Anda di halaman 1dari 41

4.

Redoks dan Stoikiometri


Kimia Dasar 1A
Dr. Rukman Hertadi
Prodi Kimia FMIPA ITB
Topik yang dipelajari
· Definisi oksidasi, reduksi, reduktor, oksidator dan bilangan oksidasi.
· Menyetarakan reaksi oksidasi/reduksi (redoks).
· Reaksi asam dan logam.
· Deret aktivitas untuk meramalkan produk reaksi.
· Reaksi oksigen dengan senyawa organik, logam dan nonlogam.
· Stoikiometri reaksi redoks

2/41
Reaksi redoks
· Reaksi redoksi adalah reaksi yang melibatkan transfer elektron dari satu zat ke zat yang
lain.
· Tipe reaksi ini melibatkan dua proses:
1. proses oksidasi = pelepasan elektron

+ −
Na ⟶ Na + e

Na berperan sebagai reduktor, yaitu zat yang melepaskan elektron

2. proses reduksi = pengambilan elektron

− −
Cl + 2e ⟶ 2 Cl
2

Cl
2
berperan sebagai oksidator, yaitu zat yang menerima elektron.

Reaksi total: 2 Na + Cl2


+ −
⟶ 2 Na + 2 Cl

3/41
Bilangan oksidasi
· Isitilah bilangan oksidasi pertama kali dikemukakan oleh Antonie Lavoisier untuk
menerangkan reaksi suatu zat dengan oksigen.
· Saat ini pengertian bilangan oksidasi tidak selalu dikaitkan dengan reaksi dengan oksigen,
tetapi dikaitkan dengan banyaknya elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan
kimia baik ikatan ion maupun kovalen.

· Contoh: Pada rumus CaCl , ikatan kimia antara Ca dan Cl terbentuk karena atom
2
Ca

mentransfer 2e- ke Cl membentuk ion Ca dan ion Cl .


2
2 + −

2 + −
Ca ⟶ Ca + 2e

− −
Cl + 2e ⟶ 2 Cl
2

2 + −
Ca + 2 Cl ⟶ CaCl
2

reaksi total : Ca + Cl ⟶ CaCl


2 2

4/41
Aturan penentuan bilangan oksidasi
Aturan-1: Atom dalam keadaan standar memiliki bilangan oksidasi (BO) = 0. Contoh:
Na, Ba, Al, H
2
, Cl , O
2
memiliki BO = 0
2

Aturan-2:Atom dalam keadaan ion monoatom memiliki BO sama dengan muatannya. Contoh:
atom Al dalam bentuk Al memiliki BO = +3. Atom F dalam bentuk F memiliki BO = -1.
3 + −

Aturan-3: Dalam senyawa unsur-unsur halogen memiliki BO = -1, oksigen = -2 (kecuali dalam
peroksida, BO rata-rata oksigen = -1), dan hidrogen = +1 kecuali dalam senyawa hidrida, -1.

Aturan-4:Dalam senyawa, bilangan oksidasi atom-atom lain di luar aturan-3 menyesuaikan


dengan muatan total dari senyawa.

Contoh: Pada CO , BO atom O = −2 , karena CO netral, maka BO atom C = +4 .


2 2

5/41
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi atom Cl pada ion ClO −
4

A. −1
B. +1
C. −7
D. +7
E. +8
Submit Show Hint Show Answer Clear

6/41
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi atom Cr dalam MgCr 2
O
7

A. +6
B. −6
C. +3
D. −3
E. −2
Submit Show Hint Show Answer Clear

7/41
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi masing-masing atom dalam KI 3

A. K = +1; I rata−rata = 0

B. K = +1; I rata−rata = −1

C. K = −1; I rata−rata = −3

D. K = +1; I rata−rata = −1/3

E. K = +1; I rata−rata = −2/3

Submit Show Hint Show Answer Clear

8/41
Redefinisi oksidasi-reduksi
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.

