Anda di halaman 1dari 30

GROUP IVB

Kelompok 4
1. Ahmad Raihan
2. M. Ilham
3. Sopyan Hadi
4. Roni Gustiwa
Golongan VIB
✔ Golongan ini juga dikenal sebagai golongan titanium.
✔ Golongan ini terdiri dari :
 unsur titanium (Ti), zirkonium (Zr), hafnium (Hf) yang terjadi secara alami dan
logam keras yang bersifat refraktori dalam kondisi standar.
 unsur sintetis yang radioaktif rutherfordium (Rf).
✔ Semua unsur golongan IVB adalah logam transisi dan mempunyai titik lebur
dan titik didih yang tinggi.
✔ Sangat reaktif dengan oksigen dan membentuk oksida yang kuat.
de Characteristics
Name
Lorem ipsum Ti, titanium
dolor sit amet, Zr, zirconium
consectetur adipiscing Hf, hafnium
elit. Cras Rf, rutherfordium
finibus pretium vehicula
Nomo Atom 22 40 72 104

Jumlah elektron/kelopak 2, 8, 10,  2 2, 8, 18, 10,  2 2, 8, 18, 32, 10,  2 2, 8, 18, 32, 32, 10, 2

Electron configuration [Ar]      3d2 4s2 [Kr]      4d2 5s2 [Xe] 4f14 5d2 6s2 [Rn] 5f14 6d2 7s2
Berat Atom 47,867±0,001 91.224±0.002 178.486±0.006  267 u
Melting point 1941 K (1668 °C) 2130 K (1857 °C) 2506 K (2233 °C) 2400 K (2100 °C)?
Boiling point 3560 K (3287 °C) 4682 K (4409 °C) 4876 K (4603 °C) 5800 K (5500 °C)?
Density 4.507 g·cm−3 6.511 g·cm−3 13.31 g·cm−3 17 g·cm−3?
Appearance silver metallic silver white silver gray ?
Atomic radius 140 pm 155 pm 155 pm 150 pm?
Mohs hardness 6.0 5.0 5.5 ?
Gallery Slide

