Anda di halaman 1dari 30

A.

Macam – Macam Unsur Periode Ketiga


Unsur periode ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur yaitu
natrium(Na), magnesium(Mg), aluminium(Al), silikon(Si), fosfor(P), sulfur(S), klorin(Cl)
dan argon(Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang berlainan, berikut tabel
mengenai letak unsur periode 3;
a. Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na
dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti
lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama
halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan
bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif,
natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat
jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak
2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA,
memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah
elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan
unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan
sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang
sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
c. Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan
IIIA, dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam yang paling
berlimpah, merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap
korosi. Aluminium dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi
menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Aluminium banyak digunakan
dalam kabel bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan pesawat terbang, ditemukan
di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu. Aluminium juga
digunakan untuk melapisi lampu mobil.
d. Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon
hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan
silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik
digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
e. Fosfor (P)
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang
terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor di lambangkan
dengan huruf P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam
transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau
perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang
paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen,
sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar
dalam gelap (glow in the dark).
f. Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan
multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfide dan sulfate. Sulfur adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam
dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam
bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
g. Klorin(Cl)
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan
nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen (VIIA).
Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang
tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan
hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna
kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering
digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.
h. Argon(Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor
atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif",
sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet
lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap
ikatan dengan unsur-unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang
menentukan dalam Skala Suhu Internasional 1990.

B. Sifat Fisik dan Kimia Unsur Periode Ketiga


1. Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga
Data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Senyawa
Nomor 11 12 13 14 15 16 17 18
atom
Elektron 35 352 3523p1 352p 3523 3523 3523 3523
valensi 32 p3 p4 p5 p6
Jari-jari 1,86 1,6 1,43 1,17 1,10 1,04 0,99 0,97
atom 0
Energi 495, 737 577,6 786, 1011 999, 1251 1520
ionisasi(K 8 ,7 4 ,7 6 ,1 ,4
j/ma)

Keelektro 0,93 1,3 1,61 1,90 2,19 2,58 3,16 -


negatifan 1
Titik leleh 97,8 648 660,37 1,41 44,1 119, - -
(0C) 1 ,8 0 0 100, 189,
98 2
Titik 903, 1,1 2467 2,35 280 44,6 - -
didih 8 05 5 7 34,6 185,
7

Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah
elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari
atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin
besar). Harga keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar
dan sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S
berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan
(t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena
memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam
disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling
reaktif.
2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri
kekanan sebagai berikut :
a. Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode
ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.
Sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Senyawa
- - - - - - +1,358 -
2,711 2,375 1,706 0,13 0,276 0,508
 Urutan kenaikan energi ionisasi: Na < Al < Mg < Si < S < P < Cl
< Ar
 Yang terdapat bebas di alam: S dan Ar
 Makin ke kanan maka sifat asam makin kuat
 Al(OH)3 bersifat amfoter
 Jari-jari, sifat logam, sifat basa, dan sifat reduktor terbesar dimiliki oleh natrium
 Energi ionisasi terbesar dimiliki oleh argon
 Elektronegatifitas, sifat asam, sifat oksidator terbesar dimiliki oleh klorin
 Si merupakan unsur ke-2 terbanyak setelah oksigen pada kulit bumi
 Al merupakan unsur ke-3 terbanyak setelah oksigen dan Si pada kulit bumi.
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang
semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya
semakin bertambah.
 Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi
magnesium lebih lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat
bereaksi dengan air panas.
Contoh : 2Na (5) + 2HO (l) 2Na OH (ag) + H2 (g)
Mg (5) + H2O (l) (tidak bereaksi)
Mg (5) + 2H2O (l) panas →Mg (OH)2 + H2 (g)
Al (5) + H2O (l)(tidak bereaksi)
2Al (5) + 3H2O (g) panas →Al2 O3(5) + 3H2 (g)
 Silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga
silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
Contoh : Si (5) + O2 (g) →Si O2(5)
Si (5) + 2Cl2 (g) →Si Cl4 (l)
b. Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan
unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang
memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur
metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert
(sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.
c. Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan
logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron
dan harga ionisasi unsur - unsur tersebut.
 Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin
besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur
tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk
membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh : M – OH→ M+ + OH-
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
 Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin
mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur
periode ketiga semakin kuat.
Contoh : M – OH →MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4)
asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam
sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.

C. Pengujian Unsur – Unsur Periode Ketiga


 Reaksi dengan Air
1. Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan
hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2. Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar
dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin
akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng
magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada
lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi.
Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium
oksida dan hidrogen.
3. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium
oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida
pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4. Silicon
Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi
silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang
digunakan. Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam
hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu
tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang
akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5. Fosfor dan sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
6. Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna hijau.
Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam kloridadan asam hipoklorit.
 Reaksi dengan Oksigen
1. Aluminium
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan
oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan
percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
2. Silikon
Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon
dioksida.
3. Fosfor
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih,
produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor (III) oksida:

Untuk fosfor (V) oksida:


4. Sulfur
Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru
pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
5. Klor dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen.
Argon juga tidak bereaksi dengan oksigen.
 Reaksi dengan Klor
1. Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2. Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
3. Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran
klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini
dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian
bawah tabung saat didinginkan.
Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak
berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
4. Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak
berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
5. Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III)
klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap.

Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).


6. Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan
cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
7. Klor dan Argon
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak
bereaksi dengan klor.
D. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Periode Ketiga
Tabel pembuataan dan kegunaan unsur periode ketiga.

