Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ANORGANIK II

GOLONGAN AKTINIDA (CURIUM)

OLEH :

NAMA : SITTI NUR SAFITRI

NIM : A1L1 15 044

KELOMPOK : VI

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses perkuliahan ini diharapkan :

a. Mahasiswa dapat mengetahui keberadaan unsur Curium (Cm) di alam.

b. Mahasiswa dapat mengetahui sifat fisika dan sifat kimia unsur Curium (Cm).

c. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan logam Curium (Cm).

d. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat logam Curium (Cm) bagi kehidupan.


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini

dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini membahas tentang salah

satu unsur pada golongan aktinida yaitu curium.

Makalah ini dibuat dari berbaga sumber dan beberapa bantuan dari berbagai

pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan

makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran

serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca.

Kendari, Juli 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur kimia berdasarkan urutan

nomor atom dan kemiripan sifat. Terdiri atas lajur horizontal dan lajur vertikal. Lajur

horizontal disebut periode, disusun menurut kenaikan nomor atom sedangkan lajur

vertikal disebut golongan, disusun menurut kemiripan sifat unsur. Periode adalah

susunan unsur-unsur kimia dalam sistem periodik unsur arah mendatar (horizontal).

Penentuan periode berdasarkan persamaan jumlah kulit elektron pada unsur-unsur

tersebut. Unsur-unsur yang berada dalam satu periode memiliki jumlah kulit elektron

yang sama. Sedangkan, Golongan adalah susunan unsur-unsur kimia dalam sistem

periodik unsur ke arah tegak (vertikal). Penentuan golongan berdasarkan kemiripan

sifat dimiliki unsur tersebut. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan memiliki

sifat-sifat yang mirip. Salah satu contoh dari golongan yang ada pada tabel periodic

unsur yaitu golongan aktinida.

Aktinida adalah kelompok unsur kimia yang mencakup 15 unsur antara

aktinium dan lawrensium pada tabel periodik, dengan nomor atom antara 89 sampai

dengan 103. Seri ini dinamakan menurut unsur aktinium. Semua aktinida, kecuali

lawrensium merupakan unsur blok-f. Unsur-unsur kelompok aktinida adalah

radioaktif, dengan hanya aktinium, torium, dan uranium yang secara alami ditemukan

di kulit bumi.
Kelompok unsur Aktinida yang dapat disebut juga dengan Aktinoida atau

Aktinon ini terdiri dari lima belas unsur. Salah satu unsur yang termaksud Aktinida

adalah Curium. Curium merupakan unsur yang tidak terdapat dalam alam, semua

isotopnya radio aktif dibuat dengan menggunakan Pu-239 dengan partikel alfa,

mengebom Am-241 dengan neutron. Curium merupakan unsur transuranium sintetis

ketiga dari seri aktinida yang ditemukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah sebagai

berikut:

1.2.1 Berapa banyak kelimpahan logam Curium (Cm) di alam ?

1.2.2 Apa saja sifat fisika dan sifat kimia logam Curium (Cm) ?

1.2.3 Bagaimana proses pembuatan logam Curium (Cm) ?

1.2.4 Apa manfaat logam Curium dalam kehidupan ?

1.3 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:

1.3.1 Dapat mengetahui keberadaan unsur Curium (Cm) di alam.

1.3.2 Dapat mengetahui sifat fisika dan sifat kimia unsur Curium (Cm).

1.3.3 Dapat mengetahui proses pembuatan logam Curium (Cm).

1.3.4 Dapat mengetahui manfaat logam Curium (Cm) bagi kehidupan.


1.4 Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini yaitu agar

1.4.1 Dapat mengetahui keberadaan unsur Kurium (Cm) di alam.

1.4.2 Dapat mengetahui sifat fisika dan sifat kimia unsur Kurium (Cm).

1.4.3 Dapat mengetahui proses pembuatan logam Kurium (Cm).

1.4.4 Dapat mengetahui manfaat logam Kurium (Cm) bagi kehidupan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keberadaan di Alam

Curium adalah unsur kimia sintetis dari seri aktinoid dengan simbol Cm.

