Disusun oleh :
013021211007
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala
puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Terima kasih kepada yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat
dan Zr (Zirkonium)” yang saya buat berdasarkan metode bibliografi. Makalah ini
diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita
Demikian pula makalah yang saya buat oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun tetap saya nantikan dan saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
Kata pengantar……………………………………………………………….. i
Daftar isi............................................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN
1.2 Tujuan………………………………………………………………. 2
2.1 Yttrium...................................................…………………………... 3
2.2 Zirkonium..........................................…………………………….. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 20
3.2 Saran………………………………………………………………… 20
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam pembuatan karya
tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah ditemukannya unsur Yttrium dan Zirkonium.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari unsur Yttrium dan Zirkonium.
3. Untuk mengetahui kelimpahan Yttrium dan Zirkonium di alam.
4. Untuk mengetahui cara pembuatan unsur Yttrium dan Zirkonium.
5. Untuk mengetahui kegunaan dari unsur Yttrium dan Zirkonium.
6. Untuk mengetahui dampak dari unsur Yttrium dan Zirkonium bagi
manusia dan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. YTTRIUM (Y)
0 -2 -1 0 +1 +2
C. Senyawa
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk
senyawa Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 dan senyawa
Gambar 8. Yttrium (III) Hidrida
Yttrium(III) Oksida Y2O3.
Bagian ini berisi daftar beberapa senyawa biner dengan halogen (dikenal
sebagai halida), oksigen (dikenal sebagai oksida), hidrogen (dikenal sebagai
hidrida), dan beberapa senyawa lainnya yttrium. Untuk setiap senyawa, sebuah
bilangan oksidasi formal untuk yttrium diberikan, tetapi kegunaan nomor ini
terbatas untuk-blok elemen p pada khususnya. Berdasarkan bilangan oksidasi,
suatu konfigurasi elektron juga diberikan tetapi dicatat bahwa
untuk komponen lain, ini dilihat sebagai pedoman saja. Istilah
hidrida digunakan dalam pengertian generik untuk menunjukkan
jenis senyawa MxHy dan tidak dibutuhkan untuk menunjukkan
bahwa setiap senyawa kimia yang tercantum berperilaku sebagai
hidrida. Dalam senyawa dari Yttrium, biasanya bilangan oksidasi Gambar 10. Y3Al15O12
sebagian besar yttrium adalah: 3.
a. Hidrida
Istilah hidrida digunakan dalam pengertian generik
untuk menunjukkan jenis senyawa MxHy dan tidak dibutuhkan
untuk menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang Gambar 11. Yttrium (III) Sulfida
d. Sulfida
Diyttrium trisulphide atau Yttrium (III) Sulfida : Y2S3.
e. Kompleks
a) Diyttrium trisulphate octahydrate: Y2(SO4)3.4/5H2O
b) Itrium trinitrate hexahydrate: Y(NO3)3.3/5H2O
c) [Y(H2O)8]3+ dan [Y(H2O)9]3+ dalam padatan: Y(O3SCF3).9H2O
d) Asetilasetonat: [Y(acac)3(H2O)]
e) Bis(trimetilsilil)amida: Y[N(SiMe3)2]3
f) Terpiridil bereaksi dengan yttrium nitrat membentuk koordinat 10:
[Y(terpy)(NO3)3(H2O)]
D. Kelimpahan di Alam
Yttrium tidak terdapat di alam sebagai unsur bebas tetapi ditemukan di
hampir semua mineral sebagai konstituen dalam
jumlah kecil. Yttrium ditemukan dalam mineral
langka monasit sekitar 2,5 %, dan dalam jumlah kecil
di mineral lain seperti bastnasit, carbonatite, beberapa
bijih uranium, dan deposit clay mengandung yttrium.
Monasit ((Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan
Gambar 12. Monasit
senyawa fosfat logam tanah jarang yang mengandung
50-70% oksida logam tanah
jarang (LTJ). Monasit umumnya diambil dari konsentrat
yang merupakan hasil pengolahan dari endapan pada timah
aluvial bersama dengan zirkon dan xenotim. Monasit
memiliki kandungan thorium yang cukup tinggi. Sehingga
mineral tersebut memiliki sinar α bersifat radioaktif.