UNSUR PEMBUATAN KEGUNAAN TERDAPAT RUMUS


PADA SENYAWA
Na Elektrolisis · Pembuatan Garam NaCl
leburan NaCl TEL Sendawa NaNO3
(Proses Down) · Mereduksi Chili
bijih loga (Ti) Kriolit Na3AlF6
· Lampu Bijih silikat Na2SiO3
Kabut
Mg Elektrolisis · Magnalium Air laut MgCl2
lelehan MgCl2 untuk bahan Magnetit MgCO3
kerangka Kiserit MgSO4.3H2O
pesawat terbang Dolomit MgCO3.CaCO3
Karnalit KCl.MgCl2.6H2O
Asbes CaMg(SiO3)4
Mika K-Mg-Al Silikat
Si Reduksi pasir · Bahan Pasir/kuarsa SiO2
SiO2 dengan C semikonduktor Tanah liat Al2O3.2SiO2.2H2O
dalam tanur untuk Asbes Mg-Ca-Silikat
listrik kalkulator, Mika K-Mg-Silikat
mikrokomputer,
polimer silikon
untuk
mengubah
jaringan pada
tubuh
P Proses Wohler · Fosfor Batu karang Ca3(PO4)2
(memanaskan putih (beracun) fosfat (apatit
campuran untuk bahan dan fosforit)
fosforit, pasir baku
dan C pada pembuatan
suhu 1300oC H3PO4
dalam tanur · Fosfor
listrik) merah (tidak
beracun) untuk
bidang gesek
korek api
Al Marten Hall · Alat masak, Alumino Campuran Al-O-
Penambahan karena tahan silikat Si
kriolit dalam panas dan tahan Korundum Al2O3
proses Hall karat karena Kriolit Na3AlF6
berfungsi: membentuk Bauksit Al2O3.xH2O
ü Melarutkan lapisan oksida
Al2O3 · Paduan Al
ü Menurunkan untuk pesawat
titik leleh Al2O3 terbang
· Al(OH)3
untuk obat
maag
S Pembuatan · Pembuatan
dengan 2 cara: korek api Pirit FeS2
1) Metode
Frasch (yang · Proses
ada di dalam vulkanisasi
tanah) karet
2) Metode
Sisilia (yang · Pembuatan
ada di CS2 (bahan
permukaan baku serat
tanah) rayon)
Pembuatan · (NH4)SO4
H2SO4 ada 2 atau pupuk ZA
cara:
1) Proses · H2SO4
Kontak dengan untuk elektrolit
bahan baku pada aki
SO2, katalisnya (accumulator)
V2O5
2) Proses ·
Bilik Timbal CuSO4.5H2O
dengan bahan (terusi) untuk
baku SO2, anti jamur pada
katalisnya uap tanaman dan
nitroso kayu
(campuran NO
dan NO2)

E. KELIMPAHAN DI ALAM, MANFAATNYA dan PROSES


PENGOLAHAN
1. Natrium (Na)
a. Kelimpahan di alam :
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan
seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara,
dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat
reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium
banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6%
di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.

b. Manfaat :
 Dipakai dalam pebuatan ester
 NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
 Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
 Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
 Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
 NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
 NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
 Memurnikan logam K, Rb, Cs
 NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah

c. Proses Pengolahan :
Natrium bisa diperoleh dengan elektrolisi garam NaCl. GaramNaCl yang benar-
benar kering, tidak mengandung H2O dipanaskan hingga meleleh, kemudian dielektrolisis
dengan elektorda Pt.
NaCl→ Na + Cl2
Proses elektrolis harus dilakukan tanpa air. Karena kalau ada air, akan terbentuk NaOH.
Na + H2O →NaOH + H2

2. Magnesium(Mg)
a. Kelimpahan Di Alam
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan
nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk
membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut “magnalium” atau
“magnelium”.

b. Manfaat :
 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.
 Pemisah sulfur dari besi dan baja.
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
 Untuk membuat lampu kilat.
 Sebagai katalis reaksi organic

c. Proses Pengolahan :
Magnesium adalah elemen logam terbanyak ketiga (2%) di kerak bumi setelah besi dan
aluminium. Kebanyakan magnesium berasal dari air laut yang mengandung 0,13%
magnesium dalam bentuk magnesium klorida. Pertama kali diproduksi pada tahun 1808,
logam magnesium dapat didapat dengan cara electrolitik atau reduksi termal. Pada metode
elektrolisis, air laut dicampur dengan kapur (kalsium hidroksida) dalam tangki
pengendapan.Magnesium hidroksida presipitat mengendap, disaring dan dicampur dengan
asam klorida.Larutan ini mengalami elektrolisis (seperti yang dilakukan pada aluminium);
agar eksploitasi menghasilkan logam magnesium, yang kemudian dituang/dicor menjadi
batang logam untuk diproses lebih lanjut ke dalam berbagai bentuk.

3. Aluminium (Al)
a. Kelimpahan Di Alam :
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor
yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan
diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium
juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
b. Manfaat :
 Banyak dipakai dalam industri pesawat.
 Untuk membuat konstruksi bangunan.
 Dipakai pada berbagai macam aloi.
 Untuk membuat magnet yang kuat.
 Tawas sebagai penjernih air.
 Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa.
 Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll.

c. Proses Pengolahan :
Aluminium adalah logam yang sangat reaktif yang membentuk ikatan kimia berenergi
tinggi dengan oksigen. Dibandingkan dengan logam lain, proses ekstraksi aluminium dari
batuannya memerlukan energi yang tinggi untuk mereduksi Al2O3. Proses reduksi ini
tidak semudah mereduksi besi dengan menggunakan batu bara, karena aluminium
merupakan reduktor yang lebih kuat dari karbon

4. Silikon (Si)
a. Kelimpahan Di Alam :
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan
nomor atom 14.Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon
hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat.
Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan
untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silicone

b. Manfaat :
 Dipakai dalam pembuatan kaca.
 Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor.
 Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga.
 Untuk membuat enamel

c. Proses Pengolahan :
Silikon merupakan salah satu unsur metaloid dengan nomor atom 14 dan terdapat pada
periode 3 golongan 14 yang melebur pada suhu 1410 °C. Silikon sering digunakan untuk
membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh
pasien dalam bentuk silikone. (fungsi silikon dalam pembuatan semikonduktor baca disini
sedangkan kegunaan semikonduktor di sini) Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa
(quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas (C).
Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C Silikon yang
diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang
diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam
bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di
atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2)

5.Fosfor (P)
a. Kelimpahan Di Alam :
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang
terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai
jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang
ditambah tembaga atau perak dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan.
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan
lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang
dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Fosfor pada tabung sinar katoda mulai
dibakukan pada sekitar Perang Dunia II dan diberi lambang huruf “P” yang diikuti dengan
sebuah angka.

b. Manfaat :
 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
 Pemisah sulfur dari besi dan baja
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
 Untuk membuat lampu kilat
 Sebagai katalis reaksi organik

c. Proses Pengolahan :
Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batu bara dan pasir dalam
pembakaran listrik. Fosfor didistilasi dan terkondensasi di bawah air sebagai P4.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 + 10C P4 + 6CaSiO3 + 10CO

6.Sulfur (S)
a.Kelimpahan Di Alam :
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan
multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di
alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral
sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua
asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk
mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.

