KULIAH KIMIA ANORGANIK III

LOGAM TRANSISI
PENGERTIAN LOGAM TRANSISI
DALAM SISTEM PERIODIK UNSUR-UNSUR LOGAM TRANSISI
TERLETAK ANTARA UNSUR-UNSUR GOLONGAN 2 DAN UNSUR-
UNSUR GOLONGAN 13. NAMUN LOGAM-LOGAM GOLONGAN 12,
YAITU Zn, Cd DAN Hg SERING DIBICARAKAN SECARA TERPISAH
DARI UNSUR-UNSUR LOGAM TRANSISI LAINNYA KARENA LOGAM
GOLONGAN 12 INI MEMPUNYAI ORBITAL-d YANG SUDAH PENUH
DAN SIFAT-SIFATNYA LEBIH MENYERUPAI UNSUR-UNSUR
REPRESENTATIF GOLONGAN 2, KARENA PERAN ORBITAL-d TIDAK
LAGI TERLIHAT.
LOGAM TRANSISI ADALAH UNSUR-UNSUR YANG MEMPUNYAI
ORBITAL-d TIDAK PENUH.
PADA PERIODIK MODERN INI TELAH ADA SEBANYAK 118 UNSUR
SIFAT UNSUR-UNSUR TRANSISI.
 MEMBENTUK IKATAN LOGAM YANG KUAT SEHINGGA DAPAT
DITEMPA.
 MEMPUNYAI TL, TD, DENSITAS DAN PANAS PENGUAPAN YANG
TINGGI.
 KURANG ELEKTROPOSITIF DIBANDING DENGAN LOGAM-LOGAM
ALKALI DAN ALKALI TANAH, NAMUN DAPAT BEREAKSI DENGAN
ASAM KUAT ENCER (HCl 0,1 M), KECUALI LOGAM Cu.
 DALAM SATU PERIODE, UKURAN ION-ION LOGAM TRANSISI
LEBIH KECIL DIBANDING DENGAN ION-ION LOGAM KELOMPOK s
SEHINGGA RATIO MUATAN/JARI-JARI ION LOGAM TRANSISI
LEBIH BESAR.
SEBAGAI AKIBATNYA ADALAH:
A. OKSIDA-OKSIDA DAN HIDROKSIDA LOGAM TRANSISI (M2+,
M3+) KURANG BERSIFAT BASA DAN KURANG LARUT .
 B. GARAM-GARAMNYA KURANG IONIK DAN KURANG STABIL
TERHADAP PEMANASAN.
C. GARAM-GARAM DAN ION-ION LOGAM TRANSISI MUDAH
TERHIDRATASI DAN MUDAH TERHIDROLISIS MEMBUAT
LARUTANNYA BERSIFAT ASAM
D. ION-ION LOGAM TRANSISI MUDAH TEREDUKSI.
 SENYAWA-SENYAWA BERTINGKAT OKSIDASI +2 DAN +3 SERING
DIANGGAP IONIK, TAPI BEBERAPA OKSIDA MENUNJUKKAN SIFAT
ASAM DAN SENYAWANYA BERSIFAT KOVALEN. MISALNYA Cr2O3

DAN Mn2O3 BERSIFAT AMFOTERIK DAN MAKIN TINGGI TINGKAT

OKSIDASINYA TERJADI OKSIDA ASAM SEPERTI CrO3 DAN Mn2O7.

 PERBEDAAN UKURAN YANG KECIL DARI Sc – Cu DENGAN
TINGKAT OKSIDASI +2 DAN +3 MENYEBABKAN STRUKTUR,
JUMLAH AIR KRISTAL DAN KELARUTANNYA MIRIP SATU DENGAN
 SIFAT-MAGNETIK UNSUR-UNSUR TRANSISI
BANYAK SENYAWA KOMPLEKS ADA YANG BERSIFAT
PARAMAGNETIK YANG TERTARIK OLEH MEDAN
MAGNET, DAN BANYAK JUGA KOMPLEKS YANG
BERSIFAT DIAMAGNETIK YANG DITOLAK OLEH MEDAN
MAGNET.
UKURAN SIFAT MAGNETIK DINYATAKAN DENGAN
BESARAN MOMEN MAGNETIK m (SATUAN BOHR
MAGNETON).
TERJADINYA SIFAT PARAMAGNETIK KARENA ADA
ELEKTRON TAK BERPASANGAN DALAM KONFIGURASI
ELEKTRON SPESIES TERSEBUT.
BAHAN YANG BAHAN YANG BAHAN YANG
SEDIKIT SEDIKIT SANGAT KUAT
MENOLAK GAYA MENARIK GAYA MENARIK GAYA
MAGNETIK MAGNETIK MAGNETIK
CONTOH: Na, Ag, CONTOH: Al, Mg, CONTOH: Fe, Ini,
Bi DAN Hg Ti, Pt DAN W Gd DAN Co

