TUGAS
Ekstraksi
Oleh
Budi Hermanto
NIM 121910101014
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas.
ekonomi sedikit karena kelangkaannya. Titik lebur yang sangat tinggi zirkonia
(2750 C) membuat pengendalian pertumbuhan kristal tunggal sulit, karena tidak
ada wadah yang bisa menahan bahan dalam keadaan cairnya. Namun, stabilisasi
oksida zirkonium kubik telah direalisasikan sejak dini, dengan produk sintetis
stabil zirkonia diperkenalkan pada tahun 1930. Meskipun kubik, itu dalam bentuk
polikristalin keramik ini digunakan sebagai bahan tahan api bahan, sangat tahan
terhadap kimia dan panas hingga 2540 C.
Tujuh tahun kemudian, Jerman ahli mineral MV Stackelberg dan K.
Chudoba menemukan alami zirkonia kubik dalam bentuk butiran mikroskopis
termasuk dalam metamict zirkon. Ini dianggap sebagai hasil sampingan dari
proses metamictization, tetapi dua ilmuwan tidak berpikir mineral yang cukup
penting untuk memberikan nama resmi.
KVA. Bahan isolasi untuk tungku pemanas dipakai bata tahan api dengan tebal 8,0
cm (Ariffien, 2000)
Pada proses pemurnian dilakukan pemurnian dari bahan baku ZrCl 4 yang (hasil
dari klorinasi) dari pengotor-pengotornya seperti Fe, Si, Te, dan lainnya dengan
cara memanaskan pada suhu 400 C 600 C sampai menguap dan kemudian uap
tersebut disublimasi (Lynch, 1980).
Menurut Kroll dan Stephen (1949) ada beberapa tahap operasi pemurnian antara
lain:
1. Pemanasan awal pada suhu 200 C dilakukan pengeluaran gas (bleeding)
dengan disertai pemasukan gas H2dalam reaktor sehingga pengotor
SiCl4dapat diusir dan juga mereduksi Fe+3 menjadi Fe+2, selain itu juga
dapat mengurangi gas O2 sehingga tidak terbentuk ZrOCl2 . nH2O yang
merupakan pengotor juga.
2. Pada suhu 400 - 600 C ZrCl4 akan menguap.
3. Suhu sekitar 310 C- 330 C ZrCl4 uap akan menyublim pada pendingin
(kondensor).
4. Hasil sublimasi yang enempel pada alat pendingin tersebut kemudian
dipindahkan pada alat reduksi.
Pada proses reduksi dari ZrCl4 (uap) dengan Magnesium (Mg) pada titik
leburnya akan menghasilkan Zirkonium Spongeseperti pada persamaan 3.1.
ZrCl4 (g) +Mg (c) Zr (p) +MgCl2 (c) (3.1)
Suhu reaksi antara 850 C 900 C. Pada suhu 950 C akan terjadi campuran
antara Fe dan Zr, hal ini harus dicegah dengan mempertahankan suhu operasi pada
900 C. Reaksi reduksi berlangsung pada atmosfer He (Helium) untuk
mempertahankan Zr sponge yang tidak dapat dibentuk sehingga biasanya
dilakukan kontrol perbandingan mol He/ ZrCl4. Hasil kemurnian dari proses
pemurnian akan menentukan hasil dari Zr sponge pada proses reduksi (Ariffien,
2000).
Zirconia memiliki sifat yang baik yaitu daya tahan kimia yang
kuat, tahan abrasi, tahan korosi, tidak menghantarkan listrik,
konduktifitas termal rendah dan kekuatan termal lebih baik dari
pada alumnia
Kerugian dari zirconia yaitu :
Jika ingin dilakukan pemotongan pada pembuatan keramik zirconia
maka harus menggunakan pemotong berlian dan dilakukan bawah
air dan tanpa tekanan.
Zirconia (ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi
yaitu tiga macam struktur Kristal antara lain : monoklinik (m-ZrO2), Tetragonal (tZrO2) dan kubik (c-ZrO2). 9
(ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi yaitu tiga
macam struktur Kristal antara lain : monoklinik (m-ZrO2), Tetragonal (tZrO2) dan kubik (c-ZrO2). Zirconia (ZrO2) merupakan oksida logam yang
memiliki sifat polimorfi yaitu tiga macam struktur Kristal antara lain :
monoklinik (m-ZrO2), Tetragonal (t-ZrO2) dan kubik (c-ZrO2).
repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/
http://logamtransisi.blogspot.co.id/
10