Anda di halaman 1dari 30

INDIKATOR PEMBELAJARAN

 Menentukan kespontanan  Menjelaskan reaksi pada


reaksi elektrokimia katode dan anode dalam
berdasarkan data sel elektrolisis
potensial reduksi/oksidasi  Menghubungkan reaksi
dan deret volta elektrolisis dengan hukum
 Menyusun rangkaian sel Faraday
volta menggunakan  Mengevaluasi gejala dan
berbagai kombinasi proses yang terjadi dalam
elektrode logam sel elektrolisis
 Mengevaluasi gejala dan
proses yang terjadi dalam
sel volta
 Menyusun artikel tentang
alternatif rancangan sel
elektrokimia dalam
kehidupan sehari-hari
SAINS DI SEKITAR KITA!
DEMONSTRASI

 Manakah yang
merupakan reaksi
redoks spontan?
 Mana yang bukan?
REAKSI REDOKS SPONTAN PADA LOGAM
DALAM SUATU LARUTAN

 Terjadi reaksi tanpa  Zn (s) + Cu2+ (aq) 


tambahan energi dari Zn2+ (aq) + Cu (s)
luar (serta merta)  Tinjau deret volta
dengan ciri: ada (logam di kiri mendesak
endapan, gas, ion logam lain di
perubahan warna, atau sebelah kanannya)
suhu
 Mendesak = mereduksi
 Ada logam yang melarut
(mengalami oksidasi),
dan ada endapan logam
yang terbentuk
(mengalami reduksi)
Li–K–Ba–Ca–Na–Mg–Al–Mn–Zn–Cr–Fe–Cd–Co–Ni–Sn-Pb–H–Cu–Hg–Ag–
Pt–Au
TINJAUAN REAKSI REDOKS SPONTAN
BERDASAR POTENSIAL SEL
 Ditentukan potensial  Telah disusun tabel
elektrode Mg|Mg2+ = -2,34 potensial elektrode
Volt, berarti potensial standar (Eo) untuk
reduksi ion Mg2+ menjadi mempermudah menentukan
logam Mg = -2,34 potensial sel. Cek di Buku
sedangkan potensial Ajar!
oksidasi Mg menjadi Mg2+ =  Masing-masing elektrode
+2,34 volt. telah ditentukan nilai
 Mg2+ (aq) + 2 e  Mg (s) potensial elektrode
E0 = -2,34 volt standar dengan diukur
 Mg (s)  Mg2+ (aq) + 2 e menggunakan elektrode
E0 = + 2,34 volt pembanding, yaitu
elektrode hidrogen
 Jadi , potensial oksidasi
memiliki tanda yang  Tabel ini sangat penting!!!
berlawanan dengan  Tabel potensial elektrode
potensial elektrode standar (Eo)
standar. menggunakan kesepakatan
reaksi reduksi. Ingat!!!
TINJAUAN REAKSI REDOKS SPONTAN
BERDASAR POTENSIAL SEL
 Potensial sel = voltase =  Perhitungan semacam ini
beda potensial antara 2 sering menimbulkan
elektrode yang miskonsepsi.
memungkinkan elektron  Ingat bahwa potensial sel
dapat mengalir dari kutub adalah selisih potensial
(-) menuju kutub (+) elektrode pada katode dan
 Dilambangkan E0 sel anode
 Diukur dengan voltmeter  Ingat pula bahwa potensial
 Reaksi spontan memiliki elektrode (yang kamu cek di
E0 sel > 0 atau bernilai tabel di Buku Ajar barusan)
positif = potensial reduksi
 Jika Eo sel bernilai  Itulah mengapa tanda minus
negatif atau = 0, artinya berubah jadi tanda positif.
reaksi tidak dapat Nah, daripada bingung
berlangsung dengan sendiri, yuk dicoba
sendirinya, perlu energi memahami dengan bantuan
tambahan
E0 Sel = Edari luar– E0 anode
0 katode step-by-step berikutnya!
= Eo oks + Eo red
LATIHAN MENENTUKAN POTENSIAL SEL
 Ditentukan dua elektrode  Katode: Ag (mempunyai E0 lebih tinggi sehingga
sebagai berikut: bertindak sebagai kutub positif)
 Ag+ (aq) + e  Ag (s)  Anode: Ni (mempunyai E0 lebih rendah sehingga
Eo = +0,80 V bertindak sebagai kutub negatif)
 Ni2+ (aq) + 2e  Ni (s)  Potensial sel adalah selisih potensial katode dan
Eo = -0,25 V anode. Katode merupakan elektrode yang
 Tentukan elektrode mana potensial reduksinya lebih positif, dalam hal ini
yang bertindak sebagai yaitu perak.
anode dan yang bertindak  E0 sel = E0 katode – E0 anode
sebagai katode = + 0,80 V – (-0,25 V)
 Tentukanlah E0 sel yang = + 1,05 V
disusun dari kedua
elektrode itu.  Kamu juga bisa menggunakan cara ke-2, bahwa
 tulis reaksi elektrode, E0 sel = Eo oks + Eo red = +0,25V + 0,8V = +1,05V
reaksi sel, dan notasi Hasilnya sama saja!!!
selnya.
 Reaksi yang terjadi adalah:
Katode: Ag+ (aq) + e  Ag(s) E0 = +0,80 V
Anode : Ni(s)  Ni2+ (aq) + 2e E0 = +0,25 V
LATIHAN MEMAHAMI KESPONTANAN
REAKSI DENGAN DATA POTENSIAL SEL
Jika potensial reduksi standar dari logam Cu, Zn, Ag, Ni, Fe, dan Pt
berutrut-turut adalah +0,34V; -0,76 V; +0,80 V; -0,23 V; -0,40 V; dan
+1,2 V, maka logam yang dapat larut dalam larutan Fe2+ adalah ...
A. Ag
B. Pt
C. Zn
D. Ni
E. Cu

