Anda di halaman 1dari 33

BAB 09

ELEKTROKIMIA
sebagai

Teknologi Energi untuk


Masa Depan
Topik yang akan dipelajari:

1. Elektrokimia dan Reaksi Redoks


2. Sel Galvani dan aplikasinya (baterai, fuel cell)
3. Sel Elektrolisis dan aplikasinya (elektroplating,
metalurgi)
Elektrokimia sebagai Dasar dari Teknologi
Konversi dan Penyimpanan Energi
• Elektrokimia adalah bidang ilmu kimia yang mempelajari tentang interkonversi energi listrik dan energi kimia.

• Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi reduksi) di mana energi yang dilepaskan oleh reaksi spontan
diubah menjadi listrik atau energi listrik digunakan untuk menyebabkan terjadinya reaksi kebalikannya (nonspontan).
Reaksi Redoks adalah Reaksi Transfer Elektron

0 0 2+ 2- bilangan oksidasi
2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)

2Mg 2Mg2+ + 4e- setengah-reaksi oksidasi (melepas e-)


O2 + 4e- 2O2- setengah-reaksi reduksi (menerima e-)
• Reaksi magnesium dengan oksigen menghasilkan
• Bilangan oksidasi: Jumlah muatan yang dimiliki suatu atom dalam molekul cahaya putih yang sangat terang (bisa membutakan
(senyawa ionik) jika elektron-elektronnya berpindah seluruhnya. anda sementara) dan menghasilkan panas yang
cukup tinggi
• Perubahan bilangan oksidasi (= transfer elektron) SELALU terjadi dalam
reaksi redoks. • Bubuk Magnesium digunakan dalam komponen
kembang api
• Zat pengoksidasi (oksidator) = menyebabkan zat lain teroksidasi, dengan
cara mereduksi dirinya atau menjadi penerima elektron = sebagai reaktan • Reaksinya spontan namun perlu diinisiasi dengan cara
yang tereduksi. dibakar oleh api untuk mencapai energi aktivasi
• Zat pereduksi (reduktor) = reaktan yang teroksidasi
Jenis Reaksi Reduksi-Oksidasi
Reaksi kombinasi Reaksi dekomposisi Reaksi pembakaran Reaksi pergantian
Reaksi Redoks di Sekitar Kita: KOROSI LOGAM
Korosi merupakan oksidasi logam melalui reaksi kimia atau
elektrokimia antara suatu material, biasanya akan
menghasilkan kerusakan material

https://www.youtube.com/watch?v=jQoE_9x37mQ&feature=youtu.be

Lambung kapal

Bagian Katode
O2 + 2H2O + 4e- 4OH-
OH-
KARAT
Fe2+ + 2OH- Fe(OH)2
e- Bagian Anode
4Fe(OH)2 + O2 Fe2+
2(Fe2O3·H2O) + 2H2O
Fe Fe2+ + 2e-

Elektron mengalir dari


bagian anode ke katode
Sekitar 6–9 Miliar US Dolar (4,25% dari
GNP Amerika Serikat) dihabiskan untuk
menanggulangi korosi.
Reaksi Redoks merupakan Dasar dari Proses Kehidupan
Menentukan Bilangan Oksidasi
1. Setiap atom dalam unsur bebas (dlm keadaan tidak bergabung) dan senyawa kovalen murni
memiliki bilangan oksidasi nol.

Na, Be, K, Pb, H2, O2, P4 = 0

2. Pada ion monoatomik, bilangan oksidasinya sesuai dengan muatan ion tersebut.
Li+, Li = +1; Fe3+, Fe = +3; O2-, O = -2

3. Bilangan oksidasi oksigen dalam senyawa biasanya –2. Kecuali pada peroksida, contohnya
hidrogen peroksida (H2O2) adalah –1 dan superoksida O2- adalah –1/2.
4. Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa adalah +1 kecuali bila hidrogen berikatan dengan
logam dlm bentuk senyawa biner. Dalam kasus ini, bilangan oksidasinya –1.
5. Logam-logam golongan IA dalam senyawa adalah +1, logam IIA +2 dan fluorin selalu –1.

6. Dalam molekul netral, jumlah bilangan oksidasi semua atom penyusunnya harus nol. Dalam
ion poliatomik, jumlah bilangan oksidasi semua unsur dalam ion tsb harus sama dengan
muatan total ion.
Menentukan Bilangan Oksidasi

Berapakah bilangan oksidasi dari atom-atom dalam HCO3- ?


