Anda di halaman 1dari 17

ELEKTROKIMIA

KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan dan menjelaskan
kegunaannya.
3.3 Menganalisis faktro-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara
mengatasinya.
3.4 Menerapan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk menghitung
besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis.

4.2 Merancang sel Volta dengan mnggunakan bahan di sekitar.


4.3 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
4.4 Menyajikan rancangan prosedur penyepuhan benda dari logam dengan
ketebalan lapisan dan luas tertentu.

Landasan Alkitab
Ayub 36 : 3
Aku akan meraih pengetahuan dari jauh dan membenarkan Pembuatku.
Sel Elektrokimia
Perhatikan gambar disamping :
Pada gambar tersebut pada gelas ke-1 (kiri) adalah larutan
CuSO4 dimasukka lempengan logam Zink, dimana terjadi
reaksi redoks pendesakan logam.
Zn(s) + Cu2+(aq) ⇌ Zn2+(aq) + Cu(s)

Pada Beaker pertama (kiri), adalah logam Zn yang


dicelupkan pada larutan berisi ion Cu2+ (berwarna biru).
Siring berjalannya waktu, logam Zn terion menjadi ion Zn2+
dengan melepaskan 2 elektron yang akan ditangkap oleh
ion Cu2+ sehingga terbentuk logam Cu. Kita dapat
mengamati reaksi ini terjadi dari terbentuknya tembaga
yang menimbulkan warna coklat hitam di permukaan logam Zn dan warna larutan
yang memudar (karena ion Zn2+ tidak berwarna).

Jika kita memisahkan oksidator dan reduktor kemudian menghubungkannya dengan


bahan yang dapat menghantarkan arus listrik (seperti kabel tembaga), maka elektron
akan mengalir melalui kabel dan terbentuk arus listrik.

Susunan alat dimana arus listrik dihasilkan dari reaksi kimia dinamakan sel galvani
atau sel volta (dari nama penemunya Luigi Galvani dan Alessandro Volta).

Note :
Potensial Elektroda dan Potensial Reduksi Standart.

Jika mencelupkan suatu logam pada larutan yang berisi ion


logamnya, maka akan terjadi reaksi kesetimbangan :
Mn+(aq) + ne ⇌ M(s)

 Perbedaan potensial antara logam dengan larutan berisi ion


logamnya dinamakan potensial elektroda.

 Potensial elektroda bisa bernilai positif atau negatif.

 Potensial elektroda ditentukan oleh 3 fakor :


1. Suhu dan tekanan
2. Jenis dari logam yang bertindak sebagai elektroda.
3. Konsentrasi larutan.

Kondisi standart

 Sebagai acuan, potensial elektroda yang diukur pada suhu


25oC, tekanan 1 atm dan konsentrasi larutan 1 M ditetapkan
sebagai kondisi standart, sehingga disebut sebagai potensial
elektroda standart, Eo (atau potensial reduksi standart, tanda "
o
" menunjukan kondisi standart) dengan satuan volt.

 Potensial reduksi standart diukur dari perbedaan potensial terhadap elektroda


hidrogen standart.

 Elektroda hidrogen standart tersusun atas elektroda Pt yang dicelupkan dalam


larutan dengan kadar ion H+ sebesar 1,00 M (misalkan larutan HCl 1 M),
kemudian gas Hidrogen pada tekanan 1 atm di gelembungkan disekitar elektroda
Pt, sehingga terjadi reaksi kesetimbangan :
H2(g) ⇌ 2 H+(aq) + 2 e Eo= 0,00 volt
Potensial hidrogen standart di set pada nilai 0,00 volt.

 Karena cukup sulit untuk menyiapkan elektroda hidrogen, saat ini di


laboratorium lebih sering digunakan elektroda perak/perak klorida, yang dibuat
dengan melapisi kawat perak (Ag) dengan perak klorida (AgCl) dan di celupkan
pada larutan KCl jenuh.
 Langkah untuk menentukan potensial elektroda standart.

