Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH UNSUR TRANSISI

Y (Yttrium) dan Zr (Zirkonium)


disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Anorganik 1

Disusun oleh :

NAUFA MUFIDA NUR

013021211007

PROGRAM STUDY KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


2013

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 3


KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala

puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik dan lancar. Terima kasih kepada yang terlibat dalam

pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Dalam makalah ini, saya membahas tentang ”Unsur transisi Y (Yttrium)

dan Zr (Zirkonium)” yang saya buat berdasarkan  metode bibliografi. Makalah ini

diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita

cariserta dapat dimafaatkan sebaik dan semaksimal mungkin.

Demikian pula makalah yang saya buat oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun tetap saya nantikan dan saya harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Sukabumi, 11 Desember 2013

Penyusun

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 4


Daftar isi

Kata pengantar……………………………………………………………….. i
Daftar isi............................................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………………………………. 1

1.2 Tujuan………………………………………………………………. 2

1.3 Rumusan masalah…………………………………………………... 2


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Yttrium...................................................…………………………... 3

2.2 Zirkonium..........................................…………………………….. 11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………. 20

3.2 Saran………………………………………………………………… 20
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 5


Unsur-unsur transisi adalah unsur logam yang memiliki kulit elektron d
atau f yang tidak penuh dalam keadaan netral atau kation. Unsur transisi terdiri
atas 56 dari 103 unsur. Logam-logam transisi diklasifikasikan dalam blok d, yang
terdiri dari unsur-unsur 3d dari Sc sampai Cu, 4d dari Y ke Ag, dan 5d dari Hf
sampai Au, dan blok f, yang terdiri dari unsur lantanoid dari La sampai Lu dan
aktinoid dari Ac sampai Lr. Kimia unsur blok d dan blok f sangat berbeda.
Yttrium dan Zirkonium merupakan salah satu unsur pada golongan IIIB
yang berada pada periode lima. Keduanya termasuk dalam logam transisi.
Logam transisi memiliki sifat-sifat khas logam, yakni keras, konduktor
panas dan listrik yang baik dan menguap pada suhu tinggi. Walaupun digunakan
luas dalam kehdupan sehari-hari, logam transisi yang biasanya kita jumpai
terutama adalah besi, nikel, tembaga, perak, emas, platina, dan titanium. Namun,
senyawa kompleks molekular, senyawa organologam, dan senyawa padatan
seperti oksida, sulfida, dan halida logam transisi digunakan dalam berbagai riset
kimia anorganik modern.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk
membuat makalah yang berjudul “UNSUR TRANSISI YTTRIUM DAN
ZIRKONIUM”

1.2. Rumusan Masalah


Untuk menjelaskan permasalahan yang dibahas, maka penulis
merumuskan beberapa masalah dalam pertanyaan sebagai berikut :

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 6


1. Bagaimana sejarah ditemukannya unsur Yttrium dan Zirkonium?
2. Apa saja sifat-sifat dari unsur Yttrium dan Zirkonium?
3. Bagaimana kelimpahan Yttrium dan Zirkonium di alam?
4. Bagaimana cara pembuatan unsur Yttrium dan Zirkonium?
5. Apa saja kegunaan dari unsur Yttrium dan Zirkonium?
6. Apa saja dampak dari unsur Yttrium dan Zirkonium bagi manusia dan
lingkungan?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam pembuatan karya
tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah ditemukannya unsur Yttrium dan Zirkonium.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari unsur Yttrium dan Zirkonium.
3. Untuk mengetahui kelimpahan Yttrium dan Zirkonium di alam.
4. Untuk mengetahui cara pembuatan unsur Yttrium dan Zirkonium.
5. Untuk mengetahui kegunaan dari unsur Yttrium dan Zirkonium.
6. Untuk mengetahui dampak dari unsur Yttrium dan Zirkonium bagi
manusia dan lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. YTTRIUM (Y)

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 7


A. Penemuan
Yttrium merupakan unsur golongan IIIB yang berada pada periode 5.
Yttrium termasuk dalam logam transisi. Yttrium ditemukan oleh peneliti dari
Finlandia bernama Johan Gadolin tahun 1794 dan diisolasi oleh Friedrich
Wohler ahun 1828 berupa ekstrak tidak murni yttria dari reduksi
yttrium klorida anhidrat (YCl3) dengan potassium.
Yttria (YCl3) adalah oksida dari yttrium dan ditemukan oleh
Johan Gadolin tahun 1794 dalam mineral gadolinite dari Yttreby,
Swedia. Tahun 1843 seorang ahli kimia Swedia Carl Mosander
Johan Gadolin
dapat menunjukkan bahwa yttria dapat terbagi (5 Juni 1760-15
Agustus 1852)
menjadi oksida-oksida dalam tiga unsur yang Seorang ahli kimia,
fisika dan mineralogi.
berbeda disebut Yttria. Penambangan yang terletak Pendiri Finnish
Chemistry Research.
di dekat desa Ytterby yang menghasilkan beberapa
mineral antara lain erbium, terbium, ytterbium, dan
Gambar 1.
yttrium memiliki nama yang sama dengan desa
Yttrium (Itrium)
tersebut.
Senyawa ini diberi nama Yttrium karena untuk
menghormati kota Ytterby di Swedia. Senyawa ini Friedrich Wöhler
(31 Juli 1800-23
ditemukan pada barang tambang yang jarang September 1882)
Seorang kimiawan
Gambar 2. Yttria ditemukan di bumi (termasuk monazite, xenotime, Jerman.
paling dikenal untuk
yttria). Senyawa ini tidak ditemukan dalam keadaan sintesis nya dari urea,
juga yang pertama
bebas di bumi. untuk mengisolasi
beberapa unsur-unsur
B. Sifat kimia
Yttrium memiliki sifat-sifat, diantaranya:
Sifat Fisik