HCO3- Dari aturan kita ketahui: O = -2 H = +1
C dapat kita peroleh: 3x(-2) + 1 + ? = -1 C = +4

Berapakah bilangan oksidasi dari atom-atom dalam Cr2O72- ?


Cara Menyetarakan Persamaan Reaksi Redoks
Reaksi pelarutan tembaga(II) sulfida dalam larutan asam nitrat dalam air, yaitu
CuS(s) + NO3-(aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq) + NO(g)

Tahap 1 Tulis dua setengah reaksi yang belum dibalanskan dari spesies yang dioksidasi dan direduksi
CuS → Cu2+ + SO42-
NO3- → NO

Tahap 2 Masukkan koefisien untuk menyamakan jumlah atom, kecuali oksigen dan hidrogen
Dalam kasus ini, jumlah atom Cu, S, dan N sudah balans

Tahap 3 Balanskan oksigen dengan menambahkan H2O


CuS + 4H2O → Cu2+ + SO42-
NO3- → NO + 2H2O
Tahap 4 Setarakan hidrogen. Untuk larutan asam, tambahkan H3O+ ke tiap sisi yang “kekurangan”
hidrogen dan H2O ke sisi lain. Untuk larutan basa, tambahkan H2O ke sisi yang “kekurangan”
hidrogen dan OH- ke sisi lain
CuS + 12H2O → Cu2+ + SO42- + 8H3O+
NO3- + 4H3O+ → NO + 6H2O
Cara Menyetarakan Persamaan Reaksi Redoks

Tahap 5 Balanskan muatan dengan menambahkan e- (elektron)


CuS + 12H2O → Cu2+ + SO42- + 8H3O+ + 8e-
NO3- + 4H3O+ + 3e- → NO + 6H2O

Tahap 6 Kalikan kedua setengah-reaksi dengan bilangan yang dipilih untuk membuat
jumlah elektron yang diberikan oleh oksidasi sama dengan jumlah yang
diperlukan pada reduksi. Kemudian tambahkan kedua setengah-reaksi, yang
menghilangkan elektron. Jika H3O+, OH-, atau H2O muncul di kedua persamaan
akhir, hilangkan duplikatnya.

Dalam kasus ini, setengah-reaksi oksidasi dikalikan 3 dan setengah-reaksi


reduksi dikalikan 8, sehingga

3 CuS + 36 H2O → 3 Cu2+ + 3 SO42- + 24 H3O+ + 24 e-


8 NO3- + 32 H3O+ + 24 e- → 8 NO + 48 H2O

3 CuS + 8 NO3- + 8 H3O+ → 3 Cu2+ + 3 SO42- + 8 NO + 12 H2O


Cara Menyetarakan Persamaan Reaksi Redoks

Latihan :
Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara menjumlahkan setengah reaksi oksidasi dan
setengah reaksi reduksi (metode ion elektron)
1. MnO4- + I- → MnO2 + I2 (dalam larutan basa)
2. Fe2+ + Cr2O72- → Fe3+ + Cr3+ (dalam larutan asam)
3. Cu + HNO3 → Cu2+ + NO +H2O (dalam larutan asam)

Disproporsionasi dan displacement

Disproporsionasi terjadi apabila senyawa tunggal dioksidasi dan direduksi

-1 -2 0
2 H2O2(l) → 2 H2O(l) + O2(g) Oksigen dalam H2O2 dioksidasi menjadi O2 dan
sebagian direduksi menjadi H2O
Sel Elektrokimia
• Sel elektrokimia adalah peranti yang mampu menghasilkan energi listrik
dari reaksi kimia atau menggunakan energi listrik untuk menyebabkan
reaksi kimia
• Sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik disebut sel volta atau sel
galvanik dan sel yang menghasilkan reaksi kimia, melalui elektrolisis
misalnya, disebut sel elektrolitik.
• Contoh sel galvani:

Mary Shelley

• Eksperimen Luigi Galvani (1780): bio-elektrik?


