Anda di halaman 1dari 29

SEL

ELEKTROKIMIA
Setyaningsih
Tujuan Pembelajaran
• Menjelaskan potensial sel dengan benar
• Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial reduksi standar dengan
tepat
• Memperkirakan berlangsungnya reaksi spontan berdasarkan data potensial
reduksi standar dengan benar
 Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya perubahan reaksi
redoks energi kimia menjadi energy listrik atau sebaliknya .

 Pada dasarnya sel elektrokimia dibedakan dua , yaitu sel volta /


Sel Galvani dan sel elektrolisis

 Sel Galvani merupakan Redoks Spontan → berlangsung


dengan sendirinya. yang dapat menghasilkan energi
listrik.
 Sel elektrolisis merupakan Redoks tidak spontan →
memerlukan energi listrik.
Sel
Volta
Sel Volta/Sel Galvani
 Reaksi redoks spontan dapat digunakan sebagai sumber listrik, alat
yang dapat mengubah reaksi kimia menjadi energi listrik disebut sel
Volta atau sel Galvani.
 Sel volta terdiri dari :
 Elektroda (katoda dan anoda)
ANODA KATODA
 Kutub negative Kutub positif
 Tempat terjadi reaksi oksidasi Tempat terjadi reaksi reduksi
( melepaskan electron ) ( menangkap / menerima
electron )
 Dengan demikian electron mengalir dari anoda ke katoda
Reaksi Redoks
Spontan
Rangkaian Sel Volta
Prinsip Kerja Sel Volta
Potensial Reduksi Standar (E0)
 Potensial listrik yang dihasilkan elektroda
pada reaksi reduksi pada keadaan standar
( 250C,1atm)
 Sebagai standar dipakai potensial reduksi
Hidrogen yang mana mempunyai nilai O
( nol)
 Unsur yang mempunyai Eo red = + ,
maka unsur tersebut lebih mudah mengalami
reduksi dibandingkan gas hydrogen
Contoh :
Cu2+ (aq) + 2e- → Cu(s) Eo red = + 0,34 V
Atau boleh dituliskan :
Cu2+ (aq) │Cu(s) Eo red = + 0,34 V
Artinya ion Cu2+ lebih mudah mengalami
reduksi dibandingkan H2
 Unsur yang mempunyai Eo red = - , maka unsur tersebut lebih mudah
mengalami oksidasi dibandingkan gas hydrogen
Contoh :
Zn2+ (aq) + 2e- → Zn (s) Eo red = - 0,76 V
Atau boleh dituliskan : Zn2+ (aq) │Zn(s) Eo red = - 0,76 V
Artinya ion Zn 2+ lebih mudah mengalami oksidasi dibandingkan H 2

 Semakin besar harga Eo , maka semakin mudah zat tersebut mengalami


reduksi, maka semakin kuat sifat oksidatornya ( semakin kuat daya
oksidasinya)

 E0 sel = E0 Katoda –E0 anoda


•Reaksi pendesakan ( logam dapat mereduksi ion
logam )
Logam L + ion M + → ion L + + logam M , dapat bereaksi jika
Eo logam L < Eo logam M
Rangkuman Sel Volta
1. Anoda : elektroda negatif (-)
Tempat reaksi oksidasi
E0 yang lebih kecil
2. Katoda : elektroda positif ( +)
Tempat reaksi reduksi
E0 yang lebih besar
3. E0sel = E0 katoda - E0 anoda
4. Notasi sel : Anoda/ion // ion/ katoda
5. E0 kecil : mudah mengalami reaksi oksidasi
Reduktor kuat
6. E0 besar : mudah mengalami reaksi reduksi
Oksidator kuat