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 8


1. Densitas : 4,5 g/cm3 5. Warna : perak
2. Titik lebur : 1799 K 6. Suhu Superkonduksi : 1.3 K
3. Titik didih : 3609 K 7. Kalor peleburan : 22kJ/mol1
4. Bentuk : padat (25oC) 8. Kalor penguapan : 414 kJ/mol1

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 9


Sifat Atomik
1. Nomor atom : 39 3. Volume atom : 19,8 cm3/mol
2. Nomor massa : 88,91 4. Afinitas elektron : 29,6 kJ/mol
5. Konfigurasi elektron :
2,8,18,9,2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d1
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d1 5s2
[Kr] 4d1 5s2
↑↓ ↑

0 -2 -1 0 +1 +2

Unsur Transisi – Yttrium dan Zirkonium| 10


Bilangan kuantum utama (n) =4 Bilangan kuantum magnetik (m) = -2
Bilangan kuantum azimuth (l) =2 Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
6. Keelektronegatifitasan (Elektronegativitas)
Elektronegativitas Nilai dalam satuan Pauling

Elektronegativitas Pauling 1,22

Elektronegativitas Sanderson 0.65

Rochow elektronegativitas Allred 1,11

Tabel 1. Berbagai jenis elektronegativitas untuk yttrium


Elektronegativitas sebuah unsur itu adalah kekuatan atom ketika dalam
sebuah molekul untuk menarik kerapatan elektron pada dirinya sendiri.
elektronegativitas bergantung pada sejumlah faktor dan memperinci sebagai atom
lainnya dalam molekul. Skala elektronegativitas pertama dikembangkan oleh
Linus Pauling dan skala yttriummemiliki nilai 1,22 pada skala berjalan dari dari
sekitar 0,7 (perkiraan fransium) sampai 2,20 (untuk hidrogen) menjadi 3,98
(fluor). Elektronegativitas tidak memiliki satuan tapi "satuan Pauling" sering
digunakan ketika menunjukkan nilai dipetakan ke skala Pauling. Pada titik
interaktif di bawah ini dapat dilihat bagan diagram dan tabel yang berguna. Ada
sejumlah cara untuk menghasilkan suatu himpunan bilangan yang mewakili
elektronegativitas dan tiga diberikan dalam tabel di atas. Skala Pauling mungkin
yang paling terkenal dan cukup untuk berbagai tujuan.
7. Energi ionisasi 8. Bilangan oksidasi utama : +3
Pertama : 615,6 kJ/mol 9. Bilangan oksidasi lainnya : +2
Kedua : 1181 kJ/mol 10. Bentuk Struktur: Hexagonal
Ketiga : 1979,9 kJ/mol Unit Cell

Gambar 4. Yttrium (III) Oksida


Sifat Kimia
Sifat kimia dari Yttrium adalah:
1. Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut
dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Yttrium (III)
Gambar 9. Yttrium (III) Oksida
dan gas hidrogen.
2Y(s) + 6H2O(aq) → 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)
2. Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan
membentuk Yttrium (III) Oksida.
4Y(s) + 3O2(g) → 2Y2O3(s)
Memang cukup stabil di udara karena membentuk
lapisan oksida stabil di permukaannya, tetapi mudah
dioksidasi ketika dipanaskan.
Gambar 5. Yttrium (III) Florida 3. Reaksi dengan halogen
Yttrium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua
unsur halogen membentuk trihalida.
2Y(s) + 3F2(g) → 2YF3(s)
2Y(s) + 3Cl2(g) → 2YCl3(s)

Gambar 6. Yttrium (III) Klorida


2Y(s) + 3Br2(g) → 2YBr3(s)
2Y(s) + 3I2(g) → 2YI3(s)
4. Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klorida untuk
membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas

Gambar 7. Yttrium (III) Bromida


hidrogen.
2Y(s) + 6HCl(aq) → 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

