Anda di halaman 1dari 13

Nama : Husnul Hotimah

NIM : 193010209020
Kelas : A / 2019
Mata Kuliah : Kimia Dasar II
Dosen Pengampu : Deklin Frantius, M.Pd
MERANGKUM PART 1&2

ELEKTROKIMIA

Pertemuan ke-3 (1 Juni 2020)

Oleh: Prof Isamunandar

BAHASAN DALAM ELEKTROKIMIA

1. Sel Galvani : Reaksi Redoks Energi Listrik


2. Potensial Listrik Dengan Potensial Reduksi
3. Potensial Reduksi Standar Prediksi Reaksi Spontan
4. Potensial Sel Perubahan Energi Bebas
5. Konsentrasi Potensial Sel
6. Elektrolisis : Energi Listrik Reaksi Kimia
7. Stokiometri Elektrolisis Arus Listrik Dan Waktu
8. Aplikasi Praktis Elektrokimia

PENJELASAN
1. Sel galvani itu baterai. Jadi proses perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik.
Energi kimia yang yang dimaksud berlangsung atau berasal dari reaksi redoks. Jadi
ada reaksi redoks yang menghasilkan energi. Dan energinya dipanen oleh energi
listrik.
2. Bagaimana hubungan potensial sel dengan potensial reduksi komponen-komponen.
Jadi baterai itu reaksi redoks(reduksi-oksidasi). Dalam redoks ada 2 potensial zat yang
terlibat. Jadi potensial sel ada hubungan nya bagaimana kecenderungan zat yang
menerima elektron. mana yang kuat dan mana yang lemah menarik elektron nya.
3. Dari potensial reduksi kita bisa memprediksi reaksi yang spontan dan sebagainya.
4. Bagaimana kaitan antara potensial sel dengan energi bebas. Jadi energi listrik yang
kita dapat itu sebetulnya adalah energi bebas reaksi redoks dalam baterai itu.
5. Konsentrasi memengaruhi koesien reaksi sehingga akan memengaruhi potensial.
Kenapa baterai pada saat tertentu akan habis tetapi energi listrik nya tidak bisa
dihasilkan lagi. Nah itu sebetulnya karena dengan berjalan nya reaksi itu sampaisaat
tertentu sudah dikatakan habis sebetulnya baterai itu komponen-komponen nya sudah
mencapai kesetimbangan . Pada saat kesetimbanagan itu potensial sel atau energi
bebasnya nol.
6. Reaksi yang tidak spontan itu kita dorong dengan energi listrik dari luar sehingga bisa
berjalan. Jadi reaksi spontan tidak akan berjalan jika tidak ada energi listriknya. Yang
disebut elektrolisis. Elektrolisis bisa terjadi dipemurnian logam. Seperti contoh
mengecas hp karena mendorong reaksi redoks yang tidak spontan dari energi listrik
dari luar.
7. Stokiometri elektrolisis antara arus listrik dengan massa zat-zat yang terlibat dalam
reaksi stokiometri itu kita bisa hitung, arus listrik dalam kuantitas mol dalam reaksi
elektrolisis.
8. Aplikasi-aplikasi mulai dari baterai,korosi, dan lain sebagainya.

Reaksi Galvanik

 Dasar reaksi redoks spontan


Jadi yang dapat digunakan dalam sel galvanik itu adalah reaksi redoks yang
spontan.

 Melepaskan energi sebagai kalor bila tidak melalui resistor (hambatan).

 Dapat dipisahkan kedalam dua wadah untuk menghasilkan energi, seperti


dilakukan dalam baterai.
Anatomi Sel Galvani

 Sel (wadah yang mengandung reaktan untuk tiap sengah reaksi)

 Kawat yang menghantarkan arus di rangkain luar.

 Jembatan garam untuk membantu gerakan ion

Sel Elektrokimia

 Dalam semua sel, terjadi transfer elektron antara katoda (setengah sel reduksi)
dan anoda (setengah sel oksidasi)

 Arus listrik dihantarkan melalui aliran elektron dan ion.