 Potensial elektroda standart biasanya ditampilkan dalam bentuk reduksi, dimana


jika memiliki nilai negatif, jika dibutuhkan untuk reaksi oksidasinya, maka (+ /
- ) pada potensial reaksinya dapat dibalik
 Potensial reaksi merupakan besaran intrinsik , yang artinya, jika kita mengubah
koefisien, potensial reaksinya tidak berubah.
 Tidak semua reaksi pada sel elektrokimia melibatkan elektroda nya. Contoh :

 Untuk menentukan katoda dan anoda pada sel volta, kita dapat menggunaan deret
kereaktifan logam:

K – Na – Li – Ba – Sr – Ca – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn
– Pb – (H) – Sb – Bi – Cu – Hg – Ag – Au – Pt

Elektroda yang berada dikiri terjadi reaksi oksidasi (anoda), elektroda yang
dikanan mengalami reaksi reduksi (katoda). Elektron keluar dari anoda (-) dan
bergerak menuju katoda (+). (note: plus dan minus pada katoda dan anoda ini
pada sel volta, jika pada sel elektrolisis, tandanya terbalik)

Elektroda grafit (C) tidak masuk dalam deret kereaktifan logam. Elektroda grafit
termasuk elektroda inert seperti Pt dan Au.

 Karena potensil reaksi ditampilkan sebagai reaksi reduksi, maka sering ditulis
juga sebagai potensial reduksi standart.
Notasi Sel / Diagam Sel
Untuk mempermudah, sel volta dapat dituliskan dengan singkat dengan
menggunakan notasi sel. Misalkan untuk sel volta dari elektroda tembaga dan zink
(gambar besar di depan) dapat di singkat menjadi :
Zn / Zn2+ ∥ Cu2+/ Cu

Adapun aturan dalam menuliskan notasi sel :


 Reaksi oksidasi (anoda) ditulis di kiri, dan reaksi reduksi (katoda) ditulis di
kanan.
 Zat yang berbeda fase ditulis terpisah dengan garis vertikal ( / ).
 Zat yang berada pada fase yang sama dipisahkan dengan koma ( , ).
 Jika sel dihubungkan dengan jembatan garam, maka jembatan garam di tulis
sebagi garis vertikal ganda (∥ ).
 Jika bukan pada kondisi standart, misalkan konsentrasi larutan bukan 1 M,
maka kondisi tersebut dituliskan dalam kurung disamping zat nya.
 Elektroda pada anoda ditulis di paling kiri dan elektroda pada katoda ditulis di
paling kanan.
 Jenis jenis elektroda :
 Elektroda aktif ( elektroda ikut bereaksi dalam reaksi redoks,
umumnya hampir semua elektroda logam non inert ikut bereaksi).
misal pada elektroda Zn (seperti di gambar sel volta besar
didepan), reaksi : Zn(s) → Zn2+ + 2 e
maka notasi selnya : Zn / Zn2+

Elektroda tidak aktif (elektroda tidak bereaksi dalam reaksi
redoks) misalkan elektroda Pt pada larutan Fe2+ dan Fe3+
Reaksi : Fe3+ + e → Fe2+
Notasi sel : Fe3+ , Fe2+ / Pt

 Elektroda yang melibatkan gas.


Misalkan pada elektroda hidrogen standart.
Reaksi : H2(g) → 2H+(aq) + 2e
Notasi sel : Pt / H2(g) / 2H+(aq).

 Elektroda logam yang melibatkan garam yang sukar larut.


Misal elektroda perak-perak klorida.
Reaksi : AgCl(s) + e → Ag(s) + Cl- (aq)
Notasi sel : Cl- / AgCl / Ag
Note : reaksi sebenarnya adalah antara Ag+ dan Ag, namun karena AgCl
sukar larut dan berwujud padat maka penulisan tidak dapat dituliskan
sebagai ion.
Contoh :
Tuliskan notasi sel untuk sel volta dibawah ini :
a. b.

