Deret Volta Perkiraan berlangsungnya reaksi dapat terlihat dari nilai E selnya. Apabila nilai E selnya positif berarti reaksi akan berlangsung, tetapi kalau nilai E selnya berharga negatif, reaksi tidak akan berlangsung. Selain dilihat dari nilai E sel, keberlangsungan reaksi dapat diperkirakan dari deret volta, yaitu Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au Makin ke kanan, logam semakin kurang reaktif (sukar melepas elektron) sehingga lebih mudah direduksi namun sukar dioksidasi. Sehingga merupakan oksidator kuat. Makin ke kiri, logam makin reaktif (mudah melepas elektron) sehingga mudah dioksidasi namun sukar direduksi. Sehingga merupakan reduktor kuat. Notasi Sel Volta Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati yaitu disebut dengan diagram sel. Misalnya untuk rangkaian sebelumnya, yaitu Anode ( reaksi oksidasi ) : Zn(s)>Zn2+(aq)+2eKatode ( reaksi reduksi ) : Cu2+(aq)+2e->Cu(s) Reaksi sel: Zn(s) + Cu2+(aq)> Zn2+(aq) + Cu(s), Maka diagram selnya dapat dinyatakan sebagai berikut: Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s) Anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan di sebelah kiri dan katode (setengah sel reduksi) dituliskan di sebelah kanan. Kemudian satu garis sejajar (|) menyatakan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda, namun jika fasanya sama maka digunakan tanda koma. Dua garis sejajar (||) menyatakan jembatan garam yang memisahkan anode dengan katode. Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan diagram sel.
sel
red
oks
0,762 V = 0 - EZn EZn= - 0,762 V Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai standardisasi potensial 1. Konsentrasi dan temperatur larutan elektrolit dipertahankan pada konsisi tetap, yatu 1 molar, tekanan 1 atm dan 25 C (STP). 2. Sebuah sel disusun dengan elektroda umum yang berperan sebagai elektroda standar. 3. Menggunakan elektrode platina jika sistem setengah sel tidak termasuk logam.
sedangkan oks dan red masing-masing menyatakan konsentrasi partikel hasil oksidasi dan konsentrasi partikel hasil reduksi. 9. Sel Konsentrasi 10. Pada sel konsentrasi digunakan dua elektrode yang sama namun konsentrasi larutannya yang berbeda. Elektrode dalam larutan pekat merupakan katode (tempat terjadinya reaksi reduksi) sedangkan elektrode dalam larutan encer merupakan anode (tempat terjadinya reaksi oksidasi). Misalnya untuk 11. Zn | Zn2+(10-3 M) || Zn 2+(10-1 M) | Zn 12. Maka untuk reaksi di atas yang mengalami reduksi adalah Zn 2+(10-1 M) karena lebih pekat daripada Zn2+(10-3 M) sedangkan Zn yang mengalami oksidasi. Untuk penggunaan rumus sama dengan persamaan Nernst, yaitu 13.