1. Ni(CO)4
Bilangan koordinasi = 4
Muatan ion kompleks = 0
Muatan ligan = 0
Muatan kation logam transisi = 0
Nama senyawa = tetrakarbonil nikel (0) atau nikel tetrakarbonil
2. NaAuF4
Terdiri dari kation sederhana (Na+) dan anion kompleks (AuF4-)
Bilangan koordinasi = 4
Muatan anion kompleks = -1
Muatan ligan = -1 x 4 = -4
Muatan kation logam transisi = +3
• Nama senyawa = natrium tetrafluoro aurat (III)
Sifat Magnetik
1. Diamagnetik tidak tertarik oleh medan magnet
atom atau molekul dimana elektron dalam orbitalnya semua berpasangan.
2. Paramagnetik dapat ditarik oleh medan magnet
ada atom atau molekul dimana elektron dalam orbitalnya ada yang tidak berpasangan.
3. Feromagnetik sifat paramagnetiknya sangat kuat
• Pada unsur-unsur logam transisi periode keempat, umumnya mempunyai elektron yang tidak
berpasangan dalam orbital d sehingga umumnya bersifat paramagnetik.
Contoh:
30Zn : (Ar)
Jadi, logam transisi periode keempat yang bersifat diamagnetik adalah Zn dan Cu. Sedangkan
yang bersifat paramagnetik antara lain Sc, Ti, Cr, dan Mn, dan yang bersifat Feromagnetik
adalah Fe, Co, dan Ni.
Kelimpahan Unsur-unsur di Alam dan Produk-
produk yang Mengandung Unsur Transisi
Periode Keempat
Skandium (Sc) • Terdapat dalam mineral torvetit
(Sc2SiO7).
Titanium (Ti) • Terdapat dalam mineralrutil (TiO2)
yang terdapat dalam bijih besi sebagai
ilmenit
(FeTi)2O3 dan ferrotitanate (FeTiO3)
juga terdapat dalam karang, silikat,
bauksit batubara, dan tanah liat.
Vanadium (V) • Terdapat dalam senyawa karnotit (K-
uranil-vanadat) [(K2(UO2)2 (VO4)2.3H2)],
dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl).
Kromium (Cr) • Bijih utama dari kromium di alam
adalah kromit (FeO.Cr2O2) dan
sejumlah kecil dalam kromoker.
• Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam.
Besi (Fe) Besi umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih
besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3), dan
magnetite (Fe3O4).
• Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida
menghasilkan gas hidrogen. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
Fe(s) + 2 H+(aq) ——> Fe2+(aq) + H2(g)
• Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk senyawa
dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh
senyawa Besi (II) antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O
(hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam). Ion Fe2+ dapat
dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila
terdapat gas oksigen yang cukup dalam larutan Fe2+.
Sementara itu, senyawa yang mengandung ion Besi (III)
adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat).
Kobalt (Co) • Terdapat di alam sebagai arsenida dari
Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai smaltit,
kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit
Co3(AsO4)2.8H2O.
Nikel (Ni) Nikel ditemukan dalam beberapa
senyawa berikut ini.
• Cu(Anode) Cu (katode)
Yang dapat tereduksi pada katode hanya Cu, sedang logam yang kurang reaktif
(Ag, Au) mengendap di dasar bejana, dan logam yang lebih reaktif (Fe) tetap
dalam larutan, sebagai ion Fe2+, Ag dan Au merupakan hasil tambahan.