TITANIUM

 TITANIUM MERUPAKAN LOGAM TRANSISI BERWARNA PUTIH-

METALIK-KEPERAKAN, BERKILAU, RINGAN, KUAT DAN TAHAN
TERHADAP KOROSI (TERMASUK TAHAN TERHADAP AIR LAUT,
AKUA REGIA, ASAM-ASAM MINERAL PADA SUHU KAMAR.
 MINERAL SUMBER TITANIUM DI ALAM ADALAH RUTILE (TiO2)

DAN ILMENIT (FeTiO3).

 LOGAM TITANIUM DIBUAT DENGAN PROSES KROLL.
RUTIL MURNI (TiO2) ATAU ILMENIT (FeTiO3) DIREDUKSI DENGAN
KOKAS (C), PADA SUHU 1000OC. CAMPURAN INI KEMUDIAN
DIREAKSIKAN DENGAN GAS KLORIN SEHINGGA TERBENTUK
TiCl4 DAN KLORIDA-KLORIDA LAINNYA YANG DAPAT
DIPISAHKAN SECARA DISTILASI.
1
 TiCl4 YANG DIPEROLEH DIREDUKSI DENGAN LOGAM Mg ATAUPUN Na
CAIR PADA SUHU 800 – 850OC. .
2 Mg(l) +  TiCl4 (g) → 2MgCl2 (l) + Ti(s) [T = 800–850 °C]
 TITANIUM DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI ALLOY DENGAN BESI,
ALUMINIUM, VANADIUM DAN MOLIBDENUM UNTUK MEMPRODUKSI
ALOY YANG KUAT TAPI RINGAN SEHINGGA BANYAK DIGUNAKAN
DALAM INDUSTRI PENERBANGAN (MESIN JET DAN WAHANA
ANTARIKSA).
  ADA DUA BENTUK ALOTROP DAN LIMA ISOTOP ALAMI DARI UNSUR
INI, 46Ti SAMPAI 50Ti, DENGAN 48TI ADALAH YANG PALING BANYAK
TERDAPAT DI ALAM (73,8%).
 MESKI MEMILIKI JUMLAH ELEKTRON VALENSINYA SAMA DENGAN
ZIRKONIUM TAPI SIFAT KIMIA DAN FISIKANYA BANYAK BERBEDA.

2
KEUNGGULAN TITANIUM DIBANDING LOGAM LAINNYA
 KEKUATAN LOGAMNYA SAMA DENGAN KEKUATAN BAJA, TETAPI
BERATNYA HANYA SEKITAR 60% SAJA DARI BERAT BAJA..
 DALAM PEMAKAIAN YANG BERULANG-ULANG, FATIGUE
STRENGTH) TITANIUM LEBIH TINGGI DARIPADA PADUAN
ALUMINIUM.
 TAHAN SUHU TINGGI, KETIKA TEMPERATUR PEMAKAIAN
MELEBIHI 150 C MAKA DIBUTUHKAN TITANIUM KARENA
ALUMINIUM AKAN KEHILANGAN KEKUATANNYA SECARA NYATA.
 DENGAN RASIO BERAT YANG LEBIH RENDAH DARIPADA
ALUMINIUM, MAKA KOMPONEN-KOMPONEN YANG TERBUAT
DARI TITANIUM MEMBUTUHKAN RUANG YANG LEBIH SEDIKIT
DIBANDING ALUMINIUM.[]
3
 SIFAT-SIFAT KIMIA
 LOGAM TITANIUM LARUT DALAM HCl PANAS MEMBENTUK Ti(III) DAN H2,

DAN HNO3 PANAS DAPAT MENGOKSIDASI LOGAMNYA MENJADI TiO2 x

H2O. .
 LOGAM Ti BEREAKSI DENGAN KEBANYAKAN NON-LOGAM DI ATAS SUHU
KAMAR (ELEVATED TEMPERATURE) MISALNYA DENGAN C, O2, N2, DAN

HALOGEN, X2, MEMBENTUK TiC, TiO2, TiN DAN TiX4.

 DENGAN H2 MEMBENTUK “TiH2“ DENGAN STOIKHIOMETRI YANG LUAS

MISALNYA TiH1,7.
 SENYAWA BINER, HIDRIDA, KARBIDA, NITRIDA DAN BORIDA SEMUANYA
BERSIFAT INERT. MEMPUNYAI TITIK DIDIH YANG TINGGI DAN BAHAN-
BAHAN REFRAKTORI (TAHAN SUHU TINGGI).
 .DALAM SENYAWANYA, Ti DAPAT MEMPUNYAI BILANGAN OKSIDASI +4
(PALING STABIL), +3, +2 DAN JARANG 0 4
TITANIUM (IV)
 TITANIUM (IV) HALIDA DAPAT DIPEROLEH DENGAN
MEREAKSIKAN LOGAMNYA DENGAN HALOGEN YANG SESUAI.
 SECARA INDUSTRI, TiCl4 DIBUAT DENGAN MEREAKSIKAN TiO2

DENGAN Cl2 DENGAN ADANYA KARBON.