• Memberi ide kepada Mary Shelley untuk menulis
novel Frankenstein.
• Alessandro Volta menemukan bahwa fenomena ini
hanya karena penggunaan dua logam berbeda. Volta
membuat sel elektrokimia untuk membuktikan
kesalahan prinsip listrik yang berasal dari tubuh. Awal
mula baterai.
Dua Jenis Sel Elektrokimia

Mary Shelley

• Reaksi redoks spontan (ΔG < 0) , reaksi • Reaksi redoks non-spontan (ΔG > 0) ,listrik
kimia menghasilkan listrik. dibutuhkan untuk menghasilkan reaksi kimia
• Prinsip teknologi baterai dan fuel cell, dan • Prinsip elektroplating, pemurnian logam pada
sel surya. industri metalurgi, dsb.
A. Sel Galvani
• Komponen Sel Galvani: anode, katode, aliran elektron
(eksternal sirkuit) dan jembatan garam
• Anode (-) = tempat reaksi oksidasi
• Katode (+) = tempat reaksi reduksi
• Jembatan garam: diperlukan untuk membalanskan muatan
• Sel Daniell : sel Galvani antara elektrode tembaga dan zink
yang direndam dalam larutan tembaga (II) sulfat dan zink
sulfat.
• Mary
Proses ini menghasilkan akumulasi padatan tembaga di katode
Shelley
dan pelarutan elektroda seng ke dalam larutan sebagai Zn2+.

• Dapat dituliskan dengan lebih sederhana dalam diagram sel

Jembatan
garam
Sel Galvani
• Arus listrik mengalir dari anode menuju katode karena
terdapat perbedaan energi potensial listrik antar
elektrode.
• Tegangan yang melintasi elektrode sel galvanik disebut
tegangan sel, gaya elektromotif (emf) atau potensial sel
(E Sel).
• Satuan potensial listrik adalah volt (v) yang didefinisikan
sebagai 1 Joule per Coulomb muatan yang ditransfer.
• Muatan 1 elektron = konstanta Faraday = 96500 C/mol
Mary Shelley
• Potensial sel (E sel) yang terbaca pada sel Daniell adalah
1.1 V (reaksi spontan).

E0 = E0katode – E0anode
sel

E0 = E0reduksi + E0oksidasi
sel
Sel Galvani
• Pada sel Daniell:
Potensial Sel ( E sel)
• Karena kita hanya bisa mengukur beda potensial, elektrode Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
hidrogen dipilih* sebagai referens standar (E⁰= 0.0 V) dan
Cu2+ + 2e− → Cu E = 0.34 V vs. SHE
elektrode yang lain dibandingkan ke elektrode tersebut
Zn2+ + 2e- → Zn E = -0.76 V vs. SHE
• SHE (E⁰ ) Standar Hydrogen Electrode (1 bar dan 1 M)

Eocell = Eooxidation + Eoreduction


Mary Shelley = 0.76V + 0.34 V = 1.10 V

• Tanda E⁰ berubah jika arah reaksi dibalik


(E° red = -E°oks)
• Mengubah koefisien stoikiometri suatu
reaksi setengah-sel tidak mengubah nilai E⁰
• Nilai E⁰ sel pada sel galvani selalu positif
Potensial Sel ( E sel)
Lebih mudah direduksi (oksidator yang kuat)

Mary Shelley

Lebih sulit di reduksi (reduktor yang kuat)

*Dengan daftar potensial ini, kita bisa meramalkan apakah suatu kombinasi reaksi
redoks bisa membentuk sel galvani atau tidak (Latihan halaman berikutnya)
Latihan

• Apakah logam alumunium akan bereaksi dengan larutan timah(IV) ? Jika ya, berapa E° untuk reaksi
tersebut?
Sn4+ (aq) + 2e → Sn2+ (aq) = + 0.15 Sn4+ (aq) berada di atas Al3+ (aq) pada tabel. Sn4+ lebih mudah
Al3+ (aq) + 3e → Al (s) = - 1.66 tereduksi. Maka , Sn4+ dapat mengoksidasi Al

Katode (reduksi)
E° tidak perlu dikali 3
[ Sn4+(aq) + 2e → Sn2+(aq) ] E° = + 0.15
Anode (oksidasi) Mary Shelley
Perhatikan bahwa tanda berubah karena reaksi dibalik
[ Al(s) → Al3+(aq) + 3e ] E° = + 1.66

[ 2Al(s) + 3Sn4+(aq) → 2Al3+(aq) + 3Sn2+(aq) ] E°cell = E°red + E°ox = 0.15 + 1.66 = 1.81 V