E. Pembuatan
Logam Yttrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk
membuatnya di laboratorium. Yttrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan
ekstraksi Yttrium dan logam lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini
merupakan garam ekstrak dari bijih oleh ekstraksi dengan asam sulfat (H 2SO4),
asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH). Teknik modern untuk
pemurnian campuran garam lanthanoid tersebut melibatkan teknik kompleksasi
selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion. Yttrium Murni
tersedia melalui reduksi YF3 dengan
logam kalsium.
2YF3 + 3Ca
→ 2Y + 3CaF2
2YF3 + 2Y +
3Ca → 3CaF2
F. Kegunaan
Gambar 14. Yttrium digunakan dalam berbagai
aplikasi, seperti kubik zirconia permata, monitor
komputer , lensa kamera dan lampu hemat energi
Pada abad ke-21 ini manusia banyak memanfaatkan unsur
yttrium, diantaranya yaitu:
a) Penggunaan terbesar Yttrium adalah sebagai oksida Yitria,
Y2O3, yang digunakan dalam pembuatan fosfor merah untuk
tabung televisi warna. Gambar 15. Ultra-
murni yttrium-90
b) Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan digunakan untuk
terapi kanker
sebagai laser selain itu untuk perhiasan yaitu stimulan
pada berlian.
c) Yttrium digunakan pula sebagai paduan logam dalam
jumlah kecil yang antara lain digunakan untuk
meningkatkan kekuatan aluminium dan magnesium.
d) Meskipun logam umumnya memiliki kemampuan
Gambar 16. Karbon
menghantarkan panas, paduan Yttrium dengan kromium nanotube yang dihasilkan
dari uap karbon yang
dan aluminium memiliki sifat tahan panas. mengandung sejumlah kecil
nikel dan katalis yttrium
e) Yttrium oksida yang ditambahkan pada kaca akan
membuatnya tahan panas dan goncangan, yang antara lain
digunakan untuk lensa kamera.
f) Yttrium oksida cocok digunakan untuk membuat
superkonduktor, yang merupakan oksida logam yang Gambar 17. Ruang bakar
roket. Lapisan perak
mampu menghantarkan listrik. berwarna. Paduan nikel,
kromium, aluminium dan
g) Yttrium juga digunakan sebagai racun untuk logam non- yttrium
G. Dampak
a. Dampak Yttrium bagi kesehatan Manusia
Yttrium bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Gas atau uap
itrium yang terhirup dapat menyebabkan emboli paru-paru, terutama selama
paparan jangka panjang. Yttrium juga bisa memicu kanker paru-paru bila terhirup,
serta kerusakan hati jika terakumulasi dalam tubuh karena bersifat karsinogenik.
b. Dampak Yttrium bagi lingkungan
Yttrium dibuang ke lingkungan terutama oleh industri yang memproduksi
bensin. Unsur ini juga dapat memasuki lingkungan dari sampah peralatan
elektronik. Itrium secara bertahap akan terakumulasi dalam tanah dan air yang
akhirnya mengakibatkan peningkatan konsentrasi pada manusia, hewan, dan
partikel tanah. Pada hewan air, itrium menyebabkan kerusakan membran sel yang
berpengaruh negatif pada reproduksi dan fungsi sistem saraf.
Gambar 18. Zirkonium
Gambar 18. Zirkonium
B. Sifat
Sifat Fisika
1. Nama unsur : Zirkonium 4. Periode :5
2. Lambang : Zr 5. Blok :d
3. Golongan : IVB 6. Jenis unsur : Logam transisi
7. Nomor atom : 40 8. Massa atom standar : 91.224
Gambar 20. Kulit
Gambar 20. Kulit
elektron Zirkonium
elektron Zirkonium
0 -2 -1 0 +1 +2
Bilangan kuantum utama (n) =4 Bilangan kuantum magnetik (m) = -1
Bilangan kuantum azimuth (l) =2 Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
10. Energi ionisasi 15. Jari-jari atom : 160 pm
Pertama : 640.1 kJ/mol1 16. Jari-jari kovalen : 175±7 pm
Kedua : 1270 kJ/mol1 17. Kapasitas kalor : 25.36 J.mol−1K−1
Ketiga : 2218 kJ/mol1 18. Bilangan oksidas : 4, 3, 2, 1
11. Titik lebur : 2128 K (oksida amfoter)
12. Titik didih : 4682 K 19. Elektronegativitas : 1.33
13. Kalor peleburan : 14 kJ.mol−1 (skala Pauling)
14. Kalor penguapan : 573 kJ.mol−1
Zirkonium adalah logam kuat,
bisa ditempa, ulet, dan berwarna perak Gambar 23. Bentuk-bentuk Zirkonia
Gambar 23. Bentuk-bentuk Zirkonia
abu-abu. Sifat kimia dan fisika logam ini
mirip dengan titanium. Zirkonium sangat
tahan terhadap panas dan korosi.
