76 V + 0,34 V = 1,10 V
Esel
Berapakah emf standar suatu sel elektrokimia dengan
elektroda Cd dalam larutan 1,0 M Cd(NO3)2 dan
elektroda Cr dalam larutan 1,0 M Cr(NO3)3?

Cd2+ (aq) + 2e- Cd (s) E0 = -0,40 V


Cr3+ (aq) + 3e- Cr (s) E0 = -0,74 V
anoda (oksidasi): Cr (s) Cr3+ (1 M) + 3e- x 2
katoda (reduksi): 2e- + Cd2+ (1 M) Cd (s) x 3
2Cr (s) + 3Cd2+ (1 M) 3Cd (s) + 2Cr3+ (1 M)
Cd oksidator yg lebih E0sel= E0katoda – E0anoda
kuat
E0sel= -0,40 – (-0,74)
Cd akan
mengoksidasi Cr E0sel= 0,34 V  spontan
Kespontanan Reaksi Redoks
kespontanan DG < 0 energi = Q E = -nFEsel
Total muatan
DG = -nFEsel n = jumlah mol elektron dalam reaksi
J
DG0 = -nFE0
sel F = 96.500 = 96.500 C/mol
V • mol
DG0 = -RT ln K = -nFE0sel
RT (8,314 J/K•mol)(298 K)
E0 sel = nF ln K = n (96.500 J/V•mol)
ln K

E0sel = 0,0257 V ln K
n
0,0592 V log K
E0sel = n
Kespontanan Reaksi Redoks

DG0 = -RT ln K
DG = -nFEsel
Berapakah konstanta kesetimbangan untuk reaksi
berikut pada 250C? Fe2+ (aq) + 2Ag (s) Fe (s) +
2Ag+ (aq)
E0sel = 0,0257
n
V ln K

oksidasi: 2Ag 2Ag+ + 2e-


n=2
reduksi: 2e- + Fe2+ Fe
E0 = EFe0 2+
/Fe – EAg
0 +/Ag
E0 = -0,44 – (0,80)
E0 = -1,24 V E0sel x n -1,24 V x 2
K= exp = exp
0,0257 V 0,0257 V
K = 1,23 x 10-42

19.4
Efek Konsentrasi terhadap Emf Sel
DG = DG0 + RT ln Q DG = -nFE DG0 = -nFE0

-nFE = -nFE0 + RT ln Q
Dapat dilihat
persamaan Nernst pada efek
konsentrasi /
E = E0 - RT ln Q kondisi non-
nF
standar

pada 298 K

E =E0 - 0,0257 V ln Q E = E0 - 0,0592 V log Q


n n

19.5
Apakah reaksi ini akan terjadi secara spontan pada
250C jika [Fe2+] = 0,60 M dan [Cd2+] = 0,010 M?
Fe2+ (aq) + Cd (s) Fe (s) + Cd2+ (aq)
oksidasi: Cd Cd2+ + 2e-
n=2
reduksi: 2e-+ Fe2+ 2Fe
E0 = EFe2+/Fe – ECd2+/Cd
E0 = -0,44 – (-0,40)
E =E0 - 0,0257
n
V ln Q
E0 = -0,04 V
E = -0,04 V - 0,0257 V ln 0,010
2 0,60
E = 0,013 V

E>0 spontan
Sel konsentrasi meiliki setengah-reaksi yang sama
dalam tiap-tiap sel, namun berbeda konsentrasinya.
Apakah reaksi ini akan terjadi secara spontan pada 250C jika
[Ag+] = 0,10 M dan [Ag+] = 0,010 M?
Ag+ (aq) + Ag (s) Ag (s) + Ag+ (aq)
Ag (s) | Ag+ (0.10 M) || Ag+ (0.010 M) | Ag (s)
oksidasi: Ag Ag+ + e-
reduksi: e- + Ag+ Ag n=1
Agoks + Ag+red Agred + Ag+oks
E0 = E0Ag+ /Ag – E0Ag+ /Ag
E0 = -0,7991 V – (-0,7991 V)
E0 = -0,000 V
E =E0 - 0,0257
n
V ln Q E < 0 Non-spontan
[Ag+ ]
0,0257 V ln oks 0,10
E =-0.000 V - = -
1 [Ag+red] 0,0257 V ln 0,010= - 0,0592 V
Baterai

Sel kering

Sel Leclanché

anoda: Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e-


katoda: 2NH+4 (aq) + 2MnO2 (s) + 2e- Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)
Zn (s) + 2NH4 (aq) + 2MnO2 (s) Zn2+ (aq) + 2NH3 (aq) + H2O (l) + Mn2O3 (s)
Baterai

Baterai merkuri

anoda: Zn(Hg) + 2OH- (aq) ZnO (s) + H2O (l) + 2e-


katoda: HgO (s) + H2O (l) + 2e- Hg (l) + 2OH- (aq)
Zn(Hg) + HgO (s) ZnO (s) + Hg (l)

19.6
Baterai

Baterai Bertimbal
(Aki)

anoda: Pb (s) + SO2- (aq) PbSO4 (s) + 2e-


4
katoda: PbO2 (s) + 4H+ (aq) + SO2- (aq) + 2e- PbSO4 (s) + 2H2O (l)
4
Pb (s) + PbO2 (s) + 4H+ (aq) + 2SO2- (aq) 2PbSO4 (s) + 2H2O (l)
4
Baterai

Baterai Lithium Keadaan-Padat


19.6
Baterai

Sel bahan bakar


adalah sel
elektrokimia yang
memerlukan pasokan
reaktan yg kontinu
agar tetap berfungsi

anoda: 2H2 (g) + 4OH- (aq) 4H2O (l) + 4e-


katoda: O2 (g) + 2H2O (l) + 4e- 4OH- (aq)
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)
19.6
Korosi
oksigen dilarutkan dalam air
menyebabkan oksidasi

E°red = -0.44 V

E°red = 1.23 V
karena E°red (Fe3+) < E°red (O2)
Karat Fe2O3 Fe dapat dioksidasi oleh oksigen

19.7
Perlindungan Katodik Tangki Besi

E°red = -2.37 V E°red = 1.23 V


Mg lebih mudah teroksidasi dibandingkan Fe

19.7
Elektrolisis adalah proses di mana energi listrik digunakan
agar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi.

19.8
Elektrolisis air

19.8
Elektrolisis dan Perubahan Massa

Analisis Kuantitatif
Berapa besar arus?
waktu ?
produk?

muatan (C) = arus (A) x waktu (s)

1 mol e- = 96.500 C

19.8
Berapa banyak Ca yang dihasilkan sel elektrolitik dari
lelehan CaCl2 jika arus sebesar 0,452 A dialirkan
melalui sel selama 1,5 jam?
anoda: 2Cl- (l) Cl2 (g) + 2e-
katoda: Ca2+ (l) + 2e- Ca (s)
Ca2+ (l) + 2Cl- (l) Ca (s) + Cl2 (g)

2 mol e- = 1 mol Ca

C s 1 mol e- 1 mol Ca
mol Ca = 0,452 x 1,5 jam x 3600 x x
s jam 96.500 C 2 mol e-

= 0,0126 mol Ca

= 0,50 g Ca
19.8
Stoikiometri dari sebuah sel elektrolitik:
katoda: e- + Ag+ Ag
anoda: 2 H2 O O2 (g) + 4 H+ + 4 e-

Berapakah arus (dalam ampere) yang dibutuhkan utk


mengubah 0,100 mol Ag+ jadi Ag dalam 10,0 menit?
1 mol elektron = 1 F A = C/detik
Q = nF I=Q/t
Cari Q
Q= 0,10 mol Ag 1 mol elektron 1F 96.500 C
mol Ag mol elektron F
Q = 9.650 C
t = 10 menit 60 detik = 600 detik
1 menit
I = 9.6500 C / 600 s = 16 C/s = 16 A
Stoikiometri Produk pada Elektroda yang Berbeda

Berapakah pH dari anoda setengah-sel (misalkan


volumenya 0,100 L) setelah 6,00 g Ag diletakkan di
katoda?
katoda: e- + Ag+ Ag
anoda: 2 H2O O2 (g) + 4 H+ + 4 e-
Cari [H+]
6,00 g Ag 1 mol Ag 1 mol elektron 4 mol H+
107,9 g Ag 1 mol Ag 1 mol elektron

= 0,05567 mol H+
[H+] = 0,0556 mol = 0,56 M
pH = 0,25
0,10 L
Thanks

Anda mungkin juga menyukai