Titanium Zirconium Hafnium Rutherfordium


Titanium
• Titanium ditemukan di Cornwall, Kerajaan Britania Raya pada tahun
1791 oleh William Gregor dan dinamai oleh Martin Heinrich Klaproth
dari mitologi Yunani Titan.
• Elemen ini ada di antara deposit-deposit berbagai mineral,
diantaranya rutile dan ilmenit, yang banyak terdapat pada kerak bumi
dan litosfer, serta pada hampir semua makhluk hidup, batuan, air, dan
tanah.
• Senyawanya yang paling umum, titanium dioksida, adalah
fotokatalisator umum dan digunakan dalam pembuatan pigmen putih
• Senyawa lainnya adalah titanium tetraklorida (TiCl4), komponen layar
asap dan katalis; dan titanium triklorida (TiCl3), digunakan sebagai
katalis dalam produksi polipropilena
• Logam ini diekstrak dari bijih mineralnya melalui proses Kroll
mengantikan proses Hunter untuk keperluan komersial.
Titanium
PROSES KROLL
• Kroll Metode ini diciptakan pada tahun 1940 oleh William J. Kroll di
Luksemburg
• Rutil (atau ilmenit) yang murni direduksi dengan kokas yang berasal
dari minyak bumi di dalam reaktor pada suhu 1000 °C.
• Campuran ini lalu direaksikan dengan gas klorin yang menghasilkan
titanium tetraklorida TiCl4 dan klorida-klorida lainnya yang
dikeluarkan dengan proses distilasi fraksional.
• Di reaktor yang terpisah, TiCl4 direduksi dengan menggunakan
magnesium atau natrium cair (kelebihan 15–20%) pada suhu 800–850
°C:[2]
• 2Mg(l) + TiCl4(g) → 2MgCl2(l) + Ti(s) [T = 800–850 °C]
Titanium
PROSES HUNTER
• Pada tahun 1910, ilmuwan Amerika Matthew A. Hunter menemukan
proses produksi titanium yang efektif dan praktis,
• Prinsip utama dari proses Hunter adalah reaksi reduksi antara TiCl4
dan magnesium yang menghasilkan titanium murni. TiCl4 adalah
senyawa yang mudah menguap pada suhu rendah, sedangkan
magnesium adalah logam yang bersifat aktif dan bereaksi dengan
mudah dengan TiCl4. Oleh karena itu, dalam proses Hunter, TiCl4 dan
magnesium dipanaskan bersama-sama dalam lingkungan vakum atau
atmosfer argon untuk menghindari reaksi dengan udara dan
memperoleh hasil reduksi yang optimal.
• The one-step operation proceeds as follows:
TiCl4g+4Nal→Tis+4NaCll
• The two-step operation consists of these two reactions:
TiCl4g+2Nal→TiCl2l, inNaCl+2NaCll
TiCl2l, in NaCl+2Nal→Tis+2NaCll
Titanium
Keunggulan Titanium
• Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama
kuat dengan baja tetapi hanya 60% dari berat baja.
• Kekuatan lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi daripada paduan
aluminium.
• Tahan suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka
dibutuhkan titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya
secara nyata.
• Tahan korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada
aluminium dan baja.
• Dengan rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium,
maka komponen-komponen yang terbuat dari titanium membutuhkan
ruang yang lebih sedikit dibanding aluminium.
Titanium
Oksida, sulfida, dan alkoksida
• Oksida yang paling penting adalah TiO2, yang ada pada 3 polimorf;
anatase, brookite, dan rutile. Ketiganya adalah padatan diamagnetik
warna putih, meski ada beberapa sampelnya berwarna gelap
• Alkoksida dari titanium(IV), dibuat dengan mereaksikan TiCl4 dengan
alkohol, adalah senyawa tak berwarna yang akan berubah menjadi
dioksida ketika direaksikan dengan air. Dalam industri hal ini berguna
untuk mendapatkan padatan TiO2 via proses sol-gel. Titanium
isopropoksida digunakan dalam sintesis senyawa organik kiral melalui
proses sharpless
• Titanium membentuk berbagai macam varietas sulfida, tetapi hanya
TiS2 yang menarik perhatian. Senyawa ini digunakan sebagai katode
dalam pengembangan baterai litium. Karena Ti(IV) adalah "kation
berat", sulfida titanium tidak stabil dan cenderung terhidrolisis dengan
pelepasan hidrogen sulfida.
Titanium
Bahaya Titatium
• Debu Titanium: Ketika logam titanium diolah atau dibentuk, dapat
terjadi produksi debu titanium yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan jika terhirup dalam jumlah yang banyak. Debu titanium
dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan penyakit
paru-paru.
• Toksisitas logam: Secara umum, titanium dianggap sebagai logam yang
relatif aman dan tidak terlalu beracun. Namun, jika terjadi paparan
yang berlebihan, misalnya dalam bentuk zat kimia tertentu atau jika
terjadi kontak kulit secara terus-menerus dengan titanium, dapat
terjadi reaksi alergi dan iritasi pada kulit.
• Risiko kebakaran: Titanium sangat mudah terbakar pada suhu yang
sangat tinggi, seperti dalam situasi kebakaran atau jika terkena panas
yang sangat tinggi. Jika terjadi kebakaran, dapat terjadi pelepasan gas
berbahaya seperti oksida titanium.
Zirconium
• Zirkonium pertama kali ditemukan pada tahun 1789 oleh ahli kimia
Jerman Martin Heinrich Klaproth. Klaproth menemukan zirkonium
saat melakukan penelitian terhadap mineral zirkon, yang ditemukan di
Sri Lanka. Klaproth menyadari bahwa mineral tersebut mengandung
unsur yang belum pernah ditemukan sebelumnya, yang kemudian ia
beri nama zirkonium.
• Zirkonium baru menjadi lebih penting dan menarik perhatian dunia
ilmiah pada awal abad ke-20. Pada tahun 1914, ahli kimia Denmark
Kristian Clausen menemukan metode produksi zirkonium yang efektif
dan praktis. Clausen menghasilkan zirkonium dengan mereaksikan
zirkon (silikat zirkonium) dengan natrium atau kalium dalam
lingkungan vakum pada suhu tinggi.
