CHEMISTRY
LESSON
UNSUR
PERIODE 3
INTRODUCTION
01 Untuk mengetahui
kelimpahan unsur periode 3.
02 Untuk mengetahui sifat-sifat unsur
periode 3.
03 Untuk mengetahui
pembentukan unsur periode 3.
05 Untuk mengetahui
kegunaan dan bahaya
dari unsur
KELIMPAHAN UNSUR PERIODE 3
Natrium Magnesium
dengan massa 1,9%, dan kandungan
dengan massa 2,7%, dan
mineral: dolomit (MgCO3.CaCO3),
kandungan mineral: sendawa magnesit (MgCO3), asbestor
chili (NaNO3), kriolit (Na3AlF6), (CaMg3(SiO3)4), garam inggris
bijih silikat (Na2SiO3). (MgSO4.7H2O).
Alumunium Silikon
dengan massa 7,6%, dan
dengan massa 25,8%, dan
kandungan mineral: Kryolit
(Na3AlF6), Bauksit (Al2O3.nH2O), kandungan mineral: Silika
Kaolin/Tanah Liat (pasir, kuarsa), silikat (liat,
(Al2O3.6SiO2.2H2O), Tawas mika)
K2SO4Al2(SO4)3.24H2O.
KELIMPAHAN UNSUR PERIODE 3
Fosfor Sulfur
dengan massa < 0,1%, dan
dengan massa 0,1%, dan
kandungan mineral: FeS2
kandungan mineral: Fosforit (pirit), ZnS (sfaterit), PbS
Ca3(PO4)2, Apatit (galenit), CaSO4 (gips), BaSO4
3Ca3(PO4)2.CaF2 . (barit)
Klor Argon
Klor, dengan massa 0,2%, dan
kandungan mineral: Senyawa dengan massa < 0,1%,
halite (NaCl), silvite (KCl), MgCl2 dan tidak memiliki
dan CaCl2 kandungan mineral.
Sifat kimia unsur periode. Jari-jari
atom dari kiri ke kanan berkurang.
SIFAT FISIS
Titik leleh dan titik didih unsur- unsur
periode ketiga dari kiri ke kanan
meningkat secara bertahap dan
mencapai puncaknya pada golongan
IVA (silikon), kemudian turun secara
drastis pada golongan VA (fosforus).
Jadi, titik leleh tertinggi dimiliki oleh
silikon, sedangkan titik leleh terendah
dimiliki oleh argon.
UNSUR-UNSUR PERIODE 3
Kelompok
Unsur Kimia Golongan
Elektron
Natrium (Na)
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium
klorida (Sel Down). Reaksi yang terjadi pada natrium adalah sebagai berikut
NaCl (1) Na
Magnesium (Mg)
Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium
dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium akan terbakar dengan uap air
dengan nyala putih yang khas membentuk larutan magnesium oksida dan gas hidrogen.
Mg(s) H20 Mg(OH)2 + H2
Jika magnesium bereaksi dengan klor, magnesium terbakar dengan nyala putih yang
kuat menghasilkan magnesium klorida
PROSES PEMBUATAN
Alumunium
Pembuatan aluminium terdiri atas dua tahap, yaitu:
Proses bayer
Proses bayer merupakan proses pemurnian bigh bauksit untuk memperoleh aluminium
oksida (alumina).
Proses hall-heroult
Proses hall-heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk
menghasilkan aluminium murni.
Silikon
Secara komersial, silikon diperoleh dengan cara mereduksi SiO2. Reaksi reduksi ini dilakukan dalam tungku listrik dengan
batang karbon atau kalsium karbida (CaC2). Dalam tungku ini, batang karbon dialiri arus listrik hingga berpijar sehingga
→
kristal SiO2 tereduksi. Reaksi yang terjadi, yaitu: SiO(s)+2C(s) Si(s)+2CO(g)
silikon juga dapat diperoleh dengan cara memanaskan silikon tetrahalida. Proses pemanasan ini dilakukan pada suhu
→
tinggi menggunakan pereduksi gas hidrogen. Reaksi yang terjadi, yaitu: SiCI4(g)+2H2(g) Si(s)+4HCl(g)
PROSES PEMBUATAN
Fosfor
Untuk memperoleh fosfor putih yaitu dengan mereduksi kalsium fosfat, pasir, dan batang karbon pada suhu 1.300°C dalam
tungku listrik. Fosfor yang diperoleh didistilasi kemudian dikondensasikan di dalam air sebagai molekul P4. Reaksi utama
→
yang terjadi, yaitu: 2Ca3(PO4)2(s)+6SiO2(s)+10C(s) 6CaSiO3(l)+P4(g) Uap P4 dan CO selanjutnya dikondensasi ke dalam
air hingga diperoleh kristal fosfor putih murni.
.Pembuatan fosfor merah Fosfor merah dibuat dengan cara memanaskan fosfor putih. Fosfor merah dalam keadaan murni
dapat diperoleh dengan cara kristalisasi larutannya menggunakan bantuan Pb.
Belerang
Cara sisilia Proses sisilia digunakan untuk mengolah batuan belerang yang berada di atas permukaan tanah. Batuan
yang mengandung belerang dipanaskan hingga belerang melebur dan terpisah dan batuan. Selanjutnya, belerang
dimurnikan dengan cara sublimasi.
Cara frasch Pengolahan belerang dengan cara frasch dilakukan untuk mengambil belerang cair dari dalam tanah.
Cara claus Pengolahan belerang dengan cara claus menggunakan bahan baku gas asam sulfida (H2S) Gas H2S dapat
diperoleh dari hasil penambangan minyak bumi atau dari hasil pembakaran kokas.
PROSES PEMBUATAN
Klorin
Elektrolisis larutan garam dapur
Dalam dunia industri, klorin diproduksi secara besar-besaran dengan proses elektrolisis larutan garam
dapur. Proses ini menggunakan anode grafit dan katode raksa.
Argon
Fosfor Klorin
Kegunaan senyawa klorin di antaranya sebagai
Fosfor digunakan untuk membuat pemutih (NaCIO), desinfektan (Ca(OCI)2), bahan
dinding dan kepala korek api, bahan pembuat petasan dan korek api (KCIO3), pupuk (KCI),
dan pengisi baterai (NH4Cl). Selain itu, senyawa klorin
baku pembuatan asam fosfat, pupuk
juga digunakan sebagai pelarut, antiseptik, dan
fostat. superfosfat, dan NPK, pestisida, plastik.
serta bom asap. Senyawa fosfor
digunakan untuk prduksi gelas pada
lampu natrium. Argon
Argon digunakan sebagai bahan pengisi bola
lampu pijar dan neon, serta campuran gas lain.
Belerang Adanya bahan ini membuat logam pijar pada
Belerang merupakan salah satu unsur periode lampu tidak cepat rusak. Argon juga digunakan
tiga yang mempunyai banyak kegunaan. sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api
Misalnya, sebagai bahan baku pembuatan asam listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium
sulfat dan korek api serta bahan proses dan unsur reaktif lainnya, serta sebagai pelindung
vulkanisasi karet. dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.
THANK YOU!