 REAKSI INI JUGA DIGUNAKAN UNTUK PEMURNIAN TiO2. (THE

CHLORINE PROCESS).
 DALAM PROSESNYA, FEEDSTOCK (BIJI TITANIUM, ILMINITE)
DIPANASKAN PADA SUHU 1000 C DENGAN GAS KLOR DAN
KARBON MEMBENTUK TiCl4, YANG SELANJUTNYA DIMURNIKAN

DENGAN DISTILASI. SELANJUTNYA TiCl4 DAPAT DIREAKSIKAN

DENGAN OKSIGEN MEMBENTUK TiO2 REAKSINYA:

2 FeTiO3 + 7 Cl2 + 6 C → 2 TiCl4 + 2 FeCl3 + 6 CO

5
The Chloride Process
6
 TITANIUM (IV) FLUORIDA MERUPAKAN PADATAN PUTIH, BERSIFAT
HIGROSKOPIS .BILA TiF4 TERHIDROLISIS TERBENTUK HF.

 GAS TiF4 MEMPUNYAI GEOMETRI TETRAHEDRAL, TETAPI

PADATANNYA BELUM TERKONFIRMASI.
 TiCl4 DAN TiBr4 LEBIH MUDAH TERHIDROLISIS DARIPADA TiF4 PADA
SUHU 298 K.
 TiCl4 ADALAH CAIRAN TIDAK BERWARNA (mp.249 K bp 409 K) DAN

TiBr4 MERUPAKAN PADATAN KUNING, SEDANGKAN TiI4 MERUPAKAN

PADATAN MERAH COKLAT BERSIFAT HIGROSKOPIK, NAMUN DAPAT
TERSUBLIMASI PADA TEKANAN RENDAH PADA SUHU 473 K
MEMBERIKAN UAP BERWARNA MERAH.
 DALAM FASE PADAT DAN UAP TiCl4 , TiBr4 DAN TiF4, MEMPUNYAI
GEOMETRI TETRAHEDRAL DAN BERSIFAT ASAM LEWIS.
 TiCl3 MERUPAKAN SENYAWA PENTING KARENA BERSAMA DENGAN

AlCl3 DIGUNAKAN SEBAGAI KATALIS POLIMERISASI ALKENA. (KATALIS 7

 KEASAMAN TiCl4 TERLIHAT DARI TERBENTUKNYA KOMPLEKS
DENGAN AMINA TERTIER DAN FOSFINA MEMBENTUK KOMPLEKS
OKTAHEDRAL, [TiCl4(NMe3)2] DAN [TiCl4(PEf3)2].

 REAKSI ANTARA N2O5 DENGAN TiCl4 MENGHASILKAN Ti(NO3)4

ANHIDRAT DENGAN ATOM PUSAT Ti(IV) BERGEOMETRI
DODEKAHEDRAL, DENGAN STRUKTUR SEPERTI DI BAWAH INI.

STRUKTUR GEOMETRI
DODEKAHEDRAL ANHYDROUS
Ti(NO3)4 8
 TiO2 DAPAT DITULIS SEBAGAI Ti4+(O2-)2 DAN HARGA TOTAL KEEMPAT
ENERGI IONISASI LOGAMNYA CUKUP BESAR ( 8797 kJ/mol), NAMUN
KEIONIKAN TiO2 MASIH DIRAGUKAN.

 TiO2 KERING SUKAR LARUT DALAM ASAM, TAPI BILA TERHIDRASI

(MISALKAN GARAM Ti(IV) YANG BARU DIENDAPKAN DENGAN BASA)
AKAN LARUT DALAM HF, HCl DAN H2SO4 MEMBENTUK KOMPLEKS
FLUORO, KLORO DAN SULFATO.
 Ti(H2O)X4+ TIDAK DIKENAL.

 TiO2 DAPAT BEREAKSI DENGAN CaO PADA SUHU 1620 K MEMBENTUK

CaTiO3.

 (M(II)TiO3, TITANATE, MERUPAKAN OKSIDA CAMPURAN, YANG TIDAK

MENGANDUNG ION TiO32- .

 SENYAWA TITANIUM ALKOKSIDA [M{Ti2(OEt)9] (M = Ca ATAU Ba), DAPAT

DIBUAT DARI Ti(IV) ALKOKSIDA DAN Ca ATAU Ba, BANYAK DIGUNAKAN
9
UNTUK BAHAN KAIN TAHAN AIR (WATERPROOFING FABRIC) DAN CAT
 LAPISAN TIPIS TiO2 DAPAT DIBUAT DARI ALKOKSIDA Ti(OEt)4 YANG
BANYAK DIGUNAKAN DALAM KAPASITOR.
 Ti(OEt)4 DAPAT DIBUAT DARI REAKSI TiCl4 DENGAN Na(OEt) ATAU TiCl4

DENGAN NH3 KERING DAN EtOH.