7. Elektron mengalir dari anoda ke katoda


8. Listrik mengalir dari katoda ke anoda
9. Reaksi dapat berlangsung spontan apabila :
a. E0sel >0
b. Logam terletak sebelah kiri ion logam pada deret volta
Diketahui :
1) 2 A + B 2+ →2A + + B
2) 2 A + C 2+ →2A + + C
3) C 2+ + B tidak bereaksi
maka ;
a. Manakah logam yang bersifat reduktor kuat
b. Manakah logam yang mempunyai Eo terbesar
Tugas
Diketahui :
1) 2 A + B 2+ →2A + + B
2) 2 A + C 2+ →2A + + C
3) C 2+ + B tidak bereaksi
maka ;
a. Manakah logam yang bersifat reduktor kuat
b. Manakah logam yang mempunyai Eo terbesar
 Contoh 2 :
Diketahui reaksi berikut :
A(s) │A 3+ (aq) ║ B2+ (aq)│B(s) Eo sel = + 0,49 volt
C(s) │C 2+ (aq) ║ B2+ (aq)│B(s) Eo sel = - 0,59 volt
D(s) │D 3+ (aq) ║ C2+ (aq)│C(s) Eo sel = + 2,0 volt
A3+ (aq) + 3e → A(s) Eo red = - 0,74 volt
Tentukan :
a. Eo sel dari : A(s) │A 3+ (aq) ║ C2+ (aq)│C (s) ?
b. Eo red dari : D3+ (aq) + 3e → D(s) ?
c. Urutkan kekuatan reduktor dari yang paling lemah
d. Urutkan kekuatan oksidator dari yang paling lemah
Diketahui reaksi sel dan E0 selnya :
Al + Zn2+ → Al3+ + Zn E0sel = 0,9 volt
Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ E0sel = 1,10 volt
Fe+ Zn2+ → Fe2+ + Zn E0sel = - 0,22 volt
a. urutkan logam –logam Al,Zn.Cu dan Fe berdasarkan
daya pereduksinya yang semakin berkurang
b. Tentukan potensial sel untuk pasangan sel volta : 2 Al
+ 3 Fe2+ → 2 Al3+ + 3 Fe
1. Diketahui :
Cd │Cd2+ ║Ag+ │Ag E0 sel = 1,20 volt
Cd │Cd2+ ║Cu2+ │Cu E0 sel = 0,74 volt
Pb │Pb2+ ║Ag+ │Ag E0 sel = 0,93 volt
Na │Na+ ║Pb2+ │Pb E0 sel = 2,54 volt
Pb2+ (aq) + 2e  Pb E0 = - 0,13 volt
Tentukan :

a. potensial elektroda Cd, Ag, Na, dan Cu


b. urutkan daya reduksi logam –logam tersebut dari yang paling lemah ke yang
kuat
c. bila logam –logam tersebut dimasukkan ke dalam larutan asam (H+) logam
manakah yang dapat larut dan logam manakah yang tidak larut
d. bila elektroda Cd dipasangkan dengan elektroda Na untuk membentuk sel
elektrokimia, tentukan reaksi di anoda dan di katoda, potensial sel dan notasi
selnya
A + │A
B 2+ │B C 3+ │C D + │D

1,56 V
E │E 2+
1,10 V 0,76 V 0,52 V

2,0 V
F │F 2+

2,34 V
G │G 2+
Suatu sel volta tersusun atas elektrode Ni dan Al , jika diketahui :
Ni 2+ (aq) + 2e  Ni (s) E0 red = - 0, 25 volt
Al3+ (aq) + 3e Al(s) E0 red = - 1,66 volt
Tentukan :
a. anoda dan katoda
b. tuliskan reaksi di anoda dan katoda
c. tentukan potensial selnya
d. tuliskan notasi selnya
e. Gambarkan rangkain sel dan jelaskan arah aliran elektron
1. Penerapan sel volta dalam kehidupan sehari – hari
Penggunaan sel volta dapat dikategorikan menjadi 3 ,
yaitu ;
a. Sel volta primer (nonrechargeable) : Adalah sel
volta yang tidak dapat diperbarui lagi setelah
dipakai
b. Sel volta sekunder (rechargeable ) : Adalah sel volta
yang dapat diperbarui lagi setelah dipakai
c. Sel bahan bakar ( fuel cell )
Penggunaan sel volta dapat dikategorikan menjadi 3 , yaitu ;
a. Sel volta primer (nonrechargeable) : Adalah sel volta yang tidak
dapat diperbarui lagi setelah dipakai
b. Sel volta sekunder (rechargeable ) : Adalah sel volta yang dapat
diperbarui lagi setelah dipakai
c. Sel bahan bakar ( fuel cell )

Anda mungkin juga menyukai