Redoks dan
Elektrokimia
2022
Zainal Abidin
Seri SBMPTN Kimia - 2022
Oksidasi =
• penambahan atom Oksigen
• pelepasan elektron
• naiknya bilangan oksidasi
Reduksi =
• pengurangan atom Oksigen
• penangkapan elektron
• turunnya bilangan oksidasi
Reduktor (Pereduksi) = zat pereaksi yang mengalami oksidasi (bilangan oksidasinya naik).
Oksidator (Pengoksidasi) = zat pereaksi yang mengalami reduksi (bilangan oksidasinya turun).
Hasil Oksidasi = zat hasil reaksi yang mengalami reaksi oksidasi
Hasil Reduksi = zat hasil reaksi yang mengalami reaksi reduksi
Contoh:
Oksidator: CuSO4
Reduktor: Zn
Hasil oksidasi: ZnSO4
Hasil reduksi: Cu
Contoh:
Jumlah mol elektron = Mol zat x perubahan bilangan oksidasi (pBO)
3. SI BLOK → HITUNG HARGA BILOKS → atom-atom yang dihubungkan. Jika atomnya lebih
dari satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung semuanya. Contoh : C2O4 2- maka harga
biloks C2 nya = +6, bukan biloks C = +3. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan koefisiennya.
(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba,
Ra) = +2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = -1, Poli atom = muatan → SO42-, CO32-, NO3-, OH-
, PO43-, CN-, dsb
Bilangan oksidasi Mn pada MnO4⎻ dapat dihitung dengan cara LAWAN MUATAN. Biloks Mn =
(4x(+2) – 1 = +7. Jika atomnya lebih dari satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung
semuanya. Sehingga biloks C2 pada C2O42⎻ = (4x(+2) – 2 = +6. Jika ada koefisien, maka biloks
dikalikan koefisiennya. Sehingga biloks C pada 2 CO2 = 2 x (2x(+2) = +8. Harga biloks +2
adalah lawan dari harga biloks O sesungguhnya. Yaitu -2. Serta harga biloks Mn pada Mn2+ =
+2.
5. KPK → CARI KPK DARI KEDUA SELISIH → Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali koefisien.
Karena elektron yang dilepas (2e) tidak sama dengan elektron yang diterima (5e) maka harus
disamakan. Maka KPK nya adalah 10. Sehingga, Mn dikalikan 2 dan C dikalikan 5. KPK (10
pada soal ini) adalah elektron yang terlibat.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk suasana
asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa tambahkan
OH- pada ruas yang muatannya lebih.
Muatan total ruas kiri adalah –12 dan ruas kanan +4, karena suasana asam, maka
ditanbahkan H+ pada ruas kiri. Agar muatan sama maka harus diambahkan 16 H+ di ruas kiri.
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H → dengan H2O pada ruas yang kurang atom H
Jumlah atom H pada ruas kiri adalah 16, di ruas kanan 0. Maka perlu ditambahkan H 2O di
ruas kanan untuk menyamakan atom H. Karena tiap H2O terdapat 2 atom H. Maka perlu
ditambahkan 8H2O di ruas kanan.
Catatan: Untuk memeriksa jawaban sudah benar atau belum, periksa jumlah atom O ruas kanan dan
kiri. Jika sudah sama berarti penyetaraan reaksi redoks sudah benar.
Autoredoks
Untuk Autoredoks/ Anti Autoredoks/ Disproporsionasi/ Konproporsionasi, ada sedikit modifikasi.
Yaitu:
Langkah ke 2 dilewati, dan langkah ke 5 diubah. Yang biasanya KPK digunakan sebagai pengkali
kedua ruas, pada Autoredoks cukup pada ruas yang terhubung satu. Baru kemudian yang terhubung
dua disamakan.
Contoh, setarakan reaksi berikut:
P4 → PH3 + H2PO4– (basa)
Dengan langkah-langkah :
1. BERHUBUNGAN → HUBUNGKAN : atom-atom yang biloksnya berubah, biasanya
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cl2 dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
Pada soal ini yang dihubungkan hanya atom P. Sedangkan H dan O tidak dihubungkan,
karena biloksnya tidak berubah.
3. SI BLOK → HITUNG HARGA BILOKS → atom-atom yang dihubungkan. Jika atomnya lebih
dari satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung semuanya. Contoh : C2O4 2- maka harga
biloks C2 nya = +6, bukan biloks C = +3. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan koefisiennya.
(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba,
Ra) = +2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = –1, Poli atom = muatan → SO42-, CO32-, NO3-,
OH-, PO43-, CN-, dsb
Bilangan oksidasi P pada P4 = 0 karena molekul unsur. Biloks P pada PH3 = (3 x –1) = –3.
Biloks P pada H2PO4– = (4 x (+2)) + (2 x (–1)) – 1 = +5 .
5. KPK → CARI KPK DARI KEDUA SELISIH → Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali koefisien.
Karena elektron yang dilepas (5e) tidak sama dengan elektron yang diterima (3e) maka harus
disamakan. Maka KPK nya adalah 15. Sehingga, PH3 dikalikan 5 dan H2PO4– dikalikan 3. KPK
(15 elektron pada soal ini) adalah elektron yang terlibat. Pada P4 tidak perlu dikalikan
pengkali karena terhubung dua.
Hitung jumlah atom P ruas kiri dan kanan. Ternyata di kiri 4 P, di ruas kanan 8 P. Sehingga
pada P4 perlu diberikan koefisien 2. Agar jumlah atom P sama.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk suasana
asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa tambahkan
OH- pada ruas yang muatannya lebih.
Muatan : 0 = 0 + –3. Agar sama muatannya, perlu ditambahkan 3 OH– di ruas kiri. Karena
suasana Basa
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H → dengan H2O pada ruas yang kurang atom H
Jumlah atom H pada ruas kiri adalah 3, di ruas kanan 15 + 6 = 21. Maka perlu ditambahkan
H2O di ruas kiri sebanyak 18 untuk menyamakan atom H. Karena tiap H2O terdapat 2 atom H.
Maka perlu ditambahkan 9H2O di ruas kanan.
Catatan: Untuk memeriksa jawaban sudah benar atau belum, periksa jumlah atom O ruas kanan dan
kiri. Jika sudah sama berarti penyetaraan reaksi redoks sudah benar.
Molekuler
Untuk Molekuler, ada sedikit modifikasi. Yaitu: Langkah ke 6 diubah. Menjadi: Samakan atom selain
atom H dan O, utamakan golongan IA dan IIA. Jika masih belum juga sama, biasanya yang terhubung
lebih dari satu/ hanya satu atom di satu ruas (biasanya asam/ basa) koefisiennya dianggap tidak ada.
Contoh, setarakan reaksi berikut:
K2Cr2O7 + H2SO4 + H2C2O4 → Cr2(SO4)3 + CO2 + K2SO4 + H2O
+12 6x1 +6
6
K2Cr2O7 + 4H2SO4 + 3H2C2O4 → Cr2(SO4)3 + 2CO2 + K2SO4 + 7H2O
+6 2x3 +8
Dengan langkah-langkah :
1. BERHUBUNGAN → HUBUNGKAN : atom-atom yang biloksnya berubah, biasanya
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cl2 dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
Contoh:
Pada soal ini yang dihubungkan adalah Cr dan C. Sedangkan atom H, K, S, dan O tidak
dihubungkan, karena biloksnya tidak berubah.
5. KPK → CARI KPK DARI KEDUA SELISIH → Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali koefisien.
Karena elektron yang dilepas (2e) tidak sama dengan elektron yang diterima (6e) maka harus
disamakan. Maka KPK nya adalah 6. Sehingga, koefisien K2Cr2O7 dan Cr2(SO4)3 dikalikan 1
serta H2C2O4 dan CO2 dikalikan 3. KPK (6 pada soal ini) adalah elektron yang terlibat.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk suasana
asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa tambahkan
OH- pada ruas yang muatannya lebih.
Karena molekuler netral, maka muatan tidak ada. Ganti dengan: “Samakan atom selain H
dan O utamakan golongan IA, IIA” . Atom K, Cr dan C sudah setara. Yang belum setara
adalah atom S. Di ruas kiri hanya 1 atom S di ruas kanan = 3 + 1 = 4 atom S. Sehingga ruas kiri
pada H2SO4 dikalikan 4. Jadi 4H2SO4.
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H → dengan H2O pada ruas yang kurang atom H
Karena sudah ada H2O nya, maka tidak perlu ditambahkan. Cukup disetarakan. Jumlah atom
H pada ruas kiri adalah 8 + 6 = 14, di ruas kanan 2 atom H. Maka samakan atom H nya. Agar
sama maka H2O ruas kanan dikalikan 7 = 7H2O di ruas kanan.
Catatan: Untuk memeriksa jawaban sudah benar atau belum, periksa jumlah atom O ruas kanan dan
kiri. Jika sudah sama berarti penyetaraan reaksi redoks sudah benar.
6. KPK → Cari KPK dari e– kedua reaksi→ pengkalinya gunakan sebagai pengkali koefisien
Jumlah elektron yang di terima (sebelah kiri) adalah 5, jumlah elektron yang dilepas (sebelah
kanan) adalah 2. Karena tidak sama, maka harus disamakan. KPK 2 dan 5 adalah 10, inilah yang
disebut elektron yang terlibat.
5e– + 8H+ + MnO4– → Mn2+ + 4H2O │x2
2– –
C2O4 → 2CO2 + 2e │x5
Sehingga menjadi:
10e– + 16H+ + 2MnO4– → 2Mn2+ + 8H2O
5C2O42– → 10CO2 + 10e–
7. SEDERHANAKAN→ Sederhanakan / coret spesi yang sama (biasanya H2O, H+, e), kemudian
gabung kedua reaksi.
Pada soal ini, yang sama hanya e-. Jika disederhanakan menjadi:
Pada suasana asam langkahnya cukup sampai disini. Tetapi untuk Suasana Basa anda harus
menambah langkah:
• Tambah OH- sejumlah H+ pada kedua ruas, (INGAT: H+ kalau ketemu OH- jadi H2O)kemudian
sederhanakan.
Cara membasakan:
Tambahkan OH– sejumlah sejumlah H+. Karena jumlah H+ nya 16, maka tambahkan 16OH– di
kedua ruas:
16OH– + 16H+ + 2MnO4– + 5C2O42– → 10CO2 +2Mn2+ + 8H2O + 16OH–
Karena OH– dan H+ menjadi H2O, maka gabungkan sehingga menjadi:
16H2O + 2MnO4– + 5C2O42– → 10CO2 +2Mn2+ + 8H2O + 16OH–
Kemudian sederhanakan jumlah molekul H2O nya:
Sehingga menjadi:
8H2O + 2MnO4– + 5C2O42– → 10CO2 +2Mn2+ + 16OH–
Deret Volta
Deret Volta adalah urutan logam-logam dari reduktor terkuat sampai reduktor terlemah. Setiap
logam mempunyai sifat reduktor, sebab cenderung melepaskan elektron atau mengalami oksidasi.
Reduktor kuat = mudah teroksidasi
Reduktor lemah = sukar teroksidasi
Dapat disimpulkan:
DERET VOLTA :
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H+)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
E° kecil E° = 0 E° besar
Reaksi Oksidasi Reaksi Reduksi
Reduktor Oksidator
Sel Volta
Sel Volta adalah sel elektrokimia di mana energi kimia (reaksi redoks) diubah menjadi energi listrik
(arus listrik). Bagian sel tempat berlangsungnya reaksi redoks disebut elektroda-elektroda. Elektrode
tempat terjadi oksidasi disebut anoda, sedangkan elektrode tempat terjadi reduksi disebut katoda.
Pada sel Volta katoda merupakan elektroda positif, sedangkan anoda merupakan elektroda negatif.
Dalam kehidupan sehari-hari, sel Volta banyak digunakan sebagai sumber energi listrik searah untuk
peralatan elektronik, jam tangan, kalkulator, kamera, dan sebagainya.
Harga potensial sel (E° sel) juga menggambarkan reaksi berlangsung spontan atau tidak. Jika
E° sel = + , berarti reaksi berlangsung spontan
E° sel = – , berarti reaksi tak berlangsung spontan
Catatan: perhitungan tidak melibatkan koefisien, reaksi redoks dalam sel berlangsung spontan jika
potensial sel [E°sel) bertanda positif.
Contoh:
Jika diketahui data:
Zn²+ + 2e- → Zn E° = – 0,76 volt
Cu²+ + 2e- → Cu E° = + 0,34 volt
Maka:
Zn mengalami reaksi oksidasi dan, Cu mengalami reaksi reduksi
Zn bertindak sebagai anoda, Cu bertindak sebagai katoda
Zn bertindak sebagai elektroda (–), Cu bertindak sebagai katoda (+)
E sel = E° Cu – E° Zn = + 0,34 – (– 0,76) = + 1,10 volt
Diagram sel nya: Zn|Zn2+ || Cu2+|Cu
Reaksi selnya : Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
Elektron mengalir dari Zn menuju Cu
Jika kondisinya bukan keadaan standar maka E° sel dihitung menggunakan persamaan:
𝟎,𝟎𝟓𝟗𝟐
E sel = E° sel – . log Q
𝒏
Dimana:
n = jumlah mol e yang terlibat
[𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙]𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
Q=
[𝑃𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖]𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
Korosi (Perkaratan)
Pengertian korosi secara umum adalah rusaknya benda-benda logam yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan. Proses korosi dapat dijelaskan secara elektrokimia, misalnya pada proses
perkaratan besi yang membentuk oksida besi. Secara elektrokimia, proses perkaratan besi adalah
peristiwa teroksidasinya logam besi oleh oksigen yang berasal dari udara.
Korosi pada besi terjadi karena kontak dengan air. Pada besi tersebut ada yang menjadi anode dan
ada yang menjadi katode. (Sumber: http://schoolbag.info)
Berdasarkan nilai potensial reaksinya, besi merupakan logam yang mudah mengalami korosi. Logam-
logam lain yang mempunyai nilai potensial elektrode lebih besar dari 0,4 V akan sulit mengalami
korosi, sebab dengan potensial tersebut akan menghasilkan E oreaksi < 0 (negatif) ketika kontak
dengan oksigen di udara. Logam-logam perak, platina, dan emas mempunyai potensial elektrode lebih
besar dari 0,4 V sehingga sulit mengalami korosi.
Contoh sel Volta: aki (accu), baterai, sel merkuri oksida Zn, sel bahan bakar, dan lain sebagainya.
Sel Elektrolisis
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, energi listrik
(arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Sel elektrolisis tersusun dari elektrode-
elektrode yang dicelupkan dalam suatu elektrolit. Elektrode yang dihubungkan dengan kutub negatif
disebut katode (tempat terjadinya reduksi) dan elektrode yang dihubungkan dengan kutub positif
disebut anode
(tempat terjadinya oksidasi). Dalam kehidupan sehari-hari, sel elektrolisis banyak digunakan untuk
memperoleh logam-logam dari senyawanya seperti Al, Na, K, Mg, Mn, dan Ca. Juga digunakan pada
pemurnian dan penyepuhan logam-logam, pembuatan NaOH dan gas klorin dari natrium klorida.
Pada sel elektrolisis, elektrode yang sering dipakai adalah elektrode inert, yaitu berupa dua batang
karbon atau platina. Elektrode inert tidak bereaksi, melainkan menyediakan permukaannya sebagai
tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi-reaksi elektrolisis dialami oleh ion-ion elektrolit atau pelarut
air. Ion positif (kation) akan mengalami reduksi di katode, sedangkan ion negatif (anion) akan
mengalami oksidasi di anode.
INGAT, dalam sel elektrolisis:
KNAPo
Katode = kutub Negatif.
Anode = kutub Positif
Pada elektrolisis larutan elektrolit, di katode terjadi kompetisi antara kation dan molekul air (pelarut)
dalam menangkap elektron.
2 H2O + 2e– → 2 OH– +H2 E° = –0,83 volt
Ion-ion logam yang memiliki E° lebih kecil dari –0,83 volt (sebelah kiri H2O dalam deret volta) tidak
direduksi dari larutan, sebab H2O lebih mudah menangkap elektron (lebih mudah direduksi)
daripada ion logam.
Reaksi pada Katoda (–) Reaksi pada Anoda (–)
(reduksi terhadap kation) , Perhatikan ion (+) (oksidasi terhadap anion), Perhatikan Jenis
saja. Apapun jenis katoda tidak berpengaruh. Anodanya dulu. Inert (C, Pt, Au) atau reaktif
Logam yang dilapisi, ditmpatkan di Katoda (Selain: C, Pt, Au)
1. Ion-ion Larutan IA (Li+, Na+, K+, Rb+, Cs+), A. Anoda Inert (C, Pt, Au)
IIA (Be2+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+) , dan Al3+, Perhatikan ion (–) nya:
Mn2+. 1. lon-ion VIIA (F–, Cl–, Br–, I–) .
2X– → X2 + 2e–
– –
2 H2O + 2e → 2 OH + H2
Contohnya:
2Cl– → Cl2 + 2e–
2Br– → Br2 + 2e–
2. Ion-ion Larutan maupun leburan logam 2. Ion OH– (basa).
selain IA, IIA, Al3+, Mn2+. Contohnya: Fe3+, Zn2+,
Cu2+, Cr3+, Ag+, Cd2+ dll 4 OH– → 2 H2O + O2 + 4e–
x+ –
M + xe → M
Maka, jika ionnya:
Ag+ + e– → Ag
Cu2+ + 2e– → Cu
Cr3+ + 3e– → Cr
3. Ion H+ (asam). 3. Ion-ion Poli atom SO42– , NO3–, CO32–, PO43–,
2H+ + 2e– → H2 C2O42– dll .
Hukum Faraday
Faraday menemukan hubungan kuantitatif antara massa zat yang dihasilkan dengan jumlah arus
listrik
yang digunakan selama elektrolisis berlangsung Hasil eksperimen tersebut kemudian dikenal dengan
hukum Faraday.
1. Hukum Faraday I
"Jumlah massa zat yang dihasilkan pada katode berbanding lurus dengan jumlah arus listrik yang
digunakan selama elektrolisis."
Hukum Faraday I dapat dirumuskan:
w=e.F
Keterangan:
w = massa zat hasil elektrolisis (gram)
𝐴𝑟
e = massa ekuivalen zat hasil elektrolisis, 𝑒 =
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
F = jumlah arus listrik (Faraday)
Karena 1 Faraday setara dengan 96.500 coulomb, sedangkan 1 coulomb = 1 ampere detik, maka
Hukum Faraday dapat dijabarkan menjadi:
𝒆. 𝒊. 𝒕
𝒘=
𝟗𝟔. 𝟓𝟎𝟎
𝐴𝑟
Karena 𝑒 = , maka:
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑨𝒓 𝒊 .𝒕
𝒘= x
𝑽𝒂𝒍𝒆𝒏𝒔𝒊 𝟗𝟔.𝟓𝟎𝟎
F = mol elektron
𝑪
F=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎
Karena C = i . t, maka:
𝒊. 𝒕
F=
𝟗𝟔𝟓𝟎𝟎
𝒘 𝟏 𝒊 .𝒕
= x
𝑨𝒓 𝑽𝒂𝒍𝒆𝒏𝒔𝒊 𝟗𝟔.𝟓𝟎𝟎
𝑤 𝑖 .𝑡
Harga; mol = dan F = . Sehingga rumus di atas dapat diubah menjadi:
𝐴𝑟 96500
𝟏
𝒎𝒐𝒍 = x 𝑭 . Atau
𝑽𝒂𝒍𝒆𝒏𝒔𝒊
F = mol . Valensi
Valensi
Valensi logam = muatan; contoh: Ag+ → valensi Ag = 1; Cu2+ → valensi Cu = 2 dsb
Valensi non logam/ gas pada umumnya = 2 kecuali valensi O2 = 4, contoh valensi H2 = 2;
2. Hukum Faraday II
"Apabila dua sel elektrolisis atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah yang sama maka massa zat-zat
yang dihasilkan berbanding lurus dengan massa ekuivalen zat-zat tersebut."
𝒘𝟏 𝒘𝟐
=
𝒆𝟏 𝒆𝟐
𝐴𝑟
Karena e = , maka:
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑤1 𝑤2
=
𝐴𝑟1 / 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖1 𝐴𝑟2 / 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖2
𝑤
Mol =
𝐴𝑟
𝑚𝑜𝑙 1 𝑚𝑜𝑙 2
1⁄ =1
𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 1 ⁄𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 2
Soal Standar
Reaksi Redoks
1. SBMPTN-2021
Dari persamaan kimia di bawah ini (belum setara) berikut yang bukan menyatakan reaksi reduksi
oksidasi adalah…
A. NH4OH(aq) + H2O2 (aq) → H2O(l) + NH4NO3 (aq).
2. SBMPTN 2019
Pada suatu percobaan dilakukan reaksi berikut :
5C2O42– (aq) + 2 MnO4– (aq) + 16H+ (aq) → 10CO2(g) + 8H2O(l) + 2Mn2+(aq)
Dalam suatu reaksi digunakan 100 mL KMnO4 0,1 M dengan 100 mL Larutan H2C2O4 0,25 M yang
didapat dari pengenceran Larutan H2C2O4 yang lebih pekat.
Dalam reaksi redoks yang setara, jumlah elektron yang terlibat untuk setiap 2 mol MnO 4– adalah...
A. 4 mol
B. 6 mol
C. 8 mol
D. 10 mol
E. 12 mol
3. SBMPTN 2019
Diketahui reaksi:
3HOCl + NaI → NaIO3 + 3HCl
Dalam suatu larutan Nal 0,05 M dan 100 ml HOCl hasil pengenceran dari 5 ml larutan HOCl 3M.
Jumlah mol elektron yang terlibat untuk setiap mol NaI adalah ....
A. 3 mol
B. 4 mol
C. 5 mol
D. 6 mol
E. 7 mol
4. SBMPTN/2018/453
Ion manganat(V) dapat terdisproporsionasi sempurna menjadi ion manganat(VI) dan
Mangan(IV) oksida menurut reaksi (belum setara) berikut.
MnO43⎻ (aq) + H2O(l) → MnO42⎻ (aq) + MnO2 (s) + 2OH⎻ (aq)
Jika 200 mL larutan manganat(V) 0,5 M bereaksi secara sempurna, jumlah mmol elektron yang
terlibat adalah....
A. 200
B. 100
C. 75
D. 50
E. 25
6. SBMPTN/2018/451
Gas brom mengalami disproporsionasi menurut reaksi berikut.
8. SBMPTN/2016/213
Dalam suasana basa, Cl2 mengalami reaksi disproposionasi menghasilkan ion Cl ⎻ dan ClO3⎻
Jumlah mol ion ClO3⎻ yang dihasilkan dari 1 mol Cl2 adalah
A. 1/5
B. 1/3
C. 1/2
D. 1
E. 2
9. SBMPTN/2015/538
Reaksi yang melibatkan Cu sebagai reduktor adalah…
(1) Cu + 4HNO3 → Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O
(2) 2CuSO4 + 4KI → 2CuI + I2 + 2K2SO4
(3) Cu + 2H2SO4→ CuSO4 + SO2 + 2H2O
(4) 2CuO → 2Cu + O2
10. SBMPTN/2014/523
Asam klorida yang berperan sebagai pereduksi terdapat pada reaksi…
A. Mn(OH)2 + HCl → MnCl2 + 2H2O
B. Pb3O4 + 8HCl → 3PbCl2 + 4H2O + Cl2
C. Cr2O3 + 6HCl → 2CrCl3 + H2O
D. SnCl2+ 2HCl → 2HNO3 + SnCl4 + 2H2O+ 2NO2
E. Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2
11. SBMPTN/2014/514
Diberikan persamaan reaksi (belum setara)
IO3⎻ (aq) + I⎻ (aq) + H+(aq) → I2 (aq) + H2O(l)
Perbandingan mol I⎻ terhadap I2 pada reaksi setara adalah…
A. 2 : 1
B. 1 : 5
C. 6 : 5
D. 3 : 3
E. 5 : 3
12. SBMPTN/2014/532
Dalam suasana asam, C2H5OH dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan Mn2+ dan CH3COOH.
Dalam reaksi ini setiap mol C2H5OH melepaskan…
A. 2 mol elektron
16. SNMPTN/2011/659
Dari reaksi-reaksi kimia berikut yang merupakan reaksi redoks adalah
(1) Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
(2) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(3) Cl2 + 2KI → 2KCl + I2
(4) KI + AgNO3 → KNO3 + AgI
17. SNMPTN/2011/559
Diketahui reaksi autoredoks dalam suasana basa sebagai berikut:
Cl2 + OH⎻ → ClO3⎻ + Cl⎻
Dalam reaksi yang setara, perbandingan koefisien reaksi yang benar adalah
A. Cl2 : OH⎻ = 1 : 2
B. Cl2 : Cl⎻ = 1 : 3
C. OH⎻ : ClO3⎻ = 3 : 1
D. OH⎻ : Cl⎻ = 3 : 1
E. ClO3⎻ : Cl⎻ = 1 : 2
19. SNMPTN/2011/591
Diketahui reaksi redoks (belum setara) sebagai berikut:
BrO3⎻+ Br⎻ + H+ → Br2 + H2O
Untuk menghasilkan 0,3 mol Br2 diperlukan ion Br⎻ (Ar = 80) sebanyak
A. 12 g
B. 24 g
C. 36 g
D. 40 g
E. 80 g
Sel Volta
22. SBMPTN-2021
Berikut adalah data potensial reduksi beberapa kation:
Cu2+ + 2e– → Cu E° = +0,34 V
Zn2+ + 2e– → Zn E° = –0,76 V
Cr3+ + 3e– → Cr E° = –0,74 V
2+ –
Mn + 2e → Mn E° = –1,14 V
Pada keadaan standar, reaksi yang dapat berlangsung spontan adalah…
A. Mn2+ + Cu → Mn + Cu2+.
B. 3Mn2+ + 2Cr → 3Mn + 2Cr3+.
C. Zn2+ + Cu → Zn + Cu2+.
D. Zn2+ + Mn → Zn + Mn2+.
E. 2Cr3+ + 3Cu → 2Cr + 3Cu2+.
24. SBMPTN-2021
Perhatikan gambar rangkaian sel volta berikut!
E°Ag+│Ag = 0,79 V
Nilai potensial reduksi standar (E°) Fe2+│Fe adalah
A. –0,34 V.
B. –0,44 V.
C. +0,44 V.
D. +1,23 V.
E. +2,02 V.
25. SBMPTN-2021
Suatu sel volta memiliki elektrode-elektrode kromium(E° Cr3+|Cr = –0,74 V) dan nikel (E°Ni2+|Ni = –
0,25 V). Pernyataan beribut yang tidak benar adalah…
A. kromium bertindak sebagai kutub negatif
B. notal sel adalah Cr|Cr3+ ‖ Ni2+| Ni
C. potensial sel adalah +0,49 V
D. elektron mengalir dari Cr ke Ni.
E. nikel bertindak sebagai anoda.
30. SBMPTN/2018/420
Diketahui beberapa potensial reduksi standar (E°) sebagai berikut.
Ni2+ (aq) + 2e⎻ → Ni (s) E° = –0 ,25 V
Pb2+ (aq) + 2e⎻ → Pb (s) E° = –0,13 V
2+
Cu (aq) + 2e → Cu (s)
⎻ E° = +0,34 V
Ag2+ (aq) + 2e⎻ → Ag (s) E° = +0,80 V
ClO3–(aq) + 2H2O(l) + 2e– → 2OH–(aq) + Cl–(aq) E° = +0 ,90 V
Au3+ (aq)+ 3e⎻ → Au (s) E° = +1 ,50 V
Sel Volta yang mempunyai potensial sel paling besar adalah ....
A. Ni2+|Ni
B. Pb2+|Pb
C. Cu2+|Cu
D. Ag2+|Ag
E. Au2+|Au
31. SBMPTN/2018/453
Berikut adalah data potensial reduksi standar (E°) untuk beberapa kation.
Sn2+ + 2e⎻ → Sn E° = –0 ,14 V
2+
Mg + 2e → Mg
⎻ E° = –2,37 V
32. SBMPTN/2018/451
Baterai Nicad (nikel-kadmium) merupakan sel Volta dengan reaksi sebagai berikut.
Cd(s) + NiO2(s) + 2H2O(l) → Ni(OH)2(s) + Cd(OH)2(s) Esel = 1,4 V
Pernyataan yang benar adalah sebagai berikut.
A. Cd adalah katoda.
B. Ni(OH)2 terbentuk di katoda.
C. Cd(OH)2 terbentuk di katoda.
D. Ni adalah anoda.
E. Reaksi berlangsung pada pH < 7
33. SBMPTN/2016/213
Nilai potensial reduksi beberapa ion diberikan di bawah ini
Cu2+ (aq) + 2e⎻ → Cu(s) E° = +0,340 V
2H+(aq) + 2e⎻ → H2(g) E° = 0,000 V
2+
Pb (aq) + 2e → Pb(s)
⎻ E° = -0,126 V
Fe2+(aq) + 2e⎻ → Fe(s) E° = -0,440 V
2H2O(l) + 2e⎻ → H2(g) + 2OH⎻ (aq) E° = -0,830 V
Arus listrik sebesar 10 mA dialirkan pada sel elektrolisis. Pada sel elektrolisis ini katoda
dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion Cu2+, H+, Pb2+, dan Fe2+ dengan konsentrasi
masing-masing 0,1 M. Spesi yang pertama kali terbentuk pada katoda adalah
A. H2
B. OH⎻
C. Cu
D. Pb
E. Fe
34. SBMPTN/2014/523
Potensial reduksi standar, (E°) untuk:
H2O(aq) + 2H+(aq) + 2 e⎻ → 2H2O(l) E° = 1,763 V
Fe3+(aq) + e⎻ → Fe2+(aq) E° = 0,769 V
Harga E°sel reaksi
H2O(aq) + 2H+(aq) + 2Fe2+(aq) → 2H2O(l) + 2Fe3+(aq)
adalah
A. 0,225 V
B. 0,994 V
C. 1,379 V
D. 2,532 V
E. 3,301 V
35. SBMPTN/2014/541
Diketahui data E° sel kimia sebagai berikut
Zn|Zn2+||Cu2+|Cu E° sel = 1,10 Volt
Pb|Pb2+||Cu2+|Cu E° sel = 0,47 Volt
36. SBMPTN/2014/591/586/589
Diketahui sel Volta berikut ini:
Co(s) | Co2+ (1 M) || Ce4+(1 M), Ce3+ (1 M) | Pt(s) E°sel= 1,887 V
Jika reaksi Co2+ + 2e⎻ → Co(s) mempunyai harga potensial reduksi E° = -0,277 V, maka harga E°(volt)
reaksi:
Ce4+ + e⎻ → Ce3+ (aq) adalah
A. +2,164
B. +1,610
C. +1,333
D. -1,333
E. -1,610
37. SBMPTN/2014/532
Diketahui tiga macam sel elektrokimia sebagai berikut.
Zn|Zn2+||Ag+|Ag Esel= 1,56 V
H2|H+|Ag+|Ag Esel = 0,80 V
2+ 2+
Zn|Zn ||Sn |Sn Esel = 0,62 V
Nilai E° untuk setengah sel Sn2+ + 2e → Sn adalah…
A. –0,14 volt
B. +0,14 volt
C. –0,70 volt
D. +0,70 volt
E. +0,62 volt
38. SNMPTN/2012/883
Diketahui:
E° NO3⎻|NO = +0,96 V
E° Ag+|Ag = +0,80 V
E° H+|H2 = +0,00V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar adalah ....
(1) Ag tidak dapat mereduksi H+
(2) Ag tidak dapat mengubah NO3⎻ menjadi NO
(3) reaksi 3 H2 + 2 HNO3 → 2 NO + 4 H2O , berlangsung spontan
(4) reaksi 2 Ag(s) +2 H+(aq) → 2 Ag+(aq) + H2(g) , mempunyai = +0,80 V
39. SNMPTN/2012/832
Diketahui:
E° Pb2+|Pb = -0,130 V
E° Br2|Br⎻ = +1,087 V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar untuk reaksi:
Pb(s) + Br2(l) → Pb2+(aq) + 2 Br⎻ (aq)
adalah
(1) reaksi berlangsung spontan
(2) potensial reaksi adalah +1,217 V
(3) reaksi melibatkan 2 elektron
40. SNMPTN/2010/W-III/548
Apabila sepotong logam aluminium dimasukkan ke dalam larutan MgCl 2 1 M, unsur magnesium akan
mengendap (Eo Mg2+/Mg = –2,365 V; Eo Al3+/Al = –1,676 V)
Sebab
Oksigen lebih mudah mengoksidasi magnesium dibandingkan dengan oksigen mengoksidasi
aluminium (Eo O2/H2O = +1,23 V)
41. SNMPTN/2009/W-I/176
Data E° sel kimia adalah sebagai berikut:
A|A2+||B2+|B E°sel = +1,1 volt
A|A2+||C2+|C E°sel = +0,63 volt
Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang benar adalah
(1) E°sei C|C2+||B2+|B adalah +0,47 volt
(2) C adalah oksidator terkuat
(3) A adalah reduktor lebih kuat dibandingkan B dan C
(4) urutan potensial reduksi standar A2+|A > B2+|B > C2+|C
46. SBMPTN-2021
Elektrolisis larutan yang mengandung ion WO42– selama 965 detik menghasiIkan 0,005 mol logam
wolfram (W) di katoda. Besarnya arus yang digunakan dalam elektrolisis ini adalah....
(F = 96500 C/mol)
A. 0,5 A
B. 1,0 A
C. 1,5 A
D. 2,5 A
E. 3,0 A
47. SBMPTN-2021
Arus listrik 5A diberikan ke dalam larutan V(lll) nitrat selama 30 menit, sebanyak 1,8 g logam V
mengendap katoda. Massa atom relatif logam V adalah..
A. 35
B. 52
C. 58
D. 60
E. 118
48. SBMPTN/2018/419
Diketahui beberapa potensial reduksi standar (Eo) berikut
Ag+ + e– → Ag Eo = + 0,80 V
– –
NO3 + 4H+ 3e → NO + H2O Eo = + 0,96 V
H2O + O2 + 4e– → 4OH– Eo = + 0,41 V
+ –
O2 + 4H + 4e → 2H2O Eo = + 1,23 V
Zat yang diperoleh di anoda pada elektrolisis larutan garam AgNO3 dengan elektroda karbon
adalah…
A. NO(g)
B. O2(g)
C. NO(aq)
D. O2(aq)
E. OH–(aq)
49. SBMPTN/2015/508
Suatu baterai dengan elektroda Fe2+|Fe dan Al3+|Al pada keadaan standar menghasilkan arus 0,3 A
selama 161 menit. Nilai E° Fe2+ | Fe = -0,44 V, E° Al | Al3+ = -1,66 V, F = 96500 C/mol elektron, Ar Fe =
56 dan Ar Al = 27. Pengurangan massa di anoda adalah…
A. 0,27 g
B. 0,45 g
C. 0,56 g
D. 0,81 g
E. 1,12 g
51. SBMPTN/2014/541
Volume gas H2 dan Cl2 yang dihasilkan pada elektrolisis akan sama jika digunakan muatan
listrik yang sama.
SEBAB
Jumlah elektron yang terlibat pada elektrolisis pembentukan gas H2 dan Cl2 sama.
52. SBMPTN/2013/433
Pada sel bahan bakar (fuel cells), arus listrik dihasilkan dari reaksi
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
Untuk menghasilkan arus tetap sebesar 0,193 A (F = 96500 C/mol e⎻), sel bahan bakar tersebut
menghabiskan H2 dengan laju…
A. 1 x 10-6 g/s
B. 2 x 10-6 g/s
C. 3 x 10-6 g/s
D. 4 x 10-6 g/s
E. 5 x 10-6 g/s
53. SNMPTN/2012/832
Elektrolisis Al2O3 dalam pelarut kriolit dilakukan dengan arus 4A selama 24125 detik, (1 F = 96500
C/mol elektron). Jumlah logam Al yang diperoleh adalah…
A. 0,33 mol
B. 0,50 mol
C. 1,00 mol
D. 2,00 mol
E. 3,00 mol
54. SNMPTN/2012/732
Elektrolisis larutan AgNO3 menghasilkan 10,8 g endapan perak (Ar = 10 8 ). Bila arus yang sama
digunakan untuk mereduksi MnO4⎻ menjadi Mn2+, maka jumlah mol Mn2+ yang dihasilkan adalah
A. 2,00
B. 0,50
C. 0,20
D. 0,02
E. 0,02
55. SNMPTN/2012/334
Pada elektrolisis larutan Na2SO4 encer, di anoda terjadi oksidasi air. Bila digunakan muatan listrik
sebesar 24125 C dan 1 F = 96500 C/mol elektron, maka volume gas O2 yang terbentuk adalah
A. 1,4 L
B. 2,8 L
C. 5,6 L
D. 11,2 L
56. SNMPTN/2012/333
Elektrolisis larutan ZnSO4 menghasilkan 16,25 g logam Zn (Ar = 65). Bila arus yang sama
digunakan untuk mengelektrolisis larutan NiSO4 (Ar = 59), maka massa logam Ni yang diperoleh
adalah
A. 4,51 g
B. 14,75 g
C. 17,90 g
D. 23,03 g
E. 32,50 g
57. SNMPTN/2011/659
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan 6,72 L gas klor pada keadaan STP. Jika jumlah muatan
listrik yang sama digunakan untuk mengelekrolisis larutan AuCl 3, maka logam emas (Ar = 197) yang
dihasilkan adalah
A. 39,4 g
B. 59,1 g
C. 76,8 g
D. 118,2 g
E. 177,3 g
58. SNMPTN/2011/559
Pada elektrolisis larutan NiSO4 menggunakan elektroda platina terbentuk endapan logam Ni
sebanyak 2,95 gram (Ar Ni = 59) di katoda. Jika diukur pada keadaan dimana 5 liter gas N 2
massanya 14 gram (Ar N= 14), maka volume gas O2 yang terjadi di anoda adalah…
A. 0,025 liter
B. 0,05 liter
C. 0,25 liter
D. 0,5 liter
E. 5,0 liter
59. SNMPTN/2011/523
Elektrolisis 2 L larutan NaCl 0,2 M berlangsung menurut reaksi berikut:
2H2O(l) + 2 Cl⎻(aq) → H2(g) + 2OH⎻(aq)+ Cl2(g)
Jika muatan listrik sebesar 0,02 Faraday, dialirkan dalam larutan tersebut, maka nilai pH larutan
setelah elektrolisis adalah…
A. 1
B. 2
C. 7
D. 12
E. 13
60. SNMPTN/2011/578
Dalam suatu elektrolisis larutan 1,0 liter ZnSO 4 1,0 M menggunakan elektroda Pt pada katoda
terbentuk endapan logam Zn. Jika muatan listrik sebanyak 0,2 F diperlukan untuk mengendapkan
logam Zn, maka konsentrasi ion Zn2+ yang masih ada dalam larutan adalah
A. 0,1 M
B. 0,2 M
C. 0,4 M
D. 0,8 M
E. 0,9 M
62. SNMPTN/2009/376
Suatu sel kering bekerja menurut reaksi:
Zn(s) + 2MnO2(s) → ZnMn2O4(s)
Untuk menghasilkan muatan sebesar 965 Coulomb maka ... (Ar Zn = 65; Mn = 55; O = 16;
dan Konstanta Faraday = 96500 Coulomb/mol elektron)
(1) jumlah Zn yang bereaksi adalah 0,325 g
(2) jumlah MnO2 yang bereaksi adalah 1,10 g
(3) jumlah ZnMn2O4 yang terbentuk adalah 0,005 mol
(4) dalam sel tersebut MnO2 bertindak sebagai reduktor
Bank Soal
1. SKALU 1977
Reaksi redoks yang benar adalah …
(1) NO3– + 4H+ + 3Ag →NO + 2H2O + 2Ag+
(2) 2MnO4– + 5SO2 + 2H2O → 2Mn2+ + 5SO42- + 4H+
(3) 3Cu + 2HNO3 + 6H+ → 3Cu2+ + 4H2O + 2NO
(4) Cr2O72– + 14H+ + 6Cl– → 2Cr3+ + 7H2O + 3Cl2
Jawab:
2. Skalu/1978
Di antara senyawa-senyawa mangan di bawah ini, dalam senyawa manakah mangan mempunyai
bilangan oksidasi tertinggi?
A. MnO2
B. K2MnO4
C. MnSO4
D. KMnO4
E. MnO
Jawab : D
3. Skalu/1978
Dari reaksi-reaksi kimia berikut yang merupakan reaksi redoks ialah …
(1) Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
(2) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(3) Cl2 + 2KI → 2KCl + I2
(4) KI + AgNO3 → AgI + KNO3
Jawab:
4. PP I 1979
Pada oksidasi oleh KMnO4 dalam lingkungan asam, maka Mn mengalami reduksi
SEBAB
–
Bilangan oksidasi ion MnO4 pada reaksi di atas berkurang
5. PP I 1979
Diantara reaksi-reaksi berikut, yang berdasarkan oksidasi reduksi ialah …
(1) Cu2+ + Zn → Zn2+ + Cu
(2) CuO + CO → Cu + CO2
(3) Cu + 2H2SO4 → CuSO4 + 2H2O + SO2
(4) CuO + 2H+ → Cu2+ + H2O
Jawab:
6. PP I 1979
H2S bereaksi dengan SO2 sesuai persamaan reaksi :
2H2S + SO2 → 2H2O + 3S
Pernyataan yang benar untuk reaksi ini, ialah …
(1) bilangan oksidasi S pada H2S adalah +2
(2) H2S adalah suatu reduktor
(3) oksigen dalam SO2 berlaku oksidator
(4) bilangan oksidasi S pada SO2 adalah +4
Jawab:
7. PP I 1982
H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain K2SO4 dan MnO2. Dalam reaksi ini setiap
mol H2S melepaskan …
A. 2 mol elektron
B. 4 mol elektron
C. 5 mol elektron
D. 7 mol elektron
E. 8 mol elektron
Jawab:
8. PP I 1983
Dari reaksi-reaksi di bawah ini, yang merupakan reaksi redoks ialah …
(1) Fe2+(aq) + Ag+(aq) → Fe3+(aq) + Ag(s)
(2) CaCO3(s) + 2H+(aq) → Ca2+(aq) + H2O (l) + CO2(g)
(3) Cu2+(aq) + Zn(s) → Cu (s) + Zn2+
(4) Ag+(aq) + Cl–(aq) → AgCl (s)
Jawab:
9. PP I 1983
Dalam larutan basa, kalium permanganat bertindak sebagai zat pengoksidasi. Persamaan reaksinya
dapat dituliskan :
MnO4– + a H2O + n e– → MnO2 + b OH–.
Harga-harga a, n dan b yang tepat untuk menyetarakan persamaan reaksi tersebut adalah …
A. a = 2 , n = 3 , b = 4
B. a = 3 , n = 2 , b = 4
C. a = 3 , n = 1 , b = 5
D. a = 2 , n = 2 , b = 5
E. a = 1 , n = 2 , b = 5
Jawab:
10. SIPENMARU/1984
Di antara reaksi redoks yang menyangkut bromin di bawah ini, terdapat reaksi auto-oksidasi
reduksi
11. SIPENMARU/1985
Di antara reaksi-reaksi berikut, yang berdasar oksidasi reduksi adalah
(1) Cu2+ + Zn → Zn2+ + Cu
(2) CuO + CO → Cu + CO2
(3) Cu + 2H2SO4 → CuSO4 + 2H2O + SO2
(4) CuO + 2H+ → Cu2+ + H2O
Jawab : A
12. SIPENMARU/1986
Diberikan setengah reaksi
MnO4⎻(aq) + 8H+(aq) + 5e⎻ → Mn2+(aq) + 4H2O(l)
SO32⎻(aq) + H2O(l) → SO42⎻(aq) + 2H+(aq) + 2e⎻
Pada penyetaraan reaksi redoks yang melibatkan MnO4⎻ dalam suasana asam, koefisien MnO4⎻ dan
koefisien SO32⎻ berbanding sebagai…
A. 1 : 2
B. 1 : 5
C. 5 : 2
D. 2 : 1
E. 2 : 5
Jawab : E
20. UMPTN/1990/Rayon C
Vanadium dengan tingkat oksidasi +4 terdapat pada senyawa…
A. NH4VO2
B. K4V(CN)6
C. VSO4
D. VOSO4
E. VCl3
Jawab : D
22. UMPTN/1991/Rayon A
Bilangan oksidasi Cl dalam senyawa KClO2 adalah…
A. +7
B. -1
C. +3
D. +1
E. +5
Jawab : C
23. UMPTN/1991/Rayon A
Pada reaksi 2CO + 2NO → 2CO2 + N2
bilangan oksidasi N berubah dari…
A. +2 ke 0
B. +2 ke +1
C. +3 ke +1
D. +3 ke +2
E. +4 ke 0
Jawab : A
25. UMPTN/1992/Rayon A
Pada reaksi (belum setara):
H2SO4 + HI → H2S + I2 + H2O
Satu mol asam sulfat dapat mengoksidasi hidrogen iodida sebanyak…
A. 1 mol
B. 2 mol
C. 4 mol
D. 6 mol
E. 8 mol
Jawab : E
26. UMPTN/1992/Rayon B
Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi redoks:
3 As + 5NO3⎻+ 4 OH⎻ + 3AsO43⎻ + 5NO + 2H2O
27. UMPTN/1993/Rayon A
Pada reaksi redoks:
MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI → MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2
yang berperan sebagai oksidator adalah…
A. NaI
B. H2SO4
C. Mn+4
D. I-
E. MnO2
Jawab : E
28. UMPTN/1993/Rayon B
Di antara reaksi-reaksi berikut ini yang merupakan reaksi redoks adalah
(1) Zn(s) + Sn2+(aq) → Zn2+(aq) + Sn(s)
(2) 2CrO42⎻(aq) + 2H+(aq) → Cr2O72-(aq) + H2O(l)
(3) Mg(s) + 2H+(aq) → Mg2+(aq) + H2(g)
(4) Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(aq) + H2O(l)
Jawab : B
35. UMPTN/1995/Rayon A
Unsur yang dapat menunjukkan bilangan oksidasi paling positif dalam senyawa adalah…
A. oksigen
B. belerang
C. nitrogen
D. klorin
E. karbon
Jawab : D
36. UMPTN/1995/Rayon A
Banyaknya Fe2+ yang dapat dioksidasi oleh satu mol Cr2O72⎻ menghasilkan Fe3+ dan Cr3+ adalah…
A. 1 mol
B. 2 mol
C. 3 mol
D. 4 mol
E. 6 mol
Jawab : E
46. UMPTN/2000/Rayon A
Yang bukan merupakan reaksi redoks adalah…
A. (NH4)2Cr2O7 → N2 + 4H2O + Cr2O3
B. CuCO3 + H2SO4 → CuSO4 + H2O + CO2
C. H2S + 2H2O + 3Cl2 → SO2 + 6HCl
D. Mg + CuSO4 → MgSO4 + Cu
E. 3CH3CHOHCH3 + 2CrO3 → 3CH3COCH3+ 2Cr(OH)3
Jawab : B
55. SPMB/2005/Regional I
Pada reaksi mana H2O2 bertindak sebagai oksidator?
(1) H2O2 + 2KI + H2SO4 → I2 + K2SO4 + 2H2O
56. SPMB/2005/Regional I
Jika KMnO4 bereaksi dengan H2C2O4 dalam suasana asam, maka sebagian hasilnya adalah MnSO4 dan
CO2, Dalam reaksi ini 1 mol KMnO4 menerima…
A. 1 mol elektron
B. 2 mol elektron
C. 3 mol elektron
D. 5 mol elektron
E. 7 mol elektron
Jawab : D
58. SPMB/2005/Regional II
Pada reaksi: MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
yang bertindak sebagai reduktor adalah…
A. MnO2
B. HCl
C. MnCl2
D. H2O
E. Cl2
Jawab : B
59. SPMB/2006/Regional I
Bilangan oksidasi kromium yang sama pada pasangan senyawa berikut adalah…
A. K2Cr2O7 dan Cr2O3
B. K2Cr2O7 dan Cr(OH)4⎻
C. K2CrO4 dan Cr2O3
D. K2CrO4 dan Cr(OH)4⎻
E. Cr(OH)4⎻ dan Cr2O3
Jawab : E
65. SNMPTN/2011/591
Diketahui reaksi redoks (belum setara) sebagai berikut:
BrO3⎻+ Br⎻ + H+ → Br2 + H2O
Untuk menghasilkan 0,3 mol Br2 diperlukan ion Br⎻ (Ar = 80) sebanyak…
A. 12 g
B. 24 g
C. 36 g
D. 40 g
E. 80 g
Jawab : D
66. SNMPTN/2011/578
67. SNMPTN/2011/523
Diberikan reaksi redoks berikut (belum setara):
I2O5(s) + CO(g) → I2(s) + CO2(g).
