2/41
Reaksi redoks
· Reaksi redoksi adalah reaksi yang melibatkan transfer elektron dari satu zat ke zat yang
lain.
· Tipe reaksi ini melibatkan dua proses:
1. proses oksidasi = pelepasan elektron
+ −
Na ⟶ Na + e
− −
Cl + 2e ⟶ 2 Cl
2
Cl
2
berperan sebagai oksidator, yaitu zat yang menerima elektron.
3/41
Bilangan oksidasi
· Isitilah bilangan oksidasi pertama kali dikemukakan oleh Antonie Lavoisier untuk
menerangkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
· Saat ini pengertian bilangan oksidasi tidak selalu dikaitkan dengan reaksi dengan oksigen,
tetapi dikaitkan dengan banyaknya elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan
kimia baik ikatan ion maupun kovalen.
· Contoh: Pada rumus CaCl , ikatan kimia antara Ca dan Cl terbentuk karena atom
2
Ca
2 + −
Ca ⟶ Ca + 2e
− −
Cl + 2e ⟶ 2 Cl
2
2 + −
Ca + 2 Cl ⟶ CaCl
2
4/41
Aturan penentuan bilangan oksidasi
Aturan-1: Atom dalam keadaan standar memiliki bilangan oksidasi (BO) = 0. Contoh:
Na, Ba, Al, H
2
, Cl , O
2
memiliki BO = 0
2
Aturan-2:Atom dalam keadaan ion monoatom memiliki BO sama dengan muatannya. Contoh:
atom Al dalam bentuk Al memiliki BO = +3. Atom F dalam bentuk F memiliki BO = -1.
3 + −
Aturan-3: Dalam senyawa unsur-unsur halogen memiliki BO = -1, oksigen = -2 (kecuali dalam
peroksida, BO rata-rata oksigen = -1), dan hidrogen = +1 kecuali dalam senyawa hidrida, -1.
5/41
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi atom Cl pada ion ClO −
4
A. −1
B. +1
C. −7
D. +7
E. +8
Submit Show Hint Show Answer Clear
6/41
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi atom Cr dalam MgCr 2
O
7
A. +6
B. −6
C. +3
D. −3
E. −2
Submit Show Hint Show Answer Clear
7/41
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam KI 3
A. K = +1; I rata−rata = 0
B. K = +1; I rata−rata = −1
C. K = −1; I rata−rata = −3
8/41
Redefinisi oksidasi-reduksi
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
Oksidasi: proses yang menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan eletron
Reduksi: proses yang menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atau penangkapan elektron
Contoh:
9/41
· Soal-1· solusi-1
10/41
Tipe reaksi redoks
1. Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu senyawa dan molekul oksigen menghasilkan
senyawa mengandung oksigen.
2. Reaksi disproporsionasi adalah reaksi dimana satu reaktan dapat mengalami oksidasi
dan reduksi.
− − −
3 ClO (aq) ⟶ ClO (aq) + 2 Cl (aq)
3
3. Reaksi pertukaran adalah reaksi yang melibatkan dua unsur yang saling bertukar tempat
dalam suatu senyawa.
11/41
Penyetaraan reaksi redoks sederhana
Contoh reaksi redoksi belum setara:
2 + 3 +
Al(s) + Cu (aq) ⟶ Al (aq) + Cu(s)
3 +
Setengah reaksi oksidasi: Al(s) ⟶ Al (aq) + 3 e
−
Kombinasi reaksi:
2 + − 2 + −
3 × [Cu (aq) + 2 e ⟶ Cu(s)] ⇒ 3 Cu (aq) + 6 e ⟶ 3 Cu(s)
3 + − 3 + −
2 × [Al(s) ⟶ Al (aq) + 3 e ] ⇒ 2 Al(s) ⟶ 2 Al (aq) + 6 e
2 + 3 +
2 Al(s) + 3 Cu (aq) ⟶ 2 Al (aq) + 3 Cu(s)
12/41
Menyetarakan reaksi dalam suasana asam
Reaksi: Cr2
2 −
O7 (aq) + Fe
2 + 3 +
(aq) ⟶ Cr (aq) + Fe
3 +
(aq)
2 − 3 + 2 − 3 +
Cr O 7 ⟶ Cr Cr O 7 ⟶ 2 Cr + 7H O
2 2 2
2 + 3 + 2 + 3 +
Fe ⟶ Fe Fe ⟶ Fe
Cr O ⟶ 2 Cr
2 7
2 − + 3 +
2 + 3 + Cr O + 14 H ⟶ 2 Cr + 7H O
2 7 2
Fe ⟶ Fe
2 + 3 +
Fe ⟶ Fe
13/41
Menyetarakan reaksi dalam suasana asam
5. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron
2 − + − 3 +
Cr O 7 + 14 H + 6e ⟶ 2 Cr + 7H O
2 2
2 + 3 + −
Fe ⟶ Fe + e
2 − + − 3 +
Cr O + 14 H + 6e ⟶ 2 Cr + 7H O
2 7 2
2 + 3 + − 2 + 3 + −
6 × [Fe ⟶ Fe + e ] ⇒ 6 Fe ⟶ 6 Fe + 6e
2 + + 2 − − 3 + 3 + −
6 Fe + 14 H + Cr O + 6e ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7H O + 6e
2 7 2
2 + + 2 − 3 + 3 +
6 Fe + 14 H + Cr O ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7H O
2 7 2
14/41
Menyetarakan reaksi redoks dalam suasana basa
Setelah langkah 1 - 7:
2 + + − 2 − 3 + 3 + −
6 Fe + 14 H + 14 OH + Cr O 7 ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7 H O + 14 OH
2 2
2 + 2 − 3 + 3 + −
6 Fe + 14 H O + Cr O ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7 H O + 14 OH
2 2 7 2
2 + 2 − 3 + 3 + −
6 Fe + 7 H O + Cr O ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 14 OH
2 2 7
15/41
· Soal-2· solusi-2a· solusi-2b
16/41
Reaksi redoks asam dan logam
Ada dua tipe asam yang bereaksi dengan logam dibedakan dari kuat lemahnya anion asam
untuk mengoksidasi logam.
1. Asam non-pengoksidasi
Tipe asam dimana kekuatan oksidator anionnya lebih lemah dari protonnya (H+ ). Oleh karena
itu, reaksi logam dan asam ini akan menghasilkan gas hidrogen.
2 + −
Mg(s) ⟶ Mg (aq) + 2 e
+ −
2H (aq) + 2 e ⟶ H (g)
2
+ 2 +
Mg(s) + 2 H (aq) ⟶ Mg (aq) + H (g)
2
17/41
Reaksi redoks asam dan logam
2. Asam pengoksidasi
Tipe asam ini memiliki anion yang kekuatan oksidatornya lebih tinggi dibanding H+ .
Karena bukan H+ yang aktif, maka ketika asam ini digunakan untuk melarutkan logam tidak
dihasilkan gas hidrogen.
2 + −
Cu(s) ⟶ Cu + 2e
− + −
NO (aq) + 2 H (aq) + e ⟶ NO (g) + H O(l) × 2
3 2 2
− + 2 +
Cu(s) + 2 NO (aq) + 4 H (aq) ⟶ Cu (aq) + 2 NO (g) + 2 H O
3 2 2
18/41
Asam Pengoksidasi
19/41
Reaksi redoks antar logam
Reaksi:
2 + 2 +
Zn(s) + Cu ⟶ Zn + Cu(s)
20/41
Deret aktivitas
21/41
Metode penentuan deret aktivitas
Kemampuan suatu logam menggantikan Ion H dibuat sebagai acuan. Contoh:
+
+ 2 +
2H (aq) + Sr(s) ⟶ Sr (aq) + H (g)
2
+
reduksi : 2H (aq) ⟶ H (g)
2
22/41
· Soal-3· solusi-3
Cu(s) + HCl(aq) ↛
23/41
Variasi reaktivitas logam
· Logam yang ada di posisi bawah sistem Reaksi Na(s) dan air:
periodik merupakan reduktor kuat atau
sangat mudah mengalami oksidasi.
· Bahkan logam alkali dan alkali tanah dapat
bereaksi dengan H O dan H
2
+
24/41
Variasi reaktivitas logam
Ag - tidak reaktif
HCl(aq) + Ag(s) ↛
Fe - sedikit reaktif
Mg - sangat reaktif
25/41
· Soal-4· solusi-4
Ramalkan apakah reaksi di bawah ini akan berlangsung atau tidak? Bila berlangsung tuliskan
produk reaksinya
3 +
1. 2 Au (aq) + 3 Ca(s) ⟶
2 +
2. Au(s) + Ca (aq) ⟶
2 +
4. Mn(s) + Co (aq) ⟶
5. Cu(s) + H+ (aq) ⟶
26/41
Reaksi dengan oksigen
Unsur nonlogam seperti S, N, C dapat bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida
nonlogam.
Kombinasi suatu unsur dengan oksigen menaikan bilangan oksidasi unsur tersebut.
Kenaikan bilangan oksidasi juga bisa berlangsung pada senyawa organik:
2 − 2 −
C H N O + O ⟶ C H NO + N
8 5 3 2 2 8 5 4 2
27/41
Reaksi pembakaran
Pembakaran hidrokarbon:
28/41
Reaksi oksigen dengan logam
Korosi adalah reaksi langsung logam dengan oksigen.
Contoh:
29/41
Latihan
Reaksi di bawah ini yang tidak termasuk reaksi redoks adalah
A. Na 2
S(aq) + MnCl (aq) ⟶ 2 NaCl(aq) + MnS(s)
2
B. CH 4
(g) + O (g) ⟶ C(s) + 2 H O
2 2
C. 2 Zn(s) + O 2
(g) ⟶ 2 ZnO(s)
D. Cu(s) + 4 H + −
(aq) + 2 NO 3 (aq) ⟶ Cu
2 +
(aq) + 2 NO (g) + 2 H O
2 2
E. Sr(s) + 2 H +
(aq) ⟶ Sr
2 +
(aq) + H (g)
2
30/41
Stoikiometri reaksi redoks
Seperti halnya stoikiometri untuk tipe reaksi lainnya, reaksi yang disetarakan adalah kunci
dalam menyatakan hubungan jumlah zat antar spesi yang diperlukan dalam perhitungan
stoikiometri.
1.Diketahui massa atau konsentrasi salah satu reaktan untuk digunakan dalam penentuan
massa atau konsentrasi dari produk reaksi.
31/41
Contoh soal stoikiometri redoks
Diketahui bahwa ion Cr O dapat bereaksi dengan ion SO menghasilkan ion Cr dan
2
2−
7
2−
3
3+
ion SO . Berapa gram Na SO (MM = 126.1 g/mol) yang diperlukan untuk bereaksi
2−
4 2 3
Solusi
+ 2 − 2 − 2 − 3 +
8H (aq) + Cr O 7 (aq) + 3 SO3 (aq) ⟶ 3 SO4 (aq) + 2 Cr (aq) + 4 H O
2 2
2. Lakukan perhitungan
= 15.9 g
32/41
Titrasi redoks
Pada titrasi redoks titik ekivalen tercapai bila jumlah mol oksidator dan reduktor yang
bercampur sudah mencapai perbandingan stoikiometri yang tepat.
Untuk titrasi redoks tidak ada indikator sederhana yang dapat memperlihatkan ketercapaian
titik ekivalen. Tetapi beberapa oksidator mengalami perubahan warna.
2. K Cr O
2 2
: Warna kuning terang
7
Cr O
2
2 −
7
berubah menjadi biru hijau pucat ketika
tereduksi menjadi Cr . 3 +
3. IO3
−
: Ketika tereduksi menjadi I (s) dalam keadaan ada I , akan membentuk kompleks I
2
− −
3
33/41
Contoh titrasi redoks
−
I bereaksi dengan IO dalam larutan asam membentuk I (s). Bila 12.34 mL I 0.5678 M
−
3 2
−
larutan?
Solusi:
1. Setarakan reaksi
− − +
5I (aq) + IO (aq) + 6 H (aq) ⟶ 3 I (s) + 3 H O
3 2 2
2. Lakukan perhitungan
− −
0.5678 mmol I 1 mmol IO 3 1
− −
[IO ] = 12.34 mL I × × ×
3 −
− − 25.00 mL IO 3
1 mL I 5 mmol I
= 0.05604 M
34/41
· Soal-5· solusi-5
untuk mengoksidasi timah(II) menjadi timah(IV). Tentukan persen massa timah dalam sampel
awal.
35/41
· Soal-6· solusi-6
asam. Pada kondisi ini, diketahui MnO dan peroksida akan bereaksi menghasilkan Mn
−
4
2+
dan O . Bila 43.2 mL MnO 0.105 M diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi, berapa
2
−
4
36/41
Tutorial
37/41
· Soal-T1· solusi-T1
Ion hipotiosianat, OSCN , merupakan ion yang ada dalam air ludah manusia yang diketahui
−
berfungsi sebagai agen antibakteri. Ion ini merupakan basa konjugat dari asam hipotiosianat
HOSCN . Tentukan bilangan oksidasi untuk setiap atom dalam ion hipotiosionat ini.
38/41
· Soal-T2· solusi-T2
Suatu larutan diketahui mengandung Ce(SO ) 0.0150 M. Ketika 25 ml larutan ini dititrasi,
4
2−
diperlukan sebanyak 23.44 mL larutan FeSO 0.032 M untuk mencapai titik ekivalen. Reaksi
4
39/41
· Soal-T3· solusi-T3
Tablet yang mengandung kalium yodat, KIO , akan diuji sebagai obat untuk orang yang
3
terpapar ion I radiokatif yang bocor ke lingkungan. Untuk menguji potensi obat ini, seorang
−
analis melarutkan tablet ini dalam 100 mL air yang telah diasamkan dan ditambahkan kalium
iodida, KI, berlebih. Reaksi ion IO dan I dalam suasana asam menghasilkan ion I .
−
3
− −
3
Larutan yang dihasilkan dari reaksi ini kemudian dititrasi dengan larutan Na S O 0.050 M 2 2 3
titik akhir titrasi. Pada titik akhir titrasi seluruh I direduksi menjadi I dan S O teroksidasi
−
3
−
2
2−
3
menjadi S O . Reaksi ini menyebabkan warna biru tua larutan menjadi tidak berwarna pada
4
2−
6
40/41
· Soal-T4· solusi-T4A· solusi-T4B
Sebanyak 100 mL larutan ini diketahui bereaksi dengan 80.00 mL larutan CrO 0.05 M2−
4
menghasilkan CrO dalam suasana basa. Satu-satunya produk yang mendangun belerang
−
2
hasil dari reaksi ini adalah SO . Setelah reaksi, larutan diperlakukan dengan larutan
2−
4
BaCl 0.20 M berlebih hingga seluruh ion SO mengendap sebagai BaSO . Berat kering
2−
2 4 4
41/41