b.Manfaat :
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses

c.Proses Pengolahan :
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian
terbawa ke permukaan.
a. Proses Frasch
Tiga buah pipa yang konsentris ditanamkan ke dalam endapan belerang. Air lewat panas
(165oC) dan dibawah tekanan dimasukkan ke dalam terluar, dan oleh suhu yang setinggi
ini belerang menjadi mencair. Kemudian udara di bawah tekanan ditiupkan melalui pipa
paling dalam. Keadaan ini memaksa belerang cair ke permukaan melalui pipa tengah.
Melalui cara ini didapatkan belerang dengan tingkat kemurnian 99% .
b. Proses Claus
Hydrogen sulfide diekstrak dari gas alam dengan cara penggelembungan gas melalui
etanolamin, HOCH2CH2 NH2 suatu pelarut basa organic. Proses Clause sangat
mengurangi pencemaran dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Berikut adalah
reaksi yang terjadi dalam pembuatan belerang dengan proses Clause : H2S(g) +
O2(g)→SO2(g) + H2O(g)

7.Chlor (Cl)
a. Kelimpahan Di Alam:
Klor (bahasa Yunani: Chloros, “hijau pucat”), adalah unsur kimia dengan
simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok
halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini
adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang
sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan,
termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat
beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih,
atau desinfektan.

b. Manfaat :
 Dipakai pada proses pemurnian air 2.
 Cl2dipakai pada disinfectan 3.
 KCl digunakan sebagai pupuk 4.
 ZnCl2 digunakan sebagai solder 5.
 NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere 6.
 Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
 Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum 8.
 Dipakai pada berbagai macam industri

c.Proses pengolahan :
Dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dan oksidasi senyawa. Penggunaan klor dan
senyawanya yaitu sering digunakan sebagai bahan pemutih, desinfektan, bahan baki
kimia, obat antiseptik, pestisida, herbisida, obat-obatan, makanan pelarut, bahan peledak,
korek api, cat, plastik, dan tekstil. Lebih kurang 0,15% tubuh manusia tersusun oleh
senyawa ini.

8.Argon (Ar)

a.Kelimpahan Di Alam :
Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki lambang Ar dan
nomor atom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di udara bebas (udara kering)
dan ketiga paling melimpah di alam semesta. Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah
Argon. Argon adalah unsur yang tak berwarna dan tak berbau. Jumlah unsur ini terus
bertambah sejak bumi terbentuk karena Kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon.

b.Manfaat :
 Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
 Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
 Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
 Untuk mendeteksi sumber air tanah
 Dipakai dalam roda mobil mewah

c.Proses Pengolahan
Argon diproduksi dengan metode destilasi udara cair, sebuah proses yang memisahkan
nitrogen cair yang bertitik didih 77,3 K dari Argon yang bertitik didih 87,3 K dan oksigen
yang bertitik didih 90,2 K.

F. Sifat Oksidator dan Reduktor pada unsur Periode 3


Unsur periode 3 dari kiri ke kanan sifat reduktornya semakin berkurang karena energi
ionisasinya semakin besar sehingga sukar melepas elektron.
 Mg mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada Na yang merupakan
reduktor terkuat, dapat bereaksi dengan air panas.
 Al mempunyai sifat reduktor yang lebih lemah daripada Mg, tidak dapat bereaksi
dengan air.
 Si merupakan unsur semi-logam yang sangat sulit melepaskan elektron.
 P memiliki sifat oksidator yang lemah. Tidak dapat bereaksi dengan air tetapi
dapat bereaksi dengan oksidator kuat dan logam.
 S memiliki sifat reduktor yang lemah dari fosfor, dapat bereaksi dengan air dan
logam.
 Cl merupakan oksidator terkuat, dapat bereaksi dengan air, logam, dan nonlogam.
Tugas:

UNSUR PERIODE KETIGA

DI SUSUN OLEH:

MUH.FAUZAN(XII IPA 2)
UNSUR TRANSISI (UNSUR PERIODE KEEMPAT)

Unsur-unsur transisi di dalam sistem periodik unsur dinyatakan sebagai unsur


golongan B. Golongan ini dimulai dari IB, II, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB.
Berdasarkan konfigurasi elektronya, unsur-unsur transisi terletak pada blok d dalam
sistem periodik unsur. Unsur-unsur transisi periode 4, yaitu Skandium (Sc) Titanium
(Ti), Vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co) nikel (Ni), tembaga
(Cu), dan seng (Zn).
Secara umum, unsur-unsur transisi periode 4 mempunyai sifat fisik sebagai berikut:
1. Unsur-unsur transisi merupakan unsur logam yang beerwujud padat pada suhu
ruangan dengan ikatan logam yang kuat.
2. Memiliki beberapa bilangan oksidasi kecuali Sc dan Zn.
3. Senyawa yag dibentuk dari unsur transisi memiliki warna yang menarik.
4. Senyawanya dapat ditarik oleh medan magnet (paramagnetik).
5. Unsur transisi dapat membentuk senyawa kompleks dan senyawa koordinasi.
6. Memiliki titik lebur dan titik didih tinggi.

 Sifat fisika unsur-unsur periode keempat


1. Sifat Logam
Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar
listrik dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai
konduktivitas listrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua.
Dibandingkan dengan golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik
leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi
berbagi elektron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat.
Kecuali seng logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yang berpasangan. Hal ini
lebih memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam dan ikatan kovalen antaratom
logam transisi. Ikatan kovalen tersebut dapat terbentuk antara elektron-elektron yang
terdapat pada orbital d. Dengan demikian, kisi kristal logam-logam transisi lebih sukar
dirusak dibanding kisi kristal logam golongan utama. Itulah sebabnya logam-logam
transisi memiliki sifat keras, kerapatan tinggi, dan daya hantar listrik yang lebih baik
dibanding logam golongan utama.
Karakteristik Logam Transisi Periode Keempat
Karakteristik Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn
Nomor Atom 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KonfigurasiElektron4s23d14s23d24s23d34s23d44s23d54s23d64s23d74s23d84s23d94s23d10
Densitas (g/am3) 3,0 4.51 6.1 7.19 7.43 7.86 8.9 8.9 8.96 7.14
Titik leleh 1.539 1.668 1.900 1.845 1.245 1.536 1.495 1.453 1.083 419.5
Titik didh 2.730 3.260 3.450 2.665 2.150 3.000 2.900 2.730 2.595 905
Kekerasan - - - 9.0 5.0 4.5 - - 2,8 2,5
2. Bilangan Oksidasi
Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2,
unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium
yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4 (Keenan, dkk, 1992: 167).
IIIB IVB VB VIB VIIB VIIIB IB IIB
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni CU Zn
+1 +1
+2 +2 +2 +2* +2* +2 +2* +2* +2*
+3* +3 +3 +3* +3 +3* +3* +3 +3
+4* +4* +4 +4 +4 +4
+5 +5 +5 +5
+6 +6 +6
+7