Zirkonium lebih ringan dari baja dan
kekerasannya mirip dengan tembaga.
Saat berada dalam bentuk bubuk, logam
ini dapat secara spontan menyala di
udara, terutama pada suhu tinggi. Zirkonium bubuk berwarna hitam dan dianggap
berbahaya karena mudah terbakar.
Sifat Kimia
1. Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
2. Reaksi dengan Udara
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan
membentuk Zirkonium oksida.
Zr(s) + O2(g) → ZrO2(s)
Zirkonium dioksida (ZrO2), kadang-kadang dikenal Gambar 21. Zirkonium
Gambar 21. Zirkonium
Dioksida
Dioksida
sebagai zirkonia (jangan dikelirukan dengan zirkon), adalah
kristal putih oksida dari zirkonium. Zirconia sebagai oksida murni
tidak ditemukan di alam, akan tetapi zirconia biasa ditemukan
dalam baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang merupakan sumber
utama dari material ini. Dari kedua sumber zirconia tersebut,
zircon yang didapat memiliki kemurnian yang rendah, dan harus Gambar 22. Zirkonium
Gambar 22. Zirkonium
Dioksida
Dioksida
melaliu proses-proses tertentu untk menghasilkan zirconia.
Dalam memproses zirconia dilakukan pemisahan dan
penghilangan material-material yang tidak diinginkan serta
impurities yang ada, yaitu zircon-silika.
Zirconia (ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi
yaitu tiga macam struktur Kristal antara lain: monoklinik (m-ZrO 2), tetragonal (t-
ZrO2) dan kubik (c-ZrO2).
3. Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.
Zr(s) + 2F2(g) → ZrF4(s)
Zr(s) + 2Cl2(g) → ZrCl4(s)
Zr(s) +2Br2(g) → ZrBr4(s)
Zr(s) + 2I2(g) → ZrI4(s)
4. Reaksi dengan Asam
Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium
bereaksi dengan asam. Zirkonium tidak dapat bercampur
dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk kompleks fluoro.
Gambar 24. ZrF4
C. Pembuatan
1. Proses Klorinasi
Klorinasi Zirkon dilakukan dengan mengubah zirkon
kedalam bentuk zirkonium karbida dengan menggunakan
graphite pada graphite lined arcfurnace dengan temperatur
proses 1800oC :
ZrSiO4 + 4C → ZrC + SiO + 3CO Gambar 26. ZrBr4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Yttrium ditemukan oleh peneliti dari Finlandia bernama Johan Gadolin
pada tahun 1794 sedangkan Zirkonium ditemukan oleh oleh M.H. Kalaproth pada
tahun 1788.
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa Yttrium
Allumunium garnet Y3All5O12 dan senyawa Yttrium(III) Oksida Y2O3 sedangkan
Zirkonium berasal dari bijih utama mineral zirkon (zirconium silicate, ZrSiO 4)
dan baddleyite (zirconium oxide, ZrO2).
Yttrium ditemukan dalam mineral langka monasit sekitar 2,5 % sedangkan
kelimpahan Zirkonium pada kerak bumi sebesar 130 ppm.
Unsur Yttrium dan Zirkonium ini banyak dimanfaatkan oleh manusia
dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada monitor komputer dan jam tangan
militer.
3.2. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan,dan pembaca
disarankan untuk membaca referensi lain agar memperluas wawasan dan
pengetahuan dan semoga teman-teman memperoleh manfaat yang ada dalam
meteri tersebut. Jika ada terdapat kekurangan terhadap materi saya, saya mohon
maaf, terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami materi saya.
Daftar Pustaka