Anda di halaman 1dari 5

Redoks/XII/2013

SEL ELEKTROKIMIA

A. Elektrokimia

Elektrokimia adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia
dengan arus listrik.

Sel elektrokimia dibagi menjadi :

a. Sel Volta

Reaksi kimia yang berlangsung bersifat spontan dan menghasilkan arus listrik. Katode
merupakan kutub positif dan anode merupakan kutub negatif.

Prisip kerjanya :
- energi hasil dari reaksi kimia dirubah menjadi energi listrik
- reaksi yang berlangsung adalah reaksi redoks
- pada katoda terjadi reduksi dan merupakan kutub positif
- pada anoda terjadi oksidasi dan merupakan kutub negatif
jadi katoda positif anoda negatif (disingkat K P A N; dibaca kapan).

Potensial Elektroda (E0)


Potensial elektroda:
Potensial listrik yang dihasilkan oleh suatu reaksi reduksi (lambangnya E 0) dibandingkan
terhadap hidrogen.
Makin mudah suatu logam mengalami reduksi makin besar potensial elektroda yang
ditimbulkannya. Jadi makin ke kanan letak suatu logam pada deret volta makin besar
potensial elektrodanya.
Deret volta : Urutan keaktifan logam mulai dari reduktor terkuat (mudah teroksidasi)
sampai reduktor terlemah (sukar teroksidasi).

Potensial listrik yang dihasilkan oleh sel elektrokimia dinamakan potensial sel (E0 sel).

Esel = E0 reduksi – E0 oksidasi

Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E sel harus positif


Untuk mempersingkat penulisan sel volta dipakai notasi sel khusus :

Anoda|larutan || katoda|larutan

atau

oksidasi || reduksi

Sejauh ini, aplikasi terpenting dari sel Volta atau sel Galvani adalah baterai. Baterai
merupakan sel
elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik dari reaksi kimia yang berlangsung
spontan.
Kita dapat mengenal lebih jauh beberapa sel volta yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti:
a. Baterai Biasa atau Sel Kering
b. Baterai Alkali
c. Baterai Perak Oksida
d. Baterai Nikel-Kadmium
e. Sel Aki (Accu)

b. Sel Elektrolisis

Arus listrik menyebabkan berlangsungnya suatu reaksi kimia. Katode merupakan kutub
negatif dan anode merupakan kutub positif. Contoh: penyepuhan, pemurnian logam dalam
pertambangan, dan penyetruman aki.

Sel Volta(Program Les) Page 1 of 5


Redoks/XII/2013

Arus listrik dapat bersumber dari sel Volta, misalnya dengan menggunakan baterai dan
aki. Namun, arus listrik juga dapat menyebabkan berlangsungnya suatu reaksi kimia.
Ilmuwan Inggris, Michael Faraday, mengalirkan arus listrik ke dalam larutan elektrolit dan
ternyata dalam larutan tersebut terjadi reaksi kimia. Rangkaian alat yang menunjukkan
terjadinya reaksi kimia akibat dialirkannya arus listrik tersebut dinamakan sel elektolisis.

Prinsip kerjanya:
- menghasilkan suatu reaksi kimia dengan menggunakan energi listrik
- pada katoda terjadi reduksi,dan merupakan kutub negatif
- pada anoda terjadi oksidasi, dan merupakan kutub positif
Jadi pada sel elektolisa katoda negatif anoda positif (K N A P) kebalikan dari sel volta.