C. Senyawa
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk
senyawa Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 dan senyawa
Gambar 8. Yttrium (III) Hidrida
Yttrium(III) Oksida Y2O3.
Bagian ini berisi daftar beberapa senyawa biner dengan halogen (dikenal
sebagai halida), oksigen (dikenal sebagai oksida), hidrogen (dikenal sebagai
hidrida), dan beberapa senyawa lainnya yttrium. Untuk setiap senyawa, sebuah
bilangan oksidasi formal untuk yttrium diberikan, tetapi kegunaan nomor ini
terbatas untuk-blok elemen p pada khususnya. Berdasarkan bilangan oksidasi,
suatu konfigurasi elektron juga diberikan tetapi dicatat bahwa
untuk komponen lain, ini dilihat sebagai pedoman saja. Istilah
hidrida digunakan dalam pengertian generik untuk menunjukkan
jenis senyawa MxHy dan tidak dibutuhkan untuk menunjukkan
bahwa setiap senyawa kimia yang tercantum berperilaku sebagai
hidrida. Dalam senyawa dari Yttrium, biasanya bilangan oksidasi Gambar 10. Y3Al15O12
sebagian besar yttrium adalah: 3.
a. Hidrida
Istilah hidrida digunakan dalam pengertian generik
untuk menunjukkan jenis senyawa MxHy dan tidak dibutuhkan
untuk menunjukkan bahwa setiap senyawa kimia yang Gambar 11. Yttrium (III) Sulfida

tercantum berperilaku sebagai hidrida.


a) Yttrium dihidrida: YH2 b) Yttrium trihydride: YH3
b. Fluorida , Klorida , Bromida, Iodida
Yttrium sangat reaktif terhadap halogen (Fluorin F 2, Klorin Cl2, Bromin
Br2, dan Yodium I2) untuk membentuk yttrium trihalides (III) fluoride,
a) Itrium triflourida : YF3 c) Itrium tribromide : YBr3
b) Itrium triklorida : YCl3 d) Itrium triiodide  : YI3
c. Oksida
Logam Itrium perlahan-lahan bereaksi di udara dan reaksi nya dengan
oksigen membentuk yttrium (III) oksida, atau Diyttrium trioksida atau Yttria
Y2O3.

d. Sulfida
Diyttrium trisulphide atau Yttrium (III) Sulfida : Y2S3.
e. Kompleks
a) Diyttrium trisulphate octahydrate: Y2(SO4)3.4/5H2O
b) Itrium trinitrate hexahydrate: Y(NO3)3.3/5H2O
c) [Y(H2O)8]3+ dan [Y(H2O)9]3+ dalam padatan: Y(O3SCF3).9H2O
d) Asetilasetonat: [Y(acac)3(H2O)]
e) Bis(trimetilsilil)amida: Y[N(SiMe3)2]3
f) Terpiridil bereaksi dengan yttrium nitrat membentuk koordinat 10:
[Y(terpy)(NO3)3(H2O)]

D. Kelimpahan di Alam
Yttrium tidak terdapat di alam sebagai unsur bebas tetapi ditemukan di
hampir semua mineral sebagai konstituen dalam
jumlah kecil. Yttrium ditemukan dalam mineral
langka monasit sekitar 2,5 %, dan dalam jumlah kecil
di mineral lain seperti bastnasit, carbonatite, beberapa
bijih uranium, dan deposit clay mengandung yttrium.
Monasit ((Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan
Gambar 12. Monasit
senyawa fosfat logam tanah jarang yang mengandung
50-70% oksida logam tanah
jarang (LTJ). Monasit umumnya diambil dari konsentrat
yang merupakan hasil pengolahan dari endapan pada timah
aluvial bersama dengan zirkon dan xenotim. Monasit
memiliki kandungan thorium yang cukup tinggi. Sehingga
mineral tersebut memiliki sinar α bersifat radioaktif.

Gambar 13. Xenotime


Thorium memancarkan radiasi tingkat rendah, dengan menggunakan selembar
kertas saja, akan terhindar dari radiasi yang dipancarkan.
Batuan di bulan mengandung banyak yttrium. China merupakan penghasil
terbesar, kemudian Perancis, Jepang, UK, dan negara lain. Bijih xenotime yang
berwarna kuning kecoklatan dapat memiliki kandungan 50% Yttrium fosfat
(YPO4) dan ditambang di Malaysia. Xenotim (YPO 4) merupakan senyawa yttrium
fosfat yang mengandung 54-65% LTJ termasuk erbium, cerium dan thorium.
Xenotime juga mineral yang ditemukan dalam pasir mineral berat, serta dalam
pegmatit dan batuan beku.
Pada literatur lain dituliskan bahwa kelimpahan Yttrium pada kerak bumi
adalah 33 bagian per juta berat, 7,6 bagian per juta mol sedangkan kelimpahan
Yttrium pada tata surya: 10 bagian per miliar berat, 0,1 bagian per miliar mol.
Yttrium alami memiliki satu isotop 89Y. Ada 19 isotop itrium yang labil.

E. Pembuatan
Logam Yttrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk
membuatnya di laboratorium. Yttrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan
ekstraksi Yttrium dan logam lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini
merupakan  garam ekstrak dari bijih oleh ekstraksi dengan asam sulfat (H 2SO4),
asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH). Teknik modern untuk
pemurnian campuran garam lanthanoid tersebut melibatkan teknik kompleksasi
selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion. Yttrium Murni
tersedia melalui reduksi YF3 dengan
logam kalsium.
2YF3 + 3Ca
→ 2Y + 3CaF2 
2YF3 + 2Y +
3Ca → 3CaF2

