Anda di halaman 1dari 9
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 205 .K/30/DJB/2019 TENTANG TATA CARA VERIFIKASI TEKNIS KEGIATAN PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN BATUBARA DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, Menimbang : Mengingat bahwa dalam rangka peningkatan pengawasan pada kegiatan pengangkutan dan penjualan batubara, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Tata Cara Verifikasi Kegiatan Pengangkutan dan Penjualan Batubara; 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959); Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6186); Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 132) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 289); Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 782); Menetapkan : 5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 295) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 51 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1592); 6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 595) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1591); 7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 596); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG TATA CARA VERIFIKASI TEKNIS. KEGIATAN PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN BATUBARA. KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT -4- Menetapkan Tata Cara Verifikasi Teknis Kegiatan Pengangkutan dan Penjualan Batubara, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. Dalam rangka verifikasi teknis kegiatan pengangkutan dan penjualan batubara sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU: a. pemegang IUP Operasi Produksi batubara, pemegang IUPK Operasi Produksi batubara, pemegang IUP Operasi Produksi khusus pengolahan batubara dan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) harus menyampaikan data rencana dan realisasi produksi dan penjualan batubara melalui sistem aplikasi Minerba Online Monitoring System (MOMS); dan b. pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan batubara_harus menyampaikan data pembelian dan penjualan batubara melalui sistem aplikasi Verifikasi Penjualan. Verifikasi teknis atas kegiatan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KEDUA dilakukan oleh Surveyor melalui sistem aplikasi Verifikasi Penjualan yang meliputi pemeriksaan atas: a. bukti setor iuran produksi/royalti di muka yang dicetak melalui sistem aplikasi ePNBP; b. tanggal pengapalan; c. kuantitas dan kualitas batubara; d. nama pembeli; . lokasi pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan; f. lokasi titik serah dan metode penjualan; dan g. nama sarana angkutan batubara. : Hasil verifikasi teknis atas kegiatan pengangkutan dan penjualan sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KETIGA dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Verifikasi (LHV) yang dicetak melalui sistem aplikasi Verifikasi Penjualan serta Certificate of Weight (COW) dan Certificate of Analysis (COA). KELIMA KEENAM Tembusan: Be : Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 134.K/30/DJB/2019 tentang Tata Cara Verifikasi Teknis Kegiatan Pengangkutan dan Penjualan Batubara tanggal 24 Januari 2019 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal 1 November 2019. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2019 __-DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, BAMBANG GATOT ARIYONO 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral SeN Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TANGGAL : 29 Agustus 2019 1 205.K/30/DJB/2019 TATA CARA VERIFIKASI TEKNIS KEGIATAN PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN BATUBARA Pemegang . Pemegang TUP OP No Kegiatan DJMB | yup oP/ kchusus Surveyor Output Keterangan PKP2B_ | Pengangkutan dan Penjualan 1. | Penyiapan database perizinan, 1. Aplikasi Minerba One Data Indonesia (MODI); sistem aplikasi__pelaporan 2.Aplikasi Minerba Online Monitoring System produksi dan penjualan, sistem (moms); aplikasi pembayaran e 3.Aplikasi Verifikasi Penjualan; eee an ee 4.Aplikasi elektronik Penerimaan Negara jajak mineral dan batubara. bite Bukan Pajak (e-PNBP). 2. | Penyampaian data Produksi ae a 1. Data produksi dan penjualan a, 2b, 26, dan Penjualan L 2. Bukti setor iuran produksi/royalti di muka e- —_ 2b PNBP | 3.Permohonan verifikasi kegiatan pengangkutan dan penjualan 3. | Penyampaian data penjualan Data penjualan batubara 30, 3¢ 4. | Verifikasi kegiatan 1. Laporan Hasil Verifikasi (LHV) pengangkutan dan penjualan | |. Certificate of Weight (COW) sar 3. Certificate of Analysis (COA) Keterangan Tata Cara Verifikasi Teknis Kegiatan Pengangkutan dan Penjualan Batubara 1. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyiapkan: a. aplikasi MODI yang memuat database IUP Operasi Produksi batubara, IUPK Operasi Produksi batubara, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan batubara, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara, dan PKP2B tahap Operasi Produksi yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan batubara; b. aplikasi MOMS yang memuat rencana produksi dan penjualan sesuai persetujuan Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya (RKAB) serta realisasi produksi dan penjualan; c. aplikasi Verifikasi Penjualan yang digunakan untuk melakukan verifikasi penjualan serta pelaporan kegiatan penjualan yang dilakukan oleh pemegang IUP OP khusus untuk pengangkutan dan penjualan batubara; dan d. aplikasi e-PNBP yang merupakan aplikasi pembayaran PNBP Mineral dan Batubara. 2. Pemegang IUP Operasi Produksi batubara, pemegang IUPK Operasi Produksi batubara, pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara, dan pemegang PKP2B tahap operasi produksi yang melakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan: a. menyampaikan data realisasi kegiatan produksi setiap hari pada sistem aplikasi MOMS; b. menyampaikan data rencana penjualan batubara pada sistem aplikasi MOMS sekurang-kurangnya meliputi: 1) tanggal pengapalan; 2) kuantitas dan kualitas batubara; 3) nama pembeli; 4) lokasi pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan; 5) lokasi titik serah dan metode penjualan; 6) surveyor yang akan melakukan verifikasi; dan 7) nama sarana angkutan batubara. c. melakukan penyetoran iuran produksi/royalti di muka atas pengangkutan dan penjualan batubara sesuai jumlah tonase dalam kontrak penjualan atau Shipping Instruction dan spesifikasi sesuai Report of Analysis (RoA) melalui sistem aplikasi e-PNBP; mengunggah data Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan mengunggah salinan bukti penyetoran iuran produksi/royalti di muka yang dicetak melalui sistem aplikasi e-PNBP pada sistem aplikasi MOMS; dan mengajukan permohonan penerbitan Laporan Hasil Verifikasi (LHV) kepada Surveyor yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara dengan mengirimkan data sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, hurufc dan huruf d pada sistem aplikasi MOMS. 3. Pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan: a. mendaftarkan sumber batubara sesuai dengan izin dan/atau persetujuan yang diterbitkan oleh Menteri atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan; memberikan konfirmasi atas rencana penjualan batubara yang dilakukan oleh pemegang IUP Operasi Produksi batubara, pemegang IUPK Operasi Produksi batubara, pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara, dan pemegang PKP2B tahap operasi produksi pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan; menyampaikan data realisasi penjualan batubara pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan, meliputi: 1) kuantitas dan kualitas batubara; 2) nilai penjualan; 3) jenis pemasaran (dalam negeri atau luar negeri); 4) nama pembeli; 5) kategori pembeli (pengguna akhir atau pemegang IUP OP khusus untuk pengangkutan dan penjualan lainnya); 6) jenis industri (apabila penjualan ke pengguna akhir dalam negeri); dan 7) negara tujuan (apabila pemasaran ke luar negeri). 4. Surveyor: a melakukan verifikasi teknis atas kegiatan pengangkutan dan penjualan pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan, meliputi: 1) bukti setor iuran produksi/royalti di muka yang dicetak melalui sistem aplikasi e-PNBP; 2) tanggal pengapalan; 3) kuantitas dan kualitas batubara; 4) nama pembeli; 5) lokasi pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan; 6) lokasi titik serah dan metode penjualan; dan 7) nama sarana angkutan batubara. menerbitkan Laporan Hasil Verifikasi (LHV) pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan setelah melakukan verifikasi _teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a; mengunggah data kuantitas dan kualitas batubara hasil verifikasi penjualan batubara pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan; menerbitkan Certificate of Weight (COW) dan Certificate of Analysis (COA) atas hasil verifikasi kuantitas dan kualitas batubara yang telah diunggah pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan; mengunggah Certificate of Weight (COW) dan Certificate of Analysis (COA) pada sistem aplikasi Verifikasi Penjualan; dan menolak menerbitkan Laporan Hasil Verifikasi (LHV) apabila berdasarkan hasil verifikasi teknis: 1) iuran produksi/royalti belum disetor atau disetor tidak melalui aplikasi e-PNBP; dan/atau 2) terdapat perbedaan antara hasil verifikasi dengan rencana yang disampaikan oleh pemegang IUP Operasi Produksi batubara, pemegang IUPK Operasi Produksi batubara, pemegang IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan batubara, dan pemegang PKP2B tahap operasi produksi, meliputi: a) nama pembeli; b) lokasi pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan; ©) lokasi titik serah dan metode penjualan; dan/atau d) nama sarana angkutan batubara; DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA. _KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, “—BAMBANG GATOT ARIYONO

Anda mungkin juga menyukai