• Apakah logam tembaga akan bereaksi dengan larutan Cd2+ ? Jika ya, berapa E° untuk reaksi tersebut?
Hubungan Energi Bebas Gibbs dengan Potensial Sel
Latihan:
G = −nFE dari sel Daniell yang telah kita pelajari (Zn(s) + Cu2+(aq) →
Zn2+(aq) + Cu(s). berapakah nilai ΔG reaksi tsb?

n = jumlah mol elektron


ΔG° = -n F E°cell
F = Faraday = 96,485 Coulombs/ mol elektron
Setengah reaksi: Zn → Zn2+ + 2e-
Cu2+ + 2e- → Cu

• E⁰ sel berhubungan langsung dengan


Mary Shelley n = jumlah mol elektron = 2
perubahan energi bebas (ΔG⁰) antara reaktan
dan produk dalam sel. F = Faradays constant = 96,500 C/mol

• Nilai E cell positif sesuai dengan nilai ΔG E°cell = 1.10 V = 1.10 J/C
negatif, atau reaksi berjalan spontan
ΔG° = - (2) (96500 C/mol) (1.10 J/C)
E° > 0 reaksi = - 212300 J/mol
spontan
= - 212.3 kJ/mol
Persamaan Nernst

Kita bisa menghitung potensial sel pada kondisi yang bukan standar

dari bab sebelumnya: G = Go + RT ln(Q)


sedang G = -nFE and Go = -nFEo
Maka -nFE = -nFEo + RT ln(Q)
Mary Shelley

dibagi setiap sisi dengan –nF


maka E = Eo – (RT / nF)ln(Q)

0.0592
E = E − log(Q)
n
Latihan
Berapa perubahan energi bebas gibbs standar dan konstanta ekuilibrium reaksi di bawah ini pada suhu 25 °C?
2Ag+(aq) + Fe(s) ⇌ 2Ag(s) + Fe2+(aq)
Energi bebas standar sebagai
Reaksi ini melibatkan reaksi redoks, sehingga potensial sel standar dapat
berikut,
dihitung berdasarkan data pada Tabel.
ΔG° = −nFE∘cell
Anode (oksidasi): Fe(s) ⟶ Fe2+(aq) + 2e− E∘Fe2+/Fe = −0.447 V
𝑱
Katode (reduksi): 2× (Ag+(aq) + e− ⟶ Ag(s) ) E∘Ag+/Ag=0.7996 V ΔG°= −2 × 96,485 × 1.247 V
𝑽∙𝒎𝒐𝒍

E∘cell =E∘cathode − E∘anode = E∘Ag+/Ag − E∘Fe2+/Fe = +1.247 V


ΔG°= −240.6 kJ/mol
Mary Shelley
Perlu diingat bahwa potensial sel pada katode tidak perlu dikali 2 saat
menghitung potensial sel standar. Dengan n = 2, konstanta ekuilibirum adalah Potensial sel standar bernilai
sebagai berikut, positif menunjukkan reaksi
0.0592 V spontan, sehingga perubahan
E∘cell = log K energi bebas standar harus
n
negatif, dan kontanta
K = 10n × E∘cell/0.0592V = 102 × 1.247 V/0.0592 V = 1042.128 = 1.3 ×1042
ekuilibrium harus >1
Aplikasi Sel Galvani: Baterai
• Baterai: sel elektrokimia (sel Galvani)
yang mengubah reaksi kimia
menjadi energi listrik.
• Komponen utama baterai:
a. Elektrode positif (katode)
b. Elektrode negatif (anode)
c. Elektrolit
d. Sirkuit eksternal
Mary Shelley

Ding, Y., Cano, Z.P., Yu, A. et al. Automotive Li-Ion Batteries: Current Status and Future
Perspectives. Electrochem. Energ. Rev. 2, 1–28 (2019). https://doi.org/10.1007/s41918-
Terdapat Dua Jenis Baterai: Primer dan Sekunder

• Baterai primer : tidak bisa diisi ulang

Mary Shelley

• Menghasilkan potensial 1.5 V terlepas dari ukurannya


• Sel kering alkaline menggunakan KOH sebagai elektrolit
Terdapat dua jenis Baterai: Primer dan Sekunder

