Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR KIMIA

KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN


KUANTUM

CHEMISTRY IS FUN 

Oleh :

Hana Nazelia AfrianI

KONFIGURASI ELEKTRON

1 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron suatu atom
berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Atau dengan kata lain
konfigurasi elektron menggambarkan distribusi elektron dalam
orbital-orbital atom. Aturan-aturan penulisan konfigurasi electron
a. Asas Aufbau
Pengisian orbital selalu dimulai dari subkulit dengan tingkat
energi yang lebihrendah kemudian ke tingkat energi yang lebih
tinggi.

Jadi, pengisian orbital dimulai dari orbital 1s, kemudian 2s, 2p


dan seterusnya.
a. Asas Larangan Pauli

Pada tahun 1926, Wolfgang Pauli mengemukakan bahwa


tidak ada dua elektron dalam satu atom yang boleh mempunyai
keempat bilangan kuantum yang sama. Dua elektron yang
menempati satu orbital harus mempunyai spin yang berbeda.

Kedua elektron
⇂ tersebut dapat dinyatakan dengan diagram
sebagai berikut:

2 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
Jadi, jumlah maksimum elektron pada setiap subkulit sama
dengan dua kali jumlah orbitalnya.

Subkulit s (1 orbital) maksimum 2 elektron

Subkulit p (3 orbital) maksimum 6 elektron

Subkulit d (5 orbital) maksimum 10 elektron

Subkulit f (7 orbital) maksimum 14 elektroN

b. Kaidah Hund

Pada pengisian orbital-orbital dari satu subkulit, mula-mula


elektron menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin
yang paralel, baru kemudian berpasangan. Hal ini
meminimalkan tolak-menolak antara elektron tersebut.

Contoh:

2 2 3
7 N= 1s 2s 2 p

↿⇂ ↿⇂↿⇂ ↿ salah

↿ ⇂↿⇂↿↿ ↿ benar

Cara penulisan konfigurasi elektron

1. Urutan dimulai dari tingkat energi terendah

Contoh:

Sc (Z=21) : 1 s 2 2 s 2 2 p 6 3 s2 3 p 6 4 s2 3 d 1

2. Menyingkat penulisan dengan menggunakan konfigurasi


elektron gas mulia

3 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
Contoh:

2 2 6
Ne (Z=10) : 1s 2s 2 p

Na (Z=11) : 1 s 2 2 s 2 2 p 6 3 s1

Konfigurasi Na dapat ditulis:

1
Na (Z=11) : [Ne] 3s

3. Kestabilan subkulit d yang terisi penuh atau setengah penuh

Terdapat beberapa penyimpangan pengisian elektron


berdasarkan asas aufbau dengan yang ditemukan
berdasarkan percobaan. Contohnya ialah konfigurasi elektron
kromium (Z=24) dan tembaga (Z=29).

Konfigurasi elektron Cr dan Cu berdasarkan asas aufbau


adalah sebagai berikut:

Cr (Z=24) : [Ar] 3 d4 4 s2

9 2
Cu (Z=29) : [Ar] 3d 4 s

Konfigurasi elektron Cr dan Cu berdasarkan percobaan


adalah :

5 1
Cr (Z=24) : [Ar] 3d 4 s

10 1
Cu (Z=29) : [Ar] 3d 4s

Konfigurasi dengan subkulit d yang terisi penuh (d10)atau


setengah penuh (d5) lebih stabil.

4. Konfigurasi elektron ion


4 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
Ion tunggal yang bermuatan +x terbentuk dari atom
netralnya dengan melepas x elektron. Elektron yang dilepas
merupakan elektron dari kulit terluar.

2 2 6 2 1
Al (Z=13) : 1s 2s 2 p 3 s 3 p

2 2 6
Al3+ : 1s 2s 2 p

Ion tunggal yang bermuatan -x terbentuk dari atom


netralnya dengan menyerap x elektron. Elektron yang
diserap mengisi orbital dengan tingkat energi terendah yang
belum penuh.

2 5
Cl (Z=17) : [Ne] 3s 3 p

2 6
Cl- : [Ne] 3s 3 p (jumlah elektron 18)

5 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
BILANGAN KUANTUM

Bilangan kuantum digunakan untuk menyatakan kedudukan


(tingkat energi, bentuk serta orientasi) suatu orbital. Ada 4
macam bilangan kuantum yakni bilangan kuantum utama (n),
bilangan kuantum azimuth (l), bilangan kuantum magnetik (ml
atau m) dan bilangan kuantum spin (ms atau s).

a. Bilangan Kuantum Utama (n)

Bilangan kuantum utama menyatakan tingkat energi utama


atau kulit atom. Bilangan kuantum utama memiliki harga mulai
dari 1, 2, 3, 4, dan seterusnya (bilangan bulat positif) dan
dinyatakan dengan lambang K,L, M, N dan seterusnya. Orbital-
orbital dengan bilangan kuantum utama berbeda, mempunyai
tingkat energi yang berbeda.

dan seterusnya
Bilangan 1 2 3 4
kuantum (n)
Lambang kulit K L M N dan seterusnya
Jumlah electron 2 8 18 32 dan seterusnya

Semakin besar nilai n, semakin besar pula tingkat


energinya. Kulit yang ditempati elektron bergantung pada
energi elektron itu. Pada keadaan normal elektron akan
mengisi kulit-kulit dengan tingkat energi terendah, yaitu
dimulai dari kulit K, kemudian L, dan seterusnya.

a. Bilangan Kuantum Azimuth (l)

Bilangan kuantum azimuth menyatakan subkulit. Nilai-nilai


untuk bilangan kuantum azimuth dikaitkan dengan nilai

6 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
bilangan kuantum utamanya, yaitu semua bilangan bulat dari
0 (nol) hingga (n-1).

l = 0 – (n-1)

misal: untuk n=1 (kulit K) maka nilai l yang dimungkinkan


adalah l = 0 (1 subkulit)

Nilai l 0 1 2 3

Lambang
S P d F
subkulit

Oleh karena nilai l selalu dimulai dari 0, 1 dan seterusnya


maka l = 0 (subkulit s) terdapat pada semua kulit.

Nilai l
Nilai n
s p d f

1 1s

2 2s 2p

3 3s 3p 3d

4 4s 4p 4d 4f

5 5s 5p 5d 5f

6 6s 6p 6d

7 7s 7p

b. Kuantum Magnetik (ml atau m)

Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital khusus


mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit atau juga

7 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
menyatakan orientasi khusus dari orbital itu dalam ruang
relatif terhadap inti. Nilai bilangan kuantum magnetik
bergantung pada nilai bilangan kuantum azimuth, yaitu semua
bilangna bulat mulai dari –l sampai dengan +l termasuk 0.

Nilai m = -l , 0 , hingga +l

Jika l = 0, maka nilai m = 0, berarti hanya terdapat satu


orbital

Jika l = 1, maka nilai m = -1, 0, +1, berarti terdapat 3


orbital

Jika l = 2, maka nilai m = -2, -1, 0, +1, -2, berarti terdapat


5 orbital

Susunan orbital-orbital dalam satu subkulit dapat


dinyatakan dengan diagram orbital sebagai berikut:

Subkulit : s p d f

Diagram orbital :

Nilai m : 0 -1 0 +1 -2 -1 0 +1 +2 -3 -2 -1 0
+1 +2 +3

8 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
Bentuk-bentuk orbital:

1. Orbital s

2. Orbital p

3. Orbital d

4. Orbital f

c. Bilangan Kuantum Spin (msatau s)

Sambil beredar mengitari inti, elektron juga berputar


pada sumbunya. Gerak berputar pada sumbu ini disebut rotasi.
Hanya ada dua kmungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah
atau berlawanan arah dengan jarum jam. Kedua arah yang
berbeda itu dinyatakan dengan bilangan kuantum yang
keempat yaitu bilangan kuantum spin (s) dengan nilai s = +

1 1
dan s = - . Jadi, satu orbital hanya dapat ditempati
2 2
oleh maksimum dua elektron. Kedua elektron tersebut harus
9 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 
memiliki spin yang berlawanan arah sehingga menghasilkan
medan magnet yang berlawanan pula. Medan magnet yang
berlawanan ini diperlukan untuk mengimbangi gaya tolak-
menolak listrik yang ada (karena bermuatan sejenis).

Kesimpulan:

1. Bilangan kuantum utama menyatakan kulit utamanya

2. Bilangan kuantum azimuth menyatakan subkulitnya

3. Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbitalnya

4. Bilangan kuantum spin menyatakan spin atau arah


rotasinya

SOAL
1. Atom Sc mempunyai elektron pada kulit ke 3 sebanyak
21

berapa ?
2. Elektron terakhir dari atom unsur mempunyai bilangan
kuantum n= 3 l = 2 m = -2 s = -1/2
maka nomor atomnya adalah ....................
3. Jumlah elektron dalam atom Cl yang memiliki bilangan
kuantum l = 1 , adalah
4. Tentukan bilangan kuantum utama, azimut, magnetik, dan spin
a. 15P
b. 61Pm
c. 44Ru
d. 24Cr
e. 19K
f. 24X
g. 29Cu

10 | K o n fi g u r a s i E l e k t r o n d a n B i l a n g a n
Kuantum

CHEM-IS-TRY 

Anda mungkin juga menyukai