• Metode produksi ini dikenal sebagai proses Kroll, yang sekarang masih
digunakan untuk menghasilkan zirkonium dan titanium.
• Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam
bebas. Ia memiliki lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom
relatif 91,224 dan Konfigurasi Elektron 1S2 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d¹⁰ 4s² 4p⁶
5s2 4d2 atau disingkat menjadi [Kr] 5s2 4d2
• Logam zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan
korosi dan tidak menyerap neutron. Zircaloy merupakan aliase
zirkonium yang penting untuk penyerapan nuklir, seperti menyalut
bagian-bagian bahan bakar.
• Zirkonium dapat membentuk senyawa dengan valensi +1, +2, +3, atau
+4. Akan tetapi tingkat oksidasi dibawah +4 sangat sulit dicapai.
Senyawa zirkonium pada umumnya memiliki bilangan koordinasi 4, 6,
7, dan 8 dengan 6 membentuk masing-masing tetrahedral, oktahedral,
pentagonal bipiramidal dan dodekahedral. Senyawa zirkonium (IV)
memiliki muatan sangat tinggi, dan bentuk bola yang lebih besar
relatif terhadap zirkonium lain dengan kisi terisi penuh sehingga jelas
bahwa zirkonium (IV) memiliki bilangan koordinasi tinggi
• Dengan karakteristik tersebut Zirkonium memiliki sifat fisik sebagai
berikut:
Massa atom relatif 91,224 g/mol
Jari-jari atom 15,90 nm (dalam kisi logam)
Jari-jari ion (Zr4+) 7,5 nm
Keelektronegatifan 1,22
Potensial standart (M/MO2) 1,53 V
Titik lebur 1852 ± 2 oC
Tiik leleh 3850 oC
Densitas α-phase 6,50 g/cm3
β-phase 6,05 g/cm3
Specific heat pada 25oC 0,285 Jg-1 kg-1
Konduktifitas termal pada 25oC 21,1 Wm-1K -1
Koefisien muai pada 25oC 5,89 x 10-6 K -1
Potensial ionisasi I 674,1 kJ/mol II 1268 kJ/mol III 2217 kJ/mol IV 3313
kJ/mol Luas penampang efektif neutron 1,9 x 10-29 m2 (0,19 barns)
Konduktifitas termal pada 25oC 21,1 Wm-1K-1 100oC 20,4 Wm-1K-1 300oC
18,7 Wm-1K-1
• Konfigurasi elektronik Zirkonium adalah 1S2 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁶ 3d¹⁰ 4s² 4p⁶
5s2 4d2 Zirkonium adalah unsur kimia dengan lambang Zr dan jumlah
elektron per tingkat energi adalah 2,8,18,10,2. Unsur Zr memiliki
struktur heksagonal sederhana dan terletak pada golongan 4 dalam
tabel periodik.
• dimana distribusi elektron adalah sebagai berikut Orbit S dapat
menampung maksimum 2 elektron, Orbit P dapat menampung
maksimum 6 elektron, D orbital dapat menampung maksimal 10
elektron dan F orbital dapat menampung maksimal 14 electron
Gambar disamping merupakan konsep teori
yang dikembangkan oleh Aufbau, atau disebut
The Prinsip Aufbau yang menyatakan bahwa
elektron dapat menempati sekitar orbital dalam
urutan orbital energi yang lebih rendah akan
menjadi yang pertama dan kemudian orbital
energi yang lebih tinggi.
Hafnium
1. Sejarah
• Hafnium ditemukan dalam zirkonium oleh Dirk Coster dan Georg von
Hevesy pada tahun 1923 di Kopenhagen, Denmark.
• Hafnium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Hf dan nomor atom
72,memiliki 32 isotop, dengan nomor massa 154-185, berkilau
keperakan abu-abu, logam transisi tetravalen, hafnium menyerupai
zirkonium dan ditemukan dalam mineral zirkonium.
• Kebanyakan mineral zirkonium mengandung 1- 5% hafnium. Hafnium
merupakan unsur golongan IVB pada tabel periodik bersama dengan
Ti dan Zr. Dmitri Mendeleev pada tahun 1869 telah memprediksi
adanya hafnium yang merupakan unsur yang mirip dengan zirkonium.
Hafnium
• Hafnium tidak bereaksi dengan udara, air, asam. Hal ini mirip dengan
unsur kadmium dalam hal menyerap neutron. Hafnium biasaya
didapatkan dalam samudra air dalam jumlah yang sangat kecil,
khususnya 0,008 bagian per miliar (ppb).
• Hafnium digunakan dalam filamen, elektroda, dan proses fabrikasi
semikonduktor beberapa untuk sirkuit terpadu di 45 nm dan panjang
fitur yang lebih kecil. Besar neutron yang menangkap penampang
membuat hafnium bahan yang baik untuk penyerapan neutron dalam
batang kendali di pembangkit listrik nuklir. Beberapa superalloy
digunakan untuk aplikasi khusus mengandung hafnium dalam
kombinasi dengan niobium, titanium tungsten.
Hafnium
2. Karakteristik Fisik
• Hafnium termasuk logam transisi bervalensi empat, cenderung
membentuk senyawa anorganik, bereaksi dengan halida membentuk
hafnium tetrahalida.
• Pada suhu yang lebih tinggi, hafnium bereaksi dengan oksigen,
nitrogen, karbon, boron, sulfur, dan silikon. Hafnium diperkirakan ada
sekitar 5,8 ppm di lapisan teratas kerak bumi dan tidak berada sebagai
elemen bebas di alam, tetapi ditemukan dalam senyawa zirkonium
alam seperti ZrSiO4 yang mengandung sekitar 1- 4% dari Hf.
• Perbedaan fisik yang menonjol adalah densitasnya, dengan zirkonium
memiliki sekitar satu setengah kepadatan hafnium.
Hafnium
3. Karakteristik Kimia
• Hafnium bereaksi di udara membentuk film pelindung yang
menghambat korosi lebih lanjut. Logam tidak mudah diserang oleh
asam tapi bisa teroksidasi dengan halogen atau bisa terbakar di udara.
Seperti zirkonium, hafnium terbagi halus dapat menyala secara
spontan di udara. Logam ini tahan terhadap alkali pekat.
Hafnium
4. Kelimpahan
• Kelimpahan unsur hafnium (Hf) di alam sangat kecil sekali. Kelimpahan
hafnium di kerak bumi hanya 3,3 bagian per juta berat, 0,4 bagian per juta
mol. Kelimpahan surya sistem: 1 bagian per miliar berat, 0,01 bagian per
miliar mol. Adapun sumbernya, Hafnium tidak ditemukan bebas di alam
tetapi ditemukan dalam mineral zirkonium dengan konsentrasi antara 1-5%.