Latihan :
1. Tentukan katoda dan anodanya, lengkapi pergerakan elektron dan ion-ion pada
sel galvani berikut, kemudian tuliskan notasi selnya.
a

b
2. Diketahui notasi sel volta : Mg / Mg2+ // Sn2+ / Sn E = 2,23 Volt
Gambar sel volta berdasarkan notasi sel tersebut :

UN kimia 2018

3. The diagram below shows the experimental setup for a typical electrochemical
cell that contains two standard half-cells. The cell operates according to the
reaction represented by the following equation.
(AP Chemistry 2002 Free responses)
Zn(s) + Ni2+(aq) → Zn2+(aq) + Ni(s)
(a) Identify M and M2+ in the diagram and specify the initial concentration for M 2+
in solution.

(b) Indicate which of the metal electrodes is the cathode. Write the balanced equation
for the reaction that occurs in the half-cell containing the cathode.

Potensial sel (emf = electromotive force).


Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan menggunakan
voltmeter, namun dapat juga dihitung dari data potensial elektroda standart.
𝑜 𝑜 𝑜
𝐸𝑠𝑒𝑙 = 𝐸𝑘𝑎𝑡𝑜𝑑𝑎 − 𝐸𝑎𝑛𝑜𝑑𝑎
Jika harga 𝐸𝑠𝑒𝑙
𝑜
bernilai positif, berarti reaksi berjalan spontan. Sedangkan jika 𝐸𝑠𝑒𝑙
𝑜

bernilai negatif maka reaksi tidak spontan. Hal ini dapat terjadi karena :
- kesalahan dalam menentukan katoda dan anoda.
- Reaksi membutuhkan sumber listrik agar berlangsung (namun tidak semua dapat
berlangsung meskipun diberi sumber listrik.

Contoh :
Diketahui data potensial elektroda :
Ag+(aq) + e → Ag(s) Eo = +0,80 volt
Al3+(aq) + 3e → Al(s) Eo = - 1,66 volt
𝑜
Tentukan 𝐸𝑠𝑒𝑙 yang dihasilkan oleh kedua elektroda, tuliskan reaksi elektroda dan
reaksi selnya dan tuliskan notasi sel nya.

Latihan
4. Diketahui data Eo(volt)
Mg2+(aq) + 2e → Mg(s) - 2,37
Al3+ (aq) + 3e → Al(s) - 1,66
Ni2+ (aq) + 2e → Ni(s) - 0,28
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) +0,34

Tuliskan reaksi setara dan Tentukan E o sel dan tentukan pula apakah reaksinya
spontan atau tidak.
a. Mg(s) | Mg2+(aq) || Ni2+(aq) | Ni(s)
b. Cu(s) | Cu2+(aq) || Mg2+(aq) | Mg(s)

c. Al(s) | Al3+(aq) || Ni2+(aq) | Ni(s)

5. What is E˚ for the following balanced reaction?

6. UMPTN 1990/Rayon A
Berdasarkan data :
Fe2+ + 2e → Fe Eo = ‒ 0,44 V
Pb2+ + 2e → Pb Eo = ‒ 0,13 V
Zn2+ + 2e → Zn Eo = ‒ 0,76 V
Sn2+ + 2e → Sn Eo = ‒ 0,14 V
Maka reaksi yang dapat berlangsung dalam keadaan standar adalah . . .
1. Fe2+ + Zn → Fe + Zn2+
2. Pb2+ + Fe → Pb + Fe2+
3. Sn2+ + Zn → Sn + Zn2+
4. Zn2+ + Pb → Zn + Pb2+

7. Answer the following questions about electrochemistry.


(a) Several different electrochemical cells can be constructed using the materials
shown below. Write the balanced net-ionic equation for the reaction that
occurs in the cell that would have the greatest positive value of Eocell
(b) Calculate the standard cell potential, E°cell , for the reaction written in part
(a).
(note Eo for Al3+/Al = ‒1.66 V ; Cu2+/Cu = + 0.34 V ; Fe2+/ Fe = ‒ 0.44V)

(c) A cell is constructed based on the reaction in part (a) above. Label the metal
used for the anode on the cell shown in the figure below.

(d) Of the compounds NaOH , CuS , and NaNO3 , which one is appropriate to
use in a salt bridge? Briefly explain your answer, and for each of the other
compounds, include a reason why it is not appropriate

Menentukan Eo dari data yang ada.


