PENGGUNAAN
BUKU
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kimia mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai yang dirumuskan dalam kompetensi kimia yang harus dimiliki siswa.
Kompetensi kimia di SMA dan MA merupakan kelanjutan dari kompetensi
kimia di SMP dan juga sebagai prasyarat untuk belajar kimia lebih lanjut di
perguruan tinggi serta berguna dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi
kimia di kelas X ditekankan pada pengembangan kecakapan hidup (life skill)
yang bermanfaat bagi semua siswa untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Di samping itu, diberikan juga kompetensi kimia
sebagai prasyarat untuk belajar kimia di kelas XI dan XII.
Secara garis besar materi pokok kimia di SMA dan MA adalah sebagai
berikut:
Kelas X
Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia; Stoikiometri; Larutan
elektrolit dan non elektrolit; Reaksi oksidasi reduksi; Hidrokarbon dam
Minyak bumi.
Kelas XI
Struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia (lanjutan); Termokimia; Laju
Reaksi dan Keseimbangan; Larutan Asam Basa; Stoikiometri Larutan;
Kesetimbangan Ion dalam Larutan dan Sistem Koloid.
Kelas XII
Sifat Koligatif Larutan; Redoks dan elektrokimia; Karakteristik Unsur,
Kegunaan, dan Bahayanya; Senyawa karbon dan reaksinya; Benzena dan
Turunannya; dan Makromolekul.
3. Kerja Ilmiah
a. Merencanakan Penelitian Ilmiah
Siswa mampu membuat perencanaan penelitian sederhana antara lain
menetapkan dan merumuskan tujuan penelitian, langkah kerja, hipotesis,
variabel, dan instrumen yang tepat untuk tujuan penelitian.
b. Melaksanakan Penelitian Ilmiah
Siswa mampu melaksanakan langkah-langkah kerja ilmiah yang
terorganisir dan menarik kesimpulan terhadap hasil temuannya.
c. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian Ilmiah
Siswa mampu menyajikan hasil penelitian dan kajiannya dengan berbagi
cara kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan.
d. Bersikap Ilmiah
Siswa mengambangkan sikap ilmiah antara lain keingintauan, berani dan
santun, kepedualian lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
bekerja sama, jujur dan tekun.
4. Pemahaman Konsep dan Penerapannya
a. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Siswa mendemontrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang
makhluk hidup dan proses kehidupan serta interaksinya dengan
lingkungan untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
b. Materi dan Sifatnya
Siswa mendemontrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang
komposisi, sifat dan struktur, transformasi, dinamika, dan energitika zat
serta menerapkannya untuk memecahkan masalah sehari-hari.
c. Energi dan Perubahannya
Siswa mendemontrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang energi
dan proses interaksinya serta konsekuensinya terhadap lingkungan dan
masyarakat.
d. Bumi dan Alam Semesta
Siswa mendemontrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang
perilaku bumi dan sistem alam serta menerapkannya untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan cuaca, struktur, permukaan bumi, sistem
tata surya, dan jagad raya.
e. Sains, Lingkungan, Teknologi, Dan Masyarakat
Siswa mendemontrasikan pengetahuan dan pemahamannya tentang adanya
keterkaitan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat.
Daftar isi
BAB 1 : STRUKTUR ATOM
A. Perkembangan Teori Atom
B. Partikel Dasar
C. Nomor Atom dan Nomor Massa
D. Isotop, Isobar dan Isoton
E. Konfigurasi Elektron dan Elektron
Valensi
Standar Kompetensi:
2. Mendeskripsikan hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam
perhitungan kimia (Stoikiometri)
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
2.1 Menuliskan Menuliskan nama-nama Tata
nama senyawa senyawa biner dan poliatomik Nama
anorganik dan dari senyawa anorganik dan Senyawa dan
organik sederhana organik. Persamaan
serta persamaan Menyetarakan Reaksi
reaksinya. persamaan reaksi sederhana Sederhana
dengan diberikan nama-nama zat
yang terlibat dalam reaksi atau
sebaliknya.
2.2 Membuktikan Membuktikan Huk
dan berdasarkan percobaan bahwa um Dasar
mengkomunikasi- massa zat sebelum dan sesudah Kimia
kan berlakunya reaksi tetap (Hukum Kekekalan
hukum-hukum Massa/Hukum Lavoisier).
dasar kimia Membuktikan
melalui berdasarkan percobaan dan
percobaan. menafsirkan data tentang massa
dua unsur yang bersenyawa
(Hukum Proust).
Membuktikan
berlakunya hukum kelipatan
perbandingan (hukum Dalton)
pada beberapa senyawa.
Menggunakan data
percobaan untuk membuktikan
hukum perbandingan volum
(hukum Gay Lussac).
2.3 Menerapkan Menghitung volume gas Perh
hukum Gay pereduksi atau hasil reaksi itungan
Lussac dan hukum berdasarkan hukum Gay Lussac. Kimia
Avogadro serta Menemukan hubungan
konsep mol dalam antara volum gas dengan jumlah
menyelesaikan molekulnya yang diukur pada
perhitungan kimia suhu dan tekanan yang sama
(Stoikiometri). (hukum Avogadro).
Menjelaskan pengertian
mol sebagai satuan jumlah zat.
Mengkonversikan
jumlah mol dengan jumlah
partikel, massa, dan volum zat.
Menentukan rumus
empiris, rumus molekul dan air
kristal serta kadar zat dalam
suatu senyawa.
Menentukan pereaksi
pembatas dalan suatu reaksi.
Standar Kompetensi:
3. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
3.1 Menyelidiki Menyimpulkan gejala- Laru
daya hantar gejala hantaran arus listrik tan Elektrolit
listrik berbagai dalam berbagai larutan dan Non
larutan untuk berdasarkan hasil pengamatan. Elektrolit
membedakan Mengelompokkan
larutan elektrolit larutan ke dalam larutan
dan non elektrolit dan non elektrolit
elektrolit. berdasarkan sifat hantaran
listriknya.
Menjelaskan penyebab
kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik.
Menjelaskan bahwa
larutan elektrolit dapat berupa
senyawa ion dan senyaw
kovalen polar.
3.2 Menjelaskan Membedakan konsep Rea
perkembangan oksidasi reduksi ditinjau dari ksi Oksidasi
konsep reaksi penggabungan dan pelepasan Reduksi
oksidasi reduksi oksigen, pelepasan dan
dan hubungannya penerimaan elektron, serta
dengan tata nama peningkatan dan penurunan
senyawa serta bilangan oksidasi.
penerapannya. Menentukan bilangan
oksidasi atom unsur dalam
senyawa atau ion.
Menentukan oksidator
dan reduktor dalam reaksi
redoks.
Memberi nama senyawa
menurut IUPAC.
Menerapkan konsep
larutan elektrolit dan konsep
redoks dalam memecahkan
masalah lingkungan (lumpur
aktif).
Standar Kompetensi:
4. memahami senyawa organik dan makromolekul, menentukan hasil reaksi
dan mensintesa makromolekul serta kegunaannya.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok
4.1 Mendeskripsi Menguji keberadaan Kek
kan kekhasan unsur-unsur C, H, dan O dalam hasan Atom
atom karbon senyawa kabon. Karbon
dalam Menganalisis kekhasan
membantuk atom karbon dalam senyawa
senyawa karbon.
hidrokarbon dan Menjelaskan atom
karboksida. karbon dalam membentuk
karboksida.
Membedakan atom C
primer, sekunder, tertier dan
kuarterner.
4.2 Menggolongk Mengelompokkan Min
an senyawa senyawa hidrokarbon yak Bumi
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dan
berdasarkan dan tata namanya. Petrokimia
strukturnya dan Menyimpulkan
hubungannya hubungan titik didih senyawa
dengan sifatl-sifat hidrokarbon dengan massa
senyawa. molekul relatifnya dan
strukturnya.
Menjelaskan konsep
isomer dan penerapannya pada
sifat senyawa hidrokarbon.
Menuliskan reaksi
sederhana pada senyawa alkana,
alkena, dan alkuna (reaksi
oksidasi, reaksi adisi, reaksi
subtitusi, dan reaksi eliminasi).
4.3 Mendeskripsik Menjelaskan proses Min
an proses pembentukan minyak bumi dan yak Bumi
pembentukan dan gas alam. dan
teknik pemisahan Menjelaskan komponen- Petrokimia
fraksi-fraksi komponen utama penyusun
minyak bumi serta minyak bumi.
kegunaannya. Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat untuk
menjelaskan dasar dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi.
Membedakan kualitas
bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
Menjelaskan
penggunaan residu minyak bumi
dalam industri petrokimia.
Menganalisis dampak
pembakaran bahan bakar
terhadap lingkungan.
STRUKTUR ATOM
A. PETA KONSEP
Kulit-kulit atom
STRUKTUR ATOM
proton
Inti
netron
PARTIKEL DASAR
Gambar 1.1
Molekul NaCl dan H2O
Sumber Encarta 2004
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membandingkan perkembangan teori atom mulai teori atom Dalton hingga
teori atom Niels Bohr.
2. Menentukan jumlah proton, elektron dan netron suatu unsur.
3. Menentukan isotop, isobar, dan isoton suatu unsur..
4. Menentukan elektron valensi unsur dari konfigurasi elektron.
PERTANYAAN PRASYARAT
Muatan positif
tersebar merata
dalam atom
Gambar 1.2 Gambar 1.3
Model Atom Thomson Joseph J Thomson
Sumber Encarta 2004 Sumber Encarta 2004
Gambar 1.4
Model Atom Rutherford Gambar 1.5
Sumber Encarta 2004 Ernest Rutherford
Sumber Encarta 2004
quantized elektron
Gambar 1.6
Model Atom Bohr
Gambar 1.7
Sumber Encarta 2004
Niels Bohr
Sumber Encarta 2004
a) Elektron-elektron beredar mengelilingi
inti.
b) Garis edar elektron dapat berupa lingkaran
atau elips dengan inti sebagai titik
fokusnya.
c) Garis edar elektron-elektron sesuai dengan tingkat energinya atau
kulitnya.
d) Elektron-elektron mengelilingi inti tanpa menyerap atau
melepaskan energi.
e) Elektron-elektron dapat berpindah dari tingkat energi (kulit) yang
lebih rendah ke tingkat energi (kulit) yang lebih tinggi dengan
menyerap energi. Demikian pula, elektron-elektron dari tingkat
energi (kulit) yang lebih tinggi dapat berpindah ke tingkat energi
(kulit) yang lebih rendah dengan melepaskan energi.
1) Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan netron,
serta elektron-elektron mengitari inti atom dengan berada pada
orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom. Hal itu
dikatakan dengan konsep orbital.
2) Dengan memadukan asas ketidakpastian dari Heisenberg dan
mekanika gelobang dari Broglie, Schrodinger merumuskan konsep
orbital, yaitu Orbital adalah suatu ruang tempat peluang elektron
dapat ditemukan.
3) Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan
bilangan kuantum.
Catatan:
Model atom Rutherford dan Bohr kadang dijadikan satu, yaitu model
atom Rutherford Bohr. Hal ini karena Bohr melengkapi model atom
Rutherford dengan lintasan atau orbit elektron yang mengelilingi inti.
1. Kelemahan Teori Atom Dalton
Tidak dapat menerangkan karakter atom-atom.
2. Kelemahan Teori Atom Thomson
Tidak dapat menerangkan dinamika reaksi kimia yang terjadi antar
atom.
3. Kelemahan Teori Atom Bohr Rutherford
Tidak dapat menerangkan mengapa elektron yang mengelilingi inti
tidak jatuh ke inti karena ada gaya tarik-menarik antara inti dan
elektron.
UJI PEMAHAMAN
1. Apa yang dimaksud dengan model atom?
2. Jelaskan model atom yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh di bawah ini:
a. Dalton
b. Thomson
c. Rutherford
3. Jelaskan kelemahan dan keunggulan dari model atom di bawah ini:
a. Dalton
b. Thomson
c. Rutherford
2. PARTIKEL DASAR
Menurut teori atom
a. Penemuan Elektron
b. Penemuan Proton
Gambar 1. 11
Tabung Sinar Terusan
Sumber ESES
c. Penemuan Netron
UJI KOMPETENSI
Lengkapi tabel berikut!
Partikel Penemu Massa Muatan
elektron
proton
netron
a. Nomor Atom
Nomor atom
menunjukkan jumlah proton dalam inti atom suatu unsur.