Keberadaannya di alam tidak diketahui, curium pertama kali diproduksi dan

diidentifikasi pada bulan Juli 1944 oleh kelompok Glenn T. Seaborg di University of

California, Berkeley. Penemuan ini dirahasiakan dan hanya dirilis ke publik pada

bulan November 1947. Kebanyakan kurium diproduksi dengan membombardir

uranium atau plutonium dengan neutron dalam reaktor nuklir. Curium adalah unsur

transuranium ketiga yang ditemukan. Unsur Curium dinamai dengan nama fisikawan

Perancis Pierre dan Marie Curie.

2.1.1 Isotop Curium

Curium (Cm) adalah elemen buatan dengan nomor atom 96. Karena itu adalah

elemen buatan, berat atom standar tidak dapat diberikan, dan tidak memiliki isotop
242
stabil. Isotop pertama yang disintesis adalah Cm pada tahun 1944, yang memiliki

146 neutron. Curium-242 memiliki waktu paruh sekitar 163 hari dan meluruh

menjadi plutonium-238 melalui peluruhan alfa atau meluruh melalui fisi spontan.

Ada 21 radioisotop yang dikenal dengan massa atom mulai dari 232Cm hingga 252 Cm.

Isotop dengan hidup terpanjang adalah 247 Cm, dengan waktu paruh 15,6 juta tahun.
Isotop Curium yang paling stabil, Curium-247 memiliki waktu paruh sekitar

15.600.000 tahun. Ini meluruh menjadi plutonium-243 melalui peluruhan alfa.

Tabel isotop Curium

Isotop kurium terstabil

Waktu Moda Produk


Isotop Kelimpahan paruh peluruhan
(t1/2)
242Cm syn 160 hari SF -
α 238
Pu
243Cm syn 29.1 y α 239
Pu
ε 243
Am
SF -
244Cm syn 18.1 tahun SF -
α 240
Pu
245Cm syn 8500 y SF -
α 241
Pu
246Cm syn 4730 y α 242
Pu
SF -
247Cm syn 1.56×107 y α 243
Pu
248Cm syn 3.40×105 y α 244
Pu
SF -
250Cm syn 9000 y SF -
α 246
Pu
β− 250
Bk

2.3 Sifat Kurium

2.3.1 Sifat Fisika

Tabel Data Sifat Fisik kurium


Lambang dan Golongan: Cm, Golongan logam
actinida
Warna Putih Keperakan
Massa Atom: (247)
Bentuk: Padat
Titik Leleh 1340 oC , 1613 K
Titik didih 3100 oC , 3373 K
Elektron: 96
Proton: 96
Neutron 151
Kulit elektron: 2,8,18,32,25,9,2
Konfigurasi elektron [Rn] 5f7 6d1 7s2
Massa Jenis @ 20oC: 13,5 g/cm3
Klasifikasi Elemen: Logam

2.3.2 Sifat Kimia

Para ilmuwan sangat sedikit mengetahui sifat kimia dari kurium. Sampel

pertama kurium sangat kecil sehingga hanya bisa dideteksi oleh radiasi yang mereka

berikan.

Tabel Data Sifat Kimia Kurium


Oksidasi menyatakan 6, [1] 4, 3 , 2 (oksida amfoter )

Elektronegativitas Skala Pauling: 1.3

Energi ionisasi 1: 581 kJ / mol

Jari-jari atom empiris: 174 sore

Radius kovalen 169 ± 3 sore


2.3.2.1 Senyawa dan reaksi Curium

Oksida

Curium siap bereaksi dengan oksigen akan membentuk kebanyakan oksida

Cm2O3 dan CmO2. CmO2 dapat diperoleh dengan membakar curium oksalat

(Cm2(C2O4)3), nitrat (Cm(NO3)3) atau hidroksida dalam oksigen murni. Saat

pemanasan hingga 600–650°C dalam ruang hampa (sekitar 0,01 Pa ), ia berubah

menjadi keputihan Cm2O3.