3. Sifat Kemagnetan
Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu paramagnetik, di mana atom,
molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron yang
tidak berpasangan pada orbitalnya dan diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion
dapat ditolak oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan.
Sedangkan pada umumnya unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena
mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbital-orbital d-nya. Sifat
paramagnetik ini akan semakin kuat jika jumlah elektron yang tidak berpasangan pada
orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik,
sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat feromagnetik,
yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik hanya saja dalam keadaan padat
(Brady, 1990: 698).

4. Titik Leleh dan Titik Didih


Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena
ikatan antaratom logam pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titik didih seng
jauh lebih rendah dibanding unsur transisi periode keempat lainnya karena pada seng
orbital d-nya telah terisi penuh sehingga antaratom seng tidak dapat membentuk ikatan
kovalen.

5. Ion Berwarna
Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan
timbulnya warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat
bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada
golongan transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada
subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan
memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang
dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. Misalnya Ti 2+ berwarna ungu,
Ti4+tidak berwarna, Co2+ berwarna merah muda, Co3+ berwarna biru, dan lain
sebagainya.

Warna Senyawa Logam Transisi dengan berbagai bilangan oksidasi


Unsure +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7
Sc - - Tb - - - -
Ti - - ungu Tb - - -
V - Ungu Hijau biru Merah - -
Cr - Biru Hijau - - Jingga -
Mn - Merah Coklat Coklat Biru Hijau Ungu
muda tua
Fe - Hijau Kuning - - - -
Co - Merah Ungu - - - -
muda
Ni - Hijau - - - - -
Cu Tb Biru - - - - -
Zn - Tb - - -

 Sifat-sifat Kimia Unsur-unsur periode keempat


1. Kereaktifan
Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki harga
potensial elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkan logam-logam
tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga. Kebanyakan logam transisi dapat
bereaksi dengan unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen, dan halogen.
2Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)

Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.


2Se(s) + 6H2O(l) 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)

2. Pembentukan Ion Kompleks


Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana
kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan.
Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi
sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
Contoh: [Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6] 4+

[Cr(NH3)4 Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkanperpindahan elektron
yang terjadi pada pengisian subkulit d denganpengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc
dan Zn tidak berwarna.

 Kelimpahan unsur-unsur periode Keempat dialam dan mineralnya


Unsur-unsur transisi periode keempat di alam sebagian besar ditemukan dalam bentuk
senyawa oksida dan sulfida. Hal itu terjadi karena unsur-unsur transisi periode keempat
sangat mudah teroksidasi dan mempunyai afinitas yang cukup besar terhadap oksigen
dan belerang. Selain itu, okisigen dan belerang termasuk unsur-unsur yang sangat
reaktif terhadap logam dan tersebar di kerak bumi.

Keberadaan unsur-unsur transisi periode keempat di Indonesia


Unsur Mineral Rumus Kimia Daerah
Sc Thortveitite Sc2Si2O -
Ti Rutil TiO2 -
Ilmenit FeTiO3 -
V Vanadit Pb3(VO4)2 -
Cr Kromit FeCr2O4 Sulawesi Tengah
Mn Pirolusit MnO2 Kalimantan Barat,
Manganit Mn2O3.H2O Yogyakarta
Fe Hematitit Fe2O3 Kalimantan Barat
Magnetit Fe3O4 Sumatera Barat
Limonit Fe2O3.H2O Sumatera Selatan
Siderit FeCO3 Sulawesi Tengah
Pirit FeS2 Sulawesi Tengah
Co Kobaltit CoAsS Sulawesi Tengah
Smaltit COAs2 Sulawesi Tenggara
Ni Pentlandite (FeNi)S Sulawesi Tengah
Garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2OSulawesi Tenggara
Cu Kalkopirit CuFeS2 Kalimantan Barat
malasit Cu2(OH)2CO3 Papua
Kalkosit Cu2S Sumatera Barat
Zn Seng blende/ZnS Sumatera Barat
sphalerite
Calamine ZnCO3 Sulawesi Tengah

 Unsur-unsur periode keempat


a) Skandium (Sc)
Kelimpahan skandium di kulit bumi sekitar 0,0025%. Di dalam skandium terdapat hanya
sedikit bersama dengan unsur-unsur lantanida. Kandungan unsur ini dalam mineral
hanya berkisar 5 – 30 ppm dan sangat sulit dipisahkan dari mineralnya. Akibatnya,
produksi skandium hanya dalam satuan gram atau kilogram (tidak sampai ton). Oleh
karena itu, harganya sangat mahal sehingga sangat jarang ditemukan dan
dimanfaatkan.
Ion Sc3+ tidak berwarna dan bersifat amfoter, mirip dengan Al3+. Skandium memiliki
reaktifitas yang tinggi yang bersifat isotop radioaktif dengan waktu paruh yang singkat.
Skandium -45 merupakan satu-satunya isotop alami yang tidak bersifat radioaktif.
Skandium digunakan sebagai komponen pada lampu berintensitas tinggi. Selain itu,
skandium dapat menghasilkan larutan asam pada proses hidrolisis [Sc(H 2O)6]3+ dan
membentuk senyawa Na3ScF6 yang mirip kriolit (Na3AlF6). Sakndium juga dimanfaatkan
sebagai bahan pembentuk gelatin hidroksida (Sc(OH)3) yang bersifat amfoter. Logam
skandium dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampurkan dengan klorida-
klorida lain.

b) Titanium (Ti)
Kelimpahan titanium dikulit bumi cukup banyak sekitar 0,6%. Selain rutil dan ilmenit,
mineral yang mengandung titanium yaitu perovskite (CaTiO3) dan titanit (CaTiOSiO4).
Densitas titanium rendah, kekuatan strukturnya tinggi pada suhu tinggi, dan tahan
terhadap korosi (karat). Oleh karena itu titanium banyak digunakan dalam industri
pesawat terbang, mesin turbin, dan peralatan kelautan.
Titanium juga bersifat amfoter, inert, putih cerah, tidak tembus cahaya, dan tidak
beracun (nontoksik). Sifat-sifat ini dimanfaatkan untuk membuat pemutih dan pengilap
kertas, pigmen putih dalam cat, keramik, kosmetik, kaca, plastik, dan bahan-bahan lain
dalam industri kimia.
Logam titan (Ti) diperoleh dengan jalan mengalirkan gas klorin pada TiO 2 sehingga
terbentuk TiCl4. Reaksikan
TiO2(s) + 2C(s) + 2Cl2(g) TiCl4(s) + 2CO(g)

TiCl4 yang terjadi direduksi dengan logam Mg pada suhu tinggi yang bebas oksigen.
Reaksinya :
TiCl4(s) + 2Mg(s) Ti(s) + 2MgCl2(s)

c) Vanadium (V)
Vanadium dikulit bumi terdapat 0,02%. Meskipun sedikit vanadium tersebar luas di
alam. Vanadium juga dapat diperoleh dari pembakaran oksidanya berupa vanadium
pentaoksida (V2O5) digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat dalam
proses kontak. Sementara itu, vanadium dalam bentuk logam campuran (aliase)
dengan besi menghasilkan ferovanadium yang bersifat keras, kuat, dan tahan korosi.
Oleh karena itu, ferovanadium banyak digunakan dalam pembuatan peralatan tehknik
yang tahan getaran, misalnya pegas, per mobil, pesawat terbang, dan kereta api.
Ferovanadium dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe).
Reaksinya:
2V2O5(s) + 5Si(s) +Fe(s) 4V(+Fe)(s) + 5SiO2(s)
Ferofanadium

Senyawa SiO2 ditambah dengan CaO menghasilkan suatu terak CaSiO3 yaitu bahan
yang dihasilkan selama pemurnian logam. Reaksinya:
SiO2(s) + CaO(s) CaSiO3(s)
Terak

d) Krom (Cr)
Kelimpahan krom di kulit bumi hanya 0,0122%. Meskipun demikian krom banyak
digunakan dalam industri logam karena merupakan komponen paling penting. Logam
krom reaktif terhdapa oksigen dan membentuk oksida yang berupa lapisan tipis
dipermukaan logam. Lapisan tersebut melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut. Oleh
karena itu, logam krom banyak digunakan untuk melapisi logam lain agar tahan karat
secara elektroplating, misalnya nikrom pada alat pemanas (stainless steel)
mengandung 18% krom. Selain itu krom juga digunakan sebagai bahan dasar dalam
industri baja sehingga dihasilkan baja yang lebih kuat dan mengkilap.
Kromit (FeCr2O4) direduksi oleh karbon menghasilkan ferokrom. Reaksinya:
FeCr2O4(s) + 4C(s) Fe(s) +2Cr(s) + 4CO(s)
Ferokrom

Logam krom dibuat menurut proses Goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan
logam aluminium. Reaksinya :
Cr2O3(s) + 2Al(s) Al2O3(s) + 2Cr(s)

Biloks Senyawa
+2 CrX2
+3 CrX3, Cr2O3, dan Cr(OH)3
+6 K2Cr2O7, Na2CrO4, dan CrO3

e) Mangan (Mn)
Mangan terdapat dialam dalam jumlah melimpah. Selin dalam bentuk mineral pirolusit
mangan terdapat di alam dalam bentuk spat mangan (MnO 3), dan manganit
(Mn2O3H2O).
Mangan bayak digunakan pada industri baja sebagai campuran (alloy) mangan dengan
besi yang disebut feromangan. Feromangan digunakan sebagai bahan pembuat mesin
dan alat berat karena sifatnya yang sangat keras, kuat, dan tahan gesekan. Selain itu,
mangan dalam bentuk senyawa MnO2 digunakan pada baterai kering.
Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi
oksida dan karbon.
Reaksinya :
MnO2(s) + Fe2O3(s) + 5C(s) 2Fe(s) + Mn(s) + 5CO(s)
Feromangan

Pada proses ini mangan dalam baja feromangan berfungsi untuk mengikat oksigen
agar pada proses penuangan tidak terjadi gelembung-gelembung udara yang
menyebabkan baja kropos (berongga di dalamnya).
Logam mangan murni dibuat dengan proses alumino thermi seperti pembuatan logam
krom. Reaksinya :
Tahap 1 : 3MnO2(s) Mn3O4(g) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4(s) + 8Al(s) 9Mn(s) + 4Al2O3(s)
Biloks Senyawa
+2 Mn(OH)2, MnS, MnSO4, dan MnCl2
+4 MnO2
+7 KMnO4

f) Besi (Fe)
Kelimpahan besi dialam menempati urutan ke empat terbanyak di kulit bumi. Besi
merupakan logam yang sangat penting dalam industri sehingga logam besi paling
banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.
Besi bersifat feromagnetik. Oleh karena itu, banyak oksida besi digunakan sebagai
perangkat elektronik, memori komputer dan pita rekaman. Kompleks besi juga berperan
penting dalam proses biologis, diantaranya untuk membentuk haemoglobin dalam
darah dan klorofil pada tanaman.
Besi murni bersifat lunak, liat, dan cukup reaktif. Oleh karena itu, besi selalu dipadukan
dengan logam lain membentuk aliase, misalnya baja atau stainless steel agar lebih
keras. Baja dibuat dari besi kasar yang di tambah Mn, Cr, Ni, atau unsur lain sesuai
dengan tujuan penggunaan baja tersebut.
Biloks Senyawa
+2 FeS, FeSO4.7H2O, dan K4Fe(CN)6
+3 FeCl3, Fe2O3, K3[Fe(CN)6], dan Fe(SCN)3
Campuran +2 dan +3 Fe3O4 dan KFe[Fe(CN)6]
g) Kobalt (Co)
Kobalt bersifat mirip dengan nikel. Kobalt bersama-sama dengan nikel terdapat dalam
senyawa besi. Unsur kobalt tidak reaktif, namun stabil terhadap panas. Kobal
digunakan untuk membuat paduan logam. Campuran besi kobalt mempunyai sifat
tahan karat. Alinico merupakan paduan aluminium, nikel, kobalt, dan tembaga yang
bersifat magnet kuat. Kobalt juga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan mesin jet,
mesin turbin, peralatan tahan panas. Isotop radioaktif kobalt (Co -60) berguna dalam
pengobatan kanker.
Ion Co2+ dalam bentuk larutan digunakan sebagai bahan tinta yang tidak berwarna
sementara itu, kertas yang mengandung ion Co2+ digunakan untuk mendeteksi
perubahan cuaca. Jika cuaca lembab (akan turun hujan), kertas berwarna merah
karena mengandung ion Co2+. Jika cuaca cerah kertas berwarna biru karena
mengandung ion Co3+.
Biloks Senyawa
+2 CoSO4, [Co(H2O)6]Cl2, [Co(H2O)6](NO3)2, dan CoS
+3 CoF3, Co2O3, K3[Co(CN)6], dan [Co(NH3)6]Cl3

h) Nikel (Ni)
Nikel merupakan logam putih mengkilap seperti perak dan dijadikan sebagai
penghantar panas atau listrik yang baik. Selain dalam bentuk senyawa mineral, nikel
juga dijumpai sebagai senyawa kompleks, misalnya [Ni(NH3)6]Cl2 dan
[Ni(NH3)6]SO4 yang digunakan dalam elektroplating.
Nikel juga berfungsi untuk melapisi logam agar tahan karat dan sebagai campuran
logam, misalmonel (paduan 60% Ni, 40% Cu, dan sedikit Fe, Mn, Si, C) dan alnico.
Serbuk nikel biasa digunakan sebagai katalis dalam reaksi reduksi senyawa
hidrokarbon, contohnya proses hidrogenasi lemak pada pembuatan margarin. Nikel (III)
oksida (Ni2O3) digunakan dalam sel Edison.
Biloks Senyawa
+2 NiCl2, [Ni(H2O)6]Cl2, NiS, NiO, Co2O3, [Ni(H2O)6]SO4

i) Tembaga (Cu)
Di alam tembaga terdapat dalam bentuk bijih tembaga. Sekitar 80% tembaga diperoleh
sebagai sulfida. Namun, adapula yang ditemukan dalam keadaan bebas. Tembaga
merupakan logam yang berwarna kemerahan. Logam ini termasuk penghantar panas
dan listrik yang baik. Oleh karena itu, tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik
(alat-alat elektronik). Tembaga juga mudah ditempa dan bercampur dengan emas
sehingga digunakan pada pembuatan kerajinan.
Tembaga juga banyak digunakan untuk membuat paduan logam seperti kuningan
(tembaga dan seng), perunggu (tembaga dan timah), monel, alnico, dan sebagainya.
Kegunaan tembaga lainnya sebagai berikut.

1. Menguji kemurnian alkohol dengan memasukkan serbuk putih CuSO 4 ke dalam


alkohol yang mengandung air. Serbuk putih menjadi biru karena mengikat air.
Reaksinya :
CuSO4 + 5H2O CuSO4.5H2O
Putih biru

2. Membuat rayon/sutra buatan dengan melarutkan selulosa ke dalam larutan


Schweitsern (larutan ion kompleks kupri tetrain [Cu(NH3)4]2+dari Cu(OH)2 yang
dilarutkan dalam larutan NH4OH).
3. Mematikan serangga atau hama tanaman menggunakan bubur bordeaux
(campuran Cu(OH)2 + CaSO4 yang dibuat dari CuSO4 + Ca(OH)2).
4. Menguji sifat pereduksi dari senyawa yang mengandung gugus aldehid/alkanal.

Tembaga dapat diidentifikasikan dengan cara mengaliri gas H2S pada senyawa yang
meengandung Cu2+, sehingga menghasilkan endapan yang berwarna hitam.
Reaksinya:
Cu2+(aq) + H2S(g) Cu(s) + 2H+(aq)
Hitam

Biloks Senyawa
+1 Cu2O, Cu2S, dan CuCl
+2 CuO, CuSO4.5H2O, CuCl2.2H2O, dan [Cu(H2O)6](NO3)2

j) Seng (Zn)
Seng merupakan unsur terakhir pada deret logam transisi periode keempat. Seng
digunakan sebagai logam pelapis besi agar tahan karat. Seng juga berguna untuk
paduan logam (misal kuningan), zat antioksidan pada pembuatan ban mobil, bahan
pembuatan cat putih, dan bahan untuk melapisi tabung gambar televisi karena dapat
berfluoresensi (mengubah berkas elektron menjadi cahaya tampak). Lembaran seng
dapat dimanfaatkan sebagai atap bangunan.
Pembuatan logam seng dilakukan dengan pemanggangan seng sulfida (ZnS)
kemudian oksida seng direduksi dengan karbon pijar. Reaksinya :
2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)
ZnO(s) + C(s) Zn(g) + CO(g)
Proses ini berlangsung pada suhu ± 1.200oC. seng dalam bentuk gas dikondensasikan
menjadi debu seng.

Diantara beberapa unsur transisi, logam besi dan tembaga merupakan unsur transisi
yang banyak terdapat di alam. Berikut ini proses pengolahan 2 logam tersebut:
1. Proses pengolahan Besi
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur
tinggi. Prinsip kerjanya dengan mereduksi oksida besi dengan gas karbon monoksida.
Adapun langkah-langkah dalam proses pengolahan besi dari bijihnya sebagai berikut.
a. Bahan-bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak tanur. Bahan-bahan
tersebut meliputi hal-hal berikut.
1) Bahan utama, yaitu bijih besi hematit (Fe2O3) dicampur dengan pasir (SiO2)
dengan oksida-oksida asam lain. Bahan ini akan direduksi.
2) Bahan pereduksi, yaitu kokas (karbon)
3) Bahan tambahan, yaitu batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat-zat
pengotor.
b. Udara panas dimasukkan dari bagian bawah tanur sehingga suhu tanur semakin ke
atas semakin rendah. Hal ini menyebabkan kokas terbakar.
c. Gas CO2 yang terbentuk direduksi oleh kokas yang panas menjadi CO.
d. Gas CO yang terbentuk dan kokas akan mereduksi bijih besi (Fe2O3).
e. Besi cair yang terbentukmengalir ke bawah dan berkumpul didasar tanur.
f. Pada bagian tengah tanur, batu kapur terurai.
g. Selanjutnya CaO akan mengikat zat pengotor dan membentuk terak pada dasar
tanur.
Terak yang terbentuk akan mengapung di permukaan besi cair dan keluar melalui
saluran tersendiri. Terak tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
beton jalan raya.
Besi cair pada dasar tanur tersebut disebut besi kasar. Selanjutnya besi kasar
dikeluarkan dari tanur dengan dituang dalam cetakan-cetakan menjadi besi tuang atau
besi cor yang bersifat keras dan rapuh. Besi kasar mengandung 95% besi, 4% karbon,
dan sisanya berupa fosforus, silikon, belerang, dan mangan.
Besi dapat terbentuk jika kadara karbonnya dikurangi dengan memanaskannya
sehingga karbon yang terkandung dalam besi teroksidasi menjadi gas CO 2. Besi yang
memilki kadar karbon cukup rendah disebut besi tempa. Besi ini digunakan untuk
berbagai peralatan seperti cangkul, mur, baut, dan pembuatan baja.

2. Pengolahan Tembaga
Proses pengolahan tembaga diawali dengan pemanggangan kalkopirit (CuFeS 2) atau
bijih tembaga lain. Hasil pemanggangan dioksidasi dalam oksigen.

Tembaga yang dihasilkan dimurnikan secara elektrolisis dan flotasi. Pemurnian


tembaga dengan elektrolisis dilakukan dengan menempatkan tembaga kotor di anode
menggunakan larutan elektrolit CuSO4 sehingga tembaga murni akan diperoleh di
katode.

MANFAAT UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT


1. Skandium (Sc)
Skandium merupakan unsur yang jarang terdapat di alam, walaupun ada cenderung dalam
bentuk senyawa dengan bilangan oksidasi +3 misalnya ScCl3, Sc2O3. Senyawa tidak berwarna
dan bersifat diamagnetik, hal ini disebabkan ion Sc3+ sudah tidak memiliki elektron dalam
orbital d nya.

Kira-kira 20 kg (dalam bentuk Sc2O3) skandium digunakan setiap tahun di Amerika


Serikat untuk membuat lampu berkeamatan tinggi. Skandium iodida yang dicampur ke dalam
lampu wap raksasa akan menghasilkan sumber cahaya buatan kecekapan tinggi yang
menyerupai cahaya matahari dan membolehkan salinan warna yang baik untuk kamera
televisi. Lebih kurang 80 kg skandium digunakan sejagat setiap tahun dalam pembuatan
lampu mentol. Isotop radioaktif Sc-46 digunakan dalam peretak pelapis minyak sebagai agen
penyurih.
Penggunaan utamanya dari segi isi padu adalah aloi aluminium-skandium untuk industri
aeroangkasa dan juga untuk peralatan sukan (basikal, bet besbol, senjata api, dan sebagainya)
yang memerlukan bahan berprestasi tinggi. Apabila dicampur dengan aluminium.
2. Titanium (Ti)
Titanium banyak digunakan dalam industri dan konstruksi :
a. Titanium digunakan sebagai bahan konstruksi karena mempunyai sifat fisik :
1. Rapatannya rendah (logam ringan),
2. Kekuatan strukturnya tinggi,
3. Tahan panas,
4. Tahan terhadap korosi,.
b. Titanium digunakan sebagai badan pesawat terbang dan pesawat supersonik, karena pada
temperatur tinggi tidak mengalami perubahan kekuatan (strenght).
c. Titanium digunakan sebagai bahan katalis dalam industri polimer polietlen.
d. Titanium digunakan sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan
kosmetik.
e. Titanium digunakan sebagai katalis pada industri polimer.
f. Karena kerapatan titanium relatif rendah dan kekerasannya tinggi. Logam ini digunakan
untuk bahan struktural terutama dalam mesin jet, karena mesin jet memerlukan massa yang
ringan tetapi stabil pada suhu tinggi.
g. Karena logam titanium tahan terhadap cuaca, sehingga dapat digunakan untuk bahan
pembuatan pipa, pompa, dan tabung reaksi dalam industri kimia.

