Disusun Oleh :
Ummu Basyiroh
K3316066
2017
A. Neodymium
1. Biografi unsur
2. Sifat Unsur
a. Sifat Fisik
3. Konfigurasi Elektron
Mosander, Auer, dan ahli kimia lain waktu hanya peralatan seadanya
untuk bekerja. Para ilmuwan tersebut tidak pernah mengisolasi setiap
elemen baru dalam bentuk murni. Mereka menemukan senyawa dari
elemen, biasanya senyawa unsur dan oksigen. Sampel murni pertama dari
neodymium tidak diproduksi sampai 1925.
5. Penemu
a. Praseodymium
b. Prometium
d. Neptunium
8. Manfaat
B. Holmium
1. Biografi Unsur
2. Sifat Unsur
a. Sifat Fisik
Seperti unsur tanah jarang lainnya, holmium adalah logam perak yang
lunak, ulet, dan mudah dibentuk. Ulet berarti mampu ditarik menjadi
kawat tipis. Holmium juga memiliki beberapa sifat magnetik dan
listrik agak tidak biasa. Unsur ini memiliki titik leleh 1.470 ° C (2680 °
F) dan titik didih 2.720 ° C (4930 ° F). Densitasnya adalah 8,80 gram
per sentimeter kubik.
b. Sifat Kimia
3. Konfigurasi Elektron
Pada tahun 1787, seorang letnan Swedia bernama Carl Axel Arrhenius
(1757-1824) menjajaki tambang dekat Ytterby, Swedia. Arrhenius adalah
seseorang yang tertarik dalam studi batuan dan mineral. Dalam eksplorasi
nya, Arrhenius menemukan sebuah batu yang belum pernah terlihat
sebelumnya. Dia meminta temannya Johan Gadolin (1760-1852), profesor
kimia di University of Abo di Finlandia, untuk mempelajarinya. Gadolin
menemukan mineral baru di batu tersebut, yang diberi nama ytterite.
Pada tahun 1879, Cleve mempelajari senyawa yang diambil dari yttria
bernama erbia. Erbia telah dianggap sebagai elemen baru untuk beberapa
waktu. Tapi Cleve memisahkan erbia menjadi tiga bagian yang berbeda.
Dia menamai bagian tersebut erbia, holmia, dan thulia. Holmia adalah
senyawa dari mana holmium elemen berasal. Nama unsur holmium berasal
dari bahasa yunani “holmia” yang berarti Stockholm. Atas karyanya,
Cleve diberikan kredit untuk penemuan holmium.
Pada zaman Cleve ini, peralatan bahan kimia belum terlalu maju.
Kimiawan biasanya tidak bisa mempersiapkan sampel yang sangat murni
dari suatu bahan. Sepuluh tahun setelah "penemuan" holmium, ahli kimia
menyadari bahwa unsur holmium terserbut masih tercampur dengan unsur
baru yang lain, dysprosium.
5. Penemu
a. Dysprosium
Dysprosium relatif tidak aktif pada suhu kamar unsur ini tidak
teroksidadi dengan cepat apabila terpapar udara. Bilangan oksidasi
paling umumnya adalah +3. Unsur ini larut dalam baik dalam asam
mineral encer maupun pekat; membentuk oksida putih yang dikenal
sebagai dysprosia; dan, dengan unsur-unsur lainnya, membentuk
beberapa garam berwarna cerah. Dyprosium bereaksi dengan asam
klorida untuk membentuk dysprosium triklorida.
b. Erbium
Erbium memiliki nomor atom 68, nomor massa 167.259 dan termasuk
golongan lantanida. Energi ionisasinya 589 kj/mol dan jari-jari
atomnya 175.7 pm. Logam Erbium memiliki permukaan mengkilap
cerah, seperti perak metalik. Titik lelehnya 1.522 ° C (2772 ° F) dan
titik didihnya sekitar 2.867 oC (5.192 ° F). Kerapatannya adalah 9.16
gram per sentimeter kubik.
Erbium cukup stabil di udara. Reaksinya dengan oksigen tidak secepat
kebanyakan lantanida lainnya. Bilangan oksidasinya +3. Erbia, hasil
oksidasi erbium cenderung berwarna merah muda atau merah.
Senyawa ini kadang-kadang digunakan untuk kaca warna dan keramik.
c. Einsteinium
d. Californium
8. Manfaat
Emsley, John. 2011. Nature’s Building Blocks: An A-Z Guide to the Elements.
New York: Oxford University Press
Szabadváry, Ferenc. 1998. Handbook of the Chemistry and Physics of the Rare
Earths Vol. 11. Amsterdam : Elsevier Science Publishers
Grover, Mayank, B. Lohith Kumar dan Isaac Ramalla. 2014. The Free Energy
Generator. International Journal of Scientific and Research Publications,
Volume 4, Issue 12