Contoh:
18 Ar maksudnya atom Argon mempunyai nomor atom 18, artinya dalam
inti atom terdapat 18 proton, dan terdapat pula 18
elektron yang beredar mengelilingi inti atom.
b. Nomor Massa
Nomor massa
menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam inti atom (nukleon)
Jumlah partikel
No. Nama Lambang Z A dalam inti atom
Unsur n p elektron
16
1. Oksigen 8 O 8 16 8 8 8
23
2. Natrium 11Na 11 23 12 11 11
32
3. Belerang 16S 16 32 16 16 16
84
4. Kripton 36Kr 36 84 48 36 36
137
5. Barium Ba
56 56 137 81 56 56
UJI PEMAHAMAN
Jumlah partikel
No. Lambang Z A dalam inti atom Jumlah
n p elektron
28
1. 14Si 14 28
2. 30 26
3. 45 35
4. 55 133
226
5. 88 Ra
Gambar 1.12
Isotop Atom Hidrogen
Sumber Encarta 2004
Unsur Isotop
1 2 3
H 1H, 1H, dan 1H.
12 13 14
C 6C, 6C dan 6C
16 17 18
O 8O, 8O dan 8O
b. Isobar
Atom-atom dari unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) dapat
mempunyai nomor massa yang sama. Atom-atom demikian disebut
isobar.
Gambar 1.13
Atom-atom104 Be dan 103 B merupakan isobar-isobar
Sumber Koleksi Pribadi
c. Isoton
Atom-atom dari unsur yang berbeda (nomor atom berbeda) dapat
mempunyai jumlah netron sama. Isoton adalah unsur yang mempunyai
jumlah netron sama.
Perhatikan tabel berikut!
No. Nama unsur Lambang Z A Inti atom Jumlah
n P elektron
3
1. Hidrogen-3 1 H 1 3 2 1 1
4
Helium-4 2He 2 4 2 2 2
13
2. Karbon-13 6C 6 13 7 6 6
14
Nitrogen-14 7N 7 14 7 7 7
31
3. Pospor-31 15 P 15 31 16 15 15
32
Belerang-32 16 S 16 32 16 16 16
UJI PEMAHAMAN
1. Lengkapi tabel berikut:
No. Lambang Z A Inti atonm Jumlah
n p elektron
12
1. 6 C
13
2. 6C
14
3. 7N
14
4. 6C
15
5. 7N
a. KONFIGURASI ELEKTRON
Gambar 1.14
Konfigurasi Elektron pada Atom 1H, 8O, 10Ne, 12Mg, dan 20P
Sumber Koleksi Pribadi
b. ELEKTRON VALENSI
Elektron valensi adalah banyak elektron yang terdapat pada kulit
terluar. Contoh: dengan memperhatikan konfigurasi elektron pada tabel 1.
4 di atas dapat disimpulkan bahwa:
elektron valensi H =1
elektron valensi O =6
elektron valensi Ne = 8
elektron valensi Mg = 2
elektron valensi P =5
Banyak elektron valensi pada kulit terluar menentukan sifat kimia
suatu atom. Atom-atom dengan jumlah elektron terluar (elektron valensi)
sama mempunyai kemiripan sifat kimia.
UJI PEMAHAMAN
1. Jelaskan sejarah perkembangan teori atom mulai dari teori atom Dalton hingga
teori atom Mekanika Gelombang!
20 Ca
31 Ge
32 Ge
33As
34 Se
35 Br
36 Kr
elektron: partikel dasar yang penting dalam ikatan kimia dengan massa 9,11 x
10-28 gram atau 0,00055 sma (dibulatkan = 0) dan bermuatan negatif
sebesar 1,6 x 10-19 Coulomb (tandanya =-1)
netron : partikel dasar yang tidak bermuatan (= 0) dengan massa hampir sama
dengan massa proton, yaitu 1,00893 sma (dibulatkan = 1) dan
merupakan salah satu partikel penyusun inti atom
proton : partikel dasar yang merupakan salah satu penyusun inti atom dengan
massa sama dengan massa 1 atom hidrogen, yaitu 1,00758 sma
(dibulatkan = 1) dan bermuatan positif sebesar 1,6 x 10-19 (tandanya =
+1)
SISTEM PERIODIK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membandingkan sejarah perkembangan sistem periodik.
2. Menentukan periode dan golongan dalam tabel periodik.
3. Menentukan struktur atom berdasarkan tabel periodik.
4. Menganalisa tabel atau grafik sifat keperiodikan
Gambar 2.1
Sistem periodik dapat dianalokkan dengan penataan
barang-barang dirumah
sumber koleksi pribadi
Sifat Periodik Unsur (SPU)
PETA KONSEP
IUPAC
Jari-jari
TRIAD OKTAV Bentuk Panjang Periode Energi ionisasi
Golongan
Tradisional
1-18
keelektronegatifan
TRANSISI
DOBEREINER
MENDELEYER
A B
LANTANIDA Afinitas elektron
NEW LANDS
N
Alkali Alkali Boron O Gas mulia
tanah C
HALOGEN
PERTANYAAN PRASYARAT
2. Triad Dobereiner
Dengan cara yang sama coba kalian hitung massa atom Br!
Dari tabel di atas terlihat bahwa apabila unsur-unsur dalam satu triade
disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, ternyata massa atom
maupun sifat unsur kedua merupakan rata-rata dari massa atom relatif
maupun sifat unsur pertama dan ketiga (Hukum Triade). Namun hukum ini
tidak dapat dipertahankan karena ada beberapa unsur yang disusun secara
Triade namun menyimpang dari hukum Triade.
3. Oktaf Newlands
Do Re Mi Fa Sol La Si
1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S
15. Cl 16. K 17. Ca 18. Cr 19. Ti 20. Mn 21. Fe
Co, Ni Cu Zn Y In As Sc
periode Gol I Gol II Gol III Gol IV Gol V Gol VI Gol VII Gol VIII
1 H=1
2 Li = 7 Be = 9,2 B = 11 C = 12 N = 14 O = 16 F = 19
3 Na = 23 Mg = 24 Al = 27,2 Si = 28 P = 31 S = 32 Cl = 35,3
4 K = 39 Ca = 40 .... = 44 Ti = 48 V = 51 Cr = 52 Mn = 55 Fe = 56
Co = 59
N = 59
Cu = 63
5 (Cu) = 63 Zn = 65 .... = 68 .... = 72 As = 75 Se = 78 Br = 80
6 Rb = 65 Sr = 87 ?Y/88 Zr = 80 Nb = 94 Mo = 96 .... = 100Ru = 104
Rh = 104
Pd = 106
Ag = 108
7 (Ag) = Cd = 112 In = 113 Sn = 118Sb = 122 Te = 128 I = 127 .............
108
8 Cs = 133 Ba = 137 ?Di = 138 ?Ce = 140............. ............. ............. .............
9 ............. ............. ............. ............. ............. ............. ............. .............
10 ............. ............. ?Er = 178 ?La = 180Ta = 182 W = 184 .............Os = 195
Ir = 197
Pt = 198
Au = 199
11 (Au) = Hg = 200 Ti = 204 Pb = 207Bi = 208 ............. ............. .............
199
12 ............. ............. ............. Th = 231............. U = 240 ............. .............
a. Sistem IUPAC
Sistem ini dikenalkan pada tahun 1985. Pada sistem ini penyebutan
golongan adalah dengan menggunakan angka biasa, yaitu Golongan 1
sampai dengan Golongan 18.
b. Sistem Tradisional
Pada sistem ini penyebutan golongan adalah dengan menggunakan
angka romawi dan disertai golongannya. Ada dua golongan pada
sistem periodik moder, yaitu:
1) Golongan utama adalah Golongan IA sampai Golongan VIIIA
2) Golongan transisi adalah Golongan IB sampai Golongan VIIIB
UJI PEMAHAMAN
Jodohkan nama pakar dan sistem pengelompokan unsur pada tabel di bawah
ini!
Unsur-unsur 11Na, 12Mg, 13Al, 14Si, 15P, 16S, 17Cl, dan 18Ar merupakan
unsur-unsur yang terletak pada satu periode, yaitu periode tiga. Unsur-
unsur tersebut memiliki tiga buah kulit, yaitu kulit K, L, dan M. Jumlah
kulit ini sesuai dengan nomor periode tempat unsur-unsur tersebut
diletakkan dalam sistem priodik.
Dengan demikian, terdapat beberapa ketentuan dalam menentukan
nomor periode unsur dalam sistem periodik, yaitu:
1. Memperhatikan nomor atom unsur yang paling kanan pada periode
sebelumnya.
2. Sesuai dengan jumlah kulit pada konfigurasi elektron unsur tersebut.
Unsur-unsur yang terletak pada satu lajur tegak dalam Sistem Periodik
Modern mempunyai sifat-sifat yang sangat mirip. Kelompok-kelompok
unsur pada tiap-tiap lajur tegak merupakan unsur-unsur segolongan.
Dalam sistem periodik terdapat 2 golongan, yaitu:
1. Golongan A (Utama/Representatif)
2. Golongan B (Transisi/Tambahan)
3. SIFAT-SIFAT UNSUR
Dalam satu periode, titik leleh dan titik didih awalnya meningkat dari
kiri ke kanan sampai golongan IV A, kemudian berkurang mencapai harga
terendah pada golongan VIII A. Dalam satu golongan, titik didih dan titik
leleh unsur logam berkurang dari atas ke bawah. Sedangkan titik didih dan
titik leleh unsur non logam bertambah dari atas ke bawah.
Selain dengan mempelajari elektron valensi dan titik didih serta titik
leleh, kereaktifan unsur juga dipengaruhi oleh beberapa sifat, diantaranya:
jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan.
4. SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
Dengan menggunakan sistem periodik bentuk panjang kita dapat
mempelajari sifat unsur yang seperiode atau segolongan. Hal ini disebabkan
sifat periodik unsur berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor
atom unsur tersebut. Sifat periodik yang akan dibahas di sini adalah sifat
atomik, yaitu meliputi: jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi,
dan keelektronegatifan.
a. JARI-JARI ATOM
Ukuran atom dapat ditentukan oleh jari-jari atom atau jari-jari ion dan
tergantung pada jenis senyawa yang dibentuk oleh unsur yang
bersangkutan. Jari-jari beberapa atom terdapat pada tabel 2.8 berukut ini.
Li Be B C N O F
0,123 0,089 0,088 0,077 0,070 0,066 0,064
Na Mg Al Si P 0,110 S 0,104 Cl
0,157 0,136 0,125 0,117 As 0,121 Se 0,099
K Ca Ga Ge Sb 0,141 0,117 Br
0,023 0,174 0,125 0,122 Bi Te 0,137 0,114
Rb Sr In Sn 0,152 Po 0,153 I
0,216 0,192 0,150 0,140 0,133
Cs Ba Ti 0, Pb
0,235 0,198 155 0,154
Jari-jari atom diukur pada senyawa kovalen, yaitu setengah jarak antar
inti yang berikatan. Makin besar nomor atom unsur-unsur segolongan,
makin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga makin besar pula
jari-jari atomnya.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan nomor atom semakin besar. Hal
ini berarti inti semakin bertambah muatan, sedangkan jumlah kulit
elektron tetap. Bertambahnya muatan inti yang bermuatan positif akan
menarik elektron yang bermuatan negatif, menyebabkan jari-jari atom
semakin kecil. Hubungan jari-jari atom dengan nomor atom digambarkan
dalam gambar 2._ di bawah ini.
Gambar 2.4
Hubungan Jari-jari Atom dengan Nomor Atom
Sumber ENCARTA
PERTANYAAN
b. ENERGI IONISASI
Gambar 2.5
Hubungan Energi Ionisasi Pertama dengan Nomor Atom
Sumber ENCARTA
c. AFINITAS ELEKTRON
IA VIII A
H He
Periode 1
-73 II A III A IV A VA VI A VII A >0
Li Be B C N O F Ne
Periode 2
-60 >0 -27 -122 >0 -141 -328 >0
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Periode 3
-53 >0 -43 -134 -72 -200 -349 >0
K Ca Ga Ge As Se Br Kr
Periode 4
-48 -2 -30 -119 -78 -195 -325 >0
Rb Sr In Sn Sb Te I Xe
Periode 5
-47 -5 -30 -107 -103 -190 -295 >0
Tabel 2.10 Afinitas Elektron Unsur-unsur dalam Sistem Periodik Modern
d. KEELEKTRONEGATIFAN
3. Diketahui data secara acak 3Li, 4 Be, 7 N,11Na, 19K, dan 37 Rb. Unsur manakah
yang memiliki jari-jari atom terkecil?
