Anda di halaman 1dari 14

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan Industri yang memanfaatkan bahan hasil pertambangan, pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan pengambilan dan pengolahan bahan baku yang berasal dari dalam kerak bumi. Dalam kegiatan tersebut, unsurunsur atau logam alam yang terkandung di dalam kerak bumi akan diproses selama pengolahan berlangsung. Salah satu produknya adalah pasir zirkon. Pasir zirkon ini mengandung unsur Hf cukup tinggi yang sudah ada di alam. Pasir zirkon ( ZrSiO4 ) yang terdapat dalam jumlah banyak di Kalimantan Selatan sampai saat ini masih belum dimanfaatkan secara optimal. Namun potensi yang cukup besar ini belum disertai dengan pemanfaatan dan pengolahan untuk menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah. Untuk menkonversi pasir zirkon ( ZrSiO4 ) menjadi Zirkon Oksida ( Zr02 ) berderajat nuklir ( murni nuklir ) maka salah satu persyaratan pokok adalah memisahkan kandungan hafnium dari zirkon oksida sedemikian sehingga kandungannya maksimal 100 ppm. Hafnium adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Hf dan nomor atom 72. Logam transisi ini memiliki sifat kimia yang mirip dengan Zirkonium. Logam zirkonium seperti halnya logam titanium bersifat keras dan tahan korosi, Terbakar di udara pada temperatur tinggi, bereaksi lebih cepat dengan nitrogen dan oksigen membentuk nitride, oksida dan oksida nitride ( Zr2ON2). B. Rumusan Masalah Berdasarkan makalah ini maka terdapat beberapa rumusan masalah yang akan dibahas. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apakah unsur Zirkonium ? 2. Bagaimana sifat dan kriteria dari unsur Zirkonium ? 3. Apa kegunaan dari unsur Zirkonium ?

C. Tujuan Berdasarkan pada rumusan masalah dimakalah ini maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian dari unsure Zirkonium 2. 3. Mengetahui Sifat dan kriteria dari unsure Zirkonium Mengetahui Kegunaan dari unsure zirkonium

D. Manfaat Berdasarkan pada rumusan masalah , setelah membaca makalah ini diharapkan dapat : 1. Menambah wawasan pembaca mengenai unsure zirkonium. 2. Menambah wawasan pembaca tentang sifat dan kriteria dari unsur zirkonium. 3. Menambah wawasan pembaca tentang kegunaan dari unsure zirkonium.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian unsur Zirkon Nama Zirkon kemungkinan berasal dari bahasa Persia Zargun yang memberikan deskripsi warna batu permata yang sekarang dikenal sebagai zirkon, jargon, hyacinth, atau ligure. Mineral ini, dalam berbagai variasinya disebut juga dalam injil. Mineral tidak diketahui mengandung elemen baru sampai Klaproth, pada tahun 1789, menganalisa jargon dari pulai Ceylon dan menemukan bahan baru yang dinamakan Zirkonertz ( zirkonia ), tetapi Werner menamakan zirkon ( silek circonius ). Logam ini dalam bentuknya yang tidak murni pertama kali diisolasi oleh Berzelius di tahun 1824 dengan memanaskan campuran potasium dan potasium zirkonium flourida dalam proses dekomposisi yang mereka kembangkan. Zirkon atau yang juga disebut pasir Zirkon adalah mineral yang menurut Peraturan Pemerintahan NO. 23 Tahun 2010 digolongkan ke dalam mineral non logam, tetapi unsure Zr dikelompokkan ke dalam mineral logam. Zirkon adalah batu mineral dengan beberapa macam warna. Rumus kimia ZiSiO4 (Zirkonium Silikat ), mempunyai kemampuan mendispersikan cahaya sehingga kelihatan berkilauan yang hanya kalah dari kilauan intan. Zirkonium merupakan mineral utama yang mengandung zikon, ditemukan dalam jumlah banyak di bintang-bintang tipe S, dan juga telah diidentifikasikan dalam matahari dan meteor. Analisis bebatuan bulan yang diambil dari berbagai misi Apollo menunjukkan kandungan zirkonium yang tinggi, dibandingkan dengan bebatuan bumi. Zirkonium alami mengandung lima isotop. Lima belas isotop lainnya juga diketahui keberadaannya. Bijih utama zirkon dan ZrSiO4 adalah ZrO2 dalam bentuk kristal yang mengandung hafnium sebesar sekitar 1%. Zirkonium juga muncul dalam 30 spesies mineral lainnya. Zirkonium diproduksi secara komersil dengan mereduksi klorida dengan magnesium (proses Kroll) dan dengan cara-cara lain. Unsur ini merupakan logam putih keabu-abuan yang