Pilihlah salah satu alasan yang sesuai dengan jawaban Anda !


1. Logam yang akan dilarutkan harus memiliki potensial reduksi
bernilai positif
2. Logam yang akan dilarutkan harus memiliki potensial reduksi
bernilai negatif
3. Logam dapat larut dalam larutan Fe2+ apabila memiliki
potensial sel bernilai positif
LATIHAN MEMAHAMI KESPONTANAN REAKSI
DENGAN DATA POTENSIAL SEL

Diketahui harga potensial reduksi standar Cu dan Zn sebagai berikut.


Cu2+ + 2e  Cu E0 = +0,34 V
Zn2+ + 2e  Zn E0 = -0,76 V
Bila dua potong logam tembaga dan zink dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat
1M, maka (Eo H+ : 0,00 V) ...
A. logam zink akan larut menghasilkan gas hidrogen
B. tembaga akan larut menghasilkan gas hidrogen
C. logam zink dan tembaga tidak larut
D. logam zink dan tembaga sama-sama akan larut
E. logam tembaga akan larut bila kedua logam dihubungkan dengan kawat
Pilihlah salah satu alasan yang sesuai dengan jawaban Anda !
1. Logam yang dapat larut dalam asam sulfat harus mengalami reduksi sehingga
potensial reduksinya bernilai negatif
2. Logam yang dapat larut dalam asam sulfat harus mengalami oksidasi sehingga
potensial reduksinya bernilai positif
3. Logam yang dapat larut dalam asam sulfat harus mengalami oksidasi
sehingga potensial reduksinya bernilai negatif
APLIKASI REAKSI REDOKS SPONTAN DALAM
SEL VOLTA

