NIM : 193010209020
Kelas : A / 2019
Mata Kuliah : Kimia Dasar II
Dosen Pengampu : Deklin Frantius, M.Pd
MERANGKUM PART 1&2
ELEKTROKIMIA
PENJELASAN
1. Sel galvani itu baterai. Jadi proses perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik.
Energi kimia yang yang dimaksud berlangsung atau berasal dari reaksi redoks. Jadi
ada reaksi redoks yang menghasilkan energi. Dan energinya dipanen oleh energi
listrik.
2. Bagaimana hubungan potensial sel dengan potensial reduksi komponen-komponen.
Jadi baterai itu reaksi redoks(reduksi-oksidasi). Dalam redoks ada 2 potensial zat yang
terlibat. Jadi potensial sel ada hubungan nya bagaimana kecenderungan zat yang
menerima elektron. mana yang kuat dan mana yang lemah menarik elektron nya.
3. Dari potensial reduksi kita bisa memprediksi reaksi yang spontan dan sebagainya.
4. Bagaimana kaitan antara potensial sel dengan energi bebas. Jadi energi listrik yang
kita dapat itu sebetulnya adalah energi bebas reaksi redoks dalam baterai itu.
5. Konsentrasi memengaruhi koesien reaksi sehingga akan memengaruhi potensial.
Kenapa baterai pada saat tertentu akan habis tetapi energi listrik nya tidak bisa
dihasilkan lagi. Nah itu sebetulnya karena dengan berjalan nya reaksi itu sampaisaat
tertentu sudah dikatakan habis sebetulnya baterai itu komponen-komponen nya sudah
mencapai kesetimbangan . Pada saat kesetimbanagan itu potensial sel atau energi
bebasnya nol.
6. Reaksi yang tidak spontan itu kita dorong dengan energi listrik dari luar sehingga bisa
berjalan. Jadi reaksi spontan tidak akan berjalan jika tidak ada energi listriknya. Yang
disebut elektrolisis. Elektrolisis bisa terjadi dipemurnian logam. Seperti contoh
mengecas hp karena mendorong reaksi redoks yang tidak spontan dari energi listrik
dari luar.
7. Stokiometri elektrolisis antara arus listrik dengan massa zat-zat yang terlibat dalam
reaksi stokiometri itu kita bisa hitung, arus listrik dalam kuantitas mol dalam reaksi
elektrolisis.
8. Aplikasi-aplikasi mulai dari baterai,korosi, dan lain sebagainya.
Reaksi Galvanik
Sel Elektrokimia
Dalam semua sel, terjadi transfer elektron antara katoda (setengah sel reduksi)
dan anoda (setengah sel oksidasi)
Notasi sel
Spesi dalam wujud yang sama dipisahkan dengan titik koma (;)
Salt bridge
anode cathode
Anode
Anode Cathode Cathode
elektrode
electrolyte electrolyte elektrode
CONTOH
1. Setarakan dan kenali mana katoda dan anodanya CrO3(s) + MnO2 (s) MnO4- (aq) + Cr3+ (aq)
(basa)
CrO3(s) + MnO2 (s) + H2O (I) MnO4- (aq) + Cr 3+ (aq) + 2OH- (aq)
Penyelesaian:
1/ 2 oksidasi
MnO2 + 2H2O MnO4- + 4H+ +
3e-
1/ 2 reduksi
CrO3 Cr3+ + 3H2O
Menjadi 6H+ + CrO3 + 3e- Cr3+ + 3 H2O
+
2H+ + MnO2 + CrO3 Cr3+ + MnO4 - + H2O
2. Bila tidak ada logam penghantar yang terlibat dalam proses, gunakan elektroda inert.
C(gr) dan Pt yang paling sering dogunakan.
