Anda di halaman 1dari 25

Unsur

Periode
Ketiga
Oleh Kelompok 5
Apa yang akan di bahas?

Cara memperoleh atau


Sifat-sifat unsur
01 02 cara pembuatan unsur
periode ketiga periode ketiga

Kegunaan unsur
03 periode ketiga
Apa itu unsur
periode ketiga?
Unsur periode ketiga adalah unsur-unsur yang
memiliki jumlah kulit yang sama yaitu tiga
kulit, sedangkan jumlah elektron valensinya
berbeda dimulai satu sampai delapan. Hal ini
yang menyebabkan unsur periode 3 memiliki
sifat kimia yang berbeda.
Dari kiri ke kanan unsur periode 3 meliputi :

Natrium Magnesium Aluminium Silicon

Fosfor Sulfur (Belerang) Klorin Argon


01

SIFAT-SIFAT UNSUR
PERIODE KETIGA
SIFAT KIMIA UNSUR PERIODE KETIGA YAITU:
1. Jari - jari atom dari kiri ke kanan berkurang
2. Afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan cenderung
bertambah
3. Unsur logamnya dari kiri ke kanan semakin berkurang
kereaktifannya dan unsur non logamnya bertambah
4. Sifat reduktor dari kiri ke kanan berkurang
5. Sifat oksidator dari kiri ke kanan bertambah
6. Sifat asam dari kiri ke kanan bertambah
7. Sifat basa dari kiri ke kanan berkurang
02

CARA MEMPEROLEH
ATAU CARA
PEMBUATAN UNSUR
PERIODE KETIGA
Natrium
Garam natrium klorida merupakan sumber utama untuk memperoleh
logam natrium. Logam Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis
lelehan garam NaCl menggunakan elektrode Karbon. Proses ini
disebut dengan proses Down. Sementara itu, NaCl sendiri dapat
dibuat dengan cara mereaksikan logam natrium dengan gas klorin
sesuai persamaan reaksi berikut ini:

2NaCl(s) + Cl2(aq) → 2NaCk(s)

Selain dari garam NaCl, logam natrium juga dapat diperoleh dan
oksidanya seperti Na2O atau dari mineralnya yaitu kriolit (Na3AIF6).
Magnesium
Logam magnesium dapat diperoleh dengan cara mengelektrolisis lelehan
MgCl, dengan elektrode karbon. Reaksi elektrolisis tersebut sebagai berikut:
Aluminium
Pembuatan Aluminium terdiri atas dua tahap, yaitu:
● Proses bayer
Proses bayer merupakan proses pemurnian bigh
bauksit untuk memperoleh aluminium oksida
(alumina).
● Proses hall - heroult
Proses hall - heroult merupakan proses peleburan
aluminium oksida untuk menghasilkan aluminium
murni.
Silikon
Secara komersial, silikon diperoleh dengan cara mereduksi SiO2.
Reaksi reduksi ini dilakukan dalam tungku listrik dengan batang
karbon atau kalsium karbida (CaC2). Dalam tungku ini, batang karbon
dialiri arus listrik hingga berpijar sehingga kristal SiO2 tereduksi.
Reaksi yang terjadi, yaitu:

SiO(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)

Selain dengan mereduksi SiO2, silikon juga dapat diperoleh dengan


cara memanaskan silikon tetrahalida. Proses pemanasan ini dilakukan
pada suhu tinggi menggunakan pereduksi gas hidrogen. Reaksi yang
terjadi, yaitu:

SiCI4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)


Fosfor
Proses pembuatan fosfor tergantung pada jenis fosfor yaitu fostor putih
atau fosfor merah. Dengan penjelasan:

● Pembuatan fosfor putih


Cara modern untuk memperoleh fosfor putih yaitu dengan mereduksi
kalsium fosfat, pasir, dan batang karbon pada suhu 1.300°C dalam
tungku listrik. Fosfor yang diperoleh didistilasi kemudian
dikondensasikan di dalam air sebagai molekul P4. Reaksi utama yang
terjadi, yaitu:

2Ca3(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s)→6CaSiO3(l) + P4(g)

Uap P4 dan CO selanjutnya dikondensasi ke dalam air hingga


diperoleh kristal fosfor putih murni.
Fosfor
● Pembuatan fosfor merah
Fosfor merah dibuat dengan cara memanaskan fosfor putih. Fosfor
merah dalam keadaan murni dapat diperoleh dengan cara kristalisasi
larutannya menggunakan bantuan Pb.
Sulfur (Belerang)
Belerang dari alam dapat diolah secara industri melalui tiga
cara yaitu cara sisilia, cara frasch, dan cara claus.

● Cara sisilia
Proses sisilia digunakan untuk mengolah batuan belerang yang
berada di atas permukaan tanah. Batuan yang mengandung
belerang dipanaskan hingga belerang melebur dan terpisah dari
batuan. Selanjutnya, belerang dimurnikan dengan cara
sublimasi.
-
Sulfur (Belerang)
● Cara frasch
Pengolahan belerang dengan cara frasch dilakukan untuk
mengambil belerang cair dari dalam tanah.

● Cara claus
Pengolahan belerang dengan cara claus menggunakan bahan
baku gas asam sulfida (H2S). Gas H2S dapat diperoleh dari
hasil penambangan minyak bumi atau dari hasil pembakaran
kokas.
Klorin
Klorin dapat dibuat dengan dua cara yaitu elektrolisis larutan garam dapur
dan mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat.

● Elektrolisis larutan garam dapur


Dalam dunia industri, klorin diproduksi secara besar - besaran dengan
proses elektrolisis larutan garam dapur. Proses ini menggunakan anode
grafit dan katode raksa.

● Mereaksikan klorida dengan MnO2 dalam H2SO4 pekat


Pada proses reaksi ini, MnO2 berfungsi sebagai oksidator. Reaksi yang
terjadi, yaitu:

MnO2(s) + 2CI‾(aq) + 4H + (aq)→Cl2(g) + Mn2(aq) + 2H2O(l)


Argon
Argon dihasilkan dari penyulingan udara cair secara bertingkat
karena atmosfer mengandung 0,49 % senyawa argon. 1,6 %
isotop argon terkandung dalam atmosfer planet Mars. Argon
merupakan penyusun atmosfer bumi yang terdiri dari 1,29 %
(berdasarkan massa) atau 0934 % (berdasarkan volume). Argon
diseluruh dunia dapat menghasilkan sebesar 700.000 ton argon
setiap tahunnya. Sebagai tambahan, Argon adalah gas mulia
terbanyak di dalam kerak bumi, dengan kandungan 0,00015%
dari kerak.
03

KEGUNAAN UNSUR
PERIODE KETIGA
1) Natrium
Logam natrium digunakan untuk mereduksi lelehan KCl agar diperoleh
logam kalium. Selain itu, logam natrium juga merupakan bahan baku
pembuatan natrium karbida (Na2C2).2)

2) Magnesium
Logam magnesium digunakan untuk membuat paduan logam atau aloi
(lakur). Beberapa logam yang banyak digunakan untuk membuat lakur
dengan magnesium adalah Al, Zn, dan Mn. Logam paduan magnesium
bersifat ringan, tetapi keras dan kuat serta tahan terhadap korosi.
3) Aluminium
Aluminium bersifat ringan sehingga banyak digunakan dalam industri
pesawat terbang. Selain itu, aluminium digunakan sebagai katalis pada
industri plastik dan mereduksi oksida - oksida logam seperti MnO2 dan
Cro3. Aluminium berfungsi sebagai thermit yaitu campuran antara serbuk
aluminium dengan oksida besi yang digunakan untuk mengelas baja. Garam
sulfatnya (Al2 (SO4) 3.17 H2O) digunakan dalam proses pewarnaan di
industri tekstil dan kertas. Aluminium juga digunakan untuk membuat logam
campuran, misalnya duralumin, alnico, dan magnalium.
4) Silikon
Silikon digunakan untuk membuat lem, pelumas, katup jantung, dan persendian
buatan. Silikon cair dalam dunia kedokteran digunakan untuk operasi retina, yaitu
sebagai perekat saat pemasangan retina yang terlepas dari posisinya. Senyawa -
senyawa silikon seperti silikon oksida digunakan dalam pembuatan gelas, kaca, dan
semen.

5) Fosfor
Fosfor digunakan untuk membuat dinding dan kepala korek api, bahan baku
pembuatan asam fosfat, pupuk fostat, superfosfat, dan NPK, pestisida, serta bom asap.
Senyawa fosfor digunakan untuk produksi gelas pada lampu natrium.
6) Belerang
Belerang merupakan salah satu unsur periode tiga yang mempunyai banyak kegunaan.
Misalnya, sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat dan korek api serta bahan
proses vulkanisasi karet.

7) Klorin
Kegunaan senyawa klorin di antaranya sebagai pemutih (NaCIO), desinfektan (Ca
(OCI) 2), bahan pembuat petasan dan korek api (KCIO3), pupuk (KCI), dan pengisi
baterai (NH4Cl). Selain itu, senyawa klorin juga digunakan sebagai pelarut,
antiseptik, dan plastik.
8) Argon
Argon digunakan sebagai bahan pengisi bola lampu pijar dan neon, serta campuran
gas lain. Adanya bahan ini membuat logam pijar pada lampu tidak cepat rusak.
Argon juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam
proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainnya, serta sebagai
pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.
Terima
Kasih
NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 5
- Syifa Salsabilah Mustamin
- Al Muthiah Nur Fadhilah
- Muh Zulfan Azima
- Nurul Fatiha
- Nurwahyudi K
- Fatmawati

Anda mungkin juga menyukai