Sebagai alternatif, Cm2O3 dapat diperoleh dengan mengurangi CmO2 dengan molekul

hidrogen :

Selanjutnya, sejumlah oksida terner dari tipe M(II)CmO3 diketahui, di mana M

adalah singkatan dari logam divalen, seperti barium.

Halide

Curium warna (III) klorida (CmCl3) diproduksi dalam reaksi curium (III)

hidroksida (Cm(OH)3) dengan gas hidrogen klorida anhidrat. Selanjutnya dapat

diubah menjadi halida lain, seperti curium (III) bromida (tidak berwarna hijau muda)

dan curium (III) iodida (tidak berwarna), dengan mereaksikannya dengan garam

amonia dari halida yang sesuai pada suhu yang ditinggikan sekitar 400 - 450°C:
Prosedur alternatif adalah pemanasan curium oksida hingga sekitar 600°C dengan

asam yang sesuai (seperti hidrobromik untuk kurium bromida). Fase uap hidrolisis

curium (III) klorida menghasilkan curium oksiklorida:

2.4 Pembuatan Curium

Curium diproduksi dalam jumlah kecil di reaktor nuklir. Dalam reaktor nuklir,

kurium terbentuk dari 238U dalam serangkaian reaksi nuklir. Pada rantai pertama, 238U

menangkap neutron dan mengkonversi menjadi 239


U, yang melalui β- peluruhan

berubah menjadi 239Np dan 239Pu.

(𝑛) (𝛽−) (𝛽−)


238 239 239 239
92𝑈 → 92𝑈 → 93𝑁𝑝 → 94𝑃𝑢

Pengambilan neutron selanjutnya yang diikuti oleh β- -decay menghasilkan

isotop Amos 241Am yang selanjutnya diubah menjadi 242Cm:

2(𝑛) (𝛽−) (𝑛) (𝛽−)


239 241 241 242 242
94𝑃𝑢 → 94𝑃𝑢 → 95𝐴𝑚 → 95𝐴𝑚 → 96𝐶𝑚

Untuk tujuan penelitian, kurium diperoleh dengan menyinari bukan uranium

tetapi plutonium, yang tersedia dalam jumlah besar dari bahan bakar nuklir

bekas. Fluks neutron yang jauh lebih tinggi digunakan untuk iradiasi yang

menghasilkan rantai reaksi yang berbeda dan pembentukan 244 Cm


Curium-244 meluruh menjadi 240 Pu oleh emisi partikel alfa, tetapi juga menyerap

neutron yang menghasilkan sejumlah kecil isotop kurium yang lebih berat.

2.5 Manfaat Curium

Penggunaan kurium hanya terbatas untuk keperuan tertentu. Curium

digunakan terutama untuk tujuan penelitian ilmiah. Curium-244 digunakan dalam

Alpha Proton X-ray Spectrometer (APXS) yang mengukur kelimpahan unsur kimia di

bebatuan dan tanah di Mars. Curium-244 adalah emitor alfa yang kuat dan sedang

dipelajari sebagai sumber tenaga potensial generator, yaitu generator termoelektrik

radioisotop (RTGs) yang digunakan dalam pesawat ruang angkasa dan aplikasi jarak

jauh lainnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan makalah yang dibuat yaitu :

3.1.1 Curium adalah unsur kimia sintetis dari seri aktinoid. Keberadaannya di alam

tidak diketahui.

3.1.2 Sifat curium terbagi atas dua yaitu sifat kimia dan sifat fisika.

3.1.3 Curium diproduksi dalam jumlah kecil di reaktor nuklir. Kebanyakan unsur

kurium diproduksi dengan membombardir uranium atau plutonium dengan

neutron dalam reaktor nuklir.

3.1.4 Curium-244 digunakan dalam Alpha Proton X-ray Spectrometer (APXS) yang

mengukur kelimpahan unsur kimia di bebatuan dan tanah di Mars. Curium-

244 adalah emitor alfa yang kuat dan sedang dipelajari sebagai sumber tenaga

potensial generator yang digunakan dalam pesawat ruang.