Baterai sekunder : bisa diisi ulang sehinga bisa dipakai berulang kali. Baterai ini yang mendominasi peralatan
elektronik dan mobil listrik

• Bisa menghasilkan 12 V untuk 6 sel (1


aki)
• Digunakan untuk menyalakan mobil
• Ukuran sangat besar dan berat
Mary Shelley • Menggunakan larutan elektrolit yang
korosif (air keras/ asam sulfat)

Baterai sekunder yang paling popular, anda pasti sedang menggunakannya saat membaca tulisan ini, yaitu: Baterai
Litium (Li)
Aplikasi Elektrokimia: Baterai
1. Litium adalah logam alkali
pertama memiliki potensi
Kenapa litium? reduksi negatif Ered (Li + / Li) =
-3,05 V vs SHE. Sehingga
merupakan material yang ideal
untuk anode .

2. logam yang sangat ringan


dengan kepadatan 0,53 g / cm3.

Tantangan menggunakan Lithium:


Lithium sangat reaktif dan bereaksi
hebat dengan udara dan air.

Bagaimana membuat baterai litium yang ringan, tipis, densitas energi tinggi tapi aman?
Aplikasi Elektrokimia: Baterai Litium

Baterai Wittingham

Baterai Goodenough
Mary Shelley

Baterai Yoshino

https://www.nobelprize.org/prizes/chemistry/2019/summary/
Aplikasi Elektrokimia: Baterai Litium

Baterai litium
Proses charge/discharge didasarkan pada pergerakan ion Li

Mary Shelley
Aplikasi Elektrokimia: Fuel Cell /Sel Bahan Bakar

• Sel bahan bakar adalah sel elektrokimia yang mengubah


energi kimia dari bahan bakar (hidrogen) dan zat
pengoksidasi (oksigen) menjadi listrik melalui sepasang
reaksi redoks.

Mary Shelley
• Hanya menghasilkan produk samping air!
• Sel bahan bakar berbeda dari kebanyakan baterai karena
membutuhkan bahan bakar yang terus menerus untuk
mempertahankan reaksi kimia,
• Telah digunakan oleh NASA di stasiun luar angkasa
• Tantangan: produksi dan penyimpanan hidrogen
B. Sel Elektrolisis
• Reaksi redoks non-spontan (ΔG > 0), sumber
Elektrolisis Air listrik eksternal dibutuhkan untuk menghasilkan
reaksi kimia (E⁰ sel < 0)
• Tidak menggunakan jembatan garam
• Sumber eksternal harus memberikan potensi
yang lebih besar daripada reaksi balik yang
bersifat spontan
• Prinsip elektroplating, pemurnian logam pada
industri metalurgi, dsb.
Mary Shelley
Sel Elektrolisis
Berapa banyak perubahan kimia yang terjadi dengan Latihan:
aliran arus tertentu untuk waktu tertentu?
Berapa massa nikel yang akan terdeposit
pada katode dari suatu sel elektrolisis jika
• Hukum Faraday: Jumlah mol produk yang suatu arus sebesar 20 mA dilewatkan
dibentuk pada sel elektrolisis ekivalen dengan selama 1 jam melalui larutan berair yang
jumlah (mol) elektron yang disuplai mengandung ion Ni2+.
Jawaban:
Muatan = arus x waktu
1 Coulumb = 1 ampere x 1 detik Ni2+(aq) + 2e‒ → Ni (s)
Mary Shelley
Dan diketahui konstanta Faraday : 96500 C = 1 mol elektron
Muatan = 20 x 10-3 x 3600 sec = 72 C
Arus(A) dan Jumlah mol
waktu (s) Muatan elektron Gunakan konstanta Faraday:

1 mol e− 1 mol Ni 58.7 g Ni


72 C × 4 × − ×
9.65 × 10 C 2 mol e 1 mol Ni
Gram mol
= 0.022 g Ni
analit analit
Aplikasi Sel Elektrolisis: Elektroplating pada
Kerangka Badan Mobil
Elektroplating
Proses melapiskan suatu logam ke permukaan logam
lainnya dengan bantuan arus listrik (elektrolisis)

https://www.youtube.com/watch?v=7uIIq_Ofzgw&feature
=youtu.be

https://www.youtube.com/watch?v=
5Zv4zi7bNYQ&feature=youtu.be
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai