NIM: F1C019129
A. Pengertian
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Ti dan
nomor atom 22 yang ditemukan pada tahun 1791 tetapi tidak diproduksi secara komersial
hingga tahun 1950-an. Titanium ditemukan di Inggris oleh William Gregor dalam 1791 dan
dinamai oleh Martin Heinrich Klaproth untuk Titan dari mitologi Yunani.
Titanium merupakan logam transisi yang ringan, kuat, tahan korosi termasuk tahan air
laut dan chlorine dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam alloy
(terutama dengan besi dan alumunium) dan senyawa terbanyaknya, titanium dioksida,
digunakan dalam pigmen putih. Salah satu karakteristik titanium yang paling terkenal yaitu
bersifat sama kuat dengan baja tetapi beratnya hanya 60% dari berat baja. Sifat titanium
mirip dengan zirconium secara kimia maupun fisika. Titanium dihargai lebih mahal
daripada emas karena sifat-sifat logamnya.
B. Sumber Titanium
Titanium ditemukan di meteorit dan telah dideteksi di dalam matahari serta pada bintang
tipe-M, yaitu jenis bintang dengan suhu terdingin dengan temperatur permukaan sebesar
32000F atau 57900F. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan
TiO2 sebanyak 12,1%. Titanium juga terdapat dalam mineral rutile (TiO2),
ilmenite (FeTiO3),dan sphene, dan terdapat dalam titanate dan bijih besi. Dari mineral-
mineral ini, hanya Rutile dan ilmenite memiliki kegunaan secara ekonomi, walaupun sulit
ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi. Keberadaan Titanium dengan bijih berupa ilmenit
berada di bagian barat Australia, Kanada, Cina, India, Selandia Baru, Norwegia, dan
Ukraina. Rutile dalam jumlah banyak pun juga ditambang di Amerika Utara dan Afrika
Selatan dan membantu berkontribusi terhadap produksi tahunan 90.000 ton logam dan 4,3
juta ton titanium dioksida . Jumlah cadangan dari titanium diperkirakan melebihi 600 juta
ton.
C. Sifat-Sifat Titanium
Titanium murni merupakan logam putih yang sangat bercahaya. Ia memiliki berat
jenis rendah, kekuatan yang bagus, mudah dibentuk dan memiliki resistansi korosi yang
baik. Jika logam ini tidak mengandung oksigen, ia bersifat ductile. Titanium merupakan
satu-satunya logam yang terbakar dalam nitrogen dan udara. Titanium juga memiliki
resistansi terhadap asam sulfur dan asam hidroklorida yang larut, kebanyakan asam organik
lainnya, gas klor dan solusi klorida. Titanium murni diketahui dapat menjadi radioaktif
setelah dibombardir dengan deuterons. Radiasi yang dihasilkan adalah positrons dan sinar
gamma. Ketika sinar gamma ini direaksikan dengan oksigen, dan ketika mencapai suhu 550
° C (1022 ° F) , sinar tersebut bereaksi dengan klorin. Sinar ini kemudian bereaksi dengan
halogen yang lain dan menyerap hidrogen.
Logam ini dimorphic. Bentuk alfa heksagonal berubah menjadi bentuk beta kubus secara
perlahan-lahan pada suhu 8800C. Logam titanium tidak bereaksi dengan fisiologi tubuh
manusia (physiologically inert). Titanium oksida murni memiliki indeks refraksi yang tinggi
dengan dispersi optik yang lebih tinggi daripada berlian.
a) Sifat Fisik
Titanium bersifat paramagnetik (lemah tertarik dengan magnet) dan memiliki
konduktivitas listrik dan konduktivitas termal yang cukup rendah.
b) Sifat Kimia
Sifat kimia dari titanium yang paling terkenal adalah ketahanan terhadap korosi yang
sangat baik (pada suhu biasa membentuk oksida, TiO2), hampir sama seperti platinum,
resistan terhadap asam, dan larut dalam asam pekat. Diagram Pourbaix menunjukkan
bahwa titanium adalah logam yang sangat reaktif, tetapi lambat untuk bereaksi dengan air
dan udara.
c) Sifat Mekanik
Sifat Mekanik Keterangan
Modulus Young 116 Gpa
Modulus Geser 44 Gpa
Modulus Ruah 110 Gpa
Nisbah Poisson 0,32
Skala Kekerasan Mohs 6
Kekerasan Vickers 970 Mpa
Kekerasan Brinell 716 Mpa
Nomor CAS 7440-32-6
Daftar Pustaka
https://teknikkendaraanringan-otomotif.blogspot.com/2016/06/makalah-titanium-dan-
paduannya.html
https://cincintitaniumunik.wordpress.com/2017/06/03/mengetahui-kelebihan-dan-kekurangan-
cincin-titanium/