6. Suatu unsur mempunyai nomor massa 207 dan nomor atom 82. Tentukan:
a. jumlah proton
b. konfigurasi elektron
c. elektron valensi
d. letak periode dan golongan.
afinitas elektron : energi yang dibebaskan atau diserap oleh
atom netral dalam bentuk gas apabila
menerima sebuah elektron untuk membentuk
ion negatif
jari-jari atom atau jari-jari ion : ukuran atom yang ditetapkan berdasarkan
jenis senyawa yang dibentuk oleh dua atom
atau ion yang bersangkutan
A. PETA KONSEP
IKATAN KIMIA
Dapat ditempa
dua tiga
Dibengkokkan
Dicarik
inti atom
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kedaan
stabil.
2. Menggambarkan susunan elektron valensi gas mulia.
3. Menjelaskan proses terjadinya ikatan ionik.
4. Menjelaskan proses terjadinya ikatan kovalen.
5. Menyelidiki kepolaran suatu senyawa.
6. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi.
7. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam.
8. Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa dan
membandingkan sifat-sifat fisisnya.
Ne
He
Gambar 3.3
Konfigurasi elektron He dan Ne
Sumber Koleksi Pribadi
2. LAMBANG LEWIS
Contoh 3.4:
Unsur Konfigurasi Elektron Lambang Lewis
7N 2.5
N
8 O 2.6
O
9 F 2.7
F
11Na 2.8.1 Li
20Ca 2.8.8.2 Ca
1. Bagaimanakah cara
unsur-unsur golongan
Cara mencapai VIIA untuk mencapai
kestabilan keadaan stabil?
2. Apa yang dimaksud
unsur elektropositif dan
unsur elektronegatif?
Tentukan lambang Lewis
Lambang Lewis untuk unsur 8O, 11Na, dan
17Cl!
UJI PEMAHAMAN
1. Unsur-unsur golongan berapakah yang cenderung melepas elektron?
2. Unsur-unsur golongan berapakah yang cenderung menerima elektron?
3. Diketahui unsur A, B, C, dan D dengan nomor atom berturut-turut
adalah 6, 8, 10, dan 19. Unsur manakah yang paling stabil?
Bagaimanakah cara unsur-unsur tersebut untuk mencapai kestabilan?
4. Ion-ion apakah yang terbentuk dari unsur-unsur 7N, 17Cl, dan 38 Sr?
Sesuai dengan gas mulia manakah masing-masing ion yang dibentuk
tersebut?
5. Lengkapi tabel berikut:
Unsur Konfigurasi Elektron Kecenderungan Proses Gas Mulia
Elektron Valensi (melepas/ Pembentukan yang Ditiru
Unsur menerima) Ion
3 Li
4Be
7N
8O
35Br
3. IKATAN IONIK
Suatu atom dapat bergabung dengan atom lain melalui ikatan kimia
yang terbentuk antara keduanya. Ikatan ionik terjadi pada senyawa-senyawa
ionik. Pada pembentukan senyawa-ionik dari atom-atomnya dalam fasa gas,
terjadi transfer satu atau lebih elektron valensi dari satu atom ke atom yang
lain. Dalam peristiwa tersebut jumlah elektron yang dilepas harus sama
dengan jumlah elektron yang diterima.
Contoh 3.5:
Na (g) + Cl (g) Na+ (g) + Cl- (g) (transfer 1 e dari atom Na ke atom
Cl)
Ca (g) + O (g) Ca2+ (g) + O2- (g) (transfer 2 e dari atom Ca ke atom
O)
4. IKATAN KOVALEN
Cl
H
H:H H H
Gambar 3.4
Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul HCl dan H2
Sumber Encarta 2004 dan Koleksi Pribadi
Pada pembentukan senyawa HCl, 1 elektron Cl dan 1 elektron H
digunakan bersama supaya Cl mempunyai 8 elektron valensi dan H
mempunyai 2 elektron valensi. Sedangkan pada pembentukan senyawa H2,
atom 1H dengan elektron valensi 1 bergabung dengan atom H lainnya.
Masing-masing menggabungkan 1 elektron untuk memperoleh 2 elektron
valensi. Dengan demikian, masing-masing atom telah menjadi stabil.
Cl2
b. Pembentukan ikatan kovalen rangkap
1) Pada molekul O2 terdapat 2 pasang elektron ikatan, sehingga
menghasilkan ikatan kovalen rangkap dua.
Gambar 3.5
Nitrogen cair
Sumber Encarta 2004
2) Oktet Berkembang
UJI PEMAHAMAN
1. Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan kovalen?
2. Berdasarkan jumlah pasangan elektron hasil sumbangan kedua
atom yang dipakai secara bersama-sama, ada berapa macam ikatan
kovalen yang kalian kenal? Beri masing-masing contoh
molekulnya!
3. Gambarkan dengan struktur Lewis terbentuknya NH3, CH4, H2, dan
Br2!
4. Struktur gas mulia manakah yang dibentuk oleh N dalam molekul
NH3; C dalam CH4; O dalam H2O; dan Br dalam Br2?
5. Gambarkan struktur Lewis dari CO2, SO2, C2H4, dan C2H2!
Apabila dua atom yang berbeda berikatan dan antara kedua atom
tersebut mempunyai perbedaan keelektronegatifan cukup besar, maka
pasangan elektron ikatan akan berada lebih dekat dengan unsur yang lebih
elektronegatif dan menjauhi atom unsur yang lebih elektropositif. Makin
besar perbedaan keelektronegatifannya, makin jauh pula pemisahan muatan
dan terbentuklah dipol (dwi kutub).
Molekul-molekul yang memiliki dipol disebut molekul polar dan
ikatan yang membentuk molekul itu ialah ikatan kovalen polar. Makin besar
perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang berikatan, makin polar pula
molekul yang terbentuk. Kepolaran suatu molekul dapat diketahui dari harga
momen dipolnya.
Gambar 3.5
Ikatan kovalen polar molekul HCl dan kovalen nonpolar pada molekul H2 .
Bandingkan arah awan elektron pada kedua molekul tersebut.
Sumber encarta 2004
Gambar 3.6
Struktur Ruang CCl4
Sumber Encarta 2004
Kegiatan Laboratorium
Untuk dapat membedakan senyawa polar dan non polar lakukan percobaan
berikut!
2. Tuliskan nama alat yang akan kalian gunakan untuk kegiatan ini!
3. Cara Kerja
Kegiatan Pengamatan
a. Masukkan air ke dalam 1. Amati apa yang terjadi setelah
buret penggaris tersebut didekatkan
b. Gosoklah penggaris pada aliran zat yang di uji?
plastik dengan kain wool! 2. Jelaskan mengapa hal itu
c. Buka kran buret, biarkan terjadi?
air mengalir kemudian
dekatkan penggaris plastik
pada aliran air, kemudian
amati apa yang terjadi!
d. Ulang kegiatan tersebut
dengan mengganti air
dengan alkohol,
kloroform, amonia, dan
larutan asam klorida!
4. Hasil Diskusi
Zat yang diuji Dibelokkan Tidak dibelokkan
Air
Alkohol
Kloroform
Asam klorida
Penjelasan:
5. Kesimpulan:
UJI PEMAHAMAN
1. Mengapa CO2 bersifat nonpolar? Jelaskan berdasarkan struktur ruangnya!
2. Mungkinkah unsur-unsur sejenis mebentuk ikatan kovalen polar?
Mengapa?
3. Ikatan antara unsur-unsur golongan manakah yang merupakan ikatan
kovalen polar?
4. Apakah kepolaran ikatan selalu menyebabkan kepolaran molekul?
Jelaskan sebabnya!
5. Diketahui molekul-molekul:
a. H2 b. CO2 c. CH4 d. HF
6. Manakah yang bersifat polar dan manakah yang bersifat non polar?
Jelaskan sebabnya!
Cl H Cl H Cl
H
Cl Al + : N H Cl Al : N H atau Cl Al N H
Cl H Cl H Cl
H
UJI PEMAHAMAN
Gambar 3.6
Perkaratan Besi
Sumber Encarta 2004
Sifat unsur logam yang mudah kita kenali secara umum adalah dapat
menghantarkan listrik dan panas, mempunyai kilap yang khusus, titik didih
dan titik leleh tinggi, dapat ditempa dan dibengkokkan, dapat membentuk
aliasi dengan logam lain, serta tersusun dalam kristal logam. Kristal logam
yang umum dikenal adalah yang berbentuk kubus berpusat muka, heksagonal
tersusun rapat, dan kubus berpusat ruang.
Ikatan macam apakah yang terdapat di antara atom-aton logam dalam
kisi kristalnya? Ikatan ionis tidak mungkin terdapat di antara atom-atom
logam, karena tidak mungkin pula terjadi perpindahan elektron dari satu atom
logam ke atom yang sejenis. Ikatan kovalen juga tidak mungkin terbentuk,
karena dalam kristal logam, ternyata sebuah atom dikelilingi oleh 8 atau 12
atom yang lain, sedangkan valensi elektron dari logam-logam adalah 1, 2, 3,
atau 4.
Untuk menjelaskan berbagai sifat logam, dikemukakan beberapa teori
mengenai ikatan yang terdapat di antara atom-atom logam antara lain adalah:
Jadi menurut teori ini, kristal logam terdiri dari kumpulan ion logam
bermuatan positif di dalam lautan elektron yang mudah bergerak. Ikatan
logam terdapat antara ion logam positif dan elektron yang mudah bergerak
tersebut.
Teori awan elektron yang juga disebut teori elektron bebas, teori lautan
elektron, atau fluida elektron. Teori ini secara kualitatif dapat menjelaskan
berbagai sifat fisika dari logam, seperti sifat mengkilap, dapat menghantarkan
listrik dan panas, dapat ditempa, dibengkokkan, dan ditarik.
a. Sifat mengkilap
Bila cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron
valensi yang mudah bergerak tersebut akan tereksitasi. Ketika elektron
yang tereksitasi tersebut kembali kepada keadaan dasarnya, maka energi
cahaya dengan panjang gelombang tertentu (di daerah cahaya tampak)
akan dipancarkan kembali. Peristiwa ini dapat menimbulkan sifat kilap
yang khas untuk logam.
Elektron valensi
Gambar 3.7
Pergeseran Lapisan ion-ion Logam Bermuatan Negatif dalam Kristal Logam
Sumber Encarta 2004
UJI PEMAHAMAN
1. Jelaskan tentang ikatan logam berdasarkan teori awan elektron!
2. Jelaskan sifat-sifat logam beikut berdasarkan ikatan logam!
4. Bagaimana proses bergabungnya NH3 dengan ion H+? Ikatan apa yang terjadi
pada senyawa tersebut?
10. Unsur X memiliki nomor massa 31 dan jumlah netron dalam inti atomnya
adalah 16 buah. Bereaksi dengan unsur Y yang mempunyai nomor atom 17.
a. Ikatan apa yang terjadi antara X dan Y?
b. Bagaimanakah Struktur Lewis dan proses terbentuknya ikatan antara X
dan Y?
c. Bagaimanakah rumus kimia senyawa yang dihasilkan?
ikatan ionik : ikatan yang terjadi sebagai akibat serah terima elektron
antar atom
ATOM ATOM
MONOATOMIK NON LOGAM
Contoh :
S = Belerang
He = Helium
RUMUS KIMIA
TATA NAMA
RUMUS EMPIRIS
Contoh : CH
CH2O
MOLEKUL H2O
SENYAWA
ORGANIK
Contoh :
CH4 = metana
C2H4 = etana
C2H5OH = etanol
RUMUS
MOLEKUL
SENYAWA
BINER
Contoh :
- NaCl = Natrium
klorida
- KI = Kalium Iodida
SENYAWA
ANORGANIK
SENYAWA
POLIATOM
Contoh :
Na2SO4 = Natium Sulfat
Fe(NO3)3 = Besi (II) Nitrat
ASAM
Contoh :
HI = Asam Iodida
H2SO4 = Asam Sulfat
KOMPETENSI DASAR :
Menuliskan nama senyawa anorgonik dan organic
sederhana serta persamaan reaksinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat :
Menuliskan nama-nama senyawa biner dan poliatom dari senyawa
anorganik dan organik
Menyetarakan persamaan reaksi sederhana dengan diberikan
nama-nama yang terlibat dalam reaksi
No Masalah No Diskusi
1 Apakah zat disekeliling kita
mempunyai nama ?
Pernahkah kalian mengunjungi
supermarket?Bagaimana cara
menempatkan zat-zat tersebut ?
2 Pernahkah kalian membaca
komposisi zat yang rertera pada
tempat salah satu produk dalam
kebutuhan sehari-hari.
1. RUMUS KIMIA
Untuk mengenal tata nama zat kimia awal mula kita mengenal rumus
kimia dari senyawa, rumus kimia adalah gambaran suatu zat dengan
menggunakan simbol atau lambang. Penulisan tata nama senyawa diperlukan
pengetahuan tentang pertikel penyusun materi khususnya senyawa.