Dalam persamaan reaksi yang setara, perbandingan koefisien I2O5(s) dan CO(g) adalah…
A. 1 : 1
B. 1 : 5
C. 2 : 1
D. 2 : 5
E. 5 : 1
Jawab : B
68. SNMPTN/2011/559
Diketahui reaksi autoredoks dalam suasana basa sebagai berikut:
Cl2 + OH⎻ → ClO3⎻ + Cl⎻
Dalam reaksi yang setara, perbandingan koefisien reaksi yang benar adalah
A. Cl2 : OH⎻ = 1 : 2
B. Cl2 : Cl⎻ = 1 : 3
C. OH⎻ : ClO3⎻ = 3 : 1
D. OH⎻ : Cl⎻ = 3 : 1
E. ClO3⎻ : Cl⎻ = 1 : 2
Jawab : A
69. SNMPTN/2011/659
Dari reaksi-reaksi kimia berikut yang merupakan reaksi redoks adalah
(1) Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
(2) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(3) Cl2 + 2KI → 2KCl + I2
(4) KI + AgNO3 → KNO3 + AgI
Jawab : A
80. SBMPTN/2014/532
Dalam suasana asam, C2H5OH dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan Mn2+ dan CH3COOH.
Dalam reaksi ini setiap mol C2H5OH melepaskan…
A. 2 mol elektron
B. 4 mol elektron
C. 5 mol elektron
81. SBMPTN/2014/514
Diberikan persamaan reaksi (belum setara)
IO3⎻ (aq) + I⎻ (aq) + H+(aq) → I2 (aq) + H2O(l)
Perbandingan mol I⎻ terhadap I2 pada reaksi setara adalah…
A. 2 : 1
B. 1 : 5
C. 6 : 5
D. 3 : 3
E. 5 : 3
Jawab : E
82. SBMPTN/2014/523
Asam klorida yang berperan sebagai pereduksi terdapat pada reaksi…
A. Mn(OH)2 + HCl → MnCl2 + 2H2O
B. Pb3O4 + 8HCl → 3PbCl2 + 4H2O + Cl2
C. Cr2O3 + 6HCl → 2CrCl3 + H2O
D. SnCl2+ 2HCl → 2HNO3 + SnCl4 + 2H2O+ 2NO2
E. Na2CO3 + 2HCl → 2NaCl + H2O + CO2
Jawab : B
83. SBMPTN/2015/546
Selenium berperan sebagai reduktor pada reaksi
(1) 3Se + 4HNO3 + H2O → 3H2SeO3 + 4NO
(2) 2H2O2 + Se → SeO2 + 2H2O
(3) SeO2 + 2NaOH → Na2SeO4 + H2
(4) Se8 + 4Br2 → 4Se2Br2
Jawab : E
84. SBMPTN/2015/533
Reaksi yang melibatkan besi sebagai reduktor adalah
(1) Fe + 2HCl → FeCl2 + H2
(2) 2FeCl2 + 2HCl → 2FeCl3 + H2
(3) Fe + CdSO4 → FeSO4 + Cd
(4) Fe2O3 + 2Al → Al2O3 + 2Fe
Jawab : A
85. SBMPTN/2015/509
Atom klor mengalami reduksi pada reaksi
(1) Mg + 2HCl → MgCl2 + H2
(2) 2HgCl2 + C2O42⎻ → 2Cl⎻ + 2CO2 + Hg2Cl2
(3) MnO2 + 4HCl → MnCl2 + 2H2O + Cl2
(4) Cl2 + 2KI → 2KCl + I2
Jawab : D
86. SBMPTN/2015/508
Atom tembaga mengalami oksidasi pada reaksi
(1) 3CuS + 8HNO3 → 3CuSO4 + 8NO + 4H2O
(2) Zn + Cu(NO3)2 → Zn((NO3)2 + Cu
(3) CuSO4 + 2NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4
87. SBMPTN/2015/513
Reaksi berikut yang menunjukkan terjadinya oksidasi pada belerang adalah…
(1) Cu2S + 2Cu2O → 6Cu + SO2
(2) I2 + 2Na2S2O3 → 2NaI + Na2S4O6
(3) 3ZnS + 8HNO3 → 3Zn(NO3)2 + 2NO + 4H2O + 3S
(4) CaCO3 + SO2 → CaSO3 + CO2
Jawab : A
88. SBMPTN/2015/538
Reaksi yang melibatkan Cu sebagai reduktor adalah
(1) Cu + 4HNO3 → Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O
(2) 2CuSO4 + 4KI → 2CuI + I2 + 2K2SO4
(3) Cu + 2H2SO4→ CuSO4 + SO2 + 2H2O
(4) 2CuO → 2Cu + O2
Jawab : B
89. SBMPTN/2016/213
Dalam suasana basa, Cl2 mengalami reaksi disproposionasi menghasilkan ion Cl ⎻ dan ClO3⎻
Jumlah mol ion ClO3⎻ yang dihasilkan dari 1 mol Cl2 adalah…
A. 1/5
B. 1/3
C. 1/2
D. 1
E. 2
Jawab : B
90. SBMPTN/2017/121
Dari keempat reaksi (belum setara) berikut,yang merupakan reaksi reduksi-oksidasi adalah ....
(1) Fe3O4(s) + HCl(aq) → FeCl3(aq) + FeCl2(aq) + H2O(l)
(2) NH3(g) + O2(g) → NO(g) + H2O(g)
(3) H2O(l) + SO2(g) → H2SO3(aq)
(4) SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
Jawab: 1,2,4
91. SBMPTN/2017/171
Di antara reaksi (belum setara) berikut, yang merupakan reaksi redoks adalah ....
(1) Al(OH)3(aq) → Al2O3(s) + H2O(l)
(2) CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
(3) MnSiO3(s) →MnO(s) + SiO2(s)
(4) H2O2(aq) → H2O(l) + O2(g)
Jawab: 4 (D)
92. SBMPTN/2017/124
Di antara reaksi (belum setara) berikut, yang merupakan reaksi redoks adalah ....
(1) HCl (aq) + CaCO3(s) → CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
(2) SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3(s)
(3) Na2O2(aq) + H2O(l) → NaOH(aq) + H2O2(aq)
(4) KO2(s) + CO2(g) → K2CO3(s) + O2(g)
Jawab: 4 (D)
94. SBMPTN/2018/451
Gas brom mengalami disproporsionasi menurut reaksi berikut.
3Br2(g) + 6KOH(aq) → 5KBr(aq) + KBrO3(aq) + 3H2O(l)
Jika 0,3 mol gas brom terdisproporsionasi secara sempurna, jumlah mol elektron yang terlibat
adalah....
A. 0,1
B. 0,2
C. 0,3
D. 0,4
E. 0,5
Jawab: E
95. SBMPTN/2018/417
Reaksi disproporsionasi iodium (I2) dalam suasana basa berlangsung sebagai berikut.
3I2 (s) + 6KOH(aq) → 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O(l)
Jumlah mol elektron yang terlibat pada disproporsionasi 3 mol iodium adalah…
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Jawab: C
96. SBMPTN/2018/418
Gas klor dioksida (ClO2) dalam larutan NaOH dapat menghasilkan garam natrium klorat dan natrium
klorit sesuai reaksi:
2ClO2(g) + 2NaOH(aq) → NaClO3(aq) + NaClO2(aq) + H2O(l)
Jika 2 mol ClO2 mengalami disproporsionasi, jumlah mol elektron yang terlibat adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawab: A
97. SBMPTN/2018/452
Diketahui reaksi disproporsionasi sebagai berikut.
5MnO2(aq) + 4H+(aq) ⇌ 3Mn2+ (aq) + 2H2O(l) + 2MnO4⎻ (aq)
Jika 2,5 mol MnO2 mengalami disproporsionasi, jumlah mol elektron yang terlibat adalah ....
A. 2,5
B. 3,0
C. 5,0
D. 7,5
E. 12,5
Jawab: B
98. SBMPTN/2018/453
Ion manganat(V) dapat terdisproporsionasi sempurna menjadi ion manganat(VI) dan
Mangan(IV) oksida menurut reaksi (belum setara) berikut.
MnO43⎻ (aq) + H2O(l) → MnO42⎻ (aq) + MnO2 (s) + 2OH⎻ (aq)
Jika 200 mL larutan manganat(V) 0,5 M bereaksi secara sempurna, jumlah mmol elektron yang
terlibat adalah....
A. 200
B. 100
C. 75
D. 50
E. 25
Jawab: B
103. SBMPTN-2021
Dari persamaan kimia di bawah ini (belum setara) berikut yang bukan menyatakan reaksi reduksi
oksidasi adalah…
A. NH4OH(aq) + H2O2 (aq) → H2O(l) + NH4NO3 (aq).
B. H2S(aq) + HNO3 (aq) → S8 (s) + NO(g) + H2O(l).
C. Cu(s) + H2SO4 (aq) → CuSO4 (aq) + SO2 (g) + H2O(l).
D. MnO2 (s) + HCl(aq) → MnCI2 (aq) + Cl2 (g) + H2O(l).
E. CuCO3 + H2SO4 → CuSO4 + H2O + CO2.
Sel Volta
104. SKALU 1977
Reaksi 2Ag + Zn2+ → 2Ag+ + Zn, tidak mungkin dapat ber jalan dalam suatu sel elektro saja
SEBAB
Zn terletak di atas sebelum Ag dalam sel deret volta
Jawab:
105. PP I 1979
Kalau dinyatakan :
Zn2+ + 2e– → Zn Eo = – 0,76
Cu2+ + 2e– → Cu Eo = + 0,34
maka …
(1) pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut, logam Zn merupakan elektroda positif
(2) pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut, logam Cu merupakan elektroda negatif
(3) logam Cu lebih mudah teroksidasi dibandingkan dengan logam Zn
(4) logam Zn lebih mudah teroksidasi dibanding logam Cu
Jawab:
106. PP I 1980
Proses korosi merupakan peristiwa elektrokimia
SEBAB
Pada permukaan besi terdapat pusat-pusat anoda di mana terjadi reaksi oksidasi Fe → Fe2+ + 2e–,
dan pusat-pusat katoda dimana berlangsung reaksi reduksi 2H2O + 2e– → H2 + 2OH–
Jawab:
107. PP I 1980
Tegangan suatu sel, yang setengah sel-selnya diberikan di bawah ini
Mg2+ + 2e– → Mg (s) Eo = –2,37
2+ –
Cu + 2e → Mg (s) Eo = +0,34
A. 2,03 v
B. + 1,36 v
C. + 2,71 v
D. + 2,03 v
E. 1,02 v
Jawab:
108. PP I 1981
Berdasarkan data potensial standar, logam manakah yang dapat dipakai untuk melindungi besi
(potensial standar, E° = –0,44 volt) terhadap kerusakan korosi …
(1) Cu (E° = 0,34 volt)
(2) Mg (E° = –2,37 volt)
(3) Sn (E° = –0,14 volt)
(4) Zn (E° = –0,76 volt)
Jawab:
109. PP I 1981
Reaksi manakah dapat terjadi pada anoda dari suatu sel volta ?
(1) Cu → Cu2+ + 2e–
(2) Zn2+ + 2e– → Zn
(3) Ag → Ag+ + e–
(4) Fe3+ + 2e– → Fe2+
Jawab:
110. PP I 1982
Dari data E°Zn = –0.76 volt, dapat dikatakan bahwa dalam keadaan standar …
A. reaksi Zn2+ + 2e– adalah selalu tidak spontan
B. ion Zn2+ adalah oksidator kuat
C. ion H+ lebih mudah tereduksi daripada ion Zn 2+
D. Zn mempunyai kecenderungan yang besar untuk larut sebagai ion Zn 2+
E. H2 adalah reduktor yang kuat dari pada Zn
Jawab:
111. PP I 1982
Serbuk Fe dan Pb dimasukkan ke dalam suatu larutan, yang mengandung ion-ion Fe2+ dan Pb2+
dengan konsentrasi 0,1M. Dari data E°Fe= –0.44 volt dan E°Pb = –0,13 volt, maka akan terjadi
reaksi…
A. yang menghasilkan Fe2+ dan Pb2+
B. yang menghasilkan Fe2+ dan Pb
C. yang menghasilkan Fe dan Pb
D. yang menghasilkan Fe dan Pb2+
E. pengendapan Fe dan Pb
Jawab:
122. UMPTN/1990/Rayon A
Berdasarkan data:
Fe2+ + 2e⎻ → Fe E° = - 0,44 V
2+
Pb + 2e → Pb
⎻ E° = - 0 ,13V
Zn2+ + 2e⎻ → Zn E° = - 0,76 V
Sn2+ + 2e⎻ → Sn E° = - 0 ,14 V
Maka reaksi yang dapat berlangsung dalam keadaan standar adalah
(1) Fe2+ + Zn → Fe + Zn2+
(2) Pb2+ + Fe → Pb + Fe2+
(3) Sn2+ + Zn → Sn + Zn2+
(4) Zn2+ + Pb → Zn + Pb2+
Jawab : A
123. UMPTN/1998/Rayon B
Proses perkaratan besi pada suhu kamar ditentukan oleh adanya…
A. oksigen saja
B. air dan nitrogen
C. oksigen dan air
D. air dan argon
E. air saja
Jawab : C
125. UMPTN/2001/Rayon A
Kaleng untuk makanan dan minuman terbuat dari logam besi yang dilapisi timah.