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Aktinida

https://sainskimia.com/unsur-kimia-curium/

https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/
Curium&prev=search

http://materichemz.blogspot.com/2011/03/aktinida-aktinida-adalah-kelompok.html
LAMPIRAN PERTANYAAN

1. Bagaimana kereaktifan dari Curium ? (Muhammad Syarwan)

Jawab:

Curium bersifat reaktif jika direaksikan dengan oksigen dan halida. Saat

Curium bereaksi dengan oksigen akan membentuk kebanyakan oksida Cm2O3 dan

CmO2. CmO2 dapat diperoleh dengan membakar curium oksalat (Cm2(C2O4)3), nitrat

(Cm(NO3)3) atau hidroksida dalam oksigen murni. Saat pemanasan hingga 600–

650°C dalam ruang hampa (sekitar 0,01 Pa ), ia berubah menjadi keputihan Cm2O3.

Dengan halida, Curium akan bereaksi membentuk Curium tanpa warna (III) fluoride

(CmF3).

2. Bagaimana kelimpahan unsur Curium (Cm) di alam ?

Jawab:

Curium adalah unsur kimia sintetis dari seri aktinoid. Keberadaannya di alam

tidak diketahui, kebanyakan kurium diproduksi dengan membombardir uranium atau

plutonium dengan neutron dalam reaktor nuklir

3. Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia unsur Curium

Jawab:

Unsur sintetis, radioaktif, curium adalah logam yang keras dan padat dengan

penampilan putih keperakan dan sifat fisik dan kimia yang mirip dengan gadolinium . Titik
lebur 1340 ° C, secara signifikan lebih tinggi daripada unsur-unsur transuranik sebelumnya

neptunium (637°C), plutonium (639°C) dan amerisium (1173°C). Titik didih kurium adalah

3110°C. Dengan kepadatan 13,52 g/cm3, Curium memiliki sifat magnet yang khas.

Sementara untuk sifat kimia Para ilmuwan sangat sedikit mengetahui sifat kimia dari kurium.

Sampel pertama kurium sangat kecil sehingga hanya bisa dideteksi oleh radiasi yang mereka

berikan. Elektronegativitas Skala Pauling: 1.3 dan energi ionisasinya 1: 581 kJ / mol

4. Bagaimana cara pembuatan unsur Curium

Jawab:

Curium diproduksi dalam jumlah kecil di reaktor nuklir. Kebanyakan unsur

kurium diproduksi dengan membombardir uranium atau plutonium dengan neutron


238
dalam reaktor nuklir. Dalam reaktor nuklir, kurium terbentuk dari U dalam
238
serangkaian reaksi nuklir. Pada rantai pertama, U menangkap neutron dan

mengkonversi menjadi 239


U, yang melalui β- peluruhan berubah menjadi 239
Np dan
239
Pu.

(𝑛) (𝛽−) (𝛽−)


238 239 239 239
92𝑈 → 92𝑈 → 93𝑁𝑝 → 94𝑃𝑢

Pengambilan neutron selanjutnya yang diikuti oleh β- -decay menghasilkan isotop

Amos 241Am yang selanjutnya diubah menjadi 242Cm:

2(𝑛) (𝛽−) (𝑛) (𝛽−)


239 241 241 242 242
94𝑃𝑢 → 94𝑃𝑢 → 95𝐴𝑚 → 95𝐴𝑚 → 96𝐶𝑚
5. Apa manfaat dari logam Curium (Cm) bagi kehidupan ?

Jawab:

Curium-244 digunakan dalam Alpha Proton X-ray Spectrometer (APXS) yang

mengukur kelimpahan unsur kimia di bebatuan dan tanah di Mars. Curium-244

adalah emitor alfa yang kuat dan sedang dipelajari sebagai sumber tenaga potensial

generator yang digunakan dalam pesawat ruang.

Anda mungkin juga menyukai