Pada saat kalian duduk di bangku SMP kelas IX kalian telah mengenal
istilah partikel materi. Terdapat tiga pertikel materi yakni atom, molekul dan ion,
ketiga partikel ini merupakan komponen terkecil materi yang masih memiliki sifat
yang sama dengan sifat materi tersebut. Kecuali ketiga jenis partikel meteri di atas
juga telah diperkenalkan istilah partikel unsur, contoh, Al, Fe dan senyawa
partikel, contoh, H2, O2.
No Masalah No Diskusi
Jelaskan pengertian partikel
1 materi 1
Rumus kimia suatu zat memuat informasi tentang jenis unsur dan
perbandingan atom-atom unsur penyusun zat.Lambang unsur menunjukkan jenis
unsur sedangkan angka indeks menunjukkan perbandingan atom atom unsur.
Gambar 4.4
Macam- macam logam
Rumus kimia unsure-unsur diatomik Sumber : milik pribadi
Unsur-unsur yang partikelnya merupakan molekul beratom dua dan mempunyai
rumus kimia yang sesuai dengan lambang unsure tersebut.
Contoh :- Hidrogen mempunyai rumus kimia H2
- Oksigen mempunyai rumus kimia O2
- Nitrogen mempunyai rumus kimia N2
Gambar 4.5
Model atom
Sumber : milik pribadi
Rumus Empiris ( RE)
Rumus empiris digunakan untuk menyatakan jenis dan perbandingan paling
sederhana dari atom-atom unsur dalam senyawa.
Contoh : CH , CH2O , H2O, NaCl
Penyelesaian :
l molekul gula tebu = C12H22O11
2 molekul gula tebu = 2 C12H22O11 , berarti terdiri dari 24 atom C ,
44 atom H dan 22 atom O .
Contoh A.1 :
Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa
K+ I- Kl Kalium Ionida
Na+ S2- Na2S Natrium Sulfida
Mg2+ O2- MgO Magnesium
Oksida
Al3+ Cl- AlCl3 Klorida
Aluminium
Contoh A.2:
Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa
Fe2+ Cl- FeCl2 Besi (II) Klorida
Fe3+ Cl- FeCl3 Besi (III) Klorida
Au+ S2- Au2S Emas (I) Sulfida
Au3+ O2- Au2O3 Emas (III) Oksida
Senyawa biner antara nonlogam dan nonlogam
Senyawa biner antara non logam dengan non logam umumnya membentuk
molekul senyawa.
Tabel 4.4 : Data elektronegatifan non logam
IV A VA VI A VII A
C 2.5 N 3.0 O 3.5 F 4.0
Si 1.8 P 2.1 S 2.5 Cl 3.0
Ge As 2.0 Se 2.4 Br 2.8
Penamaan dimulai dari unsur non logam yang harga elektronegatifan rendah
kemudian unsur non logam yang harga elektronegatifan lebih tinggi yang diberi
akhiran -ida.
Contoh A.3 :
Anion Anion Molekul Senyawa Nama Senyawa
H- F- HF Hidrogen Fluorida
F- Cl- ClF Klorin Fluorida
Jika dua jenis non logam dapat membentuk lebih dari satu
jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai dengan indeks
dalam rumus kimianya.
Angka Nama Yunani
1 Mono
2 Di
3 Tri
4 Tetra
5 Penta
6 Heksa
7 Hepta
8 Okta
9 Nona
10 Deka
Contoh A.4:
Anion Anion Rumus Molekul Nama Molekul
4- 2-
C O C2O4 = CO2 Karbondioksida
Si4- S2- Si2O4=SiO2 Silikondioksida
N3- O2- N2O3 diNitrogentrioksida
3-
P Cl- PCl3 Fosfortriklorida
Tabel 1.5 :
KATION DAN ANION POLIATOM DAN PENAMAANNYA
Contoh A.5:
Kation logam Anion Rumus kimia Nama senyawa
poliatom
K+ NO3- KNO3 Kalium Nitrat
Na+ CO32- Na2CO3 Natrium Karbonat
Ba2+ CN- Ba (CN)2 Barium Sianida
Mg2+ MnO4- Mg(MnO4)2 MagnesiumPermanganat
Al3+ SO32- Al2 (SO3)3 Aluminium Sulfit
Cu2+ PO33- Cu3 (PO3)2 Tembaga (II) Fosfit
Fe3+ CrO42- Fe2 (CrO4)3 Besi (III) Kromat
Contoh A.6:
Kation Anion Anion Rumus kimia Nama senyawa
poliatom mono poliatom
atom
NH4+ Cl- - NH4Cl Amonium klorida
NH4+ I- - NH4I Amonium Ionida
NH4+ - OH- NH4OH Amonium Hidroksida
NH4+ - SO42- (NH4)2SO4 Amonium Sulfat
NH4+ - AsO33- (NH4)3AsO3 Amonium Arsenit
Senyawa Asam
Nama untuk senyawa asam diawali dengan nama asam yang diikuti
dengan nama anionnya atau nama sisa asamnya.
Untuk senyawa molekul biner nama dapat diawali dengan hydrogen
kemudian sisa asamnya.
Contoh:
Ion H+ Anion ion sisa Rumus kimia Nama senyawa
asam
H+ I- Hl Asam ionida/hydrogen
H+ iodida
H+ S2- H2S Asam sulfida/hydrogen
H+ sulfida
H+ NO2- HNO2 Asam Nitrit
C2O42- H2C2O4 Asam oksalat
SbO43- H3SbO4 Asam Antimonat
Gambar 4.6
Model atom
Sumber : milik pribadi
Catatan:
Tata nama yang mengandung gugus fungsi akan dibahas pada bab khusus
gugus fungsi senyawa karbon.
KEGIATAN 4.1:
Setelah mempelajari konsep di atas selesaikan kegiatan berikut:
b. H5OH
c. Ca(OH)2
d. H2O2
3 Rumus dan tata Tulislah rumus nama semua
nama senyawa senyawa ion yang dibentuk oleh
kimia logam berikut dengan nonlogam
ion klorida dan dengan ion
sulfida
a. Kalium
b. Besi (II)
c. Tembaga
d. Perak
e. Karbon
4 Rumus kimia Tulis rumus kimia dari senyawa-
senyawa berikut:
a. Aluminium sulfida
b. Besi (III) oksida
c. Barium florida
d. Dinitrogen trioksida
e. Belerang dioksida
f. Natrium oksalat
g. Asam fosfit
h. Nikel nitrat
i. Propanol
j. Asam butanoat
5 Tata nama Tulis nama dari senyawa-
senyawa berikut:
a. Mg3P2
b. Cu2S
c. PBr3
d. CS2
e. Co(CN)3
f. (NH4)2 C2O4
g. SiO2
h. C2H5I
i. C3H7-OH
j. C2H5COC2H5
KEGIATAN:
Setelah mempelajari rumus kimia dan tata nama, diskusikan dengan teman
kalian rumus kimia dan tata nama posisi zat pada produk berikut.
Tulis yang dikenal
No Produk Komposisi
Rumus kimia Nama kimia
1 Fruit Tea - Air
X-Treme - Gula
- Ekstrak teh
- Asam Sitrat
- Asam Askorbat
- Konsentrat sari buah
- Perisa
2 Teh Botol - Air
Sosro - Ekstrak
teh melati
- Gula
3 Royko - Ekstra protein ikan
Pelezat Cair - Gula
- Garam
- Rempah
- Yeast ekstrak
- Penguat rasa natrium
inosinat & guanilat
- Pengawet natrium
benzoat
4 Saos tomat - Pasta tomat
indofood - Air
- Gula
- Pati jagung
- Asam cuka
- Rempah-rempah
- Pengawet natrium
benzoate
5 Nutri Sari - Gula pasir
- Asam sitrat
- Natrium sitrat
- Natrium karboksimetil
selulosa
- Flavor alami
- Kuning FCF Cl 15985
- Tartrazin Cl 19140
- Vitamin
- Mineral
6 Mylanta - Aluminium hidroksida
- Magnesium hidroksida
- Simeton
LATIHAN SOAL :
1. Tentukan jumlah atom masing masing unsure dalam rumus kimia berikut :
a. C6H12O6
b. C2H5OH
c. Na2SO4
d. CH3COOH
e. CuSO4.5H2O
2. Sebutkan nama senyawa berikut ini :
a. KCl f.. BaCO3
b. Na2S g. Ni3(PO3)2
c. CuO h. MgC2O4
d. FeI3 i. KMnO4
e. Al(NO3)3 j. NH4ClO4
3. Tentukan rumus kimia dari senyawa-senyawa berikut :
a. Natrium Sulfit f. Amonium Sulfida
b. Besi(III) bromida g. Kalium Fosfat
c. Barium oksalat h. Emas(III) klorida
d. Aluminium karbonat i. Perak Nitrit
e. Kobalt(II) asetat j. Litium arsenit
4. Jodohkanlah rumus senyawa yang ada disebelah kiri dengan nama senyawanya
yang ada disebelah kanan
a. CaCO3 1. kobalt(III) Nitrat
b. AgI 2. Barium karbonat
c. NH4Cl 3. Aluminium Sulfida
d. Co(NO3)3 4. Kalsium karbonat
e. BaCO3 5. Perak Iodida
f. Al2S3 6.Amonium Klorida
g. Cu2SO4 7. Besi(III) klorat
h. Ni3(PO4)2 8. Tembaga(II) sulfat
i. Fe(ClO3)3 9. Nikel Fosfat
j. Na2C2O4 10. Natrium Oksalat
Partikel materi Komponen penyusun terkecil materi yang masih memiliki sifat
yang sama dengan sifat materi
Atom Partikel terkecil dalam unsure
Ion Satu atau kumpulan atom yang kehilangan atau memperoleh satu atau lebih
electron sehingga menjadi species yang bermuatan listrik
Molekul Kelompok yang terdiri dari dua atom atau lebih yang diikat oleh gaya
yang cukup kuat untuk mempertahankan keberadaannya dalam waktu yang
cukup lama
Unsur zat yang tidak dapat terurai menjadi zat yang lebih sederhana lewat cara-
cara kimia
Zat Materi yang tidak dapat dipisahkan lewat cara fisis menjadi dua materi atau
lebih dengan sifat yang berbeda
Non Logam Zat yang tidak memiliki kilat logam, penghantar listrik yang buruk,
dan tidak dapat ditempa
Rumus kimia Penggambaran komposisi kimia suatu zat, mengacu pada rumus
empiris atau rumus molekul
Senyawa Zat yang mengandung dua unsure atau lebih
Persamaan kimia Persamaan reaksi kimia yang menggunakan rumus kimia dan
lambang lain dan sesuai dengan Hukum Kekekalan Massa dan Muatan
Koeffisien Angka dalam persamaan kimia yang menunjukkan kuantitas relative
species yang terlibat dalam reaksi itu.
Rumus Empiris Rumus kimia senyawa yang menyatakan jumlah bahan kimia
relative unsure-unsurnya dalam rupa bilangan bulat terkecil
Rumus molekul Rumus kimia yang menyatakan jumlah setiap atom secara
nyata dalam satu molekul
Ikatan kovalen Ikatan yang terbentuk dari penggunaan bersama dua electron
atau lebih di antara dua atom
Ikatan kovalen koordinat
Senyawa kovalen Senyawa yang terbentuk dari penggunaan electron bersama,
cenderung memiliki titik leleh dan titik didih rendah dan bersifat tidak
menghantar listrik
Elektronegativ Memiliki elektronegativitas yang relative besar
Elektronegativitas Ukuran kecenderungan atom atau molekul untuk menarik
electron ke dirinya sendiri dalam suatu ikatan kimia
Ikatan ionic Ikatan yang terbentuk lewat tarikan Coulomb dari dua yang
muatannya berlawanan, terbentuk dari atom yang elektronegativitasnya sangat
berbeda
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
Gambar 5.1
Neraca Massa
Sumber : milik pribadi
STOKIOMETRI
Konsep Mol
Persamaan Reaksi
Sederhana
TUJUAN PEMBELAJARAN
-Membuktikan berdasarkan percobaan bahwa massa zat sebelum dan sesudah
reaksi tetap( Hukum Kekekalan Massa )
-Membuktikan berdasarkan percobaan dan menafsirkan data tentang massa dua
unsure yang bersenyawa ( Hukum Proust )
-Membuktikan berlakunya hokum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton ) pada
beberapa senyawa.