3. Vanadium (V)
Vanadium banyak digunakan dalam industri-industri seperti :
a. Untuk membuat peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan yang tinggi seperti
per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi,
b. Untuk membuat logam campuran,
c. Oksida vanadium (V2O5) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dengan
proses kontak.
d. Umumnya digunakan untuk paduan dengan logam lain seperti baja tahan karat dan baja untuk
peralatan berat karena sifatnya merupakan logam putih terang, relatif lunak dan liat, tahan
terhadap korosif, asam, basa, dan air garam.
e. V2O5 digunakan sebagai katalis pada proses pembuatan asam sulfat dan digunakan sebagai
reduktor.
4. Khromium (Cr)
Adapun kegunaan kromium antara lain sebagai berikut :
1. Khromium digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk
banyak alloy (logam campuran) yang berguna.
2. Kebanyakan khromium digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan
permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi.
3. Khromium juga dapat memberikan warna hijau emerald pada kaca.
4. Khromium juga luas digunakan sebagai katalis.
5. Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit
memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kestabilan struktur kristal.
6. Digunakan untuk katalis dan untuk pewarna gelas.
7. Campuran kromium (IV) oksida dan asam sulfat pekat mengahasilkan larutan pembersih
yang dapat digunakan untuk mengeluarkan zat organik yang menempel pada alat-alat
laboratorium dengan hasil yang sangat bersih, tetapi larutan ini bersifat karsinogenik
(menyebabkan penyakit kanker).
5. Mangan (Mn)
Mangan merupakan logam putih kemerahan atau putih kehijauan, keras (lebih keras dari
besi), sangat mengkilap, dan sangat reaktif banyak digunakan untuk panduan logam dan
membentuk baja keras yang digunakan untuk mata bor pada pemboran batuan.
Di samping itu, Mangan Oksida (sebagai pilorusit) digunakan sebagai depolariser
dan sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh
pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna
untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa
permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam
pengobatan. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang
penting untuk penggunaan vitamin B.
6. Besi (Fe)
Kegunaan utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan
untuk semua aloi dari besi (aliase). Baja aliase, yaitu baja spesial yang mengandung unsur
tertentu sesuai dengan sifat yang diinginkan. Salah satu contoh baja yang terkenal adalah
stainless steel, yang merupakan baja tahan karat.
Berikut urai beberapa kegunaan dari besi :
1. Sebagai logam, besi memiliki kegunaan paling luas dalam kehidupan, seperti untuk kontruksi
atau rangka bangunan, landasan, untuk badan mesindan kendaraan, tulkit mobil, untuk
berbagai peralatan pertanian, bangunan dan lain-lain. Mutu dari semua bahan yang terbuat
dari besi tergantung pada jenis besi yang digunakan, seperti:
a. Baja krom (95,9% Fe; 3,5%Cr; 0,3%Mn; 0,3%C)
b. Baja mangan (11-14%Mn)
c. Baja karbon (98,1% Fe; 1% Mn; 0,9%C)
d. Baja wolfram (94%Fe; 5%W; 0,3%Mn; 0,7%C)
2. Fe(OH)3 digunakan untuk bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok.
3. Fe2O3 sebagai bahan cat dikenal nama meni besi, digunakan juga untuk mengkilapkan kaca.
4. FeSO4 digunakan sebagai bahan tinta.
7. Kobalt (Co)
Kobalt merupakan logam putih keperakan dengan sedikit kebiruan bila digosok
langsung mengkilap lebih keras dan lebih terang dari pada nikel, tahan terhadap udara,
sehingga banyak digunakan untuk pelapis logam. Selain itu juga digunakan sebagai katalis,
untuk paduan logam (baja kobalt) digunakan sebagai bahan magnet permanen. Campuran Co,
Cr, dan W digunakan untuk peralatan berat dan alat bedah atau operasi. Campuran Co, Fe,
dan Cr (logam festel) digunakan untuk elemen pemanas listrik.
Kobalt yang dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat alnico,
alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung
kobalt, khromium, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang
digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan pada kecepatan yang tinggi.
Kobalt juga diguanakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Selain alloy,
digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam diguanakan dalam elektropalting
karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya.
Garam kobalt telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru
brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik, dan lapis e-mail gigi. Garam kobalt
adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobalt klorida
digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobalt digunakan secraa hati-hati dalam bentuk
klorida, sulfat, asetat, dan nitrat karena telah dibuktikan efektif dalam memperbaiki penyakit
kekurangan mineral tertentu pada binatang. Tanah yang layak mengandung hanya 0.13 – 0.30
ppm kobalt untuk makanan binatang.
8. Nikel (Ni)
Nikel banyak digunakan untuk hal-hal berikut ini:
1. Merupakan logam putih perak keabuan, dapat ditempa, penghantar panas yang baik dan
tahan terhadap udara, tetapi tidak tahan terhadap air yang mengandung asam sehingga banyak
digunakan sebagi komponen pemanas listrik (nikrom) yang merupakan campuran dari Ni, Fe,
dan Cr.
2. Perunggu-nikel digunakan untuk uang logam.
3. Perak jerman (paduan Cu, Ni, Zn) digunakan untuk barang perhiasan.
4. Logam rasein (paduan Ni, Al, Sn, Ag) untuk barang perhiasan.
5. Pembuatan aloi, battery electrode, dan keramik.
6. Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat.
7. Pelapis besi (pernekel).
8. Sebagai katalis.
9. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan logam berwarna kemerahan, mengkilap bila digosok dapat
ditempa, penghantar panas pada listrik yang baik, tidak mudah berkarat tetapi bila terkena
udara warnanya menjadi hijau oleh terbentuknya tembaga karbonat. Banyak digunakan
sebagai rangakian atau peralatan listrik, kabel listrik, dan untuk paduan logam.
CuSO4 (terusi) banyak digunakan untuk larutan elektrolit dalam sel elektrokimia,
campuran terusi dan Ca(OH)2 dengan sedikit air dapat digunakan memberantas kutu dan
jamur.
Tembaga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk kabel listrik,
bahan uang logam, untuk bahan mesin pembangkit tenaga uap dan untuk aloi.
10. Seng (Zn)
Logam seng berguna untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Merupakan logam cukup keras, terang berwarna putih kebiruan, tahan dalam udara
lembab dibanding Fe. Hal ini disebabkan diatas lapisan permukaan seng terbentuk lapisan
karbonat basa (Zn2(OH)2CO3) yang dapat menghambat oksidasi lebih lanjut. Karena sifat
tersebut, maka seng banyak digunakan untuk melapisi logam besi (disebut kaleng)
2. Digunakan juga sebagai elektroda pada elektroda (katoda) pada sel elektrokimia dan
untuk pembuatan paduan logam.
3. ZnO digunakan untuk bahan cat untuk memberikan warna putih dan digunakan untuk
pembuatan salep seng (ZnO-vaselin).
4. Logam ini digunakan untuk membentuk berbagai campuran logam dengan metal lain.
Kuningan, perak nikel, perunggu, perak Jerman, solder lunak dan solder aluminium adalah
beberapa contoh campuran logam tersebut.
5. Seng dalam jumlah besar digunakan untuk membuat cetakan dalam industri otomotif,
listrik, dan peralatan lain semacamnya.
6. Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium dilaporkan
sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti plastik. Prestal sangat mudah dibentuk dengan
cetakan murah dari keramik atau semen.
7. Seng juga digunakan secara luas untuk menyepuh logam-logam lain dengan listrik seperti
besi untuk menghindari karatan.
8. Seng oksida banyak digunakan dalam pabrik cat, karet, kosmetik, farmasi, alas lantai,
plastik, tinta, sabun, baterai, tekstil, alat-alat listrik dan produk-produk lainnya.
9. Lithopone, campuran seng sulfida dan barium sulfat merupakan pigmen yang penting.
Seng sulfida digunakan dalam membuat tombol bercahaya, sinar X, kaca-kaca TV, dan bola-
bola lampu fluorescent. Klorida dan kromat unsur ini juga merupakan senyawa yang banyak
gunanya.
10. Seng juga merupakan unsur penting dalam pertumbuhan manusia dan binatang. Banyak tes
menunjukkan bahwa binatang memerlukan 50% makanan tambahan untuk mencapai berat
yang sama dibanding binatang yang disuplemen dengan zat seng yang cukup.
 DAMPAK NEGATIF UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT
Logam besi mudah terkorosi dalam udara lembap, dalam bentuk senyawa kompleks
[k4Fe(CN)6.3H2O], unsur ini bersifat racun bagi tumbuhan. Tembaga mudah terbakar dalam
bentuk serbuk, dalam bentuk senyawa CuCl2 melalui pernapasan dapat menyebabkan
keracunan. Asam kromium CrO3 beracun dan bersifat karsinogenik.
TUGAS:

UNSUR PERIODE KE EMPAT

DI SUSUN OLEH:

MUH.FAUZAN(XII.IPA 2)

Anda mungkin juga menyukai