Sering kita tidak bisa mendapat Eo reaksi reduksi yang kita perlukan, kita dapat
mencari harga Eo sel tersebut dari data yang lain.

 Menentukan potensial sel berdasarkan potensial sel lain


Contoh :
Mg/Mg2+ // Cu2+ / Cu Eo = + 2,71 V
Zn/ Zn2+ // Cu2+ / Cu Eo = + 1,10 V
Tentukan potensial standar sel Mg/Mg2+ // Zn2+ / Zn
 Jika gabungan dari 2 reaksi dimana elektronnya tidak saling menghilangkan
(pada setengah reaksi, bukan reaksi sel, karena pada reaksi sel elektron pasti
saling menghilangkan), maka jumlah elektron harus diperhitungkan. Dimana
untuk reaksi yang di inginkan Eo dicari dari :
𝑜
∑ 𝑛 ∙ 𝐸𝑜
𝐸𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 =
𝑛
Dimana n adalah jumlah elektron yang terlibat (bernilai positif jika reaksi reduksi,
dan negatif jika reaksi oksidasi) dan E o di (+/-) dibalik jika reaksi oksidasi.
Fe2+(aq) + 2 e → Fe(s) Eo = ‒ 0,44 V
Fe3+(aq) + 3e → Fe(s) Eo = ‒ 0,04 V

Tentukan Eo untuk reaksi :


Fe3+(aq) + e → Fe2+(aq)

 Menentukan potensial sel untuk menentukan deret kereaktifan logam (deret


Volta).
Logam Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn
o
E (V) -3,04 -2,92 -2,90 -2,87 -2,71 -2,37 -1,66 -1,18 -0,76

Cr Fe Ni Co Sn Pb (H) Cu Hg Ag Au
-0,74 -0,44 -0,28 -0,28 -0,14 -0,13 0,00 +0,34 +0,79 +0,80 +1,52

Contoh
Reaksi mana yang dapat berlangsung pada kondisi standar.
Note : reaksi yang dapat berlangsung adalah logam dikiri dari ion logam.
a. Fe(s) + Cu2+(aq) → Fe2+(aq) + Cu(s)

b. Zn(s) + Mg2+(aq) → Zn2+(aq) + Mg(s)

Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut.


A(s) + C2+(aq) → A2+(aq) + C(s) Eo = + 1,61 V
D(s) + B2+(aq) → D2+(aq) + B(s) Eo = ‒ 0,78 V
C(s) + B2+(aq) → C2+(aq) + B(s) Eo = + 0,32 V
a. Susunlah unsur A, B, C dan D berdasarkan kenaikan daya pereduksi.
b. Tentukan Eo sel reaksi : A(s) + D2+(aq) → A2+(aq) + D(s)
Latihan
8. Diketahui potensial standar beberapa sel berikut :
Li / Li+ // Zn2+ / Zn Eo = 2,24 V
Mg/Mg2+ // Zn2+ / Zn Eo = 1,61 V
Fe/Fe2+ // Cu2+ /Cu Eo = 0,78 V
Zn/Zn // Cu2+ / Cu Eo = 1,10 V
Tentukan potensial standar sel berikut.
a. Li / Li+ // Cu2+ / Cu
b. Mg / Mg2+ // Cu2+ / Cu
c. Mg / Mg2+ // Fe2+ / Fe

9. What is the standard electrode potential for (MnO4‒ / MnO2) in acid solution ([H+]
= 1.00 M). Using the values of reduction potentials below :
MnO4‒ + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O Eo = 1.51 V
MnO2 + 4H+ + 2e → Mn2+ + 2H2O Eo = 1.23 V