HUBUNGAN JUMLAH ELEKTRON TAK

BERPASANGAN DENGAN SIFAT
PARAMAGNETIK SPIN ms ADALAH:

ms =
CONTOH. BERAPA MOMEN MAGNETIK SUATU ION
YANG MEMPUNYAI 1 ELEKTRON TAK
BERPASANGAN?
JAWABNYA ADALAH ms = = 1,73 BM.

NILAI MOMEN MAGNETIK SPIN UNTUK SENYAWA-

SENYAWA UNSUR TRANSISI DAPAT DILIHAT PADA
TABEL BERIKUT.
MOMEN MAGNETIK SPIN, mS , UNTUK SENYAWA UNSUR-UNSUR TRANSISI
n = JUMLAH ELEKTRON TAK BERPASANGAN
SIFAT-SIFAT MAGNETIK LOGAM-LOGAM TRANSISI
WARNA ION-ION LOGAM TRANSISI
 SKANDIUM, Sc.
 LOGAM SKANDIUM TERDAPAT DI ALAM BERSAMA-SAMA
DENGAN UNSUR-UNSUR LANTANIDA DALAM JUMLAH SEKITAR 5
– 30 ppm.
 PERTAMA KALI DITEMUKAN OLEH LARS F. NILSON PADA TAHUN
1879, KETIKA DIA MENGISOLASI YTTERBIUM, Yb, DARI MINERAL
ERBIUM OKSIDA. DIA MENEMUKAN UNSUR BARU DENGAN
BERAT ATOM RENDAH, LALU DIBERI NAMA SKANDIUM DARI KATA
LATIN SCANDIA YANG BERARTI SKANDINAVIA, KARENA UNSUR
INI BELUM PERNAH DITEMUKAN DIMANAPUN SELAIN DI
SKANDINAVIA.
 DARI SEKITAR 10 kg EUXENITE DIPEROLEH 2 g SKANDIUM
OKSIDA MURNI.
 ADA JUGA LAPORAN BAHWA SKANDIUM DITEMUKAN DI SULAWESI
DAN DI INDONESIA BAGIAN TIMUR, YANG MERUPAKAN HASIL
PELAPUKAN DARI BATUAN YANG BERSIFAT GRANITIK.
 LOGAM Sc DIPERODUKSI DENGAN MEREDUKSI ScF3 DENGAN Ca
ATAU DAPAT JUGA DILAKUKAN DENGAN MENGELEKTROLISIS
EUTEKTIK KALIUM, LITIUM DAN SKANDIUM KLORIDA.PADA SUHU 700-
800OC.

LOGAM SKANDIUM
 SKANDIUM DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN BAKU
PEMBUATAN BADAN PESAWAT DENGAN MENCAMPUR
DENGAN LOGAM LAIN SEHINGGA BOBOT PESAWAT
MENJADI LEBIH RINGAN DAN LEBIH KUAT, DAN SEBAGAI
ELEKTROLIT DALAM SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC).
 SOFC MERUPAKAN SEPERANGKAT ALAT YANG TERDIRI
DARI KOMPONEN ELEKTROKIMIA YANG MAMPU
MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK.YANG BESAR DENGAN
TINGKAT EFISIENSI YANG TINGGI DAN MURAH.
 KEGUNAAN LAIN DARI LOGAM SKANDIUM ADALAH UNTUK
KOMPONEN BOLA LAMPU KARENA MEMPUNYAI INTENSIRAS
YANG TINGGI.
FAKTA SINGKAT TENTANG SKANDIUM
NOMOR ATOM: 21
MASSA ATOM: 44,9559 g/mol
LEKTRONEGATIVITAS MENURUT PAULING: TIDAK DIKETAHUI
KEPADATAN: 3,0 g/cm3 PADA 20 °C
TITIK LEBUR: 1541 °C
TITIK DIDIH: 2836 °C
RADIUS VANDERWAALS: 0,161 nm
RADIUS IONIK: 0,083 nm (+3)
ENERGI IONISASI PERTAMA: 640,5 KJ/mol
ENERGI IONISASI KEDUA: 1233 KJ/MOL
ENERGI IONISTION KETIGA: 2389 KJ/mol
ENERGI IONISASI KEEMPAT: 7089 KJ/mol
 SKANDIUM ADALAH LOGAM TRANSISI YANG LUNAK,
BERWARNA KEPERAKAN.
 PERMUKAAN UNSUR INI AKAN BERUBAH KEKUNINGAN ATAU
MERAH MUDA BILA TERKENA UDARA.
 SKANDIUM MUDAH TEROKSIDASI DI UDARA DAN MUDAH
TERBAKAR.
 LOGAMNYA DAPAT BEREAKSI DENGAN AIR MEMBENTUK GAS
HIDROGEN.
 JUGA LARUT DALAM ASAM DAN BASA, BERSIFAT AMFOTER.
 PADA SUHU TINGGI DAPAT BEREAKSI DENGAN NITROGEN
MEMBENTUK ScN, YANG MUDAH TERHIDROLISIS DALAM AIR.
 PADA UMUMNYA SKANDIUM STABIL PADA TINGKAT OKSIDASI
+3, (Sc3+ ), TIDAK BERWARNA DAN BERSIFAT DIAMAGNETIK.
 SIFAT KIMIANYA LEBIH MIRIP DENGAN LOGAM ALUMINIUM
DIBANDINGKAN DENGAN SIFAT KIMIA GOLONGAN 3 LAINNYA.
 HAL INI TERLIHAT MISALNYA PADA POTENSIAL REDUKSINYA
YANG HAMPIR SAMA.
M3+ (Aq) + 3 e M(s) M = Al EO = - 1,66 V
M = Sc EO = - 2,03 V
 PADA SUHU TINGGI, ScCl3 DENGAN LOGAM Sc DAPAT