SEBAB
Lapisan oksida timah dapat melindungi logam besi dari korosi.
Jawab : C
126. SNMPTN/2008/178
Data Eo sel kimia adalah sebagai berikut:
A│A2+‖B2+│B Eosel = + 1,10 volt
A│A2+‖C2+│C Eosel = + 0,63 volt
Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang benar adalah ...
(1) Eosel C│C2+‖B2+│B adalah + 0,47 volt
(2) A adalah reduktor lebih kuat dibandingkan B dan C
(3) C adalah oksidator terkuat
(4) Urutan potensial reduksi standar A2+│A > B2+│B > C2+│C
Jawab:
129. SNMPTN/2009/W-I/176
Data potensial reduksi standar (E°) beberapa logam adalah sebagai berikut:
E° Zn2+| Zn = - 0,76 volt
E° Fe2+| Fe = - 0,41 volt
E° Pb2+| Pb = - 0,13 volt
E° Cu2+| Cu = + 0,34 volt
Berdasarkan data tersebut, reaksi redoks yang dapat terjadi secara spontan adalah
(1) Fe2+(aq) + Zn(s) → Fe(s) + Zn2+(aq)
(2) Pb2+(aq) + Cu(s) → Pb(s) + Cu2+(aq)
(3) Pb2+(aq) + Fe(s) → Pb(s) + Fe2+(aq)
(4) Zn2+(aq) + Cu(s) → Zn(S) + Cu2+(aq)
Jawab : B
132. SNMPTN/2010/W-I/546
Apabila sepotong logam aluminium dimasukkan ke dalam larutan MgCl2 1 M, unsur magnesium akan
mengendap. (E° Mg2+/Mg = -2,356 V; E° Al3+/Al = -1,676 V)
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi magnesium dibandingkan dengan oksigen mengoksidasi
aluminium (E° O2/H2O = +1,23 V)
Jawab : D
133. SNMPTN/2010/W-III/538
Berikut adalah data potensial reduksi beberapa kation.
Cu2+ + 2e⎻ → Cu E° = +0,34 V
Zn2+ + 2e⎻ → Zn E° = -0,76 V
Cr3+ + 3e⎻ → Cr E° = -0,74 V
2+
Mn + 2e → Mn
⎻ E° = -1,14 V
Pada keadaan standar, reaksi yang dapat berlangsung spontan adalah…
A. Mn2+ + Cu → Mn + Cu2+
B. 3Mn2+ + 2 Cr → 3 Mn + 2 Cr3+
C. Zn2+ + Cu → Zn + Cu2+
D. Zn2+ + Mn → Zn + Mn2+
E. 2 Cr3+ + 3 Cu → 2 Cr + 3 Cu2+
Jawab : D
134. SNMPTN/2009/W-I/176
Data E° sel kimia adalah sebagai berikut:
A|A2+||B2+|B E°sel = +1,1 volt
A|A2+||C2+|C E°sel = +0,63 volt
Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang benar adalah
(1) E°sei C|C2+||B2+|B adalah +0,47 volt
(2) C adalah oksidator terkuat
(3) A adalah reduktor lebih kuat dibandingkan B dan C
(4) urutan potensial reduksi standar A2+|A > B2+|B > C2+|C
Jawab : B
135. SNMPTN/2010/W-II/528
Diketahui potensial reduksi standar berikut:
Cr3+(aq) + 3e⎻ → Cr(s) E° = -0,74 V
MnO4⎻(aq) + 8H+ + 5e⎻ → Mn2+(aq) + 4 H2O E° = +1,51 V
Potensial sel standar dari sel Galvani yang dibuat dengan menggabungkan kedua setengah reaksi di
atas adalah…
A. -2,25 V
B. -0,75 V
C. +0,75 V
136. SNMPTN/2010/W-II/528
Korosi pada aluminium tidak menyebabkan logam tersebut keropos seperti korosi pada besi.
SEBAB
Oksigen lebih mudah mengoksidasi besi dibandingkan dengan mengoksidasi aluminium
(E° O2/H2O = +1,23 V; E° Fe2+/Fe = -0,44 V; E° Al3+/Al = -1,676 V).
Jawab : C
137. SNMPTN/2010/W-III/538
Untuk menghindari korosi, lempeng besi (E° Fe2+/Fe = -0,44 V) dapat dilapisi seng
(E° Zn2+/Zn = -0,76 V) dengan proses elektrolisis.
SEBAB
Proses elektrolisis merupakan reaksi redoks yang tidak spontan.
Jawab : B
138. SNMPTN/2010/W-III/548
Apabila sepotong logam aluminium dimasukkan ke dalam larutan MgCl 2 1 M, unsur magnesium akan
mengendap (Eo Mg2+/Mg = –2,365 V; Eo Al3+/Al = –1,676 V)
Sebab
Oksigen lebih mudah mengoksidasi magnesium dibandingkan dengan oksigen mengoksidasi
aluminium (Eo O2/H2O = +1,23 V)
Jawab:
139. SNMPTN/2012/333
Diketahui:
E°Cu2+|Cu = +0,34 V
E°Cd2+|Cd = –0,40 V
Pada keadaan strandar, pernyataan yang benar untuk reaksi:
Cu2+(aq) + Cd(s) → Cu(s) + Cd2+(aq) adalah
(1) Cd merupakan reduktor
(2) reaksi berlangsung spontan
(3) potensial standar reaksi adalah +0,74 V
(4) terjadi aliran elektron dari Cu2+ ke Cd
Jawab : A
140. SNMPTN/2012/334
Diketahui:
E°Al3+|Al = -1,68 V
E°H+|H2 = +0,0 V
Pada keadaan strandar, pernyataan yang benar untuk reaksi:
2 Al(s) + 6 H+(aq) → 2 Al3+(aq) + 3 H2(g)
adalah
(1) aluminium bertindak sebagai reduktor
(2) reaksi berlangsung spontan
(3) reaksi melibatkan 6 elektron
(4) potensial standar reaksi adalah +3,36 V
Jawab : A
141. SNMPTN/2012/484
Pada sel Galvani terjadi reaksi:
142. SNMPTN/2012/531
Diketahui:
E° Cr3+| Cr = -0,74 V
E° Zn2+| Zn = -0,76 V
Pada keadaan standar, peryataan yang benar untuk reaksi:
3 Zn(s) + 2 Cr3+(aq) → 3Zn2+(aq) + 2 Cr(s)
adalah
(1) reaksi berlangsung spontan
(2) pontensial standar reaksi = +0,02 V
(3) Zn(s) merupakan reduktor
(4) Cr(s) merupakan oksidator
Jawab : A
143. SNMPTN/2012/631
Diketahui:
E° Ni2+|Ni = -0,25 V
E° Zn2+|Zn = -0,76 V
E° Fe3+|Fe2+ = +0,77 V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar adalah
(1) Zn merupakan reduktor yang lebih baik dariapda NI
(2) Zn2+ dapat mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+
(3) Ni dapat merekduksi Fe3+ menjadi Fe2+
(4) Ni dapat merekduksi Zn2+ menjadi Zn
Jawab : B
144. SNMPTN/2012/732
Diketahui:
E° Sn2+|Sn = -0,14 V
E° Fe3+|Fe = -0,04 V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar untuk reaksi:
2 Fe3+(aq) + 3 Sn(s) → 2 Fe(s) + 3 Sn2+(aq)
adalah
(1) reaksi berlangsung spontan
(2) elektron yang terlibat dalam reaksi adalah 6
(3) ion Fe3+ merupakan oksidator
(4) pontensial standar reaksi adalah +0,18 V
Jawab : A
145. SNMPTN/2012/832
Diketahui:
E° Pb2+|Pb = -0,130 V
E° Br2|Br⎻ = +1,087 V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar untuk reaksi:
Pb(s) + Br2(l) → Pb2+(aq) + 2 Br⎻ (aq)
adalah
146. SNMPTN/2012/883
Diketahui:
E° NO3⎻|NO = +0,96 V
E° Ag+|Ag = +0,80 V
E° H+|H2 = +0,00V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar adalah ....
(1) Ag tidak dapat mereduksi H+
(2) Ag tidak dapat mengubah NO3⎻ menjadi NO
(3) reaksi 3 H2 + 2 HNO3 → 2 NO + 4 H2O , berlangsung spontan
(4) reaksi 2 Ag(s) +2 H+(aq) → 2 Ag+(aq) + H2(g) , mempunyai = +0,80 V
Jawab : B
147. SBMPTN/2014/532
Diketahui tiga macam sel elektrokimia sebagai berikut.
Zn|Zn2+||Ag+|Ag Esel= 1,56 V
+ +
H2|H |Ag |Ag Esel = 0,80 V
Zn|Zn2+||Sn2+|Sn Esel = 0,62 V
Nilai E° untuk setengah sel Sn2+ + 2e → Sn adalah…
A. -0,14 volt
B. +0,14 volt
C. -0 ,70 volt
D. +0,70 volt
E. +0,62 volt
Jawab : A
148. SBMPTN/2014/514
Diketahui data potensial reduksi standar untuk
Cd2+ + 2e⎻ → Cd E° = - 0,40 V
Cr3+ + 3e⎻ → Cr E° = -0,7 4 V
Berdasarkan data tersebut, pernyataan berikut yang benar adalah
A. Cd adalah reduktor yang lebih kuat daripada Cr.
B. Jika kedua reaksi setengah sel tersebut dihubungkan, maka Cr3+ akan tereduksi menjadi Cr
C. pada anoda terjadi oksidasi Cd menjadi Cd2+
D. potensial sel elektrokimia yang terjadi adalah 0,34 V
E. pada katoda terjadi reduksi Cr3+ menjadi Cr
Jawab : D
149. SBMPTN/2014/591/586/589
Diketahui sel Volta berikut ini:
Co(s) | Co2+ (1 M) || Ce4+(1 M),. Ce3+ (1 M) | Pt(s) E°sel= 1,887 V
2+
Jika reaksi Co + 2e⎻ → Co(s) mempunyai harga potensial reduksi E° = -0,277 V, maka harga E°(volt)
reaksi:
Ce4+ + e⎻ → Ce3+ (aq) adalah…
A. +2,164
B. +1,610
C. +1,333
150. SBMPTN/2014/552
Potensial reduksi standar E°
Hg2+(aq) + 2e⎻ → Hg(l) E° = 0,86 V
3+ 2+
Co (aq) + e → Co (aq) E° = 1,82 V
⎻
Harga E° reaksi
Hg(l) + Co3+(aq)→ Hg2+(aq) + Co2+(aq)
adalah....