10. Calculate Eo for the (Tl3+ / Tl) couple using value below :
Tl3+ / Tl+ Eo = 1.25 V
Tl+ / Tl Eo = ‒ 0.34 V

11. Diketahui harga potensial standar sel berikut :


A / A+ // C2+ / C Eo = +3,55 V
B / B2+ // C2+ / C Eo = +0,98 V
A / A+ // D2+ / D Eo = + 2,47 V
a. Susunlah A, B, C dan D berdasarkan penurunan daya pereduksinya.
b. Tentukan potensial sel standar dari D / D 2+ // B2+ / B.
Pengaruh konsentrasi dan Suhu terhadap potensial sel.
Sebelumnya kita mempelajari potensial sel pada kondisi standar yaitu suhu 25 oC dan
konsentrasi ion (yang bereaksi pada sel volta) 1.00 M. Untuk menentukan potensial
sel pada kondisi yang tidak standar di gunakan persamaan Nerst.
𝑜
𝑅𝑇
𝐸𝑠𝑒𝑙 = 𝐸𝑠𝑒𝑙 − 𝑙𝑛𝑄
𝑛𝐹
Dimana :
Esel = potensial sel pada kondisi tidak standar
Eosel = potensial sel pada kondisi standar
R = tetapan gas ideal (SI) = 8,314 J/mol.K
T = suhu mutlak (dalam K)
n = jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi setara
F = muatan listrik dalam Faraday = 96500 coulomb
Q = quotation reaksi kesetimbangan ( konsentrasi produk pangkat koefisien dibagi
konsentrasi reaktan pangkat koefisien.

Persamaan Nerst dapat disederhanakan menjadi :


𝑜
0,0592
𝐸𝑠𝑒𝑙 = 𝐸𝑠𝑒𝑙 − 𝑙𝑜𝑔𝑄
𝑛

Example :
Consider this electrochemical reaction :
Zn(s) + Ni2+(aq) → Zn2+(aq) + Ni(s)
The standard cell potential Eocell = 0.51V. Calculate the cell potential if the Ni2+
concentration is 5.0 M and the Zn2+ concentration is 0.050 M.

12. What is the potential of the cell containing the (Zn2+ / Zn ; Eo = ‒ 0.76V) and
(Cu2+ /Cu ; Eo = + 0.34V) couple if the Zn2+ and Cu2+ concentration are 0.1M
and 10‒9M, respectively, at 27oC?

13. By how much is the oxidizing power of the (MnO4‒/ Mn2+) couple decreased if
the H+ concentration is decreased from 1 M to 10 ‒4M at 25oC?
The half-cell reaction for the reduction is :
MnO4‒ + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O
Sel Konsentrasi.
Potensial sel memiliki nilai yang tergantung pada besarnya konsentrasi larutan
(persamaan Nerst), jadi kita dapat membuat sel volta dari 2 elektroda yang sama
dan jenis larutan yang sama namun berbeda konsentrasinya.

Reaksi pada elektroda adalah :


Cu2+(aq) + 2e ⇌ Cu(s)
Berdasarkan asas Le Chatelier :
 Pada larutan yang pekat, maka pada waktu reaksi berlangsung, sel akan berusaha
mengurangi konsentrasi Cu2+, maka terjadi reaksi reduksi.
Cu2+(aq, pekat) + 2e → Cu(s)
 Pada larutan yang encer, maka pada waktu reaksi berlangsung, sel akan berusaha
menambah konsentrasi Cu2+, maka terjadi reaksi oksidasi.
Cu(s) → Cu2+(aq, encer) + 2e
 Elektron mengalir dari elektroda yang tercelup pada larutan encer (Anoda)
menuju ke elektroda yang tercelup pada larutan yang pekat (katoda).
 Karena reaksi katoda dan anoda sama, maka Eo sel nya nilainya nol. Persamaan
Nerst dapat ditulis ulang sebagai
0,0592 [𝑖𝑜𝑛 𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟]
𝐸𝑠𝑒𝑙 = − 𝑙𝑜𝑔
𝑛 [𝑖𝑜𝑛 𝑝𝑒𝑘𝑎𝑡 ]

Tunjukkan dengan perhitungan, besarnya Eo sel untuk sel konsentrasi yang ada di
gambar.
End of Chapter Questions.
1. A student sets up a galvanic cell at 298 K that has an electrode of Ag(s) immersed
in a 1.0 M solution of Ag+(aq) and an electrode of Cr(s) immersed in a 1.0 M
solution of Cr3+(aq), as shown in the diagram below.