terang. Ketika dibelah, logam ini dapat terbakar di udara secara spontan, terutama pada suhu yang tinggi. Logam padat unsur ini lebih susah untuk terbakar. Tingkat keracunan senyawa zirkonium sangat rendah. Hafnium ditemukan pada bijih zirkonium dan memisahkannya sangat sulit. Zirkonium komersil mengandung 1- 3% hafnium. Zirkonium memiliki absoprsi netron cross-section yang rendah, oleh karena itu digunakan untuk aplikasi energi nuklir. Pusat pembangkit listrik nuklir sekarang ini mengkonsumsi 90% logam zirkonium. Reaktor-reaktor nuklir komersil yang sekarang ini dibuat, dapat menggunakan setengah juta kaki pipa campuran Zirkonium.

Gambar 2.1. Zirkonium

B. Sifat-sifat Zirkonium Zirkonium sangat kuat, patuh, ulet, lustrous abu-abu logam. sifat kimia dan fisika yang serupa dengan titanium. Zirkonium sangat tahan terhadap panas dan korosi. Zirkonium lebih ringan dari baja dan kekerasannya serupa dengan tembaga. Bila halus dibagi, logam dapat secara spontan menyala di udara, terutama pada temperatur tinggi. Zirkonium bubuk hitam dan dianggap sebagai bahaya kebakaran karena sangat berbahaya. Zirkonium tidak larut dalam asam dan basa. Zirkonium juga Bersifat Radioaktif. Sistem Kristalnya monoklin, prismatik, dipiramida dan ditetragonal dengan kilap lilin sampai logam, belahan sempurna tidak beraturan. Kekerasan pasir zirkon berdasarkan skala mohs berkisar antara 6,5 7,5, berat jenis berkisar antara 4,6 5,8.

1. Sifat kimia zirkonium Nomor atom 40 91.22 g.mol Elektronegativitas menurut Pauling 1.2 Kepadatan 6.49 g.cm -3 at 20C Titik lebur 1852 C Titik didih 4400 C Vanderwaals jari 0.160 nm Ionic radius 0.08 nm (+4) Isotop 11 Elektronik shell [ Kr ] 4d 2 5s 2 Energi ionisasi pertama 669 kJ.mol -1 Energi ionisasi kedua 1346 kJ.mol -1 Energi ionisasi ketiga 2312 kJ.mol -1 Energi ionisasi keempat 3256 kJ.mol -1 Ditemukan Martin Klaproth pada 1789 Mineral utama yang mengandung unsure zirkonium adalah zirkon. Pada umumnya mengandung unsure besi, mangan, sodium dan unsure lainnya.

2. Sifat fisis Zirkonium Zirkonium mempunyai tampang lintang serapan neutron sebesar 0,18 barn, waktu paro Zr-95 = 65 hari, tenaga gamma puncak Zr-95 = 724,20 keV dan 756,72 keV(2,3). Salah satu metode analisis yang dapat dilakukan adalah suatu metode analisis yang dapat menganalisis Hf berdasarkan beda harga tampang lintang serapan neutronnya, dan perbedaan tenaga gamma yang cukup jauh yaitu metode AAN (Analisis Aktivasi Neutron). Dengan teknik Analisis Aktivasi Neutron ini, dapat ditentukan kadar suatu unsur Hf dalam suatu cuplikan dimana dengan teknik ini secara khusus dapat digunakan untuk mengidentifikasi unsur dalam jumlah kecil dalam orde ppm bahkan ppb.

C. Keguanaan Zirkonium Unsur ini banyak digunakan oleh industri kimia dimana agen-agen korosif digunakan. Zirkonium digunakan sebagai getter dalam tabung vakum, sebagai agen pencampur logam dalam baja, peralatan bedah, primer peledak, filamen bola lampu pijar dan rayon spinnerets. Dengan niobium, zirkonium menjadi superkonduktif pada suhu rendah dan digunakan untuk membuat magnet superkonduktif. Zirkonium oksida (zirkon) memiliki indeks refraksi yang tinggi dan digunakan sebagai bahan batu permata. Oksida yang tidak murni, zirkonia digunakan untuk laboratory crucibles yang dapat menahan panas, dalam tungku pemanas dan oleh industri gelas dan keramik sebagai bahan refractory. 1. Keramik Aplikasi zirkon pada keramik termasuk pembuatan ubin lantai dan dinding, peralatan sanitasi dan peralatan makan. Aplikasi zirkon dalam industri keramik digunakan sebagai opacifier dalam glasir dan frit buram (sejenis gelas keramik ditambahkan pada glasir untuk ketahanan air, abrasi dan kimia), dan sebagai pemutih di ubin porselen. Glasir biasanya berbasis silika gelas sebagai pelapis yang menutupi bodi keramik supaya tahan abrasi, tahan air dan tahan bahan kimia. Zirkon opacifier ditambahkan pada glasir untuk menutupi warna dasar tubuh tanah liat keramik. Zirkon merupakan opacifier efektif karena mempunyai indeks bias tinggi. Kristal zirkon yang digiling halus dapat menyebarkan semua panjang gelombang cahaya tampak sehingga hasil pembuatan keramik tampak putih. Suatu opacifier efektif memiliki indeks bias yang sangat berbeda dari media dimana ia dilapiskan. Perbedaan indeks bias partikel zirkon (1,96) dan bahan kaca (~ 1,5) dalam refleksi dan refraksi cahaya pada hasil glasir. Zirkon memiliki manfaat tambahan karena kekerasannya yang tinggi (7,5 dalam skala Mohs) sehingga tahan terhadap goresan dan kerusakan mekanis. Zirkon yang paling banyak digunakan dalam keramik dikonsumsi oleh produsen ubin dalam bentuk konsentrat pasir zirkon yang digiling halus dalam ukuran sekitar 1,5 mikron. Persentase pemakaian zircon opacifier

pada tahun 2010 sebanyak 770.000 ton yang digunakan untuk ubin (tile) sekitar 85 % dan 15% digunakan untuk perangkat sanitasi, meja, dan lainnya. 2. Pengecoran logam Zirkon dapat digunakan sebagai bahan untuk pengecoran logam. Hal ini dikarenakan karakteristiknya antara lain: konduktivitas termal rendah, titik lebur tinggi, merupakan unsur kimia yang stabil, tidak mudah cair pada leburan metal maupun logam campuran, membentuk permukaan halus pada lapisan metal maupun logam campuran. Konsumsi pasir zircon dalam industri pengecoran logam pada tahun 2010 sekitar 140.000 ton dengan distribusi pemakaian 67% untuk sand casting, 29% untuk investment casting, dan 4% untuk cosworth casting. 3. Refraktori atau penahan panas Zirkon digunakan sebagai material penahan panas karena karakteristiknya yang memiliki titik lebur tinggi 2250 oC, kestabilan kimia, dan kekuatan mekanik (dalam skala Mohs kira-kira 7,5). Campuran zirkon dan alumina zirconia silica (AZS) memiliki 35 resistan terhadap leburan gelas, sehingga banyak digunakan sebagai material refraktori pada industri gelas. Konsumsi konsentrat pasir zirkon dalam industri refraktori pada tahun 2010 sekitar 200.000 ton dengan distribusi pemakaian 55% untuk alumina-zirkonia-silika (AZS) yang jumlahnya 80% untuk refraktori industri gelas, 25% untuk refraktori lain (gelas, baja, industri semen), dan 10% untuk produk refraktori zirkon tertutama penggunaan akhir industri baja. 4. Abrasif Abrasif merupakan salah satu bentuk aplikasi zirkonia paling banyak. Zirkonia dicampur dengan aluminium membentuk abrasif alumina zirkonia. Kandungan zirkonia sekitar 25-40%. Produk zirkonium yang umumnya digunakan sebagai abrasif adalah alumina-zirkonia. Abrasif jenis ini ada dua kelompok, tergantung prosentase zirkonia yang digunakan, yaitu : AZabrasif (25% zirkonia), terutama digunakan dalam hubungannya dengan pengerjaan bahan-bahan yang berasal dari logam, seperti steel billet,

automotif, dan lain-lain. NZ-abrasif (40% zirkonia), di pasaran NZ-abrasif ada dua jenis, yaitu E347 (bonded abrasive) dan E349 (coated abrasive). Terutama digunakan sebagai mata (bit) pada mesin pemotong untuk batu hias (marmer dan granit) dan sebagai bola penggerus (grinding wheel). Sebagai abrasif, pasir zirkon dapat juga digunakan secara langsung, yaitu sebagai sandblast menggantikan fungsi pasir kuarsa. 5. Sensor oksigen Salah satu contoh penggunaan sensor oksigen adalah sebagai sensor gas pembuangan yang biasanya terdiri dari tabung zirkonia dan poros yang berupa elektroda platinum pada permukaan dalam dan luarnya. Alat ini bekerja untuk mengatur aliran campuran gas-bahan bakar yang masuk ke dalam mesin dengan proses siklus tertutup yang dikontrol oleh zirkonia sebagai sensor elektrokimia. 6. Zirkonia Fused Zirkonia fused merupakan produk zirkonium dengan kualitas kimia yang lebih rendah daripada yang dihasilkan oleh metode pengolahan kimia. Zirkonia fused digunakan dalam volume yang lebih tinggi atau segmen nilai pasar yang lebih rendah dari refraktori, abrasif dan pigmen keramik. Untuk memproduksi zirkonia kimia dilakukan dengan biaya proses yang relatif tinggi, karena itu digunakan dalam nilai yang lebih tinggi atau volume pemakaian yang lebih rendah, seperti katalis yang digunakan dalam sistem pembuangan otomotif untuk mengontrol emisi gas buang, papan sirkuit elektronik, dan perangkat penginderaan piezoelektrik. Pada keramik maju, zirkonia kimia yang dihasilkan digunakan secara eksklusif pada produksi alat pemotong dengan tepi yang tajam, bagian pompa dengan intensitas pemakaian yang tinggi. Penggunaan zirkonia kimia yang dihasilkan meningkat dalam industri telekomunikasi untuk ferrules untuk kabel serat optik. Keuntungannya adalah bahwa dengan serbuk zirkonia yang halus menghasilkan permukaan halus yang penting untuk mencapai kinerja konektivitas yang tinggi, dengan koefisien ekspansi termal zirkonia

menutupi serat optik. Zirkonia juga mempunyai kualitas elastisitas dan ketahanan fisik. 7. ZOC untuk Kimia Zirkonium Zirkonium oksiklorida (ZOC) dapat diproses lebih lanjut untuk membentuk beberapa bahan kimia zirkonium, khususnya untuk produksi zirkonia dan logam zirkonium. Cina mendominasi produksi global ZOC dengan sekitar 95 persen kapasitas produksi global. Di Cina, pasar terbesar ZOC domestik digunakan dalam pigmen keramik. Bahan kimia zirkonium digunakan dalam berbagai aplikasi penggunaan manufaktur dan akhir, yang meliputi pelapis kertas, pengering, antiperspirant, percetakan tinta, cat dan katalis. Senyawa zirkon BZC, ZBS, ZOC, BZC-NH4 digunakan sebagai pelarut alkid sebagai pengering cat]. Zirkonia digunakan dalam sistem pembuangan gas sebagai katalis konversi, yaitu mengkonversi gas beracun menjadi gas-gas yang ramah lingkungan. Konsumsi zirkon dalam zirkonia fused dan kimia zirkonium pada tahun 2010 mencapai 250.000 ton. Distribusi pemakaian zirkon dalam zirkonia fused: 31% untuk zirkonia dan refraktori pada industri baja, 25% untuk pigmen keramik, 7% untuk abrasif, dan 1% untuk elektronik. Sedangkan disktribusi pemakaian zirkon dalam kimia: 42% untuk gemstones dan keramik teknis, 21% untuk logam nuklir, 13% untuk pelapis TiO2, 9% untuk kosmetik, 9% untuk pelapis kertas, 4% untuk pengering cat, 2% lainnya. 8. Logam Zirkonium Salah satu aplikasi utama untuk logam zirkonium sebagai bahan struktural dalam industri pengolahan kimia. Logam zirkonium menunjukkan ketahanan yang sangat baik terhadap korosi dalam kebanyakan asam

organik dan anorganik, larutan garam, alkali kuat dan beberapa garam cair. Dalam industri kimia logam zirkonium digunakan pada penukar panas, reboiler, evaporator, tangki, bejana reaktor, pompa, katup dan pemipaan. Penggunaan utama lainnya dari logam zirkonium adalah untuk bahan struktural yang digunakan dalam inti reaktor nuklir. Logam zirkonium digunakan untuk menyimpan pelet bahan bakar uranium (bundel bahan

10

bakar) karena penampang penyerapan neutron termal yang rendah, yang mengacu pada kemampuan bahan untuk menyerap neutron termal. Semakin rendah penyerapan neutron termal, semakin besar efisiensi reaktor nuklir. Dalam hal ini, logam zirkonium adalah bahan yang sangat baik. 9. CRT Kaca Sinar katoda tabung atau cathode ray tube (CRT) menghasilkan sinar-x yang harus dilemahkan untuk mengurangi risiko efek kesehatan radiasi eksternal, terutama kanker. Zirkon di kaca CRT bertindak efektif menyerap sinar-x dan memiliki manfaat tambahan untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan kaca. Sementara penggunaan zirkon dalam aplikasi akhir-akhir ini mengalami penurunan karena penggantian kaca CRT pada televisi dan monitor komputer dengan monitor LCD dan plasma, zirkon digunakan dalam layar plasma untuk memungkinkan pembuatan lembaran kaca dengan tampilan yang lebih tipis dan dimensi yang lebih besar.

Gambar 2.2 Beberapa Industri Menggunakan bahan Zirkonium

11

D. Pertambangan Zirkon Zirkon banyak terdapat di Indonesia, Sri lanka, Australia, Norwegia, Pegunungan Ural ( Rusia ), Kanada, Brasil, dan India.. Zirkonium lebih dari dua kali lipat melimpah seperti tembaga dan seng. Kepala Bijih adalah zirkon (ZrSiO4), yang ditambang di Australia, Amerika Serikat dan Sri Lanka, dan baddeleyite (Zirkonium oksida ZrO2) yang ditambang di Brasil. per tahun dari zirkon, dan 7.000 ton dari logam yang dihasilkan. Hal ini Melebihi perkiraan cadangan satu miliar ton. Australia, South Africa, India, Sri Lanka and the USA have vast deposits of zircon and zirconia sands. Australia, Afrika Selatan, India, Sri Lanka dan Amerika Serikat memiliki luas endapan zirkon dan zirkonia pasir. Di Indonesia sendiri untuk mengambil dan mengolah zirkon adalah dengan metode Pertambangan pasir zirkon yang proses pengolahannya diawasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Badan Pengawas Atom Dunia. Pasir Zirkon mengandung logam tanah jarang yang bernilai teknologi tinggi. Pasir zirkon yang banyak terdapat di Bangka Belitung berasal dari tin slag sisa pengolahan timah. Selain di Bangka Belitung Pertambangan pasir zirkon juga dilakukan di Kalimantan Tengah dan banyak di Kalimantan Selatan. Zirkon di Kalimantan Tengah terbentuk bersama-sama dengan batuan beku seri kalk alkali-alkali (granit, grano dan monozonit). Apabila batuan tersebut lapuk maka mineral-mineralnya akan lepas dan terbentuklah pasir zirkon yang karena adanya proses transportasi terjadi pengkayaan di beberapa tempat-tempat tertentu. Secara Geologi endapan pasir Zirkon dijumpai di formasi dahor dan alluvium. Lokasi-lokasi yang biasanya mengandung endapan pasir zirkon tinggi adalah yang berada di dasar atau kanan/kiri sungai atau anak-anak sungai berupa endapan channel atau teras sungai. Penambangan dilakukan dengan menggunakkan : Kapal keruk Buldozer Dragline dan

12

Peralatan lain yang biasanya di pakai untuk menambang bijih alluvial.

Pengolahan

zirkon

termasuk

sangat

kompleks

karena

selain

memisahkannya dari mineral pengganggu tetapi juga dipisahkan dari mineral berat lainnya. 1. Crushing Disini zirkon di hancurkan dan disaring ( screening ). Penyaringan itu dilakukan dengan menggetarkan. Ukuran saat penyaringan yang lolos penyaringan sesuai ukuran yang diinginkan. 2. Grinding Disini Zirkon yang telah di Crushing dan screening, zirkon yang telah berukuran kecil sesuai ukuran dari penyaringnya. Zirkon di giling sehingga halus dan menjadi bubuk ( powder ).

Gambar 2.2 Alat Grinding

13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian informasi umum dapat disimpulkan bahwa Zirkonium adalah

Suatu unsur yang berasal dari pengambilan dan pengolahan bahan baku yang berasal dari dalam kerak bumi. 6 kelompok besar pengguna produk zirkonium yaitu industri keramik, refraktori, foundry, TV glass, zirconia & Zr chemicals, dan sundry menunjukkan trend kenaikan konsumsi selama 20 tahun sejak tahun 1990 sampai dengan 2020.

14

DAFTAR PUSTAKA

ANONIM. 2010. Potensi Sumberdaya Zirkon Kalimantan Tengah, http://kaltengmining.com/Potensi%20Zirkon%20%20Kalimanta n%20Tengah.htm. RASITO,dkk. 16 Desember 2008. Konsentrasi Uranium, Thorium dan Kalium dalam Produk Pasir yang Dipasarkan di Bandung. Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir III. GAMBOGI, J, 2011. Zirconium and Hafnium, Yearbook U.S. Department of The Interior, U.S. Geological Survey. WISJACHUDIN dan SUTISNA. 2010. Validasi Analisis Kandungan Zr dan Hf Dalam Fasa Air Dengan Metoda Ko AAN. Proseding Forum AANI BATAN :Serpong.

Anda mungkin juga menyukai