-Menggunakan data percobaan untuk membuktikan Hukum Perbandingan Volume
( Hukum Gay Lussac )
No Masalah Diskusi
1 Bandingkan massa kertas sebelum
dibakar dan massa abu hasil
pembakaran tersebut?
2 Pernahkah kalian melihat proses
pembakaran besi?
Perkirakan massa besi
3 Segelas susu cair dicampur
deengan segelas air. Berapa
volume campuran tersebut
4 Pernahkah kalian melihat ibu
membuat kue? Bagaimana
komposisi bahan yanh
digunakannya?
Pada tahun 1774, Priestley bertemu Antoine Lavoisier (1743-1794)
kimiawan besar Perancis menggunakan neraca untuk menunjukkan bahwa jumlah
dari massa produk reasi kimia sama dengan jumlah massa reaktannya. Beliau
melakukan pemanasan Merkuri dalam labu tertutup yang berisi udara. Setelah
beberapa hari muncul zat yang berwarna merah, yaitu merkuri (II) oksida. Gas
yang tersisa dalam labu berkurang massanya dan tidak dapat lagi menyangga
kehidupan atau pembakaran; lilin tidak menyala di dalamnya ternyata gas tersebut
Nitrogen dan Oksigen di udara telah bereaksi dengan merkuri. Merkuri oksida
yang berwarna diambil kemudian dipanaskan dengan kuat. Kemudian merkuri
maupun gas yang dihasilkan menunjukkan massa gabungannya dengan massa
merkuri (II) oksida yang digunakan semula.
Penelitian yang dilakukan dengan teliti oleh Lavoisier menjadi dasar
Hukum kekekalan massa
Yaitu;
Jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
2 HgO (s) 2 Hg (s) + O2 (g)
KEGIATAN 5.1:
HUKUM KEKEKALAN
MASSA
No Kegiatan Pengamatan
1 Di meja praktek disiapkan alat-alat dan
bahan yang diperlukan untuk
membuktikan hukum kekekalan massa.
Reaksikan larutan Tembaga (II) sulfat
dengan larutan Natrium Hidroksida.
a. Timbanglah zat yang akan direaksikan Massa alat yang dipakai g
bersama dengan alat yang dipakai
HASIL DISKUSI
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP
(HUKUM PROUST)
Contoh 5.4 :
18 g air murni dapat diuraikan menjadi unsur-unsur
pembentuknya menjadi 16 g oksigen dan 2 g hidrogen. Persen
komposisi pada air adalah
Oksigen = 16 x 100 % = 1600 = 88,9 %
(16+2) 18
Hidrogen = 2 x 100 % = 200 = 11,1 %
(16+2) 18
Maka perbandingan massa Oksigen dan hydrogen = 88,9 = 8 : 1
11,1
Komposisi air selalu tetap, sepanjang air itu murni, tidak bergantung dari
sumber atau cara pembuatannya.
Hukum perbandingan tetap hanya berlaku untuk senyawa dan tidak
berlaku untuk campuran seperti batu, air dan udara.
KEGIATAN 5.2 :
MEMBUKTIKAN HUKUM PERBANDINGAN TETAP
No Kegiatan Pengamatan
1 Sediakan cawan dan tutupnya. Massa wadah+tutup = g
Kemudian ditimbang (W1)
HASIL DISKUSI
Apakah dua unsure dapat bergabung menjadi lebih dari satu senyawa?.
Apakah ada hubungan senyawa yang satu dengan senyawa yang lain?
Hukum Proust dikembang kan lebih lanjut oleh para ilmuan untuk unsur-
unsur yang membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Pada abad ke-19 Jhon
Dalton (1766-1844) mengamati dua senyawa yang berbeda yang tersusun dari
unsure yang sama misalnya, CO dan CO2
Beliau mengukur massa karbon dan massa oksigen pada tiap senyawa
dengan data sebagai berikut:
Contoh 5.6 :
Dua jenis senyawa yang berbeda masing-masing mempunyai komposisi sebagai
berikut ,senyawa pertama mengandung 42,9 % karbon dan 51,1 %
oksigen.Sedang komposisi senyawa kedua adalah 27,3 % karbon dan 72,7 %
oksigen.Perhatikan apakah data tersebut sesuai dengan Hukum Perbandingan
Berganda ?
Penyelesaian :
Misal massa senyawa I = 100 g dan massa senyawa II juga 100 g
LATIHAN SOAL :
3. Data dibawah ini dioperoleh dari hasil pemanasan pita magnesium dengan gas
oksigen yang menghasilkan serbuk putih magnesium oksida.
4. Analisis dua cuplikan garam dapur murni menghasilkan data sebagai berikut :
Massa garam
Cuplikan Massa natrium Massa klor
dapur
Cuplikan 1 0,4388 gram 0,1725 gram 0,2663 gram
1,5975 gram
Cuplikan 1 2,6325 gram 1,0350 gram
Tunjukkan bahwa data diatas sesuai dengan Hukum Perbandingan Tetap ?
6. Seorang ahli kimia mereaksikan 5 gram unsur Natrium dengan 5 gram unsure
klorin. Diakhir reaksi ia memperoleh 8,24 gram senyawa natrium klorida
dengan sisa 1,76 gram unsure natrium. Hitung perbandingan massa unusr
natrium dengan unsure klorin dalam senyawa natrium klorida.
___________________________________
KOMPETENSI DASAR:
Menerapkan hukum dasar Gay Lussae dan hukum Avogardo serta
konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (stoikiometri).
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari bab ini ,siswa diharapkan dapat :
1. Menghitung volume gas pereaksi dan hasil reaksi berdasarkan Hukum Gay
Lussac.
2. Menentukan hubungan antara volume gas dengan jumlah molekul yang diukur
pada suhu dan tekanan yang sama( Hukum Avogadro)
3. Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat.
4. Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel,massa dan volum zat
5. Menentukan rumus empiris,rumus molekul dan air kristal serta kadar zat dalam
suatu senyawa
6. Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi.
MANFAAT HASIL BELAJAR
Siswa dapat menerapkan Hukum Gay Lussac dan Hukum Avogadro serta konsep
mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia ( stoikoimrtri ).
Dalam dunia sekarang ini, pelajaran dari zat dan reaksi kimia memerlukan
kemampuan untuk mencoba menentukan sifat dari hasil reaksi kimia. Kita harus
dapat menemukan rumus, dan menemukan seberapa banyak berbagai zat kimia
diperlukan bila kita akan melakukan reaksi kimia. Dengan perkataan lain kita
harus dapat bekerja secara kuantitatif dengan unsure, senyawa dan reski kimia.
Stoikiometri (berasal dari kata yunani, stoicheion = elemen dan metron =
mengukur) adalah istilah yang dipakai dalam menggambarkan bentuk kuantitatif
dari reaksi dan senyawa kimia. Sebelum mempelajari stoikiometri, konsep yang
terpenting di dalamnya adalah mol.
Partikel zat seperti atom, molekul dan ion mempunyai massa yang sangat
kecil. Dalam reaksi kimia yang melibatkan jumlah zat yang banyak tentu akan
melibatkan otom atau molekul dengan jumlah libatkan atom atau molekul dengan
jumlah yang sangat besar.
Ukuran (takaran) atom atau molekul yang dipakai untuk menyatakan
jumlah zat dalam reaksi kimia tidak efektif. Hal ini sama seperti bila kita membeli
gula pasir dalam ukuran butir, misalnya sebanyak 10.000 butir. Untuk jumlah
yang sangat banyak, tidak mungkin kita mengukur gula pasir dalam satuan butir.
Oleh karena itu akan lebih mudah apabila kita memakai satuan ukuran gram,
kilogram, ons dan lain-lain.
Demikian juga dalam reaksi kimia untuk menyatakan jumlah zat yang
bereaksi para kimiawan menggunakan konsep mol
No Masalah Diskusi
1 Satuan apa yang digunakan untuk
membeli buku, pensil, setip?
2 Satuan apa yang digunakan untuk
membeli beras, gula, tepung?
3 Bila kita akan membeli suatu zat,
satuan jumlah zat yang digunakan
apakah harus sama ?
4 Untuk apa yang terlibat reaksi kimia
jumlah zat dinyatakan dan konsep
apa?
5 Konsep apa yang digunakan zat
berwujud gas yang terlibat pada
reaksi kimia?
6 Apa rumus kimia yang berperan
dalam konsep mol?
7 Bagaimana komposisi membuat sirup
satu gelas ?
1. HUKUM AVOGADRO
Gay Lussuc tidak mengeluarkan teori mengenai temuan-
temuan eksperimennya berupa Hukum Perbandingan
Volume, tetapi setelah seorang kimiawan Italia, Amedeo
Avogadro, menggunakan temuan-temuan tersebut,
didapatkan hipotesis Avogadro, yaitu Pada volume yang
sama, gas-gas yang berbeda (pada suhu dan tekanan
yang sama)
Akibatnya muncul pertanyaan, apakah partikel dari unsur-
unsur itu adalah atom-atom Dalton? Avogadro tidak berpendapat demikian,
melainkan unsur-unsur dapat hadir sebagai molekul diatomic. Dengan hipotesis
ini Avogadro dapat menjelaskan Hukum Perbandingan Volume Gay Lussac
Keterangan gambar:
Setiap kubus merupakan wadah dengan volume yang sama, pada kondisi yang
sama, jika setiap kubus berisi jumlah molekul yang sama (hipotesis Avogadro)
dan jika hydrogen, oksigen dan nitrogen sebagai molekul diatomic, maka
penggabungan volume yang diamati Gay Lussacdalam ketiga tersebut dapat
dimengerti
Pada contoh diatas partikel gas hydrogen dan partikel gas oksigen tidak berupa
atom tunggal melainkan sebagai molekul. Molekul hydrogen mengandung 2 atom
H dan molekul oksigen mengandung 2 atom O.
Maka secara lengkap hipotesis Avogadro dapat ditulis :
2 volum gas hydrogen + 1 volum gas oksigen 2 volum uap air
2 molekul gas hydrogen + 1 molekul gas oksigen 2 molekul uap air
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(g)
HASIL DISKUSI
Pada temperature dan tekanan tertentu 10 liter gas Nitrogen bereaksi dengan 5
liter gas oksigen menghasilkan 10 liter gas gelak.
Tentukan :a. Rumus molekul gas gelak tersebut ?
b. Perbandingan volume gas pereaksi dan gas hasil reaksi ?
Penyelesaian :
a. Persamaan reaksi : 10 liter N2(g) + 5 liter O2(g) 10 liter gas Gelak
Sesuai dengan Hukum Gay Lussac,harga koeffisien reaksi sesuai perbandingan
volume atau sebaliknya.
Maka reaksi dapat ditulis : 10 N2(g) + 5 O2(g) 10 Gas Gelak
Atau 2 N2(g) + O2(g) 2 NxOy
Agar koeffisiennya setara 2 N2(g) + O2(g) 2 N2O
Maka rumus molekul gas Gelak = N2O
Penyelesaian :
Volume gas (CH4 + C2H6 ) = 20 cm3
Misal volume gas CH4 = X cm3 ,maka volume C2H6 = ( 20 - X) cm3 .
Perhatikan reaksi II: Volume O2 = 3,5/1 x (20-X) cm3 = (70 3,5 X)cm3
Volume O2 seluruhnya = Volume O2 I + volume O2II
40 = 2X + 70-3,5 X
1,5X = 30 Jadi volume CH4 = 20 cm3
X = 20
Dan volume C2H6 = 20 cm3
3.KONSEP MOL
Atom dan molekul mempunyai massa yang sangat kecil sehingga eksperimen
kimia dengan jumlah zat yang sangat banyak akan melibatkan banyak sekali atom
dan molekul. Salah satu langkah untuk memperbesar jumlah dalam reaksi kimia
adalah bekerja dengan lusinan atom bukan dengan satuan atom.
Misal :a. 1 atom C + 1atom O 1 molekul CO
1 lusin atom C + 1 lusin atom O 1 lusin molekul CO
( 12 atom C ) (12 atom O ) (12 molekul CO )
Perhatikan bahwa perbandingan 1 : 1 lusinan atom tepat sama dengan
perbandingan 1 : 1 satuan atom itu sendiri.
b.2 atom H + 1 atom O 1 molekul H2O
2 lusin atom H + 1 lusin atom O 1 lusin molekul H2O
(24 atom H ) (12 atom O) (12 molekul H2O)
Dalam tiap persamaan,tetap dipertahankan perbandingan 2:1 antara atom H dan
atom O.
Selusin atom atau molekul masih terlalu kecil untuk dikerjakan,sebab itu kita
harus mengambil satuan yang lebih besar.Lusinannya ahli kimia disebut mole
disingkat mol .Mol ini terdiri dari 6,02 x 1023 partikel.
