Anda di halaman 1dari 30

GOLONGAN TRANSISI PERIODE EMPAT

 Nama Anggota Kelompok :


1. Amartiya Shalaisya R. (03)
2. Dimas Fajri Pamungkas (07)
3. Mahbibul Labib A. (17)
4. M. Adryan Prawira K. (21)
Sifat fisik
Sifat kimia
2. Bilangan oksidasi
 Kebanyakan unsur transisi
memiliki biloks lebih dari satu.
 Unsur transisi kebanyakan
memiliki electron yang tidak
berpasangan pada orbital d
nya. Sehingga ini
menyebabkan unsur transisi
akan memiliki lebih dari satu
jenis biloks.
 Semakin banyak electron yang
tidak berpasangan pada
orbital d maka jumlah biloks
yang dimiliki oleh unsur transisi
tersebut akan semakin banyak.
Biloks unsur transisi juga
tergantung dengan ligan apa
yang diikat
Dampak negative unsure-unsur
transisi periode keempat
 Dampak negative unsure-unsur transisi periode keempat.
 Logam besi mudah terkorosi dalam udara lembap, dalam bentuk senyawa kompleks
[k4Fe(CN)6.3H2O], unsur ini bersifat racun bagi tumbuhan.
 Tembaga mudah terbakar dalam bentuk serbuk, dalam bentuk senyawa CuCl2 melalui pernapasan
dapat menyebabkan keracunan.
 Asam kromium CrO3 beracun dan bersifat karsinogenik.
 Skandium tidak beracun, namun perlu berhati-hati karena beberapa senyawa scandium mungkin
bersifat karsinogenik pada manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika
terakumulasi dalam tubuh. Bersama dengan hewan air, Sc dapat menyebabkan kerusakan pada
membran sel, sehingga memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem syaraf.
 Sc dapat mencemari lingkungan, terutama dari industri petroleum dan dari pembuangan perabot
rumah tangga. Sc secara terus-menerus terakumulasi di dalam tanah, hal ini akan memicu
terkonsentrasinya di dalam tubuh manusia dan hewan.
 Asap yang ditimbulkan pada pengelasan dan pembuaan baja dengan logam Mn ini bersifat racun
dan dapat mengganggu sistem saraf pusat.
METALURGI
DEFINSI : ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI LOGAM, PENGOLAHAN
DARI BIJIHNYA, PEMURNIAN, SERTA STUDI SIFAT MAUPUN
PENGGUNAANNYA. BIJIH ADALAH MINERAL ATAU BENDA ALAM LAINNYA
YANG SECARA EKONOMIS DAPAT DIAMBIL LOGAMNYA. KARENA LOGAM
BANYAK TERDAPAT DALAM BENTUK SENYAWA (OKSIDA, SULFIDA), MAKA
PROSESNYA SELALU REDUKSI.
Proses Pengolahan :
1. Proses Pemekatan.
2. Proses reduksi
3. Pembersihan,pembuatan aliase dan pemurnian
PROSES PEMEKATAN
Pemekatan bijih bertujuan untuk memisahkan mineral dari pengotornya sehingga
diperoleh kadar bijih tinggi. Pemekatan dapat dilakukan melalui dua teknik
pemisahan, yaitu pemisahan secara fisis dan pemisahan secara kimia. Pemisahan
secara fisis terdiri dari :
a. Pemisahan pengapungan (flotation separation)
b. Pemisahan gaya berat (gravity separation)
c. Pemisahan magnetik (magnetic separation)
d. Pemisahan pencairan (liquation separation)
e. Pemisahan amalgam (amalgams separation).
Pemisahan secara kimia terdiri dari :
a. Proses pelindian (leaching).
b. Proses pemanggangan (roasting).
Pada Proses ini dibahas menggunakan pemekatan tembaga dari bijihnya
melalui cara pengapungan (flotasi), seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1. Pada proses ini, bijih dihancurkan menjadi serbuk, kemudian
dicampurkan dengan zat pengapung, dan udara dialirkan hingga
berbusa. Zat pengapung berupa surfaktan (memiliki ujung polar dan
nonpolar), misalnya saponin.
PROSES REDUKSI
Setelah bijih tembaga dipekatkan (tembaga sulfida), kemudian direduksi dengan cara
pemangggangan. Reaksi yang terjadi:
2CuS(s) + 3O2(g) → 2CuO(s) + 2SO2(g)
Pemanggangan bersifat eksoterm sehingga setelah pemanggangan dimulai tidak perlu
ditambahkan panas lagi. Untuk memperoleh logam tembaga dilakukan dengan cara
reduksi tembaga oksida dengan karbon sebagai reduktor :