F. Kegunaan
Gambar 14. Yttrium digunakan dalam berbagai
aplikasi, seperti kubik zirconia permata, monitor
komputer , lensa kamera dan lampu hemat energi
Pada abad ke-21 ini manusia banyak memanfaatkan unsur
yttrium, diantaranya yaitu:
a) Penggunaan terbesar Yttrium adalah sebagai oksida Yitria,
Y2O3, yang digunakan dalam pembuatan fosfor merah untuk
tabung televisi warna. Gambar 15. Ultra-
murni yttrium-90
b) Yttrium Allumunium garnet Y3All5O12 senyawa ini digunakan digunakan untuk
terapi kanker
sebagai laser selain itu untuk  perhiasan yaitu stimulan
pada berlian.
c) Yttrium digunakan pula sebagai paduan logam dalam
jumlah kecil yang antara lain digunakan untuk
meningkatkan kekuatan aluminium dan magnesium.
d) Meskipun logam umumnya memiliki kemampuan
Gambar 16. Karbon
menghantarkan panas, paduan Yttrium dengan kromium nanotube yang dihasilkan
dari uap karbon yang
dan aluminium memiliki sifat tahan panas. mengandung sejumlah kecil
nikel dan katalis yttrium
e) Yttrium oksida yang ditambahkan pada kaca akan
membuatnya tahan panas dan goncangan, yang antara lain
digunakan untuk lensa kamera.
f) Yttrium oksida cocok digunakan untuk membuat
superkonduktor, yang merupakan oksida logam yang Gambar 17. Ruang bakar
roket. Lapisan perak
mampu menghantarkan listrik. berwarna. Paduan nikel,
kromium, aluminium dan
g) Yttrium juga digunakan sebagai racun untuk logam non- yttrium

ferrous. Telah digunakan sebagai katalis dalam polimerisasi


etilen.
h) Yttrium-90, isotop radioaktif, memiliki penggunaan medis dramatis dalam
jarum yang telah menggantikan pisau dokter bedah.
i) Ultra-murni yttrium-90 digunakan untuk terapi kanker. Ytrium-90
diperoleh dari proses pemisahan kemurnian tinggi dari strontium-90
produk fisi uranium di reaktor nuklir.
j) Karbon nanotube yang dihasilkan dari uap karbon yang mengandung
sejumlah kecil nikel dan katalis yttrium. Busur listrik menguap anoda yang
berisi katalis.
k) Paduan yttrium, nikel, aluminium dan kromium membentuk lapisan
berwarna perak sebagai salah satu bahan ruang bakar roket.

G. Dampak
a. Dampak Yttrium bagi kesehatan Manusia
Yttrium bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Gas atau uap
itrium yang terhirup dapat menyebabkan emboli paru-paru, terutama selama
paparan jangka panjang. Yttrium juga bisa memicu kanker paru-paru bila terhirup,
serta kerusakan hati jika terakumulasi dalam tubuh karena bersifat karsinogenik.
b. Dampak Yttrium bagi lingkungan
Yttrium dibuang ke lingkungan terutama oleh industri yang memproduksi
bensin. Unsur ini juga dapat memasuki lingkungan dari sampah peralatan
elektronik. Itrium secara bertahap akan terakumulasi dalam tanah dan air yang
akhirnya mengakibatkan peningkatan konsentrasi pada manusia, hewan, dan
partikel tanah. Pada hewan air, itrium menyebabkan kerusakan membran sel yang
berpengaruh negatif pada reproduksi dan fungsi sistem saraf.
Gambar 18. Zirkonium
Gambar 18. Zirkonium