Oksidasi: proses yang menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi atau pelepasan eletron

Reduksi: proses yang menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atau penangkapan elektron

Contoh:

9/41
· Soal-1· solusi-1

Pertanyaan umum dalam reaksi redoks


Contoh reaksi:

Fe O (s) + 3 C(s) ⟶ 4 Fe(s) + 3 CO (g)


2 3 2

1. Apakah reaksi di atas merupakan reaksi redoks? Bagaimana membuktikannya?


2. Bila reaksi di atas merupakan reaksi redoks? spesi mana yang mengalami reduksi dan mana
yang mengalami oksidasi?
3. Spesi mana yang merupakan oksidator?
4. Spesi mana yang merupakan reduktor?

10/41
Tipe reaksi redoks
1. Reaksi pembakaran adalah reaksi antara suatu senyawa dan molekul oksigen menghasilkan
senyawa mengandung oksigen.

2C H (l) + 25 O (g) ⟶ CO (g) + H O(l)


8 18 2 2 2

2. Reaksi disproporsionasi adalah reaksi dimana satu reaktan dapat mengalami oksidasi
dan reduksi.
− − −
3 ClO (aq) ⟶ ClO (aq) + 2 Cl (aq)
3

3. Reaksi pertukaran adalah reaksi yang melibatkan dua unsur yang saling bertukar tempat
dalam suatu senyawa.

Zn(s) + 2 HCl(aq) ⟶ ZnCl (aq) + H (g)


2 2

pada reaksi di atas Zn bertukar tempat dengan H.

11/41
Penyetaraan reaksi redoks sederhana
Contoh reaksi redoksi belum setara:
2 + 3 +
Al(s) + Cu (aq) ⟶ Al (aq) + Cu(s)

Penyetaraan dengan metode setengah reaksi

Setengah reaksi reduksi: Cu2 + (aq) + 2 e− ⟶ Cu(s)

3 +
Setengah reaksi oksidasi: Al(s) ⟶ Al (aq) + 3 e

Kombinasi reaksi:

2 + − 2 + −
3 × [Cu (aq) + 2 e ⟶ Cu(s)] ⇒ 3 Cu (aq) + 6 e ⟶ 3 Cu(s)

3 + − 3 + −
2 × [Al(s) ⟶ Al (aq) + 3 e ] ⇒ 2 Al(s) ⟶ 2 Al (aq) + 6 e

2 + 3 +
2 Al(s) + 3 Cu (aq) ⟶ 2 Al (aq) + 3 Cu(s)

12/41
Menyetarakan reaksi dalam suasana asam
Reaksi: Cr2
2 −
O7 (aq) + Fe
2 + 3 +
(aq) ⟶ Cr (aq) + Fe
3 +
(aq)

Tahapan penyetaraan reaksi:

1. Bagi reaksi ke dalam dua setengah reaksi 3. Setarakan O dengan menambahkan H2 O

2 − 3 + 2 − 3 +
Cr O 7 ⟶ Cr Cr O 7 ⟶ 2 Cr + 7H O
2 2 2

2 + 3 + 2 + 3 +
Fe ⟶ Fe Fe ⟶ Fe

2. Seterakan atom selain H dan O 4. Samakan jumlah H dengan menambah-


2 − 3 +
kan H +

Cr O ⟶ 2 Cr
2 7
2 − + 3 +
2 + 3 + Cr O + 14 H ⟶ 2 Cr + 7H O
2 7 2
Fe ⟶ Fe
2 + 3 +
Fe ⟶ Fe

13/41
Menyetarakan reaksi dalam suasana asam
5. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron

2 − + − 3 +
Cr O 7 + 14 H + 6e ⟶ 2 Cr + 7H O
2 2

2 + 3 + −
Fe ⟶ Fe + e

6. Setarakan jumlah elektron

2 − + − 3 +
Cr O + 14 H + 6e ⟶ 2 Cr + 7H O
2 7 2

2 + 3 + − 2 + 3 + −
6 × [Fe ⟶ Fe + e ] ⇒ 6 Fe ⟶ 6 Fe + 6e

2 + + 2 − − 3 + 3 + −
6 Fe + 14 H + Cr O + 6e ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7H O + 6e
2 7 2

7. Hilangkan spesi yang sama di kedua sisi

2 + + 2 − 3 + 3 +
6 Fe + 14 H + Cr O ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7H O
2 7 2