 STRUKTUR [M{Ti2(OEt)9] DAN Ti(OEt)4 ADALAH SBB.

[M{Ti2(OEt)9] Ti(OEt)4
ATAU Ti4(OEt)16

10
 STRUKTUR YANG LEBIH BESAR [Ti16O16(OEt)32 DAPAT DIBUAT DARI

REAKSI Ti(OEt)4 DENGAN EtOH KERING PADA SUHU 373 K, TAPI

DENGAN KEBERADAAN BASA YANG TERBENTUK Ti7O4(OEt)20

DENGAN STRUKTUR SBB.

Ti Ti

Ti Ti Ti

m3-O
m4-O
Ti Ti

Ti7(m4-O)2 (m3-O)2(OEt)20
11
TITANIUM (III)
 TITANIUM FLUORIDA, TiF3, YANG MERUPAKAN PADATAN BIRU, DAPAT
DIBUAT DENGAN MENGALIRKAN GAS HIDROGEN DAN HF KE LOGAM Ti
ATAU HIDRIDANYA PADA SUHU 970 K.
 KLORIDANYA (TiCl3) TERDAPAT DALAM 4 BENTUK YAITU a, b,
, g DAN d.
 BENTUK a, MERUPAKAN PADATAN WARNA VIOLET YANG DAPAT DIBUAT
DENGAN MEREAKSIKAN TiCl4 DENGAN H2 PADA SUHU > 770 K DAN
MEMPUNYAI STRUKTUR BERUPA LAPISAN DENGAN ATOM Ti PADA SISI
OKTAHEDRAL. ANION-ANION KLORIDA BERADA PADA HEXAGONAL
CLOSE PACKED.
2 TiCl4 + H2 → 2 HCl + 2 TiCl3

 TiCl4 DAPAT JUGA DIREDUKSI DENGAN LOGAM AlUMINIUM, DAN

TERBENTUK CAMPURAN TiCl3 AlCl3. TITANIUM BIASANYA DIJUAL DALAM

BENTUK TiCl3 AlCl3. TiCl3 DARI CAMPURAN INI DAPAT DIPISAHKAN

DENGAN MENAMBAHKAN TETRAHIDRO FURAN (THF) DAN SEHINGGA 12
 BENTUK b BERWARNA COKLAT YANG DAPAT DIBUAT DENGAN
MEMANASKAN TiCl4 DENGAN SENYAWA TRIALKILAMONIUM.

 b -TiCl3 BERUPA JARUM DENGAN STRUKTUR TiCl6 OKTAHEDRAL

FACESHARING SEHINGGA JARAK ANTARA Ti-Ti TERDEKAT ADALAH
2,91 A0 DAN OLEH KARENA ITU ADA INTERAKSI YANG KUAT ANTARA
LOGAM Ti.
 TiCl3 BEREAKSI DENGAN DIMETILAMINA HN(CH3)2 MEMBERIKAN

Ti{N(CH3)2} BERWARNA HIJAU.

 TiCl3 BEREAKSI DENGAN ASETILASETONAT (acac) MEMBENTUK

KOMPLEKS Ti(acac)3 .

 TiCl3 DAPAT MENGALAMI DISPROPORSIANASI BILA DIPANASKAN

PADA SUHU 500 OC. REAKSI BERLANGSUNG BERSAMAAN DENGAN
MENGUAPNYA TiCl4 DAN TERBENTUK TiCl2.

2 TiCl3 → TiCl2 + TiCl4(g) 13

 TICL3 DAN KEBANYAKAN KOMPLEKSNYA HARUS DITANGANI DALAM
KONDISI BEBAS UDARA UNTUK MENGHINDARI RREAKSINYA DENGAN
OKSIGEN DAN KELEMBABAN UDARA. TiCl3 DAPAT JUGA STABIL DI UDARA
TAPI BISA JUGA BERSIFAT PIROPORIK.
 PADA g -TiCl3 ANION KLORIDA BERADA PADA CUBIC CLOSE PACKED.

 INTERMEDIATE ANTARA STRUKTUR a -TiCl3 DAN g -TiCl3 MEMBENTUK

STRUKTUR d -TiCl3.