2.2. ZIRKONIUM (Zr)


A. Sejarah
Zirconium adalah sebutan untuk logam berwarna putih abu-
Gambar 19.
abu, berbentuk kristal (amorf), lunak, dapat ditempa dan diulur bila Gambar 19.
Martin Heinrich
Martin Heinrich
Klaproth
murni juga tahan terhadap udara bahkan api. Logam yang ditemukan Klaproth
(1 Desember 1743 – 1
(1 Desember 1743 – 1
Januari 1817)
oleh M.H. Kalaproth pada tahun 1788 dalam bentuk mineral zircon Januari 1817)
Seorang ahli kimia dari
Seorang ahli kimia dari
ini tidak ditemukan di alam dalam bentuk bebas tetapi sebagi oksida Jerman yang
Jerman yang
menemukan uranium
menemukan uranium
atau silikat dalam kerak bumi dan bebatuan dalam kadar kecil. Logam (1789), zirkonium
(1789), zirkonium
(1789), dan cerium
(1789), dan cerium
ini memiliki lambing Zr dengan nomor atom relative 91,224. (1803).
(1803).
Zirkonium ditemukan dalam jumlah banyak di bintang-bintang tipe S,
dan juga telah diidentifikasikan dalam matahari dan meteor. Analisis
bebatuan bulan yang diambil dari berbagai misi Apollo menunjukkan
kandungan zirkonium yang tinggi, dibandingkan dengan bebatuan
bumi.
Kemudian pada tahun 1892, ditemukan monoklinik
kekuningan mineral baddeleyite adalah bentuk alami dari oksida zirkonium.
Sedikit memiliki kepentingan ekonomi karena kelangkaannya. Titik lebur yang
sangat tinggi zirkonia (2750°C) membuat pengendalian pertumbuhan kristal
tunggal sulit, karena tidak ada wadah yang bisa menahan bahan dalam keadaan
cair nya. Namun, stabilisasi oksida zirkonium kubik telah direalisasikan sejak
dini, dengan produk sintetis stabil zirkonia diperkenalkan pada tahun 1930.
Meskipun kubik, itu dalam bentuk polikristalin keramik: ini digunakan sebagai
bahan tahan api bahan, sangat tahan terhadap kimia dan panas (hingga 2540°C).
Tujuh tahun kemudian, Jerman ahli mineral MV Stackelberg dan K.
Chudoba menemukan alami zirkonia kubik dalam bentuk butiran mikroskopis
termasuk dalam metamict zirkon. Ini dianggap sebagai hasil sampingan dari
proses metamictization, tetapi dua ilmuwan tidak berpikir mineral yang cukup
penting untuk memberikan nama resmi. Penemuan itu dikonfirmasi melalui
difraksi sinar-X , membuktikan adanya mitra alami untuk produk sintetis.
Seperti sebagian besar tumbuh pengganti berlian, gagasan memproduksi
kristal kubik zirkonia-tunggal muncul di benak para ilmuwan mencari dan
serbaguna materi baru untuk digunakan dalam laser dan aplikasi optik lainnya.
Produksinya akhirnya melampaui sintetis sebelumnya, seperti sintetik strontium
titanat, sintetis rutil, YAG (Yttrium aluminium garnet) dan GGG (gadolinium
gallium garnet).
Beberapa penelitian awal dalam pertumbuhan kristal tunggal dikendalikan
kubik zirkonia terjadi di Perancis tahun 1960-an, banyak pekerjaan yang
dilakukan oleh Y. Roulin dan R. Collongues. Teknik ini melibatkan zirkonia cair
yang terkandung dalam kulit tipis-padat zirkonia masih, dengan pertumbuhan
kristal dari lelehan: Proses bernama wadah dingin, sebuah referensi terhadap
sistem air pendingin yang digunakan. Meskipun menjanjikan, upaya ini hanya
menghasilkan kristal kecil.
Kemudian, Soviet ilmuwan di bawah VV Osiko di Institut Fisika Lebedev
di Moskow menyempurnakan teknik, yang kemudian bernama percobaan
tengkorak (sebuah sindiran baik kepada bentuk-didinginkan wadah air atau bentuk
kristal kadang-kadang tumbuh). Mereka menamai Fianit permata setelah nama
lembaga FIAN (Fisik Institut Akademi Ilmu), tapi nama itu tidak digunakan di
luar Uni Soviet. Terobosan mereka diterbitkan pada tahun 1973, dan produksi
komersial dimulai pada 1976. Pada tahun 1980 produksi global tahunan telah
mencapai 50 juta karat (10 ton).

B. Sifat
Sifat Fisika
1. Nama unsur : Zirkonium 4. Periode :5
2. Lambang : Zr 5. Blok :d
3. Golongan : IVB 6. Jenis unsur : Logam transisi
7. Nomor atom : 40 8. Massa atom standar : 91.224
Gambar 20. Kulit
Gambar 20. Kulit
elektron Zirkonium
elektron Zirkonium

9. Konfigurasi elektron : 2,8,18,10,2


1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d2 5s2
[Kr] 4d2 5s2
↑↓ ↑ ↑

0 -2 -1 0 +1 +2
Bilangan kuantum utama (n) =4 Bilangan kuantum magnetik (m) = -1
Bilangan kuantum azimuth (l) =2 Bilangan kuantum spin (s) = +1/2
10. Energi ionisasi 15. Jari-jari atom : 160 pm
Pertama : 640.1 kJ/mol1 16. Jari-jari kovalen : 175±7 pm
Kedua : 1270 kJ/mol1 17. Kapasitas kalor : 25.36 J.mol−1K−1
Ketiga : 2218 kJ/mol1 18. Bilangan oksidas : 4, 3, 2, 1
11. Titik lebur : 2128 K (oksida amfoter)
12. Titik didih : 4682 K 19. Elektronegativitas : 1.33
13. Kalor peleburan : 14 kJ.mol−1 (skala Pauling)
14. Kalor penguapan : 573 kJ.mol−1
Zirkonium adalah logam kuat,
bisa ditempa, ulet, dan berwarna perak Gambar 23. Bentuk-bentuk Zirkonia
Gambar 23. Bentuk-bentuk Zirkonia
abu-abu. Sifat kimia dan fisika logam ini
mirip dengan titanium. Zirkonium sangat
tahan terhadap panas dan korosi.
Zirkonium lebih ringan dari baja dan
kekerasannya mirip dengan tembaga.
Saat berada dalam bentuk bubuk, logam
ini dapat secara spontan menyala di
udara, terutama pada suhu tinggi. Zirkonium bubuk berwarna hitam dan dianggap
berbahaya karena mudah terbakar.
Sifat Kimia
1. Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
2. Reaksi dengan Udara
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan
membentuk Zirkonium oksida.
Zr(s) + O2(g) → ZrO2(s)
Zirkonium dioksida (ZrO2), kadang-kadang dikenal Gambar 21. Zirkonium
Gambar 21. Zirkonium
Dioksida
Dioksida
sebagai zirkonia (jangan dikelirukan dengan zirkon), adalah
kristal putih oksida dari zirkonium. Zirconia sebagai oksida murni
tidak ditemukan di alam, akan tetapi zirconia biasa ditemukan
dalam baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang merupakan sumber
utama dari material ini. Dari kedua sumber zirconia tersebut,
zircon yang didapat memiliki kemurnian yang rendah, dan harus Gambar 22. Zirkonium
Gambar 22. Zirkonium
Dioksida
Dioksida
melaliu proses-proses tertentu untk menghasilkan zirconia.
Dalam memproses zirconia dilakukan pemisahan dan
penghilangan material-material yang tidak diinginkan serta
impurities yang ada, yaitu zircon-silika.
Zirconia (ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi
yaitu tiga macam struktur Kristal antara lain: monoklinik (m-ZrO 2), tetragonal (t-
ZrO2) dan kubik (c-ZrO2).
3. Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.
Zr(s) + 2F2(g) → ZrF4(s)
Zr(s) + 2Cl2(g) → ZrCl4(s)
Zr(s) +2Br2(g) → ZrBr4(s)
Zr(s) + 2I2(g) → ZrI4(s)
4. Reaksi dengan Asam
Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium
bereaksi dengan asam. Zirkonium tidak dapat bercampur
dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk kompleks fluoro.
Gambar 24. ZrF4

Gambar 25. ZrCl4


Gambar 25. ZrCl4

C. Pembuatan
1. Proses Klorinasi
Klorinasi Zirkon dilakukan dengan mengubah zirkon
kedalam bentuk zirkonium karbida dengan menggunakan
graphite pada graphite lined arcfurnace dengan temperatur
proses 1800oC :
ZrSiO4 + 4C → ZrC + SiO + 3CO Gambar 26. ZrBr4

Silicon monoxide menguap pada temperatur 1800oC.


Setelah itu ZrC diubahmenjadi ZrCl dengan cara klorinasi pada Gambar 27. ZrI4
Gambar 27. ZrI4
temperatur 500oC:
ZrC + 2Cl2 → ZrCl4+ C
Pada perkembangannya, Zirkon dan karbon dicampurkan
dan diklorinasi padatemperatur 1200oC dan menghasilkan ZrCl,
pada satu proses saja.
ZrSiO4 + 4C + 4Cl2 → ZrCl4 + SiCl4 + 4CO
2. Proses Alkali Fusion
Dikembangkan oleh Ames Laboratory of the U.S. Atomic Energy
Commission. Proses ini cocok untuk memisahkan hafnium darizirkonium dengan
menggunakan solvent extraction dari suatu larutan aqueous.
Pertama, Pasir zirkon dengan fraksi 1 sampai 1.5 kali berat sodium
hydroxide dicampurkan. Kemudian dipanaskan pada suatu furnace pada
temperatur 565oC. Sodium hydroxide meleleh pada temperatur 318oC dan pada
temperatur lebih tinggi sodium hydroksida akan bereaksi dengan pasir zirkon.
4NaOH + ZrSiO4 → Na2ZrO3 + Na2SiO3 + 2H2O
Steam kemudian dilarutkan sehingga campuran menjadi berfasa viscous
dan berubah menjadi fragile-porous solid (“frit”) saat temperatur mencapai 530 oC.
Setelah pendinginan, fragile-porous solid dipecah dandilakukan leaching
menggunakan air, dimana terjadiekstraksi Na2SiO3. Residu kemudian di-leaching
dengan menggunakan asam yang melarutkan Na2ZrO3.
3. Proses Fluosilicate Fusion
Digunakan di Uni Soviet untuk menghasilkan feed pada separasi hafnium
dari zirkonium dengan fractional crystallization dari K2MF6. Zirkon dihancurkan
sampai ukuran 200 mesh dandicampur dengan potassium flousilicate dan
potassiumklorida. Campuran tersebut disinter dalam sebuah rotary furnace pada
temperatur 650 dan 700oC. Reaksi yang terjadi adalah :
ZrSiO4 + K2SiF6 → K2ZrF6 + 2SiO2
Produk hasil proses sinter tersebut didinginkandan dihancurkan sampai
berukuran 100 mesh dan dilakukan proses leaching pada temperatur 85oC dengan
HCl 1%. Hasilnya di-filter pada temperature 80 oC lalu didinginkan agar terbentuk
kristal K2ZrF6 (serta K2HfF6) yang kemudian disaring dan dicuci dengan air.
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan dalam proses pembuatan
zirconium, yaitu:
1. Proses Kroll, meliputi reduksi dari uap tethrachloride darileburan
magnesium.
2. Proses hot wire, meliputi dekomposisi dari iodide.
3. Elektrolisis dari double potassium floride yang dilarutkankstraksi
zirconium dari zircon, yaitu dari lelehan garam.
D. Kelimpahan di Alam
1. Alam semesta : 0,05 ppm 5. Air laut : 9 x 10-6 ppm
2. Matahari : 0,04 ppm 6. Manusia : 50 ppb berat
3. Karbon meteorit : 6,7 ppm 3 ppb oleh atom
4. Kerak Bumi : 130 ppm
E. Keberadaan di Alam
Zirkonium berasal dari bijih utama mineral zirkon (zirconium silicate,
ZrSiO4) dan baddleyite (zirconium oxide, ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai
dalam bentuk senyawa dengan hafnium. Pada umumnya zirkon mengandung
unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur lainnya yang
menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening
hingga kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan,
dan gelap, sisitim kristal monoklin, prismatik, dipiramida, dan
ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan sempurna – tidak Gambar 28. Cincin
Zirkon
beraturan, kekerasan 6,5–7,5, berat jenis 4,6–5,8, indeks refraksi
1,92–2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.5000oC. Deposit ini
terdapat di US, Australia, dan Brasil.

Gambar 29. Liquidmetal


Zirkon ditemukan umumnya pada batuan beku dan dalam
kerikil serta pasir sebagai batuan beku hasil erosi. Dalam bentuk
ini, zirkonsering bercampur dengan silika, ilmenit, dan rutil.
Sebagian besardari zirkon yang digunakan dalam industri saat ini
berasal dari pasirdan kerikil.
Gambar 30. Implan gigi
berbahan zirkonia
F. Kegunaan
a) Logam zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir
karena tahan korosi dan tidak menyerap neutron. Zircaloy merupakan
aliase zirkonium yang penting untuk penyerapan nuklir, seperti menyalut
bagian-bagian bahan bakar.
b) Biasanya digunakan untuk komponen dalam deodorant, bola lampu,
filament, dan batu permata buatan.
c) Zr banyak digunakan dalam reaktor nuklir sebagai air-cooled.
d) Zirkonium digunakan dalam industri baja untukmenghilangkan nitrogen
dan belerang dari besi, sehinggadapat meningkatkan kualitas dari baja.
e) Zr ditambahkan ke besi untuk menciptakan sebuah paduan
yang dapat meningkatkan machinability, ketangguhan, dan Gambar 32. Permata dari
Gambar 32. Permata dari
Cubic Zirconia
Cubic Zirconia
keuletan.
f) Zirkonium Foil digunakan untuk ignition-flash material
pada photography bulb.
g) Sponged Zirkonium banyak digunakan pada industri militer.
h) Zirkonium dan paduannya dengan Al, Fe, Ti, atau
Vdigunakan pada vacuum tube, pada pipa gas dan pada ultra-high-purity
environment di industri semikonduktor.
i) Zirkonium powder merupakan sumber panas pada alat peledak dan alat
pembakar untuk berbagai kegunaan, termasuk untuk automotive air bag
inflator.
j) Zirkonium juga digunakan untuk konstruksi reaktor kimia dimana
ketahanan korosi sangat dibutuhkan.
k) Zirkonium yang bercampur dengan titanium, nikel, tembaga menghasilkan
Liquidmetal. Liquidmetal adalah sejenis amorphous metal alloys hasil
pengembangan California Institute of Technology. Sifat bahan ini sangat
kuat dan ringan. Apabila disentuh, permukaannya halus seperti kaca.
l) Cubic Zirconia memiliki kandungan Zirconium Oxide dengan warna
alami.
m) Zirconium oxyclorida, sebagai bahan pelapis (coating)
pada tekstil.
n) Zirkonium hydrat sebagai moderator neutron.
o) Zirkonium karbonat sebagai obat ( berbentuk salep)
utntuk melawan racun yang berasal dari tumbuh-
Gambar 31. Arloji militer dari
tumbuhan keramik Zirkonium Oksida
(Zr02)
p) Dalam industri kimia, zirkonia digunakan untuk
pembuatan zirconium sulfat, H2ZrO2(SO4)2.3H3O. bahan
kimia ini sangat penting karena merupakan bahan dasar dalam pembuatan
kimia zirkonium lainnya. Zirkonium sulfat digunakan sebagai bahan untuk
penyamakan kulit (tanning leather) dan bahan tambahan pada pigmen
titania ( berfungsi sebagai penstabil pigmen).
G. Dampak
a. Dampak Zirkonium bagi kesehatan Manusia
Zirconium dapat diambil ke dalam tubuh dengan makan makanan, minum
air, atau menghirup udara. Penyerapan dari makanan atau air adalah sumber utama
dari internal zirkonium yang disimpan dalam populasi umum. Zirkonium tidak
baik diserap ke dalam tubuh, dengan hanya sekitar 0,2% dari jumlah yang tertelan
diserap ke dalam aliran darah melalui usus, zirkonium yang mencapai darah,
setengah deposito dalam kerangka dengan paruh biologis sekitar 8.000 hari dan
separuh lainnya deposito di semua organ dan jaringan tubuh di mana ia tetap
dengan biologis paruh 7 hari). Sejak zirkonium bukanlah unsur utama mineral
tulang, jumlah deposit dalam kerangka diasumsikan tetap permukaan tulang dan
tidak akan diserap ke dalam volume tulang.
Zirkonium menimbulkan bahaya kesehatan hanya jika diambil ke dalam
tubuh. Paparan gamma eksternal bukan merupakan keprihatinan karena
zirkonium-93 meluruh dengan memancarkan partikel beta dengan meluruh oleh di
mana hanya energi rendah radiasi gamma dipancarkan. Sementara di dalam tubuh,
zirkonium menyajikan bahaya kesehatan dari beta dan gamma radiasi, dan utama
perhatian adalah berkaitan dengan peningkatan merangsang kemungkinan kanker.
Zirkonium 95 juga merupakan salah satu radionuklida yang terlibat dalam
pengujian atmosfer dari senjata nuklir. Ini adalah salah satu radionuklida berumur
panjang yang telah dihasilkan dan akan terus menghasilkan peningkatan risiko
kanker selama puluhan tahun dan abad yang akan datang.
b. Dampak Zirkonium bagi lingkungan
Dampak lingkungan zirkonium tidak mungkin untuk menyajikan suatu
bahaya terhadap lingkungan. Sementara tanaman air pengambilan yang cepat larut
zirconium, lahan tanaman memiliki sedikit kecenderungan untuk menjerap itu,
dan memang 70% dari tanaman yang telah diuji tidak menunjukkan zirkonium
untuk hadir sama sekali. Tanaman air menyerap zirconium dengan cepat, namun
tidak banyak yang terakumulasi sehingga tidak menimbulkan efek signifikan.
Zirkonium hadir dalam kerak bumi pada konsentrasi sekitar 130 miligram
per kilogram (mg/kg), dan konsentrasi dalam air laut adalah sekitar 0,026
mikrogram (µg)/liter. Jejak jumlah zirconium-93 yang hadir di tanah di seluruh
dunia dari kejatuhan radioaktif. Ini juga dapat hadir pada fasilitas nuklir tertentu,
seperti reaktor dan bahan bakar pengolahan tanaman. Zirkonium umumnya salah
satu kurang menimbulkan radioaktif logam dalam tanah, walaupun bentuk-bentuk
tertentu dapat bergerak ke bawah agak jauh untuk mendasari lapisan. Dengan air
meresap melekat cukup baik untuk tanah, dan konsentrasi yang berhubungan
dengan partikel tanah berpasir biasanya sekitar 600 kali lebih tinggi daripada di
interstisial air (air dalam ruang pori antara partikel tanah). Dengan lebih
konsentrasi rasio (lebih dari 2.000) di tanah lempung dan tanah liat. Dengan
demikian, umumnya zirkonium tidak menimbulkan kontaminasi dalam tanah.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Yttrium ditemukan oleh peneliti dari Finlandia bernama Johan Gadolin
pada tahun 1794 sedangkan Zirkonium ditemukan oleh oleh M.H. Kalaproth pada
tahun 1788.
Senyawa Yttrium biasanya ditemukan dalam bentuk senyawa Yttrium
Allumunium garnet Y3All5O12 dan senyawa Yttrium(III) Oksida Y2O3 sedangkan
Zirkonium berasal dari bijih utama mineral zirkon (zirconium silicate, ZrSiO 4)
dan baddleyite (zirconium oxide, ZrO2).
Yttrium ditemukan dalam mineral langka monasit sekitar 2,5 % sedangkan
kelimpahan Zirkonium pada kerak bumi sebesar 130 ppm.
Unsur Yttrium dan Zirkonium ini banyak dimanfaatkan oleh manusia
dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada monitor komputer dan jam tangan
militer.

3.2. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan,dan pembaca
disarankan untuk membaca referensi lain agar memperluas wawasan dan
pengetahuan dan semoga teman-teman memperoleh manfaat yang ada dalam
meteri tersebut. Jika ada terdapat kekurangan terhadap materi saya, saya mohon
maaf, terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami materi saya.

Daftar Pustaka

Petrucci, Ralph H. 1985 . Kimia Dasar : Prinsip Dan Terapan Modern .


Van Arkel, A.E., and de Boer, J.H.1925. Preparation of Pure Titanium,
Zirkonium, Hafnium, and Thorium Methal : Zeitschrift fur Anorganishe und
Allgemeine Chemie, v. 148, p. 345-350.
Annonimous. 2010. Kimia Dahsyat. Diakses tanggal 9 desember 2013.
Achmad, H. 2001. Struktur Atom Struktur Molekul & Sistem Periodik. Bandung:
PT CINTRA ADITYA BAKTI.
Cotton & wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI press.
Effendi.2008 . ikatan ionik. Malang: UM press.
http://kampungminers.blogspot.com/2012/09/zircon.html
http://www.smartyhands.com/id/faq/topic.cfm?topicid=162
http://ismiariningsih.blogspot.com/2012/10/makalah-unsur-unsur-golongan-iii-
b_1175.html
http://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/03/21/makalah-kimia-unsur-
golongan-iii-b/
http://tutialawiyahbgr.blogspot.com/2013/02/kimia-unsur.html
http://nooradinugroho.wordpress.com/2008/10/15/golongan-bahan-galian/
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/golongan-iii-b.html
http://orybun.blogspot.com/2008/12/unsur-golongan-iv-b.html
http://ichanurfa.irvanriswanto.com/2010/12/15/golongan-iii-b/#more-12
http://www.amazine.co/28376/itrium-y-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
http://www.rsc.org/chemsoc/visualelements/pages/pdf/yttrium.pdf

Anda mungkin juga menyukai