14/41
Menyetarakan reaksi redoks dalam suasana basa
Setelah langkah 1 - 7:

8. Tambahkan OH − dikedua sisi sebanyak jumlah H +

2 + + − 2 − 3 + 3 + −
6 Fe + 14 H + 14 OH + Cr O 7 ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7 H O + 14 OH
2 2

9. Kombinasikan H dan OH untuk membentuk H


+ −
O
2

2 + 2 − 3 + 3 + −
6 Fe + 14 H O + Cr O ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 7 H O + 14 OH
2 2 7 2

10. Hilangkan sebagian H2 O

2 + 2 − 3 + 3 + −
6 Fe + 7 H O + Cr O ⟶ 6 Fe + 2 Cr + 14 OH
2 2 7

15/41
· Soal-2· solusi-2a· solusi-2b

Setarakan reaksi redoksi di bawah ini


1. MnO4

+ C O
2
2 −
4
⟶ MnO
2
+ CO
2 −
3
+ H
+
dalam suasana asam
2. ClO

+ VO

3
⟶ ClO

3
+ V(OH)
3
+ OH

dalam suasana basa

16/41
Reaksi redoks asam dan logam
Ada dua tipe asam yang bereaksi dengan logam dibedakan dari kuat lemahnya anion asam
untuk mengoksidasi logam.

1. Asam non-pengoksidasi

Tipe asam dimana kekuatan oksidator anionnya lebih lemah dari protonnya (H+ ). Oleh karena
itu, reaksi logam dan asam ini akan menghasilkan gas hidrogen.

Contoh: HCl, HBr, HI, H 3


PO , H SO
4 2 4
encer dan sebagian besar asam-asam organik.

2 + −
Mg(s) ⟶ Mg (aq) + 2 e

+ −
2H (aq) + 2 e ⟶ H (g)
2

+ 2 +
Mg(s) + 2 H (aq) ⟶ Mg (aq) + H (g)
2

17/41
Reaksi redoks asam dan logam
2. Asam pengoksidasi

Tipe asam ini memiliki anion yang kekuatan oksidatornya lebih tinggi dibanding H+ .

Karena bukan H+ yang aktif, maka ketika asam ini digunakan untuk melarutkan logam tidak
dihasilkan gas hidrogen.

Contoh asam pengoksidasi: HNO 3


(aq), H SO (aq)
2 4
panas dan pekat.

Reaksi asam nitrat pekat dengan logam

2 + −
Cu(s) ⟶ Cu + 2e

− + −
NO (aq) + 2 H (aq) + e ⟶ NO (g) + H O(l) × 2
3 2 2

− + 2 +
Cu(s) + 2 NO (aq) + 4 H (aq) ⟶ Cu (aq) + 2 NO (g) + 2 H O
3 2 2

18/41
Asam Pengoksidasi

19/41
Reaksi redoks antar logam

Reaksi:
2 + 2 +
Zn(s) + Cu ⟶ Zn + Cu(s)

Kontak logam Zn dan ion Cu 2+


menyebabkan ion ini mengalami reduksi menjadi Cu,
sementara Zn teroksidasi menjadi Zn menggantikan Cu . Dengan kata lain Zn lebih
2+ 2+

aktif dibanding Cu, karena lebih mudah mengalami oksidasi.

Bila kondisinya dibalik, reaksi tidak akan terjadi: Cu(s) + Zn 2+


(aq) ↛

20/41
Deret aktivitas

21/41
Metode penentuan deret aktivitas
Kemampuan suatu logam menggantikan Ion H dibuat sebagai acuan. Contoh:
+

+ 2 +
2H (aq) + Sr(s) ⟶ Sr (aq) + H (g)
2

Berdasarkan reaksi di atas:


2 +
Oksidasi : Sr(s) ⟶ Sr (aq)

+
reduksi : 2H (aq) ⟶ H (g)
2

Jadi, Sr lebih aktif (lebih mudah teroksidasi) dibanding H +

22/41
· Soal-3· solusi-3

Mengurutkan aktivitas logam


Dengan menggunakan pengamatan reaksi di bawah ini, urutkan logam dari yang kurang reaktif
ke yang paling reaktif.

Cu(s) + HCl(aq) ↛

Zn(s) + 2 HCl(aq) ⟶ ZnCl (aq) + H (g)


2 2

Mg(s) + ZnCl (aq) ⟶ MgCl (aq) + Zn(s)


2 2

23/41
Variasi reaktivitas logam
· Logam yang ada di posisi bawah sistem Reaksi Na(s) dan air:
periodik merupakan reduktor kuat atau
sangat mudah mengalami oksidasi.
· Bahkan logam alkali dan alkali tanah dapat
bereaksi dengan H O dan H
2
+

2 Na(s) + 2 H O(l) ⟶ H (g) + 2 NaOH(aq)


2 2

24/41
Variasi reaktivitas logam
Ag - tidak reaktif

HCl(aq) + Ag(s) ↛

Fe - sedikit reaktif

2 HCl(aq) + Fe(s) ⟶ FeCl (aq) + H (g)


2 2

Zn - agak reaktif (di posisi tengah deret aktivitas)

2 HCl(aq) + Zn(s) ⟶ ZnCl (aq) + H (g)


2 2

Mg - sangat reaktif

2 HCl(aq) + Mg(s) ⟶ MgCl (aq) + H (g)


2 2

25/41
· Soal-4· solusi-4

Ramalkan apakah reaksi di bawah ini akan berlangsung atau tidak? Bila berlangsung tuliskan
produk reaksinya
3 +
1. 2 Au (aq) + 3 Ca(s) ⟶

2 +
2. Au(s) + Ca (aq) ⟶

3. Sn(s) + Na+ (aq) ⟶

2 +
4. Mn(s) + Co (aq) ⟶

5. Cu(s) + H+ (aq) ⟶

26/41
Reaksi dengan oksigen
Unsur nonlogam seperti S, N, C dapat bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida
nonlogam.

Reaksi S dan oksigen:

- S(s) + O 2 (g) ⟶ SO (g)


2

Reaksi N dan oksigen:

- Hasil reaksi bervariasi: NO, NO 2 , N2 O, N2 O 3 , N2 O 4 , N2 O 5

Kombinasi suatu unsur dengan oksigen menaikan bilangan oksidasi unsur tersebut.
Kenaikan bilangan oksidasi juga bisa berlangsung pada senyawa organik:
2 − 2 −
C H N O + O ⟶ C H NO + N
8 5 3 2 2 8 5 4 2

27/41
Reaksi pembakaran
Pembakaran hidrokarbon:

1. Kondisi oksigen melimpah: CH 4 (g) + 2 O 2 (g) ⟶ CO (g) + 2 H O


2 2

2. Kondisi oksigen kurang: 2 CH 4 (g) + 3 O 2 (g) ⟶ 2 CO(g) + 4 H O


2

3. Kondisi oksigen sangat kurang: CH 4 (g) + O 2 (g) ⟶ C(s) + 2 H O


2

Pembakaran senyawa organik yang mengandung O

C H O (s) + 12 O (g) ⟶ 12 CO (g) + 11 H O


12 22 11 2 2 2

Pembakaran senyawa organik yang mengandung S

2 C H SH + 15 O (g) ⟶ 8 CO (g) + 10 H O + 2 SO (g)


4 9 2 2 2 2

28/41
Reaksi oksigen dengan logam
Korosi adalah reaksi langsung logam dengan oksigen.