1 lusin = 12 objek
1 mol = 6,02 x 1023 partikel
Keterangan yang sama untuk lusinan dapat diterapkan juga pada mol. Mol
hanyalah suatu jumlah yang lebih besar.
Sesuai dengan contoh diatas:
1 atom C + 1 atom O 1 molekul H2O
1 lusin atomC + 1 lusin atom O 1 lusin molekul H2O
1 mol atom C + 1 mol atom O 1 mol molekul H2O
6,02 x 1023 atom C + 6,02 x 1023 atom O 6,02 x 1023 molekul H2O
Dengan memperhatikan contoh diatas dapat diambil kesimpulan perbandingan
atom-atom yang bergabung untuk membentuk molekul akan tapat sama dengan
perbandingan mol dari atom-atom ini bergabung.
Satuan mol dinyatakan sebagai jumlah partikel(atom,molekul atau ion)dalam
suatu zat. Para ahli sepakat bahwa 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang
sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram C-12,yakni 6,02 x l023 partikel.
Jumlah partikel ini disebut sebagai Bilangan Avogadro.
Hubungan antara jumlah mol(n) dan jumlah partikel (x) dalam suatu zat dapat
dinyatakan sebagai :
X = n x 6,02 x 1023 partikel/mol
Atau n= X
6,02 x 1023 partikel/mol
Contoh soal 6.4:
Berapa jumlah atom Aluminium (Al) yang terdapat dalam 2 mol potongan
aluminium?
Penyelesaian : Jumlah atom (X) = n x 6,02 x 1023 partikel/mol
Jumlah Al = 2 x 6,02 x 1023 atom
= 12,04 x 1023 atom
Berdasarkan contoh di atas, massa atom relatif suatu unsur tertera di tiap
kotak atom unsure pada tabel periodic unsure-unsur.
Massa molekul relative (Mr) sama dengan jumlah massa atom relative
(Ar) dari semua atom penyusunnya.
Mol = Massa(g)
Pada(T,P) sama gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang ama.
V1 = n1
V2 n2
PV = nRT Keterangan
P= tekanan (atm)
V= Volume gas (L)
n = mol gas (mol)
R= 0,082 L atm/mol K
T= suhu (Kelvin )
Penyelesaian :
Volume 1 mol gas O2 (STP) = 22,4 l
Volume 0,1 mol gas O2(STP) = (0,1 x 22,4)l
= 2,24 l
Pada suhu dan tekanan tertentu (P,T) massa 10 l gas NO adalah 15 g. Pada suhu
dan tekanan yang sama, tentukan volume gas dari 8 gram gas Metana CH 4). Bila
diketahui Ar C = 12 H = 1 N = 14 O = 16
Penyelesaian:
Mr NO = 30
Massa molar NO = 30 g/mol
Jumlah mol = 15 g
30 g/mol
= 0.5 mol
Mr CH4 = 16
Massa molar CH4 = 16 g/mol
Jumlah mol CH4 = 8 g
16 g/mol
= 0,5 mol
Vol NO = mol NO
Vol CH4 = mol CH4
10 = 0,5 mol
Vol CH4 = 0,5 mol
Vol CH4 = 10 liter
7. KOMPOSISI ZAT
Penyelesaian:
% massa C dalam sampel = 25 x 100%
50
= 50 %
% massa H dalam sampel = 15 x 100%
50
= 30%
% massa O dalam sampel = 10 x 100%
50
= 20%
Rumus Empiris ( RE )
Rumus Empiris digunakan untuk menyatakan jenis dan perbandingan paling
sederhana dari atom-atom unsur dalam senyawa.
Rumus Molekul ( RM )
Menyatakan jenis perbandingan atom-atom unsur-unsur dalam molekul unsur atau
senyawa.
Apabila komposisi unsur-unsur dalam senyawa serta massa atom relatif (Ar )
diketahui maka dapat ditentukan rumus empiris dari senyawa itu.
Rumus molekul merupakan kelipatan bulat ( kelipatan satu, dua, tiga, dst) dari
rumus empirisnya. Jadi ada senyawa yg mempunyai rumus empiris sama dengan
rumus molekulnya. Jadi apabila rumus empiris (RE) serta massa molekul relatif
( Mr) diketahui, maka rumus molekul suatu senyawa dapat ditentukan.
9. PEREAKSI PEMBATAS
Setelah mempelajari konsep mol dan persamaan reaksi maka pengetahuan tentang
hal tersebut dapat diperdalam dan dikembangkan dengan mempelajari
stoikiometri. Stoikiometri merupakan hitungan kimia. Yang dimaksud dengan
hitungan kimia adalah bagaimana menentukan zat-zat yang terlibat dalam suatu
reaksi secara kuantitatif.
Untuk mempermudah dalam menyelesaikan soal-soal hitungan kimia, kita
gunakan 4 langkah penyelesaian.
1). Menuliskan persamaan reaksi dan samakan koefisiennya.
2). Mengubah satuan zat yang diketahui dalam soal menjadi mol.
3). Mencari mol zat yang ditanya.
4). Mengubah satuan mol menjadi satuan laian yang diinginkan ( yang ditanyakan
)
Berikut ini diberikan contoh menghitung jumlah suatu zat dalam satuan massa
atau satuan volume yang diperlukan atau dihasilkan dalam suatu reaksi kimia, jika
jumlah salah satu zat lain dalam reaksi itu diketahui.
Penyelesaian :
Langkah 1 : menuliskan persamaan reaksi lengkap dengan koefisien
2 NaCl(S) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2 HCl(aq)
Didalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang ditambahkan
tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini disebabkan
ada zat pereaksi yang akan habis pereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut
pereaksi pembatas.
Penyelesaian :
Misal rumus hidrat = FeSO4.x H2O
Pada pemanasan air kristalnya menguap sehingga zat padat yang tertinggal
adalah FeSO4.
Jadi, massa FeSO4 adalah 5,47 gram dan massa air = 10 5,47 = 4,53
gram
FeSO4.xH2O (s) FeSO4 (aq) + xH2O (g)
10 gram 5,47 gram 4,53 gram
Jumlah mol FeSO4 = 5,47 g = 0,036 mol
152 g mol-1
Jumlah mol H2O = 4,53 g = 0,252 mol
18 g mol-1
Mol FeSO4 : mol air = 0,036 : 0,252 = 1 : 7
Jadi, 1 molekul FeSO4 mengikat 7 molekul air
Rumus hidrat itu adalah FeSO4.7H2O
Latihan Soal !
1. Sebanyak 5 L gas hydrogen CXHY tepat bereaksi dengan 10 L gas oksigen
membentuk 5 L gas karbon dioksida dan 10 L L uap air. Tentukan rumus kimia
gas hidrokarbon tersebut.
CXHY(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g) (belum setara)
2. Sebanyak 4L gas C2H6 dicampur dengan 4 L gas C3H8 kemudian tepat dibakar
dengan sejumlah volum gas O2. Reaksi ini menghasilkan gas CO2 dan uap air.
2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)
a. Berapa volum O2 yang diperlukan ?
b. Berapa pula volum CO2 yang terbentuk ?
3. Sebanyak 2 mol senyawa hidrokarbon dengan rumus umumnya CnH2n+2 tepat
bereaksi dengan 13 mol gas oksigen, reaksinya
2CXHY + 13O2 8CO2 + 10H2O
Tentukanlah rumus molekul senyawa tersebut ?
4. Sebanyak 100 ml larutan H2SO4 1 M direaksikan dengan Natrium Karbonat,
reaksinya :
H2SO4(aq) + Na2CO3(aq) Na2SO4(aq) + H2O(l) +CO2(g)
Hitunglah volume gas karbon dioksida pada keadaan standart !
5. Diketahui reaksi : Al(s) + HCl AlCl3 +H2 (belum setara)
Jika larutan HCl 2 M yang direaksikan dengan logam aluminium sebanyak 50
ml, tentukan volume gas H2 pada suhu 270C dan tekanan 2 atm.
6. Larutan K2CO3 1 M sebanyak 100 ml direaksikan dengan larutan HCl 2M,
menurut reaksi :
K2CO3(aq) + 2HCl(aq) 2KCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Tentukan volume CO2 yang terbentuk pada suhu dan keadaan tertentu, dimana
volume dari 0,2 mol O2 sebanyak 4 liter !
7. Arsen bereaksi dengan oksigen membentuk suatu senyawa yang terdiri dari
arsen 75,7% berat dan oksigen 24,3 % berat. Bagaiamana rumus empiris
senyawa ini ?
8. Suatu zat ternyata mempunyai komposisi massa sebagai berikut: 60,8 %
Natrium, 28,5% Boron dan 10,5% Hidrogen. Bagaimana rumus empiris darai
senyawa ini ?
9. 0,537 g sample suatu senyawa organic yang hanya mengandung karbon,
hydrogen dan oksigen dibakar dalam udara menghasilkan 1,030 g CO2 dan
0,632 g H2O. Bagaiamana rumus empiris senyawa ini ?
10. Berapa banyak gram oksigen terdapat dalam 65,0g tembaga sulfat,
CuSO4.5H2O ?
11. Hitung jumlah gram dari : (a) Fe dalam 15,0 g Fe 2O3 (b) Al dalam 25,0 g
Al2(SO4)3 (c) Na dalam 16,0 g Na2CO3 (d) Mg dalam 48,0 g MgCl2 !
12. 12,5 g sample suatu senyawa yang hanya mengandung fosfor dan sulfur,
dianalisis dan ternyata mengandung 7,04 g fosfor dan 5,46 g sulfur.
Bagaimana komposisi persentase senyawa ini ?
13. Perhatikan reaksi ini :
Fe(s) + 2HCl(aq) FeCl2(aq) +H2(g)
Dalam pecobaan 0,40 mol Fe dan 0,75 mol HCl direaksikan
(a) Yang mana yang merupakan pereaksi pembatas
(b) Berapa mol H2 yang terbentuk ?
(c) Berapa mol pereaksi yang berlebih yang masih tersisa setelah reaksi
selesai ?
14. Aluminium (Al) bereaksi dengan asam sulfat (H 2SO4), asam yang ada dalam
baterai (accu) otomobil,menurut persamaan reaksi seperti berikut:
2Al + 3H2SO4 Al2(SO4)3 + 3H2
Jika 20,0 g Al dimasukkan kedalam larutan yang mengandung 155 g H2SO4.
(a) yang mana yang merupakan reaksi pembatas ?
(b) berapa mol H2 yang terbentuk?
(c) Berapa gram Al2(SO4)3 yang terbentuk
(d) Berapa gram pereaksi yang lebih yang masih tersisa setelah reaksi selesai?
15. Sebanyak 57,1 g hidrat dengana rumus CuSO4. XH2O
dipanaskan sehingga menghasilkan 31,9 g CuSO4 sesuai persamaan
reaksinya :
Jika Ar Cu = 63,5 ; S = 32 ; O = 16 ; H = 1 tentukan rumus hidrat tersebut ?
LARUTAN
Kompetensi dasar
Siswa dapat menyelidiki daya hantar listrik berbagai larutan untuk bembedakan
larutan elektrolit dan non elektrolik.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
- Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan
berdasarkan hasil pengamatan
- Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit
berdasarkan sifat hantaran listriknya.
- Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus
listrik.
- Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan
senyawa kovalen polar.
Manfaat Hasil Belajar:
- Siswa dapat memahami gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai
larutan berdasarkan hasil pengamatan
- Siswa dapat membandingkan larutan elektrolit dan non elektrolit.
- Siswa memahami penyebab kemampuan larutan elektrolit dalam
menghantarkan arus listrik.
- Siswa mengerti bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan
kofalen polar
Sebelum mempelajari larutan elektrolit dan non elektrolit, coba kita ingat
dulu pelajaran semester 1 tentang ikatan kimia dan lengkapi tabel berikut :
Jenis Senyawa*
No Nama Rumus molekul
Ion Kovalen
1 Asam khlorida
2 Garam dapur
3 Alkohol/etanol
4 Urea
5 Asam sulfat
6 Asam cuka
7 Air murni
8 Amoniak
9 Glukosa
10 Na-hidroksida
*Beri tanda pada kolom yang sesuai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Informasi
Dilihat dari daya hantar listriknya, larutan dapat dibedakan menjadi
1. Larutan elektrolit
2. Larutan non elektrolit
Dikatakan elektrolit jika larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik,
sehingga dalam alat penguji elektrolit lampu menyala dan sebaliknya non
elektrolit jika tidak dapat menghantarkan arus listrik atau tidak terlihat adanya
nyala lampu dalam penguji elektrolit.