Uap logam tembaga meninggalkan reaktor dan terkondensasi menjadi cair, yang
selanjutnya memadat. Hidrogen dan logam aktif, seperti natrium, magnesium, dan
aluminium juga digunakan sebagai reduktor jika karbon yang dipakai tidak cocok. Hasil
reduksi pada tahap ini dinamakan tembaga blister yang kemurniannya mencapai 98%.
Untuk kebutuhan penghantar listrik, tembaga harus dimurnikan melalui elektrolisis
Gambar 2. Pemurnian tembaga menggunakan elektrolisis
PROSES PEMURNIAN (REFINING)
Dengan proses-proses peleburan, destilasi atau dengan elektrolisis. Proses peleburan misalnya
untuk memperoleh tembaga 99% untuk membuat baja dan sebagainya. Untuk memperoleh
tembaga yang murni untuk keperluan teknik listrik dilakukan dengan elektrolisis. Dengan destilasi
misalnya pada pembuatan air raksa dan seng. Pemurnian logam kasar sangat penting ditinjau dari
dua aspek. Pertama adanya pengotor mengakibatkan logam yang bersangkutan tidak dapat
dimanfaatkan sesuai yang diinginkan, misalnya adanya arsenik dalam persentase yang sangat kecil
sebagai pengotor, umumnya dalam tembaga, mengakibatkan penurunan sifat konduktivitas listrik 10-
20%. Kedua adanya pengotor dalam logam itu sendiri sangat berharga, misalnya perak merupakan
hasil samping dari metalurgi timbel dan tembaga.
Metode untuk pemurnian logam kasar meliputi pemurnian elektrolitik misalnya untuk
tembaga, oksadasi pengotor yang harus dipisahkan misalnya untuk besi, distilasi logam dengan titik
didih rendah seperti raksa, zink dan nikel, zone refining (pemurnian zona)
 Bagan metode pemurnian besi kasar

Zona refining merupakan teknik pemurnian logam dengan hasil kemurnian yang
sangat tinggi. Teknik ini berdasarkan pada kenyataan bahwa pengotor lebih mudah larut
dalam fase cairan daripada fase padatan. Dalam proses ini batangan logam yang akan
dimurnikan di lewatkan secara perlahan kedalam kumparan pemanas listrik yang
mengakibatkan logam meleleh dan pengotor larut di dalam fase lelehan logam.
Batangan logam bergerak terus maju dan ketika keluar dari kumparan pemanas maka
bagian ujung luar menjadi dingin dan segera memadat kembali, sedangkan pengotor
akan tetap tertinggal larut dalam zona pelelehan didalam kumparan pemanas.
TABEL Mineral dan cara memperoleh
logam transisi periode keempat.
Unsur Bijih/mineral Senyawa yang Pereduksi Keterang
direduksi an
Sc Tidak dibuat
dalam skala
industri
Ti Rutile, TiO2 TiCl4 Mg atau
Na
V Carnolite, V2O5 V2O5 Al
Cr Chromite, Na2Cr2O7 C lalu Al
FeCr2O4
Mn Pyrolucite, MnO2 Mn3O4 Al
Fe Haematite, Fe2O3 C atau Dapur
Fe2O3 CO tinggi
Magnetite,
Fe3O4
Co Cobaltite, Co As Co3O4 Al
S
Ni Millerite, NiS NiO C
Cu Copper glance, Cu2S S*
CuS
Zn Zink blende, ZnS ZnO C(CO) Dapur
tinggi

Anda mungkin juga menyukai