 Untuk mencegah penumpukan, muatan jembatan garam memungkinkan ion


bergerak dalam sel.

Notasi sel

 Komponen sel dipisahkan II menyatakan jembatan garam

 Elektroda muncul dibagian paling luar

 Elektrolit muncul dibagian dalam (dekat II)

 Fasa yang berbeda dipisahkan dengan I

 Spesi dalam wujud yang sama dipisahkan dengan titik koma (;)
Salt bridge

anode cathode

Cu(s) Cu2+(aq) Ag+(aq) Ag(s)

Anode
Anode Cathode Cathode
elektrode
electrolyte electrolyte elektrode

Reaksi sel Notasi sel

CONTOH

1. Setarakan dan kenali mana katoda dan anodanya CrO3(s) + MnO2 (s) MnO4- (aq) + Cr3+ (aq)
(basa)

CrO3 + 3H2O + 3e- Cr3+ (aq) + 6OH-

MnO2 (s) + 4OH- MnO4- (aq) + 2H2O + 3e-

CrO3(s) + MnO2 (s) + H2O (I) MnO4- (aq) + Cr 3+ (aq) + 2OH- (aq)

Penyelesaian:

CrO3(s) + MnO2 (s) MnO4- (aq) + Cr 3+ (aq)

 1/ 2 oksidasi
MnO2 + 2H2O MnO4- + 4H+ +

3e-

 1/ 2 reduksi
CrO3 Cr3+ + 3H2O
Menjadi 6H+ + CrO3 + 3e- Cr3+ + 3 H2O
+
2H+ + MnO2 + CrO3 Cr3+ + MnO4 - + H2O
2. Bila tidak ada logam penghantar yang terlibat dalam proses, gunakan elektroda inert.
C(gr) dan Pt yang paling sering dogunakan.
Contoh: tuliskan notasi sel standard reaksi
CrO 3(s) + MnO2(s) MnO4- (aq) + Cr 3+ (aq) (basa)
H2O2 (aq) + CO2 H2C2O4 (aq) (asam)

C;MnO2(s) / MnO4- // CrO3 (s) / Cr3+ / C

C(gr) / H2O2 (aq); H+/O2 (g) // CO2(g) / H2C2O4; H+ /C(gr)

Penyelesaian: 2H+ + MnO2 + CrO3 Cr3+ + MnO4 - + H2O

2OH- 2OH-

H2O + MnO2 + CrO 3 2OH- + Cr3+ + MnO4 -

C grafit ;MnO2 MnO4- Cr3+ CrO3 ; Pt

Pb (s) PbSO4(s) HSO4- (aq) H+ ; HSO4- (aq) PbO2(s) PbSO4(s)

 1/ 2 reduksi
anoda : PbO2 + HSO4- PbSO4 + H+ +2H2O
katoda

menjadi 3H+ +PbO2 + HSO4- + 2e PbSO4 +2H2O


 ½ oksidasi : Pb + HSO4- PbSO4 + H+ + 2e-

Potensial listrik
 Setiap zat memiliki potensial untuk menangkap elektron, atau untuk direduksi
 Kemudahan relatif untuk menangkap elektron disebut dengan potensial
reduksi, dan dinyatakan dengan Ered
 Bila zat tersebut dalam keadaan standard, maka E-nya dinyatakan sebagai
potensial reduksi standard dan dinyatakan dengan E0red
 Satuan V. Ingat 1V = 1J/c

Potensial sel
 Potensial sel standard dihitung dengan :
 E0sel = E0kat – E0anoda
 Bila sel bukan pada keadaan standard
 Esel = Ekat – Eanoda
 Dalam reaksi redoks spontan, reaksi bagian katoda memiliki potensial reduksi >
daripada potensial reduksi reaksi bagian anoda
(Ekat > Eanoda)

Contoh soal

Bila diberikan dua setengah reaksi, tentukan E0sel untuk :

Ni(s) + H2O2 + 2H+ 2H2O + Ni2+ (aq)