5. Proses Ekstraksi
• Proses ekstraksi hafnium selalu dikaitkan dengan penghapusan dari zirkonium
karena merupakan kontaminan dari semua mineral zirkonium. Metode
ekstraksi pelarut yang digunakan ot spearate dua logam tetapi proses ini tidak
mudah. Ini membuat penggunaan kelarutan diferensial dari thiocyantes logam
(tiosianat) dalam keton isobutil metil.
Hafnium
6. Kegunaan
• Hafnium digunakan untuk batang kendali di reaktor nuklir dan kapal
selam nuklir karena hafnium sangat baik menyerap neutron dan
memiliki titik leleh yang sangat tinggi dan tahan korosi. Hal ini
digunakan dalam suhu tinggi paduan dan keramik, karena beberapa
senyawa yang sangat refraktori: mereka tidak akan meleleh kecuali di
bawah suhu paling ekstrim.
• Hafnium juga digunakan dalam tabung vakum sebagai pengambil
bahan dengan menghilangkan jejak gas dari tabung vakum. Hafnium
telah digunakan sebagai agen paduan dalam besi , titanium , niobium
dan logam lainnya.
Hafnium
7. Efek Bahaya
• Hafnium Logam murni tidak dianggap beracun, namun senyawa
hafnium harus ditangani seolah-olah bersifat racun karena bentuk ion
logam biasanya berisiko tinggi untuk toksisitas, dan pengujian hewan
terbatas telah dilakukan untuk senyawa hafnium.