 Baterai
 Lemon battery

 Demonstrasi sel volta


menyalakan LED
APLIKASI REAKSI REDOKS SPONTAN DALAM
SEL VOLTA
 Komponen sel volta:  Notasi sel volta:
 Anode; mengalami  Zn|Zn2+||Cu2+|Cu
oksidasi; melarut;  Anode|ion anode||ion
melepas elektron; kutub katode|katode
negatif
 Katode; mengalami  Prinsip sep volta:
reduksi; mengendap;
Elektron mengalir dari anode
mendapat elektron; 
menuju katode lewat penghanar
kutub positif
 Ion-ion mengalir di dalam
 Larutan ion masing- larutan
masing logam  Logam anode melarut dan
 Jembatan garam atau melepas elektron
membran berpori  Ion katode menangkap elektron
 Kawat penghantar dan mengendap di katode
 Jembatan garam
menyeimbangkan muatan antara
2 kompartmen, harus ada!
LATIHAN MEMAHAMI SUSUNAN SEL VOLTA
Diketahui data potensial elektrode standar beberapa logam adalah sebagai
berikut:
Ag+ + e  Ag E0 = +0,80 V
Cu2+ + 2e  Cu E0 = +0,34 V
Mn2+ + 2e  Mn E0 = -1,18 V
Pb2+ + 2e  Pb E0 = -0,13 V
Susunan sel volta dengan potensial sel paling kecil adalah ...
A. Cu|Cu2+||Ag+|Ag +0,46V
B. Mn|Mn2+||Ag+|Ag +1,98V
C. Cu|Cu2+||Mn2+|Mn -1,52V
D. Pb|Pb2+||Cu2+|Cu +0,47V
E. Mn|Mn2+||Pb2+|Pb +1,05V
Pilihlah salah satu alasan yang sesuai dengan jawaban Anda !
1. Potensial sel paling kecil dihasilkan dari pasangan elektrode inert dan
elektrode inert
2. Potensial sel paling kecil dihasilkan dari penjumlahan E0red +
E0 oks yang paling kecil
PRAKTIKUM