A. 1,53 V
B. -1,53 V
C. 2,03 V
D. -2,03 V

Reaksi E0red
Ni 2+ + 2e- Ni(s) -0,25
H2O2 + 2H+ + 2e- 2H2O 1,776

Penyelesaian : E0sel = E0kat – E0anoda


= 1,776 – (-0,25)
= 2,03 V
Latihan
Untuk sel yang diberi notasi di bawah ini :
 Cu (s) Cu2+ (1M) Fe 3+ (1M), Fe2+ (1M) Pt(s)

(i) Tuliskan reaksi tiap elektroda dan reaksi totalnya


(ii) Gambarkan sketsa sel, tandai aliran elektron dan ionnya,
(iii) Tentukan nilai potensialnya

Penyelesaian :
Cu Pt ½ reduksi :

Fe3+ + e- Fe2+
Cu2+ Fe3+, Fe2+

Anoda Katoda

E0sel = E0 Fe3+, Fe2+ – E0 Cu2+/Cu

= (0,77 – 0,34)

= 0,43 V

Cu2+ + Fe Fe2+ + Cu ?

E0sel = E0 Cu2+/Cu – E0 Fe2+,/Fe > 0 ?


= 0,34 – (- 0,44)
= 0,78 V

Termodinamika Elektrokimia
 Karena potensial reduksi didefinisikan sebarang, nilainya tidak memiliki
makna fisik langsung
 Namun, dapat dikaitkan dengan energi bebas sistem, G0 = -Nfe0 cell
n = jumlah mol elektron yang terlibat
F = tetapan Faraday, 96,485 C/mol e- (muatan 1 mol e-)
 Bila tidak dalam keadaan standard: G dapat didefinisikan : G =nFEcell

KET : 1 buah e = 1,69 x 10-19 C

1mol e = 6,02 x 1023 x 1,69 x 10-19 C

= 96500 C

Hitung G0 dalam kJ. Manakah yang spontan pada kondisi standar ?


Cu (s) + Ag+ (aq) Cu2+ (aq) + Ag (s)

G0= 2 mol x 96,485 C/mol x 0,462 J/C = -89,1 kJ

Pb + Cu2+ Pb2+ + Cu

G0 = 2 mol x 96,485 C/mol x 0,463 J/C = -89,3 kJ

Cr2O72- (aq) + MnO 2(s) MnO4-(aq) + Cr3+ (aq)

G0 = -6 mol x 96,485 C/mol x 0,365 J/C = -211 Kj

Cu2+/Cu 0,337 V
Ag+/Ag 0,799 V
Pb2+/Pb -0,126 V
Cr2O72-/Cr 1,33 V
MnO4-/ MnO2 1,695

Penyelesaian : E0sel = E0Ag+/Ag– E0 Cu2+/Cu


= 0,799 – 0,337
= 0,462 V

Hubungan E0 dengan K
Banyak reaksi redoks yang reversibel, jadi memiliki K

 G0 = -Nfe0
 dan G0 = -R T InK
 Maka,

E0 = RT In K

Nf

K = e (nFE0 / RT)

Contoh soal:

Cr2O72- (aq) + MnO2(s) MnO4-(aq) + Cr3+ (aq)


E0 = 0,365 V
K = e (nFE0 / RT)

= e ( 6 mol x96485 c/mol x 0,365 J/c0 ) = 1,05 x 1037

8,314 J/mol K x 298,15 K

Persamaan Nernst

Untuk keadaan tidak standard G = G0 + RT In Q

Dengan mengganti, G -n FE = -n FE0 + RT In Q


0
Dibagi –Nf , kita mendapat pers. Nernst E = E + -RT/nF In Q

Bila T = 298 K dan In diubah ke log, E = E0 – 05916 log Q /n

G0 = - RT In K

Pada keadaan setimbang

G=0

Menghitung Esel tidak pada keadaan standar


Al3+ /Al -1,662 V Zn2+/Zn -0,763 V

 Al Al 3+ (aq) (0,5M) Zn 2+ (aq) (0,2M) Zn


[Al2+]2 / [Zn 2+]3
E = E0 + -RT/nF In

= 2Al + 3Zn2+ 2Al3+ + 3Zn

[0,5]2
8. 31,298
E = 0,899 – L ln [0,2)3
6. 96,500
= 0,884 V

 Al Al 3+ (aq) (0,5M) Zn 2+ (aq) (1M) Zn

E0 = -(0,763-(-1,662))