Efek Kesehatan dari Hafnium


• Paparan hafnium dapat terjadi melalui inhalasi, menelan, dan kontak
mata atau kulit. Overexposure untuk hafnium dan senyawanya dapat
menyebabkan iritasi ringan pada mata, kulit, dan selaput lender. Tidak
ada tanda-tanda dan gejala paparan kronis hafnium telah dilaporkan
pada manusia.
Hafnium
Dampak lingkungan dari hafnium
• Hafnium tidak menimbulkan ancaman bagi tanaman. Tanaman
mengambil sejumlah kecil hafnium dari tanah dimana mereka
tumbuh. Efek pada Hewan: Data toksisitas logam hafnium atau debu
yang sedikit. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa
hafnium menyebabkan mata, kulit, dan iritasi selaputlendir, dan
kerusakan hati.
Rudherfordnium
• Pada tahun 1964, para pekerja di Joint Nuclear Research Institute di
Dubna, Uni Soviet membombardir plutonium dengan ion-ion neon
yang memiliki energi 113 – 115 MeV. Mereka mendeteksi satu isotop
hasil fisi spontan dengan menggunakan mikroskop pada gelas khusus
tempat jejak-jejak fisi ini terekam. Mereka memperkirakan isotop ini
dengan paruh waktu 0.3 ± 0.1 detik merupakan 260-104, diproduksi
oleh reaksi berikut:

242Pu + 22Ne -> 104 + 4n.


Rudherfordnium
• Unsur 104, unsur pertama transactinide, ditebak memiliki sifat-sifat
kimia mirip dengan hafnium. Ia akan membentuk senyawa dengan
klor misalnya. Para ilmuwan Soviet yang melakukan eksperimen di
atas berusaha mengenali unsur ini secara kimia dan telah berusaha
menunjukkan bahwa isotop ini lebih bergejolak ketimbang actinide
tetrachloride. Eksperimen ini tidak dapat memisahkan unsur baru
tersebut secara kimia, tetapi memberikan bukti yang cukup untuk
evaluasi yang lebih jauh. Data baru yang dikeluarkan ilmuwan Soviet
mengurangi paruh waktu dari 0.3 ke 0.15 detik. Ilmuwan-ilmuwan
Dubna menyarankan pemberian nama kurchatovium dan simbol Ku
untuk unsur 104 untuk menghormati Igor Vasilevich Kurchatov (1903-
1960), mantan ketua Riset Nuklir Uni Soviet.
Rudherfordnium
Efek berbahaya:
Rutherfordium berbahaya karena radioaktivitasnya.

Karakteristik:
Rutherfordium adalah logam radioaktif sintetis yang diciptakan oleh
pengeboman nuklir. Unsur ini hanya diproduksi dalam jumlah sangat
kecil. Diharapkan memiliki karakteristik yang mirip dengan hafnium dan
zirkonium.
Rudherfordnium Penampilan
tak dikenali
Ciri-ciri umum
Nama, lambang, rutherfordium, Rf, 104
Nomor atom
/ˌrʌðərˈfɔrdiəm/
Dibaca RUDH-ər-FOR-dee-əm
Jenis unsur logam transisi
Golongan, periode, blok 4, 7, d
Massa atom standar [267]
[Rn] 5f14 6d2 7s2[1]
Konfigurasi elektron 2, 8, 18, 32, 32, 10, 2
Rudherfordnium
Fase
Sifat fisika
solid ((predicted)[1])
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 23 (estimated)[1] g·cm−3
Titik lebur 2400 (estimated)[1] K, 2100 °C
Titik didih 5800 (estimated)[1] K, 5500 °C
Sifat atom
Bilangan oksidasi +4[1]
Energi ionisasi pertama: 578.912 (estimated)[1]
(lebih lanjut) kJ·mol−1
ke-2: 1148.175 (estimated)[1] kJ·mol−1
ke-3: 1929.705 (estimated)[1] kJ·mol−1
Jari-jari kovalen 157 (estimated)[1] pm
Lain-lain
Nomor CAS 53850-36-5
Rudherfordnium Isotop paling stabil
Isotop dari rutherfordium
iso NA Waktu paruh DM DE (MeV) DP Rutherfordium memiliki
>80% α 8.28 257
No 15 isotop yang waktu
261
Rf syn 70 s[2] <15% ε   261
Lr paruh diketahui, dengan
<10% SF     jumlah massa dari 253
<100% SF     hingga 268. Tidak ada
263
Rf syn 15 min[2]
~30% α 7.90 ? 259
No yang stabil. Isotop yang
265
Rf syn 2.5 min[3] SF     paling stabil adalah 267Rf,
266
Rf? syn   SF?/α?     dengan waktu paruh 1,3
267
Rf syn 1.3 h[2] SF     jam.
268
Rf? syn   SF?/α?  
Thank
You!
Free Chemistry Icons and Designs By:

Anda mungkin juga menyukai