Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH RADIOKIMIA

MATERI ALFA, BETA DAN GAMMA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

1. MUH. ZAINAL IBRAHIM


2. IQBAL POU
3. ANDINI DOLUDU
4. RIFKA SULAEMAN
5. FAUZIAH NUPURI KASIM
6. MERLIN SULAEMAN
7. IQLIMA JUMA SOWATI
8. LILIS ANGGRAINI

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta lindungan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “ Alfa, Beta dan Gamma “
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih adanya
kekurangan dan keterbatasan, namun berkat bantuan dan bimbingan serta dorongan
dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapt diselesaikan dengan baik.Dalam hal
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Nita Sulaeman, S.T, M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Radiokimia

Semoga amal baik dari semua pihak mendapat balasan yang berlipat
ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari sempurna, meskipun belum dapat memberikan
informasi yang lebih lengkap, kami tetap berharap makalah ini bisa bermanfaat
bagi semua pihak.

Saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca tentu sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini, membawa
manfaat yang baik untuk pembaca dalam mengenal masalah yang ditimbulkan dari
sumber daya buatan.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radioaktivitas merupakan pemancaran spontan partikel-partikel radioaktif oleh inti-


inti atom yang tidak stabil. Radioaktivitas ditemukan pertama kali oleh Henri Becquerel.
Radioaktivitas ini digolongkan menjadi unsur-unsur radioaktif dan partikel-partikel radioaktif.
Unsur radioaktif adalah unsur-unsur yang memancarkan partikel-partikel radioaktif secara
spontan. Dalam setiap proses peluruhan akan dipancarkan radiasi. Bila ketidakstabilan inti
disebabkan karena komposisi jumlah proton dan neutronnya yang tidak seimbang, maka inti
tersebut akan berubah dengan memancarkan radiasi alfa (α) atau radiasi beta (β). Sedangkan
bila ketidakstabilannya disebabkan karena tingkat energinya yang tidak berada pada keadaan
dasar, maka akan berubah dengan memancarkan radiasi gamma (γ).
Terdapat tiga jenis peluruhan radioaktif secara spontan yaitu peluruhan alfa (α),
peluruhan beta (β), dan peluruhan gamma (γ). Jenis peluruhan atau jenis radiasi yang
dipancarkan dari suatu proses peluruhan ditentukan dari posisi inti atom yang tidak stabil
tersebut dalam diagram N-Z. Jika jumlah proton lebih besar dari jumlah netron (N < P), maka
gaya elektrostatis akan lebih besar dari gaya inti, hal ini akan menyebabkan inti atom berada
dalam keadan tidak stabil. Jika jumlah netron sama dengan jumlah protonnya (N = P) akan
membuat inti berada dalam keadaan stabil.

Partikel α ialah inti atom helium yang bernomor atom 2 dan bernomor massa 4. Jenis inti
yang memancarkan radiasi α disebut inti pemancar α. Selain dipancarkan oleh radionuklida (inti
radioaktif) alam, misalnya radium, uranium dan torium, partikel α dapat juga dipancarkan oleh
radionuklida buatan. Proses pemancaran partikel α oleh inti atom disertai perubahannya inti
menjadi inti atom lain, disebut peluruhan α. Partikel alfa sebenarnya adalah sebuah inti helium.
Inti helium merupakan inti stabil dengan nomor massa dan nomor atom yang kekal. Peluruhan alfa
dapat dianggap sebagai sebuah reaksi fisi nuklir sebab inti induk terpecah menjadi dua inti “anak”
(daughter). Peluruhan alfa adalah salah satu contoh dari efek terowongan dalam mekanika
kuantum. Tidak seperti peluruhan beta, peluruhan alfa diatur oleh gaya nuklir kuat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya peluruhan alfa?
2. Bagaimana energi peluruhan alfa?
3. Bagaimana teori peluruhan alfa secara kuantum?
4. Bagaimana peluruhan beta (b) itu terjadi ?
5. Bagaimana pemancaran beta (b) terjadi ?
6. Bagaimana sifat-sifat radiasi beta (b) ?
7.

Anda mungkin juga menyukai