= 0,899 V
[0,5]2
0.05916
E = 0,899 – log [1]3
6
= 0,904 V

Menghitung konsentrasi yang tidak diketahui

 Cr Cr3+ (??M) Ni2+ (0,5M) Ni

Ecell = + 494 V

H+/H2 0,00V Cr3+ /Cr -0,744V Ni2+ /Ni -0,25V Cu2+ /Cu 0,337 V

E0 = -0,25 –(-0,744)

= + 0,494 V
[Cr 3+]2
0,0592
E = 0,494 – log [Ni 3+]3
6
[Cr 3+]2
0,0592
0,494 = 0,494 - l log [0,5]3
6
3+
[Cr ] = 2 = 0,35 M
4
Learning Check

Reaksi berikut lebih spontan pada suhu tinggi atau rendah ?

Pt H2 (1atm)(H+(Ph=4) Cu2+ (0,1M) Cu

Penyelesaian :

Reaksi sel : H2 + Cu2+ Cu + 2H+

E0 = (0,34 – 0) = 0,34 V
[H+]2
0,0592
E = E0 – log [Cu]2+
2

E = E0 – RT m [H+]2
nF [Cu]2+

RT [10-4]2
= 0,34 - m
nF 0,1
Q = 10-7

m.Q <0
RT
m.Q , <0
nF
.

..T >>

RT
m.Q <<
nF
E

E >>

Reaksi Elektrolisis
 Beberapa reaksi tidak dapat berlangsung seperti yang tertulis (E cath < Eanoda ), namun
kita ingin agar berlangsung
 Untuk itu, harus diberikan potensial listrik pada reaksi agar energi yang diperlukan
dilampaui
 Reaksi dapat dilakukan dalam wadah tunggal. (cf. Sel Galvani)

Sel elektrolisis vs Galvani

 Electrolysis berarti pemberian energi listrik


 Electrolysis berarti suatu reaksi tidak spontan

Sel elektrolisis Galvani cell


Katoda negatif (reduksi) Katoda positif (reduksi)
Anoda positif (oksidasi) Anoda negatif (oksidasi)
Non-spontan Spontan
Memerlukan baterai Adalah baterai

Reaksi di elektroda

 Dengan elektroda inert (Pt, C, grafit, Au)


 Reaksi dikatoda: reduksi kation.
Contoh: Cu 2+ - 2e Cu

Beberapa ion berikut sulit direduksi : golongan 1 & 2, NH4+ , Al 3+

Sebagai pengganti : 2H2O + 2e H2 + 2OH-

 Reaksi di anoda : oksidasi anion,

Contoh : 2Cl- Cl2 + 2e

Beberapa anion berikut sulit dioksidasi: SO4- , NO3- , PO4 3- , dll

(Anion kompleks dengan bilangan oksidasi makasimum)

Sebagai pengganti : 2H2O O2 + 4H+ + 4e

Perbedaan perilaku diatas disebabkan oleh perbedaan e


Reaksi di elektroda

 Dengan elektroda tak-inert (misalnya : Ag)


 Reaksi di katoda : idem
 Reaksi di anoda : oksidasi anoda itu sendiri.
Contoh: Ag Ag+ + e

Hitungan Elektrolisis

 Persamaan Faraday : q = It = nF
 q = charge [couloumbs, C]
 I = current [Amperes,A, or C/s]
 t = time [s]
 n = moles of elektron transfered in the proces.
 F = Faraday’s constans [96,485 C/mol]

Anda mungkin juga menyukai