5
6
7
8
9
10
11
12
K = Kuat
L = Lemah
___________________________________
Oksidator Reduktor
Pengikatan / Pelepasan
Pelepasan /Penangkapan
Lumpur
Oksigen Elektron
Aktif
Pengoksidasi Pereduksi
Oksidasi Reduksi
Mengalami Mengalami
Reduksi Oksidasi
Pengikatan Pelepasan
O2 O2
Oksidasi Reduksi
Pelepasan Penangkapan
Eletron Elektron
Bilangan Bilangan
Oksidasi >> Oksidasi <<
Kompetensi dasar
Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi reduksi dan hubungannya
dengan tata nama senyawa serta penerapannya.
Prasyarat pengetahuan :
Sebelum mempelajari reaksi oksidasi, reduksi ini coba kita ingat
dulu beberapa perubahan-perubahan kimia yang telah kita kenal dalam kehidupan
berikut :
Masalah Hasil Diskusi
1. Mengapa kertas bisa terbakar?
2. Mengapa tumbuhan bisa tumbuh
menjadi besar, berbunga dan
berbuah?
3. Mengapa besi bisa berkarat?
Indikator :
Siswa dapat : - Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari
penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan
penerimaan elektron, pelepasan dan penerimaan elektron, serta
peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi.
- Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau
ion.
- Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks.
- Memberi nama senyawa menurut IUPAC.
- Menerapkan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam
memecahkan masalah lingkungan (lumpur aktif).
Reaksi oksidasi biasanya disertai reaksi reduksi sehingga dalam reaksi tersebut
terjadi perpindahan elektron.
Elektron yang dilepas zat yang teroksidasi akan diterima oleh
zat lain yang tereduksi.
Reaksi demikian dinamakan Reaksi redoks
2Na(s) + Cl2(g) 2 NaCl (2)
Bil Oksidasi : 0 0 +1 -1
Na teroksidasi
Cl2 tereduksi
B. BILANGAN OKSIDASI
(Foto)
Reduksi Oksidasi
Oksidator Reduktor
-2 -1 0 +1 +2
Oksigen unsur Hidrogen Logam gol
dl senyawa bebas dl senyawa 2 dl senyawa
Logam
gol 1 dl
senyawa
Prasyarat Pengetahuan :
keterlibatan : b.
a. Oksigen c.
b. Elektron
c. Bilangan Oksidasi
Tabel 1
Daftar Bilangan Oksidasi dari Beberapa Unsur
Dalam Senyawanya
No. Nama Unsur Lambang Bilangan/Tingkat Oksidasi
1 Lithium +1
2 Natrium +1
3 Kalium +1
4 Magnesium +2
5 Calsium +2
6 Barium +2
7 Aluminium +3
8 Argentum +1
9 Zink +2
10 Tembaga +1;+2
11 Besi +2;+3
12 Raksa +1;+2
13 Mangaan +2;+4;+7
14 Nikel +2
15 Timbal +2;+4
16 Platina +4
17 Stanum/timah +2;+4
18 Flour -1
19 Chlor -1;+1;+3;+5;+7
20 Brom -1;+5
21 IOD -1;+5
22 Nitrogen -3;+3;+5
23 Karbon +2;+4
24 Belerang -2;+4;+6
Contoh soal 1:
Berapa bilangan oksidasi unsur S dalam H2SO4?
Jawab : 2 (Bil. Oks. H) + 1 (Bil. Oks. S) + 4 (Bil. Oks. O) = 0
2 (+ 1) + (Bil. Oks. S) + 4(-2) = 0
Jadi bilangan oksidasi S dalam H2SO4 = + 6
Contoh soal 2:
Berapa bilangan oksidasi unsur Cr dalam Cr2O72-?
Jawab : 2 (Bil. Oks. Cr) + 7 (Bil. Oks. O) = 2-
2 (Bil. Oks. Cr ) + 7 (-2) = 2-
Jadi bilangan oksidasi Cr dalam ion Cr O72- = +6
Contoh soal 3:
Berapa bilangan oksidasi logam Fe dan S masing-masing dalam Fe2 (SO4)3?
Jawab : Fe2 (SO)3 2Fe3+ + 3SO42-
Bilangan Oksidasi Fe = +3
Oksidator adalah zat pengoksidasi atau zat yang dapat mengoksidasi zat
lain.
Reduktor adalah zat pereduksi atau zat yang dapat mereduksi zat lain.
Contoh berikut :
1) 3Zn S(s) + 8HNO3 (oq) 8NO(g) + 4 H2O (l)
LATIHAN SOAL !
b. SO3 SO2 + O2
c. 2NO2 N2O4
d. 2I - I 2
e. MnO4 MnO2
c. Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Prasyarat Pengetahuan
Sebelum mempelajari tata nama IUPAC ini, sebaiknya kita ingat lebih
dahulu tentang jenis-jenis kation maupun Anion yang telah kita pelajari di SMP.
Lengkapi tabel berikut :
Rumus Kation Nama Kation Rumus Anion Nama Anion
K+ Cl - K Cl Kalium Chlorida
E. LUMPUR AKTIF
(Foto)
Prasyarat Pengetahuan
Sebelum mempelajari bab ini, sebaiknya kita ingat dulu tentang larutan
elektrolit dan redoks yang telah kita pelajari sebelumnya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :
Pertanyaan Hasil Diskusi
1. Termasuk elektrolit atau non 1. a.
elektrolit senyawa-senyawa b.
berikut ini : c.
a. H2SO4 d.
b. AL (OH)3 e.
c. AL2(SO4)3
d. (6 H 12 O 6.
e. C2 H5 OH
2 Sering kita mendengar masalah 2.
.pencemaran dalam kehidupan. apa
yang anda ketahui tentang
pencemaran lingkungan ?
Porto Folio :
1. Dengan teman sekelas cobalah membuat proposal untuk Studi Tour ke tempat
pengelolaan limbah yang terdekat dengan sekolah.
2. Atas persetujuan wali kelas dan kepala sekolah, jika memungkinkan
laksanakan Studi Tour tersebut.
3. Buat laporan secara kelompok.
_________________________________
KEKHASAN KARBON
Dapat membentuk
mengandung
4 ikatan kovalen Rantai Karbon Atom C Skunder
Atom C tersier
Berdasarkan bentuknya
digolongkan menjadi
yang
meliputi Alifatis
Hidrokarbon Siklis
Aromatis
MANFAAT PEMBELAJARAN
KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa
hidrokarbon dan karbondioksida
Indikator Keberhasilan
Siswa dapat menguji keberadaan unsur-unsur C, H dan O dalam senyawa karbon.
Indikator Keberhasilan
Siswa dapat menganalisa kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.
Atau C
2) bercabang
| | | |
-C-C-C-C-
| | | |
-C-
|
| |
CC
| |
CC
| |
Indikator Keberhasilan
Siswa dapat membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan
kuartener.
3. Senyawa Karboksida
Indikator Keberhasilan
Siswa dapat menjelaskan atom karbon dalam membentuk senyawa
karbo dioksida
Persenyawaan atom karbon dengan oksigen disebut oksida
karbon atau karboksida. Ada 2 karboksida di alam yaitu karbon
monoksida, CO dan karbon dioksida, CO2. Kedua oksida
tersebut dapat diperoleh dari pembakaran senyawa organic dan
bahan bakar fosil. Apabila terdapat gas oksigen yang cukup
untuk pembakaran maka dihasilkan gas CO2, sebaliknya jika
pembakaran dengan gas oksigen terbatas dihasilkan gas CO.
a. Gas Karbon monoksida (CO)
a) Sifat-sifat gas CO
Gas karbon monoksida merupakan gas tidak berwarna,
tidak berbau dan sangat beracun dan zat reduktor yang
kuat.
Gas ini sangat beracun karena mudah berikatan
dengan haemoglobin (Hb) dalam darah membentuk oksi
haemoglobin (COHb) sehingga darah kekurangan
oksigen karena Hb lebih mudah mengikat CO dari pada
O2.
CO + Hb COHb
Gas CO yang merupakan pereduksi kuat sering
digunakan untuk mereduksi besi dari bijihnya pada
pengolahan besi.
Fe2O3(s) + 3 CO(g) 2 Fe(s) + 3 CO2(g)
b) Sumber gas CO
Gas CO dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna
karena terbatasnya gas oksigen yang tersedia, contohnya
gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
kendaraan bermotor yang sudah tua, pembakaran dalam
ruang tertutup atau yang kurang ventilasi.
KEGIATAN PRAKTEK
Kegiatan 9.1 : Identifikasi senyawa karbon
Air kapur
5. Buka penyumbat tabung reaksi
secara perlahan, kemudian
tempelkan kertas kobal. CoCl2
pada mulut tabung reaksi yang
masih basah
HASIL DISKUSI
1. Gas apa yang dihasilkan berdasarkan
pengamatan air kapur?
2. Gas apa yang dihasilkan berdasarkan
pengamatan kertas kobal?
3. Unsur apa saja yang terkandung di
dalam gula pasir?
KOMPETENSI DASAR
Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan
hubungannya dengan sifat-sifat senyawa
1. Pengelompokan Hidrokarbon
Indikator Keberhasilan
Siswa dapat mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
kejenuhan ikatan dan tatanamanya.
.
CH3-CH2-CH2-CH3
b) bercabang
CH3-CH-CH2-CH3
|
CH3
2) Hidrokarbon siklis
Hidrokarbon yang rantai karbon tertutup
a) Hidrokarbon alisiklis
Hidrokarbon yang atom-atom karbonnya terikat
membentuk rantai lingkaran dan alifatis
CH2 CH2
| |
CH2 C H2
b) Hidrokarbon aromatis
Hidrokarbon yang rantai karbon yang mengandung cincin
benzena
Un = U1 + (n-1) b
3. Gugus alkil
Gugus alkil adalah alkana yang kehilangan 1 atom H
sehingga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
B. Rumus umum gugus alkyl
CnH2n+1 atau R
C. Nama gugus alkil
-CH-CH3 isopropil
|
CH3
- CH2-CH2-CH2-CH3 Butil
Contoh :
CH3-CH2-CH3 propana
CH3-CH2- CH2-CH3 butana
CH3-CH2- CH2- CH2-CH3 pentana
a. CH3-CH-CH2-CH-CH2-CH3
| |
CH3 CH2-CH3
CH3
|
b. CH3-C-CH2-CH-CH2-CH3
| |
CH3 CH2-CH3
Penyelesaian:
Alkana yang mempunyai satu atau lebih cabang berbeda
Penyelesaian:
Alkana yang mempunyai beberapa kemungkinan rantai C terpanjang
2) Alkena
(a) Pengertian Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik yang
mempunyai ikatan jenuh satu ikatan C rangkap 2(-C C-)
Un = U2 + (n-1) b
Di mana n = n-1
n = jumlah atom C
U2 = suku ke-2 atau jumlah atom H suku ke-2
=4
U n = deret suku ke-n atau jumlah atom H suku
ke-n
b = beda antar suku atau beda jumlah atom H
antar suku
= 1
Dari persamaan di atas diperoleh :
Un = 4 + (n-1) 2
= 4 + [(n-1)-1] b
= 2n
Apabila jumlah atom C = n maka jumlah atom H = 2n,
sehingga diperoleh :
Cn H2n
Keterangan :
Penomoran atom C dimulai dari ujung terdekat C
ikatan rangkap
Nama rantai induk sesuai nama alkenanya
(nama alkena sesuai dengan nama alkana tetapi
akhiran ana diganti ena)
contoh :
5 4 3 2 1
CH3-CH2-CH CH-CH2 2-pentena
Penyelesaian:
Langkah-langkah
No Rumus Rantai No Cabang Nama alkena
induk C ikatan / no
rangkap
1 heptena 3 - 3-heptena
1 2 3 4 5 6 7
CH3-CH2-CHCH-CH2-CH2-CH3
2 pentena 1 Etil (No 2-etil-1-pentena
CH3- CH2-CH2-C- CH2-CH3 2)
5 4 3 2 ||
C
3) Alkuna
(a) Pengertian Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik yang
mempunyai ikatan jenuh satu ikatan C rangkap2(-C C-)
Un = U2 + (n-1) b
Di mana n = n-1
n = jumlah atom C
U1 = suku ke-1 atau jumlah atom H suku ke-1
=2
U n = deret suku ke-n atau jumlah atom H suku
ke-n
b = beda antar suku atau beda jumlah atom H
antar suku
= 1
Dari persamaan di atas diperoleh :
Un = 4 + (n-1) 2
= 4 + [(n-2)-1] 2
= 2n - 2
Apabila jumlah atom C = n maka jumlah atom H = 2n-2,
sehingga diperoleh :
Cn H2n-2
Keterangan :
Penomoran atom C dimulai dari ujung terdekat C ikatan
rangkap
Nama rantai induk sesuai nama alkunanya
(nama alkena sesuai dengan nama alkana tetapi akhiran
ana diganti una)
contoh :
5 4 3 2 1
CH3-CH2-C C-CH2 2-pentuna
ii. Alkuna yang rantai C-nya bercabang
a. Tentukan rantai utama / rantai induk yaitu rantai atom C
terpanjang dan mengandung ikatan C rangkap dua
Nama rantai induk sesuai nama alkunanya
b.Tentukan gugus gugus cabang yaitu atom-atom C yang
tidak termasuk rantai induk (lihat tabel 5.5)
Nama gugus cabang sesuai nama alkilnya
c. Beri nomor atom-atom C pada rantai induk sedemikian
sehingga nomor atom C ikatan rangkap serendah mungkin
d. Urutan penamaan:
Penyelesaian:
Langkah-langkah
No Rumus Rantai No Cabang Nama alkena
induk C ikatan / no
rangkap
1 heptuna 3 - 3-heptuna
1 2 3 4 5 6 7
CH3-CH2-CHCH-CH2-CH2-CH3
CH3
a. Alkana
1) Wujud Alkana
Titik didih adalah suhu zat pada saat tekanan uap cairannya zat
sama dengan tekanan udara luar. Titik leleh adalah suhu pada saat
zat mulai meleleh pada tekanan tertentu.