Menyusun Sel Volta dengan Berbagai


Kombinasi Pasangan Elektrode
Sel volta dapat disusun menggunakan
berbagai variasi elektrode. Bagaimanakah
pengaruh jenis pasangan elektrode
terhadap besarnya potensial sel?
Bagaimana cara memilih pasangan
elektrode agar dapat menghasilkan voltase
yang besar?
Lakukan investigasi pada LKS 1 secara
berkelompok
ELEKTROKIMIA
Sel elektrolisis
SEL ELEKTROLISIS
 Apakah kamu ingin  H2 (g) + ½ O2 (g) 
mencoba untuk H2O (l)
membuat seperangkat  Dapatkah dalam suhu
alat/sel untuk dan teknan normal H2O
menciptakan gas (air) berubah dengan
hidrogen dan oksigen? sendirinya menjadi H2
 Pelajari dulu prinsip dan O2 ??? Mengapa???
kerja sel elektrolisis  Reaksi yang
berikut ya... berkebalikan dapat
terjadi dengan
tambahan energi dari
luar. Inilah yang
disebut reaksi redoks
nonspontan
SEL ELEKTROLISIS
 Mengubah energi listrik
menjadi energi kimia
 Membutuhkan sumber
arus/batrei untuk
menjalankan reaksi
redoks nonspontan
 Baterai (sumber arus
searah) bertindak
sebagai pompa listrik,
mendorong elektron
menuju katode dan
menarik elektron dari
anode
PRINSIP KERJA ELEKTROLISIS
 Spesi yang
terlibat pada
reaksi
elektrolisis
bergantung
pada potensial
elektrode,
konsentrasi, dan
jenis
elektrodenya.
REAKSI ELEKTROLISIS
 Telah disusun tabel
 Spesi yang mengalami potensial elektrode
reduksi di katode adalah standar (cek di Buku
spesi yang paling mudah Ajar) untuk masing-
mengalami reduksi masing spesi, yang
disepakati menggunakan
 Spesi yang mengalami reaksi reduksi.
oksidasi di anode adalah
spesi yang paling mudah  semakin positif nilainya,
mengalami oksidasi berarti semakin mudah
mengalami reduksi.
 Bagaimana mengukur
derajat kemudahan  Sebaliknya, Semakin
oksidasi/reduksi tersebut? negatif nilainya, berarti
semakin sulit mengalami
reduksi= semakin mudah
mengalami oksidasi.
REAKSI ELEKTROLISIS
 Ditentukan potensial  Nah, dengan pemahaman baru ini
elektrode Mg|Mg2+ = -2,34 akan dicoba membuat kemungkinan
Volt, berarti potensial reaksi elektrolisis yang lebih mudah.
reduksi ion Mg2+ menjadi  Spesi yang mengalami reduksi di
logam Mg = -2,34 sedangkan katode adalah spesi yang potensial
potensial oksidasi Mg reduksinya paling besar.
menjadi Mg2+ = +2,34 volt.
 Spesi yang mengalami oksidasi di
 Mg2+ (aq) + 2 e  Mg (s) anode adalah spesi yang potensial
E0 = -2,34 volt oksidasinya paling besar.
 Mg (s)  Mg2+ (aq) + 2 e  Berdasarkan ketentuan tersebut, kita
E0 = + 2,34 volt dapat meramalkan reaksi-reaksi
 Jadi , potensial oksidasi elektrolisis. Namun demikian, perlu
memiliki tanda yang juga dipahami bahwa potensial
berlawanan dengan elektrode juga dipengaruhi oleh
potensial elektrode konsentrasi dan jenis elektrode.
standar.  Elektrode inert tidak ikut bereaksi
LATIHAN MEMAHAMI REAKSI
ELEKTROLISIS
 Pada elektrolisis larutan  Pada elektrolisis larutan KI,
CuSO4 dengan elektrode dengan elektrode grafit
grafit (inert), spesi apakah (inert) spesi apakah yang
yang tereduksi? teroksidasi?
Apakah Cu2+ atau H2O?  Apakah I- atau H2O?
 Data potensial elektrode  Dari data potensial
standar menunjukkan elektrode standar, dapat
bahwa: ditulis ulang bahwa:
 Cu2+ + 2e  Cu E0 =  2H2O  4H+ + O2 + 4e (Eo
+0,34V oks = -1,23V)
 2H2O (l) + 2e  H2 (g) +  2I-  I2 + 2e (Eo oks= -
2OH- (aq) E0 = -0,83 V 0,54V)
Karena potensial reduksi Cu2+  Karena potensial oksidasi I-
> potensial reduksi H2O > H2O maka ion I- yang
maka akan teroksidasi
ion Cu2+ yang akan
tereduksi.
LATIHAN MEMAHAMI REAKSI
ELEKTROLISIS
 Perhatikan demonstrasi  Pada elektrolisis larutan
guru!!! MgSO4, spesi apakah yang
 Tuliskan reaksi teroksidasi?
elektrolisis total dari  Apakah SO42- atau H2O?
larutan MgSO4  SO42- merupakan anion
sisa asam oksi yang
tidak akan teroksidasi.
Jadi, H2O yang lebih
mungkin mengalami
oksidasi. Reaksinya
adalah
 2H2O (l)  4H+ (aq) + O2
(g) + 4e
 Contoh anion sisa asam
oksi yang lain: NO3-, CO3-,
LATIHAN MEMAHAMI REAKSI
ELEKTROLISIS

 Tulislah reaksi  Tuliskan reaksi


elektrolisis larutan elektrolisis lelehan
CuSO4 dengan katode NaCl (l)
Fe dan anode Cu.
 Anode: spesi apa yang
teroksidasi? Cu,
SO42-, atau H2O?
 Katode: spesi apa
yang memiliki
kemungkinan
tereduksi? Cu+, atau
H2O?
Menyelidiki Pengaruh Konsentrasi
Elektrolit terhadap Hasil Elektrolisis
Apakah keuntungan melakukan
elektrolisis dengan NaCl pekat pada
proses Down? Bagaimana jika konsentrasi
larutan NaCl diencerkan, akankah hasil
produknya sama dengan elektrolisis
larutan NaCl pekat?
Lakukan investigasi pada LKS 2
HUKUM FARADAY TENTANG
ELEKTROLISIS
HUKUM FARADAY
 Hukum Faraday
1: “Massa zat yang
dibebaskan pada
elektroisis (G)
berbanding lurus
dengan jumlah
listrik yang
digunakan (Q)”.
 Hukum faraday 2 :
“Massa zat yang
dibebaskan pada
elektrolisis (G)
sebanding dengan
massa ekivalen zat
itu (ME)”
LATIHAN MEMAHAMI HUBUNGAN HK
FARADAY DG PRODUK ELEKTROLISIS

 Hitunglah massa
tembaga yang
dapat dibebaskan
oleh arus 10
Ampere yang
dialirkan selama
965 detik ke
dalam larutan
CuSO4 yang
dielektrolisis
dengan elektrode
Pt (inert). (Ar Cu
= 63,5)
APLIKASI ELEKTROLISIS
Penyepuhan sendok besi dengan  Pemurnian tembaga
perak

 CuSO4 (aq)  Cu2+ (aq) +SO42-


 Katode (Fe) : Fe+ (aq) + e  Ag (aq)
(s)  Katode: Cu2+ (aq) + 2e  Cu (s)
 Anode (Ag) : Ag (s)  Ag+ (aq)  Anode: Cu (s)  Cu2+ (aq) + 2e
+e
 Cu (s) Anode  Cu (s) Katode
 Ag (anode)  Ag (katode)
PENYEPUHAN
 Sebelum melakukan penyepuhan, objek
harus dibersihkan agar logam penyepuh  Pada penyepuhan sendok dan garpu besi
dapat menempel dengan baik. Pembersihan dengan perak, sendok besi digunakan
biasa dilakukan dengan disikat, dibersihkan sebagai katode, sedangkan perak murni
dengan sabun, kemudian dicelupkan pada digunakan sebagai anode. Larutan
cairan korosif untuk menghilangkan kotoran elektrolitnya adalah larutan perak nitrat.
pada permukaan logam yang akan disepuh. Pada katode, akan terjadi pengendapan
 Pada peristiwa penyepuhan, objek yang akan perak, sedangkan pada anode, perak terus-
disepuh dihubungkan dengan kutub negatif menerus larut. Dengan mekanisme ini,
sumber arus, sedangkan logam yang konsentrasi ion Ag+ dalam larutan tidak
menyepuh dihubungkan dengan kutub positif berubah karena Ag+ yang mengendap
sumber arus. Larutan elektrolit digantikan oleh perak murni yang melarut.
menggunakan ion dari logam penyepuh.  Pada praktiknya, setiap penyepuhan
Muatan negatif dari objek yang disepuh akan memiliki ciri khas sendiri. Konsentrasi
menarik ion positif dari larutan logam elektrolit yang digunakan, kuat arus, voltase,
penyepuh yang kemudian mengendap di dan bahkan jarak antar elektrode dapat
permukaan objek. Pada umumnya, salah mempengaruhi hasil penyepuhan. Jika
satu elektrode merupakan logam yang elektrode yang digunakan belum dibersihkan
digunakan untuk melapisi objek dan dengan baik, maka hasil penyepuhan juga
elektrolit yang digunakan adalah larutan tidak akan merata. Ingat, bahwa oksidasi
garam dari logam yang sama. logam di anode akan diimbangi dengan
reduksi ion logam tersebut di katode
Menyelidiki Pengaruh Lama Elektrolisis
terhadap Ketebalan Bahan
Bagaimanakah pengaruh lama/waktu
elektrolisis terhadap endapan hasil
elektrolisis? Lakukan investigasi pada LKS 3
secara berkelompok.
Ingatlah untuk selalu bersikap jujur, kritis,
dan kembangkan rasa ingin tahu selama
melakukan praktikum

Anda mungkin juga menyukai