Contoh :
a. Proses penyepuhan logam
b. Proses pemurnian logam
c. Pembuatan Gas

Elektokimia

Sel elektrokimia Sel elektrolisis

Hukum
Anode Katode Faraday

Kutub Kutub
Sel volta positif negatif

Sel Sel Anode Katode


sekunder primer

Baterai kering
Baterai perak
aki Kutub Kutub
oksida
negatif positif
Baterai Alkali

Sel Volta(Program Les) Page 2 of 5


Redoks/XII/2013

`B. Perhitungan pada sel volta

Prinsip perhitungan

Ka-red : katode terjadi reduksi anoda terjadi oksidasi

K-P-A-N : katode kutub (+) anoda kutub (- )

Rumus : E0sel = E0reduksi – E0oksidasi

E0reduksi : E0reduksi dari unsur yang mengalami reduksi


E0oksidasi : E0reduksi dari unsur yang mengalami oksidasi

Unsur yang E0reduksi yang besar mengalami reduksi

Unsur yang E0reduksi yang kecil mengalami oksidasi

Notasi atau digram sel : oksidasi || reduksi

1. Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut:

Ag+ + e → Ag Eo = +0,80 V
Cu2+ + 2e → Cu o
E = +0,34 V

a. Tentukan katode dan anodanya


b. Tentukan kutub (+) dan (- )
c. Tuliskan reaksi selnya.
d. Tentukan potensial standar sel tersebut.
e. Tulislah diagram sel volta (notasi sel)yang dapat disusun dari kedua elektrode
tersebut

2. Diketahui potensial elektrode zink dan alumunium sebagai berikut :

Zn2+ + 2e → Zn Eo = -0,76 V
Al3+ + 3e → Al Eo = -1,66 V

a. Tentukan katode dan anodanya


b. Tentukan kutub (+) dan (- )
c. Tuliskan reaksi selnya.
d. Tentukan potensial standar sel tersebut.
e. Tulislah diagram sel volta (notasi sel)yang dapat disusun dari kedua elektrode
tersebut

C. Menentukan potensial sel (E0sel ) berdasarkan potensial sel lain yang menggunakan
elektrode sama

Li | Li+ || Zn2+ | Zn Eo = 2,24 V


Mg | Mg2+ || Zn2+ | Zn Eo = 1,61 V
Fe | Fe2+ || Cu2+ | Cu Eo = 0,78 V
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu Eo = 1,10 V

Tentukan potensial standar sel berikut :


a. Li | Li+ || Cu2+ | Cu E0 = ...?
2+ 2+
b. Mg | Mg || Fe | Fe Eo = ...?

D. Menentukan berlangsung-tidaknya suatu reaksi redoks ( spontan –tak spontan )


Urutan unsur berdasarkan potensial sel dari yang paling kecil
Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn( H2O) Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
(-) 0 (+)

Sel Volta(Program Les) Page 3 of 5


Redoks/XII/2013

Reaksi akan dapat berlangsung spontan jika :

E0sel = positif (+)

Unsur yang bebas terletak disebelah kiri unsur yang bermuatan dalam deret volta

1. Diketahui : Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34 V


Ag2+ + 2e → Ag Eo = +0,80 V
Periksalah apakah reaksi berikut dapat spontan pada kondisi standar berdasarkan
a. E0sel?
b. Kereaktifan pada deret volta
Cu + 2Ag+ → Cu2+ + 2Ag

2. Tentukan apakah reaksi berikut dapat atau tidak dapat berlangsung pada kondisi
standar?
a. Mn + Ni2+ → Mn2+ + Ni

b. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
c. Cu + Ag2SO4 → CuSO4 + 2Ag

d. Ni + 2NaCl → NiCl2 + 2Na

e. 2Ag + 2HCl → 2AgCl + H2

E. Menentukan urutan unsur berdasarkan kereaktifannya

Reaksi akan dapat berlangsung spontan jika :

E0sel = positif (+)

Unsur yang bebas terletak disebelah kiri unsur yang bermuatan dalam deret volta

Urutan unsur berdasarkan potensial sel dari yang paling kecil dan dari kereaktifan
yang terbesar

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn( H2O) Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au


(-) 0 (+)
Dari kiri ke kanan :
E0reduksi (semakin besar) : semakin mudah mengalami reduksi

Sifat oksidator : semakin kuat : sifat pengoksidasinya semakin kuat


Kereaktifan : semakin tidak reaktif

1. Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:


(1) A + C2+ → A2+ + C Eo = 1,61 V
2+ 2+
(2) D + B → D + B Eo = -0,78 V
(3) C + B2+ → C2+ + B Eo = 0,32 V
Susunlah unsur A, B, C, dan D berdasarkan daya pereduksinya(sifat reduktornya),
dimulai dari pereduksi paling kuat.

2. Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:


(1) 2A + 3B2+ → 2A3+ + 3B Eo = 0,38 V
(2) B + 2D+ → B2+ + 2D Eo = 1,08 V
3+ 2+ o
(3) 3C + 2A → 3C + 2A E = -2,10 V
Susunlah unsur A, B, C, dan D berdasarkan potensial elektrodanya, dimulai dari
potensial elektroda yang paling besar

3. Diketahui harga potensial standar sel sebagai berikut :

Sel Volta(Program Les) Page 4 of 5


Redoks/XII/2013

A | A+ || C2+ | C Eo = +3,55 V
2+ 2+
B | B || C | C Eo = +0,98 V
A | A+ || D2+ | D Eo = +2,47 V
a. Susunlah A,B,C, dan D berdasarkan daya pereduksinya , dimulai dari pereduksi
paling kuat.
b. Tentukan potensial standar (Eo) sel dari D | D2+ || B2+ | B

4. Tabel potensial berbagai reaksi sel :


No Katode│anode Cu2+│Cu Zn2+│Zn
1. Cu│Cu2+ - -
2. Zn│Zn2+ 1,10 V -
3. Mg│Mg2+ x 0,5 V
Tentukan harga x
5. Suatu sel volta tersusun atas elektroda Mg dan Cr, bila diketahui :
Mg2+ + 2e → Mg E0 = - 2,37 volt
Cr3+ + 3e → Cr E0 = - 0,74 volt
a.Tentukan anoda dan katodanya
b.Tuliskan raksi di anoda dan di katoda
c. Tentukan harga potensial selnya
d.Tuliskan diagram selnya

6. Diketahui reaksi sel dan E0 selnya :


Al + Zn → Al3+ + Zn E0sel = 0,9 volt
2+

Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ E0sel = 1,10 volt


Fe+ Zn2+ → Fe2+ + Zn E0sel = - 0,22 volt
a. urutkan logam –logam Al,Zn.Cu dan Fe berdasarkan daya pereduksinya yang
semakin berkurang
b. Tentukan potensial sel untuk pasangan sel volta : 2 Al + 3 Fe2+ → 2 Al3+ + 3 Fe

7. Diketahui beberapa reaksi :


Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+ E0 = 1,10 volt
Pb2+ + Zn → Pb + Zn2+ E0 = 0,63 volt
Cu2+ + Pb → Cu + Pb E0 = 0,47 volt
Urutan daya pereduksi yang semakin lemah

8. Diketahui beberapa sel volta dengan notasi sel sebagai berikut :


A│A2+ ║ B+│B E0 sel = 3,17 volt
Z│Z2+ ║ B+│B E0 sel = 1,20 volt
Y│Y2+ ║ Z2+│Z E0 sel = 0,79 volt
Potensial sel untuk pasangan sel volta yang tersusun dari elektroda A dan Y

9. Diketahui Eo dari sel dengan notasi :


Mn│ Mn2+ ║Cd2+│ Cd Eo = 0,79 volt
Mg │Mg2+ ║2Ag+│2Ag Eo = 3,17 volt
Cd│Cd2+ ║2Ag+│2Ag Eo = 1,20 volt
Tentukan potensial sel pada sel volta yang dibuat dari pasangan :
a. Mn dengan Mg
b. Mg dengan Cd

10. Suatu sel volta tersusun dari elektrode-elektrode logam vanandium dan logam
paladium, yang masing- masing tercelup dalam larutan garamnya
V2+ + 2e V E0 = -1,20 volt
2+
Pd + 2e Pd E0 = +1,20volt
a. Manakah logam yang merupakan katode
b. Manakah logam yang merupakan katode
c. Sebutkan logam yang bertindak sebagai elektrode negatif
d. Tuliskan reaksi selnya
e. Tuliskan notasi selnya
f. Berapa potensial sel yang dihasilkan

Sel Volta(Program Les) Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai