Anda di halaman 1dari 52

XII MIPA 6

UNSURTRANSISI PERIODE KEEMPAT


Click icon to add picture
Disusun oleh:
- Ahmad Permana Sidik
- Ali Murtadha Ramdani
- Ana Muslimah
- Suti Supadmi
- Tita Marsela
- Vania Almaisya Sarah
Unsur Transisi Periode
Keempat

  Sekarang - Tidak - Vacum - Cerita - Mang - FeCoNi - Curi - Seng.


SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
SIFAT FISIS UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
•  Unsur-unsur transisi bersifat logam disebut logam transisi.
•  Bersifat logam mempunyai bilangan oksidasi positif  lebih dari satu.
•  Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks.
•  Pada umumnya senyawanya berwarna.
•  Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator.
•  Titik didih dan titik leburnya sangat tinggi.
•  Mudah dibuat lempengan atau kawat dan mengkilap.
•  Sifatnya makin lunak dari kiri ke kanan.
• Dapat menghantarkan arus listrik.
• Persenyawaan dengan unsur lain mempunyai oksida positif.
 Senyawa yang dibentuk pada umumnya berwarna
 konfigurasi elektron unsur transisi menempati sub kulit d, elektron-elektron
pada orbital d yang tidak penuh memungkinkan untuk berpindah tempat.
Elektron dengan energi rendah akan berpindah ke tingkat energi yang lebih
tinggi (tereksitasi) dengan menyerap warna misalnya energi cahaya dengan
panjang gelombang tertentu karena energi yang diserap besarnya pun tertentu.
Struktur elektron pada orbital d yang bebeda akan mengasilkan warna yang
pula.
 Dapat membentuk ion kompleks
ion yang terdiri dari ion logam sebagai ion pusat yang menyediakan orbital d,s, dan p-nya yang kosong untuk
elektron-elektron yang berasal dari ion atau molekul yang diikatnya yang disebut dengan ligan
  L adalah ion transisi,
 x adalah ligan,
  n muatan ion kompleks,
 m bilangan koordinasi.
• Umumnya bilangan koordinasi, dua kali lipat dari biloks transisi terbesar. Contohnya besi (Fe)
mempunyai biloks +2 dan +3 maka umumnya bilangan koordinasinya 6, sehingga jika membentuk
ion kompleks misalnya dengan ion CN- maka terbentuk ion kompleks sebagai berikut
Fe(CN)64-                                                              Fe(CN)63-
                               Ligan                                                                              Ligan
            Ion Fe2+ sebagai ion pusat                                        Ion Fe3+ sebagai ion pusat
                              
• Dari kedua contoh diatas ion Fe(CN)64- dan Fe(CN)63- masing-masing
memiliki muatan ion -4 dan -3. Bilangan oksidasi (biloks)  ion pusat dapat
kita tentukan dengan cara sebagai berikut.

Biloks [Fe(CN)6]4-  = -4                       BO [Fe(CN)6]3- = -3


Biloks (Fe)  +  (6CN) = -4                   BO (Fe)  +  (6CN) = -3
Biloks (Fe) + (6 x -1) = -4                   BO (Fe) + (6 x -1) = -3
Biloks Fe -6 = -4                                 BO (Fe) -6 = -3
Biloks Fe = -4 + 6                                BO (Fe) = -3 + 6
Biloks Fe = +2                                                BO (Fe) = +3
Aturan penamaan ion/senyawa kompleks pada unsur transisi
periode keempat
1. Nama kation ditulis lebih dahulu diikuti anionnya, sama seperti panamaan senyawa ionik
pada umumnya.
2. Penamaan untuk ion kompleks, disebutkan nama ligannya dengan jumlahnya dan diberi
akhiran 
3. Jumlah ligan yang diikat lebih dari satu diberi awalan di (2), tri(3), tetra(4), penta (5) dan
sebagainya.
4.  Bilangan oksidasi logam ditulis dengan angka romawi.
5. Jika ion kompleks bermuatan negatif, maka nama logam diberi akhiran at. Nama kation
logam bermuatan negatif dapat dilihat pada Tabel Nama Kation dan Anion Kompleks.
6.  Dalam ion kompleks, nama ligan disusun menurut abjad, kemudian dilanjutkan dengan
nama kation logam transisi.
7. Nama ligan yang sering terlibat dalam pembentukan ion kompleks dapat dilihat pada Tabel
Nama Ligan.
Contoh:

1. Ni(CO)4
Bilangan koordinasi = 4
Muatan ion kompleks = 0
Muatan ligan = 0
Muatan kation logam transisi = 0
Nama senyawa = tetrakarbonil nikel (0) atau nikel tetrakarbonil
2. NaAuF4
Terdiri dari kation sederhana (Na+) dan anion kompleks (AuF4-)
Bilangan koordinasi = 4
Muatan anion kompleks = -1
Muatan ligan = -1 x 4 = -4
Muatan kation logam transisi = +3
• Nama senyawa = natrium tetrafluoro aurat (III)
Sifat Magnetik
1.  Diamagnetik tidak tertarik oleh medan magnet
atom atau molekul dimana elektron dalam orbitalnya semua berpasangan.
2. Paramagnetik dapat ditarik oleh medan magnet
ada atom atau molekul dimana elektron dalam orbitalnya ada yang tidak berpasangan.
3.  Feromagnetik sifat paramagnetiknya sangat kuat
• Pada unsur-unsur logam transisi periode keempat, umumnya mempunyai elektron yang tidak
berpasangan dalam orbital d sehingga umumnya bersifat paramagnetik.
Contoh:
30Zn : (Ar)

Jadi, logam transisi periode keempat yang bersifat diamagnetik adalah Zn dan Cu. Sedangkan
yang bersifat paramagnetik antara lain Sc, Ti, Cr, dan Mn, dan yang bersifat Feromagnetik
adalah Fe, Co, dan Ni.
Kelimpahan Unsur-unsur di Alam dan Produk-
produk yang Mengandung Unsur Transisi
Periode Keempat
Skandium (Sc) • Terdapat dalam mineral torvetit
(Sc2SiO7).
 Titanium (Ti) • Terdapat dalam mineralrutil (TiO2)
yang terdapat dalam bijih besi sebagai
ilmenit 
(FeTi)2O3 dan ferrotitanate (FeTiO3)
juga terdapat dalam karang, silikat,
bauksit batubara, dan tanah liat.
 Vanadium (V) • Terdapat dalam senyawa karnotit (K-
uranil-vanadat) [(K2(UO2)2 (VO4)2.3H2)],
dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl).
Kromium (Cr) • Bijih utama dari kromium di alam
adalah kromit (FeO.Cr2O2) dan
sejumlah kecil dalam kromoker.
•  Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam.
Besi (Fe) Besi umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih
besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3), dan
magnetite (Fe3O4).
• Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida
menghasilkan gas hidrogen. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
Fe(s) +  2 H+(aq) ——>  Fe2+(aq) +  H2(g)
• Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk senyawa
dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh
senyawa Besi (II) antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O
(hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam). Ion Fe2+ dapat
dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila
terdapat gas oksigen yang cukup dalam larutan Fe2+.
Sementara itu, senyawa yang mengandung ion Besi (III)
adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat).
  Kobalt (Co) • Terdapat di alam sebagai arsenida dari
Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai smaltit,
kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit
Co3(AsO4)2.8H2O.
 Nikel (Ni) Nikel ditemukan dalam beberapa
senyawa berikut ini.

• Sebagai senyawa sulfida         : penladit


(FeNiS), milerit (NiS)
• Sebagai senyawa arsen            : smaltit
(NiCOFeAs2)
• Sebagai senyawa silikat          : garnierit
(Ni.MgSiO3)
Tembaga (Cu) • Unsur yang jarang ditemukan di alam (precious
metal). Tembaga umumnya ditemukan dalam
bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti
Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit
(Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit (CuO), malasit
(CuCO3.Cu(OH)2­).
• Semua senyawa Tembaga (I) bersifat
diamagnetik dan tidak berwarna (kecuali Cu2O
yang berwarna merah), sedangkan semua
senyawa Tembaga (II) bersifat paramagnetik dan
berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung ion
Cu2+ berwarna biru. Beberapa contoh senyawa
yang mengandung Tembaga (II) adalah CuO
(hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS (hitam).
Seng (Zn) • Terdapat di alam sebagai senyawa
sulfida seperti seng blende (ZnS),
sebagai senyawa karbonat kelamin
(ZnCO3), dan senyawa silikat seperti
hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
 MANFAAT UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERIODE KEEMPAT
Skandium (Sc) • Untuk membuat lampu berkeamatan tinggi.
• Menghasilkan sumber cahaya buatan
kecekapan tinggi yang menyerupai cahaya
matahari
• Membolehkan salinan warna yang baik
untuk kamera televise
• Digunakan dalam pembuatan lampu mentol.
• Penggunaan aloi aluminium-skandium untuk
industri aeroangkasa dan juga untuk
peralatan sukan (basikal, bet besbol, senjata
api, dan sebagainya)
Titanium (Ti) •  Digunakan sebagai bahan konstruksi
• Digunakan sebagai badan pesawat
terbang dan pesawat supersonic
• Digunakan sebagai pigmen putih,
bahan pemutih kertas, kaca, keramik,
dan kosmetik.
• Digunakan untuk bahan struktural
terutama dalam mesin jet
• Digunakan untuk bahan pembuatan
pipa, pompa, dan tabung reaksi dalam
industri kimia.
 Vanadium (V) • Digunakan dalam pembuatan per
mobil dan alat mesin berkecepatan
tinggi.
• Untuk membuat logam campuran
•  Umumnya digunakan untuk paduan
dengan logam lain seperti baja tahan
karat dan baja untuk peralatan berat
• Digunakan sebagai katalis pada proses
pembuatan asam sulfat dan digunakan
sebagai reduktor.
Khromium (Cr) • Digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan
baja tahan karat dan membentuk banyak alloy
(logam campuran) yang berguna.
• Digunakan dalam proses pelapisan logam untuk
menghasilkan permukaan logam yang keras dan
indah dan juga dapat mencegah korosi.
• Dapat memberikan warna hijau emerald pada
kaca.
• Untuk membentuk batu bata
• Untuk katalis dan untuk pewarna gelas.
• Digunakan untuk mengeluarkan zat organik yang
menempel pada alat-alat laboratorium dengan
hasil yang sangat bersih, tetapi larutan ini bersifat
karsinogenik (menyebabkan penyakit kanker).
 Mangan (Mn) •  Digunakan sebagai depolariser dan sel
kering baterai
• Untuk menghilangkan warna hijau pada
gelas yang disebabkan oleh pengotor besi.
• Memberi warna lembayung pada kaca.
• Berguna untuk pembuatan oksigen dan
khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam.
• Digunakan dalam analisis kuantitatif dan
dalam pengobatan
• Unsur yang penting untuk penggunaan
vitamin B.
• Untuk kontruksi atau rangka bangunan, landasan,
Besi (Fe) untuk badan mesindan kendaraan, tulkit mobil
• untuk berbagai peralatan pertanian, bangunan dan
lain-lain. Mutu dari semua bahan yang terbuat dari besi
tergantung pada jenis besi yang digunakan, seperti
Baja krom (95,9% Fe; 3,5%Cr; 0,3%Mn; 0,3%C)
Baja mangan (11-14%Mn)
Baja karbon (98,1% Fe; 1% Mn; 0,9%C)
Baja wolfram (94%Fe; 5%W; 0,3%Mn; 0,7%C)
•  Fe(OH)3 digunakan untuk bahan cat seperti cat minyak,
cat air, atau cat tembok.
• Fe2O3 sebagai bahan cat dikenal nama meni besi,
digunakan juga untuk mengkilapkan kaca.
• FeSO4 digunakan sebagai bahan tinta.
• Digunakan untuk pelapis logam. Selain itu juga
digunakan sebagai katalis.
Kobalt (c0) • Kobalt yang dicampur dengan besi, nikel, dan logam
lainnya untuk membuat alnico, alloy dengan
kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai
keperluan. Alloy stellit, mengandung kobalt,
khromium, dan wolfram, yang bermanfaat untuk
peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu
tinggi, maupun peralatan yang digunakan pada
kecepatan yang tinggi.
• digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas.
• Garam kobalt telah digunakan selama berabad-abad
untuk menghasilkan warna biru brilian yang
permanen pada porselen, kaca, pot, keramik, dan
lapis e-mail gigi
•  Perunggu-nikel digunakan untuk uang logam.
Nikel (Ni)
•  Perak jerman (paduan Cu, Ni, Zn) digunakan
untuk barang perhiasan.
•  Logam rasein (paduan Ni, Al, Sn, Ag) untuk
barang perhiasan.
•  Pembuatan aloi, battery electrode, dan
keramik.
• Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar
mudah ditempa dan tahan karat.
•  Pelapis besi (pernekel).
•  Sebagai katalis.
• Digunakan sebagai rangakian atau
peralatan listrik, kabel listrik, dan untuk
Tembaga (Cu) paduan logam.
• Digunakan untuk larutan elektrolit dalam
sel elektrokimia, campuran terusi dan
Ca(OH)2 dengan sedikit air
• Digunakan memberantas kutu dan jamur.
• Digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
seperti untuk kabel listrik, bahan uang
logam, untuk bahan mesin pembangkit
tenaga uap.
• Digunakan juga sebagai elektroda pada elektroda
Seng (Zn) (katoda) pada sel elektrokimia dan untuk
pembuatan paduan logam.
•  ZnO digunakan untuk bahan cat untuk memberikan
warna putih dan digunakan untuk pembuatan salep
seng (ZnO-vaselin).
• Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai
campuran logam dengan metal lain. Kuningan,
perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak
dan solder aluminium adalah beberapa contoh
campuran logam tersebut.
• Seng dalam jumlah besar digunakan untuk
membuat cetakan dalam industri otomotif, listrik,
dan peralatan lain semacamnya.
DAMPAK NEGATIF UNSUR-UNSUR
TRANSISI PERIODE KEEMPAT
• Logam besi mudah terkorosi dalam udara lembap, dalam bentuk
senyawa kompleks [k4Fe(CN)6.3H2O], unsur ini bersifat racun bagi
tumbuhan. Tembaga mudah terbakar dalam bentuk serbuk, dalam
bentuk senyawa CuCl2 melalui pernapasan dapat menyebabkan
keracunan. Asam kromium CrO3 beracun dan bersifat karsinogenik.
 PROSES PEMBUATAN UNSUR-UNSUR
TRANSISI PERIODE KEEMPAT
A. PENGOLAHAN LOGAM DARI BIJIH
(METALURGI)
• Sebagian besar logam terdapat di alam dalam bentuk senyawa. Hanya sebagian kecil
terdapat dalam keadaan bebas seperti emas, perak dan sedikit tembaga. Pada
umumnya terdapat dalam bentuk senyawa sulfida dan oksida, karena senyawa ini
sukar larut dalam air. Contohnya : Fe2O3, Cu2S, NiS, ZnS, MnO2.
• Pengolahan logam dari bijih disebut metalurgi. Bijih adalah mineral atau benda alam
lainnya yang secara ekonomis dapat diambil logamnya. Karena logam banyak
terdapat dalam bentuk senyawa (oksida, sulfida), maka prosesnya selalu reduksi.

• Ada tiga tingkat proses pengolahan, yaitu :


1. Menaikan konsentrasi bijih.
2. proses reduksi
3. Pembersihan, pembuatan aliase dan pemurnian
1. Menaikan Konsentrasi Bijih.
• Memisahkan bijih dari campurannya misalnya dengan ditumbuk, lalu
dipisahkan dengan berbagai cara, misalnya :
a. Dicuci dengan air.
b. Diapungkan dengan deterjen atau zat pembuih (flotasi)
c. Dipisahkan dengan magnet
d.Dengan pemanggangan.
Bijih dipanaskan di udara terbuka,    menghasilkan oksidanya.
2 ZnS + 3 O2 2ZnO + 2 SO2
e. Dilarutkan sehingga terbentuk senyawa kompleks
2. Proses Reduksi
• Umumnya menggunakan reduktor yang murah yaitu karbon
(kokes). Untuk logam yang reaktif digunakan reduktor yang lebih
kuat seperti hidrogen, logam alkali tanah dan alumunium. Logam-
logam yang sangat reaktif dilakukan reduksi elektrolisis (reduksi
katodik)
a. Reduksi dengan karbon (C) :
ZnO + C Zn + COFe2O3 + 3 CO 2 Fe + 3CO2
b. Reduksi dengan logam yang lebih reaktif :
TiCl4 + 2 Mg Ti + 2MgCl2Cr2O3 + 2 Al 2 Cr + Al2O3
3. Proses Pemurnian (Refining)
• Dengan proses-proses peleburan, destilasi atau dengan
elektrolisis. Proses peleburan misalnya untuk memperoleh
tembaga 99% untuk membuat baja dan sebagainya. Untuk
memperoleh tembaga yang murni untuk keperluan teknik listrik
dilakukan dengan elektrolisis. Dengan destilasi misalnya pada
pembuatan air raksa dan seng
B. BESI DIEKSTRAKSI DARI OKSIDA BESI DENGAN
REDUKTOR KARBON
Pengolahan Besi Baja
• Reaksi yang terjadi :
• 1. Reaksi pembakaran.
• Udara yang panas dihembuskan , membakar karbon terjadi gas CO2 dan panas. Gas CO2 yang
naik direduksi oleh C menjadi gas CO.
• C + O2 => CO2
CO2 + C => 2CO
2. Proses reduksi
Gas CO mereduksi bijih.
Fe2O3 + 3CO => 2 Fe + 3 CO2
Fe3O4 + 4CO => 3 Fe + 4 CO2
Besi yang terjadi bersatu dengan C, kemudian mleleh karena suhu t inggi (1.5000C)
3. Reaksi pembentukan kerak
CaCO3 => CaO + CO2
CaO + SiO2 => CaSiO3 kerak
Pembuatan Baja
• 1. Proses Bessemer :
• Besi kasar dibakar dalam alat convertor Bessemer. Dari lubang-lubang bawah
dihembuskan udara panas sehingga C dan unsur-unsur lain terbakar dan keluar gas.
Setelah beberapa waktu kira-kira ¼ jam dihentikan lalu dituang dan dicetak.
• 2. Open-hearth process
Besi kasar, besi tua dan bijih dibakar dalam alat open-hearth. Oksida-oksida besi
(besi tua, bijih) bereaksi dengan C dan unsur-unsur lain Si, P, Mn terjadi besi dan
oksida-oksida SiO2, P2O5, MnO2 dan CO2. dengan demikian kadar C berkurang.
3. Dengan dapur listrik.
Untuk memperoleh baja yang baik, maka pemanasan dilakukan dalam dapur
listrik. Hingga pembakaran dapat dikontrol sehingga terjadi besi dengan kadar C
yang tertentu.
C. EKSTRAKSI TEMBAGA DARI BIJIHNYA DILAUKAN
MELALUI RANGKAIAN REAKSI REDOKS.
Pengolahan Tembaga
Tembaga terdapat di alam dalam bentuk senyawa Cu2S, Cu2O. Bijih
tembaga dinaikan konsentrasinya dengan proses pengapungan
(flotasi) lalu dikenakan proses pemanggangan. Maka terjadi proses
reduksi intramolekuler, diperoleh tembaga.
• Reaksinya :
• Cu2S + O2 => 2 Cu + SO2
• 2 Cu2S + 3 O2 => 2 Cu2O + 2 SO2
Cu2S + 2 Cu2O => 6 Cu + SO2
Proses pemurnian tembaga :
• Susunan :
• - Katode : logam Cu dilapis tipis dengan karbon grafit.
• - Anode : logam Cu tak murni
• - Elektrolit : larutan CuSO4
• Reaksi :
Katode : Cu+2 + 2 e- Cu menempel katode.
Anode : Cu (An) Cu+2 + 2e-
Logam Tembaga dapat diperoleh melalui pemanggangan kalkopirit, seperti
yang dinyatakan dalam persamaan reaksi di bawah ini :
2 CuFeS2(s) + 4 O2(g)  Cu2S(s) + 2 FeO(s) + 3 SO2(g)
Cu2S(s) + O2(g)  2Cu(l) + SO2(g)
• Logam Tembaga bereaksi hanya dengan campuran asam sulfat dan asam
nitrat pekat panas (dikenal dengan istilah aqua regia). Bilangan oksidasi
Tembaga adalah +1 dan +2. Ion Cu+ kurang stabil dan cenderung mengalami
disproporsionasi dalam larutan.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 Cu+(aq)  Cu(s) + Cu2+(aq)

• Cu(Anode) Cu (katode)
Yang dapat tereduksi pada katode hanya Cu, sedang logam yang kurang reaktif
(Ag, Au) mengendap di dasar bejana, dan logam yang lebih reaktif (Fe) tetap
dalam larutan, sebagai ion Fe2+, Ag dan Au merupakan hasil tambahan.

Anda mungkin juga menyukai