(a) The student measures the voltage of the cell shown above and discovers that
is is zero. Identify the missing component of the cell, and explain its
importance for obtaining a nonzero voltage.

(b) The student adds the missing component to the cell and measures Eocell tobe
+ 1.54 V. As the cell operates, Ag+ ions are reduced. Used this information
and the information in the table above to do the following.
(i) Calculate the value of Eo for the half-reaction Cr3+(aq) + 3e → Cr(s).
(ii) Write the balanced net-ionic equation for the overall reaction that occures
as the cell operates.

(c) If the concentration of Ag+ in the Ag+(aq)/Ag(s) half-cell is lowered from


1.00 M to 0.01 M at 25oC, does the cell voltage increase, decrease, or remain
the same? Explain your reasoning.

2. This question is about Group 7 of the Periodic Table - the halogens. The standard
electrode potentials for these elements are given below.

(a) (i) Define the term standard electrode potential.


(ii) State which element or ion in the table above is the strongest oxidising
agent.
(b) The standard electrode potentials for chromium(III) changing to chromium(II)
and for chromium(VI) changing to chromium(III) are given below.

(i) On the basis of the data provided, list those halogens which will oxidise
chromium(II) to chromium(III).
(ii) On the basis of the data provided, list those halogens which will oxidise
chromium(II) to chromium(III) but not to chromium(VI).
(iii) Chromium(II) in aqueous solution is sky blue while aqueous
chromium(III) solution is dark green. Describe how you would show that
your prediction in part (ii) actually worked in practice.

3. Tabel dibawah ini adalah potensial reduksi standar dari beberapa reaksi

(a) Dari tabel diatas, tentukan oksidator yang paling lemah! Jelaskan dasar
pemikiranmu dalam menentukannya.
(b) Gambar dibawah adalah merupakan representasi baterai kering yang tidak
dapat di isi ulang.

(i) tentukan persamaan nomer berapa pada tabel yang berhubungan dengan
sel kering diatas, dan tuliskan persamaan reaksi setara yang terjadi pada
baterai kering di atas.
(ii) hitung e.m.f yang dihasilkan oleh baterai.
(iii) apakah fungsi pembatas berpori.
(iv) apakah fungsi batang grafit.

4. Empat buah logam A, B, C, dan D memiliki sifat sebagai berikut :


(a) Hanya A dan C yang bereaksi dengan HCl 1,0 M membentuk gas H2.
(b) Jika C direaksikan den ion logam lainnya, dihasilkan logam A,B dan D.
(c) Logam D dapat mereduksi ion Bm+ menjadi ion Dn+ dan logam B.
Dari data diatas, urutkan keempat logam tersebut berdasarkan kenaikan daya
reduksinya.

5. Seorang siswa membuat sel elektrokimia yang diwakili oleh notasi sel dibawah
ini :
Mg(s) / Mg2+ // Fe3+(10M) / Fe(s)
Sel elektrokimia dibuat dengan mencelupkan lempengan logam magnesium
kedalam 100 mL larutan magnesium klorida 1,00 M, dan logam besi kedalam
100 mL larutan besi (III) klorida 10,0 M pada suhu ruangan. Jika potensial
reduksi standar dari Mg2+ / Mg = ‒2,37 V dan Fe3+ / Fe = ‒0,036 V, Tentukan :
a. Persamaan setengah reaksi dan persamaan reaksi sel, serta tentukan potensial
sel pada kondisi standar.
b. Potensial sel elektrokimia yang dibuat siswa tersebut.

Sel elektrokimia berjalan selama beberapa waktu kemudian dihentikan. Didapati


massa logam magnesium (Ar = 24 g/mol) berkurang sebesar 0,576 gram.
Tentukan :
c. konsentrasi ion magnesium dan ion besi (III) dalam larutan sesaat sebelum
reaksi dihentikan, asumsikan tidak terjadi perubahan volume larutan.
d. potensial sel sesaat sebelum reaksi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai