UNSUR GOLONGAN VB
Oleh
Kelompok 13
Apolius Fransiskus Ja (1706070011)
Elvanita Karolence Deo (1706070017)
Efer Boby Ndolu (1706070039)
Maryo S.W. Silfeto (1706070075)
Selvince Theudora Gloria Appah (1706070084)
Karolina Sanit (1706070095)
Jurusan KIMIA
Fakultas Sains & Teknik
Universitas Nusa Cendana
KUPANG
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “unsur golongan VB” dengan baik dan lancar.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mabim Jurusan Kimia sebagai salah satu syarat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Terwujudnya makalah ini, juga tidak terlepas dari hasil bimbingan berbagai pihak. Untuk
itu, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kelemahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan
demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada pihak-
pihak yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Golongan VB
2.3 Unsur unsur GOLONGAN VB
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk
setiap unsur. Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat
pengelompokan sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik. Puncak dari usaha-usaha
para ahli tersebut adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur.
Sistem periodik ini mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat
membantu kita dalam mempelajari dan mengenali unsur-unsur yang kini jumlahnya 155
macam. Dalam sistem periodik unsure, terdapat dua golongan, yaitu golongan A sebagai
golongan utama dan golongan B yang dikenal sebagai golongan transisi.
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sejarah dari golongan VB
yaitu vanadium, niobium, tantalum, dubnium. Mempelajari sifat-sifat golongan VB serta
mengenali lebih jauh mengenai golongan VB tersebut.
1.3 Tujuan
2.1 Golongan VB
Golongan VB terdiri dari 4 unsur yaitu Vanadium (V), Niobium (Nb), Tantalum (Ta),
dan Dubnium (Db).
Elektron terluar V ( 3d3 4S2 ), Nb ( 4d4 4S1 ), Ta ( 3d3 4S2 ). Bilangan oksidasi
bervariasi, stabilitas bilangan oksidasi +5 meningkat dari V-Nb-Ta. Dengan demikian V+5
mudah direduksi menjadi V+2 sedang Nb+5 dan Ta+5 tetap stabil, V+5 merupakan oksidator
yang baik. Sifat unik tiap-tiap unsure berkurang dangan berkurangnya ukuran kation. Sifat
oksidanya, V2O5 amphoter tetapi lebih bersifat asam, sedang Nb2O5 dan Ta2O5 lebih sedikit
basa. Pada suhu kamar tidak reaktif tetapi pada pemanasan bereaksi membentuk halida VCl5,
VCl4, VCl3, dan VI3. sedang Nb dan Ta hanya membentuk halida tipe MX5. Semua halida
bersifat kovalen, mudah menguap. Dengan H2 membentuk senyawa non-stoikiometrik,
VH0,7 ; NbH0,86 dan TaH0,76. Kecenderungan membentuk komplek: V > Nb > Ta.
Senyawa logam-logam ini dengan bilangan oksidasi rendah tampak berwarna karena adanya
orbital d yang berisi sebagian atau belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit
itu menyerap energy cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energy
cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat
kembali ke keadaan dasar.
Sifat-sifat :
Logam ini sangat sulit diperoleh dalam keadaan murni sebab titik cair yang tinggi
dan reaktivitas terhadap O2, N2 dan C pada suhu tinggi.
Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100 º C membentuk vanadium
Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O
V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
Kegunaan :
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang
digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karbida sangat penting dalam pembuatan
baja. Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro
vanadium atau sebagai bahan tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat
pengikat dalam melapisi titanium pada baja. Vanadium petoksida (V2O5) digunakan
dalam pembuatan keramik dan sebagai katalis juga dalam pembuatan H2SO4 proses
kontak.
b. Niobium (Nb)
Niobium (mitologi Yunani: Niobe, putri Tantalus) ditemukan oleh Charles
Hatchett pada tahun 1801. Hatchett menemukan niobium dalam bijih kolumbit yang
dikirim ke Inggris pada 1750-an oleh John Winthrop, gubernur pertama Connecticut.
Logam ini dimurnikan pertama kali pada tahun 1864 oleh Bloomstrand, yang
mereduksi garam niobium klorida dengan proses pemanasan dengan menggunakan
hidrogen dari atmosfer. Nama niobium diambil oleh IUPAC pada tahun 1950 setelah
diperdebatkan selama 100 tahun. Banyak komunitas asosiasi ahli kimia terkemuka
maupun milik pemerintah yang mengacu pada logam ini dengan nama niobium, kecuali
satu perusahaan komersial terkemuka di Amerika Serikat yang menyebutnya sebagai
kolumbium. Didalam kerak bumi, Niobium terdapat 10 – 12 kali lebih banyak dari
Tantalum.
Sifat – sifat
Nomor atom : 41
Massa atom : 92,91 g/mol
Kepadatan : 8,4 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur : 2410 °C
Titik didih : 5100 °C
Radius Vanderwaals : 0,143 nm
Radius ionik : 0,070 nm (+5); 0,069 nm (+4)
Isotop : 14
Energi ionisasi pertama : 652 kJ/mol
Bilangan oksidasi : +5, +4, +3, +2, -1,
Niobium adalah logam langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih abu-
abu.
Unsur ini memiliki struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia
menyerupai tantalum.
Niobium mudah bereaksi dengan oksigen, karbon, halogen, nitrogen, dan
sulfur, bahkan pada suhu ruang.
Logam ini inert terhadap asam, bahkan aqua regia pada suhu kamar, tetapi
bereaksi dengan panas, asam pekat, dan terutama oleh basa dan oksidator.
Kegunaan
Sebagai bahan konstruksi pembangkit listrik tenaga nuklir
disebabkan oleh adanya senyawa Niobium karbit dan Niobium Nitrit, dengan
Dalam pembuatan mata uang koin (Contohnya Austria 2003, Latvia 2004)
c. Tantalum (Ta)
Ditemukan oleh Ekeberg pada tahun 1802,tetapi banyak ahli kimia yang
menduganiobium dan tantalum adalah sama hinggaRowe membedakannya ada tahun
1844,dan Marignac (tahun 1866), menunjukkanbahwa asam niobat dan tantalat adalah
duaasam yang berbeda. Ahli kimia sebelumnya hanya mengisolasi unsur yang belum
murni.Unsur ini baru didapatkan murni dan bisaditempa untuk pertama kalinya oleh
vonBolton pada tahun 1903. Tantalum terutamaditemukan dalam mineral kolumbit-
tantalit.
·
Sifat – sifat :
Fase solid
Massa jenis 16.69 g·cm−3
3290 K , 3017 °C,
Titik lebur
5463 °F
5731 K, 5458 °C,
Titik didih
9856 °F
Kalor peleburan 36.57 kJ·mol−1
Kalor penguapan 732.8 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 25.36 J·mol−1·K−1
Bilangan oksidasi 5, 4, 3, 2, -1
Elektronegativitas 1.5 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama: 761
kJ·mol−1
ke-2: 1500 kJ·mol−1
Jari-jari atom 146 pm
Pembenahan
paramagnetik
magnetik
Kegunaan :
Digunakan dalam pembuatan anak timbangan dalam laboratorium.
d. Dubnium (Db)
Dubnium merupakan unsur logam transisi golongan Vb yang dibuat melalui
reaksi fusi nuklir. Unsur ini ditemukan oleh Albert Ghiorso pada tahun 1970.
Ghiorso dan kawan-kawan telah berusaha untuk memastikan temuan tim Soviet
dengan metode yang lebih rumit tapi tidak berhasil. Grup Berkeley mengajukan nama
Hahnium – nama peneliti Jerman Otto Hahn (1879-1968) – dengan simbol
Ha.Bagaimanapun, anggota panel IUPAC pada tahun 1977 menyarankan agar unsur
105 dinamakan Dubnium (simbol Db) sesuai dengan lokasi Institut joint untuk
Penelitian Nuklir di Rusia. Sayangnya, nama hahnium tidak akan digunakan lagi
berdasarkan aturan penamaan unsur baru. Beberapa peneliti masih menggunakan nama
hahnium karena telah digunakan selama 25 tahun.
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa unsur – unsure golongan V B termasuk
ke dalam golongan logam transisi. Apabila diurutkan dari tahun penemuan, maka unsur yang
tertua pada golongan V B adalah Vanadium (1801) disusul dengan Niobium (1801) lalu
Tantalum (1802) dan terakhir adalah Dubnium (1967. Sifat – sifat unsure golongan V B sama
dengan unsure logam transisi lainnya, yaitu mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi,
mempunyai bilangan oksidasi lebih dari 1 sehingga dapat membentuk senyawa dengan
berbagai tingatan oksidasi, bersifat paramagnetik, dan dapat membentuk senyawa kompleks.
3.2 Saran
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam penulisan makalah in, kritik dan
saran sangat penulis harapkan guna untuk memperbaiki penulisan makalah berikutnya. Atas
segala perhatian dan kesudiannya untuk membaca makalah ini penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA