Anda di halaman 1dari 12

Kelas XII-IPA 6

Kelompok 5
1. Radinda Putri Anggreta (25)
2. Rayhan Maulana Akbar (26)
3. Rizka Purwaningsih (27)
4. Ryma Shivana Cahya (28)
5. Sabilul Muttaqin (29)
6. Salva Ferlia Setia Budi (30)

UNSUR PERIODE KETIGA

Unsur periode ketiga memiliki jumlah kulit elektron yang sama, yaitu tiga kulit. Akan tetapi
konfigurasi elektron dari masing-masing unsur berbeda, hal ini akan menyebabkan sifat sifat
kimia yang berbeda. Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga berturut-turut adalah Natrium (NA),
Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cr) dan Argon (Ar).
Na, Mg, dan Al merupakan merupakan unsur logam, Si merupakan semilogam dan P, S, Cr, dan
Ar merupakan non logam
A. Sifat-Sifat Fisis

1) Wujud pada suhu biasa


Dari titik leleh dan titik didih kita dapat menyimpulkan bahwa unsur dari Natrium
sampai Belerang bersifat padat, sedangkan Klor dan Argon bersifat gas

2) Titik leleh dan titik didih


Titik leleh dan titik didih periode ketiga dari Natrium kekanan meningkat dan
mencapai puncak pada Silikon, kemudian turun. Na, Mg, Al mempunyai ikatan
logam, sehingga seiring dengan bertambah nya elektron valensi, kekuatan ikatan
logam meningkat dari Natrium hingga Alumunium sehingga titik didih dan
lelehnya meningkat
Silikon memiliki titik didih dan titik leleh tertinggi karena silikon memliki struktur
kovalen raksasa dimana setiap atom silikon terikat secara kovalen pada empat
silikon lainnya.

3) Energi Ionisasi
Secara umum energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan mengalami
peningkatan. Namun energi ionisasi Al lebih rendaah dari pada Mg dan energi
ionisasi S lebih rendah daripada P sehingga menyebabkan penurunan.

Hal tersebut disebabkan oleh susunan elektron dalam orbital yang penuh atau
setengah penuh memiliki kestabilan yang lebih besar

-)Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2 -)Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Konfigurasi penuh: 3s2 Elektron 3p1 terikat agak lemah

-)P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 -)S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Konfigurasi setengah penuh: 3p3 Satu elektron 3p tidak berpasangan

4) Sifat Logam
Na, Mg, Al merupakan logam sejati, ketiganya merupakan konduktor listrik dan
panas yang baik, ketiga senyawa tersebut bersifat ionik. Natrium , Magnesium
dan Alumunium larut dalam asam sehingga membentuk kation tunggal Na+,
Mg2+, Al3+.

Na sampai Al merupakan unsur logam dengan titik leleh, titik didih, kerapatan dan
kekrasan meningkat, hal ini disebabkan pertambahan elektron valensi yang
mengakibatkan aliran logam semakin kuat.
Silikon tergolong metaloid dan bersifat semikonduktor. Sedangkan P, S, Cr
merupakan nonlogam, ketiga senyawa tidak menghantarkan listrik

B. Sifat-Sifat Kimia
1) Kestabilan
Unsur Na, Mg dan Al mencapai kestabilannya dengan melepas elektron. Sedangkan
unsur P, S dan Cl mencapai kestabilannya dengan menerima elektron.

2) Jari-Jari Atom
Jari-jari atom dari kiri ke kanan atau dari Na ke Cl semakin kecil. Naiknya nomor
atom menyebabkan semakin bertambahnya muatan inti (proton) dan kulit atom
(elektron). Hal ini menyebabkan gaya tarik menarik antara inti atom(+) terhadap
elektron(-) pada kulit-kulit atom semakin kuat. Akibatnya, jarak antara inti atom dan
kulit terluar semakin rapat atau dengan kata lain terjadi penurunan jari-jari atom.

3) Sifat Reduktor dan Oksidator


Sifat oksidator dari kiri ke kanan semakin kuat (kecuali Ar karena termasuk unsur gas
mulia). Sedangkan sifat reduktor dari kiri ke kanan semakin lemah (kecuali Ar karena
termasuk unsur gas mulia).
4) Sifat Asam dan Basa
Jika unsur unsur periode ketiga direaksikan dengan molekul H2O akan membentuk
senyawa asam dan basa.
Unsur-unsur periode ketiga + H2O → asam–basa
Senyawa asam dan basa yang terbentuk ini punya kekuatan yang berbeda-beda.
Secara berurutan, kekuatan asam–basa unsur periode ketiga berubah dari basa kuat,
kemudian amfoter (dapat bersifat asam maupun basa) pada aluminium, lalu asam
lemah hingga menjadi asam kuat pada klorin.

Argon tidak bereaksi membentuk senyawa baru, karena Ar merupakan unsur yang
stabil.
5) Keeletronegatifan
Seiring dengan menurunnya jari-jari atom dan naiknya nomor atom,
keelektronegatifan akan semakin meningkat. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan,
harga keelektronegatifan semakin besar

C. Kegunaan Unsur – Unsur Periode 3


1) Natrium (Na)
Kegunaan :
•Dipakai dalam pebuatan ester
•Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan, mencairkan salju
•Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
•Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
•NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
•NAHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
•Memurnikan logam K, Rb, Cs
•NACO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
•Mereduksi lelehan KCl, bertujuan untuk memperoleh logam kalium
•Untuk membentuk Natrium Karbida (Na2C2)

2) Magnesium (Mg)
Kegunaan :
•Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
•Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
•Pemisah sulfur dari besi dan baja
•Dipakai pada lempeng yang digunakan di industry percetakan
•Untuk membuat lampu kilat
•Sebagai katalis reaksi organik
•Untuk antasid (Mg(OH)2) , pencahar (MgSO4) , bata tahan api (MgO) , tapal gigi
dankosmetik (MgCO3)

3) Alumunium (Al)
Kegunaan :
•Banyak dipakai dalam industri pesawat
•Untuk membuat konstruksi bangunan
•Dipakai pada berbagai macam aloi
•Untuk membuat magnet yang kuat
•Tawas sebagai penjernih air
•Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
•Membuat berbagai alat masak (Al 90% Mg 10%)
•Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll

4) Silikon (Si)
Kegunaan :
•Dipakai dalam pembuatan kaca (SiO2)
•Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
•Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
•Untuk membuat enamel
•Untuk membuat IC
•Tanah liat untuk membuat semen
•SiC untuk pemotong

5) Fosfor (P)
Kegunaan :
•Fosforus putih untuk pembuatan asam sulfat.
•Fosforus merah untuk korek api.
•Sebagai bahan dasar pada pembuatan pupuk fosfat dan superfosfat, amohpos,
atau NPK di industri pupuk

6) Sulfur (S)
Kegunaan :
•Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
•Digunakan dalam baterai
•Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
•Digunakan pada korek dan kembang api
•Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
•Elektrolit accu
•Tawas
•Pupuk ZA (NH4)SO4
•Gips MgSO4
•Obat pencahar / garam inggris
•Bahan vulkanisasi karet
•Seng sulfida digunakan sebagai bahan pelapis pada layar televisi

7) Klorin (Cl)
Kegunaan :
•Untuk pemurnian air, sanitasi limbah industry, kolam renang
•Sebagai bahan dasar industrin plastik
•Untuk pemutih, pulp kertas tekstil, desinfektan

8) Argon (Ar)
Kegunaan :
•Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
•Sebagai penyambung (las) logam
•Untuk pengisi tabung Fluorescene
•Sebagai gas pelimdung alat-alat kedokteran

D. Pembuatan Unsur unsur Periode 3


1) Natrium (Na)
Dibuat dengan cara meng-elektrolisis leburan NaCl. Natrium tidak dapat dibuat
dengan elektrolisis air laut. Natrium disimpan dalam minyak tanah.
2 Na+(l) + 2e → 2Na(s)
2 Cl-(l) → Cl2(g) + 2e
------------------------------------------------
2Na+(l) + 2Cl-(l) → 2Na(s) + Cl2(g)

2) Magnesium (Mg)
Dibuat dengan cara meng-elektrolisis lelehan MgCl2.
Mg²⁺ + 2e → Mg
2Cl⁻ → Cl₂ + 2e
----------------------------------
Mg²⁺ + 2CI⁻ → CI₂ + Mg

3) Aluminium (Al)
Dibuat dengan meng-elektrolisis bauksit yang murni. Proses ini dikenal dengan
proses Hall Heroult. Al2O3 murni dicampur dengan Na3AIF (kriolit) untuk
menurunkan titik leleh Al2O3 dan bertindak sebagai pelarut untuk pemurnian
Al2O3, kemudian dielektrolisis.
Al2O3 → Al3+ + O2–
4Al3+ + 12e → 4Al
3C + 6O2– → 3CO2 + 12e
---------------------------------------------
3C + 4Al3+ + 6O2– → 4Al + 3CO2

4) Silikon (Si)
Dalam industri silikon dibuat
dengan mereduksi SiO2 dengan
karbon dengan suhu tinggi.
SiO2(s) + C(s) → Si(s) + 2CO(s)

Dalam laboratorium, silicon dibuat dengan memanaskan silika dengan serbuk


magnesium.
SiO2(s) + Mg (s) → Si (s) + 2MgO(s)
5) Fosfor (P)
Fosfor dikenal dalam 2 bentuk, yaitu fosfor putih dan fosfor merah. Fosfor putih
dibuat dengan cara memanaskan batuan fosfat, pasir, dan kokas. Adapun fosfor
merah dibuat dengan cara memanaskan fosfor putih pada suhu 240°.
Ca3(PO4)2 + 3SiO2 → 3CaSiO3 + P2O5
2P2O5 + 10C → P4 + 10CO

6) Sulfur (S)
Pada tahun 1904 Frasch mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang dan
dikenal dengan cara Frasch. Pada proses ini deposit belerang padat dalam tanah
dilelehkan di tempatnya dengan air sangat panas (super heated). Kemudian, lelehan
belerang ditekan keluar dengan udara, dan keluar menyerupai busa.

7) Klorin (Cl)
Dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis larutan NaCl dengan
menggunakan diafragma.

2 Na+(l) + 2e → 2Na(s)
2 Cl-(l) → Cl2(g) + 2e
------------------------------------------------
2Na+(l) + 2Cl-(l) → 2Na(s) + Cl2(g)

8) Argon (Ar)
Argon dapat diperoleh dari atmosfer/udara bebas secara destilasi bertingkat

Anda mungkin juga menyukai