MEMBENTUK SENYAWA Sc7Cl10 DAN Sc7Cl12 DENGAN FORMULA

Sc3+[(Sc6Cl12)]3- BERUPA KLASTER YANG MENGANDUNG IKATAN

Sc-Sc.
 SKANDIUM (III)
 REAKSI LANGSUNG DARI Sc DENGAN HALOGEN
MENGHASILKAN SKANDIUM HALIDA :
1. ScF3 BERUPA PADATAN PUTIH YANG TIDAK LARUT DALAM

AIR. KRISTALNYA MENGADOPSI KISI KRISTAL ReO3, SETIAP

ATOM Sc DITEMPATKAN SECARA OKTAHEDRAL.

Re
 2. ScCl3 DAN ScBr3 BERUPA PADATAN PUTIH YANG LARUT
DALAM AIR.
3. ScI3 BERUPA PADATAN KUNING YANG SENSITIF TERHADAP
KELEMBABAN.
 ScF3 DAPAT BEREAKSI DENGAN MF3 (M = Na, K, Rb DAN NH4+)

MEMBENTUK KOMPLEKS M3[ScF6] YANG LARUT DALAM AIR.

 DENGAN LARUTAN ALKALI, GARAM Sc(III) MEMBENTUK
ENDAPAN ScO(OH) YANG ISOSTRUKTUR DENGAN AlO(OH).
 DENGAN ALKALI YANG BERLEBIH ScO(OH) LARUT KEMBALI
MEMBENTUK [Sc(OH)6]3- .

 SENYAWA [Sc(H2O)6]3- BERSIFAT ASAM.

 DAPAT MEMBENTUK SENYAWA YANG MIRIP KRIOLIT, Na3AlF6 ,

YAITU Na3ScF6
 DALAM MEMBENTUK SENYAWA KOORDINASI Sc UMUMNYA
LEBIH TERBATAS DIBANDING DENGAN ION LOGAM GRUP d
PERIODE 3 LAINNYA. Sc(III) LEBIH CENDERUNG BERIKATAN
DENGAN BASA KERAS SEPERTI N DAN O.
 UMUMNYA Sc(III) CENDERUNG BERKOORDINASI 6 SEPERTI
MISALNYA [ScF6]3- , [Sc(bpy)3]3+ , mer-[ScCl3(H2O)3] , mer-

[ScCl3(THF)3] , DAN [Sc(acac)3].

 .KOMPLEKS DENGAN BILANGAN KOORDINASI TINGGI
LAINNYA ADALAH [ScF7]4- (PENTAGONAL PIRAMIDAL), ,

[ScCl2(15-CROWN-5)], [Sc(NO3)5]2- DAN [Sc(H2O)9]3+ (TRICAPED

TRIGONAL PRISM)
 LIGAN AMIDO BULKY YANG LEBIH BESAR DAPAT
MENSTABILKAN KOMPLEKS BERBILANGAN KOORDINASI
PHYSICAL ROPERTIES OF Sc, Ti, V AND Cr
Sc Ti V Sc
 SEKIAN
TERIMA KASIH