Besarnya titik didih dan titik leleh alkana tergantung kekuatan
gaya antar molekul (gaya disperse) pada alkana.
Besarnya gaya disperse bergantung kepada jumlah electron
dalam molekul, semakin banyak electron atau semakin besar Mr,
maka semakin kuat gaya disperse antar molekul alkana .
c.Alkuna
Seperti juga dengan alkana dan alkena, titik didih dan titik leleh alkuna
tergantung kepada massa molekul relatif (Mr) dan struktur
molekulnya. Semakin panjang rantai karbon maka titik didih dan
titik lelehnya semakin besar dan pada Mr yang sama atau jumlah
atom karbon yang sama maka titik didih dan titik leleh rantai lurus
selalu lebih besar dari pada rantai bercabang. Titik didih dan wujud
alkuna pada suhu kamar (250C) dipaparkan pada tabel 5.9
Tabel 5.9 : Titik Didih dan wujud Alkuna
Rumus Mr Titik didih Wujud
0
Molekul ( C) (250C)
C2H2 26 -75 Gas
C3H4 40 -23 Gas
C4H6 54 -8,1 Gas
C5H8 68 39,4 cair
C6H10 82 72 cair
Jawab:
a. Butana mempunyai rumus molekul C4H10 dan heksana , C6H14. Mr
heksana lebih besar dari pada Mr butana maka gaya disperse antar
molekul heksana lebih besar dari pada butane sehingga titik didih
heksana lebih tinggi dari pada titik didih butane
b. n-heksana dan 2-metilpentana mempunyai rumus molekul C6H14.
Struktur n-heksana adalah rantai lurus sedangkan 2-metilpentana
rantai bercabang. Gaya disperse pada n-heksana lebih besar dari
pada gaya disperse pada 2-metilpentana sehingga titik didih pada
n-heksana lebih tinggi dari pada titik didih 2-metilpentana
Siswa dapat menjelaskan konsep isomer dan penerapannya pada sifat senyawa
hidrokarbon.
Pada awal Bab ini sudah dijelaskan bahwa keistimewaan senyawa organik
adalah mempunyai isomer. Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai
rumus molekul (jumlah atom-atom) sama tetapi rumus struktur (cara terikatnya
atom-atom) berbeda.
Berdasarkan perbedaan cara terikatnya atom-atom atau gugus, maka isomer
dikelompokkan menjadi 2 jenis :
b) Isomer rangka
i. Rumus molekul C5H10
CH2CH-CH2- CH2- CH3 1-pentena
CH2C-CH2- CH3 2-metil-1-butena
|
CH3
CH2CH-CH- CH3 3-metil-1-butena
|
CH3
CH3-CCH-CH3 2-metil-2-butena
|
CH3
2) Isomer ruang
Isomer ruang yang terjadi pada alkena hanya isomer geometri atau
cic-trans yaitu perbedaan posisi atom / gugus yang terikat pada atom
C ikatan rangkap (-C=C-)
W W L W
C C C C
L L W L
Keterangan :
L = atom / gugus yang Mr-nya lebih ringan
W = atom / gugus yang Mr-nya lebih berat
Garis : berada di ruang bagian depan
Garis : berada di ruang bagian belakang
Jawab :
a.C6H14 dengan rumus umum CnH2n+2 adalah termasuk golongan alkana.
Jadi isomer strukturnya hanya isomer kerangka.
(1) CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 heksana
(2) CH3-CH-CH2-CH2-CH3 2-metilpentana
|
CH3
(3) CH3-CH2-CH-CH2-CH3 3-metilpentana
|
CH3
CH3
|
(4) CH3-C-CH2-CH3 2,2-dimetilbutana
|
CH3
CH3
|
(5) CH3-CH-CH-CH3 2,3-dimetilbutana
|
CH3
Jawab :
a. 2,3-dimetil-2-butena mempunyai struktur: CH3-CH=CH-CH3
| |
CH3CH3
Karena masing-masing C ikatan rangkap mengikat gugus yang sama,
maka senyawa ini tidak mempunyai isomer geometri.
b. 3-heksena mempunyai struktur CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH2-CH3
atau
Cis-3-heksena Trans-3-heksena
a. Pembakaran alkana
3 n 1
CnH2n+2 + 2 O2 n CO2 + (n+1) H2O
b. Pembakaran alkana
31
CnH2n+ 2 O2 n CO2 + n H2O
c. Pembakaran alkana
3 n 1
CnH2n-2 + 2 O2 n CO2 + (n-1) H2O
d. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atau penukaran 1 atom
atau gugus oleh atom atau gugus lain.
RH + X-X R X + HX
e. Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi penambahan atom-atom atau gugus pada
ikatan rangkap sehingga terjadi pemutusan ikatan rangkap. Reaksi
ini sering disebut reaksi pemutusan ikatan rangkap, dengan kata lain
reaksi adisi hanya dapat terjadi pada senyawa yang mengandung
ikatan rangkap.
P Q P Q
| | | |
A -C=C-B + X-Y A -C=C-B
| |
X Y
Atom-atom atau gugus yang sering mengadisi ikatan rangkap adalah
atom hydrogen, halogen, gugus hidroksida, sulfonat, sianida dan
nitrosil. Khusus pada pembahasan berikut hanya dijelaskan reaksi
adisi hiderogen , halogen dan hydrogen halida.
1) Adisi hydrogen (H 2 atau H-H) pada alkena dan alkuna
Polaritas pada HX
Asam halida (HX) adalah molekul polar di mana H punya
kutub positif ( +) sedangkan X punya kutub negative ( -).
Hal ini disebabkan atom X lebih elektronegatif dari pada H
sehingga electron elektron cenderung ditarik ke atom X.
H+ X -
+ -
R- CH=CH-R
e
H<-CH3<-C2H5<-C3H7<-CH(CH3)2<-C4H9<-CH(CH3)(C2H5) dst
Aturan Markovnikov
Adisi HX ke C ikatan rangkap pada alkena, maka atom H
cenderung menuju C ikatan rangkap yang bermuatan negative
(yang mengikat H lebih banyak / alkil lebih pendek)
sedangkan atom X cenderung menuju C ikatan rangkap yang
bermuatan positif (mengikat H lebih sedikit / alkil lebih
panjang).
(misal R <R)
1. Selesaikan reaksi-reaksi berikut ini
a. 1-butena + asam klorida
b. 2-pentena + asam iodida
Jawab :
a. CH2=CH-CH2-CH3 + HCl CH3-CHCl-CH2-CH3
2-klorobutana
b. CH3- CH2=CH-CH2-CH3 + HI CH3- CH2-CHCl-CH2-CH3
3-iodopentana
f. Reaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi adalah reaksi pengurangan atom-atom atau gugus-
gugus yang disertai pelepasan molekul sederhana seperti H2O, HX;
sehingga tiap 2 ikatan tunggal yang ditinggalkan bergabung
membentuk 1 ikatan rangkap. Pada pembahasan reaksi eliminasi
berikut hanya dibahas tentang dehidrasi (pelepasan air) dan
dehidrohaloganasi (pelepasan HX).
Rumus umum reaksi Eliminasi
P Q P Q
| | | |
A C-C-B A -C=C-B + XY
| |
X Y
H2SO4 pekat
R-CH-CH-R R-CH=CH-R + HX
| |
H X
Alkil halida alkena
b. CH3-CH2-CH-CH-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH=CH-CH2-CH2-CH3
| | + HCl
Cl H
3-heptena
Ganbar 10.1
Gas LPG
Milik Pribadi
1. Peta Konsep
Minyak Bumi
Komponen Utama
Pembentukan Penyusun Hasil Penyulingan Kualitas Penggunaan
Minyak Bumi Minyak Bumi Minyak Bumi Bensin Minyak Bumi
dinyatakan
dengan
Bil. Oktan
Gas
Minyak Ligroin Bensin Kerosin
Bumi
digunakan
Industri Petrokimia
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
2. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
4. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
5. Menjelaskan penggunaan residu minyak bumi dalam industri petrokimia.
6. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
Dewasa ini minyak bumi merupakan sumber energi yang utama bagi
kehidupan, terutama di bidang transportasi maupun industri. Minyak bumi disebut
juga BAHAN BAKAR FOSIL, karena berasal dari fosil hewan maupun tumbuhan
laut.
Minyak bumi disebut juga petroleum karena berasal dari kata petro yang
artinya batu dan oleum yang artinya minyak. Jadi petroleum = minyak batuan.
Gas alam terbentuk dalam endapan besar di bawah laut dan selalu
bersama-sama dengan minyak mentah. Gas alam terdiri dari 90% gas
metana dan hanya memerlukan sedikit pengolahan sebelum siap
digunakan. Gas alam banyak digunakan untuk bahan bakar kompor gas
dan penghangat ruangan
Komponen Keterangan
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
CH3 CH3
CH3-C- CH2-CH-CH3
CH3
CH2 CH2
Metilsiklopentana CH2
etilsikloheksana
- CH3
benzene Toluena
KEGIATAN NON PRAKTEK
HASIL DISKUSI
B. PENYULINGAN MINYAK BUMI
Minyak bumi yang baru keluar dari sumur minyak dipisahkan dengan gas
yang terlarut didalamnya melalui pemanasan. Baru setelah itu minyak
dipompakan ke tangki pengumpul yang seterusnya dibawa ke kilang minyak
untuk dilakukan penyulingan / destilasi.
uap komponen minyak bumi yang titik didihnya lebih tinggi akan
mengembun ke bak pengembunan yang lebih rendah. Dan sebaliknya
komponen yang titik didihnya lebih rendah mengembun kedalam bak
pengembunan yang lebih tinggi menaranya.
1. Avtur
Petroleum eter merupakan fraksi minyak bumi yang titik didihnya antara
200C70 0C, biasanya dipaka bahan bakar pesawat terbang.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang titik didihnya antara 700C
140 0C. Bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Selama
pembakaran tidak selalu berlangsung sempurna, karena alkana rantai lurus
dalam silinder mesin tidak terbakar dengan baik, sehingga timbul ketukan
yang akan menggangu gerakan piston (torak) dalam silinder dan mesin akan
kehilangan sebagian tenaganya yang pada keadaan tertentu mesin akan rusak.
Dengan penambahan T.E.L angka oktaf premium menjadi 80-85 dan angka bensin
super menjadi 95
Untuk mengikat Pb yang menempel pada bagian-bagian mesin ditanbahkan
zat aktif Etilbromida (C2H5Br) sehingga PbBr2 yang terjadi akan menguap
bersama gas buangan mesin atau ditambah MBTE ( Methyl Tertiary Buthyl
Eter)
1 BENSIN
2 NAFTA
3 KEROSIN
4 MINYAK SOLAR
5 RESIDU
1. Sebutkan zat-zat 1.
hasil pembakaran
yang tidak sempurna
dalam bensin
.................. ...........................................................
1. Hasil penyulingan minyak bumi dengan trayek suhu didih antara 1800C
2500C yang banyak digunakan untuk penerangan dan bahan bakar untuk
memasak adalah ....
a. nafta d. solar
b. kerosin e. parafin
c. residu
2. Zat yang digunakan untuk menaikkan mutu bensin antara lain adalah .....
a. n-heptana d. tetra ethyil lead
b. isooktana e. butana
c. pentena