Contoh: tuliskan notasi sel standard reaksi
CrO 3(s) + MnO2(s) MnO4- (aq) + Cr 3+ (aq) (basa)
H2O2 (aq) + CO2 H2C2O4 (aq) (asam)
2OH- 2OH-
1/ 2 reduksi
anoda : PbO2 + HSO4- PbSO4 + H+ +2H2O
katoda
Potensial listrik
Setiap zat memiliki potensial untuk menangkap elektron, atau untuk direduksi
Kemudahan relatif untuk menangkap elektron disebut dengan potensial
reduksi, dan dinyatakan dengan Ered
Bila zat tersebut dalam keadaan standard, maka E-nya dinyatakan sebagai
potensial reduksi standard dan dinyatakan dengan E0red
Satuan V. Ingat 1V = 1J/c
Potensial sel
Potensial sel standard dihitung dengan :
E0sel = E0kat – E0anoda
Bila sel bukan pada keadaan standard
Esel = Ekat – Eanoda
Dalam reaksi redoks spontan, reaksi bagian katoda memiliki potensial reduksi >
daripada potensial reduksi reaksi bagian anoda
(Ekat > Eanoda)
Contoh soal
A. 1,53 V
B. -1,53 V
C. 2,03 V
D. -2,03 V
Reaksi E0red
Ni 2+ + 2e- Ni(s) -0,25
H2O2 + 2H+ + 2e- 2H2O 1,776
Penyelesaian :
Cu Pt ½ reduksi :
Fe3+ + e- Fe2+
Cu2+ Fe3+, Fe2+
Anoda Katoda
= (0,77 – 0,34)
= 0,43 V
Cu2+ + Fe Fe2+ + Cu ?
Termodinamika Elektrokimia
Karena potensial reduksi didefinisikan sebarang, nilainya tidak memiliki
makna fisik langsung
Namun, dapat dikaitkan dengan energi bebas sistem, G0 = -Nfe0 cell
n = jumlah mol elektron yang terlibat
F = tetapan Faraday, 96,485 C/mol e- (muatan 1 mol e-)
Bila tidak dalam keadaan standard: G dapat didefinisikan : G =nFEcell
= 96500 C
Pb + Cu2+ Pb2+ + Cu
Cu2+/Cu 0,337 V
Ag+/Ag 0,799 V
Pb2+/Pb -0,126 V
Cr2O72-/Cr 1,33 V
MnO4-/ MnO2 1,695
Hubungan E0 dengan K
Banyak reaksi redoks yang reversibel, jadi memiliki K
G0 = -Nfe0
dan G0 = -R T InK
Maka,
E0 = RT In K
Nf
K = e (nFE0 / RT)
Contoh soal:
Persamaan Nernst
G0 = - RT In K
G=0
[0,5]2
8. 31,298
E = 0,899 – L ln [0,2)3
6. 96,500
= 0,884 V
E0 = -(0,763-(-1,662))
= 0,899 V
[0,5]2
0.05916
E = 0,899 – log [1]3
6
= 0,904 V
Ecell = + 494 V
H+/H2 0,00V Cr3+ /Cr -0,744V Ni2+ /Ni -0,25V Cu2+ /Cu 0,337 V
E0 = -0,25 –(-0,744)
= + 0,494 V
[Cr 3+]2
0,0592
E = 0,494 – log [Ni 3+]3
6
[Cr 3+]2
0,0592
0,494 = 0,494 - l log [0,5]3
6
3+
[Cr ] = 2 = 0,35 M
4
Learning Check
Penyelesaian :
E0 = (0,34 – 0) = 0,34 V
[H+]2
0,0592
E = E0 – log [Cu]2+
2
E = E0 – RT m [H+]2
nF [Cu]2+
RT [10-4]2
= 0,34 - m
nF 0,1
Q = 10-7
m.Q <0
RT
m.Q , <0
nF
.
..T >>
RT
m.Q <<
nF
E
E >>
Reaksi Elektrolisis
Beberapa reaksi tidak dapat berlangsung seperti yang tertulis (E cath < Eanoda ), namun
kita ingin agar berlangsung
Untuk itu, harus diberikan potensial listrik pada reaksi agar energi yang diperlukan
dilampaui
Reaksi dapat dilakukan dalam wadah tunggal. (cf. Sel Galvani)
Reaksi di elektroda
Hitungan Elektrolisis
Persamaan Faraday : q = It = nF
q = charge [couloumbs, C]
I = current [Amperes,A, or C/s]
t = time [s]
n = moles of elektron transfered in the proces.
F = Faraday’s constans [96,485 C/mol]