Contoh:

2 Mg(s) + O (g) ⟶ 2 MgO(s)


2

4 Al(s) + 3 O (g) ⟶ 2 Al O (s)


2 2 3

4 Fe(s) + 3 O (g) ⟶ Fe O (s)


2 2 3

4 Ag(s) + O (g) ⟶ 2 Ag O(s)


2 2

29/41
Latihan
Reaksi di bawah ini yang tidak termasuk reaksi redoks adalah

A. Na 2
S(aq) + MnCl (aq) ⟶ 2 NaCl(aq) + MnS(s)
2

B. CH 4
(g) + O (g) ⟶ C(s) + 2 H O
2 2

C. 2 Zn(s) + O 2
(g) ⟶ 2 ZnO(s)

D. Cu(s) + 4 H + −
(aq) + 2 NO 3 (aq) ⟶ Cu
2 +
(aq) + 2 NO (g) + 2 H O
2 2

E. Sr(s) + 2 H +
(aq) ⟶ Sr
2 +
(aq) + H (g)
2

Submit Show Hint Show Answer Clear

30/41
Stoikiometri reaksi redoks
Seperti halnya stoikiometri untuk tipe reaksi lainnya, reaksi yang disetarakan adalah kunci
dalam menyatakan hubungan jumlah zat antar spesi yang diperlukan dalam perhitungan
stoikiometri.

Tipe masalah dalam stokiometri reaksi redoks:

1.Diketahui massa atau konsentrasi salah satu reaktan untuk digunakan dalam penentuan
massa atau konsentrasi dari produk reaksi.

2. Perhitungan titrasi redoks.

3. Penentuan reagen pembatas.

4. Penentuan persen hasil.

31/41
Contoh soal stoikiometri redoks
Diketahui bahwa ion Cr O dapat bereaksi dengan ion SO menghasilkan ion Cr dan
2
2−
7
2−
3
3+

ion SO . Berapa gram Na SO (MM = 126.1 g/mol) yang diperlukan untuk bereaksi
2−
4 2 3

sempurna dengan 12.4 g K Cr O (MM = 294.2 g/mol)?


2 2 7

Solusi

1. Setarakan reaksi redoks

+ 2 − 2 − 2 − 3 +
8H (aq) + Cr O 7 (aq) + 3 SO3 (aq) ⟶ 3 SO4 (aq) + 2 Cr (aq) + 4 H O
2 2

2. Lakukan perhitungan

1 mol K 2 Cr2 O 7 3 mol Na 2 SO 3 126.1 g Na 2 SO 3


m Na = 12.4 g K 2 Cr2 O 7 × × ×
2 SO 3

294.2 g K 2 Cr2 O 7 1 mol K 2 Cr2 O 7 1 mol Na 2 SO 3

= 15.9 g

32/41
Titrasi redoks
Pada titrasi redoks titik ekivalen tercapai bila jumlah mol oksidator dan reduktor yang
bercampur sudah mencapai perbandingan stoikiometri yang tepat.

Untuk titrasi redoks tidak ada indikator sederhana yang dapat memperlihatkan ketercapaian
titik ekivalen. Tetapi beberapa oksidator mengalami perubahan warna.

1. KMnO : Warna ungu MnO memudar ketika tereduksi menjadi


4

4
Mn
2+
(suasana asam)
dan menjadi MnO (s) (suasana basa).
2

2. K Cr O
2 2
: Warna kuning terang
7
Cr O
2
2 −
7
berubah menjadi biru hijau pucat ketika
tereduksi menjadi Cr . 3 +

3. IO3

: Ketika tereduksi menjadi I (s) dalam keadaan ada I , akan membentuk kompleks I
2
− −
3

yang berwarna biru gelap dalam media tepung.

33/41
Contoh titrasi redoks

I bereaksi dengan IO dalam larutan asam membentuk I (s). Bila 12.34 mL I 0.5678 M

3 2

diperlukan untuk mentitrasi 25.00 mL larutan yang mengandung IO , berapakah molaritas



3

larutan?

Solusi:

1. Setarakan reaksi

− − +
5I (aq) + IO (aq) + 6 H (aq) ⟶ 3 I (s) + 3 H O
3 2 2

2. Lakukan perhitungan

− −
0.5678 mmol I 1 mmol IO 3 1
− −
[IO ] = 12.34 mL I × × ×
3 −
− − 25.00 mL IO 3
1 mL I 5 mmol I

= 0.05604 M

34/41
· Soal-5· solusi-5

Analisis bijih timah dengan titrasi redoks


Sebanyak 0.300 g sampel bijih timah dilarutkan dalam larutan asam sehingga mengubah
semua timah menjadi timah(II). Ketika larutan ini dititrasi, diperlukan 8.08 mL KMnO 0.050 M
4

untuk mengoksidasi timah(II) menjadi timah(IV). Tentukan persen massa timah dalam sampel
awal.

35/41
· Soal-6· solusi-6

Penentuan kandungan hidrogen peroksida dalam pewarna rambut


Jumlah hidrogen peroksida (MM = 34.01 g/mol) dalam pewarna rambut akan ditentukan
dengan metode titrasi menggunakan standar KMnO (MM = 158.0 g/mol) dalam suasana
4

asam. Pada kondisi ini, diketahui MnO dan peroksida akan bereaksi menghasilkan Mn

4
2+

dan O . Bila 43.2 mL MnO 0.105 M diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi, berapa
2

4

gram kandungan peroksida dalam sampel pewarna rambut?

36/41
Tutorial

37/41
· Soal-T1· solusi-T1

Ion hipotiosianat, OSCN , merupakan ion yang ada dalam air ludah manusia yang diketahui

berfungsi sebagai agen antibakteri. Ion ini merupakan basa konjugat dari asam hipotiosianat
HOSCN . Tentukan bilangan oksidasi untuk setiap atom dalam ion hipotiosionat ini.

38/41
· Soal-T2· solusi-T2

Suatu larutan diketahui mengandung Ce(SO ) 0.0150 M. Ketika 25 ml larutan ini dititrasi,
4
2−

diperlukan sebanyak 23.44 mL larutan FeSO 0.032 M untuk mencapai titik ekivalen. Reaksi
4

kedua zat menghasilkan Fe 3+


sebagai salah satu produk. Tentukan bilangan oksidasi Ce
setelah bereaksi.

39/41
· Soal-T3· solusi-T3

Tablet yang mengandung kalium yodat, KIO , akan diuji sebagai obat untuk orang yang
3

terpapar ion I radiokatif yang bocor ke lingkungan. Untuk menguji potensi obat ini, seorang

analis melarutkan tablet ini dalam 100 mL air yang telah diasamkan dan ditambahkan kalium
iodida, KI, berlebih. Reaksi ion IO dan I dalam suasana asam menghasilkan ion I .

3
− −
3

Larutan yang dihasilkan dari reaksi ini kemudian dititrasi dengan larutan Na S O 0.050 M 2 2 3

dengan menggunakan tepung sebagai indikator. Penambahan indikator menyebabkan larutan


berwarna biru tua. Titrasi ini memerlukan 22.61 mL larutan Na S O 0.050 M untuk mencapai
2 2 3

titik akhir titrasi. Pada titik akhir titrasi seluruh I direduksi menjadi I dan S O teroksidasi

3

2
2−
3

menjadi S O . Reaksi ini menyebabkan warna biru tua larutan menjadi tidak berwarna pada
4
2−
6

titik akhir titrasi.


(A) Tuliskan persamaan reaksi setara untuk: IO −
3

+ I → I3

dalam suasana asam.
(B) Tuliskan persamaan reaski setara untuk: I

3
+ S2 O
2−
3
→ I

+ S4 O
2−
6
dalam suasana
asam.
(C) Tentukan massa KIO yang terkandung dalam tablet.
3

40/41
· Soal-T4· solusi-T4A· solusi-T4B

Suatu larutan dengan volume 500 mL mengandung campuran ion SO 3


dan S O .
2−
2
2−
3

Sebanyak 100 mL larutan ini diketahui bereaksi dengan 80.00 mL larutan CrO 0.05 M2−
4

menghasilkan CrO dalam suasana basa. Satu-satunya produk yang mendangun belerang

2

hasil dari reaksi ini adalah SO . Setelah reaksi, larutan diperlakukan dengan larutan
2−
4

BaCl 0.20 M berlebih hingga seluruh ion SO mengendap sebagai BaSO . Berat kering
2−
2 4 4

endapan yang diperoleh adalah 0.9336 g.


(A) Tuliskan reaksi yang terjadi
(B) Tentukan konsentrasi SO 2−
3
dan S 2−
2 O3 dalam larutan asal.

41/41

Anda mungkin juga menyukai