 DALAM SETIAP BENTUK INI TiCl6 BERSEKUTU UJUNG (SHARING EDGES)

DENGAN JARAK ANTARA Ti-Ti TERDEKAT SEBESAR 3,60 A0 SEHINGGA
TIDAK TERJADI IKATAN LANGSUNG ANTARA LIGAM Ti.
 TiCl3 MERUPAKAN SALAH SATU HALIDA TITANIUM YANG PENTING,
DIGUNAKAN SEBAGAI KATALIS (ZIEGLER NATTA) PADA REAKSI
PEMBUATAN POLIOLEFIN.
 TiBr3 YANG BERWARNA ABU-ABU, DAPAT DIBUAT DENGAN MEMANASKAN
14
TiBr DENGAN Al ATAU REAKSI DARI BBr DENGAN TiCl .
 TiI3 YANG BERWARNA VIOLET, DAPAT DIBUAT DENGAN MEREDUKSI TiI4
DENGAN AlUMINIUM.
 BAIK TiBr3 MAUPUN TiI3 DAPAT MENGALAMI DISPROPORSIONASI PADA
SUHU > 600 K.
 MOMEN MAGNETIK DARI TiF3 SEBESAR 1,75 mB PADA SUHU 300 K
KONSISTEN DENGAN 1 ELEKTRON TIDAK BERPASANGAN PADA ATOM
PUSAT, SEDANGKAN PADA TiCl3 , TiBr3 DAN TiI3 DATA MOMEN
MAGNETIKNYA MENUNJUKKAN ADANYA INTERAKSI LOGAM Ti-Ti DALAM
KEADAAN PADATAN.
 UNTUK TiCl3 MOMEN MAGNETIKNYA PADA SUHU 300 K ADALAH 1,31 mB

SEDANGKAN TiBr3 HANYA MENUNJUKKAN SIFAT PARAMAGNETIK YANG

KECIL SEKALI.
15
 KOMPLEKS Ti(H2O)63+ BERWARNA UNGU DAPAT TERBENTUK DARI
REDUKSI LARUTAN Ti(IV) DENGAN Zn.
 DALAM LARUTAN ALKALI, Ti(III) DAPAT MEMBEBASKAN H2 DARI AIR DAN

TEROKSIDASI MENJADI TiO2. HAL INI TERJADI KARENA :

A. KETERLIBATAN H+ DALAM REAKSI REDOKS
B. RENDAHNYA KELARUTAN PRODUK REAKSI.
Ti(III) + 2 OH- TiO2 + H2

 TiCl3 DAPAT BEREAKSI DENGAN BASA MEMBENTUK Ti2O3 DALAM

KONDISI TANPA UDARA.
 JIKA Ti2O3 DILARUTKAN DALAM ASAM MAKA AKAN TERBENTUK

GARAM [Ti(H2O)6 ]3+.

 Ti2O3 DAPAT DIBUAT DENGAN MEREDUKSI TiO2 DENGAN LOGAM Ti

PADA SUHU TINGGI. OKSIDA INI BERWARNA UNGU HITAM DENGAN
STRUKTUR KORUNDUM
 JIKA DIPANASKAN HINGGA > 470 K, TERJADI TRANSISI KARAKTER DARI 16
 KOMPLEKS Ti(III) UMUMNYA OKTAHEDRAL, SEPERTI MISALNYA [TiF6]3-,

[TiCl6]3-, [Ti(CN)6]3-, trans-[TiCl4(THF)2]3-, trans-[TiCl4(py)2]3- , mer-[TiCl3(THF)3]3-,

DAN mer-[TiCl3(py)3]3-

LOW OXIDATION STATE (BILANGAN OKSIDASI RENDAH).

 TiCl2 , TiBr2 , DAN Tii2 , DAPAT DIBUAT DARI DISPROPORSIONASI TERMAL

DARI TiX3 ATAU REDUKSI TiX3 DENGAN LOGAM Ti.

2 TiX3 → TiX2 + TiX4(g)

TiX4 + Ti TiX2 

 TiCl2 , TiBr2 , DAN Tii2 BEREAKSI DENGAN AIR DENGAN SANGAT HEBAT

SAMBIL MELEPASKAN GAS H2 , SEHINGGA KIMIA Ti(II) DALAM AIR TIDAK

DIKENAL.
 Ti(II) OKSIDA DAPAT DIBUAT DENGAN MEMANASKAN TiO2 DENGAN Ti
DIRUANG VAKUM PADA SUHU 1500 OC..

17
 Ti(II) OKSIDA BERWARNA HITAM DAN MERUPAKAN KONDUKTOR
LOGAM DENGAN KISI KRISTAL YANG SAMA DENGAN KISI KRISTAL
NaCl.
 Ti(II) OKSIDA LARUT DALAM ASAM DAN HANYA SEBENTAR STABIL
KEMUDIAN TERURAI MENGHASILKAN H2.

2 Ti 2+ (aq) + 2 H + (aq) → 2 Ti 3+ (aq) + H 2 (g)

18
TERIMA KASIH

19