A. 0,96 V
B. 1,77 V
C. 2,68 V
D. 2,78 V
E. 3,6 V
Jawab : A
151. SBMPTN/2014/541
Diketahui data E° sel kimia sebagai berikut
Zn|Zn2+||Cu2+|Cu E° sel = 1,10 Volt
Pb|Pb2+||Cu2+|Cu E° sel = 0,47 Volt
Berdasarkan data tersebut maka pernyataan berikut yang benar adalah
A. Di antara Zn, Cu dan Pb, maka Cu adalah reduktor terkuat.
B. Urutan potensial reduksi standar E° Cu2+| Cu > E° Pb2+ | Pb > E° Zn2+ | Zn.
C. Di antara ketiga logam tersebut, Zn adalah logam yang paling sulit dioksidasi
D. Jika sistem setengah sel antara Pb dengan Zn dihubungkan, maka terjadi sel elektrokimia
Pb|Pb2+|| Zn2+|Zn E° sel = 0,63 Volt
E. Sistem setengah sel Cu adalah anoda
Jawab : B
152. SBMPTN/2014/523
Potensial reduksi standar, (E°) untuk:
H2O(aq) + 2H+(aq) + 2 e⎻ → 2H2O(l) E° = 1,763 V
Fe3+(aq) + e⎻ → Fe2+(aq) E° = 0,769 V
Harga E°sel reaksi
H2O(aq) + 2H+(aq) + 2Fe2+(aq) → 2H2O(l) + 2Fe3+(aq)
adalah
A. 0,225 V
B. 0,994 V
C. 1,379 V
D. 2,532 V
E. 3,301 V
Jawab : B
153. SBMPTN/2016/213
Nilai potensial reduksi beberapa ion diberikan di bawah ini
Cu2+ (aq) + 2e⎻ → Cu(s) E° = +0,340 V
2H+(aq) + 2e⎻ → H2(g) E° = 0,000 V
2+
Pb (aq) + 2e → Pb(s)
⎻ E° = -0,126 V
Fe2+(aq) + 2e⎻ → Fe(s) E° = -0,440 V
2H2O(l) + 2e⎻ → H2(g) + 2OH⎻ (aq) E° = -0,830 V
154. SBMPTN/2018/451
Baterai Nicad (nikel-kadmium) merupakan sel Volta dengan reaksi sebagai berikut.
Cd(s) + NiO2(s) + 2H2O(l) → Ni(OH)2(s) + Cd(OH)2(s) Esel = 1,4 V
Pernyataan yang benar adalah sebagai berikut…
A. Cd adalah katoda.
B. Ni(OH)2 terbentuk di katoda.
C. Cd(OH)2 terbentuk di katoda.
D. Ni adalah anoda.
E. Reaksi berlangsung pada pH < 7
Jawab:
155. SBMPTN/2018/452
Berikut adalah data potensial reduksi standar (E°) untuk beberapa kation.
Fe2+ + 2e⎻ → Fe E° = - 0,44 V
Sn2+ + 2e⎻ → Sn E° = - 0,14 V
Cd2+ + 2e⎻ → Cd E° = - 0,40 V
Sel Volta yang mempunyai potensial sel paling besar adalah ....
A. Sn|Sn2+ ‖ Fe2+|Fe
B. Cd|Cd2+ ‖ Fe2+|Fe
C. Cd|Cd2+ ‖ Sn2+|Sn
D. Fe|Fe2+ ‖ Cd2+|Cd
E. Fe|Fe2+ ‖ Sn2+|Sn
Jawab:
156. SBMPTN/2018/423
Berikut adalah data potensial reduksi standar (E°) untuk beberapa kation.
Co2+ + 2e⎻ → Co E° = – 0,28 V
Cr2+ + 2e⎻ → Cr E° = – 0,74 V
Cu2+ + 2e⎻ → Cu E° = + 0,34 V
Pb2+ + 2e⎻ → Pb E° = – 0,13 V
Sel Volta yang mempunyai potensial sel paling besar adalah ....
A. Cu|Cu2+ ‖ Pb2+|Pb
B. Co|Co2+ ‖ Cr2+|Cr
C. Cr|Cr2+ ‖ Cu2+|Cu
D. Cu|Cu2+ ‖ Cr2+|Cr
E. Pb|Pb2+ ‖ Cr2+|Cr
Jawab:
157. SBMPTN/2018/453
Berikut adalah data potensial reduksi standar (E°) untuk beberapa kation.
Sn2+ + 2e⎻ → Sn E° = –0 ,14 V
Mg2+ + 2e⎻ → Mg E° = –2,37 V
2+
Ni + 2e → Ni
⎻ E° = –0,25 V
158. SBMPTN/2018/418
Berikut adalah data potensial reduksi standar (E°) untuk beberapa kation.
Au3+ + 3e⎻ → Au E° = +1 ,50 V
2+
Sn + 2e → Sn
⎻ E° = –0,14 V
Ca2+ + 2e⎻ → Ca E° = –2,87 V
Co2+ + 2e⎻ → Co E° = –0,28 V
Sel Volta yang mempunyai potensial sel paling besar adalah ....
A. Co|Co2+ ‖ Au3+|Au
B. Ca|Ca2+ ‖ Au3+|Au
C. Au|Au3+ ‖ Ca2+|Ca
D. Au|Au3+ ‖ Sn2+|Sn
E. Ca|Ca2+ ‖ Sn2+|Sn
Jawab:
159. SBMPTN/2018/420
Diketahui beberapa potensial reduksi standar (E°) sebagai berikut.
Ni2+ (aq) + 2e⎻ → Ni (s) E° = –0 ,25 V
2+
Pb (aq) + 2e → Pb (s)
⎻ E° = –0,13 V
Cu2+ (aq) + 2e⎻ → Cu (s) E° = +0,34 V
Ag2+ (aq) + 2e⎻ → Ag (s) E° = +0,80 V
– – – –
ClO3 (aq) + 2H2O(l) + 2e → 2OH (aq) + Cl (aq) E° = +0 ,90 V
Au3+ (aq)+ 3e⎻ → Au (s) E° = +1 ,50 V
Sel Volta yang mempunyai potensial sel paling besar adalah ....
A. Ni2+|Ni
B. Pb2+|Pb
C. Cu2+|Cu
D. Ag2+|Ag
E. Au2+|Au
Jawab:
165. SBMPTN-2021
Berikut adalah data potensial reduksi beberapa kation:
Cu2+ + 2e– → Cu E° = +0,34 V
Zn2+ + 2e– → Zn E° = –0,76 V
Cr3+ + 3e– → Cr E° = –0,74 V
2+ –
Mn + 2e → Mn E° = –1,14 V
166. SBMPTN-2021
Perhatikan gambar berikut!
167. SBMPTN-2021
Berdasarkan data:
Fe2+ + 2e– → Fe E° = –0,44 V
Pb2+ + 2e– → Pb E° = –0,13 V
Zn2+ + 2e– → Zn E° = –0,76 V
Sn2+ + 2e– → Sn E° = –0,14 V
Maka reaksi yang dapat berlangsung spontan adalah…
A. Zn2+ + Fe → Fe2+ + Zn.
B. Fe2+ + Pb → Pb2+ + Fe.
C. Sn2+ + Zn → Zn2+ + Sn.
D. Sn2+ + Pb → Pb2+ + Sn.
E. Fe2+ + Sn → Sn2+ + Fe.
168. SBMPTN-2021
Suatu sel volta memiliki elektrode-elektrode kromium(E° Cr3+|Cr = –0,74 V) dan nikel (E°Ni2+|Ni = –
0,25 V). Pernyataan beribut yang tidak benar adalah…
A. kromium bertindak sebagai kutub negatif
B. notasi sel adalah Cr|Cr3+ ‖ Ni2+| Ni
C. potensial sel adalah +0,49 V
D. elektron mengalir dari Cr ke Ni.
E. nikel bertindak sebagai anoda.
169. SBMPTN-2021
Perhatikan gambar berikut:
170. SBMPTN-2021
Perhatikan gambar rangkaian sel volta berikut!
E°Ag+│Ag = 0,79 V
Nilai potensial reduksi standar (E°) Fe2+│Fe adalah…
A. –0,34 V.
B. –0,44 V.
C. +0,44 V.
D. +1,23 V.
E. +2,02 V.
175. PP I 1979
Pada suatu elektrolisa, sejumlah arus tertentu dalam waktu 2 jam membebaskan 0,504 gram gas
hidrogen (H = 1). Banyaknya gas oksigen (O = 16) yang dapat dibebaskan oleh arus yang sama dalam
waktu yang sama ialah …
A. 1 gram
B. 2 gram
C. 3 gram
D. 4 gram
E. 5 gram
Jawab:
176. PP I 1980
Arus listrik dialirkan ke dalam suatu sel ion Ag + (berat atom = 108) dan dalam waktu tertentu
mengendapkan sebanyak 0,54 gram perak pada katoda. Jika jumlah listrik yang sama dialirkan
melalui larutan yang mengandung ion X2+ (berat atom = 40), maka jumlah logam X yang mengendap
pada katoda ialah…
A. 0,54 gram
B. 0,10 gram
C. 0,27 gram
D. 1,08 gram
E. 0,20 gram
Jawab:
177. PP I 1982
Jika larutan natrium sulfat dielektrolisis dengan menggunakan elektroda platina …
(1) pada anoda terbentuk gas oksigen
(2) larutan di sekitar anoda bersifat asam
(3) larutan di sekitar katoda bersifat basa
(4) pada katoda terbentuk logam natrium
Jawab:
179. SIPENMARU/1984
Pembuatan logam alkali dan logam alkali tanah tidak dapat dilakukan dengan cara mengelektrolisis
larutan kloridanya.
SEBAB
Logam alkali dan logam alkali tanah adalah reduktor kuat.
Jawab : B
180. SIPENMARU/1984
Arus listrik sebanyak 9.650 C selama beberapa waktu dialirkan melalui 1 liter larutan perak nitrat 1
M dalam sebuah sel elektrolisis. Bila kedua elektrode dibuat dari platina, volum larutan dianggap
tetap berapakah pH larutan setelah elektrolisis selesai…
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Jawab : B
182. SIPENMARU/1986
Pada elektrolisis larutan NaCl 0,1 M dengan menggunakan elektrode-elektrode Pt…
A. terbentuk ion hidroksida di katode
B. terbentuk logam natrium di katode
C. ion natrium bergerak ke anode
D. terbentuk ion hidrogen di anode
E. terbentuk gas oksigen
Jawab : A
184. SIPENMARU/1987
Arus listrik yang sama dialirkan ke dalam larutan CuCl 2 dan ke dalam larutan CrCl3. Bila 0,635 g Cu
terendapkan, maka banyaknya Cr yang terendapkan adalah… (Cr = 52, Cu = 63,5)
A. 0,95 g
B. 0,78 g
C. 0,42 g
D. 0,35 g
E. 0,17 g
Jawab : D
187. SIPENMARU/1988
Bila larutan CuSO4 0,5 M dielektrolisis dengan menggunakan elektrode Pt sebagai katode, dan
elektrode Fe sebagai anode, maka…
A. terbentuk gas H2 di katode dan anode Fe larut
B. terbentuk endapan Cu di katode dan gas O2 di anode
C. terbentuk gas H2 di katode dan gas O2 di anode
D. terbentuk endapan Cu di katode dan anode Fe larut
E. berat katode berkurang dan berat anode bertambah
Jawab : D
188. UMPTN/1989/Rayon A
189. UMPTN/1989/Rayon B
Pada suatu elektrolisis larutan MSO4 pada katode terbentuk 0,28 gram logam M. Larutan hasil
elektrolisis dapat dinetralkan oleh 50 mL larutan 0,2 molar NaOH. Massa atom relatif unsur M
adalah…
A. 28
B. 42
C. 56
D. 70
E. 84
Jawab : B
190. UMPTN/1989/Rayon C
Pada elektrolisis larutan MSO4 memakai elektrode Pt, dapat dihasilkan 1,035 g logam M. Larutan
hasil elektrolisis dititrasi dengan KOH 0,2 M. Ternyata diperlukan 50 mL. Dari pengamatan ini dapat
dihitung massa atom relatif logam M adalah…
A. 103,5
B. 207
C. 118
D. 63
E. 20,7
Jawab : C
191. UMPTN/1991/Rayon C
Pada elektrolisis CdSO4 dengan menggunakan elektrode karbon, terbentuk endapan Cd sebanyak 2
gram (Ar Cd = 112) pada katode. Volum oksigen, pada STP (1 mol gas = 22,4 L) yang dihasilkan pada
anode adalah…
A. 0,2 liter
B. 0,4 liter
C. 0,5 liter
D. 0,6 liter
E. 0,8 liter
Jawab : A
195. UMPTN/1993/Rayon B
Untuk menetralkan larutan yang terbentuk di katode pada elektrolisis larutan Na2SO4 diperlukan 50
mL larutan HCl 0,2 M. Banyaknya muatan listrik yang digunakan adalah…
A. 0,005 F
B. 0,010 F
C. 0,020 F
D. 0,050 F
E. 0,100 F
Jawab : A
203. UMPTN/2001/Rayon B
Kalium klorat dibuat dengan elektrolisis KCl dalam larutan basa berdasarkan reaksi:
KCl + 3H2O → KClO3 + 3H2
Untuk membuat 1 mol KClO3 dibutuhkan muatan listrik sebanyak…
A. 2 faraday
B. 3 faraday
C. 4 faraday
D. 5 faraday
E. 6 faraday
Jawab : E
206. SPMB/2003/Regional I
Sebanyak 1 liter larutan CrCl3 1,0 M dielektrolisis dengan arus 6,00 A. Waktu yang diperlukan untuk
mengendapkan semua logam kromium (Ar = 52, 1 F = 96.500 C . mol -1) adalah…
A. 289.500 detik
B. 96.500 detik
C. 48.250 detik
D. 32.167 detik
E. 16.083 detik
Jawab : C
208. SPMB/2003/Regional I
Logam Zn (Ar = 65) seberat 6,5 gram dilarutkan dalam HCl 0,5 M. Pernyataan yang benar adalah
(1) Zn di oksidasi menjadi Zn2+
(2) volum HCl yang diperlukan 400 mL
(3) pada kondisi STP dihasilkan 2,24 L gas
(4) gas yang dihasilkan adalah Cl2
Jawab : A
210. SPMB/2005/Regional II
Dalam tabung U diisi 20 mL larutan KI 0,2 M, kemudian dipasang elektrode C dan dihubungkan
dengan sumber arus searah. Jika ke dalam pipa U tersebut ditetesi fenolftalein dan amilum, maka
(1) pada katode terjadi warna merah
(2) dihasilkan gas H2 pada katode sebanyak 44,8 mL (STP)
(3) pH larutan 13 + log 2
(4) pada anode terjadi warna biru
Jawab : E
212. SNMPTN/2009/376
Suatu sel kering bekerja menurut reaksi:
Zn(s) + 2MnO2(s) → ZnMn2O4(s)
Untuk menghasilkan muatan sebesar 965 Coulomb maka ... (Ar Zn = 65; Mn = 55; O = 16; dan
Konstanta Faraday = 96500 Coulomb/mol elektron)
(1) jumlah Zn yang bereaksi adalah 0,325 g
(2) jumlah MnO2 yang bereaksi adalah 1,10 g
(3) jumlah ZnMn2O4 yang terbentuk adalah 0,005 mol
(4) dalam sel tersebut MnO2 bertindak sebagai reduktor
Jawab:
213. SNMPTN/2010/607
Dalam suatu proses elektrolisis, arus listrik 1930 C dilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan
mengendapkan 1,5 gram unsur X pada katoda. Jika Ar X = 150 dan 1 F = 96500 C, maka ion X dapat
ditulis…
A. X+
B. X⎻
C. X2+
D. X2⎻
E. X3+
Jawab : C
214. SNMPTN/2011/591
Kadmium yang diendapkan di katoda dari proses elektrolisis larutan CdCl 2 (Mr = 183) dengan
215. SNMPTN/2011/578
Dalam suatu elektrolisis larutan 1,0 liter ZnSO4 1,0 M menggunakan elektroda Pt pada katoda
terbentuk endapan logam Zn. Jika muatan listrik sebanyak 0,2 F diperlukan untuk mengendapkan
logam Zn, maka konsentrasi ion Zn2+ yang masih ada dalam larutan adalah…
A. 0,1 M
B. 0,2 M
C. 0,4 M
D. 0,8 M
E. 0,9 M
Jawab : E
216. SNMPTN/2011/523
Elektrolisis 2 L larutan NaCl 0,2 M berlangsung menurut reaksi berikut:
2H2O(l) + 2 Cl⎻(aq) → H2(g) + 2OH⎻(aq)+ Cl2(g)
Jika muatan listrik sebesar 0,02 Faraday, dialirkan dalam larutan tersebut, maka nilai pH
larutan setelah elektrolisis adalah…
A. 1
B. 2
C. 7
D. 12
E. 13
Jawab : E
217. SNMPTN/2011/559
Pada elektrolisis larutan NiSO4 menggunakan elektroda platina terbentuk endapan logam Ni
sebanyak 2,95 gram (Ar Ni = 59) di katoda. Jika diukur pada keadaan dimana 5 liter gas N2 massanya
14 gram (Ar N= 14), maka volume gas O2 yang terjadi di anoda adalah…
A. 0,025 liter
B. 0,05 liter
C. 0,25 liter
D. 0,5 liter
E. 5,0 liter
Jawab : D
218. SNMPTN/2011/659
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan 6,72 L gas klor pada keadaan STP. Jika jumlah muatan listrik
yang sama digunakan untuk mengelekrolisis larutan AuCl3, maka logam emas (Ar = 197) yang
dihasilkan adalah…
A. 39,4 g
B. 59,1 g
C. 76,8 g
D. 118,2 g
E. 177,3 g
Jawab : C
219. SNMPTN/2012/333
Elektrolisis larutan ZnSO4 menghasilkan 16,25 g logam Zn (Ar = 65). Bila arus yang sama digunakan
untuk mengelektrolisis larutan NiSO4 (Ar = 59), maka massa logam Ni yang diperoleh adalah…
A. 4,51 g
B. 14,75 g
C. 17,90 g
D. 23,03 g
E. 32,50 g
Jawab : B
220. SNMPTN/2012/334
Pada elektrolisis larutan Na2SO4 encer, di anoda terjadi oksidasi air. Bila digunakan muatan listrik
sebesar 24125 C dan 1 F = 96500 C/mol elektron, maka volume gas O2 yang terbentuk adalah…
A. 1,4 L
B. 2,8 L
C. 5,6 L
D. 11,2 L
E. 22,4 L
Jawab : A
221. SNMPTN/2012/484
Pada pengisian baterai Ni-Cd, arus sebesar 1,93 A dialirkan selama 1000 detik (1 F = 96500 C/mol
elektron). Reaksi yang terjadi adalah:
2Ni(OH)2 + Cd(OH)2 → Cd+ 2NiO(OH) + 2H2O
Jumlah Cd yang mengendap di katoda adalah…
A. 0,01 mol
B. 0,02 mol
C. 0,10 mol
D. 0,20 mol
E. 0,40 mol
Jawab : A
222. SNMPTN/2012/531
Elektrolisis air pada STP menghasilkan 5,6 L gas oksigen (1 F = 96500 C/mol elektron). Muatan listrik
yang dialirkan pada proses tersebut adalah…
A. 193000
B. 96500 C
C. 72375 C
D. 48250 C
E. 24125 C
Jawab : B
223. SNMPTN/2012/631
Elektrolisis air terjadi menurut reaksi:
2 H2O → 2 H2 + O2
Jumlah elektron yang terlibat untuk mengelektrolisis 180 g air (Mr =18) adalah…
A. 5 mol
B. 10 mol
C. 15 mol
D. 20 mol
E. 25 mol
Jawab : D
224. SNMPTN/2012/732
Elektrolisis larutan AgNO3 menghasilkan 10,8 g endapan perak (Ar = 10 8 ). Bila arus yang sama
digunakan untuk mereduksi MnO4⎻ menjadi Mn2+, maka jumlah mol Mn2+ yang dihasilkan adalah…
A. 2,00
B. 0,50
C. 0,20
D. 0,02
E. 0,02
Jawab : D
225. SNMPTN/2012/832
Elektrolisis Al2O3 dalam pelarut kriolit dilakukan dengan arus 4A selama 24125 detik, (1 F = 96500
C/mol elektron). Jumlah logam Al yang diperoleh adalah…
A. 0,33 mol
B. 0,50 mol
C. 1,00 mol
D. 2,00 mol
E. 3,00 mol
Jawab : A
226. SBMPTN/2013/433
Pada sel bahan bakar (fuel cells), arus listrik dihasilkan dari reaksi:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
Untuk menghasilkan arus tetap sebesar 0,193 A (F = 96500 C/mol e⎻), sel bahan bakar tersebut
menghabiskan H2 dengan laju…
A. 1 x 10-6 g/s
B. 2 x 10-6 g/s
C. 3 x 10-6 g/s
D. 4 x 10-6 g/s
E. 5 x 10-6 g/s
Jawab : B
227. SBMPTN/2013/231
H2SO4 merupakan asam yang lebih kuat dibandingkan H2SO3.
SEBAB
Bilangan oksidasi atom S pada H2SO4 lebih tinggi dibandingkan bilangan oksidasi atom S pada
H2SO3.
Jawab : B
228. SBMPTN/2014/591/589
Ion logam pada elektrolisis akan selalu mengendap pada katoda.
SEBAB
Pada katoda akan terjadi proses reduksi.
Jawab : E
229. SBMPTN/2014/552
Logam kalium dapat diperoleh di anoda dengan cara elektrolisis leburan KCl
SEBAB
Pada elektrolisis leburan KCl, ion K+ akan tereduksi menjadi logam kalium
Jawab : D
230. SBMPTN/2014/541
Volume gas H2 dan Cl2 yang dihasilkan pada elektrolisis akan sama jika digunakan muatan
listrik yang sama.
SEBAB
Jumlah elektron yang terlibat pada elektrolisis pembentukan gas H2 dan Cl2 sama.
Jawab : D
231. SBMPTN/2015/513
Arus listrik dialirkan ke dalam larutan Cu2+ dan dalam waktu tertentu dapat mengendapkan 15,9 g
Cu(ArCu = 63,5). Jika jumlah muatan listrik yang sama dialirkan ke dalam larutan Ag +, maka massa Ag
(Ar Ag = 108) yang mengendap di katoda adalah…
A. 8,0 g
B. 16,0 g
C. 27,0 g
D. 54,0 g
E. 81,0 g
Jawab : B
233. SBMPTN/2015/533,538
Suatu baterai dengan elektroda Cu2+ | Cu dan Mg2+ | Mg pada keadaan standar menghasilkan arus
0,2 A selama 161 menit. Nilai E° Cu2+ | Cu = 0,34 V, E° Mg2+| Mg = -2,37 V, F = 96500 C/mol elektron,
Ar. Cu = 63,5 dan Ar. Mg = 24. Pengurangan massa di anoda adalah…
A. 0,06 g
B. 0,24 g
C. 0,48 g
D. 0,63 g
E. 1,26 g
Jawab : C
234. SBMPTN/2015/508
Suatu baterai dengan elektroda Fe2+|Fe dan Al3+|Al pada keadaan standar menghasilkan arus 0,3 A
selama 161 menit. Nilai E° Fe2+ | Fe = -0,44 V, E° Al | Al3+ = -1,66 V, F = 96500 C/mol elektron, Ar Fe =
56 dan Ar Al = 27. Pengurangan massa di anoda adalah…
235. SBMPTN/2018/419
Diketahui beberapa potensial reduksi standar (Eo) berikut:
Ag+ + e– → Ag Eo = + 0,80 V
NO3– + 4H+ 3e– → NO + H2O Eo = + 0,96 V
– –
H2O + O2 + 4e → 4OH Eo = + 0,41 V
+ –
O2 + 4H + 4e → 2H2O Eo = + 1,23 V
Zat yang diperoleh di anoda pada elektrolisis larutan garam AgNO3 dengan elektroda karbon
adalah…
A. NO(g)
B. O2(g)
C. NO(aq)
D. O2(aq)
E. OH–(aq)
Jawab:
236. SBMPTN-2021
Arus listrik 5A diberikan ke dalam larutan V(lll) nitrat selama 30 menit, sebanyak 1,8 g logam V
mengendap katoda. Massa atom relatif logam V adalah..
A. 35
B. 52
C. 58
D. 60
E. 118
237. SBMPTN-2021
Elektrolisis larutan yang mengandung ion WO42– selama 965 detik menghasiIkan 0,005 mol logam
wolfram (W) di katoda. Besarnya arus yang digunakan dalam elektrolisis ini adalah.... (F = 96500
C/mol)
A. 0,5 A
B. 1,0 A
C. 1,5 A
D. 2,5 A
E. 3,0 A
238. SBMPTN-2021
Apabila larutan CuSO4 dielektrolisis dengan menggunakan elektroda Pt sebagai katoda dan elektroda
Fe sebagai anoda, maka…
A. terbentuk gas H2 di katoda dan anoda Fe larut.
B. terbentuk endapan Cu di katoda dan gas O2 di anoda.
C. terbentuk gas H2 di katoda dan gas O2 di anoda.
D. terbentuk endapan Cu di katoda dan anoda Fe larut.
E. berat katoda berkurang dan berat anoda bertambah.